Anda di halaman 1dari 50

1

PEMBINAAN EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA


BULU TANGKIS SISWA SMK NEGERI I
KECAMATAN LOGAS TANAH DARAT
KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Islam Riau

Oleh

HARISMANTO
066610725

JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS ISLAM RIAU
PEKANBARU
2011

HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI

Nama

: HARISMANTO

NPM/Nirm

: 066610725

Program Studi

: Penjaskesrek

Fakultas

: Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Judul Skripsi

: Pembinaan Ekstrakurikuler Olahraga Bulu Tangkis


Siswa SMK Negeri I Kecamatan Logas Tanah Darat
Kabupaten Kuantan Singingi

Disetujui Oleh :
Pembimbing I / Sponsor

Pembimbing II / Co. Sponsor

Drs. Zulrafli, M.Pd

Drs. Muspita

Mengetahui
Ketua Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Islam Riau

Drs. Turimin, M.Pd

PENGESAHAN SKRIPSI
JUDUL
PEMBINAAN EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA BULU TANGKIS
SISWA SMK NEGERI I KECAMATAN LOGAS TANAH DARAT
KABUPATEN KUANTAN SINGINGI
Dipersiapkan dan disusun oleh :
Nama

: HARISMANTO

NPM/Nirm

: 066610725

Jurusan / Program Studi : Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

TIM PEMBIMBING
Pembimbing I / Sponsor

Pembimbing II / Co. Sponsor

Drs. Zulrafli, M.Pd

Drs. Muspita

Ketua Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Drs. Turimin, M.Pd


Skripsi ini Telah Diterima Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan di Fakultas dan Ilmu Pendidikan
Universitas Islam Riau
Pembantu Dekan I FKIP UIR

Zakir Has, SH., M.Pd

SURAT KETERANGAN
Kami Pembimbing Skripsi dengan ini menerangkan bahwa Mahasiswa
yang tersebut di bawah ini :

Nama

: HARISMANTO

NPM/Nirm

: 066610725

Program Studi

: Penjaskesrek

Fakultas

: Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Telah selesai menyusun Skripsi dengan judul :


Pembinaan Ekstrakurikuler Olahraga Bulu Tangkis Siswa SMK Negeri I
Kecamatan Logas Tanah Darat Kabupaten Kuantan Singingi

Dengan surat keterangan ini di buat untuk dapat dipergunakan sebagaimana


perlunya.

Pembimbing I / Sponsor

Drs. Zulrafli, M.Pd

Pembimbing II / Co. Sponsor

Drs. Muspita

BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI


Telah dilaksanakan Bimbingan Skripsi terhadap :
Nama

: HARISMANTO

NPM/Nirm

: 066610725

Program Studi

: Penjaskesrek

Jurusan / Program Studi : Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi


Sponsor

: Drs. Zulrafli, M.Pd

Co. Sponsor

: Drs. Muspita

Judul Skripsi

: Pembinaan Ekstrakurikuler Olahraga Bulu Tangkis


Siswa SMK Negeri I Kecamatan Logas Tanah Darat
Kabupaten Kuantan Singingi

Tanggal

Berita Bimbingan

09-07-2010

- Perbaiki sesuai saran dalam seminar


proposal
- Perbaiki angket

15-07-2010

Paraf Sponsor

12-08-2010

- Teknik analisa data


- Kategori data

23-08-2010

- Pengolahan data, tambahkan persentase


di tabel dan uraikan dulu baru tabel

28-08-2010

- Perbaiki
interprestasi
kesimpulan

04-09-2010

- Buat analisa data baru dideskripsikan

data

dan

- Acc diperbanyak untuk ujian


Pekanbaru, September 2010
An. Dekan FKIP UIR

(Zakir Has, SH., M.Pd)


Pemb. Dekan I

BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI


Telah dilaksanakan Bimbingan Skripsi terhadap :
Nama

: HARISMANTO

NPM/Nirm

: 066610725

Program Studi

: Penjaskesrek

Jurusan / Program Studi : Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi


Co. Sponsor

: Drs. Muspita

Judul Skripsi

: Pembinaan Ekstrakurikuler Olahraga Bulu Tangkis


Siswa SMK Negeri I Kecamatan Logas Tanah Darat
Kabupaten Kuantan Singingi

Tanggal

Paraf Co.
Sponsor

Berita Bimbingan

14-08-2010

- Teknik analisa data

26-08-2010

- Tambahkan teori
- Perbaiki latar belakang
- Perbaiki pengolahan data, deskripsi dulu
baru analisa data
- Perbaikian latar belakang
- Perbaiki tabel pengolahan data
- Pengolahan data harus sesuai dengan
urutan pertanyaan penelitian
- Perbaiki tabel dan tambah tabel
rekapitulasi
- Acc diperbanyak untuk ujian

30-08-2010

04-09-2010

Pekanbaru,

September 2010

An. Dekan FKIP UIR

(Zakir Has, SH., M.Pd)


Pemb. Dekan I

PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa Skripsi/Karya Ilmiah ini merupakan hasil karya
sendiri, kecuali ringkasan dan kutipan (baik langsung maupun tidak langsung),
saya ambil dari berbagai sumber. Saya bertanggungjawab atas kebenaran dan
fakta Skrip/Karya Ilmiah.

Pekanbaru, September 2010


Mahasiswa yang mengusulkan
Saya yang menyatakan

HARISMANTO

KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah Swt berkat rahmatNya jualah penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penyusunan skripsi ini
dengan judul Pembinaan Ekstrakurikuler Olahraga Bulu Tangkis Siswa SMK
Negeri I Kecamatan Logas Tanah Darat Kabupaten Kuantan Singingi. Skripsi
ini disusun dalam rangka untuk melengkapi tugas akhir guna meraih gelar Sarjana
Pendidikan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Riau
Pekanbaru.
Hasil yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mendapatkan
informasi tentang pembinaan ekstrakurikuler olahraga bulutangkis di sekolah dan
sebagai suatu masukan demi perubahan serta masukan untuk Mahasiswa Jurusan
Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi.
Penulis menyadari bahwa hasil penelitian ini banyak terdapat kekurangan
dalam penulisannya, maka untuk itu penulis dengan senang hati menerima
kritikan dan saran

serta

sumbangan

pikiran

guna perbaikan

maupun

penyempurnaan skripsi ini.


Dalam penyusunan skripsi ini banyak pihak yang terlibat baik secara
langsung maupun tidak langsung, untuk itu pada kesempatan ini penulis
menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Bapak Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam
Riau Pekanbaru, yang telah memberikan izin untuk mengadakan
penelitian.
2. Bapak Drs. Turimin, M.Pd. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Jasmani
Kesehatan dan Rekreasi Universitas Islam Riau Pekanbaru.
3. Bapak Drs. Zulrafli, M.Pd selaku Pembimbing I yang telah memotivasi
penulis, sehingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan tepat wak
4. Bapak Drs. Muspita, selaku Pembimbing II penulis yang telah banyak
memberikan masukan yang berharga dalam penulisan skripsi ini.
5. Bapak/Ibu Dosen pengajar di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Islam Riau.

6. Kepala sekolah, guru pelajaran pendidikan jasmani, siswa ekstrakurikuler


bulutangkis SMK Negeri 1 Kecamatan Logas Tanah Darat Kabupaten
Kuantan Singingi

yang

telah banyak membantu

penulis

dalam

penyelesaian skripsi ini.


7. Alm. Ayahanda dan Ibunda yang telah banyak memberikan dukungan dan
doa restu.
8. Kakanda Putri Elva Yeni, Andi Candra dan adinda Rosi Fitmawati yang
banyak memberi dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini.
9. Teman dekat Astri Lingga yang telah banyak memberikan dukungan
dalam menyelesaikan skripsi ini.
10. Teman-teman seperjuangan khususnya angkatan 06 Jurusan Pendidikan
Jasmani Kesehatan dan Rekreasi.
11. Semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini.
Semoga amal kebaikan yang telah diberikan mendapat imbalan yang
setimpal dari Allah Swt dan menjadi pahala di akhirat nantinya.
Pekanbaru, September 2010

Penulis

10

DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................

ii

DAFTAR ISI...........................................................................................

iv

DAFTAR TABEL...................................................................................

vi

DAFTAR GAMBAR ..............................................................................

vii

DAFTAR LAMPIRAN...........................................................................

viii

BAB I

PENDAHULUAN ................................................................

A. Latar Belakang dan Masalah..........................................

1. Latar Belakang .......................................................

2. Masalah ..................................................................

B. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ...................................

