BAB 1
Ayat Al-Quran tentang Demokrasi
)(
Artinya: Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap
mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri
dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan
bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah
membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai
orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya. (QS Ali Imran : 159)
Tidak boleh berkeras hati dan bertindak kasar dalam menyelesaikan suatu permasalahan,
tetapi dengan hati yang lemah lembut.
b.
Setiap muslim harus berlapang dada, berperilaku lemah lembut, pemaaf dan memohonkan
ampun kepada Allah.
c.
Dalam kehidupan sehari-hari kita harus mengutamakan musyawarah untuk mufakat dalam
menyelesaikan setiap persoalan.
Rangkuman PAIBP kelas X1
d.
Apabila telah tercapai mufakat, maka setiap individu harus menerima dan melaksanakan
keputusan musyawarah.
e.
Selalu berserah diri kepada Allah sehingga tercapai keseimbangan antara ikhtiyar dan
berdoa.
Evaluasi...
1. Kenapa kita harus bermusyawarah...?
2. Bagaimana pandangan Islam terhadap Demokrasi...?
3. Adakah batasan-batasan Demokrasi dalam agama islam...?
4. Dari manakah asal Demokrasi itu...?
5. Apakah di zaman Rasulullah ada Demokrasi...?
6. Apa konsep Islam tentang Musyawarah...?
7. Sebutkan manfaat Musyawarah...?
8. Prinsip-prinsip Musyawarah adalah...?
9. Apakah Musyawarah dan Voting memiliki makna yang sama...?
10. Sebutkan manfaat hidup berdemokrasi...?
BAB 2
Iman Kepada Malaikat
Iman kepada Malaikat itu sendiri mengandung makna bahwa kita harus percaya dan
yakin dengan sepenuh hati bahwa Malaikat diciptakan dari cahaya (nur) yang diberi tugas
oleh Allah dan melaksanakan tugas-tugas tersebut sebagaimana perintah-Nya. Indikator dari
orang beriman adalah memiliki keyakinan yang kuat dalam hatinya bahwa di alam semesta
ini terdapat Malaikat dan keyakinan tersebut diucapkan melalui lisannya. Wujud kongkrit
dari iman tersebut adalah dibuktikan seorang muslim dalam perbuatan sehari-harinya.
Sebagai orang yang beriman kepada Allah, tentu akan beriman pula kepada para
Malaikat. Hal ini merupakan konsekuensi logis karena Malaikat merupakan salah satu
ciptaan-Nya yang harus diyakini eksistensinya dalam alam semesta ini.
Kewajiban beriman kepada Malaikat ini memiliki beberapa hikmah yang sangat berguna
bagi kehidupan manusia. Di antara hikmahi tersebut adalah :
a.
Meningkatkan keimanan manusia kepada Allah, mengingat Malaikat merupakan salah satu
ciptaan-Nya
b.
Membentuk jiwa seorang muslim yang benar-benar bertakwa kepada Allah, karena iman
kepada Allah dan iman kepada Malaikat merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan
c.
Mendorong manusia untuk senantiasa bertindak hati-hati, karena dia menyadari bahwa setiap
perbuatannya selalu diawasi oleh para Malaikat
d.
Mendorong manusia untuk selalu meningkatkan amal baik, karena manusia menyadari
bahwa sekecil apapun tindakan baiknya akan dicatat oleh Malaikat
e.
Menghindarkan diri manusia dari perbuatan tercela yang akan menurunkan martabat dan
derajat dari manusia itu sendiri
Sebagai rukun iman yang kedua, iman kepada Malaikat ini memiliki landasan (dalil)
dalam pengambilan hukumnya. Di antara dalil yang menunjukkan adanya kewajiban iman
kepada Malaikat antara lain :
Artinya: Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya,
demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah , malaikatmalaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): "Kami tidak
membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya", dan mereka
mengatakan: "Kami dengar dan kami taat." (Mereka berdoa): "Ampunilah kami ya Tuhan
kami dan kepada Engkaulah tempat kembali."
TANDA-TANDA PERILAKU BERIMAN KEPADA MALAIKAT
Sebagai muslim yang memiliki iman kepada Malaikat, seseorang akan menunjukkan
beberapa perilaku yang mengindikasikan dari rasa keimanannya itu sendiri. Di antara tandatanda perilaku dari orang yang beriman kepada Malaikat antara lain :
a.
b.
c.
d.
e.
Evaluasi...
1. Seseorang hendaknya percaya pada yang gaib atas dasar petunjuk?
2. perbedaan manusia dengan malaikat adalah?
3. Keyakinan bahwa rezeki itu diatur oleh Allah swt. melalui malaikat-Nya, maka sikap muslim
atau muslimah apabila memperoleh rezeki adalah?
