Anda di halaman 1dari 21

Judul penelitian :

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA BBLR PADA


IBU IBU MELAHIRKAN DI WILAYAH KERJA RUMAH SAKIT XX PADA
TAHUN 2015

BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Secara global dikemukakan bahwa selama tahun 2000
terdapat 4 juta kematian neonatus (3 juta kematian neonatal
dini dan 1 juta kematian neonatal lanjut). Hampir 99%
kematian tersebut terjadi di negara berkembang. Kematian
tertinggi di Afrika (88 per seribu kelahiran), sedangkan Asia
angka kematian perinatal mendekati 66 bayi dari 1000
kelahiran hidup. Bayi kurang bulan dan berat lahir rendah
adalah satu dari tiga penyakit utama kematian neonatus
tersebut.
BBLR telah didefinisikan oleh WHO sebagai bayi lahir
dengan berat kurang dari 2500 garam. Definisi ini didasarkan
pada hasil observasi epidemiologi yang membuktikan bahwa
bayi lahir dengan berat kurang dari 2500 gram mempunyai
kontribusi terhadap outcome kesehatan yang buruk. Lebih
dari 20 juta bayi diseluruh dunia (15,5%) dari seluruh
kelahiran, merupakan BBLR, 96,5% diantaranya merupakan
bayi yang dilahirkan dinegara-negara berkembang.
Di Indonesia, berdasarkan Survei Demografi

dan

Kesehatan Indonesia (SDKI) 2002-2003, angka kematian


neonatal sebesar 20 per 1000 kelahiran hidup. Dalam 1
tahun, sekitar 89.000 bayi usia 1 bulan meninggal. Artinya
setiap 6 menit ada 1 neonatus meninggal. Penyebab utama
kematian neonatal adalah bayi dengan BBLR sebanyak 29%.
Insidensi BBLR di Rumah sakit di Indonesia berkisar 20%.

Angka kelahiran BBL rendah di Indonesia berkisar 930% bervariasi antara satu daerah dengan daerah lain.
Hingga saat ini BBLR masih merupakan masalah diseluruh
dunia karena merupakan penyebab kesakitan dan kematian
pada masa bayi baru lahir. Sebanyak 25% bayi baru lahir
dengan BBLR meninggal dan 50% meninggal saat bayi
Untuk di RS XX sendiri hanya tersedia data
BBLR merupakan salah satu faktor resiko

yang

mempunyai kontribusi terhadap kematian bayi khsusnya


pada masa perinatal. Selain itu BBLR dapat mengalami
gangguan mental dan fisik pada usia tumbuh kembang
selanjutnya sehingga membutuhkan biaya perawatan yang
tinggi. Malnutrisi pada masa perinatal akan mempengaruhi
pertumbuhan otak dan mengakibatkan komplikasi yang pada
gilirannya berakibat buruk pada kehidupan bayi tersebut di
kemudian hari.
Berdasarkan uraian, latar belakang diatas penelitian
tertarik untuk mengambil sebuah penelitian mengenai Bayi
Berat lahir Rendah (BBLR) dengan mengangkat judul FAKTOR
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA BBLR PADA IBU
IBU MELAHIRKAN DI WILAYAH KERJA RUMAH SAKIT XX PADA
TAHUN 2015.
1. Rumusan masalah
Prevalensi kelahiran

bayi

dengan

BBLR

terus

meningkat. Terutama di negara-negara berkembang. Bayi


kurang bulan dan berat lahir rendah ini adalah satu dari tiga
penyakit utama kematian neonatus. Di Indonesia sendiri
jumlah

kelahiran

BBL

rendah

masih

cukup

tinggi

dan

brervariasi antara satu daerah dengan daerah lainnya.


