Anda di halaman 1dari 21

VITAMIN DAN DEFISIENSI VITAMIN

Viitamin merupakan bahan makanan organik yang dalam jumlah kecil diperlukan untuk
pertumbuhan normal dan kesehatan tubuh. Jumlah yang diperlukan sehari-hari demikian
kecilnya, sehingga dapat diperkirakan bahwa vitamin bekerja sebagai katalisator. Telah dapat
dibuktikan bahwa beberapa vitamin merupakan bahan esensial pada sistem oksidasi karbohidrat,
protein dan lemak. Tubuh tidak dapat membuat vitamin akan tetapi harus memilikinya. Terutama
organ yang sedang tumbuh sangat rentan akan defisiensi vitamin. Oleh karena itu gejala
defisiensi suatu vitamin sangat penting dalam Ilmu Kesehatan Anak. Lebih penting pula ialah
mengetahui bentuk laten dan bentuk dini dari penyakitnya. Kecurigaan akan hal ini dapat
dibuktikan dengan pemeriksaaan biokimia. Anamnesis makanan yang cermat dapat menolong
dugaan kemungkinan penyakit defisiensi. Sebaliknya dengan munculnya banyak pabrik farmasi
yang menyodorkan bermacam-macam vitamin kepada rakyat, maka kemungkinan timbulnya
hipervitaminosis tidak dapat diabaikan pula.
Biasanya vitamin digolongkan dalam 2 golongan, yaitu:
1. Golongan yang larut dalam air, misal: vitamin B kompleks dan vitamin C
2. Golongan yang larut dalam lemak, misal: vitamin A, D, E dan K.
Defisiensi vitamin A (Xeroftalmia)
Defisiensi vitamin A dalam diet seseorang yang berlangsung lama akan menimbulkan penyakit
yang disebut defisiensi vitamin A atau xeroftalmia. Bersama-sama dengan penyakit Malnutrisi
Energi Protein (MEP), penyakit tersebut merupakan penyakit yang sangat penting di antara
penyakit gangguan gizi di Indonesia dan di banyak negeri yang sedang berkembang. Ia
mempunyai peranan yang penting sebagai penyebab kebutaan.
Faktor etiologis
Gejala defisiensi vitamin A akan timbul bilamana:
1. Dalam jangka waktu yang lama dalam diet terdapat kekurangan vitamin A atau
provitamin A.
2. Terdapat gangguan resorpsi vitamin A atau provitamin A.
3. Terdapat gangguan konversi provitamin A menjadi vitamin A.
4. Kerusakan hati.
5. Kelainan kelenjar tiroidea.
Peranan vitamin A pada fungsi penglihatan

Telah dapat ditentukan bahwa retina mata yang normal mengandung pigmen yang dikenal
sebagai rodopsinatau visual puple. Pigmen tersebut mengandung vitamin A yang terikat pada
protein. Jika mata menerima cahaya maka akan terjadi konversi rodopsin menjadi visual yellow
dan kemudian visual white. Pada konversi demikian akan menghilang sebagai vitamin A.
Regenerasi visual purple hanya akan terjadi bila tersedia vitamin A. Tanpa regenerasi maka
penglihatan pada cahaya remang setelah mata menerima cahaya yang terang akan terganggu.
Patologi
Pada defisiensi vitamin A, kelainan yang dapt timbul pada manusia ialah:
1. Buta senja.
Kelainan sebagai akibat dari gangguan regenerasi rodopsin. Merupakan gejala pertama
defisiensi vitamin A dan timbul sebelum gejala lainnya tampak.
2. Xeroftalmia
Dimulai dengan timbulnya perubahan pada jaringan epitel yang menjadi kering dan
keras. Kadang-kadang terlihat bercak Bitot yang merupakan bercak putih berbuih dan
berbentuk segitiga, terdapat di daerah nasal atau temporal dari kornea mata. Fotofobia
dan konjungtivitis timbul lebih dahulu disusul oleh pigmentasi coklat muda dari
konjungtiva. Perubahan jaringan epitel konjungtiva dapat menjalar ke kornea dan disusul
oleh ulserasi, perforasi dan destruksi total mata (keratomalasia). Kerusakan demikian
dapat timbul dengan cepat, sehingga diagnosis dini dari tanda-tanda defisiensi tersebut
sangat penting.
3. Kelainan kulit
Dapat ditemukan kelainan berupa hiperkeratosis folikularis dan biasanya terdapat pada
bagian lateral dari lengan, tungkai bawah dan bokong.
4. Metaplasia jaringan epitel di bagian tubuh lain seperti di trakea, pelvis renalis, kelenjar
ludah, ureter dan sebagainya.
5. Konsentrasi vitamin A dan karotin dalam plasma rendah (normal 30-50 mikrogram per100 ml untuk vitamin A dan 60-240 gama untuk karotin).
Kebutuhan akan vitamin A.
Oleh Food and Nutrition Board of te National Research Council of the United States of America
dianjurkan pemberian vitamin A dalam diet sebagai berikut:

Bayi : 1.500 SI

Umur 1 3 tahun : 2.000 SI

Umur 4 6 tahun : 2.500 SI

Umur 7 9 tahun : 3.500 SI

Umur 10 12 tahun : 4.500 SI

Umur 13 19 tahun : 5.000 SI

Defisiensi vitamin B1 (Atiaminosis)


