Anda di halaman 1dari 14

MATERI IN HOUSE TRAINING

PENDAMPINGAN KURIKULUM 2013 SMK

DI SMK NEGERI 3 JEPARA


TAHUN 2015

PEMERINTAH KABUPATEN JEPARA


UNIT PELAKSANA TEKNIS
SMK NEGERI 3 JEPARA
2015

I.

KONSEP KURIKULUM 2013

A. Pengertian kurikulum
Kurikulum menurut Undang-undang Nomor20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan,isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu. Dalam pengertian tersebut terdapat dua dimensi kurikulum,pertama
adalah rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, kedua
adalah cara yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran.
B. Elemen Perubahan Kurikulum 2013
Dari 8 standar nasional pendidikan (SNP) sebagaimana di atur dalam PP No. 19
tahun 2005, terdapat 4 standar yang mengalami perubahan signifikan terkait
dengan pengembangan kurikulum 2013 yaitu:
1. Standar Kompetensi Lulusan
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) pada pendidikan SMK adalah kriteria
mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan,
dan keterampilan yang diharapkan dapat dicapai setelah peserta didik
menyelesaikan masa belajar.SKL merupakan acuan utama dalam
pengembangan Kompetensi Inti (KI), selanjutnya Kompetensi Inti dijabarkan
ke dalam Kompetensi Dasar (KD.
Berikut ini adalh SKL untuk SMK sebagaimanan tercantum dalam
Permendikbud No. 54 tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan
Sekolah Dasar dan Menengah:
Dimensi
Sikap

Pengetahuan

Keterampilan

SMA/MA/SMK/MAK/SMALB/Paket C
Kualifikasi Kemampuan
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman,
berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan
budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab serta dampak
fenomena dan kejadian.
Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif
dalam ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari
yang dipelajari di sekolah secara mandiri.

2. Standar Isi
Standar Isi adalah criteria mengenai Ruang Lingkup Materi dan Tingkat
Kompetensi untuk mencapai Kompetensi Lulusan pada jenjang dan jenis
pendidikan tertentu.
Tingkat Kompetensi merupakan batas minimal pencapaian Kompetensi sikap,
pengetahuan dan ketrampilan.
Standar Isi untuk SMK diatur dalam Permendikbud No. 60 Tahun 2014 tentang
Kurikulum 2013 SMK / MAK. Dalam peraturan menteri tersebut dijelaskan
bahwa Kurikulum 2013 SMK/MAK terdiri atas: Kerangka Dasar Kurikulum;
Struktur Kurikulum; Silabus; dan Pedoman Mata Pelajaran.
Struktur Kurikulum merupakan pengorganisasian Kompetensi Inti, Kompetensi
Dasar, Muatan pembelajaran, mata pelajaran dan beban belajar pada seyiap
satuan pendidikan dan program pendidikan. Kompetensi Inti (KI) merupakan
tingkat kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan.yang harus
dimiliki oleh peserta didik pada setiap tingkat kelas. Sedangkan Kompetensi
Dasar (KD) berisi kemampuan dan muatan pembelajaran untuk suatu mata
pelajaran yan mengacu pada KI
2

3. Standar Proses
Standar Proses adalah criteria mengenai pelaksanaan pembelajaran pada
suatu satuan pendidikan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan.
Proses pembelajaran di satuan pendidikan harus dilaksankan berbasis
aktivitas dengan karakteristik: inteaktif dan inspiratif; menyenangkan,
menantang dan memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif;
kontekstual dan kolaboratif; memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas, dan kemendirian peserta didik serta; sesuai dengan bakat, minat,
kemampuan dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik
sebagaimana tercantum dalam Pasal 2 Permendikbud No. 103 tahun 2014
tentang Pembelajaran Pada Pendidikan Dasar dan Menengah.
Pada Kurikulum 2013 dikembangkan 3 (tiga) model pembelajaran utama yang
diharapkan dapat membentuk perilaku saintifik, perilaku sosial serta
mengembangkan rasa keingintahuan. Ketiga model tersebut adalah: model
Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning), model
Pembelajaran Berbasis Prijek (Project Based Learning), dan model
Pembelajaran Melalui Penyingkapan/Penemuan (Discovery/Inquiry Learning).
4. Standar Penilaian
Standar Penilaian Pendidikan adalah criteria mengenai mekanisme, prosedur
dan instrument penilaian hasil belajar peserta didik. Kurikulum 2013
mempersyaratkan penggunaan penilaian autentik sebab diyakini bahwa
penilaian ini mampu memberikan informasi kemampuan peserta didik secara
holistic (menyeluruh) dan valid.
Dalam pasal 1 Permendikbud No. 104 tahun 2014 tentang Penilaian
Hasil Belajar oleh Pendidik pada Pendidikan Dasar dan Menengah
disebutkan bahwa Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik adalah proses
pengumpulan informasi/bukti tentang capaian pembelajaran peserta didik
dalam kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial, kompetensi pengetahuan,
dan kompetensi keterampilan yang dilakukan secara terencana dan
sistematis, selama dan setelah proses pembelajaran
Lingkup Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik:
A.
Sikap (Spriritual dan Sosial)
Menerima nilai
Kesediaan menerima suatu nilai dan memberikan
perhatian terhadap nilai tersebut
Menanggapi nilai
Kesediaan menjawab suatu nilai dan ada rasa
puas dalam membicarakan nilai tersebut
Menghargai nilai
Menganggap nilai tersebut baik; menyukai nilai
tersebut; dan komitmen terhadap nilai tersebut
Menghayati nilai
Memasukkan nilai tersebut sebagai bagian dari
sistem nilai dirinya
Mengamalkan nilai
Mengembangkan nilai tersebut sebagai ciri
dirinya dalam berpikir, berkata, berkomunikasi,
dan bertindak (karakter)
B.
Pengetahuan
Kemampuan Berpikir
Mengingat:
mengemukakan kembali apa yang
sudah dipelajari dari guru, buku,
sumber lainnya sebagaimana
aslinya, tanpa melakukan
perubahan
Memahami:
Sudah ada proses pengolahan dari
bentuk aslinya tetapi arti dari
kata, istilah, tulisan, grafik, tabel,
gambar, foto tidak berubah.

