( P 27220012 112 )
( P 27220012 113 )
1. Tujuan Umum
Setelah menyelesaikan log book ini, mahasiswa diharapkan mampu
memberikan asuhan keperawatan pada Ny. S dengan diagnosis medis Post OP
Total Tyroidectomy hari ke 7 yang dirawat di ruang ICU dengan baik dan
benar sesuai dengan standar pelayanan ICU.
2. Tujuan Khusus
Setelah menyelesaikan log book ini, mahasiswa diharapkan mampu:
a. Memberikan asuhan keperawatan pada pasien sesuai
dengan
Aktivitas 1
Laksanakan aktivitas pemberian asuhan keperawatan pada pasien kelolaan
saudara selama 1 shift dinas (pukul 07.00-14.00)!
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA Ny. S DENGAN POST OP TOTAL TYROIDECTOMY
HARI KE 7 DI RUANG ICU RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA
A. Pengkajian
Pengkajian dilakukan pada hari Rabu, 30 November 2015 pukul 10.00 WIB
di ruang ICU RSUD Dr Moewardi Surakarta. Data diperoleh dari keluarga,
status kesehatan pasien dan pasien.
1. Identitas
a. Identitas Pasien
Nama
: Ny. S
Umur
: 40 th
Jenis Kelamin
: Perempuan
Alamat
: Blora
b. Penanggung Jawab
Nama
: Tn. A
Umur
: 35 tahun
Jenis Kelamin
: Laki - laki
Pekerjaan
: Swasta
Alamat
: Blora
Hub dgn Pasien : Saudara
c. Identitas Medik
No RM
: 01-31-85-79
Tanggal Masuk : 30 November 2015
Dx Medis
Dokter
: dr. H
2. Primary Survei
a. Airway
Kebersihan jalan nafas efektif, ada sumbatan pada jalan nafas, ada
produksi sputum/secret, dan tidak ditemukan distress pernafasan.
b. Breathing
Usaha pernafasan spontan, tidak memakai alat bantu pernafasan
ventilator, terpasang ET-Tpiece 5 lpm, pergerakan dinding dada
normal, irama nafas regular, tidak terdapat penggunaan otot bantu
pernafasan
dan
tidak
terdapat
pernafasan
cupping
hidung,
Akral teraba hangat, warna kulit sawo matang, kulit lembab, tidak
terdapat sianosis, tidak terdapat oedema pada ekstremitas, denyut nadi
perifer teraba normal, tidak ada keringat dingin maupun perdarahan,
dan CRT > 2 detik. HR 96 x/menit, RR 20 x/menit, T 38,4 oC, dan
SpO2 96%.
d. Disability
Kesadaran compos metis , keadaan umum lemah, pupil isokor, respon
pupil terhadap cahaya baik, dan GCS E4VxM6.
e. Eksposure
Tidak terdapat oedema pada ekstremitas.
3. Secondary Survei
a. Sign and Symptoms
Keluarga pasien mengatakan minum pasien cukup, tampak produksi
BAK 150 cc / 4 jam dan keluarga mengatakan pasien belum BAB
sejak di rawat di ICU.
b. Allergic
Keluarga mengatakan pasien tidak mempunyai riwayat alergi terhadap,
makanan, debu, obat ataupun cuaca.
c. Medications
Pasien tidak mengkonsumsi obat jenis apapun sebelum masuk rumah
sakit.
d. Post Medical History
Keluarga mengatakan pasien belum pernah dirawat di rumah sakit.
e. Last Oral Intake
Sebelum masuk rumah sakit keluarga mengatakan pasien hanya
minum air putih.
f. Even Fociding Incident
Sebelum di bawa ke rumah sakit keluarga mengatakan jika pasien
mengeluh sakit ditenggorokan, serak, sulit menelan dan terjadi
bengkak di daerah leher.
4. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
Pasien post op total tyroidectomy hari ke 7
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
Keluarga mengatakan 1 hari sebelum masuk rumah sakit (Senin, 9
November 2014) tenggorokan pasien terdapat benjolan yang semakin
d. Genogram
Keterangan:
: Laki-laki
: Perempuan
: Meninggal
: Pasien
5. Critical Assesment
POST OP
hari ke 0
Other:
I
: Sonor
: Vesikuler
II
96
Sinus rytme
Other:
I
: batas kiri jantung pada ICS II VI, batas kanan jantung pada ICS
II - V
Other:
Gambaran EKG Sinus Rytme
HR 96 x/menit
NGT
+++++++++++
O
x
Other:
I
: Tympani
Other:
Urine output 4 jam terakhir 150 cc
Other:
Sawo matang
Other:
Kulit sawo matang, teraba hangat, tidak terdapat sianosis, tidak ada tandatanda dekubitus, dan tidak terdapat oedema.
