Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH PENDIDIKAN DALAM KEPERAWATAN

METODE PEMBELAJARAN TERPROGRAM

D
I
S
U
S
U
N
Oleh:

Fitriani

(04121003028)

Program Studi Ilmu Keperawatan


Fakultas Kedokteran
Universitas Sriwijaya
Tahun Ajaran 2014/2015

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang senantiasa rahmat dan
hidayah-Nya sehingga dapat menyelesaikan tugas makalah dengan judul Metode
Pembelajaran Terprogram.
Dalam menyelesaikan makalah ini saya telah berusaha untuk mencapai hasil
yang maksimum, tetapi dengan keterbatasan wawasan, pengetahuan, pengalaman dan
kemampuan yang

dimiliki, saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari

sempurna.
Terselesainya makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak,oleh karena
itu pada kesempatan ini kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1) Dosen Pendidikan dalam Keperawatan selaku Dosen pembimbing dan
pengajar yang telah memberi pengetahuan.
2) Literatur yang ada di buku dan perpustakaan umum yang menambah
wawasan.
Selanjutnya kami mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak pihak
yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Apabila banyak kesalahan
dan kekurangan dalam penulisan dan keterbatasan materi kami mohon maaf sebesarbesarnya. Semoga makalah ini bermanfaat dan berguna bagi yang membacanya.

Indralaya, Nopember 2014

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................1
DAFTAR ISI..................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................3
1.1 Latar Belakang......................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................4
1.3 Tujuan...................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................5
2.1 Pengertian Pembelajaran Terprogram...................................................................5
2.2 Ciri-ciri Pembelajaran Terprogram.......................................................................6
2.3 Jenis Pembelajaran Terprogram............................................................................7
2.4 Metoda dalam Menyajikan Pembelajaran Terprogram.......................................10
2.5 Hal-hal yang Perlu Diperhatikan........................................................................13
2.6 Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Terprogram......................................14
2.7 Penggunaan Pembelajaran Terprogram..............................................................15
2.8 Pemilihan dan Penggunaan Materi Terprogram.................................................17
BAB III PENUTUP......................................................................................................19
3.1 Kesimpulan.........................................................................................................19
3.2 Saran...................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................20

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam pembelajaran, berbagai masalah sering dialami oleh guru. Untuk
mengatasi berbagai masalah dalam pembelajaran, maka perlu adanya model-model
pembelajaran yang dipandang dapat membantu guru dalam proses belajar mengajar.
Model dirancang untuk mewakili realitas sesungguhnya, walaupun model itu sendiri
bukanlah realitas dari dunia sebenarnya. Model pembelajaran adalah pola yang
digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelompok maupun
tutorial (Agus Suprijono, 2011: 46). Sejalan dengan pendapat di atas, model
pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai
pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam
tutorial. Fungsi model pembelajaran adalah sebagai pedoman bagi perancang pengajar
dan para guru dalam melaksanakan pembelajaran (Trianto, 2010: 51).
Berbeda dengan pendapat di atas, dikemukakan bahwa model mengajar
merupakan suatu kerangka konseptual yang berisi prosedur sistematik dan
mengorganisasikan pengalaman belajar siswa untuk mencapai tujuan belajar tertentu
yang befungsi sebagai pedoman bagi guru dalam proes belajar mengajar (Syaiful
Sagala, 2010: 176) Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa
model pembelajaran merupakan suatu kerangka yang digunakan dalam pembelajaran
untuk mencapai tujuan tertentu. Model pembelajaran digunakan oleh guru sebagai
pedoman dalam melaksanakan pembelajaran di kelompok.
Banyak metode pembelajaran yang dapat digunakan dalam menyajikan
pelajaran kepada siswa seperti metode ceramah, diskusi, Tanya jawab, demonstrasi,
metode studi mandiri, pengajaran terprogram,latuhan sesame teman, simulasi karya
wisata, induksi, deduksi, simulasi praktikum dll.masing-masing metode ini memiliki
kelebihan dan kekurangan.
Dalam proses belajar mengajar guru dihadapkan untuk memilih metodemetode dari sekian banyak metode yang telah ditemui oleh para ahli sebelum ia
menyampaikan materi pengajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran. namun
3

demikian, pendekatan-pendekatan dalam pembelajaran yang harus dilakukan guru


pada prinsipnya harus berpihak kepada siswa sehingga siswa mampu memahami
materi pelajaran yang diajarkan khususnya dalam pelajaran metematika

1.2 Rumusan Masalah


1.
2.
3.
4.
5.
6.

Apa pengertian pembelajaran terprogram ?