Deskripsi
Pengetahuan hafalan: ketepatan, kecepatan,
kebenaran pengetahuan yang diingat dan
digunakan ketika menjawab pertanyaan tentang
fakta, definisi konsep, prosedur, hukum, teori
dari apa yang sudah dipelajari di kelas tanpa
diubah/berubah.
Kemampuan mengolah pengetahuan yang
dipelajari menjadi sesuatu yang baru seperti
menggantikan suatu kata/istilah dengan
kata/istilah lain yang sama maknanya; menulis
kembali suatu kalimat/paragraf/tulisan dengan
kalimat/paragraf/tulisan sendiri dengan tanpa
3

Menerapkan:
Menggunakan informasi, konsep,
prosedur, prinsip, hukum, teori
yang sudah dipelajari untuk
sesuatu yang baru/belum
dipelajari

Menganalisis:
Menggunakan keterampilan yang
telah dipelajarinya terhadap suatu
informasi yang belum
diketahuinya dalam
mengelompokkan informasi,
menentukan keterhubungan
antara satu kelompok/ informasi
dengan kelompok/ informasi
lainnya, antara fakta
dengan konsep, antara
argumentasi dengan kesimpulan,
benang merah pemikiran antara
satu karya dengan karya lainnya
Mengevaluasi:
Menentukan nilai suatu benda
atau informasi berdasarkan suatu
kriteria

Mencipta:
Membuat sesuatu yang baru dari
apa yang sudah ada sehingga
hasil tersebut merupakan satu
kesatuan utuh dan berbeda dari
komponen yang digunakan untuk
membentuknya

mengubah artinya informasi aslinya; mengubah


bentuk komunikasi dari bentuk kalimat ke
bentuk grafik/tabel/visual atau sebaliknya;
memberi tafsir suatu
kalimat/paragraf/tulisan/data sesuai dengan
kemampuan peserta didik; memperkirakan
kemungkinan yang terjadi dari suatu informasi
yang terkandung dalam suatu
kalimat/paragraf/tulisan/data.
Kemampuan menggunakan pengetahuan seperti
konsep massa, cahaya, suara, listrik, hukum
penawaran dan permintaan, hukum Boyle,
hukum Archimedes, membagi/
mengali/menambah/mengurangi/menjum-lah,
menghitung modal dan harga, hukum
persamaan kuadrat, menentukan arah kiblat,
menggunakan jangka, menghitung jarak tempat
di peta, menerapkan prinsip kronologi dalam
menentukan waktu suatu benda/peristiwa, dan
sebagainya dalam mempelajari sesuatu yang
belum pernah dipelajari sebelumnya.
Kemampuan mengelompokkan benda
berdasarkan persamaan dan perbedaan ciricirinya, memberi nama bagi kelompok tersebut,
menentukan apakah satu kelompok sejajar/lebih
tinggi/lebih luas dari yang lain, menentukan
mana yang lebih dulu dan mana yang
belakangan muncul, menentukan mana yang
memberikan pengaruh dan mana yang
menerima pengaruh, menemukan keterkaitan
antara fakta dengan kesimpulan, menentukan
konsistensi antara apa yang dikemukakan di
bagian awal dengan bagian berikutnya,
menemukan pikiran pokok
penulis/pembicara/nara sumber, menemukan
kesamaan dalam alur berpikir antara satu karya
dengan karya lainnya, dan sebagainya
Kemampuan menilai apakah informasi yang
diberikan berguna, apakah suatu
informasi/benda menarik/menyenangkan bagi
dirinya, adakah penyimpangan dari kriteria
suatu pekerjaan/keputusan/ peraturan,
memberikan pertimbangan alternatif mana yang
harus dipilih berdasarkan kriteria, menilai
benar/salah/bagus/jelek dan sebagainya suatu
hasil kerja berdasarkan kriteria.
Kemampuan membuat suatu cerita/tulisan dari
berbagai sumber yang dibacanya, membuat
suatu benda dari bahan yang tersedia,
mengembangkan fungsi baru dari suatu benda,
mengembangkan berbagai bentuk kreativitas
lainnya.