Faktor etiologis.
Defisiensi tiamin menyebabkan penyakit beri-beri. Bilamana diet wanita yang sedang
mengandung tidak cukup mengandung vitamin B1, maka anak yang dilahirkan dapat menderita
beri-beri kongenital atau gejala beri-beri akan timbul pada bayi yang sedang disusui.
Penyakit ini dapat pula timbul pada anak dengan penyakit gastrointestinal yang menahun,
misalnya diare kronis dan sindrom seliak. Gejala penyakit beri-beri pada bayi dan anak
umumnya sama dengan gejala yang terjadi pada orang dewasa. Manifestasi penting ialah
kelainan saraf, mental dan jantung. Kadang-kadang ditemukan kasus beri-beri bawaan, akan
tetapi sebagian besar terdapat dalam triwulan pertama.
Gejala antiaminosis.
1. Beri-beri infantil.
Umumnya ditemukan dalam keadaan akut. Gejala prodormal ringan saja atau tidak
tampak sama sekali. Anak yang tampaknya sehat selama 1-2 minggu tidak menunjukkan
bertambahnya berat badan, kadang-kadang tampak gelisah, menderita pilek atau diare.
Perubahan jantung datang tiba-tiba dengan takikardia dan dispne yang dapat
mengakibatkan kematian mendadak. Pada pemeriksaan ditemukan jantung yang
membesar terutama bagian kanan. Paru menunjukkan tanda kongesti, kadang-kadang
terdapat edema, yang disertai oliguria sampai anuria.
Pada kasus yang lebih menahun terdapat edema yang jelas, sering ditemukan efusi
perikardial dan kadang-kadang asites. Muntah merupakan gejala yang sering ditemukan.
Sistem urat saraf tidak mengalami banyak perubahan, hanya mungkin ditemukan atonia,
refleks lutut mungkin negatif, meninggi atau berubah. Kadang-kadang terdapat kejang.
2. Kasus menahun sering ditemukan pada anak yang lebih besar (late infancy dan
childhood). Penderita demikian umumnya lebih kecil dibandingkan anak yang sehat,
keadaan gizinya kurang dan tedapat edema. Sering gejala yang menarik perhatian ialah
atonia yang disebabkan oleh edema pita suara. Kadang-kadang perutnya membuncit
karena meteorismus. Paralisis seperti yang tampak pada orang dewasa jarang terlihat
pada anak, walaupun atonia tampak jelas dan refleks lutut berkurang atau menghilang.

Pencegahan.
Diet anak yang baik umumnya mengandung cukup tiamin. Pemberian vitamin B1 tambahan
diperlukan untuk para ibu yang sedang mengandung atau menyusui. Dianjurkan untuk
memberikan 1,8 mg vitamin B1 setiap hari pada para ibu yang sedang mengandung dan 2,3 mg
vitamin B1 pada ibu yang sedang menyusui, 0,4 mg untuk bayi dan 0,6-2 mg pada anak yang
lebih besar. Anak dengan penyakit gastrointestinal menahun atau yang sedang mendapat
makanan parenteral, harus diberi tiamin tambahan.
Pengobatan.
Bayi : 5-10 mg/hari
Anak : 10-20 mg/hari
Pengobatan diberikan untuk beberapa minggu lamanya. Bilamana penderita mengalami diare
atau muntah yang lama, maka vitamin tersebut harus diberikan secara intramuskulus atau
intravena. Pada penderita yang masih mendapat ASI, maka ibunya harus pula diberi vitamin B1
tambahan.
Defisiensi vitamin B2 (Ariboflavinosis)
Faktor etiologis.
Gejala defisiensi vitamin B2 akan tampak bilamana:
1. Stomatitis angularis.
Pada sudut mulut terdapat maserasi dan retak-retak (fisura) yang memancar ke arah pipi.
Kadang-kadang luka sudut mulut tersebut tertutup keropeng. Bilamana luka demikian
berulang-ulang timbul pada akhirnya akan menimbulkan jaringan parut.
2. Glositis.
Lidah akan tampak merah jambu dan licin karena struktur papil hilang.
3. Kelainan kulit.
Perubahan pada kulit berupa luka seboroik pada lipatan nasolabial, alae nasi, telinga dan
kelopak mata. Kadang-kadang ditemukan juga dermatitis pada tangan, sekitar vulva, anus
dan perineum.
4. Kelainan mata.
Dapat timbul fotofobia, lakrimasi, perasaan panas. Pada pemeriksaan dengan slitlamp
akan tampak vaskularisasi kornea dan keratitis interstitialis.

Pencegahan dan pengobatan.


Ariboflavinosis dapat dicegah dengan diet yang mengandung cukup susu, telur, sayur-mayur dan
daging. Dianjurkan pemberian sehari-hari 0,6 mg untuk bayi, 1-2 mg untuk anak dan 2-3 mg
untuk dewasa.
Pada anak dengan tanda-tanda ariboflavinosis dapat diberikan 10 mg/hari vitamin B2 untuk
beberapa minggu lamanya.
Defisiensi asam follat
Patofisiologis.
Bayi yang baru dilahirkan mempunyai persediaan asam folat yang cukup akan tetapi persediaan
tersebut lambat laun menurun oleh sebab tambahan dari susu tidak mencukupi kebutuhan seharihari. Tanda defisiensi asam folat dapat timbul pada bayi yang tumbuh cepat, terutama bayi
prematur atau anak dengan kelainan resorpsi.
Gejala
Gejala terpenting adalah timbulnya anemia makrositik, megaloblastik yang disebabkan
kelainan sintesis asam nukleat. Dapat timbul pula granulositopenia dan trombositopenia.
Gejala lainnya ialah perubahan selaput lendir gastrointestinal yang menimbulkan kelainan
resoprsi dan diare sehingga penderita jadi kurus.
Defisiensi niasin (Pelagra)
Gejala
Terutama dermatitis kadang-kadang disertai kelainan saraf dan psikis.
Pengobatan
Dapat diberikan niasin 0,02 g/kgbb/hari, peroral, subkutan atau intramuskular.
Defisiensi vitamin B6
Gejala
Gejala defisiensi piridoksin ialah cengeng, mudah kaget, kejang (tonik-klonik). Pemberian INH
yang lama pada orang dewasa tanpa tambahan vitamin B6 dapat menimbulkan polineuritis. Ada
yang berpendapat bahwa vitamin B6 dapat menyembuhkan dermatitis seberoik.
Kebutuhan akan vitamin B6