4. Persamaan kedudukan manusia dengan malaikat dihadapan Allah Swt. adalah?
5. Cara beriman kepada malaikat yaitu?
6. Beriman kepada malaikat dapat mendatangkan hikmah, diantaranta mendorong untuk?
7. Salah satu tanda beriman kepada malaikat Allah Swt. adalah?
8. Ciri-ciri yang benar tentang malaikat adalah?
9. Walaupun jin makhluk gaib, tetapi ada kesamaan tugas dengan manusia yaitu?
10. Di antara perbedaan manusia dengan malaikat adalah?
BAB 3
Perilaku Terpuji
Artinya: Sesungguhnya aku diutus hanya untuk menyempurnakan akhlak.
Alangkah indahnya ajaran Islam yang memerintahkan untuk berakhlakul karimah. Jika
hidup kita dihiasi dengan ahklak terpuji tentunya akan dicintai oleh Allah awt dan
masyarakatnya akan menjadi baik, temteram dan damai.
Sebagian manusia, berbicara tentang akhlak terpuji dalam era globalisassi seperti ini
dinilai kuno dan kurang maju. Anggapan ini muncul karena sedah terpengaruh budaya barat
yang dinilai maju dan modern. Akhlak terpuji amat penting dalam kehidupan manusia,
Rangkuman PAIBP kelas X1
termasuk dalam pergaulan remaja. Akhmad Syauki Bey (seorang penyair) mangatakan
sebagai berikut:
Sesungguhnya suatu umat akan tetap memiliki nama harum selama uamat tersebut memiliki
akhlak yang terpuji. Manakala akhlak terpuji telah lenyap, lenyap pulalah nama harum umat
tersebut.
B. Perilaku Terpuji Terhadap Lingkungan Sosial
Manusia diciptakan Allah swt sebagai makhluk sosial artinya manusia selalu
berhubungan dan membutuhkan bantuan orang lain. Oleh karena itu, dalam bergaul dengan
orang lain harus diperhatikan norma-norma yang ada sehingga pergaulan antar masyarakat
akan berlangsung dengan harmoni. Denagn demikian setiap manusia dituntut untuk
berperilaku terpuji dalam hubungan dengan orang lain dilingkungan sosialnya tanpa
membedakan status sosialnya, agama, maupun keturunannya. Rasulullah bersabda: Engkau
belum disebut sebagai orang yang beriman kecuali engkau mencintai orang lain sebagaimana
engkau mencintai dirimu sendiri.
1. Ikhlas adalah melakukan atau mengerjakan sesuatu pekerjaan semata-mata hanya karena Allah
SWT.
2. Taat menurut bahasa berarti tunduk, patuh, dan setia. Adapun taat dalam berakhlak terpuji
kepada Allah ialah tunduk, patuh, dan setia kepada Allah SWT dan Rasul-nya baik dalam
bentuk pelaksanaan perintah maupun meninggalkan larangannya.
Evaluasi...
1. Pekerjaan jenis apapun tetap dipandang baik dan mulia selama...?
2. Keseimbangan antara bekerja dan beribadah dalam kehidupan akan menciptakan pribadi
seorang muslim yang ...?
3. Dalam hubungan antar manusia terdapat hak dan kewajiban, yang termasuk satu hak orang
lain adalah?
4. Sebutkan 4 hak-hak manusia yang harus di hargai dan dihormati...?
5. Sebaik-baik orang mukmin adalah orang yang ?
6. Orang-orang yang beriman akan tentram hatinya apabila mereka ?
7. Sikap rela berkorban dalam kehidupan masyarakat adalah ?
8. Perbuatan yang disukai Allah dan yang diridai-Nya baik berupa perkataan maupun perbuatan,
baik terang-terangan maupun tersembunyi, pernyataan ini merupakan pengertian dari .?
9. Sebutkan dalil aqli tentang ikhlas...?
10. Sebutkan dalil naqli tentang jujur...?
BAB 4
Perilaku Tercela
selain perilaku terpuji ada pula perilaku tercela.Perilaku tercela merupakan Perilaku yang
harus di hindari, walau terkadang kita tidak menyadari telah melakukan perilaku tercela.
Maka dari itu mari kita pelajari apa saja yang termasuk dalam perilaku tercela dan apa
bahayanya.
A.
Artinya :
Rangkuman PAIBP kelas X1
10
( QS.Lukman ayat 18 )
Perwujudan dari perilaku Ananiyah yaitu sombong , angkuh dan membanggakan diri sendiri.
2. Ghodob
Ghodob merupakan contoh perilaku tercela selanjutnya. Pengertian dari Ghodob secara
bahasa yaitu keras , kasar atau bisa diartikan marah . Sedangkan secara istilah yaitu sikap
yang mudah marah dikarenakan perlakuan orang lain walaupun secara umum tidak
menyebabkan marah . Hadist Nabi menjelaskan :
Orang yang kuat bukanlah orang yang menang dalam berkelahi , tetapi orang yang kuat
ialah orang yang dapat menguasai dirinya di waktu marah ( HR .Buchory )
Jadi ,Ghodob merupakan perilaku tercela karena mengedepankan emosi /hawa nafsu
dibanding keimanan.