Sasaran penilaian hasil belajar oleh pendidik pada dimensi pengetahuan


adalah:
Dimensi
Deskripsi
Pengetahu
an
Faktual
Pengetahuan tentang istilah, nama orang, nama benda, angka, tahun,
dan hal-hal yang terkait secara khusus dengan suatu mata pelajaran.
4

Konseptual
Prosedural
Metakogniti
f

Pengetahuan tentang kategori, klasifikasi, keterkaitan antara satu


kategori dengan lainnya, hukum kausalita, definisi, teori.
Pengetahuan tentang prosedur dan proses khusus dari suatu mata
pelajaran seperti algoritma, teknik, metoda, dan kriteria untuk
menentukan ketepatan penggunaan suatu prosedur.
Pengetahuan tentang cara mempelajari pengetahuan, menentukan
pengetahuan yang penting dan tidak penting (strategic knowledge),
pengetahuan yang sesuai

C.

Ketrampilan
Sasaran penilaian hasil belajar oleh pendidik pada ranah keterampilan abstrak :
Ketrampilan
Deskripsi
Abstrak
Mengamati
Perhatian pada waktu mengamati suatu objek/membaca suatu
tulisan/mendengar suatu penjelasan, catatan yang dibuat
tentang yang diamati, kesabaran, waktu (on task) yang
digunakan untuk mengamati
Menanya
Jenis, kualitas, dan jumlah pertanyaan yang diajukan peserta
didik (pertanyaan faktual, konseptual, prosedural, dan hipotetik)
Mengumpulkan
Jumlah dan kualitas sumber yang dikaji/digunakan, kelengkapan
informasi /
informasi, validitas informasi yang dikumpulkan, dan
mencoba
instrumen/alat yang digunakan untuk mengumpulkan data.
Menalar /
Mengembangkan interpretasi, argumentasi dan kesimpulan
mengasosiasi
mengenai keterkaitan informasi dari dua fakta/konsep,
interpretasi argumentasi dan kesimpulan mengenai keterkaitan
lebih dari dua fakta/konsep/teori, mensintesis dan argumentasi
serta kesimpulan keterkaitan antarberbagai jenis
fakta/konsep/teori/ pendapat; mengembangkan interpretasi,
struktur baru, argumentasi, dan kesimpulan yang menunjukkan
hubungan fakta/ konsep/teori dari dua sumber atau lebih yang
tidak bertentangan; mengembangkan interpretasi, struktur baru,
argumentasi dan kesimpulan dari konsep/teori/pendapat yang
berbeda dari berbagai jenis sumber.
Mengkomunikasik Menyajikan hasil kajian (dari mengamati sampai menalar) dalam
an
bentuk tulisan, grafis, media elektronik, multi media dan lain-lain.

Sedangkan Sasaran penilaian hasil belajar oleh pendidik pada ranah


keterampilan konkrit :
Ketrampilan
Deskripsi
konkrit
Persepsi (perception)
Menunjukan perhatian untuk melakukan suatu gerakan
Kesiapan (set)
Menunjukan kesiapan mental dan fisik untuk melakukan
suatu gerakan
Meniru (guided
Meniru gerakan secara terbimbing
response)
Membiasakan gerakan
Melakukan gerakan mekanistik
(mechanism)
Mahir (complex or overt Melakukan gerakan kompleks dan termodifikasi
response)
Menjadi gerakan alami
Menjadi gerakan alami yang diciptakan sendiri atas dasar
(adaptation)
gerakan yang sudah dikuasai sebelumnya
Menjadi tindakan
Menjadi gerakan baru yang orisinal dan sukar ditiru oleh
orisinal (origination)
orang lain dan menjadi ciri khasnya

II.

PEMAHAMAN KOMPETENSI

Standar Kompetensi Lulusan (SKL) pada pendidikan SMK adalah kriteria


mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan,
dan keterampilan yang diharapkan dapat dicapai setelah peserta didik
menyelesaikan
masa
belajar.SKL
merupakan
acuan
utama
dalam
pengembangan Kompetensi Inti (KI), selanjutnya Kompetensi Inti dijabarkan ke
dalam Kompetensi Dasar (KD).
Kompetensi Inti merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai SKL yang harus
dimiliki seorang peserta didik pada setiap tingkat kelas atau program yang
menjadi dasar pengembangan KD. KI mencakup: sikap spiritual, sikap sosial,
pengetahuan, dan keterampilan yang berfungsi sebagai pengintegrasi muatan
pembelajaran, mata pelajaran atau program dalam mencapai SKL. Berikut ini
adalh Kompetensi Inti SMK sesuai dengan Permendikbud No 60 tahun 2014
tentan Kurikulum SMK /MAK
KOMPETENSI INTI
KELAS X
1. Menghayati dan
mengamalkan ajaran
agama yang dianutnya.

