Anda di halaman 1dari 9

McDonalds

vs Burger King Case Study


Operations Fundamental
Azhari Harris 1412415255
Feby Rizky Indrawan 1412415293
Irene Inne Cynthia 1412415450

I. SINOPSIS
McDonalds Corporation
McDonalds Corporation didirikan oleh Richard dan Maurice McDonalds di US,
California dengan mottonya yang menjadikannya Perusahaan cepat saji terkemuka di dunia
adalah : Quality, Service, Cleanliness and Value. Target market dari McDonalds adalah orang
tua, anak-anak, pekerja kantoran atau karyawan maupun remaja. Menu di McDonald biasanya
terdiri dari hamburger, sandwich ayam, salad, kentang goreng dan minuman soda/milkshake.
Dalam setiap pelayanannya, McDonald sudah menerapkan alur kerja nya masing masing.
Mulai dari penyimpanan bahan baku sampai proses penjualan (pelayanan) kepada pelanggan.
Proses pelayanan ini menekankan agar setiap makanan dapat tersaji dengan cepat dan
berkualitas baik. Diawali dengan proses penyimpanan bahan baku mentah di dalam lemari
pendingin, sehingga semua bagan yang dibutuhkan tersedia di dalam tempat itu, kemudian
mereka mulai memrosesnya menjadi makanan sesuai dengan pesanan yang dilakukan oleh
pelanggan. Pelanggan yang datang ke McDonald dibagi menjadi dua kategori, yaitu pelanggan
yang datang ke counter dan pelanggan yang menggunakan fasilitas drive-thru.
Pada tahun 1979, burger yang diproduksi McDonalds menjadi penjualan yang dominan
sebesar 35% dibanding kompetitornya yaitu Burger King (11%) dan Wendys (8%). Pada tahun
1980 terdapat 5.951 gerai McDonalds yang tersebar di seluruh dunia dengan penjualan
dominan yaitu : burger yg terdiri dari Hamburger, Cheeseburger dan Big Mac sebesar 62.5%,
fries regular sebesar 32.1% dan soft drink regular sebesar 20.6%. Penjualan tertinggi ditemukan
di hari Jumat sebesar 17.8% pada pukul 1 pm sebesar 14.9%. Keberhasilan McDonalds ini
dikarenakan konsekuen dan strategi mereka terhadap; design of goods and services, quality
product and management, process and capacity design, location strategy, layout design and
strategy, job design and human resources, supply chain management, inventory management,
scheduling and maintenance. Selain itu McDonalds juga berfokus pada persepsi nilai dalam lini
produknya, sehingga membutuhkan maintain terhadap harga item menu yang sesuai. Produk
yang paling diminati oleh pelanggan, akan dihargai dengan harga yang berbeda, menu nilai
yang luas merupakan bagian penting dari setiap menu makanan cepat saji.
Burger King Corporation

Burger King didirikan oleh James McLamore dan David Edgerton, pengusaha yang
berasal dari Miami, Amerika Serikat pada tahun 1954. McLamore dan Edgerton memulai Burger
King dengan konsep yang sederhana yaitu dengan menarik keluarga generasi baby-boomers
yang pada saat itu sedang berkembang dengan menawarkan burger dengan harga yang relatif
murah dan disajikan secara cepat. Sebenarnya idenya bisa dikatakan tidak cukup unik. Mengapa

? Hal ini dikarenakan sudah cukup banyak drive-in yang menawarkan makanan cepat saji di
Amerika Serikat pada awal tahun 1954. Namun, McLamore dan Edgerton mencoba untuk
memberikan pelayanan restoran Burger King dengan cara yang berbeda. Burger King menjadi
restoran cepat saji pertama yang menawarkan ruang makan kepada pelanggannya (meskipun
plastik yang digunakan membuat tidak nyaman). Pada tahun 1957 mereka memperluas menu
mereka dengan Whopper, burger dengan saus, keju, selada, acar, dan tomat dengan harga
tetap rendah: hamburger dengan biaya 18 sen dan Whopper 37 sen (Harga Burger McDonald
pada saat itu 15 sen). Pada tahun 1958 Burger King mengambil keuntungan dari semakin
populernya penggunaan televisi. Iklan televisi pertama Burger King muncul di stasiun VHF
Miami tahun itu.

