7 Mekanika Kuantum
7 Mekanika Kuantum
V =
p
m
2 mXo
Momentum, momentum sudut, dan energi dari benda dapat diperoleh dari .
Persoalan mekanika kuantum adalah untuk menentukan untuk benda itu bila
kebebasan gerak dibatasi oleh aksi gaya eksternal.
Biasanya untuk memudahkan kita ambil
2 sama dengan peluang P untuk
mendapatkan partikel yang diberikan oleh , hanya berbadinng lurus dengan P.
Jika
2 sama dengan P, maka betul bahwa :
karena
dV = 1
normalisasi
dV = 1
ialah suatu pernyataan matematis bahwa partikel itu ada di suatu tempat untuk
setiap saat, jumlah semua peluang yang mungkin harus tertentu. Selain bisa
dinormalisasi , harus berharga tunggal, karena P hanya berharga tunggal pada
tempat dan waktu tertentu , dan kontinu.
Persamaan Schrodinger yang merupakan persamaan pokok dalam mekanika
kuantum serupa dengan hukum gerak kedua merupakan persamaan pokok dalam
mekanika newton, adalah persamaan gelombang dalam variabel .
2
1 2
( persamaan gelombang )
2 V 2 t 2
Persamaan gelombang yang menentukan gelombang dengan kuantitas variabel y
yang menjalar dalam arah x dengan kelajuan v.
sehingga :
= Ae-(i/)(Et-px)
Persamaan di atas merupakan penggambaran matematis gelombang ekuivalen dari
partikel bebas yang berenergi total E dan bermomentum p yang bergerak dalam
arah +x. Namun, pernyataan fungsi gelombang hanya benar untuk partikel yang
bergerak bebas.
Sedangkan untuk situasi dengan gerak partikel yang dipengaruhi berbagai
pembatasan untuk memecahkan dalam situasi yang khusus, kita memerlukan
persamaan Schrodinger.
Pendekatan Schrodinger disebut sebagai mekanika gelombang. Persamaan
Schrodinger dapat diperoleh dengan berbagai cara, tetapi semuanya mengandung
kelemahan yang sama yaitu persamaan tersebut tidak dapat diturunkan secara
ketat dari prinsip fisis yang ada karena persamaan itu sendiri menyatakan sesuatu
yang baru dan dianggap sebagai satu postulat dari mekanika kuantum, yang dinilai
kebenarannya atas dasar hasil-hasil yang diturunkan darinya.
Persamaan Schrodinger diperoleh mulai dari fungsi gelombang partikel yang
bergerak bebas. Perluasan persamaan Schrodinger untuk kasus khusus partikel
bebas (potensial V = konstan) ke kasus umum dengan sebuah partikel yang
mengalami gaya sembarang yang berubah terhadap ruang dan waktu merupakan
suatu kemungkinan yang bisa ditempuh, tetapi tidak ada satu cara pun yang
membuktikan bahwa perluasan itu benar.
Yang bisa kita lakukan hanyalah mengambil postulat bahwa persamaan
Schrodinger berlaku untuk berbagai situasi fisis dan membandingkan hasilnya
dengan hasil eksperimen. Jika hasilnya cocok, maka postulat yang terkait dalam
persamaan Schrodinger sah, jika tidak cocok, postulatnya harus dibuang dan
pendekatan yang lain harus dijajaki.
i
2 2
V
t
2m x 2
2 2 2 2
t
2m x 2
y 2
z 2
= A e i ( t v ) , = 2f, V =f
maka
=A e 2i ( ft ) ,
x
energi totalnya
hc
, dengan = p =
E
E
F= =
h 2
E=h =
2
2
, p=
p
= Ae ( h )( Et px )
2
2
p2
( i )( Et px )
( i )( Et px )
(
Ae
)
[ Ae
]
2
2
2
x
x
p ( i )( Et px )
2
p2
iA e
jadi
2
x
x 2
i
t
p2
V ; dikali dengan
2m
E=
iE
p2
, maka
V , karena
t
2m
E=
i t
2
p2
x 2
2
p 2 2
2
x 2
2 2
V
i t
2m x 2
sehingga menjadi :
i 2 1
i
i
2
1
(1)
2 2
V
t
2m x
2 2m
E V 0
x 2 2
Persamaan keadaan jenuh schrodinger dalam tiga dimensi
2 2 2 2m
2 2 E V 0
x 2
y 2
z
Pada umumnya kita dapat memperoleh suatu fungsi gelombang yang tidak saja
memenuhi persamaan dan syarat batas yang ada tetapi juga turunannmya jenuh,
berhingga dan berharga tunggal dari persamaan keadaan jenuh Schrodinger. Jika
tidak, sistem itu tidak mungkin berada dalam keadaan jenuh.