KOMPETENSI INTI
KELAS XI
1. Menghayati dan
mengamalkan ajaran
agama yang
dianutnya.

2. Menghayati dan
2.
mengamalkan perilaku
jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong
royong, kerja sama,
toleran, damai), santun,
responsif dan proaktif
dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi
atas berbagai
permasalahan dalam
berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.

KOMPETENSI INTI
KELAS XII
1. Menghayati dan
mengamalkan ajaran
agama yang dianutnya.

Menghayati dan
2.
mengamalkan perilaku
jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong
royong, kerja sama,
toleran, damai),
santun, responsif dan
proaktif dan
menunjukkan sikap
sebagai bagian dari
solusi atas berbagai
permasalahan dalam
berinteraksi secara
efektif dengan
lingkungan sosial dan
alam serta dalam
menempatkan diri
sebagai cerminan
bangsa dalam
pergaulan dunia.

Menghayati dan
mengamalkan perilaku
jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong
royong, kerja sama,
toleran, damai), santun,
responsif dan proaktif
dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari
solusi atas berbagai
permasalahan dalam
berinteraksi secara
efektif dengan
lingkungan sosial dan
alam serta dalam
menempatkan diri
sebagai cerminan
bangsa dalam
pergaulan dunia.

3. Memahami,
3. Memahami,
3. Memahami,
menerapkan dan
menerapkan, dan
menerapkan,
menganalisispengetahu
menganalisis
menganalisis, dan
an faktual, konseptual,
pengetahuan faktual,
mengevaluasi
dan prosedural
konseptual,
pengetahuan faktual,
berdasarkan rasa ingin
prosedural, dan
konseptual,
tahunya tentang ilmu
metakognitif
prosedural, dan
pengetahuan, teknologi,
berdasarkan rasa ingin
metakognitif dalam
seni, budaya, dan
tahunya tentang ilmu
ilmu pengetahuan,
humaniora dalam
pengetahuan,
teknologi, seni, budaya,
wawasan kemanusiaan,
teknologi, seni,
dan humaniora dengan
kebangsaan, kenegaraan,
budaya, dan
wawasan kemanusiaan,
7

KOMPETENSI INTI
KELAS X
dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan
kejadian dalam bidang
kerja yang spesifik untuk
memecahkan masalah.

KOMPETENSI INTI
KELAS XI
humaniora dalam
wawasan
kemanusiaan,
kebangsaan,
kenegaraan, dan
peradaban terkait
penyebab fenomena
dan kejadian dalam
bidang kerja yang
spesifik untuk
memecahkan masalah.

KOMPETENSI INTI
KELAS XII
kebangsaan,
kenegaraan, dan
peradaban terkait
penyebab fenomena
dan kejadian dalam
bidang kerja yang
spesifik untuk
memecahkan masalah.

4. Mengolah, menalar, dan 4. Mengolah, menalar,


4. Mengolah, menalar,
menyaji dalam ranah
dan menyaji dalam
menyaji, dan mencipta
konkret dan ranah
ranah konkret dan
dalam ranah konkret
abstrakterkait dengan
ranah abstrak terkait
dan ranah
pengembangan dari yang
dengan
abstrakterkait dengan
dipelajarinya di sekolah
pengembangan dari
pengembangan dari
secara mandiri, dan
yang dipelajarinya di
yang dipelajarinya di
mampu melaksanakan
sekolah secara
sekolah secara mandiri,
tugas spesifik di bawah
mandiri, bertindak
dan mampu
pengawasan langsung.
secara efektif dan
melaksanakan tugas
kreatif, dan mampu
spesifik di bawah
melaksanakan tugas
pengawasan langsung.
spesifik di bawah
pengawasan langsung.
Kompetensi Dasar adalah kemampuan yang menjadi syarat untuk menguasai
Kompetensi Inti yang harus diperoleh peserta didik melalui proses pembelajaran.
Kompetensi Dasar merupakan tingkat kemampuan dalam konteks muatan
pembelajaran serta perkembangan belajar yang mengacu pada Kompetensi Inti
dan dikembangkan berdasarkan taksonomi hasil belajar.
Taksonomi dimaknai sebagai seperangkat prinsip klasifikasi atau struktur dan
kategori ranah kemampuan tentang perilaku peserta didik yang terbagi ke dalam
ranah sikap, pengetahuan dan keterampilan. Pembagian ranah perilaku belajar
dilakukan untuk mengukur perubahan perilaku seseorang selama proses
pembelajaran sampai pada pencapaian hasil belajar, dirumuskan dalam perilaku
(behaviour) dan terdapat pada indikator pencapaian kompetensi.
Berikut ini Rincian Gradasi / Taksonomi sikap, pengetahuan dan ketrampilan:
Sikap
Pengetahuan
Ketrampilan
Abstrak
Konkrit
Menerima
Mengingat-C1
Mengama Persepsi
ti
Menjalankan
Memahami-C2
Menanya Kesiapan
Menghargai
Menerapkan-C3
Mencoba Meniru
Menghayati
Menganalisis-C4
Menalar
Membiasakan gerakan
Mengamalkan
Mengevaluasi-C5
Menyaji
Mahir
Mencipta Menjadi gerakan alami
Menjadi tindakan orisinil
KATA KERJA OPERASIONAL (KKO) REVISI TAKSONOMI BLOOM
1.)