1. Tujuan Penelitian ...................................................

2. Kegunaan Penelitian...............................................

C. Ruang Lingkup Penelitian..............................................

1. Pembatasan Masalah ..............................................

2. Penjelasan Istilah....................................................

D. Anggapan Dasar, Pertanyaan Penelitian dan Teori........

1. Anggapan Dasar .....................................................

2. Pertanyaan Penelitian .............................................

3. Teori .......................................................................

a. Hakekat Pembinaan Bulu Tangkis .....................

b. Hakekat Ekstrakurikuler ....................................

11

c. Hakekat Bulu Tangkis ........................................

12

d. Sarana dan Prasarana Bulutangkis .....................

13

e. Program Latihan .................................................

15

E. Penentuan Sumber Data ..................................................

17

1. Populasi ..................................................................

17

2. Sampel....................................................................

18

F. Pengumpulan Data ..........................................................

18

11

6. 1. Metode Penelitian.................................................

18

6.2. Teknik Analisa Data..............................................

19

PENGOLAHAN DATA .......................................................

20

2.1. Deskripsi Data................................................................

20

2.2. Analisis Data ..................................................................

27

2.3. Interpretasi Data .............................................................

30

KESIMPULAN .....................................................................

33

3.1. Kesimpulan Penelitian ...................................................

33

HAMBATAN DAN SARAN ...............................................

34

4.1. Hambatan .......................................................................

34

1. Penyusunan Instrumen Penelitian ..........................

34

2. Pengumpulan Data .................................................

34

B. Saran .................................................................................

35

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................

36

BAB II

BAB III
BAB IV

LAMPIRAN

12

DAFTAR TABEL
Tabel
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Halaman

Jumlah Populasi Guru/Pembina dan siswa Ekstrakurikuler


Bulutangkis SMKN 1 Kecamatan Logas Tanah Darat ..................

17

Instrumen Pembinaan Ekstrakurikuler Bulutangkis tentang


Pembinaan (Tanggapan Siswa) ......................................................

21

Instrumen Pembinaan Ekstrakurikuler Bulutangkis tentang


Program Latihan (Tanggapan Pelatih/Guru)..................................

23

Instrumen Pembinaan Ekstrakurikuler Bulutangkis tentang


Sarana dan Prasarana (Tanggapan Pelatih/Guru)...........................

25

Instrumen Pembinaan Ekstrakurikuler Bulutangkis tentang


Kepala Sekolah (Tanggapan Pelatih/Guru dan Siswa) ..................

27

Rekapitulasi Pembinaan Ekstrakurikuler Olahraga Bulutangkis ...

32

13

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran

Halaman

1.

Instrumen Penelitian.......................................................................

37

2.

Surat Keterangan............................................................................

43

14

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang dan Masalah


1. Latar Belakang
Pendidikan jasmani merupakan suatu bagian yang tidak terpisahkan dari
pendidikan umum. Lewat pendidikan jasmani dapat diupaya peranan pendidikan
untuk mengembangkan kepribadian individu, baik secara fisik, mental maupun
sosial. Oleh karena itu, tanpa pendidikan jasmani proses pendidikan di sekolah
akan menjadi pincang.
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 3 Tahun 2005 tentang
Sistem Keolahragaan Nasional Pasal 25 ayat 6 yang berbunyi Untuk menumbuh
kembangkan prestasi dalam olahraga dilembaga pendidikan, pada setiap jalur
pendidikan dapat dibentuk unit kegiatan olahraga, kelas olahraga, pusat
pembinaan dan pelatihan sekolah olahraga serta diselenggarakannya kompetisi
olahraga yang berjenjang dan berkelanjutan. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa prestasi olahraga dapat dicapai dengan baik apabila dilakukan
suatu pembinaan yang terprogram dengan baik.
Sumbangan nyata pendidikan jasmani adalah untuk mengembangkan
keterampilan (psikomotor). Karena itu, posisi pendidikan jasmani menjadi unik,
sebab berpeluang lebih banyak dari mata pelajaran lainnya untuk membina
keterampilan fisik, mental, sosial siswa dan nilai-nilai sportivitas. Hal ini
sekaligus mengungkapkan kelebihan pendidikan jasmani dari pelajaran-pelajaran
lainnya.

15

Pendidikan jasmani jika disimpulkan bermakna jelas, bahwa pendidikan


jasmani memanfaatkan alat fisik untuk mengembangan keutuhan manusia. Dalam
kaitan ini diartikan bahwa melalui fisik, aspek mental dan emosional pun turut
terkembangkan, bahkan dengan penekanan yang cukup dalam. Karena hasil-hasil
kependidikan dari pendidikan jasmani tidak hanya terbatas pada manfaat
penyempurnaan fisik atau tubuh semata, definisi penjas tidak hanya menunjuk
pada pengertian tradisional dari aktivitas fisik. Kita harus melihat istilah
pendidikan jasmani pada bidang yang lebih luas dan lebih abstrak, sebagai satu
proses pembentukan kualitas pikiran dan juga tubuh.
Pendidikan jasmani yang benar akan memberikan sumbangan yang sangat
berarti terhadap pendidikan anak secara keseluruhan. Hasil nyata yang diperoleh
dari pendidikan jasmani adalah perkembangan yang lengkap, meliputi aspek fisik,
mental, emosi, sosial dan moral. Tidak salah jika para ahli percaya bahwa
pendidikan jasmani merupakan wahana yang paling tepat untuk membentuk
manusia seutuhnya.
Untuk mencapai tujuan pendidikan jasmani peranan guru sangat besar.
Dimana guru adalah pendidik yang langsung berinteraksi dengan para siswa yang
dididiknya, sehingga berhasil atau tidaknya siswa menyerap materi pelajaran yang
diberikan tergantung dari bagaimana cara guru menyampaikannya. Untuk itu
setiap guru tentunya memiliki metode mengajar yang berbeda dalam mewujudkan
tujuan tersebut, dimana seorang guru dianggap berhasil apabila anak didiknya
mampu menyerap apa yang diajarkan sedangkan guru dianggap tidak mampu
apabila anak didiknya tidak mampu menyerap pelajaran yang diberikannya.

16

Dengan demikian, keberhasilan pengajaran terutama pada mata pelajaran


pendidikan jasmani guru memiliki peranan yang besar untuk mewujudkan
manusia yang berkualitas, secara mental, fisik dan moral. Masalah ini lah yang
tugas penting seorang guru dalam mengantarkan siswanya mencapai keberhasilan
atau tidak sama sekali.
Untuk mencapai hasil yang baik dalam meningkatkan kemampuan siswa
pada bidang-bidang olahraga tertentu, maka perlu dilaksanakan kegiatan diluar
jam sekolah yang lebih dikenal dengan nama ekstrakurikuler. Dimana kegiatan
ekstrakurikuler akan sangat membantu siswa untuk mengembangkan minat dan
bakatnya serta menambah pengetahuan dibidang pendidikan jasmani, sedangkan
guru

mampu

mengaplikasikan

metode-metode

yang

dimiliki

untuk

mengembangkan siswa dan meningkatkan kemampuan siswa.


Dari hasil pengamatan awal penulis melihat bahwa pelaksanaan proses
belajar mengajar pendidikan jasmani berjalan seperti pada sekolah-sekolah lain,
namun pada pembinaan pelaksanaan ektrakurikuler di SMKN 1 Kecamatan Logas
Tanah Darat khususnya bulu tangkis masih terlihat proses pembinaan oleh guru
pendidikan jasmani masih terlihat belum terarah terhadap perbaikan prestasi.
Dilihat dari metode yang diterapkan guru dalam membina permainan bulu
tangkis di sekolah kurang efektif. Ini dapat dilihat dari model latihan yang
ditetapkan guru hanya terarah kepada menyuruh siswa untuk langsung bermain
tanpa terlebih dahulu memberikan teknik-teknik dalam melakukan setiap gerakan
dalam permainan.

17

Dari pelaksanaan di atas, penulis mensinyalir kemungkinan guru pembina


tidak menyusun program latihan secara terencana. Ditinjau dari sudut sarana dan
prasarana terlihat pula bahwa sarana dan prasarana penunjang ekstrakurikuler bulu
tangkis kurang memadai, dilihat dari lapangan yang digunakan hanya 1 (satu)
lapangan dan tidak permanen, raket yang disediakan sekolah hanya 4 (empat)
buah, sedangkan bola sangat terbatas. Disamping itu, kepala sekolah kurang
perhatian di dalam memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana kegiatan
ekstrakurikuler bulu tangkis.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan
penelitian ektrakurkuler dengan judul Pembinaan Ekstrakurikuler Olahraga
Bulu Tangkis pada Siswa SMKN I Kecamatan Logas Tanah Darat
Kabupaten Kuantan Singingi.

2. Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat dikemukakan masalah
penelitian ini yaitu :
a. Bagaimana pembinaan ekstrakurikuler olahraga bulu tangkis siswa SMKN
1 Kecamatan Logas Tanah Darat?
b. Bagaimana metode mengajar ekstrakurikuler olahraga bulu tangkis siswa
SMKN 1 Kecamatan Logas Tanah Darat?
c. Bagaimana program latihan ekstrakurikuler olahraga bulu tangkis siswa
SMKN 1 Kecamatan Logas Tanah Darat?
d. Bagaimana kondisi sarana dan prasarana ekstrakurikuler olahraga bulu
tangkis siswa SMKN 1 Kecamatan Logas Tanah Darat?

18

e. Bagaimana perhatian kepala sekolah terhadap keberadaan fasilitas


ekstrakurikuler olahraga bulu tangkis siswa SMKN 1 Kecamatan Logas
Tanah Darat?

B. Tujuan dan Kegunaan Penelitian


1. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang telah diuraikan di atas, tujuan yang
hendak dicapai pada penelitian ini yaitu :
a. Untuk mengetahui pembinaan ekstrakurikuler olahraga bulu tangkis siswa
SMKN 1 Kecamatan Logas Tanah Darat?
b. Untuk mengetahui program latihan ekstrakurikuler olahraga bulu tangkis
siswa SMKN 1 Kecamatan Logas Tanah Darat?
c. Untuk mengetahui kondisi sarana dan prasarana ekstrakurikuler olahraga
bulu tangkis siswa SMKN 1 Kecamatan Logas Tanah Darat?
d. Untuk mengetahui perhatian kepala sekolah terhadap keberadaan fasilitas
ekstrakurikuler olahraga bulu tangkis di SMKN 1 Kecamatan Logas Tanah
Darat?

2. Kegunaan Penelitian
Manfaat yang bisa dipetik dari penelitian ini adalah :
a. Sebagai bahan informasi yang dapat membantu bagi guru olahraga
dalam pelaksanaan ektrakurikuler bulu tangkis.
b. Sebagai bahan penambah pengetahuan dan wawasan bagi penulis dalam
pengajaran Penjas di sekolah.

19

d. Untuk melengkapi tugas dan persyaratan guna mendapatkan gelar


Sarjana Pendidikan pada Jurusan Penjaskesrek pada Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Riau Pekanbaru.

C. Ruang Lingkup Penelitian


1. Pembatasan Masalah
Mengingat terbatasnya waktu, tenaga dan biaya yang tersedia dan juga
mengingat agar tidak terlepas dari penelitian ini masalah penelitian sebagai
berikut :
a. Bagaimana pembinaan ekstrakurikuler olahraga bulu tangkis siswa SMKN
1 Kecamatan Logas Tanah Darat?
b. Bagaimanakah program latihan ekstrakurikuler olahraga bulu tangkis
siswa SMKN 1 Kecamatan Logas Tanah Darat?
c. Bagaimanakah kondisi sarana dan prasarana olahraga bulu tangkis di
SMKN 1 Kecamatan Logas Tanah Darat?
d. Bagaimanakah perhatian kepala sekolah terhadap keberadaan fasilitas
ekstrakurikuler olahraga bulu tangkis di SMKN 1 Kecamatan Logas Tanah
Darat?

2. Penjelasan Istilah
Untuk menghindari salah pengertian atau penafsiran, maka peneliti merasa
perlu untuk memberikan pembatasan pengertian judul ini sebagai berikut :
a. Pembinaan adalah cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai
suatu tujuan yang telah ditetapkan.

20

b. Ekstrakurikuler adalah belajar mengajar yang dilaksanakan diluar jam


sekolah sesuai dengan bakat dan minat yang dimiliki siswa.
c. Olaharaga bulu tangkis adalah salah satu cabang olahraga permainan
yang dilaksanakan di SMKN 1 Logas Tanah Darat.

D. Anggapan Dasar, Pertanyaan Penelitian dan Teori


1. Anggapan Dasar
Berdasarkan pembatasan masalah maka penulis merumuskan anggapan
dasar sebagai berikut :
Pembinaan ekstrakurikuler bulu tangkis di SMKN 1 Logas Tanah Darat
akan berjalan dengan baik apabila guru pembina telah memiliki program latihan
yang jelas, sarana dan prasarana yang baik, dan didukung oleh perhatian kepala
sekolah yang baik.

2. Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan anggapan dasar di atas, maka pertanyaan dalam penelitian ini
adalah :
a. Bagaimana pembinaan ekstrakurikuler olahraga bulu tangkis siswa SMKN
1 Kecamatan Logas Tanah Darat sampai saat ini?
b. Bagaimanakah program latihan ekstrakurikuler olahraga bulu tangkis
siswa SMKN 1 Kecamatan Logas Tanah Darat?
c. Bagaimanakah kondisi sarana dan prasarana olahraga bulu tangkis di
SMKN 1 Kecamatan Logas Tanah Darat?

21

d. Bagaimanakah perhatian kepala sekolah terhadap keberadaan fasilitas


ekstrakurikuler olahraga bulu tangkis di SMKN 1 Kecamatan Logas Tanah
Darat?

3. Teori
a. Hakekat Pembinaan Bulu Tangkis
Pembinaan dan pengembangan atlet hendaklah sudah di lakukan sejak usia
muda, Karena pembinaan dan pengembangan atlet sejak usia muda akan dapat
lebih berhasil jika di bandingkan dengan yang di mulai terlambat. Hal ini di
sebabkan para pelajar usia muda masih belum banyak pengaruh-pengaruh yang
negatif yang memungkinkan akan terjadi

faktor dalam usaha pengembangan

potensi olahraga.
Dalam Undang Undang Republik Indonesia No. 3 tahun 2005 tentang
Sistem Keolahragaan Nasional pada pasal 1 ayat 23 berbunyi : Pembinaan dan
pengembangan keolahragaan adalah usaha sadar yang dilakukan secara sistematis
untuk mencapai tujuan keolahragaan.
Dari kutipan di atas, maka dapatlah dikatakan bahwa pembinaan olahraga
harus dilakukan secara matang dengan memiliki visi dan misi yang jelas, sehingga
pembinaan olahraga tersebut dapat berjalan dengan baik dan tercipta atlet-atlet
handal sesuai bidangnya.
Selanjutnya dalam Undang Undang Republik Indonesia No. 3 tahun 2005
tentang Sistem Keolahragaan Nasional pada pasal 25 berbunyi :
1. Pembinaan dan pengembangan olahraga pendidikan dilaksanakan dan
diarahkan sebagai satu kesatuan yang sistematis dan berkesinambungan
dengan sistem pendidikan nasional

22

2. Pembinaan dan pengembangan olahraga pendidikan dilaksanakan melalui


proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru/dosen olahraga yang
berkualitas dan memiliki sertifikasi kompetensi serta didukung prasarana
dan sarana olahraga yang memadai.
3. Pembinaan dan pengembangan olahraga pendidikan pada semua jenjang
pendidikan memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk melakukan
kegiatan olahraga sesuai dengan bakat dan minat.
4. Pembinaan dan pengembangan olahraga pendidikan dilaksanakan dengan
memperhatikan potensi, kemampuan, minat dan bakat peserta didik secara
menyeluruh baik melalui kegiatan intrakurikuler maupun ekstrakurikuler.
5. Pembinaan dan pengembangan olahraga pendidikan sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) dilakukan secara teratur, bertahap, dan
berkesinambungan dengan memperhatikan taraf pertumbuhan dan
perkembangan peserta didik.
Dari pasal dalam UU No.3 tahun 2005 jelas mengamanatkan kepada setiap
sekolah untuk melaksanakan pembinaan olahraga pada setiap siswa-siswinya
sesuai dengan minat dan bakat yang dimiliki, dan dilatih oleh guru olahraga yang
memiliki kemampuan untuk meningkatkan kemampuan siswa-siswinya dengan
mengadakan proses belajar secara intrakurikuler maupun ekstrakurikuler serta
ditunjang oleh sarana dan prasarana olahraga yang memadai.
Menurut Takudung (2006 : 58-60) prestasi terbaik hanya dapat dicapai bila
pembinaan dapat dilaksanakan dan tertuju pada aspek-aspek pelatihan seutuhnya
yang mencakup :
1. Pembinaan kepribadian atlet, yang dimaksud kepribadian disini adalah sifatsifat tertentu yang sesuai dengan tuntutan cabangnya, yaitu :
- Sikap positif melaksanakan tugas latihan
- Loyal terhadap kepemimpinan
- Rendah hati
- Semangat bersaing dan berprestasi
Berkaitan dengan pelaksanaan operasional pembinaan kepribadian atlet, yaitu:
- Ciptakan suasana latihan yang menggembirakan
- Tanamkan pemahaman terhadap tujuan dan cara berlatih yang benar
- Ciptakan suasana bersaing yang sehat
- Tetapkan tujuan secara bertahap dan realistis
- Peragakan kepemimpinan yang dapat menjadi teladan

