Paper ini di ajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Ushul Fiqih 1
Dosen pengampu Moh Khusen,M.Ag
Disusun oleh:
Nama
NIM
: Ahmad Mundhofar
: 21113048
FAKULTAS SYARIAH
JURUSAN AHWALUS SYAKHSIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
KATA PENGANTAR
PENDAHULUAN
Ushul Fiqih adalah komponen utama untuk menghasilkan produk fiqih.Ushul Fiqih
adalah ilmu yang tumbuh dan berkembang dengan tetap berpijak pada Al-Quran dan Sunnah
Sebagaimana ilmu-ilmu keagamaaan lain dalam islam.Hal ini menandakan bahwa usul fiqih
tidak timbul dengan sendirinya meskipun benih benih kehadiran ushul fiqih sudah ada sejak
zaman Rosululloh dan sahabat.Hal ini didasarkan pada hadits yang meriwayatkan bahwa
rosululloh bertanya kepada Muadz bin Jabal ketika diutus untuk menjadi gubernur di Yaman
tentang apa yang akan dilakukan apabila dia harus menetapkan hukum sedangkan dia tidak
menemukan hukumnya dalam Al Quran maupun As Sunnah ,Kemudian Muadz Bin Jabal
menjawab dalam pertanyaan terakhir ini bahwa dia akan menetapkan hukum melalui
ijtihadnya ,dan ternyata jawaban Muadz tersebut mendapat pengakuan dari Rosululloh .Masalah
utama yang menjadi bagian Ushul Fiqih seperti ijtihad,qiyas,nash,dan takhsis adalah kajian
kajian yang sudah ada pada zaman itu.Kajian Ushul fiqih semakin mendapatkan perhatian dari
kalangan ahli hokum islam pasca wafatnya Rosululloh SAW.
Pada masa tabiin cara mengistibath hukum semakin berkembang.Diantara mereka ada
yang menempuh metode maslahah atau metode qiyas disamping berkembang pula pada fatwa
sahabat sebelumnya.Pada masa tabiin inilah mulai tampak perbedaan perbedaan mengenai
hukum sebagai konsekuensi logis dari perbedaan metode yang digunakan oleh ulama pada waktu
itu .Corak perbedaan lebih jelas lagi pada masa sesudah tabiin atau pada masa Al Alimmat Al
Mujtahidin.Sejalan dengan itu,kaidah kaidah istinbat yang digunakan juga semakin jelas
bentuknya.Abu Hanifah contohnya menempuh metode qiyas dan istihsan.Sementara Imam Malik
berpegang pada amalan orang orang Madinah.
Perbedaan perbedaan diatas tergolong wajar.Bahkan ada beberapa pendapat yang
menjelaskan mengenai asal dari ushul fiqih .Secara teoritis ,ilmu ushul fiqih lebih dahulu lahir
dari ilmu fiqih karena ushul fiqih sebagai alat untuk melahirkan fiqih.Akan tetapi ,fakta sejarah
menunjukkan ushul fiqih bersamaan lahirnya fiqih.Sedangkan dari segi penyusunanya,ilmu fiqih
lebih dahulu lahir lebih dahulu daripada ilmu fiqih.Hal ini disebabkan pada zaman itu corak atau
metode pemikiran belum terbukukan dalam suatu tulisan yang sistematis.Dengan kata lain
,belum berbentuk suatu disiplin ilmu tersendiri.
Namun terlepas dari hal hal diatas .Dalam pembahasan,makalah ini akan menjelaskan
secara rinci mengenai hal ikhwal sejarah perkembangan ushul fiqih
PEMBAHASAN
Pada masa tabiin, tabiit-tabiin dan para imam mujtahid, di sekitar abad II dan
III Hijriyah wilayah kekuasaan Islam telah menjadi semakin luas, sampai ke daerahdaerah yang dihuni oleh orang-orang yang bukan bangsa Arab atau tidak berbahasa Arab
dan beragam pula situasi dan kondisinya serta adat istiadatnya. Banyak diantara para
ulama yang bertebaran di daerah-daerah tersebut dan tidak sedikit penduduk daerahdaerah itu yang memeluk agama Islam. Dengan semakin tersebarnya agama Islam di
kalangan penduduk dari berbagai daerah tersebut, menjadikan semakin banyak persoalanpersoalan hukum yang timbul. Yang tidak didapati ketetapan hukumnya dalam Al-Quran
dan As-Sunnah. Untuk itu para ulama yang tinggal di berbagai daerah itu berijtihad
mencari ketetapan hukumnya.
