Grand Design Pokmas - 130116 PDF
Grand Design Pokmas - 130116 PDF
I.
LATAR BELAKANG
Sesuai Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (UUPR), pembinaan
penataan ruang adalah upaya untuk meningkatkan kinerja penataan ruang yang
diselenggarakan oleh Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat. Lebih lanjut, Pasal
13 UUPR mengamanatkan bahwa pemerintah daerah provinsi dan kabupaten/kota
menyelenggarakan pembinaan penataan ruang menurut kewenangannya masing-masing.
Bentuk pembinaan penataan ruang dapat dilaksanakan melalui 8 bentuk pembinaan yaitu :
a. koordinasi penyelenggaraan penataan ruang;
b. sosialisasi peraturan perundang-undangan dan sosialisasi pedoman bidang penataan
ruang;
c. pemberian bimbingan, supervisi, dan konsultasi pelaksanaan penataan ruang;
d. pendidikan dan pelatihan;
e. penelitian dan pengembangan;
f. pengembangan sistem informasi dan komunikasi penataan ruang;
g. penyebarluasan informasi penataan ruang kepada masyarakat; dan
h. pengembangan kesadaran dan tanggung jawab masyarakat
Muara dari proses pembinaan adalah pengembangan kesadaran dan tanggung jawab
masyarakat dalam penataan ruang. Sehingga pengembangan kesadaran dan tanggung
jawab masyarakat menjadi sangat penting, termasuk juga pengembangan kesadaran dan
tanggung jawab masyarakat dalam proses pengendalian dan pengawasan pemanfaatan
ruang. Untuk mengembangkan kesadaran dan rasa tanggung jawab masyarakat tersebut
diperlukan upaya pendekatan yang lebih bersifat khusus dan menyesuaikan dengan karakter
masyarakat setempat sehingga dapat meningkatkan keterlibatan, dan kepedulian
masyarakat dalam pengendalian pemanfaatan ruang. Pada akhirnya diharapkan masyarakat
memiliki kemampuan untuk memberdayakan dirinya dalam pengendalian pemanfaatan
ruang. Terkait dengan hal tersebut Direktorat Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan
Penguasaan Tanah perlu menyusun pedoman terkait pemberdayaan masyarakat dalam
rangka pengawasan dan pengendalian pemanfaatan ruang .
II.
MAKSUD
Maksud dari pelaksanaan pekerjaan yaitu untuk melakukan penyusunan grand design
pemberdayaan masyarakat dalam pengawasan dan pengendalian pemanfaatan ruang.
III.
TUJUAN
Tujuan pelaksanaan pekerjaan ini yaitu untuk menyediakan grand design pemberdayaan
masyarakat dalam rangka pengawasan dan pengendalian pemanfaatan ruang, sehingga
dapat menjadi acuan untuk pembentukan dan pemberdayaan kelompok masyarakat dalam
pengawasan dan pengendalian pemanfaatan.
IV.
SASARAN
Dengan tujuan sebagaimana disampaikan di atas, sasaran yang akan dicapai dalam
pelaksanaan pekerjaan adalah sebagai berikut:
1. Teridentifikasinya dan terpetakannya pelaku penataan ruang khususnya kelompok
masyarakat dalam pengawasan dan pengendalian pemanfaatan ruang;
2. Terselenggaranya penggalian prakarsa masyarakat dalam hal pengendalian
pemanfaatan ruang.
3. Teridentifikasinya indikator-indikator keberhasilan pemberdayaan masyarakat
4. Tersusunnya grand design pemberdayaan masyarakat dalam rangka pengawasan
pengendalian pemanfaatan ruang.
V.
RUANG LINGKUP
7.
8.
9.
FGD
Workshop
KELUARAN
Keluaran yang diharapkan dari pelaksanaan pekerjaan ini yaitu Dokumen road map, modul
untuk pembentukan dan pemberdayaan kelompok masyarakat dalam pengawasan dan
pengendalian pemanfaatan ruang serta rencana aksi kelompok masyarakat dalam rangka
pengawasan dan pengendalian pemanfaatan ruang.