Sedangkan

di

kota

palu

jumlah

kematian

bayi

terus

meningkat dengan penyebab utama adalah BBLR. Hingga


saat ini BBLR masih merupakan masalah diseluruh dunia

karena merupakan penyebab kesakitan dan kematian pada


masa bayi baru lahir
2. Pertanyaan penelitian
1. Faktor-faktor apa yang berhubungan dengan kejadian
BBLR yang lahir di RS XX pada tahun 2015 ?
2. Apakah umur ibu berhubungan dengan kejadian BBLR
yang lahir di RS XX pada tahun 2015 ?
3. Apakah status ekonomi ibu berhubungan dengan kejadian
BBLR yang lahir di RS pada tahun 2015 XX ?
4. Apakah paritas ibu berhubungan dengan kejadian BBLR
yang lahir di RS pada tahun 2015 XX ?
5. Apakah status gizi ibu berhubungan dengan kejadian BBLR
yang lahir di RS XX pada tahun 2015?
6. Apakah Jarak kehamilan berhubungan dengan kejadian
BBLR yang lahir di RS XX pada tahun 2015?
7. Apakah Penyakit yang diderita ibu berhubungan dengan
kejadian BBLR yang lahir di RS XX pada tahun 2015?
8. Apakah perilaku ibu berhubungan dengan kejadian BBLR
yang lahir di RS XX pada tahun 2015?

3. Hipotesis
1. Umur kurang dari 20 tahun dan umur lebih dari 35 tahun
merupakan faktor risiko terhadap kejadian BBLR
2. Status ekonomi rendah merupakan faktor resiko terhadap
kejadian BBLR
3. Tingkat pendidikan

rendah

merupakan

faktor

resiko

terhadap kejadian BBLR


4. Paritas 0 atau lebih dari 4 merupakan faktor risiko
terhadap kejadian BBLR
5. Status gizi dengan mengukur LILA >

cm selama hamil

merupakan faktor resiko terhadap kejadian BBLR


6. Jarak kelahiran kurang dari 2 tahun merupakan faktor
risiko terhadap kejadian BBLR
7. Penyakit selama kehamilan
terhadap kejadian BBLR

merupakan

faktor

risiko

8. Perilaku ibu selama kehamilan merupakan faktor resiko


terhadap kejadian BBLR.

4. Tujuan penelitian
4.1
Tujuan umum:
Mengetahui faktor-faktor

yang

berhubungan

dengan

kejadian BBLR yang lahir di RS XX pada tahun 2015.


4.2
Tujuan khusus:
a. Mengetahui apakah

Umur ibu berhubungan dengan

kejadian BBLR yang lahir di RS XX


b. Mengetahui apakah status ekonomi ibu berhubungan
dengan kejadian BBLR yang lahir di RS XX
c. Mengetahui
apakah
tingkat
pendidikan

ibu

berhubungan dengan kejadian BBLR yang lahir di XX


d. Mengetahui apakah faktor paritas berhubungan dengan
kejadian BBLR yang lahir di RS XX
e. Mengetahui apakah status gizi ibu berhubungan dengan
kejadian BBLR yang lahir di RS XX
f. Mengetahui apakah Jarak kehamilan

berhubungan

dengan kejadian BBLR yang lahir di RS XX


g. Mengetahui apakah penyakit ibu selama kehamilan
berhubungan dengan kejadian BBLR yang lahir di RS XX
h. Mengetahui apakah perilaku ibu berhubungan dengan
kejadian BBLR yang lahir di RS XX
5. Manfaat penelitian
a. Bagi peneliti:
Mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dalam perkuliahan
khususnya dalam bidang penelitian serta memberi bahan
masukan dan perbandingan bagi penelitian lanjut yang
serupa.
b. Bagi RS XX khususnya kesehatan Ibu dan Anak ( KIA)
Memberikan masukan dan sebagai pertimbangan untuk
membuat kebijakan dalam bidang KIA, khususnya rumah

sakit

dengan

program

lintas

kesehatan

sektornya
ibu

dan

dalam

anak

merencanakan

akan

mempunyai

sasaran tepat, sehingga kejadian BBLR dapat diantisipasi


sedini mungkin.
c. Bagi Masyarakat:
Memberikan informasi tentang faktor risiko maternal
(umur, status ekonomi, tingkat pendidikan ibu, paritas,
status gizi, jarak kehamilan, penyakit ibu selama hamil,
perilaku ibu) terhadap kejadian BBLR.