Apa karakteristik dari pembelajaran terprogram ?
Apa prinsip pembelajaran terprogram ?
Apa saja jenis pembelajaran terprogram ?
Apa kelebihan dan kekurangan pengajaran terprogram?
Apa langkah-langkah pengajaran terprogram?
7. Bagaimana penggunaan pembelajaran terprogram?
8. Bagaimana pemilihan dan penggunaan materi terprogram

1.3 Tujuan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Untuk mengetahui pengertian pembelajaran terprogram.


Untuk mengetahui karakteristik dari pembelajaran terprogram.
Untuk mengetahui prinsip pembelajaran terprogram.
Untuk mengetahui saja jenis pembelajaran terprogram.
Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan pengajaran terprogram.
Untuk mengetahui langkah-langkah pengajaran terprogram.
Untuk mengetahui bagaimana penggunaan pembelajaran terprogram.
Untuk mengetahui bagaimana pemilihan dan penggunaan materi terprogram.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pembelajaran Terprogram


Pengajaran terprogram ialah pengajaran tertulis (buku belajar) bersekat-sekat
kecil yang dapat dipelajarai sendiri, kapan saja dan sesuai/dengan kecepatannya, yang
disusun sedemikian rupa sehingga dengan sederetan langkah-langkah dalam setiap
sekatan

itu

siswa

dapat

terbimbing

sendiri

untuk

memahami

materi

(fakta,keterampilan konsep, dalil, dll) yang disajikan.Pengajaran terprogram


(programmed instruction) atau disebut juga pengajaran berprograma merupakan salah
satu jenis dari pengajaran individual. Oleh karena itu maka pengajaran terprogram ini
harus memiliki (sejalan dengan) ciri-ciri sebagian atau seluruhnya pengajaran
individual.
Adapun metode ini menggunakan bahan pengajaran yang disiapkan secara
khusus. Isi pengajaran di dalamnya harus dipecah menjadi langkah-langkah kecil,
diurut secara ceramat, diarahkan untuk mengurangi kesalahan, dan diikuti dengan
umpan balik segera. Siswa mendapat kebebasan untuk belajar menurut kecepatan
masing masing.
Pembelajaran yang terprogram merupakan salah satu dari beberapa metode
pembelajaran yang disajikan oleh guru untuk mencapai suatu tujuan khusus dalam
pembelajaran. Pembelajaran terprogram biasanya dapat diterima baik oleh guru
maupun oleh siswa. Materi terprogram digunakan untuk menghasilkan peningkatan
capaian individu siswa pada semua tingkatan kemampuan siswa baik yang
berkemampuan tinggi, sedang maupun rendah.
Langkah-langkah dalam pembelajaran terprogram :
1.
2.
3.
4.

Mengkaji dan menyusun indikator


Menentukan jenis diagram pengajaran
Menggambar diagram yang telah ditentukan
Menuangkan materi dalam sekatan-sekatan dan disertai dengan cara

Banyak program belajar tuntas menggunakan pembelejaran terprogram,


sebagai satu sistem untuk merancang bahan/materi dalam pembelajaran mandiri (self
instructional). Ini adalah satu dari aplikasi langsung tulisan Skinners. Ini
memberikan stimulus yang sistematis untuk mengontrol dengan segera. Meskipun
pada format pembelajaran Skinners, awalnya telah menggunakan banyak perubahan,
yang paling penting yang harus diketahui, ada 3 hal pokok yaitu :
1) Item-item disusun secara berurutan baik berupa pernyataan maupun
pertanyaan yang diharapkan siswa dapat bertanya dan memberi respon.
2) respon siswa mungkin disediakan dalam bentuk mengisi form (jawaban yang
kosong) di dalam format, mengulangi jawaban terhadap satu pertanyaan
/recalling, memilih jawaban diantara jawaban-jawaban yang disediakan atau
memecahkan sebuah masalah.
3) Memberikan respon yang segera, kadang-kadang di dalam format program itu
sendiri terdapat perbedaan-berbedaan antara program yang terdapat dalam teks
book dengan yang ada dalam mesin (teching mesin).

2.2 Ciri-ciri Pembelajaran Terprogram


Ciri-ciri pembelajaran terprogram adalah :
1. Pembelajaran terprogram melibatkan penyajian materi yang terkontrol

dengan langkah-langkah pengurutan pelajaran yang direncanakan secara


cermat.
2. Siswa secara aktif dapat berpartisipasi dengan merespon pelajaran secara

terus- menerus.
3. Siswa dapat melihat apakah setiap responnya yang diberikannya betul atau
salah.
4. Setiap siswa mengalami kemajuan dengan sendiri-sendiri.
5. Material yang dilibatkan terlebih dahulu dirancang agar dapat digunakan
secara mandiri, walaupun para siswa bekerja dalam situasi kelompok.
Materi yang terprogram dirancang secara khusus untuk beberapa jenis
pembelajaran dalam bentuk teks yang terprogram atau program-program khusus yang
digunakan dalam mesin-mesin mengajar. Materi ini direncanakan dalam unit-unit
yang disebut dengan kerangka-kerangka. Setiap kerangka menyediakan sejumlah
kecil informasi bagi siswa. Informasi yang disajikan melalui serangkaian kerangka
6

tadi berada dalam sebuah urutan logika yang memandu siswa dari apa yang telah
diketahuinya kepada pengetahuan yang baru. Pada saat siswa yang sedang
mempelajari materi yang terprogram, mereka diharuskan berpartisipasi melalui
pemberian respon secara aktif pada setiap kerangka.

