Anda di halaman 1dari 3

PRAKTIKUM 13 MATA KULIAH SOSIOLOGI UMUM

SINOPSIS FILM KASUS PETANI MADU DI SENTARUM


NAMA
NIM
NAMA DOSEN

: REFI ARIANI
: I14154016
: TRI BUDIARTO, S.KPM

Taman Nasional Danau Sentarum terletak di hulu Sungai Kapuas yang


luasnya 132.000 ha, terdiri dari 80 danau besar dan kecil yang musiman,
tergantung debit air Sungai Kapuas. Ditutupi oleh pohon rawa kerdil, salah
satunya yaitu pohon putat. Saat pohon ini berbunga, lebah mulai membuat
sarang karena bunga putat merupakan pakan utama lebah di kawasan ini. Salah
satu lebah liar yang hidup di kawasan Danau Sentarum yaitu Apis Dorsata yang
merupakan penghasil utama madu hutan. Lebih kurang 2025 ton madu hutan
dihasilkan pada setiap musimnya. Di kawasan ini terdapat sistem adat yang
dibuat dan disepakati warga yang dikenal sebagai periau yang berfungsi sebagai
lembaga adat untuk petani lebah. Danau Sentarum juga merupakan penghasil
ikan terbesar di kawasan Kalimantan Barat.
Terdapat tiga cara pemanenan madu di daerah ini, yaitu lalau, repak dan
tikung. Lalau merupakan sarang lebah Apis Dorsata yang terletak pada pohon
yang besar. Pohon besar ini biasanya milik seseorang dan bisa diwariskan. Tipe
kedua yaitu repak merupakan tempat bersarang lebah di pohon tertentu.
Berbeda dengan lalau, yang pertama kali menemukan repak dialah yang
memiliki dan memberi tanda di pohon. Selanjutnya yaitu tikung merupakan
dahan buatan yang dipasang di batang pohon rawa kerdil.
Peralatan yang harus disiapkan untuk pemanenan yaitu pengasapan dan
wadah untuk madu. Pengasapan untuk mengusir lebah dari sarangnya saat
pemanenan. Usia 12 bulan sarang madu sudah bisa dipanen dengan cara
hanya memotong bagian kepala madu. Masyarakat menyisakan sedikit madu
sebagai cadangan makanan bagi lebah jika musim bunga berakhir. Setelah
panen, dilakukan penyaringan madu. Pipa madu dipotong melintang agar madu
yang terdapat di dalam pipa bisa keluar. Sarang lebah juga dimanfatkan untuk
membuat lilin. Metode panen ini meningkatkan harga madu dari Rp 5.000/kg
menjadi Rp. 20.000/kg.
Ancaman keberadaan madu hutan di daerah ini angat besar. Penebangan
liar merugikan masyarakat. Pohon lalau menjadi sasaran empuk penebangan
liar. Selain itu kebakaran hutan menjadi ancaman terbesar kedua. Kebakanan
dapat menyebabkan terhentinya produksi madu hutan. Kesadaran masyarakat
untuk menjaga kawasan ini merupakan kunci utama agar alam tetap
menyedikana sari kehidupan bagi manusia yang hidup di dalamnya.

TUGAS KELOMPOK SOSIOLOGI UMUM


PERTEMUAN 13 (POLA ADAPTASI EKOLOGI)
Analisis Video PROFITING FROM HONEYBEES
Sustainable Method From Danau Sentarum National Park
Kelompok 5

1.

Cindy Novilia

(I14154017)

Maulana Malik Ibrahim

(I14154024)

Refi Ariani

(I14154016)

Shella Avitriwinar

(I14154002)

Apa yang menjadi permasalahan ekologi dari film yang anda


lihat?
Jawaban: Permasalahan ekologi dalam video tersebut adalah
ancaman kerusakan ekosistem hutan Danau Sentarum akibat illegal
logging dan pembakaran hutan yang sengaja dilakukan masyarakat.
Kerusakan tersebut dapat mengakibatkan penurunan hasil panen
madu karena semakin sedikit pohon-pohon untuk membuat Tikung dan
penurunan hasil tangkapan ikan karena ikan tidak menyukai suhu air
yang

panas.

Secara

berkelanjutan,

kerusakan

tersebut

akan

mempengaruhi kelangsungan hidup masyarakat Danau Sentarum


yang sangat bergantung pada ketersediaan sumber daya alam
disekitarnya.
Apa yang dilakukan warga dalam kasus tersebut untuk

2.

menjaga kelestarian ekologinya? Jelaskan jawaban saudara!


Jawaban:

Membuat Periau, sebuah sistem adat yang mengatur kelestarian


hutan melalui penertiban pemasangan Tikung. Dalam Periau
disebutkan jika ada petani lebah hutan yang membakar hutan untuk

membuat Tikung maka akan diberikan sanksi berupa denda


sebesar Rp250.000 per tikung.

Petani lebah hanya mengambil bagian kepala madu saat


pemanenan madu supaya lebah-lebah kecil di dalam sarang yang
belum dapat mencari makan dapat memakan sisa madu yang tidak
dipanen. Hal tersebut merupakan salah satu upaya menjaga
keberlangsungan hidup lebah di dalam Tikung.

3.

Analisis kasus tersebut menggunakan teori posibilisme/


determinisme lingkungan/ ekologi budaya? Jelaskan jawaban
saudara!
Jawaban: Menurut kami, kasus di atas mencerminkan pola adaptasi
ekologi berdasarkan teori posibilisme dimana alam sebagai pembatas
bagi hadir tidaknya elemen atau pola kebudayaan. Ketika alam
sekitarnya dikelilingi danau dan hutan yang dihuni lebah hutan maka
mata pencaharian utama masyarakatnya adalah nelayan dan petani
lebah. Alam dimanfaatkan untuk kepentingan manusia dengan cara
mengembangkan cara-cara-cara hidup dan teknologi yang selaras
dengan alam. Pekerjaan sebagai nelayan dan petani lebah merupakan
respon masyarakat terhadap lingkungan alam sekitarnya dan menjadi
penentu berkembangnya peradaban di masyarakat Danau Sentarum.

Anda mungkin juga menyukai