6. Tinjauan Pustaka
6.1
Definisi
BBLR adalah bayi yang lahir dengan berat lahir
<2500 gram tanpa memandang usia masa kehamilan.
Berat lahir bayi ditimbang dalam 1 jam setelah lahir.
Berat badan merupakan ukuran antropometri yang
sangat penting dan paling sering di gunakan pada bayi
baru lahir (neonatus). Berat badan digunakan untuk
mendiagnosa bayi normal atau BBLR. Dikatakan BBLR
apabila berat badan bayi lahir dibawah 2500 gram atau
dibawah

2,5 kg. Pada masa bayi maupun balita, berat

badan dapat digunakan untuk melihat laju pertumbuhan


fisik maupun status gizi, kecuali terdapat kelainan klinis
seperti dehidrasi, asites, edema dan adanya tumor.
Berat lahir dipengaruhi oleh dua proses penting
yaitu:

lamanya

(usia)

kehamilan

dan

pertumbuhan

intrauterine, jadi BBLR dapat disebabkan oleh umur


kehamilan yang pendek dan pertumbuhan intrauterine
yang lambat (tampak pada berat bayi) atau keduaduanya. Di negara maju antara 4%-8% bayi dilahirkan
kurang dari 2500 gram

6.2

Klasifikasi BBLR
Bayi berat lahir rendah (BBLR) ialah bayi barulahir

yang berat badannya saat lahir kurang dari 2500 gram.


Berkaitan dengan penanganan dan harapan hidupnya,
bayi berat lahir rendah dibedakan dalam:2,5,6
a. Bayi berat lahir rendah (BBLR), beratl ahir 1500-2500
gram
b. Bayi berat lahir sangat rendah (BBLSR), berat lahir<
1500 gram
c. Bayi berat lahir ekstrem rendah (BBLER), berat lahir<
1000 gram
BBLR dapat dibagi kedalam dua kelompok yaitu:
cukup bulan tetapi beratnya tidak sesuai untuk umur
kehamilannya dan bayi kurang bulan dan KMK. Bayi-bayi
ini

mengalami gangguan

pertumbuhan intrauterine

(IUG/Intrauterine Growth Retardation).


Dari pengertian diatas maka bayi BBLR dapat dibagi
menjadi dua golongan, yaitu:
1. Prematuritas Murni
Prematuritas Murni adalah neonatus dengan
kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai
berat badan sesuai dengan berat badan untuk masa
kehamilan atau disebut neonatus kurang bulan sesuai
masa

kehamilan

(NKB-SMK)

berbagai faktor, baik faktor

penyebabnya

dari

ibu, janin, maupun

lingkungan.
2. Dismaturitas
Dismaturitas adalah bayi lahir dengan berat
kurang dari berat badan seharusnya untuk masa
kehamilan. Hal ini karena janin mengalami gangguan
pertumbuhan dalam kandungan dan merupakan bayi

yang kecil untuk masa kehamilan (KMK). Penyebab


yang lain sama dengan prematuritas murni.
.
6.3

Faktor-faktor penyebab BBLR


Terjadinya BBLR merupakan hasil interaksi antara

sosiodemografi, status gizi ibu hamil, serta obsetrik, sosial


ekonomi keluarga dan faktor intristik janin. Jadi secara
garis besar BBLR dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor
maternal

dan

faktor

janin.

Faktor

maternal

yang

mempengaruhi kejadian BBLR adalah: Usia, paritas, status


ekonomi yang rendah, penyakit kronik atau akut ibu hamil,
perdarahan antepartum, serviks yang tidak kompeten,
kelainan

bentuk

uterus,

kelainan

plasenta,

jarak

kehamilan, aktivitas fisik ibu, kebiasan buruk ibu (merokok,


minum alcohol, dan pengguna narkoba), status gizi ibu ibu
hamil yang kurang, pendidikan ibu yang rendah dan akses
terhadap pelayanan keehatan kurang. Sedangkan faktor
janin yang berperan pada kejadian BBLR adalah jenis
kelamin, etnis/ras dan kelainan kongenital.
Adapun penjelasan faktor-faktor yang mempengaruhi
Bayi berat lahir rendah adalah:
a. Umur ibu
Umur ibu mempunyai hubungan erat dengan
berat bayi lahir pada umur ibu yang masih muda,
perkembangan

organ-organ

reproduksi

dan

fisiologisnya belum optimal. Selain itu emosi

fungsi
dan

kejiwaannya belum cukup matang, sehingga pada saat


kehamilan

ibu

tersebut

belum

dapat

mengadapi

kehamilannya secara sempurna.


