Anda di halaman 1dari 8

UJIAN TENGAH SEMESTER GANJIL ( TAKE HOME)

MATA KULIAH : PROMOSI KESEHATAN


TAHUN AKADEMIK 2015/2016

Di Susun Oleh:
Salis Miftahul Khoeriyah
NPM : 215114018

PROGRAM MAGISTER KEPERAWATAN ANAK


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL AHMAD YANI
CIMAHI
2015
JAWABAN UJIAN TENGAH SEMESTER GANJIL

TAHUN AKADEMIK 2015/2016


MATA KULIAH

: PROMOSI KESEHATAN

KOORDINATOR

: Siti Dewi, M.Kep

JENIS UJIAN

: Take Home

Nama Mahasiswa

: Salis Miftahul Khoeriyah

NPM

: 215114018

SOAL KASUS
1. Ruang lingkup promosi kesehatan terdiri dari beberapa aspek diantaranya dimensi
pelayanan kesehatan. Berikan contoh untuk aspek promotif, preventif, dan kuratif dan
jelaskan strategi promkesnya secara aplikatif untuk masing-masing aspek tersebut
2. Seorang ibu mempunyai dua orang anak yang pertama bernama A usia 38 bulan, yang
kedua bernama B berusia 9 bulan. Dari hasil anamnesis ditemukan masalah anak
pertama belum bisa melompat dengan kedua kaki di angkat, belum mampu menyebut
nama, nama dan umur, belum mampu mengenakan celana panjang. Anak kedua sedang
sakit dengan suhu tubuh 390C, disertai diare dengan konsistensi cair, dan ada lecet di
daerah genetalia. Sebagai tenaga kesehatan dalam upaya peningkatan kesehatan pada
anak, apa saja yang bisa kita lakukan agar tidak terjadi komplikasi yang lebih lanjut pada
kedua anak tersebut kaitkan dengan prinsip promosi kesehatan.

JAWABAN UTS
1. Ruang lingkup, contoh dan strategi Promosi Kesehatan tiap aspek
A. Upaya Promotif.
Upaya promotif adalah upaya promosi kesehatan yang ditujukan untuk
meningkatkan status/ derajat kesehatan yang optimal. Sasarannya adalah kelompok
orang sehat. Tujuan upaya promotif adalah agar masyarakat mampu meningkatkan
kesehatannya. Dalam suatu survey di negara-negara berkembang, dalam suatu populasi
hanya terdapat antara 80%-85% orang yang benar-benar sehat. Apabila kelompok ini
tidak memperoleh promosi kesehatan bagaimana memelihara kesehatan, maka kelompok
ini akan menurun jumlahnya, dan kelompok orang yang sakit akan meningkat.
B. Upaya Preventif
Upaya preventif adalah upaya promosi kesehatan untuk mencegah terjadinya
penyakit. Bentuk kegiatannya adalah imunisasi, pemeriksaan antenatal care, postnatal
care, perinatal dan neonatal. Sasaran promosi kesehatan pada aspek ini adalah kelompok
masyarakat yang berisiko tinggi (high risk), misalnya kelompok ibu hamil dan
menyusui,BBL, para perokok, obesitas (orang-orang kegemukan), para pekerja seks
(wanita atau pria), dan sebagainya. Tujuan upaya promosi kesehatan pada kelompok ini
adalah agar mereka tidak jatuh sakit atau terkena penyakit (primary prevention).Upaya
preventif adalah sebuah usaha yang dilakukan individu dalam mencegah terjadinya
sesuatu yang tidak diinginkan. Prevensi secara etimologi berasal dari bahasa
latin, pravenire yang artinya datang sebelum atau antisipasi atau mencegah untuk tidak
terjadi sesuatu. Dalam pengertian yang sangat luas, prevensi diartikan sebagai upaya
secara sengaja dilakukan untuk mencegah terjadinya gangguan, kerusakan, atau kerugian
bagi seseorang atau masyarakat (Notosoedirjo dan Latipun, 2005 : 145 ).
C. Upaya Kuratif
Upaya kuratif dalah upaya promosi kesehatan untuk mencegah penyakit menjadi
lebih parah melalui pengobatan. Sasarannya adalah kelompok orang sakit (pasien)
terutama penyakit kronis sperti asma, DM, TBC, rematik, hipertensi dan sebagainya.