3. Hasud
Hasud disebut juga dengan dengki. Secara Bahasa hasud yaitu menaruh perasaan benci
kepada orang lain atas keberuntungan yang di dapat oleh orang lain.
Sedangkan secara istilah Hasud yaitu sikap dimana mempengaruhi seseorang untuk
membenci orang yang memperoleh keberuntungan atau disebut juga profokator . Akibat
buruk dari Perilaku tercela ini yaitu menjadikan perpecahan antar sesama di dalam kehidupan
bermasyarakat . Hadist Nabi :
Jauhilah oleh mu dari sifat Hasad , karena hasad itu akan memakan kebaikan , sebagaimana
api memakan kayu bakar ( HR. Abu Dawud )
4. Ghibah
11
Ghibah merupakan membicarakan kejelekan atau keburukan orang lain ,ini merupakan
pengertian secara bahasa. sedangkan secara istilah yaitu membicarakan kejelekan orang lain
dengan maksud mencari kesalahan. Perbuatan ini merupakan perilaku tercela yang sangat
dilarang karena dapat menyebabkan kerugian terhadap orang lain .
Dalil tentang Gibah yaitu dalam QS.Al- Hujurat ayat 12 yang artinya :
Dan janganlah kamu mencari cari kesalahan orang lain dan janganlah kamu
menggunjing sebagian orang lain . Sukakah salah seorang diantara kamu memakan daging
saudaramu yang telah mati , ( pasti ) kamu merasa jijik. ( Qs. Al Hujurat ayat 12 )
Gibah dibolehkan apabila :
a. usaha untuk membantu orang lain supaya tidak terjerumus .
b. melaporkan perbuatan penganiyayaan.
c. Untuk meminta nasehat .
d. Memberi kejelasan guna kepentingan yang lebih baik .
e. Untuk memperingatkan kaum muslimin tentang suatu fatwa dalam kehidupan sehari hari
5. Namimah
Namimah yaitu mengadu domba. Sedangkan secara istilah yaitu sikap memfitnah dua
orang atau lebih dengan tujuan supaya saling bermusuhan . Orang yang suka melakukan
namimah tergolong orang yang fase.
B. Bahaya Perilaku Tercela
12
a. Terjadinya penderitaan .
b. Terjadinya permusuhan .
c. Terjadinya kerusuhan .
d. Terjadinya keresahan .
Evaluasi...
1. Orang yang tidak suka melihat orang lain mendapat nikmat Allah SWT adalah orang yang
bersifat....?
2. Seseorang yang melakukan amal perbuatan agar mendapat pujian dari orang lain berarti
orang tersebut bersifat....?
3. Perbuatan ria dapat dikatakan sebagai...?
4. Aniaya dalam bahasa arab berarti ....?
5. Orang yang keluar dari ajaran Islam (murtad) berarti dia telah berbuat zalim terhadap....?
6. Mengganggu ketenangan dan ketenteraman orang lain termasuk perbuatan....?
7. Seorang pendaki gunung yang melukai pohon- pohon dengan belatinya berarti dia telah
berbuat zalim terhadap.?
8. Sebutkan hadits naqli tentang Riya...?
9. Sebutkan hadits naqli tentang Hasud...?
10. Manfaat menjauhi perilaku tercela adalah...?
13
BAB 5
Zakat, Haji dan Wakaf
Pengertian Zakat
Zakat adalah sedekah yang wajib dikeluarkan umat Islam menjelang akhir bulan Ramadhan,
sebagai pelengkap ibadah puasa. Zakat merupakan salah satu rukun ketiga dari Rukun Islam.
Hukum Zakat
Zakat merupakan salah satu[rukun Islam], dan menjadi salah satu unsur pokok bagi tegaknya
[syariat Islam]. Oleh sebab itu hukum zakat adalah wajib (fardhu) atas setiap muslim yang
telah
memenuhi
syarat-syarat
tertentu.
Zakat
termasuk
dalam
kategori
ibadah,
seperti:shalat,haji,dan puasa yang telah diatur secara rinci dan paten berdasarkan Al-Qur'an
dan As Sunnah,sekaligus merupakan amal sosial kemasyarakatan dan kemanusiaan yang
dapat berkembang sesuai dengan perkembangan ummat manusia.
Macam-Macam Zakat
Zakat terbagi atas dua tipe yakni:
Zakat Fitrah
Zakat yang wajib dikeluarkan muslim menjelang Idul Fitri pada bulan Ramadhan. Besar
Zakat ini setara dengan 2,5 kilogram makanan pokok yang ada di daerah bersangkutan.
