Anda di halaman 1dari 3

Delesi dan Insersi

Delesi adalah hilangnya atau pengurangan segmen kromosom (Snustad, ). Menurut


Widodo dkk (2003) delesi dan insersi bisa terjadi dikarenakan 4 mekanisme: yang
pertama unequal crossing over. Unequal crossing over bisa terjadi karen adanya
transposon, transposon yang terletak pada kromosom yang sama yang saling
berpasangan dan dua pasang transposon yang terletak pada kromosom yang berbeda,
namun berpasangan dengan pasangan yang seharusnya bukan pasngannya dan
keduanya ini dapat menimbulkan adanya delesi dan insersi.

Mekanisme selanjutnya yaitu site specific recombination, seperti yang terdapat pada λ
DNA dan DNA sirkuler pada bakteri E.Coli yang terjadi pada tapak yang khusus
yaitu tapak attP pada λ DNA dan attB pada kromosom sirkuler bakteri. Mekanisme
site specific recombination ini terjadi pada 15 pasang sekuens yang sama pada dua
tapak ini. Mekanisme ini menghasilkan kromosom yang terintegrasi dengan adaya
bantuan peristiwa excision. Peristiwa inilah yang menyebabkan adanya delesi
sekuens DNA sehingga kedua kromosom ini bisa terintegrasi dan menjadi kesatuan.
Mekanisme yang ketiga yaitu replication slippage bisa menimbulkan delesi dan
insersi dengan membuat loop saat replikasi DNA pada sekuens yang sama yang
berdekatan (microsttellites). Sedangkan mekanisme terakhir adalah transposable
element atau taransposons. Insersi dan delesi ini seringkali disebut indel karena
kejadian keduanya susah dibedakan jika tidak dibandingkan.

Manfaat Mutasi

a. Mutasi yang mengubah struktur DNA, tetapi tidak mengubah produk yang
dihasilkan.
Di tubuh kita terdapat berbagai macam asam amino. Beberapa asam amino
ada yang dikode oleh sekuens yang berbeda. Jika mutasi terjadi pada sekuens
tertentu namun mengkodekan asam amino yang sama, maka mutasi tersebut
tidak mengubah produk yang dihasilkan.
b. Mutasi mengubah struktur DNA dan mengubah hasil produk tetapi tidak
mengubah fungsi produk yang dihasilkan.
c. Mutasi sel somatic tidak diturunkan dan hanya mutasi germinal yang
diturunkan.
d. Mutasi berakibat fatal
Mutasi yang berakibat fatal berkaitan dengan adanya gen lethal. Individu yang
bersifat lethal akan mati sebelum dilahirkan sehingga tidak bisa teramati.
e. Mutasi yang menguntungkan
Mutasi yang menguntungkan contohnya adalah poliploidi. Poliploidi adalah
penggandaan kromosom secara keseluruhan, dan biasanya individu yang
poliploid akan cenderung lebih besar dan pertumbuhannya lebih cepat. Hal ini
menguntungkan manusia jika diterapkan dalam hal pangan, misalnya saja
yang sudah sering dilakukan adalah poliploidi pada ikan. Ikan yang poliploid
memiliki ukuran tubuh lebih besar sehingga nilai jualnya lebih tinggi dan
biaya produksinya lebih murah.

Anda mungkin juga menyukai