Tujuannya kelompok ini mampu mencegah penyakit tersebut tidak lebih parah
(secondary prevention). Bentuk kegiatannya adalah pengobatan.
Upaya kuratif pada umumnya dilakukan terhadap sasaran secara individual,
kontak terhadap sasaran (pasien) pada umumnya hanya sekali saja. Jarak antara petugas
kesehatan (dokter, perawat, perawat, dan sebagainya) dengan pasien atau sasaran
cenderung jauh. Upaya kuratif cenderung bersifat reaktif, artinya kelompok ini pada
umumnya hanya menunggu masalah datang. Seperti misalnya dokter yang menunggu
pasien datang di Puskesmas atau tempat praktek. Kalau tidak ada pasien datang, berarti
tidak ada masalah, maka selesailah tugas mereka, bahwa masalah kesehatan adalah
adanya penyakit. Upaya kuratif cenderung melihat dan menangani klien atau pasien
lebih kepada sistem biologis manusia atau pasien hanya dilihat secara parsial, padahal
manusia terdiri dari kesehatan bio-psikologis dan sosial, yang terlihat antara aspek satu
dengan yang lainnya.
Program kesehatan yang menekankan upaya kuratif adalah Health program for
survival. Upaya kesehatan dalam pelayanan keperawatan melalui kuratif.
Pelayanan diberikan pada pekerja yang sudah mengalami gangguan kesehatan.
Pelayanan diberikan meliputi pengobatan terhadap penyakit umum maupun penyakit
akibat kerja. Terapi PAK dengan terapi kasual/utama dan terapi simtomatis.
Contoh Kasus Demam Berdarah dalam Upaya Promosi Kesehatan
Di suatu desa dimana terdapat puskesmas X didatangi pengunjung yang diduga
mengalami demam berdarah sebanyak 8 orang. Oleh karena adanya kasus tersebut
petugas tidak hanya melakukan pengobatan tetapi berencana akan mengadakan kegiatan
penyuluhan pencegahan demam berdarah. Masyarakat Desa yang datang untuk mengikuti
kegiatan promosi kesehatan di puskesmas sebagian besar adalah orang dewasa usia
sekitar 20 50 tahun yang berpendidikan SMA, sebagian masyarakat berpenghasilan dari
bertani dan Ibu rumah tangga. Di puskesmas X sudah terdata jumlah penduduk yang
menderita demam berdarah 15 orang pada bulan Oktober 2015 yang terdiri dari 10 orang
dewasa dan 5 orang anak, yang mana akibat dari penyakit demam berdarah tersebut ada 3
orang yang meninggal yaitu 2 orang anak, dan 1 orang dewasa.

Prinsip promosi kesehatan berdasarkan kasus diatas dengan menggunakan prinsip yaitu:
a. Empowerment (pemberdayaan) yaitu cara kerja untuk memungkinkan seseorang
untuk mendapatkan kontrol lebih besar atas keputusan dan tindakkan yang
mempengaruhi kesehatan mereka
b. Partisipative (partisipasi) yaitu dimana seseorang mengambil bagian aktif dalam
pengambilan keputusan.
Strategi dan intervensi yang dilakukan ialah sebagai berikut :
1) Upaya promotif dan preventif
a. Advokasi
Melakukan pendekatan terdahulu dengan para pejabat untuk memberikan bantuan
di puskesmas X dalam mencegah demam berdarah dengan menunjukkan data
yang ada kepada para pejabat.
Intervensi yang dilakukan: Melakukan dialog, diskusi kepada para pejabat untuk
mendukung penyuluhan yang akan dilakukan dan memberikan bantuan untuk
kegiatan yang akan dilaksanakan.
Hasil yang diharapkan :
-

pejabat sektor mendukung kegiatan penyuluhan pencegahan demam

berdarah
-

adanya bantuan dana dari pejabat untuk memberikan obat abate kepada

masyarakat secara gratis


-

adanya ketentuan yang ditetapkan untuk kegiatan fogging rutin didaerah

desa
b. Dukungan sosial
Mendekati para tokoh masyarakat mengumpulkannya dan melakukan bimbingan
serta pengajaran kepada tokoh masyarakat agar dapat diberikan informasinya
kepada para masyarakat didaerah desa tersebut.
Intervensi : kegiatan yang dilakukan kepada tokoh masyarakat sebelum
penyuluhan memberikan bimbingan akan pencegahan demam berdarah,