Kedua ekstremitas bergerak aktif.
6. Pemeriksaan Penunjang
a. Hasil Pemeriksaan Radiologi tanggal 18 November 2015
RD0167 MRI Cervical Kontras
Klinis: tumor tyroid bilateral
1. Pembesaran thyroid bilateral dengan gambaran massa thyroid
bilateral
yang
menginfiltrasi
musculus
stemothyroid
dan
Pemeriksaan
HEMATOLOGI
RUTIN
Hemoglobin
Hematokrit
Leukosit
Trombosit
Eritrosit
KIMIA KLINIK
Albumin
ELEKTROLIT
Natrium darah
Kalium darah
Chlorida darah
Hasil
Satuan
Rujukan
14.0
44
20.3
365
5.29
g/dl
%
ribu/ul
ribu/ul
juta/ul
13.4 - 19.8
50 - 82
5.0 - 19.5
150 - 450
3.90 - 5.90
3.9
g/dl
3.5 5.2
130
mmol/L
4.6
mmol/L
95
mmol/L
136 145
3.3 5.1
98 - 106
Hasil
Satuan
Rujukan
7.480
1.0
33.0
167.0
41
26.1
25.7
100.0
mmol/L
mmHg
mmHg
%
mmol/L
mmol/L
%
7.350 7.450
-2 - +3
27.0 41.0
83.0 108.0
37 50
21.0 28.0
19.0 24.0
94.0 98.0
PH
BE
PCO2
PO2
Hematokrit
PCO3
Total CO2
O2 Saturasi
7. Terapi Medis
a. infuse RL 20 tpm
b. levofloxacine 750 mg / 24 jam
c. PCT 1 gr / 8 jam
d. Dexamethasone 5 mg / 8 jam
e. vit K 1 gr / 8 jam.
f. Nebu ......
g. Terapi enteral N.A.C
8. Data Fokus
a. Data Subyektif
Keluarga mengatakan sebelum pasien di bawa ke rumah sakit
tenggorokan pasien terdapat benjolan yang semakin membesar, sulit
menelan, suara serak dan batuk.
b. Data Obyektif
1) KU lemah, kesadaran compos metis GCS E4VxM6
2) Pasien terpasang ET Tpiece 5 lpm
3) Terdapat sputum setelah dilakukan suction
4) Segala aktivitas pasien dibantu oleh perawat dan keluarga
5) Tanda Tanda Vital
HR 96 x/menit, RR 20 x/menit, T 38,4 oC, dan SpO2 100%
6) Hasil pemeriksaan laboraturium tanggal menunjukan hasil leukosit
20.3 ribu/ul
7) Hasil radiologi tanggal 18 November 2015 menunjukkan adanya :
tumor tyroid bilateral
B. Analisa Data
No
1.
Data Fokus
DS: -
Problem
Ketidakefektifan
DO:
a) Terdapat
Etiologi
......................
sputum
setelah
dilakukan
suction
b) Pasien terpasang ET
Tpiece 5 lpm
2.
DS: DO:
a) KU
Infeksi
lemah,
compos
kesadaran
metis
GCS
E4VxM6
b) HR 96 x/menit,
x/menit, T 38,4
SpO2 100%
c) Hasil
laboraturium
RR 20
o
C, dan
pemeriksaan
tanggal
........................
..
3.
20.3 ribu/ul
DS: DO:
a) KU lemah,
compos
metis
GCS
E4VxM6
b) Pasien terpasang ET
Tpiece 5 lpm
c) Segala aktivitas
pasien
C. Diagnosa Keperawatan
D. Intervensi
N
O
1.