Bayi: 0,2 0,5 mg/hari. Anak yang lebih besar 1,5 2 mg/hari. Banyak vitamin B6 yang
diperlukan bertalian dengan banyaknya pemberian protein, sehingga makin besar anak makin
banyak vitamin B6 yang diperlukan. Adakalanya terdapat gejala defisiensi vitamin B6 pada
seorang penderita, walaupun makanannya mengandung cukup vitamin B6
Defisiensi vitamin B12
Fisiologi
Vitamin B12 dianggap sebagai komponen antianemia dalam faktor ekstrinsik. Getah lambung
orang normal mengandung substansi yang disebut faktor intrinsik yang bereaksi dengan faktor
ekstrinsik yang terdapat dalam daging, susu atau bahan makanan lain untuk membuat substansi
antianemia. Faktor antianemia tersebut diserap dan disimpan dalam hati. Pada anemia pernisiosa
biasanya faktor intrinsik tidak terdapat dalam getah lambung.
Walaupun daging mengandung vitamin B12, namun tidak dapat digunakan oleh penderita
anemia pernisiosa, karena faktor intrinsik tidak ada. Vitamin B12 terikat pada protein dan hanya
dapat dileaskan oleh faktor intrinsik untuk kemudian diserap.
Patologi
Defisiensi vitamin B12 dapat timbul bila:
a. Terdapat kekurangan vitamin B12 dalam diet (seperti orang vegetarian)
b. Tidak terdapat faktor intrinsik seperti pada penderita anemia pernisiosa.
c. Terdapat gangguan resorpsi vitamin B12.
Gejala
Defisiensi vitamin B12 menimbulkan anemia dengan gejala lidah yang halus dan mengkilap,
tidak terdapat asam hidroklorida dalam asam lambung (pada penderita anemia pernisiosa),
perubahan saraf, anemia makrositik hiperkromik. Sel darah membesar dan berkurang jumlahnya.
Hal ini disebabkan oleh gangguan pembentukan atau proses pematangan sel darah merah.
Kebutuhan: 1 2 gama/hari.
Pengobatan
Pemberian vitamin B12 pada penderita anemia pernisiosa akan merangsang sumsum tulang
membuat sel darah merah. Pada anemia makrosistik lain, vitamin B12 akan memberikan
perbaikan seperti halnya dengan asam folat. Vitamin B12 digunakan pula masa rekovalensi
penyakit berat sebagai perangsang metabolisme.
Defisiensi vitamin E

Gejala
Vitamin E digunakan sebagai pencegahan abortus habitual, partus prematur habitual, juga pada
sklerodermia, penyakit neuromuskulus dan muskulus terutama distrofia muskulorum progresiva.
Adakalanya vitamin E digunakan pada penderita hipoproteinemia karena vitamin E mempunyai
daya anabolik pada metabolisme protein.
MINERAL
Tubuh hewan memerlukan 7 elemen dalam jumlah besar, yaitu kalsium, klorida, magnesium,
kalsium, fosfor, natrium dan sulfur serta sedikit-dikitnya 7 elemen dalam jumlah kecil (trace
elements) seperti kobalt, tembanga, iodium, besi, mangan, selenium dan seng. Di samping itu
krom, fluor dan molibden berperan penting dalam metabolisme manusia. Keperluan optimum
akan berbagai elemen tersebut belum diketahui. Walaupun trace elements terdapat dimana-mana,
defisiensi elemen tersebut baik pada manusia maupun pada hewan dapat timbul. Sebaliknya
gejala-gejala toksis pada pemberian mineral yang berlebihan juga pernah dilaporkan.
Magnesium.
Seperti halnya dengan fosfor, mineral ini diperlukan untuk pembentukan tulang dan terdapat pula
pada jaringan lunak. Magnesium merupakan bahan esensial dari cairan sel. Keperluan akan
magnesium tidak diketahui, akan tetapi susu ibu mengandung cukup magnesium untuk
kebutuhan bayi.
Kalsium dan magnesium adakalanya bekerja antagonis akan tetapi kadang-kadang dapat saling
menggantikan. Pemberian kalsium dapat menghilangkan depresi pernafasan akibat magnesium,
tetapi kedua mineral tersebut dapat menghilangkan gejala tetani.
Besi
Semua sel mengandung besi, akan tetapi hemoglobin darah dan otot mempunyai konsentrasi
yang tertinggi. Kebutuhan besi bagi bayi relatif tinggi yaitu karena pertumbuhan yang cepat dari
jaringan yang baru. Diet bayi umumnya tidak mengandung cukup besi untuk memenuhi
kebutuhannya. Sumber utama besi untuk bayi adalah ialah ekses hemoglobin waktu lahir.
Tekanan O2 yang rendah dari sirkulasi plasenta menyebabkan konsentrasi hemoglobin yang
tinggi dalam sel darah merah fetus. Setelah bayi lahir, paru-paru akan mengembang dan
berfungsi sehingga konsentrasi hemoglobin yang tinggi tidak diperlukan lagi. Hemoglobin yang
berlebihan dihancurkan, akan tetapi besinya akan disimpan dalam hati untuk dipakai kemudian
bila diperlukan. Tambahan besi diperlukan jika bayi berumur 5 bulan.
Bayi prematur lebih cepat menjadi anemis dibandingkan dengan bayi yang dilahirkan cukup
bulan. Bayi kurang bulan tersebut, umumnya lebih kecil sehingga dengan sendirinya juga
mengandung lebih sedikit darah. Oleh karena itu jumlah besi yang dapat disimpan juga tidak
begitu banyak. Pertumbuhan bayi prematur yang cepat akan menghabiskan persediaan besi
dengan cepat pula sehingga lebih cepat pula menjadi anemis. Baik ASI maupun susu sapi tidak
mengandung cukup besi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, sehingga makanan tambahan

berupa buah dan sayur harus diberikan dalam makanan bayi sebelum persediaan besi habis
terpakai. Biasanya pemberian makanan tambahan demikian sudah harus dimulai pada umur 3
bulan. Untuk bayi prematur hendaknya diberikan tambahan preparat besi peroral atau parenteral.
Biasanya sulfas ferous dan sitras amonium sering digunakan untuk tambahan tersebut.
Tembaga.
Mineral ini diperlukan pada utilitas besi simpanan dan besi yang diperoleh dari makanan pada
konversi menjadi hemoglobin. Jumlah yang dibutuhkan tidak banyak. Perbandingan tembaga dan
besi 1 : 10 dianggap optimum untuk menaikkan kadar hemoglobin. Tembaga sudah terdapat pada
hati bayi baru lahir. Umumnya makanan bayi mengandung cukup tembaga untuk kebutuhannya.
Selenium
Selenium merupakan mineral yang tergolong pada trace mineral, karena keberadaannya dalam
tubuh sangat sedikit (jarang). Namun demikian mineral ini terdapat dimana-mana diseluruh
jaringan tubuh seperti tulang, otot dan darah walaupun kandungannya sangat rendah. Kadar Se
yang rendah dalam darah merupakan salah satu indikator yang baik untuk menentukan status
mineral dalam tubuh.
Clark et,al. (1998) mengemukakan bahwa Selenium merupakan mineral jarang esensial yang
dapat meningkatkan fungsi imun pada ternak, memperbesar neuropsykologic pada manusia dan
memperbaiki kondisi penyakit spesifik pada manusia dan ternak. Keuntungan dari segi kesehatan
ini beberapa penelitian telah dilakukan dengan menggunakan mineral Se untuk melihat total
insiden penyakit kanker dengan pengurangan secara spesifik dari resiko kanker paru-paru,
prostat dan colorectal.
Dasar percobaan di atas maka telah dilaporkan pula bahwa kontributor utama terjadinya penyakit
kanker pada manusia bersumber dari makanan yang dikonsumsi, karena sebagian besar sumber
selenium dalam makanan berasal dari tanaman dan makanan yang dikonsumsi rendah mineral
selenium.
Seng
Zinc adalah trace element yang merupakan komponen penting bagi ratusan metalloenzim,
termasuk alkalin pospat, karboksipeptidase, timidin kinase, dan DNA-RNA polimerase. Zinc
merupakan komponen penting pada struktur dan fungsi membran sel, berfungsi sebagai
antioksidan, dan melindungi dari serangan peroksidae lipid. Peranan zinc pada sintesis protein
dan transkripsi protein, dimana zinc berperan penting pada regulasi gen. Defisiensi zinc
dikaitkan dengan perubahan fungsi sistem immun, seperti menurunnya fungsi sel B dan T,
menurunnya reaksi hipersensitivitas, menurunnya fagositosis dan menurunnya produksi
cytokine.
ASAM AMINO
L-Glutamin

