Anatomi Fisiologi Tractus Urinaria
Anatomi Fisiologi Tractus Urinaria
TINJAUAN PUSTAKA
A.
dua buah ginjal, dua buah ureter, satu buah kandung kemih ( vesika urinaria )
dan satu buah uretra.
Gambar 1. Anatomi traktus urinarius normal
Sumber : http://mekar-wijaya.blogspot.com/2009/12/ginjal.html
1.
Ginjal
Ginjal manusia berjumlah 2 buah, terletak dipinggang, sedikit dibawah
Ureter
Ureter merupakan dua saluran dengan panjang sekitar 25 sampai 30
cm, terbentang dari ginjal sampai vesika urinaria. Fungsi satu satunya
adalah menyalurkan urin ke vesika urinaria. ( Roger Watson, 2002 )
3.
Vesika Urinaria
Vesika urinaria adalah kantong berotot yang dapat mengempis, terletak
b.
(Evelyn, 2002 )
4.
Uretra
Uretra adalah saluran kecil dan dapat mengembang, berjalan dari
kandung kemih sampai keluar tubuh. Pada wanita uretra pendek dan
terletak didekat vagina. Pada uretra laki laki mempunyai panjang 15 20
cm. ( Daniel S, Wibowo, 2005 )
B.
Pembentukan Urin
Urin merupakan larutan kompleks yang terdiri dari sebagian besar air
( 96%) air dan sebagian kecil zat terlarut ( 4%) yang dihasilkan oleh ginjal,
disimpan sementara dalam kandung kemih dan dibuang melalui proses mikturisi.
(Evelyn C. Pearce, 2002).
Proses pembentukan urin, yaitu :
a. Filtrasi (penyaringan) : capsula bowman dari badan malpighi menyaring
darah dalam glomerulus yang mengandung air, garam, gula, urea dan zat
C.
Pengambilan Urin
Jumlah urin sangat berbeda dari seseorang ke orang lain, banyak faktor yang
berpengaruh, maka penting artinya untuk memilih contoh urin menurut tujuan
pemeriksaan.
1.
dalam wadah berarti adanya kuman kuman yang kelak berkembang biak dalam
urin dan mengubah susunannya. (Gandasoebrata, 2006 )
Wadah urin yang terbaik adalah yang bermulut lebar dapat disumbat rapat
dan terbuat dari gelas. Sebuah wadah yang volumenya 300 ml, mencukupi untuk
urin sewaktu tetapi jika hendak mengumpulkan urin, dipakai yang lebih besar.
Untuk pemeriksaan ini wadah tidak perlu steril tetapi harus bersih dan kering.
(Gandasoebrata, 2006 ).
2.
Urin Sewaktu.
Urin sewaktu adalah urin yang dikeluarkan pada satu waktu yang tidak
ditentukan dengan khusus. Urin ini cukup baik untuk pemeriksaan rutin
yang
menyertai
pemeriksaan
badan
tanpa
tanda
khusus.
(Gandasoebrata, 2006)
b.
Urin Pagi
Urin pagi adalah urin yang pertama kali dikeluarkan pada pagi hari
setelah bangun tidur. Urin ini lebih pekat dari urin yang dikeluarkan
pada siang hari, jadi baik untuk pemeriksaan sedimen, berat jenis, dan
protein. (Gandasoebrata, 2006 )
c.
Urin 24 Jam
Urin 24 jam adalah urin yang dikeluarkan dan dikumpulkan selama 24
jam. Untuk pengumpulan urin ini diperlukan botol yang besar dan dapat
ditutup rapat, botol ini harus bersih dan biasanya memerlukan
pengawet. (Gandasoebrata, 2006 )
d.
Urin Postprandial
Urin Postprandial yaitu urin yang pertama kali dikeluarkan 1,5 3 jam
setelah makan, sangat baik untuk pemeriksaan terhadap reduksi dan
kelainan sedimen. ( Gandasoebrata, 2006 )
e.
mengakibatkan adanya nanah atau darah dalam urin seorang laki- laki. Penderita
harus berkemih langsung ke dalam gelas gelas itu tanpa menghentikan aliran
urinnya.
a. Pada gelas pertama ditampung 20 40 ml urin yang mula mula keluar.
b. Ke dalam gelas kedua dimasukkan urin berikutnya, kecuali beberapa ml
terakhir dikeluarkan.Urin ini berisi unsur unsur dari kantong kencing.
c. Beberapa ml urin terakhir ditampung dalam gelas ketiga dan urin ini
diharapkan akan mengandung unsur unsur khusus dari pars prostatica
uretra serta getah yang terperas keluar dari akhir berkemih.
(Gandasoebrata, 2006)
3.
kuman, hal ini disebabkan karena urin untuk pemeriksaan ini tidak dikumpulkan
dan ditampung secara steril. Jika urin terpaksa harus disimpan beberapa lama
sebelum dilakukan pemeriksaan maka dipakai suatu teknik pengawet untuk
menghambat perubahan susunannya. (Gandasoebrata, 2006 )
Macam-macam pengawet urin adalah :
a. Toluen
Dipakai sebanyak 2 5 ml untuk pengawet urin 24 jam. Pengawet ini
baik
untuk
mengawetkan
(Gandasoebrata, 2006)
glukosa,
aseton
dan
aseto
asetat.
10
b. Formaldehid
Dipakai sebanyak 1 2 ml larutan formaldehid 40% untuk urin 24 jam,
pemakaian bahan pengawet terlalu besar akan mengadakan reduksi
terhadap tes reduksi. (Gandasoebrata, 2006 )
c. Thymol
Dipakai sebanyak 0,1 gram thymol untuk 100 ml urin. Baik untuk semua
jenis pengawet dan menyebabkan false positif untuk pemeriksaan
protein. ( Gandasoebrata, 2006)
d. Asam Sulfat Pekat
Dipakai untuk penetapan kuantitatif kalsium nitrogen dan zat organik
lain. Jumlah pemakaian pengawet ini diberikan sampai pH urin tetap
rendah dari 4,5. ( Gandasoebrata, 2006)
D.
11
pada saat
12
E.
13
14
6. Gagal ginjal.
Penyakit Gagal Ginjal adalah suatu penyakit dimana fungsi organ
ginjal mengalami penurunan hingga akhirnya tidak lagi mampu bekerja
sama sekali dalam hal penyaringan pembuangan elektrolit tubuh,
menjaga keseimbangan cairan dan zat kimia tubuh seperti sodium dan
kalium di dalam darah atau produksi urin. Gagal ginjal yang terjadi
secara mendadak adalah gagal ginjal akut. Gagal ginjal yang berkaitan
dengan menurunnya fungsi ginjal secara progresif irreversible disebut
gagal ginjal kronik, biasanya timbul beberapa tahun setelah penyakit
atau kerusakan ginjal.
(Corwin, Elizabeth, J . 2000)
F.
15
16
17
18
( Gandasoebrata, 2006 )
Yang dapat ditemukan pada pemeriksaan mikroskopis adalah :
a. Eritrosit.
7 ,
untuk klinik,
19
a. Dalam urin asam ; asam urat, natrium urat dan jarang sekali calsium
sulfat. Kristal asam urat biasanya berwarna kuning.
b.
Dalam urin asam atau yang netral atau yang agak lindi ; calsium oksalat,
dan kadang kadang asam hipurat.
c.