Karena banyaknya persoalan-persoalan hukum yang timbul dan karena pengaruh
kemajuan ilmu pengetahuan dalam berbagai bidang yang berkembang dengan pesat yang
terjadi pada masa ini, kegiatan ijtihad juga mencapai kemajuan yang besar dan lebih
bersemarak.
Dalam pada itu, pada masa ini juga semakin banyak terjadi perbedaan dan
perdebatan antara para ulama mengenai hasil ijtihad, dalil dan jalan-jalan yang
ditempuhnya. Perbedaan dan perdebatan tersebut, bukan saja antara ulama satu daerah
dengan daerah yang lain, tetapi juga antara para ulama yang sama-sama tinggal dalam
satu daerah.Kenyataan-kenyataan di atas mendorong para ulama untuk menyusun kaidahkaidah syariah yakni kaidah-kaidah yang bertalian dengan tujuan dan dasar-dasar syara
dalam menetapkan hukum dalam berijtihad.
aspeknya kecuali kitab Ar-Risalah itu sendiri. Kitab Ar-Risalah lah yang mencakup
permasalahan-permasalahan ushuliyah yang menjadi pusat perhatian Para Fuqoha pada
zaman itu.
Disamping itu, pemikiran ushuliyah yang telah ada, kebanyakan termuat dalam
kitab-kitab fiqh, dan inilah salah satu penyebab pengikut ulama-ulama tertentu
mengklaim bahwa Imam Madzhabnya sebagai perintis pertama ilmu ushul fiqh tersebut.
Golongan Malikiyah misalnya mengklaim imam madzhabnya sebagai perintis pertama
ushul fiqh dikarenakan Imam Malik telah menyinggung sebagian kaidah-kaidah
ushuliyyah dalam kitabnya Al Muwatha. Ketika ia ditanya tentang kemungkinan adanya
dua hadits shoheh yang berlawanan yang datang dari Rasulluloh pada saat yang sama,
Malik menolaknya dengan tegas, karena ia berperinsip bahwa kebenaran itu hanya
terdapat dalam satu hadits saja.
2.
Kegiatan para ulama terbatas terbatas dalam menyampaikan apa yang telah ada, mereka
cenderung hanya mensyarahkan kitab-kitab terdahulu atau memahami dan meringkasnya.
2. Menghimpun masalah-masalah furu yang sekian banyaknya dalam uaraian yang sungkat
3. Memperbanyak pengandaian-pengandaian dalam beberapa masalah permasalahan.
Keadaan tersebut sangat, jauh berbeda di bidang ushul fiqh. Terhentinya ijtihad dalam
fiqh dan adanya usaha-usaha untuk meneliti pendapat-pendapat para ulama terdahulu dan
mentarjihkanya. Justru memainkan peranan yang sangat besar dalam bidang ushul fiqh.
Sebagai tanda berembangnya ilmu ushul fiqh dalam abad 4 H ini ditandai dengan
munculnya kitab-kitab ushul fiqh yang merupakan hasil karaya ulama-ulama fiqh diantara
kitab yan terekenal adalah:
1.
Kitab Ushul Al-Kharkhi, ditulis oleh Abu Al-Hasan Ubaidillah Ibnu Al-Husain Ibnu
Dilal Dalaham Al-Kharkhi,(w.340H.)
2.
Kitab Al Fushul Fi-Fushul Fi-Ushul, ditulis oleh Ahmad Ibnu Ali Abu Baker Ar-Razim
yang juga terkenal dengan Al-Jasshah (305H.)