Glutamin merupakan prekursor untuk sintesis nukleotida, sebagai substrat hepatik


glukoneogenesis dan merupakan nutrisi yang penting dalam penanganan amonia renal. Glutamin
juga merupakan sumber bahan bakar bagi sel yang mengalami pembelahan sangat cepat seperti
epitel saluran pencernaan, limfosit, fibroblas dan retikulosit.

PERAN MIKRONUTRIEN PADA RESPONS IMUN


Peran beberapa mikronutrien pada respons imun telah dibuktikan pada berbagai penelitian.
Defisiensi mikronutrien tersendiri jarang ditemukan kecuali defisiensi besi, vitamin A dan zinc.
Defisiensi mikronutrien sering sebagai komponen malnutrisi energi protein dan banyak penyakit
sistemik. Lebih jauh, malnutrisi pada manusia biasanya menyertai defisiensi nutrien yang
multipel.
Menurut Chandra (1990) ada 5 konsep umum mengenai peran beberapa vitamin dan trace
element dalam kompetensi imun :
1. Perubahan respons imun terjadi dini pada asupan mikronutrien yang rendah/ kurang.
2. Perluasan gangguan imunologik bergantung dari tipe nutrien yang bersangkutan, interaksi
dengan nutrien esensial, beratnya defisiensi serta adanya infeksi yang menyertai dan usia
pasien.
3. Kelainan imunologik meramalkan risiko infeksi dan mortalitas.
4. Pada kasus banyak jenis mikronutrien, asupan yang berlebihan dapat menimbulkan
gangguan respons imun.
5. Uji kompetensi imun berguna untuk titrasi kebutuhan fisiologis dan pengukuran batas
keamanan terendah dan tertinggi asupan mikronutrien.
Vitamin dan respons imun
Vitamin A
Vitamin A dikenal sebagai vitamin antiinfeksi dan defisiensi vitamin A dapat menyebabkan
peningkatan morbiditas dan mortalitas. Karotenoid mempunyai fungsi imunoregulator limfosit T
dan limfosit B, sel Natural Killer dan makrofag. Vitamin A merupakan mikronutrien penting
yang diperlukan untuk fungsi kekebalan tubuh spesifik maupun nonspesifik. Defisiensi vitamin
A dilaporkan dapat menyebabkan gangguan kekebalan humoral serta selular. Efek antioksidan
karenoid ini secara tidak langsung dapat meningkatkan fungsi kekebalan tubuh dengan jalan
menurunkan konsentrasi partikel bebas beserta produknya yang bersifat imunosupresif. Dengan
pencegahan oksidasi leukosit, dapat menurunkan kadar prostaglandin yang bersifat
imunosupresif. Peningkatan asupan diet antioksidan dapat menurunkan konsentrasi peroksidase
lipid, konsentrasi prostaglandin yang diproduksi oleh makrofag yang selanjutnya meningkatkan
respons hipersensitivitas tipe lambat dan proliferasi limfosit.

Vitamin A juga bersifat sebagai ajuvan dengan jalan merusak membran lisosom yang dapat
merangsang pembelahan sel pada saat antigen berada dalam sel. Lisosom ini mempunyai
peranan dalam memulai terjadinya pembelahan sel. Kerusakan lisosom ini akan merangsang
sistim imun. Pembelahan sel akibat pemberian ajuvan terjadi hanya sebatas pada sel
imunokompeten yang dirangsang oleh ajuvan. Vitamin A berperan pada proses epitelisasi.
Dengan peningkatan proses ini, maka akan terjadi perbaikan fungsi pertahanan fisik nonspesifik
terhadap antigen yang masuk ke dalam tubuh.
Defisiensi vitamin A mengakibatkan berat kelenjar timus sedikit berkurang, respons proliferasi
limfosit terhadap mitogen menurun, produksi antibodi spesifik dan proliferasi limfosit T invitro
juga menurun serta peningkatan aderen bakteri pada sel epitel saluran napas.
Vitamin B6
Defisiensi vitamin B6 dapat mempengaruhi respons imun pada binatang percobaan. Kelenjar
timus mengecil dan aktivitas hormon timus menurun. Gangguan imunitas selular dibuktikan
dengan adanya kegagalan reaksi hipersensitivitas tipe lambat, penurunan sitotoksisitas sel
limfosit T dan rejeksi lambat alograft. Terdapat penurunan respons limfosit terhadap mitogen
dan antigen. Pembentukan antibodi setelah imunisasi primer dan sekunder juga menurun.
Defisiensi vitamin B6 sebagai penyakit tersendiri jarang ditemukan.
Vitamin E
Defisiensi vitamin E yang berat dapat menyebabkan gangguan CMI dan sintesis antibodi.
Zinc
Defisiensi zinc, baik didapat atau diturunkan dihubungkan dengan atrofi limfoid, penurunan
respons hipersensitivitas tipe lambat dan rejeksi homograft serta aktivitas hormon timus. Contoh
yang paling baik adalah pasien akrodermatitis enteropatika yang menunjukkan gangguan respons
limfosit terhadap fitohemaglutinin, penurunan aktivitas timulin serta menurunnya reaksi kulit
hipersensitivitas tipe lambat.
Defisiensi zinc dapat menyebabkan gangguan penghancuran mikroba (ingestion) dan fagositosis.
Nutrien ini diduga berperan pada stimuli nicotinamide adenine dinucleotide phosphate (NADPH)
oksidase, sebagai kofaktor untuk fosfolipase A2 dan atau fosfolipase C. Zinc dapat menstabilkan
20 : 4 asam arakidonat terhadap oksidasi oleh kompleks besi. Zinc dapat bereaksi dengan
oksigen membentuk zat toksik terhadap patogen yang ditelan oleh sel.
Defisiensi zinc juga dapat menghambat penyembuhan luka. Defisiensi zinc dibuktikan
meningkatkan angka kejadian investasi parasit cacing nematoda.
Cuprum (Tembaga)
Defisiensi cuprum dibuktikan dapat menyebabkan gangguan respons imun. Fungsi sistim
retikulo endotelial tertekan dan aktivitas mikrobisidal sel fagosit terganggu. Hal ini berhubungan