Masa reproduksi seorang wanita pada dasarnya
dibagi dalam tiga periode yaitu kurun reproduksi muda
(15-19 tahun), kurun reproduksi sehat (20-35 tahun),
kurun reproduksi tua (36-45 tahun). Pembagian ini
didasarkan

atas

data

epidemiologi

bahwa

resiko

kehamilan rendah pada kurun reproduksi sehat dan


meningkat lagi secara tajam pada kurun reproduksi tua.
Resiko melahirkan bayi pada usia kehamilan
kurang, dihubungkan dengan beberapa faktor yang
berhubungan
perawatan

dengan
kehamilan

kehamilan
yang

remaja,

tidak

yaitu

memadaidan

penambahan berat badan yang tidak cukup. Ibu remaja


muda (< 16 tahun) berisiko melahirkan dengan usia
kehamilan

kurang

dibandingkan

ibu

lebih

tua.

Sebaliknya wanita yang lebih tua mulai menunjukkan


penagaruh proses penuaannya.
b. Parietas
Parietas dalam arti luas mencakup gavida (jumlah
kehamilan), partus (jumlah kelahiran), dan abortus
(jumlah keguguran), sedang dalam

arti khusus yaitu

jumlah atau banyaknya anak yang dilahirkan. Parietas


dikatakan tinggi bila seseorang

wanita

melahirkan

anak ke empat atau lebih. Seorang wanita yang


sadar mempunyai tiga anak dan terjadi kehamilan
lagi,

keadaan kesehatannya akan mulai menurun,

Seorang mengalami anemia


.
c. Jarak kehamilan
Menurut ketentuan yang di keluarkan oleh badan
kordinasi keluarga berencana (BKKBN) menyatakan
bahwa jarak antara kelahiran yang ideal adalah 3 tahun
atau lebih. Hal tersebut karena jarak kelahiran yang
pendek dapat menyebabkan seorang ibu belum cukup
waktu untuk memulihkan kondisi tubuhnya setelah
kelahiran sebelumnya, sehingga merupakan salah satu
faktor penyebab kelemahan dan kematian ibu dan bayi
yang di lahirkan.

d. Kadar Hb
Hemoglobin (Hb) adalah bagian dari eritosit (sel
darah merah) yang dibentuk dalam sumsum tulang.
Hemoglobin dibentuk dari heme dan globin, heme
terdiri dari 2 pasang rantai polipeptida. Hemoglobin
adalah molekul yang mengandung 4 sub unit yang
berinteraksi sehingga menimbulkan efek kooperatif
yaitu

bila

molekul

sebuah

Oksigen

molekul hemoglobin mengenai

cenderung

terus

memperoleh

molekul Oksigen. Haemoglobin adalah suatu senyawa


protein dengan Fe dinamakan Conjugated protein.
Adanya ion Fe mengakibatkan warna darah menjadi
merah. Jika Hb berikatan dengan sel darah merah
dan CO2 akan menjadi karboxy hemoglobin yang
berwarna merah tua. Darah

arteri mengandung O2

sedangkan darah vena mengandung CO2.


Hemoglobin dalam darah berfungsi mengikat dan
mendistribusikan oksigen ke sel-sel jaringan tubuh,
termasuk ke dalam sel jaringan janin. Apabila kadar Hb
< 11 gr% pada saat hamil, maka distribusi oksigen ke
jaringan

akan

berkurang

sehingga

metabolisme

jaringan menurun, termasuk pada janin, pertumbuhan


akan terhambat dan berakibat dengan BBLR.
e. Jenis perkerjaan ibu
Jenis pekerjan juga dapat mempergaruhi produk
kehamilan, pada wanita yang memiliki pekerjaan yang
berat terutama pekerjaan yang berat, akan cenderung
melahirkan bayi dengan berat kurang dari 2500 gram
dengan risiko kematian yang lebih tinggi bagi ibu
maupun

bayinya.