Zakat Maal (Harta)
Mencakup hasil perniagaan, pertanian, pertambangan, hasil laut, hasil ternak, harta temuan,
emas dan perak. Masing-masing tipe memiliki perhitungannya sendiri-sendiri.
14
Miskin - Mereka yang memiliki harta namun tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar
untuk hidup
Amil - Mereka yang mengumpulkan dan membagikan zakat.
Muallaf - Mereka yang baru masuk Islam dan membutuhkan bantuan untuk menyesuaikan
diri dengan keadaan barunya
Hamba Sahaya yang ingin memerdekakan dirinya
Gharimin - Mereka yang berhutang untuk kebutuhan yang halal dan tidak sanggup untuk
memenuhinya
Fisabilillah - Mereka yang berjuang di jalan Allah (misal: dakwah, perang dsb)
Ibnus Sabil - Mereka yang kehabisan biaya di perjalanan.
Hikmah Zakat
15
Pengertian Haji
Haji (Bahasa Arab: , Hajj) adalah rukun (tiang agama) Islam yang kelima setelah
syahadat, shalat, zakat dan puasa. Menunaikan ibadah haji adalah bentuk ritual tahunan yang
dilaksanakan kaum muslim sedunia yang mampu (material, fisik, dan keilmuan) dengan
berkunjung dan melaksanakan beberapa kegiatan di beberapa tempat di Arab Saudi pada
suatu waktu yang dikenal sebagai musim haji (bulan Dzulhijjah). Hal ini berbeda dengan
ibadah umrah yang bisa dilaksanakan sewaktu-waktu.
Kegiatan inti ibadah haji dimulai pada tanggal 8 Dzulhijjah ketika umat Islam bermalam di
Mina, wukuf (berdiam diri) di Padang Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah, dan berakhir setelah
melempar jumrah (melempar batu simbolisasi setan) pada tanggal 10 Dzulhijjah. Masyarakat
Indonesia lazim juga menyebut hari raya Idul Adha sebagai Hari Raya Haji karena bersamaan
dengan perayaan ibadah haji ini.
jenis dan pengertian haji yang dimaksud.
Haji ifrad, berarti menyendiri. Pelaksanaan ibadah haji disebut ifrad bila sesorang
bermaksud menyendirikan, baik menyendirikan haji maupun menyendirikan umrah. Dalam
hal ini, yang didahulukan adalah ibadah haji. Artinya, ketika mengenakan pakaian ihram di
miqat-nya, orang tersebut berniat melaksanakan ibadah haji dahulu. Apabila ibadah haji
sudah selesai, maka orang tersebut mengenakan ihram kembali untuk melaksanakan umrah.
Haji tamattu', mempunyai arti bersenang-senang atau bersantai-santai dengan melakukan
umrah terlebih dahulu di bulan-bulah haji, lain bertahallul. Kemudian mengenakan pakaian
ihram lagi untuk melaksanakan ibadah haji, ditahun yang sama. Tamattu' dapat juga berarti
melaksanakan ibadah didalam bulan-bulan serta didalam tahun yang sama, tanpa terlebih
dahulu pulang ke negeri asal.
Haji qiran, mengandung arti menggabungkan, menyatukan atau menyekaliguskan. Yang
dimaksud disini adalah menyatukan atau menyekaliguskan berihram untuk melaksanakan
ibadah haji dan umrah. Haji qiran dilakukan dengan tetap berpakaian ihram sejak miqat
makani dan melaksanakan semua rukun dan wajib haji sampai selesai, meskipun mungkin
akan memakan waktu lama. Menurut Abu Hanifah, melaksanakan haji qiran, berarti
melakukan dua thawaf dan dua sa'i.
16
Di kota inilah berdiri pusat ibadah umat Islam sedunia, Ka'bah, yang berada di pusat Masjidil
Haram. Dalam ritual haji, Makkah menjadi tempat pembuka dan penutup ibadah ini ketika
jamaah diwajibkan melaksanakan niat dan thawaf haji.
-Arafah
Kota di sebelah timur Makkah ini juga dikenal sebagai tempat pusatnya haji, yiatu tempat
wukuf dilaksanakan, yakni pada tanggal 9 Dzulhijjah tiap tahunnya. Daerah berbentuk
padang luas ini adalah tempat berkumpulnya sekitar dua juta jamaah haji dari seluruh dunia.
Di luar musim haji, daerah ini tidak dipakai.
-Muzdalifah
Tempat di dekat Mina dan Arafah, dikenal sebagai tempat jamaah haji melakukan Mabit
(Bermalam) dan mengumpulkan bebatuan untuk melaksanakan ibadah jumrah di Mina.
-Mina
Tempat berdirinya tugu jumrah, yaitu tempat pelaksanaan kegiatan melontarkan batu ke tugu
jumrah sebagai simbolisasi tindakan nabi Ibrahim ketika mengusir setan. Dimasing-maising
tempat itu berdiri tugu yang digunakan untuk pelaksanaan: Jumrah Aqabah, Jumrah Ula, dan
Jumrah Wustha. Di tempat ini jamaah juga diwajibkan untuk menginap satu malam.