dengan peran cuprum dalam sistim superoksid dismutase dan enzim sitokrom oksidase. Juga
didapatkan penurunan respons antibodi terhadap antigen sel T dependen.
Ferum (Besi)
Defisiensi besi merupakan masalah komponen nutrisi yang paling utama di seluruh dunia,bahkan
juga di negara industri/ maju. Di satu sisi, besi bebas diperlukan untuk pertumbuhan
bakteri.Pengikatan besi melalui pemberian laktoferin atau chelating agent lain dapat mengurangi
multiplikasi bakteri, terutama dengan adanya antibodi spesifik. Di sisi lain besi diperlukan oleh
sel Natural killer, neutrofil dan limfosit untuk berfungsi secara optimal. Oleh karena itu pada
defisiensi besi, kapasitas bakterisidal akan menurun. Hal ini mungkin disebabkan enzim
mieloperoksidase dan sitokin yang bergantung besi.
Selain itu juga terdapat gangguan proliferasi limfosit terhadap mitogen dan antigen, penurunan
respons terhadap antigen toksoid tetanus dan Herpes simplex dan terdapat perbaikan nyata
setelah pengobatan dengan besi. Gangguan proliferasi limfosit pada defisiensi besi melalui
defisiensi ribonukleotidil reduktase yang diperlukan untuk proliferasi sel.
Apakah pemberian suplementasi besi dapat meningkatkan risiko infeksi? Hal ini ternyata
dibuktikan pada penelitian invitro, tetapi data klinis tidak ada yang menunjang hipotesis tersebut.
Asam Amino
Asam amino memodulasi respons imun melalui berbagai cara. Defisiensi beberapa jenis asam
amino dapat menurunkan respons antibodi. Didapatkan juga penurunan klirens makromolekul
oleh sel fagosit dari darah. Bukti akhir menunjukkan efek imunostimulan dan antiinfeksi yang
diperani oleh asam amino glutamin dan arginin.
Lipid
Banyak bukti menunjukkan bahwa lipid mempunyai peran imunoregulator. Mekanismenya
melalui modulasi sistem eikosanoid, perubahan membran sel, perubahan jumlah dan kepadatan
reseptor, perubahan jumlah dan fungsi beberapa subpopulasi sel serta produksi dan kinerja
sitokin. Defisiensi asam lemak esensial akan menurunkan berbagai respons imun. Sebaliknya,
kelebihan lipid misalnya pada obesitas juga dapat menyebabkan gangguan respons imun.

KEPENTINGAN VITAMIN DAN MINERAL

Vitamin

Fungsi

boleh ditukarkan menjadi retinal dan


retinoic acid, iaitu jenis lain dalam
keluarga vitamin A

telur, susu
(lemak susu),
dan hati

tumbesaran , tulang dan gigi yang


kuat bagi kanak-kanak.

Ia membantu memelihara kulit yang


sihat dan mencegah lapisan mulut,
hidung, tekak, paru-paru,
penghadaman dan salurkencing dari
dijangkiti kuman.
menolong badan kita mengatur
sistem kekebalan (immune system) di
mana sistem kekebalan badan ini
membantu mencegah atau melawan
jangkitan dengan membuat sel darah
putih yang menghapuskan bakteria
dan virus merbahaya.

pencerakinan dan penggunaan


karbohidrat, lemak dan protin.
memelihara sistem saraf dan otot
yang sihat serta fungsi jantung yang
normal.
B1 atau
Thiamin

Kekurangan

Sumber

lemah daya penglihatan pada waktu malam, rabun malam,

kekeringan pada bahagian mata putih, selaput seperti keju


pada mata putih.

Lemah daya tahan badan dan ini akan lebih terdedah pada
jangkitan.

Kulit menjadi kering dan gatal, hilang selera makan.

Tulang dan gigi menjadi lemah dan keratomalacia iaitu


sejenis penyakit di mana terjadi kerosakkan teruk pada
kornea mata yang boleh menjadi buta.

Lebih dos:
Bila di ambil berlebihan pula vitamin ini boleh menyebabkan
seseorang itu mengalami sakit kepala, pandangan yang
kabur, pitam, cirit birit, menstfruasi yang tidak tetap, kesakita
pada sendi dan tulang, kulit yang kering dan merekah,
radang pada kulit, rambut gugur, muntah-muntah dan
kegagalan hati.

gandum atau
hasil
gandum,

Keletihan, lemah badan, hilang selera makan

Kegelisahan, gangguan tidur.

kacang pis,

kacang,

Beriberi, iaitu sejenis penyakit "metabolic disorder" dengan


gejala seperti cirit, bengkak buku lali dan kaki, kebas tangan
dan kaki, kesakitan dan kegagalan jantung.

membentuk ATP - iaitu bahanapi


untuk badan bekerja. Vitamin B1
bekerja seiring dengan vitamin B2
dan vitamin B3 oleh yang demekian
pakar makanan akan mengesyorkan
vitamin B1 diambil sebahagian
daripada vitamin B complex atau lainlain multivitamin tambahan.

tepung yang
diperkayakan

B2 atau
Ribofla
vin

Diperlukan oleh tubuh untuk


metabolisma semua jenis makanan
dan mengeluarkan tenaga dan selsel. Diperlukan oleh vitamin B6 dan
niasin.

Hati, susu,
bayam, mee
yang
diperkaya
dan kulat
atau
cendawan

Kekurangannya boleh menyebabkan pecah-pecah dan sak


pada mulut dan hidung. Begitu juga masalah kesihatan.

