Referat Motion Sickness
Referat Motion Sickness
MOTION SICKNESS
Pembimbing :
dr. Erna M Marbun, Sp.
THT
Disusun oleh :
Vinta Pujilestari
( 406138149 )
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Motion sickness atau kinetosis, juga dikenal sebagai penyakit
perjalanan, adalah suatu kondisi dimana ada perbedaan antara
sinyal yang diterima otak dari mata dan organ-organ sensitif
terhadap posisi lainnya termasuk sistem vestibular mengenai
posisi tubuh. Penyakit ini bukan merupakan suatu keadaan
patologis, tapi merupakan respon yang normal untuk stimulasi
REFERAT MOTION
SICKNESS
REFERAT MOTION
SICKNESS
BAB II
PEMBAHASAN
REFERAT MOTION
SICKNESS
Telinga luar
REFERAT MOTION
SICKNESS
Gambar 2.
Anatomi
Telinga
Luar
Telinga
tengah
Telinga
tengah
meliputi
Disusun oleh: Vinta Pujilestari ( 406138149 )
Dokter pembimbing : dr. Erna M Marbun, Sp. THT
REFERAT MOTION
SICKNESS
Saluran
REFERAT MOTION
SICKNESS
Proses Pendengaran
Disusun oleh: Vinta Pujilestari ( 406138149 )
Dokter pembimbing : dr. Erna M Marbun, Sp. THT
REFERAT MOTION
SICKNESS
Gambar 3.
Potongan
melintang
koklea.
Bunyi
memasuki
telinga melalui
kanalis
auditorius
ekternus
dan
menyebabkan
membrana
timpani
bergetar.
Getaran
menghantarkan suara, dalam bentuk energi mekanis, melalui
gerakan pengungkit osikulus oval. Energi mekanis ini kemudian
dihantarkan cairan telinga dalam ke koklea, di mana akan
menjadi energi elektris. Energi elektris ini berjalan melalui nervus
vestibulokoklearis ke nervus sentral, di mana akan dianalisis dan
diterjemahkan dalam bentuk akhir sebagai suara. Selama proses
penghantaran,gelombang suara menghadapi masa yang jauh
lebih kecil, dari aurikulus yang berukuran sampai jendela oval
yang sangat kecil, yang mengakibatkan peningkatan amplitudo
bunyi.
Keseimbangan
Selain bagian pendengaran, bagian telinga dalam terdapat
organ keseimbangan. Bagian ini secara struktur terletak di
belakang labirin yang membentuk struktur utrikulus dan sakulus
serta tiga salur setengah bulat atau kanalis semisirkularis. Kelima
bagian ini berfungsi mengatur keseimbangan badan dan memiliki
sel rambut yang akan dihubungkan dengan bagian keseimbangan
dari saraf vestibulokoklearis.
Disusun oleh: Vinta Pujilestari ( 406138149 )
Dokter pembimbing : dr. Erna M Marbun, Sp. THT
REFERAT MOTION
SICKNESS
REFERAT MOTION
SICKNESS
2.2. Definisi
Motion sickness atau kinetosis, juga dikenal sebagai penyakit
perjalanan, adalah suatu kondisi dimana ada perbedaan antara
sinyal yang diterima otak dari mata dan organ-organ sensitif
terhadap posisi lainnya termasuk sistem vestibular mengenai
posisi tubuh. Penyakit disekitar kita ini diindentifikasikan dengan
terminologi sebagai mabuk laut, mabuk udara, mabuk darat,
mabuk ski, dan bahkan mabuk gajah atau unta.
2.3. Etiologi
Berdasarkan penelitian menunjukkan bahwa konflik berasal
dari dua organ penting keseimbangan yaitu mata dan koklea di
telinga dalam menyesuaikan diri terhadap kecepatan yang
berbeda ketika terjadinya gerakan. Mata menyesuaikan diri
secara cepat sedangkan telinga dalam lebih lama. Sampai kedua
organ ini menyesuaikan diri dan menetapkan sinyal yang indentik
untuk dikirimkan ke otak maka kekacauan pemusatan perhatian
terhadap posisi tubuh dapat terjadi. Penyakit ini dapat diprovokasi
oleh gerakan yang tiba-tiba seperti saat berada diperjalanan yang
Disusun oleh: Vinta Pujilestari ( 406138149 )
Dokter pembimbing : dr. Erna M Marbun, Sp. THT
10
REFERAT MOTION
SICKNESS
2.4. Patofisiologi
Sekarang
ini belum ada teori yang adekuat yang dapat
menjelaskan perjalanan penyakit ini. Dan ada banyak teori yang
menjelaskan mengenai penyakit ini.
