Anda di halaman 1dari 22

Pendahuluan

Hipospadia
Greek ; Hipo = bawah, Spadon = celah
Kelainan bawaan pada penis
1. Muara urethra terletak proksimal dan ventral
ujung glans penis
2. Prepusium dorsal berlebihan (dorsal hood)
3. Penis angulasi keventral (chordee)
Terbatas pada penis atau bagian dari kelainan
kompleks seperti intersex.

Insidens
1 : 350 kelahiran bayi laki laki
Hipospadia distal : 80 90 %
Hipospadia proksimal 10 20 %

Etiologi
Belum diketahui pasti, diduga :

Gagalnya testis memproduksi testosteron dalam

jumlah yang cukup


Sel sel struktur genital kekurangan reseptor
reseptor androgen
Sel sel kekurangan enzim 5 alfa reduktese
sehingga rangsangan androgen untuk merubah
testosterone menjadi dihydrotestosteron menjadi
tidak adekuat.
Silver 2000 : Faktor genetik, endokrinologi dan
lingkungan

Anatomi

Patologi Anatomi

Embriologi
Minggu 2: ektoderm dan

endoderm lekukan ditengah


(mesoderm) memisahkan ekto
dan endoderm yang kemudian
bersatu di kaudal.
Minggu 6 : terbentuk genital
tuberkel dan dilateral terdapat
genital fold
Minggu 7 : genital tuberkel
membentuk glans Bila
terjadi agenesis dari
mesoderm maka genital
tuberkel tidak terbentuk shg
penis tidak terbentuk.

Embriologi
Bagian anterior dari

membrana kloaka akan


ruptur dan membentuk
sinus, dan genital fold
membentuk sisi sisi
dari sinus urogenitalia
Bila genital fold gagal
bersatu di atas sinus
urogenitalia maka akan
terjadi hipospadia

Klasifikasi

Kelainan biasa bersama


hipospadia
Undescensus testis
Hernia inguinalis
Intersexuality

Diagnosis
Gejala klinik

Meatus uretra tidak terdapat di ujung penis.


Chordee pelekukan dan pembengkokan
batang penis
Bentuk penis yang abnormal (kulit penis bagian
ventral kurang atau tidak ada sama sekali)
Kesulitan mengarahkan aliran urine
Penis melengkung ke arah bawah yang tampak jelas
saat ereksi
problem infertilitas.
Stenosis (hipospadia meatus)
Terjadi peningkatan insidens undesensus testis.

Diagnosis
Pemeriksaan Lab. X-Ray, & Endoskopik

Apusan buccal dan karyotipe untuk membantu


menentukan jenis kelamin
Uretroskopi dan sistoskopi membantu dalam
mengevaluasi perkembangan organ reproduksi
internal
Urografi untuk mendeteksi kelainan kongenital
lain pada ginjal dan ureter

Penatalaksanaan

Umur 6 18 bulan
Sirkumsisi KI absolut
Prosedur operasi selesai sebelum anak masuk sekolah.
Langkah langkah pada operasi hipospadia
1. Koreksi meatus
2. Koreksi chordee bila ada
3. Rekonstruksi uretra
4. Pengalihan kulit dorsal penis yang berlebihan ke
ventral
5. Koreksi malformasi malformasi yg berhubungan

Teknik operasi
Teknik operasi secara garis besar ada dua :
Perbaikan multi tahap
Perbaikan satu tahap

Perbaikan multi tahap


1. Perbaikan dua tahap
Tahap I : Chordectomy
Chordectomy dgn memotong uretra plat distal,
meluruskan penis sehingga meatus tertarik
lebih proksimal

Perbaikan multi tahap


Perbaikan dua tahap
Stage II: Urethroplasty
Penutupan kulit bagian
ventral dilakukan dengan
memindahkan prepusium
dorsal dan kulit penis
mengelilingi bagian ventral
dalam tahap uretroplasti
Contoh :
Browne (1953),
Byars (1955),
Smith (1981)

Penatalaksanaan
2. Perbaikan satu tahap

Akhir tahun 1950


Pelepasan korde kendala utama, tetapi
dapat dihilangkan sejak ditemukan teknik
ereksi buatan.
Contoh : Broadbent (1961), McCormack
(1954), Devine & Horton (1961), Teknik Y-V
modifikasi Mathieu, Teknik Lateral Based (LB)
Flap

Teknik Y-V Modifikasi Mathieu

Teknik Lateral Based (LB) Flap

Komplikasi
Komplikasi awal:
Perdarahan, Infeksi, dehisensi, nekrosis flap, edema.

Komplikasi jangka panjang :


Fistel uretrokutaneus
Striktur
Divertikulum
Residual chordee/rekuren chordee

Prognosis
Anastesi, alat jahit, antibiotik menunjang

kesuksesan operasi hipospadia.


Setelah operasi, buang air kecil dapat dilakukan
dengan penis yang lurus maupun mendepositkan
semen ke dalam vagina.
Tantangan terbesar pada koreksi hipospadia
adalam pencegahan terjadinya fistel dan
gambaran kosmetik secara keseluruhan.

Anda mungkin juga menyukai