Niasin
(Vitamin
B3) Niasin
ditukark
an
kepada
niasimid
dalam
tubuh.

Diperlukan oleh enzim-enzim yang


merubah makanan kepada tenaga.
Membantu mengekalkan sistem
perkumuhan dan saraf yang sihat.
Pada dos yang tinggi ia boleh
membantu mengurangkan kolesterol.
(Perlu diingat, untuk mendapatkan
dos yang besar perlu terlebih dahulu
mendapat nasihat pakar kesihatan).

Cendawan,
kulat, ikan
tuna, ayam,
daging,
kacang
tanah, bijirin
diperkaya.

Pada kes yang teruk, kekurangan vitamin ini boleh


menyebabkan penyakit pelagra (sejenis penyakit kulit yang
menyebabkan kulit pecah-pecah), cirit-birit dan sakit mulut.
Lebih Dos:
Ulser, masalah hati, kandungan gula dan asid urik yang tingg
dalam darah dan masalah jantung.

dalam tisutisu haiwan


dan bijirin

Ulser pada manusia.


Lebih dos:
Sama seperti pada vitamin B1

Asid
Pantote
nik
(Vitamin
B5)

Mengubah makanan kepada bentuk


molekul. Diperlukan untuk mengeluarkan
hormon adrenal dan bahan kimia yang
mengatur fungsi sistem saraf.

ikan
kacang
tanah, daging

Piridoksi
n
(Vitamin
B6

Diperlukan oleh tubuh untuk


metabolisme dan penyerapan protein
dan juga metabolisme karbohidrat.
Membantu membina sel darah merah
dan meningkatkan fungsi sistem saraf
dan otak.

Lemak
haiwan,
bayam,
brokoli dan
pisang

Sianoko

Membina bahan genetik dan membantu

hasilan

Sakit pada bahagian abdomen.

Sembelit

Gangguan mental atau emosi.

Anemia, bengkeng, gatal-gatal, kulit bersisik dan sawan.


Lebih dos:
Kerosakan pada sistem saraf.

kekurangan darah (anemia) yang membahayakan serta kerosaka

balamin
(Vitamin
B12)

pembentukan sel darah merah

haiwan
.

Vitamin C ialah antioksidan yang


diperlukan oleh sekurang-kurangnya
300 fungsi metabolik dalam badan,
termasuklah pertumbuhan dan
penggantian tisu, fungsi kilang
adrenal, dan untuk gusi yang sihat.
pengeluaran hormon anti-stress dan
interferon, sejenis protin sistem
imuniti yang penting
untuk metabolisma folik asid ,
tairosin, dan phenylalanine.
boleh mengurangkan gejala penyakit
asma.
mencegah daripada kesan
merbahaya pencemaran , menolong
mencegah kanser, memelihara
daripada jangkitan, dan
meningkatkan imuniti.
meningkatkan penyerapan zat besi.
bercantum dengan bahan toksik
seperti sesetengah logam berat, dan
menjadikan mereka tidak merbahaya,
oleh yang demikian bahan tersebut
boleh dinyahkan daripada badan.
Sedangkan racun labah hitam yang
bisa boleh ditawarkan dengan
memberi vitamin C dalam dos yang
tinggi.
mengurangkan paras "low-density
lipoproteins" (LDL) atau kolestrol
yang tidak baik , dan pada masa yang
sama meningkatkan " high-density
lipoproteins " (HDL) atau kolestrol
yang baik , juga menurunkan tekanan

buah beri,
buah-buahan
sitrus, dan
sayuran hijau
spt
asparagus,
avocado,
black
currants,
kobis bunga,
anggur,
kubis, lemon,
mempelam,
biji sawi
hijau,
bawang,
oreng, betik,
kacang peas
hijau,
nenas,
bayam,
strawberri,
tomato, dan
selada air.

saraf. (Nota: Kekurangan jarang berlaku kecuali terhadap


vegetarian, golongan tua dan mereka yang mengalami masalah
penyerapan makanan pada usus.

Lemah badan.

Sakit-sakit dan sengal badan

Bengkak gusi.

Hidung berdarah.

Scurvy ( pendarahan pada badan, lebam-lebam, dan gusi


berdarah; gigi mudah tercabut; pendarahan ke dalam otot da
sendi, yang menyebabkan kesakitan).
Anemia

darah tinggi dan membantu


mencegah " atherosclerosis" .
egen dalam pembentukan collagen,
vitamin C mencegah daripada
pembekuan darah yang tidak normal
dan lebam , boleh mengurangkan
risiko katarak (cataracts), dan
mencepatkan penyembuhan luka dan
terbakar.

Vitamin D, salah satu vitamin larut lemak


yang mempunyai sifat sifat sebagai
vitamin dan hormon, yang diperlukan
untuk penyerapan dan penggunaan
kalsium dan phosphorus. Ia juga perlu
untuk tumbesaran, ia penting
terutamanya untuk tumbesaran tulang
dan gigi yang normal pada kanak-kanak.
Ia mencegah daripada otot menjadi
lemah dan ia terlibat mengatur denyutan
jantung. Ia juga penting dalam
pencegahan dan rawatan kanser kolon,
osteoarthritis, osteoporosis, dan
hypocalcemia, meningkatkan imuniti, ia
juga perlu untuk fungsi tairoid
pembekuan darah yang normal.

Terdapat beberapa bentuk vitamin D ,


termasuk vitamin D2 (ergocaliciferol),
yang datang dari sumber makanan;
vitamin D3 (cholecalciferol), yang
disintesis dalam kulit kesan tindakbalas
kepada dedahan cahaya ultraunggu
matahari ; dan dalam bentuk tiruan
dikenali sebagai vitamin D5. Daripada
tiga bentuk vitamin D tersebut, vitamin
D3 dianggap sebagai vitamin D dalam
bentuk semulajadi dan lebih aktif

Vitamin E ialah salah satu antioksidan


yang penting dalam pencegahan kanser

Vitamin D
boleh
diperolehi
daripada
minyak hati
ikan, ikan air
masin , hasil
tenusu, dan
telur .
mentega,
minyak ikan
kod, putih
telur, ikan
halibut, hati,
susu, oat,
ikan salmon,
sardin, ubi
kentang,
tuna, dan
minyak
sayuran .
Vitamin D
juga
terbentuk
oleh badan
kesan dari
tindakbalas
terhadap
cahaya
matahari
pada kulit.