1. Teori darah dan sistem pencernaan. Teori ini menjelaskan
bahwa muntah adalah respon refleks dari iritasi mukosa
lambung. Dan dari teori darah yaitu karena aliran darah yang
sedikit ke otak meyebabkan iritasi pada mata dan secara cepat
menyebabkan spasme kapiler otak yang menyebabkan
muntah. Dan teori ini ditolak karena individu yang kehilangan
fungsi vestibular kebal terhadap penyakit ini.
2. Teori detektor toksin. Sistem vestibuler bertindak sebagai
detektor toksin. Otak berkembang untuk mengetahui setiap
perubahan yang terjadi di sistem vestibular, visual dan
informasi kinetotik sebagi bukti dari malfungsi sistem saraf
pusat. Inisiasi muntah adalah sebagai pertahanan melawan
neurotoksin yang mungkin termakan. Sistem detektor toksin
yang utama adalah kemoreseptor di nervus vagus dan di
batang otak.
3. Teori perbedaan sensori berhubungan dengan perangsangan
penyakit sebagai perbedaan antara sistem vestibular sebagai
transduser dengan indera lain sebagai sinyal atau antara
kanalis semisirkularis dan otolith yang lebih spesifik terhadap
tubuh yang bergerarak. Bagaimanapun juga, teori ini kurang
dapat menjelaskan dan tidak dapat mengindentifikasi kenapa
beberapa keadaan dapat memprovokasi dan keadaan yang
lain tidak.
Binatang percobaan menunjukkan sensitivitas yang menurun
cukup dalam terhadap obat-obatan emesis setelah dilakukannya
Disusun oleh: Vinta Pujilestari ( 406138149 )
Dokter pembimbing : dr. Erna M Marbun, Sp. THT
11
REFERAT MOTION
SICKNESS
12
REFERAT MOTION
SICKNESS
13
REFERAT MOTION
SICKNESS
Secara alternatif, penambahan paparan secara perlahanlahan meningkatkan derajat stimulasi provokasi seperti membuat
kepala bergerak selama tubuh secara pasif berotasi dengan
kecepatan rotasi yang tinggi dapat menyebabkan adaptasi dapat
dicapai tanpa membangkitkan penyakit ini bahkan derajat
stressor yang dicapai di step pertama bukanlah provokasi yang
dapat ditolerir.
Tehnik modifikasi perilaku telah sangat lama dipromosikan
untuk mencegah penyakit ini, keberhasilan juga sudah banyak
dilaporkan, tapi jarang disebarkan didunia sebenarnya dimana
pelatihannya pun tidak ada. Sebagai tambahan studi ini
sebenarnya tidak pernah mencakup kontrol yang sesuai dengan
plasebo. Sejumlah obat-obatan dapat mengurangi kepekaan
terhadap penyakit ini
seperti dimenhydrinate, meclizine,
cyclizine.
Obat-obatan penyakit ini bekerja dengan mengurangi
sensitivitas terhadap gerakan. Dengan menguranginya berarti
mengurangi kekacauan sinyal yang akan diterima oleh otak dan
obat-obatan ini dapat mencegah penyakiti ini. Obat-obatan ini
dapat diklasifiksikan kedalam dua kategori yaitu over the counter
(OTC) dan obat-obat yang harus diresepkan. Produk-produk OTC
berisikan antihistamin dan cocok untuk gejala yang ringan dan
merupakan self-medication. Sedangkan obat yang diresepkan
berisi scopolamin yaitu antikolinergik dan menurut penelitian
lebih efektif. Scopolamin cocok untuk mengobati gejala sedangberat.
14
Obat
Dosis dewasa
(mg)
Rute
REFERAT MOTION
SICKNESS
Onset
(Jam )
Cyclizine
Oral
50
0.51
Dimenhydri
nate
Oral
50100
Durasi
(Jam)
1224
8
1224
Meclizine
Oral
2550
0.51
Diphenhydr
amine
Oral
2550
0.250.5
Promethazi
ne
Oral
25
0.51
Buclizine
Oral
50
0.5
Scopolamin
e Patch
Oral
0.40.8
Dermal
1.5
46
72
Tablet
46
812
12
15
REFERAT MOTION
SICKNESS
16
REFERAT MOTION
SICKNESS
BAB III
KESIMPULAN
17
REFERAT MOTION
SICKNESS
DAFTAR PUSTAKA
4. Higler, Adams Boeis. Buku Ajar Penyakit THT. Edisi ke IV. 1997.
Jakarta: EGC.
5. Motion Sickness. Diunduh Dari : www.emedicinehealth.com
18
REFERAT MOTION
SICKNESS
19