Ranah Kognitif
(ANDERSON, L.W. dan Krathwohl, D.R. : 2001)
Takson
C1
C2
C3
omi
(Pengrtah (Pemaha
(Aplikasi)
Bloom
uan)
man)
Lama

C4
(Analisis
)

C5
(Sintesi
s)

C6
(Evalu
asi)
8

Takson
omi
Bloom
Revisi

C1
(Mengingat
)

Mengingat
(remember)
Mengutip
Menebitkan
Menjelaskan
Memasagkan
Membaca
Menamai
Meninjau
Mentabulasi
Memberi
kode
Menulis
Menytakan
Menunjukkan
Mendaftar
Menggambar
Membilang
Mengidentifik
asi
Menghafal
Mencatat
Meniru

2.)

Memahami
(Understad)
Memperkiraka
n
Menceritajan
Merinci
Megubah
Memperluas
Menjabarkan
Menconthkan
Mengemukaka
n
Menggali
Mengubah
Menghitung
Menguraikan
Mempertahank
an
Mngartikan
Menerangkan
Menafsirkan
Memprediksi
Melaporkan
membedakan

C3
(Mengaplika
sikan)

C4
(Mengan
alisis)

Mengaplikasi
kan
Apply)
Mengaskan
Menentukan
Menerapkan
Memodifikasi
Membangun
Mencegah
Melatih
Menyelidiki
Memproses
Memecahkan
Melakukan
Mensimulasikan
Mengurutkan
Membiasakan
Mengklasifikasi
Menyesuaikan
Menjalankan
Mengoperasikan
Meramalkan

C5
(Meneval
uasi)

Menganalisis
(Analyze)
Memecahkan
Menegaskan
Meganalisis
Menimpulkan
Menjelajah
Mengaitkan
Mentransfer
Mengedit
Menemukan
Menyeleksi
Mengoreksi
Mendeteksi
Menelaah
Mengukur
Membangunk
an
Merasionalka
n
Mendiagnosis
Memfokuskan
Memadukan

C6
(Mencip
ta)

Mengevaluas
i
(Evaluate)
Membandingk
an
Menilai
Mengarahkan
Mengukur
Meangkum
Mendukung
Memilih
Memproyeksik
an
Mengkritik
Mengarahkan
Memutukan
Memisahkan
menimbang

Ranah Afektif
A1
Menerima
Mengikuti
Menganut
Mematuhi
Meminati

3.)

C2
(Memaha
mi)

A2
Merespon
Menyenangi
Menyambut
Mendukung
Maporkan
Memilih
Menampilkan
Menyetujui
Mengatakan

A3
Menghargai
Mengsaumsik
an
Meyakinkan
Memperjelas
Menekankan
Menyumbang
Mengimani

A4
Mngorganisaik
an
Mengubah
Menata
Membangun
Membentuk
pendapat
Memadukan
Mengelola
Merembuk
Menegoisasi

A5
Karakterisasi
Menurut Nilai
Membiasakan
Mengubah
perilaku
Berakhlak
mulia
Melayani
Membuktikan
Memecahkan

Ranah Psikomotorik
P1
Meniru

P2
Manipulasi

P3
Presisi

P4
Artikulasi

P5
Naturalisa
si

Mencipt
(Create

Mengumpulk
Mengatur
Erancang
Membuat
Merearasi
Memperjelas
Mengarang
Menyususn
Mengode
Mengkombin
an
Memfasilitas
Mengkonstru
Merumuskan
Menghubung
Menciptakan
menampilka

Menyalin
Mengikuti
Mereplikasi
Mengulangi
Mematuhi
Mengaktifkan
Menyesuaikan
Menggabungk
an
Melamar
Mengatur
Mengumpulka
n
Menimbang
Memperkecil
Membangun
Mengubah
Membersihka
n
Memposisikan
Mengkonstruk
si

Kembali membuat
Membangun
Melakukan
Melaksanakan
Menerapkan
Mengoreksi
Mendemonstrasikan
Merancang
Memilah
Melatih
Memperbaiki
Mengidentifikasikan
Mengisi
Menempatkan
Membuat
Memanipulasi
Mereparasi
Mencampur

III.