-Madinah
Adalah kota suci kedua umat Islam. Di tempat inilah panutan umat Islam, Nabi Muhammad
SAW dimakamkan di Masjid Nabawi. Tempat ini sebenarnya tidak masuk ke dalam ritual
ibadah haji, namun jamaah haji dari seluruh dunia biasanya menyempatkan diri berkunjung
ke kota yang letaknya kurang lebih 330 km (450 km melalui transportasi darat) utara Makkah
ini untuk berziarah dan melaksanakan salat di masjidnya Nabi. Lihat foto-foto keadaan dan
kegiatan dalam masjid ini.
Tempat Bersejarah
Jabal Tsur
17
Jabal Tsur terletak kurang lebih 6 km di sebelah selatan Masjidil Haram. Untuk mencapai
Gua Tsur ini memerlukan perjalanan mendaki selama 1.5 jam. Di gunung inilah Nabi
Muhammad saw dan Abu Bakar As-Siddiq bersembunyi dari kepungan orang Quraisy ketika
hendak hijrah ke Madinah.
Jabal Rahmah
Yaitu tempat bertemunya Nabi Adam as dan Hawa setelah keduanya terpisah saat turun dari
surga. Peristiwa pentingnya adalah tempat turunnya wahyu yang terakhir pada Nabi
Muhammad saw, yaitu surat Al-Maidah ayat 3.
Jabal Uhud
Letaknya kurang lebih 5 km dari pusat kota Madinah. Di bukit inilah terjadi perang dahsyat
antara kaum muslimin melawan kaum musyrikin Mekah. Dalam pertempuran tersebut gugur
70 orang syuhada di antaranya Hamzah bin Abdul Muthalib, paman Nabi Muhammad saw.
Kecintaan Rasulullah saw pada para syuhada Uhud, membuat beliau selalu menziarahinya
hampir setiap tahun. Untuk itu, Jabal Uhud menjadi salah satu tempat penting untuk diziarahi.
Makam Baqi'
Baqi' adalah tanah kuburan untuk penduduk sejak zaman jahiliyah sampai sekarang. Jamaah
haji yang meninggal di Madinah dimakamkan di Baqi', letaknya di sebelah timur dari Masjid
Nabawi. Di sinilah makam Utsman bin Affan ra, para istri Nabi, putra dan putrinya, dan para
sahabat dimakamkan. Ada banyak perbedaan makam seperti di tanah suci ini dengan makam
yang ada di Indonesia, terutama dalam hal peletakan batu nisan
Masjid Qiblatain
Pada masa permulaan Islam, kaum muslimin melakukan shalat dengan menghadap kiblat ke
arah Baitul Maqdis di Yerussalem, Palestina. Pada tahun ke-2 H bulan Rajab pada saat Nabi
Muhammad saw melakukan shalat Zuhur di masjid ini, tiba-tiba turun wahyu surat AlBaqarah ayat 144 yang memerintahkan agar kiblat shalat diubah ke arah Kabah Masjidil
Haram, Mekah. Dengan terjadinya peristiwa tersebut maka akhirnya masjid ini diberi nama
Masjid Qiblatain yang berarti masjid berkiblat dua.
18
Wakaf
Wakaf (Arab: , jamak: , awqf) adalah perbuatan yang dilakukan wakif (pihak
yang melakukan wakaf) untuk menyerahkan sebagian atau untuk keseluruhan harta benda
yang dimilikinya untuk kepentingan ibadah dan kesejahteraan masyarakat untuk selamalamanya. Seorang wakif dapat orang-perorangan, organisasi, maupun badan hukum.
Obyek Wakaf
Obyek wakaf yang dapat diwakafkan adalah benda bergerak maupun benda tidak
bergerak yang dimiliki secara utuh dan dimiliki secara sah oleh pihak yang akan melakukan
wakaf (wakif). Obyek wakaf benda tidak bergerak dapat dalam bentuk tanah, hak milik atas
rumah, atau hak milik atas rumah susun. Sementara untuk obyek wakaf benda bergerak dapat
dengan bentuk uang.
Syarat Wakaf
Syarat wakaf yang menjadi syarat utama agar dapat sahnya suatu akad wakaf adalah
seorang wakif telah dewasa, berakal sehat, tidak berhalangan membuat perbuatan hukum, dan
pemilik utuh dan sah dari harta benda yang diwakafkan.
Akad wakaf yang diikrarkan seorang wakif harus disaksikan oleh dua orang saksi dan pejabat
pembuat akta wakaf. Ikrar akad wakaf dilaksanakan dengan ikrar dari wakif untuk
menyerahkan harta benda yang dimiliki secara sah untuk diurus oleh nadzir (orang yang
mengurus harta wakaf) demi kepentingan ibadah dan kesejahteraan masyarakat.