3 Kitab Bayan Kasf Al-Ahfazh, ditulis oleh abu Muhammad Badr Ad-Din Mahmud Ibnu
Ziyad Al-Lamisy Al-Hanafi.
Ada beberapa hal yang menjadi ciri khas dalam perkembangan ushul fiqh pada abad
4h yaitu munculnya kitab-kitab ushul fiqh yang membahas ushul fiqh secara utuh dan tidak
sebagian-sebagian seperti yang terjadi pada masa-masa sebelumnya. Kalaupun ada yang
membahas hanya kitab-kitab tertentu, hal itu semata-mata untuk menolak atau memperkuat
pandangan tertentu dalam masalah itu.
Selain itu Materi berpikir dan penulisan dalam kitab-kitab yang ada sebelumnya dan
menunjukan bentuk yang lebih sempurna, sebagaimana dalam kitab fushul-fi al-ushul karya
abu baker ar-razi hal ini merupakan corak tersendiri corak tersendiri dalam perkembangan
ilmu ushul fiqh pada awal abad 4h., juga tampak pula pada abad ini pengaruh pemikiranyang
bercorak filsafat, khususnya metode berfikir menurut ilmu manthiq dalam ilmu ushul fiqih.
3.
lagi berpusat di Baghdad, tetapi juga di kota-kota seperti Cairo, Bukhara, Ghaznah, dan
Markusy. Hal itu disebabkan adanya perhatian besar dari para sultan, raja-raja penguasa
daulah-daulah kecil itu terhadap perkembangan ilmu dan peradaban.
Hingga berdampak pada kemajuan dibidang ilmu ushul fiqih yang menyebabkan
sebagian ulama memberikan perhatian khusus untuk mndalaminya, antara lain AlBaqilani, Al-Qhandi, abd. Al-jabar, abd. Wahab Al-Baghdadi, Abu Zayd Ad Dabusy, Abu
Husain Al Bashri, Imam Al-Haramain, Abd. Malik Al-Juwani, Abu Humaid Al Ghazali
dan lain-lain. Mereka adalah pelopor keilmuan Islam di zaman itu. Para pengkaji ilmu
keislaman di kemudian hari mengikuti metode dan jejak mereka, untuk mewujudkan
aktivitas ilmu ushul fiqih yang tidak ada bandinganya dalam penulisan dan pengkajian
keislaman , itulah sebabnya pada zaman itu, generasi Islam pada kemudian hri senantiasa
menunjukan minatnya pada produk-produk ushul fiqih dan menjadikanya sebagi sumber
pemikiran.
Dalam sejarah pekembangan ilmu ushul fiqih pada abad 5 H dan 6 H ini
merupakan periode penulisan ushul fiqih terpesat yang diantaranya terdapat kitab-kitab
yang mnjadi kitab standar dalam pengkajian ilmu ushul fiqih selanjutnya.
Kitab-kitab ushul fiqih yang ditulis pada zaman ini, disamping mencerminkan
adanya kitab ushul fiqih bagi masing-masing madzhabnya, juga menunjukan adanya
alioran ushul fiqih, yakni aliran hanafiah yang dikenal dengan alira fuqoha, dan aliran
Mutakalimin
PENUTUP
Secara garis besar Ushul Fiqih lahir pada masa Nabi Muhamad SAW.Namun berkembang
pesat pada masa tabiin dan tabiit.Kendati demikian masa sahabat tidak menutup kemungkinan
bahwa usbhul fiqih berkembang namun tidak begitru maju.Perkembangan Ushul Fiqh paling
pesat ditandai dengan munculnya kitab kitab
DAFTAR PUSTAKA
Hasim Kamali, Muhammad, Prinsip Dan Teori-Teori Hukum Islam, Pustaka Pelajar Offset, 1996
SyafiI,Rahmat, Ilmu Ushul Fiqih, cv pustaka setia bandung,2007,bandung
https://ruruls4y.wordpress.com/2012/04/07/sejarah-perkembangan-ushul-fiqh/