VII. MANFAAT
Pekerjaan ini diharapkan dapat memberikan arahan bagi pemerintah daerah dan kelompok
masyarakat untuk membentuk dan memberdayakan kelompok masyarakat dalam
pengawasan dan pengendalian pemanfaatan ruang.
VIII. METODOLOGI
Pelaksanaan pekerjaan ini secara garis besar menggunakan metodologi berikut:
a.
Pendekatan Partisipatif
Sesuai dengan maksud dan tujuan yang telah disampaikan di atas, pelaksanaan
pekerjaan ini memerlukan peran aktif dari seluruh pemangku kepentingan di
kabupaten/kota. Oleh karena itu pelaksanaan pekerjaan harus selalu melibatkan peran
pihak-pihak di luar unsur pemerintahan termasuk perguruan tinggi setempat dalam
setiap tahap pelaksanaannya. Kegagalan dalam pelibatan unsur pemangku kepentingan
di luar pemerintah dalam pelaksanaan pekerjaan akan berdampak pada keberhasilan
pencapaian tujuan pekerjaan, terutama terkait dengan kesadaran dan tanggung jawab
masyarakat dalam penyelenggaraan pengendalian pemanfaatan ruang
IX.
TENAGA AHLI
Untuk mendukung pekerjaan ini, maka dibutuhkan tenaga ahli sejumlah 9 (sembilan)
yang meliputi keahlian :
1. Tenaga Ahli Perencanaa Wilayah dan Kota sebagai Team Leader (1 orang) dengan
masa penugasan selama 7 (tujuh) bulan.
Tenaga ahli perencanaan wilayah dan kota disyaratkan memiliki latar belakang
pendidikan bidang perencanaan wilayah dan kota strata satu (S-1) dengan
pengalaman profesional dibidang penataan ruang sekurang-kurangnya 5 (lima)
tahun atau strata dua (S-2) perencanaan wilayah dan kota dengan pengalaman
professional bidang penataan ruang sebagai ketua tim sekurang-kurangnya 3 (tiga)
tahun.
2. Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat sebanyak 2 (dua) dengan masa penugasan 7
(tujuh) bulan.
Tenaga ahli pemberdayaan masyarakat disyaratkan memiliki latar belakang
pendidikan sosiologi atau antropologi strata satu (S-1) dengan pengalaman
professional di bidang pemberdayaan masyarakat atau penataan ruang sekurangkurangnya 3 (tiga) tahun
3. Tenaga Ahli Ekonomi Wilayah sebanyak 1 (satu) dengan masa penugasan 4 (empat)
bulan.
Tenaga ahli ekonomi wilayah disyaratkan memiliki latar belakang pendidikan strata
satu (S-1) ilmu ekonomi dengan pengalaman professional di bidang ekonomi wilayah
atau penataan ruang sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun
4. Tenaga Ahli Kebijakan Publik sebanyak 1 (satu) dengan masa penugasan 5 (lima)
bulan.
Tenaga ahli Kebijakan Publik disyaratkan memiliki latar belakang pendidikan strata
satu (S-1) Ilmu Administrasi Negara dengan pengalaman professional di bidang
Kebijakan Publik atau penataan ruang sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun
5. Tenaga Ahli Komunikasi Publik sebanyak 2 (dua) dengan masa penugasan 7 (tujuh)
bulan.
Tenaga ahli Komunikasi Publik disyaratkan memiliki latar belakang pendidikan strata
satu (S-1) Ilmu Komunikasi dengan pengalaman professional di Komunikasi Publik
atau penataan ruang sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun
6. Tenaga Ahli Kelembagaan sebanyak 1 (satu) dengan masa penugasan 4 (empat)
bulan.