23

2. Pembinaan kondisi fisik, pembinaan kondisi fisik tertuju pada komponen


kemampuan fisik yang dominan untuk mencapai prestasi. Pelaksanaan
operasional pembinaan kondisi fisik antara lain :
- Konsultasi dengan sport medicine tentang kondisi fisik atlet
- Rancang program latihan kondisi fisik umum dan spesifik
- Pantau perkembangan kondisi fisik dengan tes sederhana dan parameter
kondisi fisik untuk cabang yang bersangkutan
3. Keterampilan teknik dan latihan koordinasi, pelaksanaan operasional
keterampilan teknik dan latihan koordinasi yaitu :
- Identifikasi tipe keterampilan yang dibutuhkan, seperti keterampilan halus
dalam golf, menembak dalam biliard.
- Kembangkan program latihan fisik yang bersifat multilateral untuk
menjadi landasan pembinaan keterampilan teknik
- Serasikan program latihan fisik dan teknik sesuai dengan kebutuhan
cabang yang bersangkutan.
4. Latihan taktik, pelaksanaan operasional latihan taktik yaitu :
- Kembangkan program peningkatan kemampuan memecahkan masalah
- Laksanakan diskusi pada setiap akhir sesi latihan
- Gunakan rekaman video (jika ada) untuk menganalisa performa latihan
5. Pembinaan mental, pembinaan mental dimaksud antara lain agar :
- Atlet mampu membuat keputusan dengan cepat dan tepat
- Atlet mampu menanggulangi stes mental, atau mengatasi stes dari beban
latihan yang berat
- Atlet memiliki stabilitas emosi yang tangguh.
Kelima aspek di atas, merupakan satu kesatuan yang utuh. Jika salah satu
terlalaikan, berarti pelatihan tidak lengkap. Keunggulan pada salah satu aspek
akan menutup kekurangan pada aspek lainnya, dan setiap aspek akan berkembang
dengan memakai metode latihan yang spesifik.
Sedang menurut Dinata (2004 : 22) landasan pokok pembinaan dan
peningkatan prestasi bulu tangkis, yakni :
I. Kondisi fisik

II. Kondisi mental

1. Power
2. Kekuatan (strength)
3. Kecepatan (speed)
4. Daya tahan (endurandce)
5. Reaksi (reaction)
6. Kelentukan (flexibility)
7. Kelincahan (agility)
1. Disiplin dan etika pergaulan
2. Kemauan

24

III. Kondisi teknik

IV. Kondisi taktik dan strategi

3. Kejujuran
4. Ketekunan
5. Keuletan
6. Dinamika
7. Kecerdasan
1. Dasar
- Grips
- Footwork
- Position
- Antisipasi
- The body
2. Pukulan
- Overhead strokes
- Under arm strokes
- Side arm strokes
1. Pengetahuan dasar
2. Penempatan bola
3. Penempatan diri (posisi)
4. Daya kreasi
5. Daya tangkap permainan lawan

b. Hakekat Ekstrakurikuler
Ektrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan siswa sekolah atau
universitas di luar jam belajar kurikulum standar. Kegiatan ekstrakurikuler
ditujukan

agar

siswa

dapat

mengembangkan

kepribadian,

bakat

dan

kemampuannya diberbagai bidang diluar bidang akademik. Kegiatan ini


dilakukan secara swadaya dari pihak sekolah maupun siswa-siswi itu sendiri
untuk merintis kegiatan diluar jam pelajaran sekolah (id.wikipedia.org/wiki).
Kegiatan dari ekstrakurikuler ini sendiri dapat berbentuk kegiatan seni,
olahraga, pengembangan kepribadian dan kegiatan yang bertujuan positif untuk
kemajuan siswa-siswi itu sendiri.
Dalam kegiatan ekstrakurikuler pendidikan jasmani menurut Husdarta
(2009 : 24) Ada tiga hal yang bisa menjadi sumbangan unik dari pendidikan

25

jasmani, yaitu : 1) Meningkatkan kebugaran jasmani dan kesehatan siswa, 2)


Meningkatkan terkuasainya keterampilan fisik yang kaya, serta 3) Meingkatkan
pengertian siswa dalam prinsip-prinsip gerak serta bagaimana menerapkannya
dalam praktik.

c. Hakekat Bulu Tangkis


Bulutangkis merupakan cabang olahraga yang termasuk ke dalam
kelompok olahraga permainan bola kecil perorangan, ganda dan beregu yang
sangat populer di Indonesia.
Bulutangkis adalah suatu olahraga raket yang dimainkan dua orang (untuk
tunggal)

atau

dua

pasangan

(untuk

ganda)

yang

saling

berlawanan.

(www.oyan.web.id)
Menurut Midgley (2000 : 140) Badminton (bulutangkis) merupakan
permainan raket yang dimainkan oleh dua orang pemain (single) atau empat orang
(double). Bulu ayam (cocok) harus dipukul melewati bagian atas jaring.
Dari pendapat beberapa pendapat di atas, maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa olahraga bulutangkis merupakan salah satu olahraga permainan bola kecil
yang dimainkan oleh individu, ganda, dan tim. Dimana dalam permainan
bulutangkis, pemain berusaha untuk menempatkan bola diposisi dalam lapangan
yang tidak terjangkau oleh lawan untuk memperoleh angka.
Untuk dapat bermain bulu tangkis dengan baik, terlebih dahulu harus
memahami bagaimana cara bermain bulu tangkis dan menguasai beberapa
teknik/keterampilan dasar permainan ini. Menurut Dinata (2004 : 8) keterampilan
dasar permainan bulu tangkis yang perlu dipelajari secara umum dapat

26

dikelompokkan kedalam beberapa bagian yaitu : 1). Cara memegang raket (grip),
2). Sikap berdiri (stance), 3). Gerak kaki (foot work), 4). Teknik pukulan
(strokes).

d. Sarana dan Prasarana Bulutangkis


Sarana dan prasarana dalam setiap cabang olahraga menjadi faktor yang
tidak bisa dipisahkan karena tanpa sarana maka suatu cabang olahraga tidak akan
berjalan dan sangat sulit bagi seorang pelatih ataupun atlet untuk melakukan
aktifitasnya.
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia tentang Sistem Keolahragaan
Nasional menyebutkan : Sistem keolahragaan Nasional ditingkatkan, antara lain,
melalui penetapan standar nasional keolahragaan yang meliputi : tenaga
keolahragaan,

isi

program

penataran/pelatihan,

sarana

dan

prasarana,

penyelenggaraan keolahragaan, dan pengelolaan organsasi keolahragaan, serta


pelayanan minimal keolahragaan.
Sarana dan prasarana juga memberikan kotribusi yang maksimal dalam
setiap cabang olahraga, jika hasil yang diinginkan harus maksimal maka sarana
dan prasarana juga harus di buat sesuai dengan standar maksimal juga.
Dalam olahraga bulutangkis memerlukan sarana dan prasarana yang
memadai sebab tanpa sarana program pelatih dan juga aktifitas atlet akan
terhambat, sarana dan prasarana yang di butuhkan seperti : lapangan (GOR),
Raket, Shuttlecock serta hal-lain yang di butuhkan demi berkembangnya prestasi
atlet.

27

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 3 Tahun 2005 tentang


Sistem Keolahragaan Nasional pasal 67 di katakan :
1. Pemerintah dan masyarakat bertanggung jawab atas perencanaan,
pengadaan, pemanfaatan, pemeliharaan, dan pengawasan sarana
olahraga.
2. Jumlah dan jenis prasarana olahraga yang di bangun harus
memperhatikan potensi keolahragaan yang berkembang di daerah
setempat.
3. Prasarana olahraga yang di bangun di daerah wajib memenuhi jumlah
dan standar minimum yang di tetapkan oleh pemerintah.
Sarana

olahraga

yang

menunjang

dalam

proses

pelatihan

dan

perkembangan prestasi olahraga dalam menciptakan prestasi atlet haruslah yang


memadai dan masih sesuai standar maksimal, karna dengan kelengkapan sarana
dan prasarana menjadi daya tarik tersendiri bagi atlet yang melaksanakan latihan,
dan juga sebagai upaya meningkatkan motivasi seorang atlet untuk berlatih.
Dalam olahraga bulutangkis memerlukan sarana dan prasarana, yakni lapangan,
kok, raket, pakaian, dan sebagainya. Lapangan harus berbentuk empat persegi
panjang dibatasi oleh garis selebar 40 mm. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada
gambar di bawah ini :
Gambar 1 : Lapangan Bulutangkis
(Sumber : Dinata, 2004 : 29)