Diagnosa
Tujuan &
Keperawatan
Kriteria Hasil
Pola nafas tidak Setelah
efektif
b.d dilakukan
immaturitas paru
Rencana
Tindakan Keperawatan
a. Kaji pernafasan pasien
b. Monitor vital sign setiap
1 jam sekali
c. Menghindari
tindakan
keperawatan
penumpukan
air
di
selama 1 x 24
sirkuit
jam diharapkan d. Mempertahankan PEEP
pola
efektif,
nafas
dengan
Kriteria Hasil :
- Pernafasan
normal 40-60
x/menit
Tidak
ada
penggunaan
otot
-
bantu
pernafasan
Tidak
ada
bunyi
2.
Hiperthermi
tidak
3.
nafas
tambahan
b.d Setelah
efektifnya dilakukan
sistem
tindakan
termoregulasi
keperawatan
Gangguan
selama 3x24jam
Setelah
a. Monitor jumlah nutrisi
ketidakseimbangan
dilakukan
pasien
b. Monitor
tubuh keperawatan
intake nutrisi
diharapkan
nutrisi
kriteria
hasil :
- Hb, albumin
dalam
keadaan
-
normal
Tidak
ada
penurunan
-
meningkat,
dengan
berat badan
Tidak
ada
residu
saat
dilakukan
aspirasi
adanya
4.
Gangguan
Setelah
tanda infeksi
b. Lakukan
teknik
post keperawatan
aseptik
kulit
membaik,
dengan
kriteria
hasil :
- Adanya
penyatuan
-
kulit
Tidak
ada
tanda-tanda
infeksi pada
luka,
stoma
dan
daerah
sekitar
5.
drainase
Resiko infeksi b.d Setelah
a.
Awasi
dan
imun
tindakan
keperawatan
dan dangkal
diharapkan tidak b.
ada tanda-tanda
infeksi, dengan
kriteria hasil : c.
- Tidak
ada
kemerahan,
pembekakan
d.
karakteristik
Suhu
tubuh
drainase
normal
luka/drain,
eriitema
36,50C-
37,50C
Leukosit
4500-11000
E. Implementasi
Hari,
Tanggal
Kamis,
27/11/14
No
Dx
1
Jam
Tindakan
Respon
Keperawatan
Pasien
07.30 Memonitor keadaan DS : DO : k/u lemah,
umum
mata
terbuka,
menangis,
Memonitor TTV
08.00
4,
08.15-
bergerak.
DS : DO :
T : 360C
HR : 148x/menit
RR : 53x/menit
Memberikan terapi SaO2 : 99 %
DS : obat per IV
DO : Obat masuk
Meropenem 70 mg
Ketorolac 0,5 mg
per IV, tidak ada
Metyl pred 0,8 mg
tanda-tanda infeksi
Melakukan
perawatan luka
DS : DO : terdapat luka
post
colostomy,
panjang jahitan 10
cm,
5
08.30
Menyibin pasien dan
mengganti pampers
08.40
terdapat
11
jahitan,
luka
rembes,
keluar
darah,
terpasang
Paraf
pasien
berat urine 10 cc
DS : DO
:
pasien
10.00
Membuang air yang
2
11.00
11.05
12.00
5
bersih
bernafas
menggunakan
Mengukur
suhu O2NIV,
pasien
Mengatur
suhu
inkubator
terdapat
retraksi dada, RR :
148 X/menit
DS : DO
:
Sirkuit
kosong
12.00
DS : Mengganti pampers
DO : T : 37,70C
dan menimbang
DS : DO :
13.00 Melakukan transfusi suhu awal : 32,50
darah TC
dan
suhu
sekarang 32,00C
DS : Menghitung balance
DO
:
berat
cairan
pampers 10 cc
DS : DO : Darah masuk
14.00
Monitor TTV
15.00
tanda infeksi
DS : DO :
Input :
Infus : 108.8 cc
Injeksi : 14 cc
Aminofusin : 44 cc
Dobutamin : 4 cc
Output :
Residu : 5 cc
Urine : 20 cc
IWL : 20 CI
Balance : 132,2 cc