Hasil yang diharapkan : bimbingan yang diberikan kepada tokoh masyarakat


dapat berbagi kepada masyarakat sehingga mendukung jalanya penyuluhan
nantinya
c. Pemberdayaan masyarakat
Pemberdayaan yang dilakukan dengan sumber dayanya adalah masyarkat sendiri
yang mana nantinya tampak akan prilakunya untuk melakukan informasi yang
telah diterima.
Intervensi : Melakukan kegiatan penyuluhan tentang materi pencegahan demam
berdarah, membagikan bubuk abate yang telah diberi dan oleh pejabat sektor,
serta memberikan informasi tentang fogging kepada masyarakat
Hasil yang diharapkan :
-

Masyarakat dapat paham akan materi pencegahan demam berdarah

Masyarakat dapat melakukan kegiata menguras air, mngubur sampah yang


dapat menampung air, dan menutup air tampungan dirumah.

Menggunakan bubuk abate dirumah untuk membunuh jentik nyamuk aedes


aqepty

Mengetahui tentang jadwal fogging yang akan diprogram nanti

Metode yang digunakan dalam promosi kesehatan dalam kasus adalah ceramah
dan diskusi di dalam kelompok masyarakat. Media dalam promosi kesehatan
demam berdarah yang diambil kelompok adalah media poster. Poster pencegahan
demam berdarah yang dapat ditemui menempel didinding atau tempat-tempat
umum seperti di puskesmas, rumah sakit, atau di lingkungan rumah. Ukuran
poster biasanya 50-60 cm biasanya dalam satu poster hanya mempunyai satu tema
poster.
2) Upaya kuratif
-

Pengobatan demam berdarah:


a) Mandiri: mengajarkan kompres hangat, mengajarkan nutrisi selama sakit
b) Kolaborasi: memberikan obat demam berdarah

2. Upaya promosi kesehatan berdasarkan prinsip promosi kesehatan dan dikaitkan dengan kasus
1) Prinsip Promosi Kesehatan di Keluarga
Dalam lingkup ini penerapan yang perlu diperhatikan antara lain:
a. Keluarga merupakan lingkup terkecil dalam suatu kelompok masyarakat, sehingga
promosi kesehatan yang dilakukan harus bias lebih spesifik juga. Pendidikan
kesehatan yang diberikan pun diharapkan akan lebih efektif karena fokus pada satu
keluarga sebagai satu sasaran.
b. Keluarga terdiri atas beberapa orang yang sudah terikat hubungan satu sama lain,
yaitu ayah, ibu, dan anak. Sehingga apabila promosi kesehatan yang dilakukan sudah
baik akan sangat berpengaruh pada perubahan perilaku pada masing-masing anggota
keluarga tersebut, dan nantinya perilaku itu akan terbawa ke lingkungan diluarnya.
c. Setiap keluarga tentu memiliki nilai dan aturan tersendiri dalam lingkungannya, yang
masing-masing anggota keluarga sudah anut sejak lama, biasanya berupa kebiasaankebiasaan tertentu. Dalam hal ini maka pemberi promosi kesehatan harus mampu
menyesuaikan diri dengan aturan tersebut agar keluarga tersebut bsia lebih terbuka
dalam menerima segala bentuk promosi yang dilakukan.
2) Tujuan promosi kesehatan bagi Keluarga:
a. Membantu mempercepat proses penyembuhan pasien
b. Keluarga tidak terserang atau tertular penyakit
c. Membantu agar tidak menularkannya ke orang lain
3) Upaya promosi kesehatan:
Anak I
1. Melakukan stimulus sesuai dengan usia
2. Memberikan penyuluhan kesehatan tentang cara menstimulasi anak
3. Memberikan penyuluhan kesehatan tentang bahaya gangguan pertumbuhan dan
perkembangan
4. Memberikan penyuluhan kesehatan tentang tumbuh kembang
Anak ke - 2
1. Memberikan pengobatan kepada anak yang kedua yang mengalami diare
2. Memberikan penyuluhan kesehatan tentang diare

3. Mengajarkan cara membuat oralit


4. Memberikan penyuluhan tentang PHBS: jajanan sehat, kebersihan rumah, jamban, air
bersih, nutrisi yang baik untuk anak dan keluarga
5. Mengajarkan cara kompres hangat
6. Mengjarkan tanda bahaya kejang

Anda mungkin juga menyukai