Pengertian Wakaf
Secara bahasa, wakaf berasal dari perkataan Arab Waqf yang berarti al-Habs. Ia
merupakan kata yang berbentuk masdar (infinitive noun) yang pada dasarnya berarti
menahan, berhenti, atau diam. Apabila kata tersebut dihubungkan dengan harta seperti tanah,
binatang dan yang lain, ia berarti pembekuan hak milik untuk faedah tertentu (Ibnu Manzhur:
9/359).
Sebagai satu istilah dalam syariah Islam, wakaf diartikan sebagai penahanan hak milik
atas materi benda (al-ain) untuk tujuan menyedekahkan manfaat atau faedahnya (almanfaah) (al-Jurjani: 328).
19
Rukun Wakaf
Rukun Wakaf Ada empat rukun yang mesti dipenuhi dalam berwakaf. Pertama, orang
yang berwakaf (al-waqif). Kedua, benda yang diwakafkan (al-mauquf). Ketiga, orang yang
menerima manfaat wakaf (al-mauquf alaihi). Keempat, lafadz atau ikrar wakaf (sighah).
Syarat Wakaf
Syarat wakaf yang menjadi syarat utama agar dapat sahnya suatu akad wakaf adalah
seorang wakif telah dewasa, berakal sehat, tidak berhalangan membuat perbuatan hukum, dan
pemilik utuh dan sah dari harta benda yang diwakafkan.
Akad wakaf yang diikrarkan seorang wakif harus disaksikan oleh dua orang saksi dan pejabat
pembuat akta wakaf. Ikrar akad wakaf dilaksanakan dengan ikrar dari wakif untuk
menyerahkan harta benda yang dimiliki secara sah untuk diurus oleh nadzir (orang yang
mengurus harta wakaf) demi kepentingan ibadah dan kesejahteraan masyarakat.
Evaluasi...
1. Bagaimana Hukumnya Melanggar Larangan-Larangan Ihram Karena Lupa Atau Tidak
Tahu...?
2. Bolehkah Mengerjakan Shalat Sunnah pada Waktu Sa'i...?
3. Apa hukumnya berhutang untuk menunaikan haji...?
4. Apakah perhiasan wanita kena kewajiban zakat...?
5. Bolehkah seorang pedagang membayar zakat komoditas dagangnya dalam bentuk barang
ataukah harus berbentuk uang...?
6. Bagaimana cara membayar zakat saham yang dibenarkan oleh syariat...?
7. Apakah ada akadnya ketika memberikan zakat kepada fakir miskin...?
8. Kapan wakaf itu diperbolehkan...?
9. Apakah wakaf bisa diminta kembali oleh ahli waris si pewakaf...?
10. Bagaimakah hukum wakaf yang dialihfungsikan...?
20
BAB 6
Keteladanan Rasulullah Periode Madinah
1. Arti hijrah dan tujuan rasulullah Saw dan umat Islam berhijrah.
Setidaknya ada dua macam arti hijrah yang harus diketahui umat Islam. Pertama,
hijrah berarti meninggalkan semua perbuatan yang dilarang dan dimurkai Allah Swt,
untuk melakukan perbuatanperbuatan yang baik, yang disuruh Allah Swt dan diridlaiNya. Rasulullah Saw bersabda : "al Muhaajiru man haajara ma nahaa Allahu 'anhu" HR.
Bukhori
Artinya: "Orang yang berhijrah ialah orang yang meninggalkan segala apa yang
dilarang Allah Swt. (H. R. Bukhari)
Arti kedua dari hijrah ialah berpindah dari suatu negeri kafir (non-Islam), karena di
negeri itu umat Islam selalu mendapat tekanan, ancaman dan kekerasan, sehingga tidak
memiliki kebebasan dalam berdakwah dan beribadah. Kemudian umat Islam di negeri
kafir itu, berpindah ke negeri Islam agar memperoleh keamanaan. dan kebebasan dalam
berdakwah dan beribadah.
Arti kedua dari hijrah ini pernah dipraktikkan oleh Rasulullah Saw dan umat
Islam, yakni berhijrah dari Mekah ke Yatsrib pada tanggal 12 Rabiu l Awal tahun
pertama hijrah bertepatan dengan tanggal 28 Juni 622 M. Tujuan hijrahnya Rasulullah
Saw dan umat Islam dari Mekah (negeri kafir) ke Yatsrib (negeri Islam) adalah :
-
Menyelamatkan diri dan umat Islam dari tekanan, ancaman, dan kekerasan kaum kafir
Quraisy.
21
Mengenai objek dakwah Rasulullah Saw pada periode Madinah adalah orangorang yang sudah masuk Islam dari golongan Muhajirin dan Anshar. Riga orang-orang
yang belum masuk Islam seperti kaum Yahudi penduduk Madinah, para penduduk di
luar kota Madinah yang termasuk bangsa Arab, dan Yang tidak termasuk bangsa Arab.