Vitamin E is
didapati

Rickets, pada kanak-kanak ( cacat tulang,


terutamanya tulang belakang, kaki dan tengkorak;
tulang mudah patah; bengkak sendi; dan lemah otot).

Osteomalacia, pada orang dewasa ( tulang menjadi lembut


yang menyebabkan sakit, terutamanya pada kaki, pinggang,
leher, dan tulang dada; mudah patah tulang; kejang otot pad
tangan, kaki, dan tekak).

Lebih Dos: Pengambilan secara berlebihan boleh


menyebabkan seseorang itu mengalami pengumpulan
kalsium pada organ tubuh, tulang rapuh dan kerosakan pada
sistem renal dan kardiovaskular.

Mudah radang dan odema ( pengumpulan air dalam tisu),

dan penyakit kardiovaskular. Ia


memperbaiki peredaran darah, yang
mana perlu untuk memperbaiki tisu, dan
sangat berguna dalam rawatan
"premenstrual syndrome" dan penyakit
fibrocystic buah dada. Ia memelihara
pembekuan darah yang normal dan
penyembuhan, mengurangkan parut
yang diakibatkan oleh sesetengah
kecederaan, mengurangkan tekanan
darah, membantu dalam pencegahan
penyakit katarak, meningkatkan prestasi
atlit, dan mengendurkan otot kaki dari
kekejangan.
boleh meningkatkan pengeluaran air
mani pada sesetengah lelaki. Ia juga
mengekalkan kesihatan saraf dan otot
dan di masa yang sama menguatkan
dinding kapilari. Vitamin E
menggalakkan kulit dan rambut menjadi
sihat, dan membantu mencegah anemia
dan "retrolental fibroplasia", sejenis
gejala mata yang boleh menjangkiti bayi
pramatang. Satu kajian yang dijalankan
oleh National Cancer Institute pada
tahun 1998 mendapati bahawa
pengambilan vitamin E dalam jangka
masa panjang dapat mengurangkan
risiko kanser prostat di kalangan
penghisap rokok. Lain-lain kajian
megesyorkan bahawa vitamin ini dapat
memperlahankan perkembangan
penyakit Alzheimer. Sepanjang ini
diketahui bahawa vitamin E telah
menunjukkan kesan pencegahan kepada
lebih kurang 80 jenis penyakit.

Vitamin K is diperlukan untuk


pengeluaran prothrombin, yang mana
perlu untuk pembekuan darah. Ia juga
mustahak untuk pembentukan dan
pembaikian tulang; ia diperlukan untuk
sintesis osteocalcin, protin yang terdapat
dalam tisu tulang yang mana kalsium
menjadi hablur. Akibatnya , ia boleh

daripada
sumber
makanan
berikut:
minyak
sayuran,
sayuran
berdaun hijau
gelap,
kacang, bijibijian , dan
semua bijirin.
Vitamin E
juga boleh
didapati
daripada
beras
perang,
makanan
daripada
jagung, telur,
rumpai laut,
hati yang
dikeringkan,
susu, oat,
daging
organ ,
kacang soya,
ubi kentang,
selada air,
dan gandum.

Vitamin K
didapati
daripada
beberapa
jenis
makanan
termasuk
asparagus,

pada bayi.

Penuaan kulit sebelum masa.

Rambut gugur

Anemia.

Lemah daya pembekuan darah yang boleh menyebabkan


pendarahan gusi, hidung, usus, dan salur kencing; penyerapan
darah daripada luka; dan pendarahan otak, bagi kes yang teruk.
Lebih dos:
Boleh menyebabkan jaundis pada bayi.

menolong mencegah
osteoporosis.Vitamin K memainkan
peranan penting di dalam salur usus dan
membantu menukarkan glukos kepada
glikogen untuk disimpan dalam hati,
memelihara fungsi hati sentiasa sihat. Ia
boleh meningkatkan daya tahan kepada
jangkitan pada kanak-kanak dan
menolong mencegah kanser. Ia
menolong melanjutkan usia.Terdapat tiga
bentuk vitamin K: vitamin K1
(phylloquinone atau phytonactone),
didapati daripada tumbuhan; vitamin
K2,keluarga daripada bahan dipanggil
menaquinones, yang dibuat oleh
bakteria usus; dan vitamin K3
(menadione), adalah bahan sintetik.

Vitamin/
Mineral

Kalsium

Sumber

Susu, dadih, keju,


sardin, brokoli dan
daun lobak putih.

blackstrap
molasses,
kobis bunga,
Brussels
sprouts,
kobis,
sayuran
berdaun hijau
gelap , puteh
telur, daun
salad , hati,
oatl,, rai,
kacang soya,
gandum dan
yogurt.
Bagaimanap
un, majoriti
bekalan
vitamin ini
untuk tubuh
kita didapati
hasil
daripada
sintesis
bakteria
"baik" yang
terdapat
dalam usus.

Peranan Pada Tubuh

Kesan kekurangan dan


lebihan Dos

Membantu membina tulang


Kekurangan:
dan gigi yang kuat.
Riket (sejenis penyakit tulang)
Mengingkatkan fungsi otot dan pada kanak-kanak,
saraf. Membantu darah
osteomalasia (tulang lembut)
membeku. Menggiatkan enzim- dan osteoporosis pada orang
enzim yang diperlukan tubuh dewasa.
untuk menukarkan makanan
Lebih dos:
kepada tenaga.

Mengalami sembelit, karang, ginjal,


pengumpulan kalsium pada tisu-tisu
badan. Menghalang penyerapan zat
besi dan mineral-mineral lain.

Fosforus

Dada ayam, susu,


kekacang, kuning
telur dan keju.

Ia bergantung dengan kalsium


dalam pembinaan tulang dan
gigi yang sihat. Diperlukan
untuk metabolisme, kimia
tubuh, fungsi saraf dan otot.

Kekurangan:
Walaupun jarang berlaku, ia
dapat menyebabkan
seseorang itu mengalami
lemah-lemah tubuh, sakit
tulang dan kurang selera
makan.
Lebih dos:
Menghalang penyerapan kalsium oleh
sistem tubuh.

Magnesium

Ayam, daging lembu,


sayur-sayuran hijau,
brokoli, bertih
jagung, biji janggus
dan gandum.

Menjana enzim yang


diperlukan untuk
mengeluarkan tenaga dalam
tubuh. Diperlukan oleh tubuh
dalam pembentukan bahan
genetik dan pertumbuhan
tulang.