6M
3,9

6,10 M

13
,4
0

1,52 M

1,55 M

28

Keterangan :
Lebar lapangan tunggal
Lebar lapangan ganda
Panjang lapangan
Tinggi Jaring Net
Tinggi Tiang
Lebar Net

: 5,18 m
: 6,10 m
: 13,40 m
: 152, 4 cm dari permukaan lantai
: 155 cm
: 76 cm

Sedangkan kok (shuttlecock) biasanya terbuat dari bulu angsa buatan


pabrik, umumnya sudah memiliki standar yang ditentukan IBF. Berat kok sekitar
5,67 gram. Bulu angsa yang menancap digabus yang dibungkus kulit berwarna
putih berjumlah antara 14 16 buah, dan diikat dua tali agar tidak mudah lepas.
Selanjutnya raket, panjang raket berukuran 67,95 cm. Kepala raket
mempunyai panjang 29,21 cm, lebar 22,86 cm. Pegangan raket tidak mempunyai
ukuran

tertentu,

tetapi

disesuaikan

dengan

keinginan

orang

yang

menggunakannya.

e. Program Latihan
Penyusunan program latihan yang di terapkan oleh seorang pelatih
terhadap atlet dalam pencapaian prestasi dan perkembangan suatu cabang
olahraga tertentu mempunyai pengaruh yang sangat penting, karna program
latihan dapat menjadi ukuran dalam pencapaian prestasi.
Menurut Sugiarto (2002 : 100) mengatakan : Agar program latihan
mempunyai pengaruh yang bermanfaat, maka program itu harus di susun untuk
mengembangkan kemampuan fisiologis tertentu yang di perlukan untuk kinerja
ketrampilan olahraga.

29

Menurut Dinata (2004 : 18) menyatakan bahwa : Pembinaan adalah proses


persiapan menghadapi pelaksanaan dan saat penyelesaian laporan, yang berguna
untuk menunjang pelaksanaan rencana latihan. Dalam membuat program latihan
yang perlu di perhatikan adalah :
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Berapa lama waktu latihan


Jumlah atlet dan kemampuan individu
Tempat, alat perlengkapan dan biaya
Target yang akan di capai
Tenaga pelaksana
Sistem atau metode yang akan di gunakan
Dalam membuat program latihan menurut Dinata (2004 : 18) minimal

memuat tahap yaitu :


a. Tahap persiapan, latihannya terdiri dari teknik, taktik dan kondisi fisik.
b. Tahap pertandingan, tujuannya adalah guna penyempurnaan semua aspek
fisik, teknik, taktik dan mental. Serta tes uji coba dan perhatian khusus da juga
intensitas latihan yang meningkat.
Menurut James Takudung (2006 : 11) menyatakan : Program latihan
multilateral memusatkan pada pengembangan olahraga, bersamaan dengaan
merencanakan ketrampilan khusus cabang olahraga, akan mendorong tercapainya
kesuksesan dalam pengembangan.
Menurut Sugiarto (2002 : 170) mengemukakan, Circuit training adalah
program latihan dengan berbagai jenis beban kerja di lakukan secara simultan dan
terus menerus dengan diselingi istirahat pada pergantian, jenis beban kerja
tersebut.
Program latihan bisa menjadi alat ukur dalam pencapaian prestasi seluruh
cabang olahraga, jika penyusunan dan pelaksanaannya secara sistematis. Dan

30

seorang pelatih wajib menyusun program latihan agar atlet dapat berlatih secara
maksimal dan juga memperoleh hasil yang maksimal juga.
Menurut Tanjung (2005 : 47) mengatakan program dan aplikasi pelatihan
fisik bulu tangkis harus di rancang melalui tahapan sebagai berikut :
1. Persiapan fisik umum yang bertujuan meningkatkan kemampuan kerja organ
tubuh.
2. Persiapan fisik khusus yang bertujuan meningkatkan kemampuan fisik dan
gerak yang lebih baik.
3. Peningkatan kemampuan kualitas gerak khusus pemain.

E. Penentuan Sumber Data


1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah guru/pembina dan siswa yang
mengikuti ekstrakurikuler bulutangkis SMKN 1 Kecamatan Logas Tanah Darat
pada Tahun Ajaran 2009/2010. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di
bawah ini.
Tabel 1. Jumlah Populasi Guru/Pembina dan siswa Ekstrakurikuler
Bulutangkis SMKN 1 Kecamatan Logas Tanah Darat
Siswa
No.
Kelas
Jumlah
Putra
Putri
1
Kelas I A
2
1
3
2
Kelas I B
1
1
2
3
Kelas II
1
2
3
4
Kelas III
2
2
5. Guru/Pembina
2
2
Jumlah
8
4
12
Sumber : SMKN 1 Kecamatan Logas Tanah Darat, 2010.

31

2. Sampel
Mengingat penelitian ini deskriptif terhadap guru/pembina dan siswa yang
mengikuti kegiatan eksrakurikuler bulu tangkis dan jumlah populasi tidak begitu
besar, maka seluruh populasi dijadikan sample pada penelitian ini. Dimana semua
populasi guru/pembina dan siswa ekstrakurikuler berjumlah 12 orang dijadikan
sample diharapkan hasil objektifitas penelitian yang dicapai.

6. Pengumpulan Data
6. 1. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
untuk mendiskriptifkan tentang pembinaan ekstrakurikuler olahraga bulu tangkis
siswa SMKN 1 Kecamatan Logas Tanah Darat adalah sebagai berikut:
1. Observasi, Pengumpulan data melalui observasi akan bermanfaat sebagai
pengamatan langsung terhadap kebenaran jawaban yang diberikan
responden.
2. Wawancara, dilakukan untuk mendapatkan jawaban dari sampel secara
langsung tentang pembinaan ekstrakurikuler bulu tangkis yang belum
terjaring pada angket.
3. Kepustakaan, digunakan untuk mendapatkan teori dan pendapat-pendapat
para ahli yang digunakan sebagai landasan dalam penelitian ini.
4. Angket, digunakan untuk mendapat informasi dari guru dan siswa yang
mengikuti ekstrakurikuler tentang pembinaan ekstrakurikuler pada siswa
bulu tangkis.

32

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah berupa angket


penilaian dengan skala linkert, untuk lebih jelasnya terdapat pada tabel kisi kisi
angket berikut ini :
Tabel 2 : Kisi Kisi Angket Variabel
No Variabel
1.

Pembinaan

Sub Indikator
Pembinaan
Program latihan
Sarana dan prasarana
Perhatian
Kepala
sekolah
Jumlah Soal

Nomor item
1,2,3,4,5,6,7,8,9
1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12
1,2,3,4
1,2,3,4,5,6,7,8

soal
9
12
4
8
33

6.2. Teknik Analisa Data


Semua data yang berhasil dikumpul melalui alat pengumpul data tersebut,
dianalisis dengan teknik analisis statistik deskriptif seperti yang dikemukakan
oleh Sudijono (2007 : 43) yaitu sebagai berikut :
P

f
x100%
N

Keterangan :
P
f
N

: Persentase (%)
: Frekuensi
: Jumlah Responden
Data yang dipersentasekan dalam kalimat yang bersifat kualitatif

ditafsirkan dengan menggunakan kriteria sebagai berikut :


80% - 100% kategori baik sekali
66% - 79% kategori baik
56% - 65% kategori cukup
< 55% kategori kurang baik (Sudijono, 2007 : 145).

33

Untuk mudahnya memahami penjelasan hasil pengolahan data dengan cara


persentase pada penelitian ini, maka setiap alternatif jawaban dari pertanyaan
angket diberikan bobot sebagai berikut :
1. Sering sekaliberarti diberi bobot 4
2. Sering diberi bobot 3
3. Kadang-kadang diberi bobot 2
4. Tidak pernah diberi bobot 1

34

BAB II
PENGOLAHAN DATA

2.1. Deskripsi Data


Di dalam penelitian ini pengambilan data dilakukan dengan beberapa cara
yaitu, melalui angket, observasi, wawancara terstruktur dan kepustakaan. Dengan
cara tersebut diharapkan akan terkumpul data yang objektif sehingga dapat
mendukung hasil penelitian. Data yang telah dikumpulkan melalui angket, akan
disajikan melalui tabel-tabel dan langsung di analisa. Sesuai dengan yang telah
disebutkan bahwa hasil penelitian ini akan dideskripsikan dan dianalisis serta
diinterpretasikan secara deskriptif. Untuk lebih jelas dapat dilihat dari hasil
deskripsi data sebagai berikut.