Rasulullah Saw diutus oleh Allah Swt bukan hanya untuk bangsa Arab, tetapi untuk
seluruh umat manusia di dunia, Allah Swt berfirman:
Artinya: "Dan tidaklah kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi
alam semesta. " (Q.S. Al-Anbiya', 21: 107)
Dakwah Rasulullah Saw yang ditujukan kepada orang-orang yang, sudah masuk
Islam (umat Islam) bertujuan agar mereka mengetahui seluruh ajaran Islam baik yang
diturunkan di Mekah ataupun yang diturunkan di Madinah. Kemudian mengamalkannya
dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mereka betul-betul menjadi umat yang bertakwa.
Tujuan dakwah Rasulullah Saw yang luhur dan cara penyampaiannya yang
terpuji, menyebabkan umat manusia yang belum masuk Islam banyak yang masuk Islam
dengan kemauandan kesadaran sendiri. Namun tidak sedikit pula orang-orang kafir yang
tidak bersedia masuk Islam, bahkan mereka berusaha menghalang-halangi orang lain
masuk Islam dan juga berusaha melenyapkan agama Islam dan umatnya dari muka
bumi. Mereka itu seperti kaum kafir Quraisy penduduk Makkah, kaum Yahudi Madinah,
dan sekutu-sekutu mereka.
Peperangan-peperangan yang dilakukan oleh Rasulullah Saw dan para
pengikutnya itu tidaklah bertujuan untuk melakukan penjajahan atau meraih harta
rampasan perang, tetapi bertujuan untuk :
-
Menjamin kelancaran dakwah, dan memberi kesempatan kepada mereka yang hendak
menganutnya.
Untuk memelihara umat Islam agar tidak dihancurkan oleh bala tentara Persia dan
Romawi.
Setelah Rasulullah Saw dan para pengikutnya mampu membangun suatu negara
yang merdeka dan berdaulat, yang berpusat di Madinah, mereka berusaha menyiarkan
dan memasyhurkan agama Islam, bukan saja terhadap Para penduduk jazirah Arabia,
tetapi juga keluar Jazirah Arabia, maka bangsa Romaw i dan Persia menjadi cemas dan
Rangkuman PAIBP kelas X1
22
khawatir kekuasaan mereka akan tersaingi. Oleh karena itu, bangsa Romawi dan bangsa
Persia bertekad untuk menumpas dan menghancurkan umat Islam dan agamanya. Untuk
menghadapi tekad bangsa Romawi dan Persia tersebut, Rasulullah dan para pengikutnya
tidak tinggal diam sehingga terjadi peperangan antara umat Islam dan bangsa Romawi,
yaitu perang Mut'ah pada tahun 8 H, di dekat desa Mut'ah. bagian utara jazirah Arabia
dan kedua Perang Tabuk pada tahun 9 H di kota Tabuk, bagian utara. Jazirah Arabia.
Sedangkan bangsa Persia selalu mengadakan penyerangan kepada wilayah kekuasaan
umat Islam. Peperangan lainnya yang dilakukan pada masa Rasulullah Saw seperti :
a. Perang Badar Al-Kubra, terjadi pada tanggal 1 Ramadhan tahun 2 H di sebuah tempat
dekat Perigi Bada.
b. Perang Uhud terjadi pada pertengahan Sya'ban tahun 3 H. Pada peperangan ini kaum
Muslimin mengalami kekalahan.
c.
Perang Ahzab (Khandaq), terjadi pads bulan Syawal tahun 5 H. Ahzab artinya
golongan-golongan, yaitu gabungan kaum kafir Quraisy, kaum Yahudi, Bani Salim,
Bani Asad, Garhfan, Bani Murrah, dan Bani Asyja, sehingga berjumlah 10.000 lebih.
Untunglah di saat-saat genting seperti itu sahahat Utsman bin Affan.muncul,
membawa berita akan diadakannya perundingan antara kaum kafir Quraisy dengan
kaum muslimin. Maka terjadilah perundingan antara delegasi kaum kafir Quraisy yang
dipimpin oleh Suhail Ibnu Umardan delegasi umat Islam yang dipimpin oleh Nabi
Muhammad Saw Perundingan tersebut melahirkan kesepakatan antara dua belah
pihak,dan melahirkan sebuah perjanjian, yang dikenal dalam sejarah sebagai perjanjian
Hudaibiyah (Sulhul Hudaibiyah).
Isi perjanjian itu sebagai berikut :
1) Selama sepuluh tahun diberlakukan gencatan senjata antara kaum Quraisy penduduk
Makkahdan umat Islam penduduk Madinah.
2) Orang Islam dari kaum Quraisy yang datang kepada umat Islam, tanpa seizin walinya
hendaklah ditolak oleh umat Islam.