2.3 Jenis Pembelajaran Terprogram


Berdasarkan dari bagaimana respon-respon seorang siswa, maka program
dapat diklasifikasikan dalam dua kelompok. Pertama program membangun respond
an keduaprogram dalam beberapa pilihan respon. Program yang pertama dibutuhkan
oleh siswa oleh siswa untuk menuliskan jawaban dalam belangko kosong yang
diberikan dalam sebuah lembaran kerja. Program yang kedua memberikan sejumlah
respon dan siswa diharuskan untuk memilih respon yang benar. Ada 4 jenis materi
yang terprogram yaitu : Linier, Cabang, Kombinasi dan Matetis.
1. Program Linier

Pada program linier urutan kerangka untuk semua siswa. Informasi


program diatur untuk setiap siswa yang diproses sejak item pertama sampai
item terakhir. Setiap siswa harus menyelesaikan kolom jawaban dengan
selembar kertas dan siswa selanjutnya mempelajari informasi yang diberikan
dalam kerangka mempersiapkan sebuah respon. Respon ini selanjutnya
dibandingkan dengan jawaban yang benar yang diberikan program. Siswa
memproses kerangka selanjutnya dan mengikuti seluruh prosedur dalam
program.
2. Program Cabang

Apabila lebih dari satu urutan atau rangkaian kerangka yang menjadikan
sebuah program percabangan maka ini dikenal sebagai instrinsik atau adaptif.
Setiap siswa mengikuti urutan yang ditentukan oleh responnya masing-masing.
Apabila siswa menyajikan dan merespon materi dengan benar maka ia dapat :
1. Disajikan informasi tambahan lain yang mendalam,
2. Diijinkan untuk melompati beberapa informasi,
3. Disajikan informasi yang terfokus pada topik berikutnya.

Respon yang benar dapat menuntun siswa untuk terfokus pada informasi
jawaban yang benar. Pada saat siswa belum merespon dengan benar biasanya
dipersilahkan untuk kembali pada kerangka dasar dan membuat respon-respon
lain.
3. Program Kombinasi

Sebuah program sederhana mengkombinasikan ciri-ciri urutan program


linier atau bercabang. Salah satu bagian dari program kombinasi dibuat
berdasarkan urutan kerangka identik bagi semua siswa, sedangkan salah sau
atau bagian program tambahan dibuat dari kerangka melalui pengurutan siswa
yang ditentukan oleh respon siswa masing-masing.
4. Program Matetik

Matetik merupakan sebuah jenis program yang relatif baru. Formatnya


adalah ketika kerangka digunakan harus dapa menyerupai sebuah program
percabangan. Latihan-latihan dilibatkan sedapat mungkin dapat dilompai
seluruhnya oleh siswa yang betul-betul pintar tetapi mungkin juga dilengkapi
melalui kebutuhan informasi lebih lanjut. Corak utama dari jenis ini
merupakan derajat dari tugas simulasi yang digunakan.
Para pendukung program jenis ini meyakini bahwa ketika beberapa
simulasi digunakan maka transfer belajar telah terjadi. Beberapa program
matetik biasanya diisi dengan diagram atau gambar dalam berbagai variasi
langkah penyelesaian. Menurut konsep matetik respon aktif dibutuhkan siswa
seperti menyelesaikan sebuah diagram secara lengkap yang merangsang
capaian dari tugas yang dipelajari siswa.
5. Program Linier vs Cabang

Apabila program tersedia pada waktu tepat maka dapat diklasifikasikan


sebagai program linier atau cabang. Program linier secara khusus
menggunakan teknik-teknik membangun respon. Ketika berbagai pilihan
respon digunakan dalam program linier, maka tak ada penjelasan tentang
jawaban yang salah yang diberikan, dan siswa tak dapat melangkahi isi yang
telah diketahuinya atau memperbaiki urutan yang sering terjadi dalam
program cabang.
8

Tahun 1926, S.L. Pressey mengembangkan sebuah alat untuk


menyajikan beberapa pilihan jawaban dalam sebuah drum bundar. Alat ini
menggunakan sebuah pilihan berganda dalam bentuk konsep program jenis
linier. Siswa menekankan kunci jawaban pilihan berganda dan mengetahui apa
yang benar. Alat ini disebut juga dengan mesin mengajar pertama. Informasi
tidak disajikan bagi siswa. Tetapi alat ini dapat digunakan untuk menguji
pembelajaran terprogram.
B.F. Skinner dari Univ. Harvard telah berjasa dalam mengembangkan
program jenis linier untuk membangun respon. Ia percaya bahwa belajar akan
lebih efektif ketika siswa menuliskan responnya dan dengan segera dikuatkan
dengan sebuah respon yang benar. Program dari jenis ini menyajikan
informasi dalam urutan dan dalam unit-unit kecil sehingga sebahagian besar
siswa

akan

dapat

merespon

dengan

benar.