Memonitor
pernafasan
16.00
Memonitor
pasien
Diurisis
1,38
pasien cc/kg/Jam
DS :
T : 36,70C
HR : 143 x/menit
RR : 60x/menit
Suhu
inkubator
340C
residu DS : DO : pasien masih
menggunakan
17.00
O2NIV PC
Memberikan injeksi
T : 36,70
- Meropenem 70
20.00
HR : 154 x/menit
mg
RR : 64x/menit
- Ketorolac 0,5 mg SaO2 : 96X/menit
- Metylprednison
DS : DO :
0, 8 mg
Terdapat
residu
Mengganti pampers
Menimbang pampers sebanyak 10 cc
Menghitung balance DS : DO : tidak ada
cairan
tanda-tanda alergi,
obat masuk
21.30
DS : DO : urine 40 cc
DS : DO :
Input :
Infus : 41 cc
22.00
Injeksi : 2,5 cc
Aminofusin : 44 cc
Memonitor TTV
Dobutamin : 4 cc
Output :
45
Residu : 10 cc
00.00
Urine : 40 cc
IWL : 20 CI
Balance : 21,5 cc
Menimbang pampers
Diurisis : 2,70
Mengganti pampers
Memonitor residu
cc/kg/Jam
05.00
DS:DO:
Memonitor plebitis
T :36,5 0C
Melaksanakan
HR :131 x/menit
06.00
RR : 64 x/menit
program
terapi
SpO2 : 99%
injeksi :
DS:Meropenem 70 mg
DO:
Ketorolac 0,5 mg
Residu : 0
Menimbang BB bayi
BAB :5
BAK :20 cc
DS:DO: tidak ada
Menghitung Balance
plebitis,
Cairan 8 jam
Obat masuk, tidak
ada
tanda-tanda
alergi
DS:DO: berat badan
sekarang
45
1880
gram
DS:DO:
Input
Infus : 92 ml
Injeksi : 1,9 ml
Aminofusin : 27,5
ml
Dobutamin : 4
ml
Output
Urine : 50 ml
IWL : 20 ml
BAB : 5 ml
Residu : 0
Balance : 50,4 ml
Diuresis =
3,37
cc/kg/jam
Jumat,
28/11/14
07.30
Memonitor
pernafasan pasien
Memonitor TTV
DS : DO : k/u lemah,
kesadaran
S5,
pernafasan pasien
menggunakan
nasal kanul 3 lpm
T : 36,50C
HR : 129 x/menit
RR : 66 x/menit
08.00
SaPO2 : 97 %
Memberikan terapi
Suhu inkub 35,50C
obat per IV
DS : - Meropenem 70 mg
DO : Obat masuk
- Ketorolac 0,5 mg
per IV, tidak ada
4,5 08.00 - Metyl pred 0,8 mg
Melakukan
tanda-tanda infeksi
perawatan luka
DS : DO : terdapat luka
post
colostomy,
panjang jahitan 10
5
08.30
cm,
Menyibin pasien dan
mengganti pampers
08. 45
08.30
12.00
13.00
terdapat
jahitan,
Mengukur
luka
pus.
DS : Membuang air yang DO
:
ada pada sirkuit
11
Pasien
inkubator
bersih
berat urine 80 cc
pasien
DS : Mengganti pampers
DO
:
Sirkuit
dan menimbang
kosong
DS : DO : T : 370C
Menghitung balance
DS : cairan
DO
:
berat
pampers
urine
40cc
DS : DO :
Input :
Infus : 52,5 cc
Injeksi : 2,5cc
Aminofusin : 44 cc
Dobutamin : 4 cc
Output :
Residu : 3 cc
Urine : 120 cc
IWL : 20 CI
Balance : - 40 cc
Diurisis
:
7,7
cc/kg/Jam
Sabtu,
29/11/14
DS:DO:
T : 36,50C
HR : 131 x/menit
RR : 60x/menit
SpO2 :100 %
08.00 Menimbang pampers DS:Mengganti pampers DO:
Memonitor residu
Residu : 33 cc
BAB : 0
BAK : 110 cc
08.05 Mengganti alas tidur DS:Melakukan
alih DO:
inkubator
baring
Membersihkan
inkubator
posisi
pasien
miring
kanan
08.10
Melaksanakan
program terapi
Inj.