Menunjukkan
Melengapi
Menyempurnak
an
Mengkalibrasi
Mengendalikan
Mengalihkan
Menggantikan
Memutar
Mengirim
Memindahkan
Mendorong
Menarik
Memproduksi
Mencampur
Mengoperasik
an
Mengemas
Membungkus

Membangun
Mengatasi
Menggabungk
an
Beradaptasi
Memodifikasi
Merumuskan
Mengalihkan
Mempertaja
m
Membentuk
Memadanka
n
Menggunaka
n
Memulai
Menyetir
Menjelaskan
Menempel
Menskestsa
Mendengark
an
Menimbang

Mendesain
Menentuk
an
Mengelola

MODEL PEMBELAJARAN

Proses pembelajaran dapat dipadankan dengan suatu proses ilmiah, sehingga


Kurikulum 2013 menekankan pendekatan scientific dalam pembelajaran.
Adapun Proses pembelajaran yang mengacu pada pembelajaran
berpendekatan saintifik, meliputi lima langkah sebagai berikut:
1. Mengamati, yaitu kegiatan siswa untuk mengidentifikasi melalui indera
penglihat (membaca, menyimak), pembau, pendengar, pengecap dan
peraba pada waktu mengamati suatu objek dengan ataupun tanpa alat
bantu. Alternatif kegiatan mengamati antara lain observasi lingkungan,
mengamati gambar, video, tabel dan grafik data, menganalisis peta,
membaca berbagai informasi yang tersedia di media masa dan internet
maupun sumber lain. Bentuk hasil belajar dari kegiatan mengamati adalah
siswa dapat mengidentifikasi masalah.
2. Menanya, yaitu kegiatan siswa untuk mengungkapkan apa yang ingin
diketahuinya baik yang berkenaan dengan suatu objek, peristiwa, suatu
proses tertentu. Dalam kegiatan menanya, siswa membuat pertanyaan
secara individu atau kelompok tentang apa yang belum diketahuinya.
Siswa dapat mengajukan pertanyaan kepada guru, nara sumber, siswa
lainnya dan atau kepada diri sendiri dengan bimbingan guru hingga siswa
dapat mandiri dan menjadi kebiasaan. Pertanyaan dapat diajukan secara
lisan dan tulisan serta harus dapat membangkitkan motivasi siswa untuk
tetap aktif dan gembira. Bentuknya dapat berupa kalimat pertanyaan dan
kalimat hipotesis. Hasil belajar dari kegiatanmenanya adalah siswa dapat
merumuskan masalah dan merumuskan hipotesis.
3. Mengumpulkan data, yaitu kegiatan siswa untuk mencari informasi
sebagai bahan untuk dianalisis dan disimpulkan. Kegiatan mengumpulkan
data dapat dilakukan dengan cara membaca buku, mengumpulkan data
sekunder, observasi lapangan, uji coba (eksperimen), wawancara,
menyebarkan kuesioner, dan lain-lain. Hasil belajar dari kegiatan
mengumpulkan data adalah siswa dapat menguji hipotesis.
4. Mengasosiasi, yaitu kegiatan siswa mengolah data dalam bentuk
serangkaian aktivitas fisik dan pikiran dengan bantuan peralatan tertentu.
10