Persentasi

kesalahan

yang tinggi tidak diinginkan dan ketika ini terjadi, program membutuhkan
sebuah revisi.
Pengembangan dari program cabang dilakukan oleh N.A. Crowder.
Sebagai sebuah program, siswa mengembangkan urutan kerangka dengan
respon masing-masing atas beberapa pilihan pertanyaan. Responnya
menentukan urutannya melalui program.
Perbedaan pengembangan yang dilakukan oleh Skinner dan Crowder
salah satunya didasarkan pada jenis respon dan urutan. Program jenis crowder
menyajikan paragraph informasi pada setiap kerangka sedangkan program
jenis Skinner memberikan sebuah kalimat atau dua kalimat pada setiap
kerangka. Siswa menghabiskan banyak waktu untuk membuat respon dalam
program jenis Skinner dan menghabiskan banyak waktu untuk membaca
informasi dalam program jenis Crowder.
Beberapa perbedaan dalam teori juga terlihat nyata, pada program jenis
Skinner didasarkan pada pendapat bahwa terjadi sebahagian besar afektif
jika sebuah respon yang benar dan segera dikuatkan. Dalam program cabang,
sebuah asumsi dasar dibuat bahwa siswa belajar dari sebuah keberhasilan dan
kesalahan. Crowder meyakini bahwa belajar yang efektif akan tercapai jikala
siswa membaca dan pemilihan beberapa pengujian merupakan sebuah
konfirmasi belajar.

Melalui pengujian dan peninjauan ulang program, Skinner percaya


seorang penulis program dapat membangun sebuah urutan kerangka yang
baik. Crowder mendebat bahwa suatu hal yang tak memungkinkan untuk
membangun sebuah urutan kerangka terbaik bagi seluruh siswa. Dalam
program cabang, setiap siswa dapat menggunakan individual dan sub urutan
cabang dari garis utama. Sebuah corak pada titik penting memandu untuk
mengubah perbaikan materi.

2.4 Metoda dalam Menyajikan Pembelajaran Terprogram


Informasi tentang pembelajaran yang terprogram dapat disajikan pada siswa
melalui sebuah teks yang terprogram atau beberapa jenis mesin mengajar. Teks yang
terprogram merupakan metode yang paling umum digunakan.
1. Teks Terprogram

Teks ini tidak diberikan dengan menggunakan alat-alat tambahan


dalam menyajikan informasi. Sebuah program linier mungkin berada pada
sebuah format horizontal atau vertikal sedangkan format campuran digunakan
dalam program cabang.
Dalam format horizontal sebuah program linier kerangka terdiri dari
satu halaman sedangkan respon yang benar atas pertanyaan dalam kerangka
itu berada pada halaman yang lain. Siswa mempelajari kerangka dengan
membuat respon yang dibutuhkan dan kembali ke halaman pertama untuk
mendapatkan respon yang benar, dan berkemungkinan juga berlaku pada
kerangka selanjutnya.
Format vertikal digunakan, pada sebuah program linier, kerangka
berada pada urutan akhir halaman. Rancangan ini mangharuskan siswa
menyelesaikan seluruh materi kerangka dibacanya dengan sebuah tameng, jika
jawaban benar dicetak disamping atau setelah kerangka dibaca. Rancangan ini
tidak melibatkan pemutaran halaman secara konstan yang dibutuhkan adalah
format horizontal yang memungkinkan peninjauan kembali kerangka
sebelumnya.