2.1.1. Pembinaan Ekstrakurikuler Olahraga Bulu Tangkis


Data dan informasi yang diperoleh tentang perhatian berdasarkan
tanggapan dari 10 orang siswa ekstrakurikuler, Dalam melakukan pembinaan
fisik, guru pembina memberikan latihan berupa lari untuk meningkatkan fisik
pemain yang memberikan tanggapan sering sekali sejumlah 6 orang dan
tanggapan sering 4 orang. Selanjutnya guru pembina memberikan latihan fisik
berupa loncat tegak untuk meningkatkan fisik pemain yang memberikan
tanggapan sering sejumlah 4 orang dan tanggapan kadang-kadang sejumlah 6
orang. Kemudian guru pembina memberikan latihan fisik berupa sit-up untuk
meningkatkan fisik pemain yang memberikan tanggapan sering sekali sejumlah 4
orang dan tanggapan sering 6 orang. Sedangkan guru pembina memberikan

35

latihan fisik berupa lari bolak balik untuk meningkatkan fisik pemain yang
memberikan tanggapan sering sekali sejumlah 3 orang dan tanggapan sering
sejumlah 3 orang dan kadang-kadang sejumlah 5 orang. Kemudian guru pembina
memberikan latihan dasar untuk meningkatkan kemampuan pemain yang
memberikan tanggapan sering sekali sejumlah 7 orang dan tanggapan sering
sejumlah 3 orang. Selanjutnya guru pembina memberikan latihan teknik pukulan
untuk meningkatkan kemampuan pemain yang memberikan tanggapan sering
sekali sejumlah 6 orang dan tanggapan sering sejumlah 4 orang. Sedangkan guru
pembina menanamkan disiplin kepada siswa yang memberikan tanggapan sering
sekali sejumlah 4 orang dan tanggapan sering sejumlah 6 orang dan kadangkadang sejumlah 5 orang. Kemudian guru pembina menanamkan nilai-nilai etika
kepada siswa yang memberikan tanggapan sering sekali sejumlah 8 orang dan
tanggapan sering sejumlah 2 orang. Dan guru pembina menanamkan nilai
sportivitas kepada siswa yang memberikan tanggapan sering sekali sejumlah 8
orang dan tanggapan sering sejumlah 2 orang Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada tabel 3 dibawah ini.
Tabel 3 : Instrumen Pembinaan Ekstrakurikuler Bulutangkis tentang Pembinaan
(Tanggapan Siswa)
Distribusi Jawaban
Pertanyaan
No.
Jumlah
Indikator Perhatian
SS
S
KK
TP
1. Dalam melakukan
6/24
4/12
10/36
pembinaan fisik, apakah
guru pembina
memberikan latihan
berupa lari untuk
meningkatkan fisik
pemain
2. Apakah guru pembina
4/12
6/12
10/24
memberikan latihan fisik
berupa loncat tegak

36

untuk meningkatkan fisik


pemain
3. Apakah guru pembina
4/16
6/18
memberikan latihan fisik
berupa sit-up untuk
meningkatkan fisik
pemain
4. Apakah guru pembina
2/8
3/9
memberikan latihan fisik
berupa lari bolak balik
untuk meningkatkan fisik
pemain
5. Apakah guru pembina
7/28
3/9
memberikan latihan dasar
untuk meningkatkan
kemampuan pemain
6. Apakah guru pembina
6/24
4/12
memberikan latihan
teknik pukulan untuk
meningkatkan
kemampuan pemain
7. Apakah guru pembina
4/16
6/18
menanamkan disiplin
kepada siswa
8. Apakah guru pembina
8/32
2/6
menanamkan nilai-nilai
etika kepada siswa
9. Apakah guru pembina
8/32
2/6
menanamkan nilai
sportivitas kepada siswa
Jumlah Perolehan
45/180 34/102
Jumlah Skor Maksimum
Sumber : Data Olahan Hasil Penelitian, 2010.

10/34

5/10

10/27

10/37

10/36

10/34

10/38

10/38

11/22
-

90/304
360

2.1.2. Program Latihan Ekstrakurikuler Bulutangkis


Data dan informasi yang diperoleh tentang program latihan ekstrakurikuler
bulutangkis berdasarkan tanggapan dari 2 orang pelatih/guru, guru menyusun
program latihan bulu tangkis untuk kegiatan ekstrakurikuler yang memberikan
tanggapan sering sekali sejumlah 1 orang dan tanggapan sering sejumlah 4 orang.
selanjutnya guru membuat program latihan secara umum seluruh responden

37

memberikan tanggapan sering sekali sejumlah 2 orang. Kemudian guru menyusun


program secara khusus untuk menghadapi pertandingan tertentu seluruh
memberikan tanggapan kadang-kadang sejumlah 2 orang. Selanjutnya guru
membuat program latihan untuk jangka panjang seluruh responden memberikan
tanggapan tidak pernah sejumlah 2 orang. Sedangkan guru membuat program
latihan perminggu seluruh responden memberikan tanggapan sering sekali
sejumlah 2 orang. Kemudian guru memberikan program latihan servis pendek
seluruh responden memberikan tanggapan sering sekali sejumlah 2 orang.
Selanjutnya guru memberikan program latihan long servis seluruh responden
memberikan tanggapan sering sekali sejumlah 2 orang. Kemudian guru
memberikan program latihan pukulan forehand seluruh responden memberikan
tanggapan sering sekali sejumlah 2 orang. Selanjutnya guru memberikan program
latihan pukulan backhand seluruh responden memberikan tanggapan sering sekali
sejumlah 2 orang. Kemudian guru memberikan program latihan pukulan dropshot
seluruh responden memberikan tanggapan sering sekali sejumlah 2 orang.
Kemudian guru memberikan program latihan pukulan lob seluruh responden
memberikan tanggapan sering sekali sejumlah 2 orang. Dan guru memberikan
program latihan pukulan smash seluruh responden memberikan tanggapan sering
sekali sejumlah 2 orang. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel 4 dibawah ini.
Tabel 4 : Instrumen Pembinaan Ekstrakurikuler Bulutangkis tentang Program
Latihan (Tanggapan Pelatih/Guru)
Distribusi Jawaban
Pertanyaan
No.
Jumlah
Indikator Perhatian
SS
S
KK
TP
1. Apakah Bapak menyusun
1/4
1/3
2/7
program latihan bulu
tangkis untuk kegiatan
ekstrakurikuler

38

2.

Apakah bapak membuat


2/8
program latihan umum
3. Apakah Bapak menyusun
program secara khusus
untuk menghadapi
pertandingan tertentu
4. Apakah Bapak membuat
program latihan untuk
jangka panjang
5. Apakah Bapak membuat
2/8
program latihan
perminggu
6. Apakah Bapak
2/8
memberikan program
latihan servis pendek
7. Apakah Bapak
2/8
memberikan program
latihan long servis
8. Apakah Bapak
2/8
memberikan program
latihan pukulan forehand
9. Apakah Bapak
2/8
memberikan program
latihan pukulan backhand
10. Apakah Bapak
2/8
memberikan program
latihan pukulan dropshot
11. Apakah Bapak
2/8
memberikan program
latihan pukulan lob
12. Apakah Bapak
2/8
memberikan program
latihan pukulan smash
Jumlah Perolehan
19/76
1/3
Jumlah Skor Maksimum
Sumber : Data Olahan Hasil Penelitian, 2010.

2/8

2/4

2/4

2/2

2/2

2/8

2/8

2/8

2/8

2/8

2/8

2/8

2/8

2/4
-

2/2
-

24/85
96

2.1.3. Sarana dan Prasarana Ekstrakurikuler Bulutangkis


Data dan informasi yang diperoleh tentang kebutuhan berdasarkan
tanggapan dari

orang

pelatih/guru

mengenai

sarana

dan

prasarana

ekstrakurikuler pada SMK N 1 Kecamatan Logas Tanah Darat, kondisi lapangan

39

bulutangkis layak untuk tempat latihan yang memberikan tanggapan sering


sejumlah 1 orang dan tanggapan kadang-kadang sejumlah 1 orang. Kemudian
raket yang digunakan pemain sudah layak yang memberikan tanggapan sering
sejumlah 2 orang. Selanjutnya net yang digunakan layak pakai responden yang
memberikan tanggapan sering sekali sejumlah 1 orang dan sering 1 orang.
Sedangkan bola latihan yang digunakan dalam kondisi layak pakai seluruh
responden memberikan tanggapan tidak pernah sejumlah 5 orang. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel 5 dibawah ini.
Tabel 5 : Instrumen Pembinaan Ekstrakurikuler Bulutangkis tentang Sarana dan
Prasarana (Tanggapan Pelatih/Guru)
Distribusi Jawaban
Pertanyaan
No.
Jumlah
Indikator Perhatian
SS
S
KK
TP
1. Menurut Bapak apakah
1/3
1/2
2/5
kondisi lapangan
bulutangkis layak untuk
tempat latihan
2. Menurut Bapak apakah
2/6
2/6
raket yang digunakan
pemain sudah layak
3. Apakah menurut Bapak
1/4
1/3
2/7
net yang digunakan layak
pakai
4. Apakah bola latihan yang
2/4
2/4
digunakan menurut
Bapak dalam kondisi
layak pakai
Jumlah Perolehan
1/4
4/12
3/6
8/22
Jumlah Skor Maksimum
32
Sumber : Data Olahan Hasil Penelitian, 2010.
2.1.4. Perhatian Kepala Sekolah terhadap Ekstrakurikuler Bulutangkis
Data dan informasi yang diperoleh tentang pembinaan ekstrakurikuler
bulutangkis pada indikator perhatian kepala sekolah berdasarkan tanggapan dari
12 orang pelatih/guru dan siswa. kepala sekolah ikut berperan dalam pembinaan

40

pemain yang memberikan tanggapan sering sekali sejumlah 1 orang dan


tanggapan sering sejumlah 7 orang serta tanggapan kadang-kadang 4 orang.
Kemudian kepala sekolah memperhatikan fasilitas yang ada yang memberikan
tanggapan sering sekali sejumlah 2 orang dan tanggapan sering sejumlah 6 orang
serta

tanggapan

kadang-kadang

orang.