Bentuk kegiatan mengolah data antara lain melakukan klasifikasi,


pengurutan (sorting), menghitung, membagi, dan menyusun data dalam
bentuk yang lebih informatif, serta menentukan sumber data sehingga
lebih bermakna. Kegiatan siswa dalam mengolah data misalnya membuat
tabel, grafik, bagan, peta konsep, menghitung, dan pemodelan.
Selanjutnya siswa menganalisis data untuk membandingkan ataupun
menentukan hubungan antara data yang telah diolahnya dengan teori
yang ada sehingga dapat ditarik simpulan dan atau ditemukannya prinsip
dan konsep penting yang bermakna dalam menambah skema kognitif,
meluaskan pengalaman, dan wawasan pengetahuannya. Hasil belajar dari
kegiatan menalar/mengasosiasi adalah siswa dapat menyimpulkan hasil
kajian dari hipotesis.
5. Mengomunikasikan
yaitu
kegiatan
siswa
mendeskripsikan
dan
menyampaikan hasil temuannya dari kegiatan mengamati, menanya,
mengumpulkan dan mengolah data, serta mengasosiasi yang ditujukan
kepada orang lain baik secara lisan maupun tulisan dalam bentuk
diagram, bagan, gambar, dan sejenisnya dengan bantuan perangkat
teknologi sederhana dan atau teknologi informasi dan komunikasi. Hasil
belajar
dari
kegiatanmengomunikasikan
adalah
siswa
dapat
memformulasikan dan mempertanggungjawabkan pembuktian hipotesis
Atau dapat pula dicermati dalam bentuk table berikut:
Langkah
Deskripsi Kegiatan
Bentuk Hasil Belajar
Pembelajaran
Mengamati
mengamati dengan indra
perhatian pada waktu
(observing)
(membaca, mendengar,
mengamati suatu
menyimak, melihat,
objek/membaca suatu
menonton, dan sebagainya)
tulisan/mendengar
dengan atau tanpa alat
suatu penjelasan,
catatan yang dibuat
tentang yang diamati,
kesabaran, waktu (on
task) yang digunakan
untuk mengamati
Menanya
membuat dan mengajukan
jenis, kualitas, dan
(questioning)
pertanyaan, tanya jawab,
jumlah pertanyaan yang
berdiskusi
diajukan peserta didik
tentang informasi yang
(pertanyaan faktual,
belum dipahami, informasi
konseptual, prosedural,
tambahan yang ingin
dan hipotetik)
diketahui, atau sebagai
klarifikasi.
Mengumpulkan
mengeksplorasi, mencoba,
jumlah dan kualitas
informasi/mencoba berdiskusi,
sumber yang
(experimenting)
mendemonstrasikan, meniru dikaji/digunakan,
bentuk/gerak, melakukan
kelengkapan informasi,
eksperimen, membaca
validitas informasi yang
sumber lain selain buku teks, dikumpulkan, dan
mengumpulkan data dari
instrumen/alat yang
nara sumber melalui angket, digunakan untuk
wawancara, dan
mengumpulkan data.
memodifikasi/
menambahi/mengembangkan
Menalar/Mengasosi mengolah informasi yang
mengembangkan
asi (associating)
sudah dikumpulkan,
interpretasi,
menganalisis data dalam
argumentasi dan
bentuk membuat kategori,
kesimpulan mengenai
mengasosiasi atau
keterkaitan informasi
menghubungkan
dari dua fakta/konsep,
fenomena/informasi yang
interpretasi
11

terkait dalam rangka


menemukan
Mengomunikasikan
(communicating)

menyajikan laporan dalam


bentuk bagan, diagram, atau
grafik; menyusun laporan
tertulis; dan menyajikan
laporan meliputi proses,
hasil, dan kesimpulan secara
lisan

argumentasi dan
kesimpulan mengenai
keterkaitan lebih dari
dua
menyajikan hasil kajian
(dari mengamati
sampai menalar) dalam
bentuk tulisan, grafis,
media elektronik, multi
media dan lain

Pada Kurikulum 2013 dikembangkan 3 (tiga) model pembelajaran utama yang


diharapkan dapat membentuk perilaku saintifik, perilaku sosial serta
mengembangkan rasa keingintahuan. Ketiga model tersebut adalah:
1. model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning),
2. model Pembelajaran Berbasis Projek (Project Based Learning),
3. model Pembelajaran Melalui Penyingkapan/Penemuan (Discovery/Inquiry
Learning).
Tidak semua model pembelajaran tepat digunakan untuk semua KD/materi
pembelajaran. Model pembelajaran tertentu hanya tepat digunakan untuk
materi pembelajaran tertentu pula. Demikian sebaliknya mungkin materi
pembelajaran tertentu akan dapat berhasil maksimal jika menggunakan
model pembelajaran tertentu. Untuk itu guru harus menganalisis rumusan
pernyataan setiap KD, apakah cenderung pada pembelajaran penyingkapan
(Discovery/Inquiry Learning) atau pada pembelajaran hasil karya (Problem
Based Learning dan Project Based Learning).
Rambu-rambu penentuan model penyingkapan/penemuan:
a. Pernyataan KD-3 dan KD-4 mengarah ke pencarian atau penemuan;
b. Pernyataan KD-3 lebih menitikberatkan pada pemahaman pengetahuan
faktual, konseptual, dan procedural; dan
c. Pernyataan KD-4 pada taksonomi mengolah dan menalar.
Rambu-rambu penemuan model hasil karya (Problem Based Learning dan
Project Based Learning):
a. Pernyataan KD-3 dan KD-4 mengarah pada hasil karya berbentuk jasa atau
produk;
b. Pernyataan KD-3 pada bentuk pengetahuan metakognitif;
c. Pernyataan KD-4 pada taksonomi menyaji dan mencipta, dan
d. Pernyataan KD-3 dan KD-4 yang memerlukan persyaratan penguasaan
pengetahuan konseptual dan prosedural.
Masing-masing model pembelajaran tersebut memiliki urutan langkah kerja
(syntax) tersendiri, yang dapat diuraikan sebagai berikut.
a. Model Pembelajaran Penyingkapan (Penemuan dan pencarian/penelitian)
Model Discovery Learning adalah memahami konsep, arti, dan hubungan,
melalui proses intuitif untuk akhirnya sampai kepada suatu kesimpulan
(Budiningsih, 2005:43). Discovery terjadi bila individu terlibat, terutama
dalam penggunaan proses mentalnya untuk menemukan beberapa
konsep dan prinsip.
Discovery dilakukan melalui observasi, klasifikasi, pengukuran, prediksi,
penentuan dan inferi. Proses tersebut disebut cognitive process
sedangkan discovery itu sendiri adalah the mental process of
assimilatingconcepts and principles in the mind (Robert B. Sund dalam
Malik, 2001:219).
1) Sintaksis model Discovery Learning
a) Pemberian rangsangan (Stimulation);
b) Pernyataan/Identifikasi masalah (Problem Statement);
c) Pengumpulan data (Data Collection);
d) Pembuktian (Verification), dan
12

e) Menarik simpulan/generalisasi (Generalization).