10

Hal yang lebih khusus dari jenis dari teks terprogram adalah teks
campuran yang digunakan untuk menyajikan program percabangan yang
menggunakan berbagai pilihan pertanyaan. Kerangka dalam teks campuran,
tidak disajikan dalam urutan tetapi dalam bentuk sebaran yang menyeluruh.
Setiap siswa memulai dengan kerangka awal dan membuat responnya. Respon
ini menentukan kerangka selanjutnya yang akan dipelajari. Jika respon benar
yang diberikan oleh siswa maka siswa akan dipandu pada kerangka dengan
informasi tambahan ataupun informasi yang baru. Ketika sebuah respon yang
benar diberikan belum mampu diserap maka siswa akan dipandu untuk
memperbaiki informasi.
Beberapa ahli pendidikan percaya bahwa dengan menggunakan teks
terprogram, tanpa memandang format khusus yang dilibatkan maka akan
memungkinkan untuk mengelabui siswa karena siswa dapat melihat dari
depan jawaban yang benar tanpa membaca informasi yang disajikan atau
respon untuk pertanyaan yang disikapi. Untuk mengantisipasinya siswa
dimotivasi secukupnya untuk menggunakan teks dalam cara yang benar.
Argument lain mengatakan bagaimanapun tidak akan menjadi masalah jika
siswa memproses melalui program, sepanjang mereka mempelajari isi yang
penting.
2. Mesin Mengajar

Metode lain dari penyajian pembelajaran yang terprogram dan yang


dapat membantu untuk memberdayakan keberatan atas teks terprogram adalah
dengan menggunakan mesin mengajar. Sebuah mesin mengajar merupakan
sebuah alat atau system yang mekanis, elektrik, atau elektronik dengan
beberapa persyaratan yaitu :
a. Memungkinkan informasi untuk disajikan dalam urutan yang logis dan
teratur,
b. Membutuhkan catatan untuk merespon siswa,
c. Menyajikan umpan balik dengan segera melalui pengidikasian respon yang
benar.
Mesin mengajar sesungguhnya bukan mengajar. Mengajar tergantung
pada materi pembelajaran yang disajikan oleh mesin tersebut. Ada beberapa
jenis

mesin

mengajar

yang

sederhana

yaitu

menggunakan

materi mimeograph sampai dengan komputer elektronik yang membutuhkan


11

system program yang lengkap. Mesin mengajar biasanya disediakan untuk


program linier dalam membangun respon. Inovasi terbaru mesin mengajar
adalah mesin audio visual dan komputer. Mesin ini sudah sangat sukses dalam
mempersiapkan para pendidik yang akan mengembangkan studi yang
tergantung pada materi yang dipakai siswa.
Mesin mengajar terkompleks dan yang menggunakan kecepatan tinggi
adalah komputer. CAI atau pembelajaran dengan bantuan komputer sangat
berpotensi dalam meningkatkan ketersediaan program belajar yang tergantung
pada siswa. Pada CAI siswa berinteraksi dengan sebuah sistem komputer yang
berisi materi-materi yang telah terprogram. Ada tiga CAI atau bentuk
pembelajaran dengan bantuan komputer yaitu :
a. Latihan praktek
b. Perkuliahan
c. Konvensional.
Bentuk latihan dan praktek dari CAI merupakan bentuk tercanggih dari
sebuah program linier. Siswa mengerjakan kerangka sebuah program, jawaban
atas pertanyaan tentang materi yang barusan dipelajari. Jika siswa mengalami
kesulitan dalam memberikan respon yang benar, maka komputer dapat
menuntun siswa untuk memperbaiki jaringan. Setelah kesukaran terselesaikan
maka siswa kembali pada program utama. Bentuk kedua adalah perkuliahan.
Pada perkuliahan pengambilan keputusan dengan segera dibuat dengan
beberapa pengurutan terprogram yang tersedia bagi siswa. Sebagai keputusan
yang didasarkan pada jawaban siswa berikutnya dan capaian relative siswa
untuk semua mata pelajaran.
Bentuk ketiga adalah konvensional, bentuk konvensional dibuat untuk
siswa dalam memutuskan sendiri bahwa mereka membutuhkan peninjauan
ulang ekstra atau praktek atau harapan untuk melangkahi beberapa materi. Hal
ini memungkinkan siswa menanyakan pertanyaan dari komputer. Biasanya,
komputer mengetahui perspektif putusan dan manyarankan keputusan dengan
cepat, menjawab pertanyaan yang baik, dan menjawab pertanyaan yang buruk
dalam bentuk pertanyaan lain. Karakteristik yang diharapkan dalam system
konvensional yang dibuat dengan menggunakan komputer adalah untuk:
1. Merespon sebagian dari porsi percakapan sebelumnya dan menjawabnya

dengan segera.
12

2.
3.
4.
5.

Menjawab dengan suatu hal yang relevan.


Membuat keputusan walaupun untuk menunda kesediaan.
Untuk memberikan jawaban berdasarkan kompleksitas komputer.
Untuk terlibat dalam interaksi verbal dengan menggunakan bahasa seharihari seperti bahasa inggris.

6. Untuk merespon dengan pertanyaan atau pernyataan setiap waktu.


7. Untuk terlibat dalam interaksi nonverbal yang disertai dengan table-tabel,

grafik, gambar dan suara.