Pada tahun 1954 Burger King berkembang yang awalnya hanya terdiri dari satu buah
toko menjadi 2.766 toko, termasuk 136 toko yang terletak diluar US pada tahun 1980.
Penjualan yang tertinggi ada di menu Cheeseburger sebesar 20% untuk spesifikasi burger,
Chicken sebesar 6.2% untuk spesifikasi specialty, Fries regular sebesar 34.9% untuk spesifikasi
fries dan soft drink medium sebesar 19.9% untuk spesifikasi minuman. Value yang ditawarkan
oleh Burger King ini adalah pelanggan dapat memesan makanan sesuai dengan kriteria dan
keinginan pelanggan tersebut (customize). Burger King menjalankan bisnisnya dengan sistem
waralaba yang memang saat itu sedang berkembang pesat di Amerika Serikat pada akhir tahun
1950-an. Sistem waralaba ini sesuai dengan konsep Burger King untuk membawa Burger King ke
pasar yang lebih luas dengan investasi yang minimal. Namun pada tahun 1967, McLamore dan
Edgerton memutuskan untuk menjual Burger King yang sudah memiliki 274 toko kepada
Pillsbury dengan bayaran sebesar $18 juta.

II. PERMASALAHAN
Terdapat perbedaan sistem operasional penyajian yang dilakukan oleh McDonald dan Burger
King, yaitu :
1. Burger King memiliki permasalahan sulitnya mengatur waktu dalam proses penyajian
dikarenakan sistem operasionalnya yang memakan waktu lebih lama
2. Burger King tidak dapat menekan pengeluaran dengan menjaga harga yang rendah dan
penataan proses makanan dalam mengoptimalkan keefisienan
3. Penyajian yang diberikan oleh Burger King masih agak lama karena kurang kompetennya
manajer dalam mengatur line dan staff untuk memenuhi volume order yang tinggi

III. PEMBAHASAN
Dengan adanya perlakuan standar dari tiap menu, McD dapat memprediksikan waktu
pembuatan, kualitas yang konsisten dan menghindari aktivitas yang tumpang tindih.
Sedangkan Burger King dengan adanya customize menyebabkan waktu yang lebih
fleksibel yang tidak dapat diprediksi dan dapat terjadi bottleneck atau tumpang tindih
aktivitas.

Support Activity


Mc Donalds memiliki 4 mesin pendingin untuk menyimpan stok bahan baku mentah
yang mereka miliki. 4 mesin ini membantu McDonald dalam penyimpanan bahan baku agar
tidak cepat rusak. Ketika pembeli cenderung sepi, maka para pekerja yang berada dalam bagian
inventory akan melakukan pekerjaan membersihkan ruangan sehingga dapat terjaga tetap
bersih. Pada saat jam tutup, store nya juga akan dibersihkan sehingga ketika membuka store
semua peralatan sudah bersih dan siap untuk memasak.

Sedangkan Burger King hanya memiliki 2 walk-in freezers dan 1 walk-in refrigerator yang
digunakan untuk menyimpan bahan baku burger. Burger King akan menerima pengiriman
bahan baku seminggu sekali dari Distron dan 3 sampai 4 kali seminggu dalam mendapatkan
bahan segar dari supplier setempat agar menjaga kesegaran bahan baku. Namun hanya tomat
yang dikirim setiap hari guna mendapatkan kesegaran tomat yang berkualitas untuk membuat
burger nya.

Perbedaan McD vs Burger King
1.

McDonald

menggunakan

tipe

operasi

made-to-stock

sedangkan

Burger

King

menggunakan tipe operasi made-to-stock and a part made-to-order


2.

McDonald hanya membuat dan menjual burger yang sesuai dengan standar yang telah
ditentukan, sehingga burger yang dihasilkan dan dijual akan sama dengan pembeli satu
sama lain.

3.

Burger King membuat inovasi dengan pelanggan dapat meng-customize burger nya
sehingga semua pesanan akan berbeda sesuai dengan keinginan pelanggan masing
masing.

4.

Proses penerimaan barang dari supplier yang dilakukan oleh McDonald adalah sekali
seminggu karena mereka memiliki 4 mesin pendingin yang besar yang cukup untuk menstok barang hingga seminggu ke depan.

5.

Burger King memiliki supplier lokal yang memasok bahan baku segar dan dikirim sekitar
3 sampai 4 kali seminggu, hal ini dikarenakan Burger King menginginkan bahan baku
nya memiliki kesegaran yang sempurna, dan Burger King memasok tomat setiap hari
agar kesegaran tomat yang disajikan merupakan kesegaran yang sempurna.