Selanjutnya

kepala

sekolah

mengalokasikan dana untuk latihan yang memberikan tanggapan sering sekali


sejumlah 1 orang, tanggapan sering sejumlah 1 orang dan tanggapan kadangkadang 4 orang, sedangkan tanggapan tidak pernah 6 orang. Sedangkan kepala
sekolah mengikutsertakan pemain dalam pertandingan antar pelajar yang
memberikan tanggapan sering sekali sejumlah 2 orang dan tanggapan sering
sejumlah 5 orang serta tanggapan kadang-kadang 5 orang. Selanjutnya kepala
sekolah memperhatikan prestasi yang diperoleh pemain yang memberikan
tanggapan sering sekali sejumlah 2 orang dan tanggapan sering sejumlah 5 orang
serta tanggapan kadang-kadang 5 orang. Kemudian kepala sekolah mendorong
siswa untuk berprestasi yang memberikan tanggapan sering sekali sejumlah 2
orang dan tanggapan sering sejumlah 5 orang serta tanggapan kadang-kadang 5
orang. Selanjutnya kepala sekolah memotivasi pembina untuk melatih siswa
secara maksimal yang memberikan tanggapan sering sekali sejumlah 2 orang dan
tanggapan sering sejumlah 5 orang serta tanggapan kadang-kadang 5 orang. Dan
kepala sekolah mendorong kemajuan olahraga bulutangkis yang memberikan
tanggapan sering sekali sejumlah 1 orang dan tanggapan sering sejumlah 7 orang
serta tanggapan kadang-kadang 4 orang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
tabel 6 dibawah ini.

41

Tabel 6 : Instrumen Pembinaan Ekstrakurikuler Bulutangkis tentang Kepala


Sekolah (Tanggapan Pelatih/Guru dan Siswa)
Distribusi Jawaban
Pertanyaan
Indikator Perhatian
SS
S
KK
TP
1. Apakah kepala sekolah
1/4
7/21
4/8
ikut berperan dalam
pembinaan pemain
2. Apakah kepala sekolah
2/8
6/18
4/8
memperhatikan fasilitas
yang ada
3. Apakah kepala sekolah
1/4
1/3
4/8
6/6
mengalokasikan dana
untuk latihan
4. Apakah kepala sekolah
2/8
5/15
5/10
mengikutsertakan pemain
dalam pertandingan antar
pelajar
5. Apakah kepala sekolah
2/8
5/15
5/10
memperhatikan prestasi
yang diperoleh pemain
6. Apakah kepala sekolah
2/8
5/15
5/10
mendorong siswa untuk
berprestasi
7. Apakah kepala sekolah
2/8
5/15
5/10
memotivasi pembina
untuk melatih siswa
secara maksimal
8. Apakah kepala sekolah
1/4
7/21
4/8
mendorong kemajuan
olahraga bulutangkis
Jumlah Perolehan
13/52 41/123 36/72
6/6
Jumlah Skor Maksimum
Sumber : Data Olahan Hasil Penelitian, 2010.
No.

Jumlah
12/33
12/34
12/21
12/33

12/33
12/33
12/33

12/33
96/253
384

2.2. Analisis Data


2.2.1. Pembinaan Ekstrakurikuler Bulutangkis
Dari deskripsi data di atas, maka dapat dilakukan analisis data dari
masing-masing indikator sesuai dengan pernyataan yang diberikan. Pada indikator

42

pembinaan, dimana pertanyaan dalam melakukan pembinaan fisik yang terdiri


dari 9 pertanyaan dan dijawab oleh 10 responden.
Berdasarkan tanggapan yang diberikan responden secara keseluruhan
tentang pembinaan ekstrakurikuler olahraga bulutangkis. Dimana seluruh
responden memberikan tanggapan pada instrumen pembinaan, sering sekali
sejumlah 45 responden atau sebesar 50% dan sering sejumlah 34 orang atau
sebesar 28,33% serta kadang-kadang 11 orang atau sebesar 6,11%. Dengan hasil
tersebut maka dapat dikatakan bahwa tanggapan responden tentang pembinaan
berada pada kriteria baik sekali sebesar 84,44%.

2.2.2. Program Latihan ekstrakurikuler bulutangkis


Dari deskripsi data yang telah dipaparkan sebelumnya, maka perlu
dilakukan analisis data pada indikator program latihan. Dimana menyusun
program latihan bulu tangkis untuk kegiatan ekstrakurikuler yang terdiri dari 12
pertanyaan dan dijawab 2 responden.
Berdasarkan tanggapan yang diberikan responden secara keseluruhan
tentang instrument program latihan. Dimana seluruh responden memberikan
tanggapan pada instrumen program latihan, sering sekali sejumlah 19 responden
atau sebesar 79,17%, sering sejumlah 1 orang atau sebesar 4,17%, kadang-kadang
sejumlah 2 orang atau sebesar 8,33% dan tidak pernah sejumlah 2 orang atau
sebesar 8,33%. Dengan hasil tersebut maka dapat dikatakan bahwa tanggapan
responden tentang instrumen program latihan berada pada kriteria baik sekali
sebesar 88,54%.

43

2.2.3. Sarana dan Prasarana ekstrakurikuler bulutangkis


Dari deskripsi data yang telah dipaparkan sebelumnya, maka dapat
dilakukan analisis data indikator sarana dan prasarana dari setiap pertanyaan yang
terdiri dari 4 pertanyaan yang dijawab oleh 2 responden.
Berdasarkan tanggapan yang diberikan responden tentang instrumen
sarana dan prasarana ekstrakurikuler bulutangkis. Dimana seluruh responden
memberikan tanggapan pada instrumen kebutuhan, sering sekali sejumlah 1
responden atau sebesar 12,5% dan sering sejumlah 4 orang atau sebesar 37,5%
serta tanggapan kadang-kadang sejumlah 3 orang atau sebesar 18,75%. Dengan
hasil tersebut maka dapat dikatakan bahwa sarana dan prasarana ekstrakurikuler
bulutangkis berada pada kriteria baik sebesar 68,75%.

2.2.4. Perhatian Kepala Sekolah


Dari deskripsi data yang telah dipaparkan sebelumnya, maka dapat
dilakukan analisis data mengenai indikator kepala sekolah berdasarkan tanggapan
yang diberikan terdiri dari 8 pertanyaan yang diajukan dijawab oleh 12 responden.
Berdasarkan tanggapan yang diberikan responden tentang pembinaan
ekstrakurikuler olahraga bulutangkis di SMK Negeri 1 Kecamatan Logas Tanah
Darat Kabupaten Kuantan Singingi. Dimana seluruh responden memberikan
tanggapan pada instrumen perhatian kepala sekolah, sering sekali sejumlah 13
responden atau sebesar 13,54% dan sering sejumlah 41 orang atau sebesar 32,03%
serta kadang-kadang sejumlah 36 orang sebesar 9,38%. Dengan hasil tersebut
maka dapat dikatakan bahwa tanggapan pada instrumen perhatian kepala sekolah
berada pada kriteria cukup sebesar 65,89%.

44

2.3. Interpretasi Data


Berdasarkan

deskripsi

dan

analisa

data

di

atas,

maka

dapat

diinterpretasikan data sebagai berikut.