Sistem konvensional harus dipersiapkan sehingga siswa dapat
menyelesaikan secara bebas, meliputi pembuatan nilai-nilai yang tak relevan.
Tujuan guru CAI dalam pemberian tekanan adalah membantu siswa secara
individual. Komputer melaksanakan peranan sebagai distributor atau
informasi, kebebasan guru berinteraksi pada berbagai tingkaan personal
dengan siswa.

2.5 Hal-hal yang Perlu Diperhatikan


a.Siswa harus benar-benar memiliki seluruh bahan, alat-alat dan perlengkapan
lain yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pelajaran.
b.

Siswa harus benar-benar tahu bahwa bahan itu bukan tes. Respon yang
dibuat siswa selama proses belajar dimaksudkan untuk membantu belajar,
bukan untuk dijadikan dasar penilaian.

c.Tersedia sumber yang dapat membantu siswa bila ia mengalami kesulitan


d.

Secara berkala, siswa harus dicek kemampuannya untuk membuatnya


benar-benar belajar.

Kapan menggunakan metode ini ?


a. Saat siswa kurang mendapatkan interaksi sosial.
b. Pada semua tahap belajar, dari permulaan sampai dengan proses akhir belajar.
c. Merupakan pelajaran formal, belajar jarak jauh, dan magang.
13

d. Mengatasi kesulitan perbedaan individual


e. Mempermudah siswa belajar dalam waktu yang diinginkan

2.6 Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Terprogram


a) Kelebihan
1. Program dapat berjalan sendiri, sehingga memungkinkan bagi setiap siswa
untuk terus maju melalui urutan kerangka yang sesuai dengan kecepatan
siswa masing-masing.
2. Guru dibebaskan dari rutinitas dan penguasaan latihan tugas-tugas dalam
aktifitas kreatif dan interpersonal guru dengan siswanya.
3. Program dapat digunakan untuk mengajarkan berbagai keterampilan.
4. Materi terprogram adalah sangat efisien sehingga hal yang bertele-tele
harus dihilangkan, dan hanya informasi yang penting dalam mencapai
tujuan yang diutamakan.
5. Informasi yang disajikan diatur dan diurutkan secara individual.
6. Program berdasarkan pada teori-teori yang dapat diterima oleh para
pendidik dan para psikolog.
7. Penguasaan materi, siswa, suatu orientasi dan motivasi dapat mempelajari
secara bebas baik dalam setting pendidikan formal maupun non formal.
8. Guru tunggal dapat memantau dan membantu siswa secara individual yang
sedang mengerjakan berbagai program dalam beberapa waktu.
9. Belajar lebih berkualitas bagi semua siswa karena kemajuan secara
individu terkontrol dengan baik.
10. Kesalahan rata-rata relative rendah karena sebahagian besar materi
terprogram adalah sebuah alat motivasional yang berguna khususnya bagi
siswa yang lambat.
b) Kekurangan
1. Materi dalam pembelajaran terprogram tidak dapat dipakai oleh guru
apabila tidak dilatih atau fasilitas pendidikan atau fasilitas yang baik.
2. Program tidak dapat memecahkan masalah pendidikan karena ruangan
kelas yang terlalu padat dalam pembelajaran terprogram.
3. Program tidak dapat digunakan dengan sukses dalam ruang kelas kalau
masih ada gab antara guru dengan siswa.

14

4. Pembelajaran yang efektif tidak dapat diberikan kecuali jika materi


dipersiapkan dan diuji dengan baik.
5. Beberapa orang siswa akan menjadi bosan setelah bekerja dengan materi
terprogram selama jangka waktu yang relative lama.
6. Masalah administrative seperti penjadwalan mungkin akan timbul ketika
siswa menggunakan materi terprogram dan menyelesaikan pada waktu
yang berbeda dari yang telah dijadwalkan dalam pelatihan pengurutan
seperti sebuah pengaruh kelompok.
7. Pendidik yang menggunakan materi terprogram dalam seting belajar harus
dilatih dalam menggunakan materi dan dalam manajemen kelas.
8. Pemilihan materi yang berkualitas yang akan sesuai dengan kurikulum
adalah pekerjaan yang sukar.
9. Biaya-biaya yang dilibatkan dalam memperoleh materi terprogram,
penyiapan guru untuk menyiapkan materi dan untuk mengevaluasi materi.
10. Jumlah program berkualitas yang disajikan sangat terbatas dalam beberapa
wilayah dan isi yang meliputi wilayah program terbatas pada pendidikan
kejuruan.