Sebaliknya wanita yang memilih

jenis pekerjaan yang kurang memerlukan tenaga fisik

seperti pekerjaan profesi atau managemen tampaknya


kurang mempengaruhi berat bayi yang di lahirkan.
f. Tingkat pendidikan ibu
Pendidikan yang rendah, adat istiadat yang ketat
serta nilai dan kepercayaan akan takhayul disamping
tingkat penghasilan yang masih rendah merupakan
edic penghambat dalam upaya penggalakkan potensi
masyarakat
pengembangan

untuk

berperan

kesehatan.

serta

Pendidikan

dalam
rata-rata

penduduk yang masih rendah, khususnya dikalangan


ibu hamil merupakan salah

satu masalah yang

berpengaruh terhadap masalah-masalah

kesehatan,

sehingga sikap hidup dan perilaku yang mendorong


peningkatan kesehatan masyarakat masih kurang.
Pendidikan
ibu
yang masih rendah dapat
mengakibatkan kejadian BBLR meningkat akibat kurang
pengetahuan dalam

menjaga kehamilannya, makin

tinggi pendidikan ibu, mortalitas dan morbiditas makin


menurun,
hal tersebut
hanya akibat kesadaran ibu akan
1. Faktor
demografi
ibu :
a. Umur (<20 dan >35 tahun)
kesehatannya lebih tinggi, tetapi juga karena adanya
b. Ras kulit hitam
c.pengaruh
Status ekonomi
rendah
ekonominya
d. Status perkawinan (tidak
7. Kerangka
teori
menikah)
e. Tingkat pendidikan yang
rendah
2. Resiko kesehatan reproduksi
ibu
a. Parietas (0 atau >4 kali)
b. Status gizi
c. Jarak kehamilan
d. Infeksi
e. Pre eklampsia, eklampsia
f. Riwayat keguguran/ aborsi
g. Pernah melahirkan BBLR
h. Penyakit yang diderita
3. Lingkungan dan perilaku ibu
a. Merokok
b. Mengkonsumsi alkohol dan
narkoba

Faktor Janin:
a. Kelainan janin, cacat
bawaan
b. Faktor etnik dan ras
c. Hidroamnion
d. Kehamilan ganda

Pertumbuha
n janin

BBL
R

Antenatal care

Faktor Plasenta :
a. Besar dan berat plasenta
b. Tempat melekat plasenta
c. Tempat insersi tali pusat

8. Kerangka konsep dan hipotesis


Umur ibu
Status ekonomi
ibu

BBLR

Tingkat
pendidikan
Paritas
Status gizi
9. Definisi Operasional
No
1

Jarak kelahiran
VARIABEL
DEFENISI OPERASIONAL
Umur ibu Jumlah tahun atau lama waktu yang dimiliki
oleh responden sejak lahir sampai dengan
ulang tahun terakhir saat penelitian.
Dikategorikan sebagai berikut
1= Umur berisiko: kurang dari 20 tahun dan
lebih dari 35 tahun
0= Umur tidak berisiko: 20 sampai dengan 35
tahun
Skala : ordinal

Status
ekonomi

ibu
Tingkat
pendidika

n ibu
Paritas

Jumlah anak yang pernah dilahirkan oleh

responden baik yang lahir hidup maupun


mati sampai pada saat penelitian.
Dikategorikan sebagai berikut :
1= Paritas berisiko: 0 dan lebih dari 4
0= Paritas tidak berisiko:1-4
Skala : ordinal
5

Status

gizi ibu
Jarak
kelahiran

Jarak rentang waktu dari kelahiran sekarang

Penyakit

dengan kelahiran kelahiran sebelumnya.


Dikategorikan sebagai berikut :
1= jarak kelahiran < 2 tahun
0= jarak kelahiran 2 tahun.
Skala : ordinal
Gangguan
kesehatan
yang
diderita

selama

responden

kehamila

sehingga beresiko terhadap kejadian BBLR

(hipertensi, hipotensi, anemia, pre eklampsia,

selama

kehamilan

terakhir

eklampsia, penyakit infeksi, penyakit non


infeksi)
1= ya
0= tidak
Skala nominal
8

Perilaku
Ibu

Kriteria Inklusi
Pasien dengan BBLR yang setuju mengikuti penelitian
Ibu berumur >15 tahun
Kriteria Eklusi
Pasien mengundurkan diri dari penelitian
Pasien mempunyai gangguan mental sehingga
menganggu proses komunikasi.