Tenaga ahli Hukum disyaratkan memiliki latar belakang pendidikan strata satu (S-1)
Hukum dengan pengalaman professional di bidang kelembagaan atau penataan
ruang sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun
7. Tenaga Ahli Pengembangan Wilayah sebanyak 1 (satu) dengan masa penugasan 4
(empat) bulan.
Tenaga ahli Pengembangan Wilayah disyaratkan memiliki latar belakang pendidikan
strata satu (S-1) Planologi atau Pengembangan Wilayah Kota dengan pengalaman
professional di bidang penataan ruang sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun
X.
WAKTU PELAKSANAAN
Pekerjaan ini dilaksanakan pada Tahun Anggaran 2016 dalam waktu 7 (tujuh) bulan
terhitung sejak penerbitan Surat Perintah mulai Kerja (SPMK).
XI.
SUMBER PENDANAAN
PELAPORAN
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.
n.
o.
2.
Laporan Pendahuluan
Laporan pendahuluan berisi pemahaman pelaksana pekerjaan terhadap Kerangka
Acuan Kerja, metodologi pelaksanaan pekerjaan, rencana kerja, dan organisasi
pelaksanaan pekerjaan. Perlu ditekankan di sini bahwa rencana kerja yang disusun
harus memenuhi seluruh lingkup pekerjaan yang ditetapkan dalam Kerangka Acuan
Kerja. Apabila terdapat perbedaan antara KAK dengan Dokumen Usulan Teknis yang
disampaikan penyedia jasa dalam proses pengadaan, maka KAK harus dijadikan acuan
dalam penyusunan rencana kerja. Laporan Pendahuluan diserahkan sebanyak 5 (lima)
eksemplar, selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sejak penerbitan SPMK.
3.
Laporan Antara
Laporan antara berisikan perbaikan laporan pendahuluan, dan juga hasil temuan
dilapangan diserahkan sebanyak 5 (lima) eksemplar, selambat-lambatnya 2 (dua) bulan
sejak penerbitan SPMK.
4.
Laporan Akhir
Laporan akhir berisi substansi Laporan Antara ditambah dengan hasil finalisasi road
map, dan finalisasi rencana aksi kelompok masyarakat dalam pengawasan dan
pengendalian pemanfaatan ruang, finalisasi modul. Laporan Akhir diserahkan sebanyak
10 (sepuluh) eksemplar, selambat-lambatnya 7 (tujuh) bulan sejak penerbitan SPMK.
Dilengkapi CD/DVD sebanyak 20 keping yang berisi Laporan Pendahuluan, Laporan
Antara, Laporan Akhir, Laporan Prosiding, buku ekslusif dan film dokumenter.
5.
Laporan Prosiding
Berisi modul-modul, ringkasan kegiatan baik FGD, Workshop dan bahan paparan
sebanyak 5 (lima) eksemplar diserahkan bersamaan dengan Laporan Akhir seperti
tersebut diatas.
6.
Buku Eksklusif
Berisi ringkasan modul, road map dan rencana aksi yang ditampilkan dalam bahasa yang
popular dan menarik. Buku ekslusif juga dibuat
dibuat dalam versi bahasa inggris selain dalam
bahasa indonesia. Buku ekslusif sebanyak 30 (tiga puluh) eksemplar
XIII. KELUARAN
Keluaran dari kegiatan ini meliputi :
a.
Roadmap pemberdayaan masyarakat dalam rangka pengawasan dan
pengendalian pemanfaatan ruang
ruang, untuk jangka waktu 5 tahun
b.
Modul pembentukan dan pemberdayaan masyarakat dalam rangka pengawasan
dan pengendalian pemanfaatan ruang
c.
Rencana aksi kelompok masyarakat dalam pengawasan dan pengendalian
pemanfaatan ruang,, yang didetilkan untuk tiap tahun.
tahun
Jakarta,
Januari 2016
Menyetujui,
Kepala Satuan Kerja Pengendalian Pemanfaatan
Ruang dan Penguasaan Tanah
Kuasa Pengguna Anggaran