2.7 Penggunaan Pembelajaran Terprogram


Pembelajaran terprogram seharusnya digunakan di dalam kelas sebagai
metoda yang afektif dan efisien dalam pencapaian tujuan belajar. Dalam menentukan
metoda

pembelajaran

yang

mana

yang

paling

efektif,

maka

kita

harus

mempertimbangkan karakteristik siswa, sasaran dari pelajaran atau unit, materi


pelajaran yang dibahas, waktu yang tersedia dan biaya yang dipertimbangkan dari
berbagai jenis metode pembelajaran.
Hal ini bukanlah sebuah keputusan yang mudah. Ini dapat didemonstrasikan
dalam pembelajaran yang terprogram yang dapat digunakan pada sebahagian besar
materi pengajaran. Siswa juga dapat diajarkan informasi yang bersifat kognitif seperti
defenisi begitu pula dengan keterampilan psikomotor seperti penggunaan berbagai
alat-alat tukang. Bagaimanapun pembelajaran yang terprogram akan sangat efektif
jika digunakan pengajaran materi kognitif.
Materi terprogram biasanya digunakan pada setting pendidikan formal seperti
di dalam kelas dan di laboratorium atau dapat juga di dalam setting informal seperti di
rumah siswa. Pada setting formal, pembelajaran terprogram dapat digunakan sebagai

15

dasar metode belajar atau dapat juga digunakan dengan metode pembelajaran yang
lain seperti diskusi dan demonstrasi. Penggunaan materi terprogram memungkinkan
kita untuk mengganti pemberian salah satu materi dalam panduan, menganalisa hasil
belajar dan perkuliahan siswa.
Siswa dalam setting formal biasanya mempunyai seorang guru yang bersedia
untuk membantu siswa dalam meninjau ulang materi pelajaran yang telah selesai
diajarkan atau mempersiapkan materi yang akan diajarkan. Materi terprogram dapat
menjadi tutor privat dalam meninjau ulang tujuan atau memperkenalkan mata
pelajaran penting dalam sebuah materi. Materi terprogram ini juga digunakan dalam
memperbaiki tugas-tugas bagi siswa yang membutuhkan bantuan ekstra atau untuk
mengakselerasikan siswa yang berkualitas tinggi. Disini dapat dilihat bahwa materi
terprogram akan mungkin menjadi efektif jika :
a. Menyajikan sebuah unit pelajaran bagi siswa di dalam kelas.
b. Melengkapi pembelajaran siswa yang punya kesulitan atau untuk siswa

akselerasi.
c. Menyajikan materi yang ketinggalan bagi siswa yang terlambat masuk atau

yang absen.
d. Menyajikan sebuah pengertian penawaran materi pelajaran tambahan atau

tugas untuk di rumah.


e. Memotivasi siswa khususnya dalam minat, kemampuan belajar melalui
pemahaman ini.

2.8 Pemilihan dan Penggunaan Materi Terprogram


a) Pemilihan Materi Terprogram

Ketika kita memutuskan untuk memilih pembelajaran terprogram


sebagai metode yang paling efektif dalam capaian tujuan khusus, maka materi
yang akan digunakan tersebut harus dipilih terlebih dahulu. Materi terprogram
tidak disediakan untuk seluruh wilayah materi pelajaran khusus. Untuk
memilih materi pembelajaran yang sesuai, maka pertimbangkanlah factorfaktor berikut dengan seksama :
1. Apakah materi dipersiapkan oleh personal yang mempunyai reputasi dan

autoritatif?
2. Apakah materi disajikan dalam hubungan kerja yang berkualitas?
3. Apakah capaian tujuan secara khusus diperjelas?
4. Apakah materi membahas hal yang didinginkan oleh wilayah isi?
16

5. Apakah materi terbebas dari bias etnik, sek dan ras dan isi yang tak

diinginkan lainnya.
6. Apakah isi materi adalah informasi yang akurat dan terbaru?
7. Apakah materi memberikan sejumlah waktu yang memadai untuk
8.
9.
10.
11.
12.

penyelesaian?
Apakah materi terlihat efektif dalam sebuah pengujian bidang yang valid?
Apakah materi berharga memiliki biaya dalam nilai-nilai belajar?
Apakah materi yang cocok untuk tingkatan kemampuan siswa?
Apakah isi mencerminkan kebutuhan dan kemampuan siswa?
Apakah materi sesuai dengan penggunaan fasilitas labratorium dan kelas
yang tersedia?

13. Apakah materi memberikan aktivitas belajar yang sesuai dengan tujuan

pelajaran dan unit?