Jadi kuantitas energi muncul dalam mekanika gelombang sebagai unsur wajar dari
teori dan kuantitas energi dalam dunia fisis dinyatakan sebagai jejak universal
yang merupakan ciri dari semua sistem yang mantap.
Harga En supaya persamaan keadaan tunak Schrodinger dapat dipecahkan disebut
harga eigen dan fungsi gelombang yang bersesuaian n disebut fungsi eigen.
Tingkat energi diskrit atom hidrogen :
me 4
1
En = 2 2 2
32 0 n 2
n = 1,2,3
Dalam atom hidrogen , kedudukan elektron tidak terkuantitasi, sehingga kita bisa
memikirkan elektron berada disekitar inti dengan peluang tertentu
2 per
satuan volume tetapi tanpa ada kedudukan tertentu yang diramalkan atau orbit
tertentu menurut pengertian klasik.
Pernyataan peluang ini tidak bertentangan dengan kenyataan bahwa eksperimen
yang dilakukan pada atom hidrogen selalu menunjukkan bahwa atom hidrogen
selalu mengandung satu elektron, bukan 27 persen elektron dalam satu daerah dan
73 persen di daerah lainnya; peluang itu menunjukkan peluang untuk
mendapatkan elektron , dan walaupun peluang ini menyebar dalam ruang,
elektronnya sendiri tidak.
Persamaan gelombang partikel bebas
Ae
( i )( et px )
ip
= Ae ( ) Et e ( ) x
iE
= e ( ) t , dengan = Ae
Ambil persamaan Schrodinger yang bergantung waktu,
2 2
v
t
2m x 2
E e
( iE ) t
iE
iE
( )t
2 ( iE )t
2 ( ) t 2
e
e
Ve
2
2m
2m
2x
2 2
2m
X
2m x 2
2
2 2m
2 ( E V ) 0 , tidak bergantung waktu
x 2
, Y
x 2 V 2 t 2
n
2L
, n=0,1,2,
n 1
me 4
1
( 2 ),
2
2 2
32 to n
n=1,2,3..
1/ 2
, l = 0,1,2,..
dx,
N1 N 2 .....
Ni
x2
p ( x) dx
x1
( x)
dx1
x1
( x)
dx 1
x1
<x>=
x dx
dx
2
~
~
dari persamaan
sehingga;
~
dx =1
x av
dx
xdx,
2
<G(x)>= G ( x) dx
~
2 2
2 2
i
0
2
2
2m x
t
2m 2 x
t
2 2m
2 E 0
x 2
( x, t ) E ( x)e iEt /
Solusi persamaan harga eigen E ( X )
E ( X ) = e IKX
Energinya
E=
1
2K 2
1/ 2
, k= (2moE )
2mo
P2
2m
h
h
2L
atauv
dengan
mv
m
n
h 2
)
m
2L
n
1
h2
K
,
2
n
2
L
2m
Jadi K= mv2=1/2 m (
n 2 h 2 n 2 (2 ) 2 (2 ) 2
8mL
8mL2
2m2
( 2 ) 2
2
Ek
, dengank
2
2m
2 2
k
E=
2m
1
Jadi k (2mE )1 / 2
Menurut Einstein
E=hv, maka bentuk fungsi gelombang geraknya
( xt ) e i ( kx t ) , untuk t = 0
( x ) e ikx
2me
x b sin
= A cos
2me
x
Energi yang dapat diiliki partikel mempunyai harga tertentu yaitu eigen
yang membentuk tingkat energi system besar yaitu
n 2 2 2
, dengan n= 1,2,3.(partikel dalam kotak)
2mL2
Jadi tingkat energi yang dimiliki oleh partikel yang terperangkap dalam
kotak adalah
E=n2Eo, jadi E1=Eo, E2 =4E0, E3=9Eo dst
En
nx
n A sin
L
nx
dx
L
2
2
n dx A sin
2
L