6.

McDonald mempunyai menu sarapan sehingga membuka toko lebih awal, sedangkan
Burger King tidak mempunyai menu sarapan sehingga membuka toko lebih siang,
dimana hal ini akan mempengaruhi pendapatan toko.


IV. REKOMENDASI

Meningkatkan operation management termasuk di dalamnya supply chain management


agar menghasilkan produk yang maksimal sesuai dengan bagan dibawah ini:


Selain itu tetap berfokus pada :
1. Design Goods and services
Design dan ukuran dalam penyajian perlu diperhatikan agar sesuai dengan pengeluaran
dan waktu produksi agar konsumen tidak terlalu lama menunggu. Mungkin perlu
dilakukan penurunan ukuran agar tetap bisa mendapatkan harga yang terjangkau
dengan high quality dan waktu yang relatif cepat, khususnya bagi Burger King karena
produknya yang customize. Selain itu, Burger King juga dapat menambah menu sarapan
agar lebih menarik konsumen.
2. Quality Management
Tetap menggunakan metode line production untuk menjada konsistensi kualitas produk
namun tetap memperhatikan pengeluaran dan batasan harga. Bagi Burger King, mereka
harus lebih meningkatkan efisiensi waktunya agar konsumen tidak menunggu terlalu
lama.
3. Process and Capacity Design
Proses dan kapasitas dari McD berfokus pada efisiensi dan minimisasi agar dapat terus
memenuhi permintaan pasar sehingga dapat memaksimalkan efisiensi dan kapasitas
utilisasi. Burger King dapat belajar dari McD untuk berfokus pada efisiensi dan
minimisasi agar dapat memaksimalkan produksi.
4. Location Strategy

Melakukan survei dengan mencari lokasi yang strategis demi mencapai jangkauan pasar
yang maksimal yang terdiri dari pusat perbelanjaan. Di beberapa gerai McD juga dibuka
store 24 hour. Burger King juga dapat membuka gerainya di beberapa lokasi yang
strategis dgn waktu 24 jam.
5. Layout Design and Strategy

Disamping memperhatikan desain dan efisiensi, McD dapat belajar dari Burger King yang
mengutamakan kenyamanan ruangannya. Sedangkan Burger King dapat belajar dari
McD untuk memaksimalkan pemanfaatan ruang di restoran.


6. Job Design and Human Resources
McD dapat trus meningkatkan training untuk menambah keterampilan saat
berproduksi. Selain itu sebagai faktor pendukung untuk mengembangkan budaya
organisasinya sesuai dengan mottonya yaitu : Quality, Service, Cleanliness and Value.
Begitu pun dengan Burger King, khususnya meningkatkan keterampilan bagi pada
manajernya untuk dapat lebih mengefesiensikan proses produksi. Karena setiap toko
bergantung pada keterampilan manajernya.
7. Supply Chain Management

Meskipun McD memiliki strategi diversifikasi dalam melakukan supply chain, McD tetap
menggunakan standar seperti di bawah ini dalam proses produksi.

Terkait hal di atas, Burger King dapat mencontoh McD dalam supply chainnya agar dapat
dilakukan standarisasi namun bagi pelanggan yang ingin customize dapat menambah
bahan baku dari makanan yang dipesan. Hal ini bertujuan agar lebih simple hingga tidak
memakan banyak waktu.

8. Inventory Management

Meminimalkan biaya persediaan sementara untuk mendukung operasi restauran dan


mempertahankan kualitas barang. Perantara dan distributor local maupun regional
dapat langsung berkoordinasi pada setiap manajer restauran untuk mengelola
persediaan mereka agar tidak terjadi penumpukan dan tetap menjaga kesegaran
makanan. McD dapat menambah penerimaan bahan baku dari sekali seminggu menjadi
2 sampai 3 kali seminggu agar bahan baku yang mereka miliki dapat terjaga kualitasnya.
9. Scheduling

Untuk scheduling dapat disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan pasar dari tiap
daerah. Misalnya memperbanyak pekerja pada hari maupun jam tertentu yang dilihat
mengalami peningkatan order, baik bagi McD maupun Burger King.
10. Maintenance
Dalam menghasilkan produksi yang maksimal dan kapasitas yang optimal, dapat
dilakukan improving dan maintenance dari setiap peralatan agar tidak terjadi error saat
berproduksi dan menghasilkan waktu yang lebih cepat.

Anda mungkin juga menyukai