14. Apakah isi materi disertai dengan contoh-contoh dan ilustrasi?

Sesuatu yang sangat penting adalah mengevaluasi faktor-faktor diatas


karena ketersediaan materi semata bukankah menjadi jaminan terciptanya
kualitasnya pelajaran yang baik. Materi terprogram yang baik tidak hanya
memungkinkan keterlibatan siswa dalam kemajuan rata-rata mereka teapi juga
memberikan peluang bagi siswa yang lebih mampu untuk membantu teman.
Setelah pemilihan materi terprogram yang berkualitas, maka
selanjutnya kita harus cerdas melengkapi isi materi. Anda harus melakukan
persiapan untuk merespon komentar atau jawaban siswa yang terfokus pada
isi, untuk memandu siswa dalam penggunaan materi yang baik dan membuat
ketersediaan materi dan peralatan yang ada.
b) Penggunaan Materi Terprogram

Ketika materi dipilih dan kita telah kenal dengan isinya maka kita
harus bersiap-siap untuk menggunakannya dalam setting belajar. Langkah
pertama adalah mengatur setting fisik pada awalnya yang dibutuhkan dalam
aktivitas belajar. Seluruh materi dan peralatan yang dibutuhkan dalam aktivitas
belajar haruslah dirancang terlebih dahulu. Peralatan harus di set terlebih
dahulu sesuai dengan rekomendasi yang disarankan oleh pabrik.
Setelah lingkungan dipersiapkan, maka kita harus menjelaskan
penggunaan materi terprogram ini pada siswa kita. Bagian dari penjelasan ini,
adalah perbedaan antara materi belajar konvensional atau teks book dan materi
terprogram yang harus didiskusikan. Caranya adalah setelah materi terprogram

17

diperoleh dan ditinjau ulang untuk merespon pelajaran melalui demonstrasi


diberikan, khususnya jika mesin mengajar juga dilibatkan. Sebagai tambahan,
penggunaan pendahuluan, peninjauan ulang, ringkasan, uji-diri, dan
komponen serta kelengkapan program lainnya harus juga dijelaskan.
Siswa harus mengetahui bahwa belajar materi terprogram, sangat
berbeda dengan aktivitas belajar kelompok biasa di dalam kelas. Mereka harus
memahami bahwa memahami bahwa mereka akan bekerja dengan materi
secara sendiri-sendiri bukan dalam interaksi kelompok. Jika teks terprogram
digunakan, maka siswa harus diberikan informasi tentang jawaban yang benar
yang dihasilkan.

18

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
a. Pengajaran terprogram ialah pengajaran tertulis (buku belajar) bersekat-sekat
kecil yang dapat dipelajarai sendiri, kapan saja dan sesuai/dengan
kecepatannya, yang disusun sedemikian rupa sehingga dengan sederetan
langkah-langkah dalam setiap sekatan itu siswa dapat terbimbing sendiri untuk
memahami materi (fakta,keterampilan konsep, dalil, dll) yang disajikan.
b. Materi yang terprogram dirancang secara khusus untuk beberapa jenis
pembelajaran dalam bentuk teks yang terprogram atau program-program
khusus yang digunakan dalam mesin-mesin mengajar. Materi ini direncanakan
dalam unit-unit yang disebut dengan kerangka-kerangka.
c. Ada 4 jenis materi yang terprogram yaitu : Linier, Cabang, Kombinasi dan
Matetis.
d. Informasi tentang pembelajaran yang terprogram dapat disajikan pada siswa
melalui sebuah teks yang terprogram atau beberapa jenis mesin mengajar.
e. Pembelajaran terprogram seharusnya digunakan di dalam kelas sebagai
metoda yang afektif dan efisien dalam pencapaian tujuan belajar. Dalam
menentukan metoda pembelajaran yang mana yang paling efektif, maka kita
harus mempertimbangkan karakteristik siswa, sasaran dari pelajaran atau unit,
materi pelajaran yang dibahas, waktu yang tersedia dan biaya yang
dipertimbangkan dari berbagai jenis metode pembelajaran.

3.2 Saran
a. Calon pendidik sebaiknya harus pintar dalam memilih media pembelajaran agar
peserta didik tidakmerasa bosan dan bisa lebih aktif terlibat dalam pembelajaran
sehingga peningkatan prestasi belajar siswa sebagai bagian dari tujuan dan
sasaran pembelajaran dapat tercapai secara maksimal
b. Dalam pengajaran terprogram ini guru dituntut memiliki ketrampilan dan
wawasan yang luas dalam mengelola kelas dan menyampaikan materi dalam
bentuk terprogram sehingga guru sebaiknya sebelum mengajar harus memiliki
persiapan dan alat alat yang dapat menunjang dalam pengajaran terprogram
sehingga pembelajaran berjalan sukses.

DAFTAR PUSTAKA
19

Suyanto. 2013. Menjadi Guru Profesional. Jakarta: Essensi Erlangga Group


http://anidalti.blogspot.com/( diakses tanggal : 18 November 2014)
http://pacelearning.com/wp-content/uploads/2012/10/Principles-of-Programmed-Learning.pdf
(diakses tanggal : 24 November 2014)
http://eprints.uny.ac.id/8627/3/bab%202%20-%2008108244155.pdf (diakses tanggal: 17
November 2014)
http://eprints.uny.ac.id/3639/1/8SBYN-REVISED.pdf ( diakses tanggal 18 November 2014)

20

Anda mungkin juga menyukai