2) Sintaksis model Inquiry Learning Terbimbing
Model pembelajaran yang dirancang membawa peserta didik dalam
proses penelitian melalui penyelidikan dan penjelasan dalam setting
waktu yang singkat (Joice&Wells, 2003).
Merupakan kegiatan pembelajaran yang melibatkan secara maksimal
seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki sesuatu
secara sistematis kritis dan logis sehingga mereka dapat merumuskan
sendiri temuannya.
Sintaksis/tahap model inkuiri meliputi:
a) Orientasi masalah;
b) Pengumpulan data dan verifikasi;
c) Pengumpulan data melalui eksperimen;
d) Pengorganisasian dan formulasi eksplanasi, dan
e) Analisis proses inkuiri.
b. Model Pembelajaran Hasil Karya Problem Based Learning (PBL)
Merupakan pembelajaran yang menggunakan berbagai kemampuan
berpikir dari peserta didik secara individu maupun kelompok serta
lingkungan nyata untuk mengatasi permasalahan sehingga bermakna,
relevan, dan kontekstual (Tan OnnSeng, 2000).
Tujuan PBL adalah untuk meningkatkan kemampuan dalam menerapkan
konsep-konsep pada permasalahan baru/nyata, pengintegrasian konsep
High Order Thinking Skills (HOTS), keinginan dalam belajar, mengarahkan
belajar diri sendiri dan keterampilan(Norman and Schmidt).
1) Sintaksis model Problem Based Learning dari Bransford and Stein
(dalam Jamie Kirkley, 2003:3) terdiri atas:
a) Mengidentifikasi masalah;
b) Menetapkan masalah melalui berpikir tentang masalah dan
menseleksi informasi-informasi yang relevan;
c) Mengembangkan solusi melalui pengidentifikasian alternatifalternatif, tukar-pikiran dan mengecek perbedaan pandang;
d) Melakukan tindakan strategis, dan
e) Melihat ulang dan mengevaluasi pengaruh-pengaruh dari solusi
yang dilakukan.
2) Sintaksis model Problem Solving Learning Jenis Trouble Shooting (David
H. Jonassen, 2011:93) terdiri atas:
a) Merumuskan uraian masalah;
b) Mengembangkan kemungkinan penyebab;
c) Mengetes penyebab atau proses diagnosis, dan
d) Mengevaluasi.
c. Model pembelajaran Project Based Learning (PjBL).
Pembelajaran otentik menggunakan proyek nyata dalam kehidupan yang
didasarkan pada motivasi yang tinggi, pertanyaan yang menantang,
tugas-tugas atau permasalahan untuk membentuk penguasaan
kompetensi yang dilakukan secara kerjasama dalam upaya memecahkan
masalah (Barel, 2000 and Baron 2011).
Tujuan PjBL adalah meningkatkan motivasi belajar, team work,
keterampilan kolaborasi dalam pencapaian kemampuan akademik level
tinggi/taksonomi tingkat kreativitas yang dibutuhkan pada abad 21 (Cole
&Wasburn Moses, 2010).
Sintaksis/tahapan model pembelajaran Project Based Learning, meliputi:
1) Penentuan pertanyaan mendasar (Start with the Essential Question);
2) Mendesain perencanaan proyek;
3) Menyusun jadwal (Create a Schedule);
4) Memonitor peserta didik dan kemajuan projek (Monitor the Students
and the Progress of the Project);
5) Menguji hasil (Assess the Outcome), dan
6) Mengevaluasi pengalaman (Evaluate the Experience).

13

PENUGASAN
Untuk memantapkan penguasaan terhadap materi tersebut di atas, Bapak/Ibu guru
peserta IHT Implementasi Kurikulum 2013 diwajibkan menyelesaikan serangkaian
tugas sebagai berikut yang harus harus dikumpulkan kepada Panitia pada akhir IHT:
1. Membuat analisis keterkaitan SKL, KI dan KD
2. Menjabarkan KI, KD dalam IPK
3. Mengintegrasikan muatan local dalam mata pembelajaran
4. Merumuskan integrasi mata pelajaran pada kegiatan kepramukaan
5. Merancang sintaks pembelajaran
6. Menyusun RPP
7. Menyusun program tahunan/semester

SELAMAT BERJUANG ..!


--CURRICULUM CREW--

14

Anda mungkin juga menyukai