Anda di halaman 1dari 3

Analisis data

Pada percobaan kali ini, pertama membuat biakan Paramecium, pembuatan ini dilakukan 2
minggu sebelum dilakukannya percobaan. Pertama-tama jerami dipotong-potong sepanjang
2cm, sebanyak 100 g. Kemudian jerami dicampurkan dengan air sebayak 200 cc.
Selanjutnya dididihkan campuran tersebut selama 15 menit. Kemudian di tambah 2 sendok
air dari sawah ataupun kolam dan tutup sediaan tersebut dengan plastik. Lalu sediaan
dibiarkan selama 2 minggu di tempat yang terhindar dari sinar matahari langsung.
Kedua, pembuatan sediaan makanan Paramecium, pertama 1 mg yeast dicampurkan
dengan 20 ml aquades dan diaduk dengan batang kaca sampai menjadi campuran yang mirip
santan encer.Campuran tersebut dipanaskan, ketika keadaan mendidih di masukkan
Congo Redsebanyak 1 biji beras kemudian di aduk. Bila akan digunkaan, sediaan ditunggu
hingga dingin.
Pengamatan proses pecernaan makanan pada Paramecium Pertama kaca benda yang
bersih disiapkan dan diletakkan beberapa helai kapas pada perumkaan kaca benda untuk
memperlambat oergerakan paramecium. Kemudian Ditetesakan dua tetes biakan Paramecium
pada kaca benda dan ditutup dengan kaca penutup. Pengamatn dimulai dengan cara
meletakkan kaca benda dibawah mikroskop dan diamati. Kemudian dicari vakuola dan
diperhatikan warnanya. Apabila sudah didaptkan vakuola makanan dengan jelas, dengan
menggunakan tangan kanan teteskan sediaan makanan (yeast yang telah tercampur dengan
Congo Read satu tetes. Selanjutnya dengan kertas hisap, kelebihan air disebelah kaca
penutup anati perubahan warna pada vakuola makanan selama siklosis sesudah dtetesi
dengan sediaan makanan.dan dicatat waktunya.
Dalam praktikum kali ini didapat perubahan warna pada awalnya tak berwarna
kemudian setelah ditetesi Congo Read vakuola berubah menjadi merah muda dengan
selang waktu 21 detik dan warna vakuola kembali tak berwarna pada menit ke 1.30 menit.
Kemudian pada paramecium yang dibiakkan pada air kolam, vakuola berubah menjadi merah
muda pada menit ke 1,50 hingga 2,50 .
Pembahasan
Pada paramecium, pencernaan makanan terjadi dalam vakuola makanan. Vakuola
makanan merupakan organel yang berfungsi untuk menerima makanan, mencerna makanan,
dan mengedarkannya ke seluruh bagian sel dengan cara mengelilingi sel. Awalnya makanan
masuk ke dalam sel melalui rongga mulut (oral groove), lalu masuk ke dalam sitostoma.

Kemudian makanan akan didorong masuk ke dalam sitofaring dengan bantuan gerakan silia
dan dorongan air yang masuk. Ketika makanan mencapai bagian dasar sitofaring, vakuola
makanan akan dibentuk.
Pencernaan makanan di dalam vakuola makanan terjadi pada saat vakuola makanan
bergerak di dalam sitoplasma, yang disebut dengan gerak siklosis. Enzim pencernaan yang
terlibat adalah protease, karbohidrase, dan esterase yang disekresikan oleh lisosom ke dalam
vakuola makanan. Vakuola makanan yang bergerak secara siklosis akan mengecil ukurannya
secara bertahap karena proses digesti dan absorpsi. Dalam praktikum dengan menggunakan
Congo Red akan terjadi perubahan warna pada vakuola makanan Paramecium yang
menandakan adanya proses pencernaan makanan. Adanya perubahan warna pada vakuola
makanan paramecium menunjukkan terjadinya perubahan pH. Perubahan pH pada vakuola
makanan paramecium selama proses pencernaan makanan disebabkan karena adanya enzimenzim yang diekskresikan oleh lisosom. Untuk mencerna makanan, lisosom akan berfusi
dengan vakuola makanan (Soewolo, 2000). Enzim-enzim pada lisosom akanbekerja optimal
pada pH sekitar5. Jadi, ketika sediaan makanan berupa ragi dan Congo Red masuk ke dalam
vakuola makanan, keadaan vakuola makanan yang pada awalnya bersifat basa akan berubah
menjadi bersifat asam untuk mengoptimalkan kerja enzim-enzim yang dihasilkan oleh
lisosom. Congo Red merupakan indikator pH yang dapat digunakan untuk mendeteksi
perubahan pH pada saat terjadi proses pencernaan makanan dalam vakuola makanan
paramecium berdasarkan pada perubahan warna yang ditimbulkan. Congo red memiliki sifat
asam dengan pH antara 3 5,2. Pada pH 5, Congo Red akan berwarna ungu dan akan
berwarna biru pada pH dibawah 3 Pada selang waktu 13 menit 23 detik, vakuola makanan
berubah warna dari merah menjadi biru (Kimball, J. W. 1988).
Pada praktikum, didapatkan data waktu yang dibutuhkan paramecium untuk Setelah proses
pencernaan makanan selesai, maka vakuola makanan dan lisosom yang awalnya berfusi akan
berpisah kembali. Lisosom terpisah dari vakuola makanan dengan membawa enzim-enzim
yang tadi dibawanya.Hal ini menyebabkan suasana pada vakuola makanan kembali menjadi
basa.Suasana basa ini menyeabkan perubahan warna makanan yang awalnya merah muda
keunguan menjadi biru tua.Setelah makanan dicerna, ada bagian dari substansi makanan yang
diabsorpsi masuk kedalam darah untuk diangkut menuju ke sel jaringan, namun ada juga
bagian dari substansi makanan yang tidak dapat dicerna (dalam bentuk zat buangan).Zat
buangan ini disimpan untuk sementara dan kemudian dibuang keluar melalui sitopage. Proses
pembuangan ini disebut defekasi (Wulangi, 1993).

Soewolo. 2000. Pengantar Fisiologi Hewan.Jakarta : Proyek Pengembangan Guru Sekolah


Menengah IBRD No. 3979.
Wulangi, Kartolo S. 1993. Prinsip-Prinsip Fisiologi Hewan. Bandung: ITB
Kimball, J. W. 1988. Biologi Jilid II. Jakarta: Erlangga

Anda mungkin juga menyukai