PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di Taman Kanak-kanak, istilah kolase sudah sering didengar dan dipraktekkan.
Namun dalam implementasinya masih banyak yang menggunakan tehnik dua dimensi yang
mana karya yang dihasilkan hanya dapat dilihat dari dua sudut saja. Lalu bagaimana kolase
dengan tehnik 3 dimensi pada pembelajaran anak usia dini ?
B. Rumusan Masalah
1.
2.
3.
4.
5.
C. Tujuan
Pembelajaran Kolase pada anak usia dini ditujukan untuk melatih koordinasi tangan
dan mata (Motorik Halus) dan daya imajinasi anak akan suatu benda sehingga diharapkan
anak dapat memadukan bahan-bahan yang sudah tersedia menjadi sebuah karya baru dengan
contoh.
D. Sistematika Penulisan
Sistematika yang penulis gunakan dalam menyelesaikan makalah ini adalah sesuai
dengan kajian pustaka, yang mana isi dari makalah ini diambil dari berbagai referensi seperti
buku, internet, dsb.
BAB II
A. Kajian Pustaka / Teori
1. Pengertian Kolase
Secara umum kolase adalah Komposisi artistic yang dibuat dari berbagai
bahan, yang ditempelkan pada permukaan gambar. Dari definisi tersebut dapat
diartikan bahwa kolase adalah karya seni rupa dua dimensi yang menggunakan bahan
yang bermacam-macam. Bahan-bahan tersebut dapat dipadukan dengan bahan dasar
lain yang akhirnya dapat menjadi satu kesatuan yang utuh menjadi suatu karya. Karya
kolase sudah banyak kita temukan di lingkungan sekitar kita, bahkan bagi orang
dewasa karya kolase yang baik dapat menghasilkan nilai jual yang tinggi.
2. Unsur-unsur Kolase
Sebagai karya seni rupa, kolase memiliki susunan unsure-unsur dasar visual .
Berbagai unsure rupa yang berbeda karakteristik dipadukan dalam suatu komposisi
untuk mengekspresikan gagasan artistic atau karya tertentu. Dalam unsure-unsur
rupa yang terdapat pada kolase adalah sebagai berikut :
a) Titik dan bintik.
Titik adalah unsure rupa terkecil yang tidak memiliki ukuran panjang
dan lebar. Sedangkan bintik adalah titik yang lebih besar.Dalam kolase unsur
titik dan bintik ini adalah bahan-bahan yang digunakan dalam karya kolase
seperti : biji-bijian, kerikil kecil, potongan kertas, dsb.
b) Garis.
Garis merupakan perpanjangan dari titik yang hampir tidak memiliki
lebar. Ditinjau dari jenisnya, garis dapat dibedakan menjadi garis lurus, garis
lengkung, garis putus-putus dan garis spiral. Unsur garis pada kolase dapat
diwujudkan dengan benda seperti kawat, korek api, dsb. Garis dapat pula
terbentuk dari batasan-batasan warna pada karya.
c) Bidang
Bidang adalah area yang merupakan unsure rupa yang terjadi karena
pertemuan beberapa garis dan memiliki panjang dan lebar. Bidang dapat
dibedakan menjadi bidang horizontal, vertical dan diagonal. Dapat dibedakan
pula menjadi bidang geometris dan non-geometris. Aplikasi bidang pada
kolase juga dapat berupa bidang dua dimensi ataupun bidang tiga dimensi.
d) Warna
Warna merupakan unsure rupa yang terpenting dan salah satu wujud
keindahan yang dapat diserap oleh indera penglihatan. Warna dapat dibedakan
menjadi warna tersier, sekunder, dan primer. Unsur warna pada kolase sudah
dimiliki oleh bahan-bahan yang digunakan itu sendiri seperti pita, renda,
kertas warna, kain, dsb.
e) Bentuk
Bentuk dapat diartikan bangun dan wujud. Bentuk dalam pengertian
dua dimensi akan berupa gambar yang tidak bervolume. Sedangkan dalam tiga
dimensi memiliki ruang dan volume.
f) Gelap-Terang
Dalam membuat karya kolase, kesan gelap-terang sangatlah penting
untuk memberikan kesan kontras, kesan ruang, kesan jauh-dekat, dan kesan
volume atau gempal.
g) Tekstur
Tekstur merupakan nilai, sifat atau karakter dari permukaan suatu
benda. Seperti halus, kasar, lembut, lunak keras dan sebagainya.
3. Prinsip rancangan
Beberapa prinsip rancangan yang dapat diterapkan pada kolase adalah sebagai
berikut :
a) Irama.
Merupakan pengulangan unsur0unsur rupa yang diatur sedemikian rupa. Jenis
pengulangan antara lain : pengulangan sejenis, pengulangan alternative dan
pengulangan progresif
b) Keseimbangan
Merupakan kebersamaan bobot dari berbagai unsure rupa yang dipadukan
sehingga menjadi sebuah komposisi yang harmonis. Jumlah unsure rupa yang
dipadukan mungkin tidak sama, namun nilai bobotnya seimbang. Keseimbangan ada
beberapa jenis antara lain : Keseimbangan sentral atau terpusat, keseimbangan
diagonal, keseimbangan simetris, dan keseimbangan asimetris.
c) Kesatuan
Merupakan susunan unsure-unsur rupa yang saling bertautan dan membentuk
komposisi yang harmonis dan utuh sehingga tidak ada bagian yang berdiri sendiri.
Untuk menciptakan kesatuan, unsure rupa yang digunakan tidak harus seragam, tapi
dapat bervariasi dalam bentuk, warna, tekstur dan bahan.
d) Pusat Perhatian
Merupakan unsure yang sangat menonjol atau berbeda dengan unsure-unsur
yang ada disekitarnya. Untuk menciptakan pusat perhatian dalam kolase kita dapat
menempatkan unsur yang paling dominan atau kontras disekitar unsure lainnya
dengan cara memberikan perbedaan dari segi tekstur, bentuk, ukuran ataupun warna.
umumnya memiliki sifat seni murni, karena anak belum menginginkan apa-apa selain
berseni sebagai perwujudan gagasan estetisnya.
d) Fungsi psikologis
Seni rupa disamping sebagai media ekspresi dapat pula dimanfaatkan sebagai
fungsi terapeutik sebagai sarana seblimasi, relaksasi, yaitu sebagai penyaluran
berbagai permasalahan psikologis yang dialami seseorang. Diharapkan setelah
menjalani terapi diri melalui seni ini, seseorang akan memperoleh keseimbangan
emosional, sehingga mencapai ketenangan, kenyamanan, dan kepuasan batin.
e) Fungsi Sosial
Kehadiran seni rupa umumnya dapat memecahkan berbagai persoalan sosial,
seperti : dapat menciptakan lapangan pekerjaan dan peningkatan taraf hidup melalui
pengembangan industry kriya. Bahkan melalui kebebasan berekspresi dalam seni
memungkinkan seorang seniman melalui ekspresi simbolisnya dapat mengkritisi
berbagai keadaan dalam masyarakat yang perlu perbaikan.
B. Implementasi Pembelajaran Kolase di TK Melati
1. Profil Sekolah
a) Nama Sekolah
Nama Sekolah
Alamat
: TK / PAUD Melati
: Jl. Dr. Junjunan Rt 01/12 Kel. Sukabungah Kec.
Sukajadi, Bandung 40162
b) Sarana Prasarana
1) Ruang Kelas ( 1 untuk kelas A dan B )
2) Meja Kecil ( 14 )
3) Lemari APE ( 2 )
4)