10. Metode penelitian


a. Rancangan penelitian
Rancangan penelitian

yang

digunakan

adalah

cross

sectional
b. Tempat penelitian dan waktu penelitian
Tempat penelitian : RS. XX
Waktu penelitian : Januari-Juli 2015
c. Populasi
Populasi
Populasi adalah wilayah generalalisasi yang terdiri
atas

objek/

subjek

yang

mempunyai

kualitas

dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penelitian


untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Populasi dalam penelitian ini semua bayi yang lahir di RS
Anutapura pada tahun 2012
11. Kriteria Inklusi dan Eksklusi
a. Kriteria Inklusi
Ibu dengan BBLR yang setuju mengikuti penelitian
Ibu berumur >15 tahun
Ibu yang melahirkan bayi pada usia kehamilan cukup
bulan (tidak prematur)
b. Kriteria Eksklusi
Pasien mengundurkan diri dari penelitian
Pasien mempunyai gangguan mental sehingga
menganggu proses komunikasi
Ibu yang melahirkan bayi kembar (gemeli)
12. Besar sampel
Bayi dengan berat lahir kurang dari 2.500 gram (BBLR)
yang lahir di RS Anutapura pada tahun 2012.
Menggunakan Cara perhitungan : (hal 74: langkah-langkah
membuat proposal penelitian)

N= 10 kali jumlah variabel bebas yang diteliti / insidens


Variabel bebas= 7
Maka, N= 10x8 = 200
0,4

13. Cara pengambilan sampel


14. Alokasi sampel
Tidak dapat dilakukan karena alokasi sampel penelitian
dikenal pada desain uji klinis.
15. Alur penelitian (terlampir)
16. Cara kerja penelitian
a. Pada semua ibu yang melahirkan BBLR diberi penjelasan
tentang

latar

belakang,

penelitian.

Juga

tentang

penelitian,

terutama

hak

tujuan,
hak

cara,

dan

untuk

dan

manfaat

kewajiban

menolak

ikut

subyek
tanpa

konsekuensi.
b. Setelah semua ibu yang melahirkan BBLR mengerti segala
sesuatu tentang penelitian ini, dimintakan persetujuan
untuk ikut.
c. Dari polulasi penelitian dipilih 200 ibu yang memilki BBLR
yang memenuhi kreteria inklusi subyek peelitian.
d. Setiap ibu diberikan kuesioner sesuai dengan variabel yang
akan diteliti
e. Untuk pengukuran status gizi digunakan pengukuran LILA
17. Rencana analisa
a. Analisis bivariat
Analisis
biavariat

dimaksudkan

untuk

mengetahui

hubungan antara varibel bebas dan variabel terikat.


Analisis bivariat dilakukan pada variabel yang telah
dikategorikan dengan menggunakan uji chisquare (X2),
menggunakan = 0,05 dan 95% Confedence Interval (CI).
Uji chi square (X) digunakan bila data penelitian berupa
frekuensi-frekuensi dalam bentuk kategori baik itu nominal
atau ordinal, uji ini juga digunakan untuk menentukan
signifikansi dua variabel atau lebih.
b. Analisa multivariat

Analisis Multivariat untuk mengetahui faktor umur


ibu, status ekonomi ibu, tingkat pendidikan, paritas, status
gizi, jarak kelahiran, penyakit ibu, perilaku ibu terhadap
kejadian BBLR dilakukan analisis multivariat. Tujuan dari
analisis ini adalah untuk memperoleh model yang paling
baik

untuk

menentukan

variabel

mana

yang

paling

berisiko terhadap BBLR. Uji yang digunakan dalam analisis


multivariat adalah Regresi Logistik Multivariat.
Pemilihan berdasarkan statistik dilakukan dengan
seleksi variabel dengan menggunakan regresi logistik
sederhana. Jika hasil uji bivariate mempunyai
p<0,25 maka
dalam
p>0,25

nilai

variabel tersebut dapat diikutkan ke

kandidat
tetapi

model

multivariat.