2.3.1. Pembinaan Ekstrakurikuler Bulutangkis
Berdasarkan deskripsi dan analisis data di atas pembinaan ekstrakurikuler
olahraga bulutangkis pada indikator pembinaan berada pada kriteria baik sekali
atau sebesar 84,44%.
Hasil tersebut di atas menggambarkan bahwa pembinaan ekstrakurikuler
bulutangkis di SMKN 1 Logas Tanah Darat berjalan dengan baik. Dimana dengan
pola pembinaan yang baik tentunya kegiatan ekstrakurikuler akan dapat berjalan
dengan baik dan menghasilkan siswa-siswa yang berpotensi dalam olahraga
bulutangkis. Hal ini senada dengan pendapat Takudung (2006 : 58-60) prestasi
terbaik hanya dapat dicapai bila pembinaan dapat dilaksanakan dan tertuju pada
aspek-aspek pelatihan seutuhnya.

2.3.2. Program Latihan ekstrakurikuler bulutangkis


Berdasarkan tanggapan yang diberikan responden sebagaimana telah
dijelaskan pada deskripsi data dan analisis data di atas secara keseluruhan tentang
instrument program latihan dalam pembinaan ekstrakurikuler bulutangkis siswa
SMKN 1 Logas Tanah Darat berada pada kriteria baik sekali sebesar 88,54%.
Dari hasil ini menggambarkan bahwa pembinaan ekstrakurikuler
bulutangkis sangat dibutuhkan program latihan yang terencana, sehingga hasil
yang diperoleh akan maksimal seperti yang diharapkan.

45

Agar pembinaan terarah dan mempunyai tujuan yang telah ditetapkan,


seorang pelatih harus menyiapkan suatu program latihan yang dijadwalkan
tentang peranan dalam melaksanakan kegiatan. Kurnia menyatakan (1986 : 1)
Bahwa seorang pelatih akan sangat berhasil jika ia betul-betul mempersiapkan
program jauh-jauh hari dan materi tercakup didalamnya berdasarkan azas-azas
berbagai materi yang telah ditetapkan kepada atlet.

2.3.3. Sarana dan Prasarana ekstrakurikuler bulutangkis


Berdasarkan tanggapan yang diberikan responden tentang instrumen
sarana dan prasarana ekstrakurikuler bulutangkis berada pada kriteria baik sebesar
68,75%. Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa sarana dan prasarana
mempunyai peranan penting dalam pencapaian hasil yang maksimal. Hal ini
senada dengan pendapat yang diungkapkan Joseph (2009 : 3) faktor sarana dan
prasarana olahraga merupakan penunjang terselenggaranya suatu proses untuk
mencapai tujuan yang diinginkan.

2.3.4. Perhatian Kepala Sekolah


Berdasarkan tanggapan yang diberikan responden tentang pembinaan
ekstrakurikuler olahraga bulutangkis di SMK Negeri 1 Kecamatan Logas Tanah
Darat Kabupaten Kuantan Singingi pada indikator perhatian kepala sekolah
berada pada kriteria cukup sebesar 65,89%.
Dari data di atas menggambarkan bahwa kepala sekolah belum
memberikan perhatian yang lebih dalam pembinaan ekstrakurikuler bulutangkis,
padahal selain program latihan, sarana dan prasarana, peranan kepala sekolah

46

sangat penting untuk meningkatkan minat dan prestasi siswa dalam kegiatan
ekstrakurikuler.
Hal di atas senada dengan pendapat Menurut Mulyasa (2006 : 98) dalam
melakukan fungsinya sebagai edukator, kepala sekolah harus memiliki strategi
yang tepat untuk meningkatkan iklim sekolah yang kondusif, memberikan nasehat
kepada warga sekolah, memberikan dorongan kepada kependidikan serta
melaksanakan model pembelajaran yang menarik.
Untuk lebih jelas mengenai keseluruhan indikator, dapat dilihat pada tabel
rekapitulasi berikut ini.
Tabel 7 : Rekapitulasi Pembinaan Ekstrakurikuler Olahraga Bulutangkis SMK
Negeri 1 Kecamatan Logas Tanah Darat Kabupaten Kuantan Singingi
No.
Indikator
Perolehan Nilai
Persentase
Kategori
Penelitian
Perolehan Nilai Maks
1. Pembinaan
304
360
84,44%
Baik Sekali
2. Program latihan
85
96
88,54%
Baik Sekali
3. Sarana dan
22
32
68,75%
Baik
prasarana
4. Perhatian kepala
253
384
65,89%
Cukup
sekolah
Jumlah Perolehan
664
Nilai Tertinggi
872
Persentase (%)
76,15%
Baik
Sumber : Data Olahan Hasil Penelitian, 2010.
Berdasarkan hasi tabel 7 tersebut di atas, maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa pembinaan ekstrakurikuler olahraga bulutangkis di SMK Negeri 1
Kecamatan Logas Tanah Darat Kabupaten Kuantan Singingi berada pada kategori
baik (76,15%).

47

BAB III
KESIMPULAN

3.1. Kesimpulan Penelitian


Berdasarkan hasil pengolahan data di atas, maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa : pembinaan ekstrakurikuler olahraga bulutangkis di SMK Negeri 1
Kecamatan Logas Tanah Darat Kabupaten Kuantan Singingi. Untuk masingmasing komponen pembinaan adalah sebagai berikut :
1. Pembinaan berada pada kriteria baik sekali.
2. Program latihan berada pada kriteria baik sekali.
3. Sarana dan prasarana berada pada kriteria baik.
4. Perhatian kepala sekolah berada pada kriteria cukup.

48

BAB IV
HAMBATAN DAN SARAN

4.1. Hambatan
Suatu rencana untuk mencapai sesuatu selalu ada hambatan atau kesulitan
yang dialami, begitu juga penulis dalam menyusun skripsi ini mengalami
hambatan atau kesulitan antara lain:
1. Penyusunan Instrumen Penelitian
Perlu berhati-hati menyusun daftar pertanyaan sehingga mendapatkan
jawaban yang objektif dan tidak menimbulkan keraguan.
2. Pengumpulan Data
a. Wawancara, yakni hambatan yang dijumpai adanya informasi memberikan
jawaban yang ragu. Kemudian sulit melaksanakan di lapangan, dimana jadwal
ekstrakurikuler berbenturan dengan hari libur.
b. Angket, yakni hambatan yang ditemui yaitu di dalam pengumpulan angket
sangat sulit terkumpul secara cepat sesuai dengan yang dijadwalkan, sehingga
terjadi kelalaian yang disebabkan oleh kurangnya perhatian terhadap maksud
penelitian. Disamping itu untuk mendapatkannya ditemui beberapa orang
dalam kondisi yang sibuk dengan aktivitasnya.
c. Observasi, yakni kesulitan yang menjadi hambatan disaat observasi lapangan,
adalah kondisi tempat latihan bulutangkis berada di dua lokasi di sekolah dan
dilapangan bulutangkis milik warga.

49

4.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian, maka berikut diajukan
beberapa saran-saran yang mungkin bermanfaat untuk masa yang akan datang.
1. Kepada pembina disarankan lebih melaksanakan latihan bulutangkis
secara terprogram sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam latihan
bulutangkis supaya dapat menunjang prestasi yang lebih baik.
2. Kepala sekolah diharapkan mampu meningkatkan pembinaan olahraga di
sekolah dengan memberikan perhatian yang lebih terhadap kemampuan
pelatih/guru, sarana dan prasarana sehingga kegiatan ektrakurikuler di
sekolah dapat berjalan sebagaimana mestinya dan menujang proses belajar
mengajar yang baik.
3. Bagi siswa diharapkan dengan adanya ekstrakurikuler yang dilaksanakan
sekolah, siswa mau ikutserta dan memanfaatkan kegiatan tersebut untuk
menyalurkan hobi dan menambah pengetahuan terutama pada bidang
olahraga serta mampu memberikan prestasi dalam mengharumkan nama
sekolah dan pribadi.

50

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Arikunto, Suharsimi. 1997. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,


Jakarta. Rineka Cipta.
Dinata, Marta dan Herman Tarigan. 2004. Bulu Tangkis. Jakarta. Cerdas Jaya.
Husdarta, H.J.S. 2009. Manajemen Pendidikan Jasmani. Bandung. Alfabeta.
Migley, Rud, Cs, 2000, Ensiklopedi Olahraga, Cetakan Pertama, Edisi Revisi,
Semarang. Dahara Prize
Sudijono, Anas. 2007. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta. Raja Grafindo
Persada.
Sugiarto Icuk. 2002, Total Badminton. Setyaki Eka Anugrah. Solo.
Takudung, James. 2006. Kepelatihan Olahraga Pembinaan Prestasi Olahraga.
Jakarta. Cerdas Jaya.
Tanjung, Chairul. 2005, Pedoman Praktis Bermain Badminton. PB PBSI. Jakarta.
Undang-Undang Republik Indonesia No. 3 Tahun 2005 tentang Sistem
Keolahragaan Nasional.
id.wikipedia.org/wiki. Definisi ekstrakurikuler.
www.oyan.web.id. Definisi Bulu Tangkis.

Anda mungkin juga menyukai