Methyl
prednisolon 0,8 mg
Inj. Meropenem 10
3
4,5
bersih,
08.30
mg
Ketorolac 0,5 mg
Inj. Alinamin 4 cc
Furosemid 1 mg
DS : 13.00 Medikasi
luka DO : Luka bersih
colostomy
ml
Tranfusi : 40 ml
Output
Urine : 110 ml
Residu : 33 ml
IWL : 20 CI
Balance : 17,3
Diuresis = 8,41
14.00
Memonitor TTV
4,5
15.00
15,30
Medikasi
colostomy
16.00
cc/kg/jam
DS : DO :
T : 370C
HR : 131 x/menit
RR : 62x/menit
SpO2 :99 %
Suhu inkub. 350C
luka DS : DO : luka bersih
Memberikan ASB
5
3
Memberikan injeksi 3 cc
Methyl
prednison DS : 20.00
DO : obat masuk
0,8 mg
Furosemid 1 mg
Meropenem 70 mg
Ketorolac 0,5 mg
Menghitung balance
DS:-
cairan
DO:
Input
Infus : 80 ml
Injeksi : 1,9 ml
Aminofusin :44
ml
Dobutamin : 4
ml
ASB : 3 ml
Output
Urine : 140 ml
Residu : 1 ml
IWL : 20 CI
Balance : -28,1 cc
Diuresis = 9,40
21.30
Memonitor TTV
cc/kg/jam
DS:DO:
T :37,3 0C
HR :127 x/menit
00.00
RR : 56x/menit
SpO2 : 98%
Menimbang pampers
Suhu inkub. : 340C
Mengganti pampers
DS:Memonitor residu
DO:
Residu : 1 cc
05.00 Memonitor plebitis
BAK :100 cc
Melaksanakan
DS:program
terapi DO: tidak ada
22.00
06.00 injeksi :
Meropenem 70 mg
Ketorolac 0,5 mg
Menimbang BB bayi
plebitis,
Obat masuk, tidak
ada
tanda-tanda
alergi
DS:DO: berat badan
Menghitung Balance
Cairan 8 jam
sekarang
1910
gram
DS:DO:
Input
Infus : 102 ml
Injeksi : 1,7 ml
Aminofusin : 27,5
ml
Dobutamin :2,5
ml
Output
Urine : 100 ml
Residu : 1 ml
IWL : 20 ml
Balance : + 21,7
ml
Diuresis = 6,009
cc/kg/jam
Minggu,
30/11/14
DS:DO:
T : 36,5 0C
HR : 140 x/menit
RR : 60 x/menit
SpO2 : 92%
Suhu
inkubator
34,50C
4,5
ada
jahitan
5
08.00
muntah
Pampers
Melaksanakan
belum
kering
Menimbang pampers
Mengganti pampers
DS:Memonitor residu
DO:
Memonitor adanya
Residu : 3 ml
muntah
BAK : 180 ml
Tidak terdapat
08.10
5
pus,
program terapi
Inj. Meropenem
70 mg/8 jam
Inj.Ketorolac
diganti
dengan yg baru
DS:DO: Obat masuk,
tidak ada tanda-
tanda alergi
Mengambil
darah
DS:DO:
Menghitung Balance
DS:DO:
Input
Infus : 80 ml
Injeksi : 1,9 ml
Aminofusin : 44
Cairan 8 jam
ml
Dobutamin :
ml
Obat oral dan ASI
= 5 ml
Output
Urine : 180 ml
Residu : 3 ml
IWL : 20
Balance :
Input Output
=
134,9 ml
(183+20) ml
= - 68,1 ml
Diuresis = 12,09
cc/kg/jam
F. Evaluasi
Hari,
Tanggal
Jumat,
28/11/14
No
Dx
Jam
Evaluasi
Keperawatan
S:
O : K.U lemah, kesadaran S5, cutis (+) ,
oedema (-), terpasang :
Paraf
A:
- pola
Sabtu,
29/11/14
nafas
tidak
efektif
teratasi
kulit
belum
sebagian
gangguan
teratasi
pemenuhan kebutuhan nutrisi belum
P:
S:
O
integritas
teratasi
resiko infeksi
hipotermi
monitor KU dan TTV / jam
terapi dilanjutkan
jaga kehangatan
: K.U lemah, kesadaran S5, tangis
kecepatan 10 ml/jam
Dobutamin 30 mg > kecepatan 0,5
ml/jam
Aminofusin 130 ml/hari > kecepatan
5,5 ml/jam
Terdapat stoma, produk (+)
A:
- pola nafas tidak efektif belum teratasi
- gangguan integritas kulit belum
P:
-
teratasi
pemenuhan kebutuhan nutrisi belum
teratasi
resiko infeksi
hipotermi
monitor KU dan TTV
monitor status oksigenasi
monitor
colostomy
dan
laparatomy
intake D5% sedikit-sedikit
Minggu,
30/11/14
luka
walaupun
residu
S:O : K.U lemah, kesadaran S5, cutis (+) ,
oedema (-), terpasang :
- Infus D1/4 NS 143 ml + D40 38 ml,
KCl 3 mg + Ca Glukonas 8 ml >
-
kecepatan 8 ml/jam
Dobutamin 30 mg > kecepatan 0,5
ml/jam
Aminofusin 130 ml/hari > kecepatan
5,5 ml/jam
Luka bersih, terdapat 11 jahitan , jahitan
belum kering.