3) Kaum Quraisy, tidak akan menolak orang-orang Islam yang kembali dan bergabung
dengan mereka.
4) Tiap kabilah yang ingin masuk dalam persekutuan dengan kaum Quraisy atau dengan
kaum muslimin dibolehkan dan tidak akan mendapat rintangan.
5) Kaum muslimin tidak jadi mengerjakan umrah saat itu, mereka harus kembali ke
Madinah dan boleh mengerjakan umrah di tahun berikutnya dengan persyaratan :
Rangkuman PAIBP kelas X1
23
Kaum Muslimin memasuki kota Mekah setelah penduduknya untuk sementara keluar
dari koa Makkah.
Kaum Muslimin tidak boleh berada di dalam kota Makkah lebih dari tiga hari tiga
malam.
Pada tahun ke-9dan 10 H berbagai kabilah bangsa Arab seperti Barn Tamim,
Bani Amr, Bani Sa'ad Ibnu Bakr, dan Bani Abdul Haris datang ke Madinah menghadap
Rasulullah Saw untuk menyatakan dukungannya.
Dengan demikian seluruh Jazirah Arabia telah masuk Islam, dan masuk wilayah
pemerintahan Islam yang berpusat di Madinah. Rasulullah Sawdan umat Islam
memperoleh kemenangan yang gilang-gemilang (lihatdan pelajari QS. An-Nasr, 1 10: 13).
24
2. Cara (metode) melaksanakan dakwah sesuai dengan petunjuk Allah Swt dalam Surah
An-Nahl (16): 125.
3. Berdakwah itu hukumnya wajib bagi Rasulullah Saw dan umatnya. Dalil wajibnya: AlQur'an Surah Ali Imran, 3: 104,dan Hadis Rasulullah Saw:
"Baliighuu `annii walau ayatan " HR. Bukhori.
Artinya: Sampaikanlah apa yang berasal dariku (tentang Islam) wala u hanya satu ayat
(H.R. Bukhari).
4. Berdakwah dilandasi dengan niat ikhlas karena Allah Swt semata, bukan dengan
niat untuk memperoleh popularitasdan keuntungan yang bersifat materi
Masjid sebagai sarana pembinaan umat Islam di bidang aqidah dan akhlak.
Masjid merupakan sarana ibadah, khususnya sholat lima waktu, salat Jumat, salat
Tarwih, salat Idul Fitri, dan Idul Adha. (Lihat Q.S. Al-Jinn, 72: 18)
Masjid merupakan tempat belajar dan mengajar tentang agama Islam yang bersumber
kepada Al-Qur'an dan Hadist.
Menjadikan halaman masjid dengan memasang tenda, sebagai tempat pengobatan para
penderita sakit, terutama para pejuang Islam yang menderita luka akibat perang
melawan orang-orang kafir. Sejarah mencatat adanya seorang perawat wanita terkenal
pada masa Rasulullah yang bernama "Rafidah".
25
26
kepada yang lain. Sedangkan apabila terjadi perang antara. kaum Muslimin dengan
kaum kafir, mereka ikut berperang.
Setiap golongan dari ketiga golongan penduduk Madinah memiliki hak pribadi,
keagamaan, dan politik
D. Meletakakan Dasar Politik, Ekonomi, dan Sosial yang Islami demi Terwujudnya
masyarakat Madani
Islam tidak hanya mengajarkan bidang akidah dan ibadah, tetapi mengajarkan
juga bidang politik, ekonomi, dan sosial, yang kesemuanya bersumber pada Al Qur' an
dan hadits.
Pada masa Rasulullah, penduduk Madinah mayoritas sudah beragama Islam,
sehingga masyarakat Islam sudah terbentuk, maka adanya pemerintahan Islam
merupakan keharusan. Rasulullah Saw selain sebagai seorang nabi dan rasul, juga
tampil sebagai seorang kepala negara (khalifah).
Sebagai kepala negara, Rasulullah Saw telah meletakkan dasar bagi sistem
politik Islam, yakni musyawarah. Melalui musyawarah, umat Islam dapat mengangkat
wakil-wakil rakyat dan kepala pemerintahan, serta membuat peraturan-peraturan yang
harus ditaati oleh seluruh rakyatnya. Dengan syarat, peraturan-peraturan itu tidak
menyimpang dari tuntunan Al Qur'an dan Hadits (dalil naqlinya lihat Q.S. An Nisa'- (4):
59).
Dalam bidang ekonomi Rasulullah Saw telah meletakkan dasar bahwa sistem
ekonomi Islam itu harus dapat menjamin terwujudnya keadilan sosial.
Rangkuman PAIBP kelas X1
27
Evaluasi...
1.
2. Apa yang dilakukan oleh Rasulullah untuk mewujudkan negara Islam di Madinah ?
3.
28