Kekurangan:
Loya, bengkeng, lemah-lemah
otot, kekejangan dan masalah
jantung.
Lebih Dos:
Loya, muntah-muntah, tekanan darah
rendah, gangguan sistem saraf.
Amaran:
Lebih dos dapat membawa maut pada
mereka yang menghidap penyakit
ginjal.

Kalium

Kacang tanah,
pisang, jus oren,
kacang hijau,
cendawan, brokoli
dan biji bunga
matahari.

Membantu mengekalkan
keseimbangan cecair badan
dan amat diperlukan oleh
fungsi saraf dan otot.

Kekurangan:
Loya, kurang selera makan,
lemah-lemah otot dan rasa
tidak selesa terutamanya bagi
mereka yagn mengalami ciritbirit. Jarang terdapat kes lebih
dos dalam mineral ini.

Folik Asid

Folik Asid dianggap sebagai


barli, daging lembu, makanan otak, ia diperlukan
bran, ragi yang
untuk pengeluaran tenaga dan
ditapai, beras
pembentukan sel darah merah.
perang, keju, ayam, Ia juga menguatkan imuniti
buah kurma, sayuran dengan membantu dalam
berdaun hijau,
pembentukan yang sesuai dan
daging kambing, hati, fungsi sel darah putih. Oleh
susu, cendawan,
kerana ia berfungsi sebagai
oreng, sayuran
koenzim dalam sintesis DNA
berubi, ikan salmon, dan RNA , ia adalah penting
tuna, gandum, dan
untuk pecahan dan penyalinan Sakit disekeliling mulut
Sakit lidah
bijirin.
sel yang sihat. Folik asid
Anemia.
terlibat dalam metabolisma
Tumbesaran yang lembap,
protin, dan telah digunakan
pada kanak-kanak.
dalam pencegahan dan
rawatan folik asid anemia. Zat
ini juga boleh membantu
dalam depresi dan "anxiety".
Folic acid sangat penting dalam
kehamilan. Ia membantu mengatur
pembentukan sel saraf "embryonic"
dan " fetal" , yang mana amat penting
untuk tumbesaran yang normal.
Folic asid sangat berkesan
apabila digabungkan dengan
vitamin B12 dan vitamin C.

Zat besi atau iron adalah


Zat besi atau hati, tiram, kerang,
Keletihan, lemah badan
nutrien penting untuk badan
Berdebar, sakit dada.
iron
buah pinggang,
manusia. Seorang lelaki
daging tanpa lemak, dewasa yang sihat mempunyai Kesukaran bernafas.
Anemia.
ayam/itik dan ikan.
40 hingga 50 mg iron per
Kacang dan sayur
kilogram berat badan
yang dikeringkan
manakala bagi wanita dewasa
adalah sumber iron mempunyai 35 hingga 50 mgs
yang baik daripada per kilogram berat badan.
tumbuhan
Iron memainkan peranan penting
dalam pengangkutan oksigen daripda
paru-paru ke tisu. Iron bergabung
dengan oksigen di dalam paru-paru dan

melepaskan oksigen dalam tisu-tisu


yang memerlukan. Iron digunakan
dalam pembuatan haemoglobin.
Iron juga berperanan penting
dalam fungsi normal imuniti.
Kekurangan iron telah
menunjukkan badan kita
mudah mendapat jangkitan.

iodin

Potassium

udang kara, tiram,


sardin dan rumpai
laut adalah sumber
iodin yang baik.

Fungsi iodin yang diketahui


ialah sebagai bahagian perlu
kepada hormon tairod. Hormon
tairod mengatur banyak aktiviti
berlainan termasuk
Jumlah iodin yang
tumbesaran, pembiakan ,
terkandung dalam
fungsi neuromuskular,
Penyakit Goitre (benguk) iaitu
susu dan telur adalah pertumbuhan kulit dan rambut, pembesaran kilang tairod
ditentukan oleh
metabolisma selular, dan
IQ rendah
jumlah iodin yang
menolong melepaskan tenaga Hypothyroidism.
terdapat dalam
ke dalam sel.
Cretinism (cacat fizikal dan
makanan ternakan
mental), pada kanak-kanak
tersebut. Kandungan Badan kita biasanya
iodin yang terdapat mengandungi 20 30mgs
pada sayur-sayuran iodin. Lebih kurang 60%
adalah berbeza
daripadanya terdapat dalam
mengikut jumlah
kilang tairod, selebihnya
kandungan iodin
didapati pada keseluruhan tisu
yang terdapat pada badan , terutamanya dalam
tanah.
ovari, otot dan darah.
Potassium wujud
hampir pada semua
bahagian dalam
haiwan dan
tumbuhan asli, dan
terdapat dalam
hampir semua
makanan yang kita
makan. Dengan
memakan buahbuahan dan sayursayuran yang mana

Potassium diperlukan untuk


mengekalkan imbangan cecair
badan, menghantar isyarat
saraf, pelepasan insulin, dan
kontraksi otot.
Kekurangan potassium bukanlah
sesuatu yang jarang berlaku kerana
pengambilan garam yang banyak,
makan makanan yang dikilang,
pengambilan diuretik dan meminum air
yang banyak akan menyahkan

Keletihan, lemah badan.


Tekanan mental, denyutan
jantung tidak normal.
Kulit kering, tekanan darah
rendah.
Sembab, terdapat protin
dalam air kencing, dan kejang
otot

kaya dengan
potassium dapat
menambah
pengambilan
potassium. Buahbuahan yang kaya
dengan potassium
termasuklah pisang,
limau, jus limau,
anggur, jus anggur,
tembikai, prun,
peach, pear, dan
avocado.
Sayur-sayuran yang kaya
dengan potassium
termasuklah mentimun, ubi
kentang. kobis, kacang,
kacang peas dan tomato.
Lain-lain sumber
potassium yang baik
ialah hasil susu dan
daging termasuk
daging lembu,
kambing, ayam dan
ikan

potassium daripada badan kita.


Mereka yang mengambil diuretik untuk
mengawal penyakit darah tinggi dan
sembab hendaklah berhati-hati apabila
mengambil makanan yang tinggi
kandungan potassium kerana banyak
jenis diuretik yang menyebabkan
kehilangan potassium dalam air
kencing.
Alkohol, kopi, gula, diuretik,
makanan berkarbohidrat
rendah , tekanan mental dan
fizikal, boleh menyebabkan
kekurangan potassium.

Anda mungkin juga menyukai