Bila

nilai

secara substansi variabel tersebut

berhubungan dengan BBLR maka variabel tersebut


akan diikutkan sebagai

kandidat

tetap

model multivariat.

Setelah didapatkan model akhir, maka untuk mengetahui


variabel yang paling
dengan

variabel

dominan
dependen

berhubungan
adalah variabel yang

mempunyai nilai OR atau Exp ( ) paling tinggi.


18.

Aspek etika
Semua pasien dengan BBLRyang dirawat di RS. Anutapura
dimintakan persetujuannya secara sukarela untuk ikut
penelitian ini setelah mendapat informasi tentang lengkap
tentang tujuan, manfaat dan cara penelitian yang akan
dilakukan, hak dan kewajiban subyek serta jaminan
kerahasiaan data.

Lampiran 1.
Time Table (jadwal penelitian)

NO
.

BULAN
KEGIATAN

1
0

I. PERSIAPAN
1.

Pengurusan Izin

II. PELAKSANAAN
Pengumpulan Sampel
Pengumpulan & Analisa Data
Penulisan hasil
III. SEMINAR

11 12

Lampiran 2
DUMMY TABLE
Variable
Umur Ibu
Status ekonomi
Tingkat
pendidikan
Paritas
Status gizi
Jarak kehamilan
Penyakit ibu
Perilaku ibu

S.E

Wald

df

OR

IK 95 %
Min
Max

Lampiran 3
ALUR PENELITIAN

Ibu dengan
BBLR
Informed
Concent
Subjek : 200
Org

Kuesioner
Pengumpulan dan Analisa
data
Seminar Hasil

Lampiran 2
METODE PENGUKURAN
Kuesioner
1.

UMUM
Nama Pasien

Nama Suami

Alamat

.
.

2.

3.

Telepon/ Hp

REGISTRASI
Tempat Yankes

RS Anutapura

Tgl Melahirkan

ANAMNESIS
Umur

: ..Tahun

Pendidikan terakhir

1. Tidak tamat SD

4. Tamat SMA

2. Tamat SD

5. Sarjana

3. Tamat SMP
Pekerjaan

Pekerjaan suami

Penghasilan

1. < Rp.500.000,-

keluarga/bulan

2. Rp.500.000,- sd Rp. 1.900.000,3. Rp. 2.000.000,- sd Rp. 3.400.000,4. Rp. 3.500.000,- sd Rp. 4.900.000,-

Melahirkan anak ke-

5. Rp. 5.000.000,..

Masa kehamilan

..minggu

Jenis kehamilan

1. Tunggal

Pernah melahirkan

2. kembar
1. Ya

anak dengan berat

2. Tidak

< 2500 gr

3. Tidak tahu

Jumlah Anak lahir

4. Tidak menjawab
...orang

hidup
Jumlah anak lahir

orang

mati
Jumlah anggota

..orang

keluarga serumah
Pernah

1. Ya 2. Tidak 3.Tidak menjawab

memeriksakan diri
selama hamil

Bila ya: a. 1-2 kali


b. >3 kali

Merokok

1. Ya 2. Kadang-kadang 3. Tidak 4. Tak


menjawab.
Bila ya: a. 1 - 4 batang sehari
b. 5 - 9 batang sehari

Kebiasaan Merokok

suami

c. 10 batang sehari
1. Ya 2. Kadang-kadang 3. Tidak 4. Tak
menjawab
Bila ya: a. 1 - 4 batang sehari
b. 5 - 9 batang sehari
c. 10 batang sehari
1. Ya 2. Kadang-kadang 3. Tidak 4. Tak

Kebiasaan Merokok
Penghuni Rumah

menjawab

lain

Bila ya: a. 1 - 4 batang sehari


b. 5 - 9 batang sehari
c. 10 batang sehari

Minuman keras

Ya 2. Kadang-kadang 3. Tidak 4. Tak


menjawab

Lampiran 3

TIME TABLE PENELITIAN


NO
.

BULAN
KEGIATAN

1
0

I. PERSIAPAN
1.

Pengurusan Izin

II. PELAKSANAAN

11 12

Pengumpulan Sampel
Pengumpulan & Analisa Data
Penulisan hasil
III. SEMINAR

Anda mungkin juga menyukai