A:
P:
Aktivitas 2
Deskripsikan data yang saudara temukan pada alat monitoring pasien (bedside
monitor) dan berikan interpretasi sesuai dengan sumber rujukan!
Rabu, 26 November 2014 jam 17.00 WIB
TD : HR : 184 x/menit Tachicardi (normal 120-160 x/menit)
Terjadi sebagai kompensasi jantung untuk memenuhi kebutuhan
metabolisme jaringan dengan menaikkan heart rate
RR : 63 x/menit Takipnea (normal 40-60 x/menit)
Pengembangan dada kanan kiri asimetris sehingga terjadi gangguan
ventilasi yang menyebabkan pertukaran gas tidak adekuat, hiperventilasi
napas cepat dan dalam merupakan mekanisme kompensasi paru terhadap
keadaan asidosis metabolik untuk mengeluarkan CO2
T : 38,3o C Hiperthermi (normal 36,5-37,5o C)
SpO2 : 89 % Sirkulasi adekuat (normal .. %)
Aktivitas 3
Deskripsikan kegiatan saudara dalam melaksanakan tata cara pengendalian infeksi
nosokomial!
1. Cuci Tangan
Mencuci tangan menggunakan handwash atau handrub dengan 6 langkah cuci
tangan dalam 5 momen, yaitu sebelum kontak dengan pasien, sebelum
melakukan tindakan aseptik, setelah terkena cairan tubuh pasien, setelah
kontak dengan pasien, dan setelah kontak dengan lingkungan pasien untuk
meminimalisir INOS
2. Sarung tangan / Handscoon
Menggunakan handscoon saat melakukan tindakan keperawatan sebagai APD
untuk mengantisipasi penularan penyakit.
3. Masker
Memakai masker tiap melakukan tindakan sebagai APD untuk mengantisipasi
penularan penyakit melalui udara/droplet.
4. Jas / Baju Pelindung
Agar tidak terkontaminasi selama tindakan klinik yang beresiko kontak
langsung dengan darah/cairan tubuh pasien. Selain itu, mencegah baju yang
kita kenakan yang terkontaminasi udara dari luar agar tidak menular pada
pasien di HCU Melati.
5. Membuang sampah dan membedakan sampah medis dan non medis, sampah
infeksius dan non infeksius pada tempat sampah yang sesuai dengan jenis
sampahnya.
6. Mengisolasi pasien dengan penyakit menular misalnya HBsAg +, HIV/AIDS,
sepsis, dan ESBL agar tidak menularkan penyakit kepada pasien yang lain.
Aktivitas 4
Identifikasi program terapi dan diet pada pasien kelolaan saudara dan jelaskan
rasionalisasi dari program tersebut!
1. Ventilator dengan modus NIV PC, FiO2 35%, PEEP 6, RR 35x/menit, dan PC
7 cmH 2 O
2. OGT dialirkan puasa sementara
1
3. IVFD D 4 NS 190 ml + D 40% 52 ml + KCl 3 Eq + Ca Gluconas 8 Eq
kecepatan 4 ml/jam
Rasionalisasi : sebagai cairan resusitasi pada terapi intravena serta untuk
keperluan hidrasi pada tubuh agar kebutuhan cairan terpenuhi
4. Aminofusin 5% 130 ml/hari kecepatan 5,5 ml/jam
Rasionalisasi : asam amino 5% dengan karbohidrat, elektrolit, dan vitamin.
Indikasi : nutrisi parenteral pada pasien ketika pemberian nutrisi enteral/oral
tidak mencukupi,tidak memungkinkan,/ dikontraindikasikan.
5. Dobutamin 30 mg + NaCl 0,9% 24 ml kecepatan 0,5 ml/jam
Rasionalisasi : bekerja langsung pada betha reseptor menghasilkan efek
inotropik (peningkatan kontraksi jantung)
6. Ketamin 5 mg + Pethidin 2,5 mg + NaCl 0,9 % 100 ml kecepatan 8
ml/jam
7. Obat Injeksi
a. Meropenem 70 mg/ 8 jam
Rasionalisasi : injeksi antibiotik carbapenem dengan aktivitas spektrum
luas terhadap beberapa patogen. Sama seperti antibiotik betalaktam
lainnya,dikarenakan meropenem merupakan antibiotik time depence,
maka parameter farmakokinetik/farmakodinamik yang berkaitan dengan
efficacy pengobatan T > MIC (durasi kadar obat lebih tinggi daari MIC)
dan metode optimal untuk mempertahankan kadar obat adalah dengan
cara memberikan obat secara infus kontinu.
menimbulkan
efek
metabolisme
yang
besar.
Output Urine 20 cc
Injeksi 2,1 cc
IWL 20 cc
Aminofusin 27,5 cc
Dobutamin 2,5 cc
Ketamin 40 cc
1. Balance Cairan
Input
: Enteral
= 0 cc
Parenteral = 97,1 cc
Output
: Urine
= 20 cc
IWL
= 20 cc
Keseimbangan Cairan : + 57,1 cc
97,1 cc
40
2. Diuresis
Urine
20
D
cc
Hasil
8.9
25
50
2.98
3.4
0.6
105
1.30
Satuan
g/dl
%
ribu/ul
juta/ul
g/dl
mg/dl
mg/dl
mmol/L
Rujukan
13.4 - 19.8
50 - 82
150 - 450
3.90 - 5.90
3.8 - 5.4
0.2 - 0.4
< 42
1.17 - 1.29
Aktivitas 6
Identifikasi dan deskripsikan kebutuhan tindakan ALS, BLS serta resusitasi pada
pasien kelolaan saudara!
1. Airway
Memposisikan kepala head up 30o , kepala ekstensi.
2. Breathing
RR 63 x/menit, irama napas irregular, terdapat penggunaan otot bantu
pernapasan midclavicula dan pernafasan cuping hidung, terpasang ventilator
dengan modus NIV PC, FiO2 35%, PEEP 6, RR 35x/menit, dan PC 7 cm
H 2 O, pengembangan dada kanan kiri asimetris.
3. Circulation
HR 184 x/menit, RR 63 x/menit, T 38,3 oC, SpO2 89 %, CRT > 2 detik, akral
dingin, warna kulit perifer pucat, nadi perifer teraba lemah. Status hidrasi
pasien harus tetap dipertahankan untuk mencegah dehidrasi dan tidak boleh
berlebih karena dapat meningkatkan edema.
Airway management pada pasien sangat penting untuk mempertahankan
kepatenan jalan napas dalam proses ventilasi. Pemasangan ETT dapat menjadi
pertimbangan jika pasien mengalami gagal napas dan memerlukan bantuan
ventilasi mekanik. Optimalisasi dan proteksi jalan napas menjadi indikasi
pemasangan ETT.
Aktivitas 7
Identifikasi indikasi pasien kelolaan saudara dirawat di ruang ICU!
1. Pasien KU lemah, kesadaran S2 (mata tertutup, tidak menangis, bergerak),
dan GCS E1VxM6
2. Pasien berisiko mengalami gagal nafas
3. Pasien Post OP Laparatomy a.i Perforasi Gaster
4. Pasien memerlukan monitoring TTV, kesadaran, dan status hemodinamik
karena dapat mengalami perubahan sewaktu-waktu
5. Hasil Pemeriksaan Laboratorium tanggal 28 November 2014
Pemeriksaan
Hemoglobin
Hematokrit
Trombosit
Eritrosit
Albumin
Creatinine
Ureum
Calsium Ion
Hasil
8.9
25
50
2.98
3.4
0.6
105
1.30
Satuan
g/dl
%
ribu/ul
juta/ul
g/dl
mg/dl
mg/dl
mmol/L
Rujukan
13.4 - 19.8
50 - 82
150 - 450
3.90 - 5.90
3.8 - 5.4
0.2 - 0.4
< 42
1.17 - 1.29