TERAPI OKSIGEN
NAMA :
PEMBIMBING:
2017
BAB 1
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA
Terapi oksigen, atau biasa juga disebut dengan suplemental oxygen atau
oxygen saja, adalah tatalaksana penghantaran gas oksigen yang digunakan untuk
bernafas. Terapi ini dapat meningkatkan jumlah oksigen yang masuk ke dalam
paru-paru sehingga dapat dihantarkan melalui darah ke seluruh bagian tubuh yang
membutuhkan.
Terapi oksigen dapat diberikan untuk jangka waktu pendek dan jangka
waktu panjang pada saat pasien berada di rumah sakit, puskesmas, atau di rumah
dan berbagai seting medis yang lain. Oksigen disimpan dalam bentuk cair atau gas
dalam wadah berupa tabung khusus penymimpanan oksigen yang dapat di isi
ulang. Selain itu ada juga alat oxygen concentrator yang mengumpulkan
oksigen langsung dari udara bebas yang bisa digunakan secara langsung dan
keuntungan alat ini adalah tidak perlu di isi ulang. Oksigen merupakan senyawa
yang mudah terbakar sehingga penggunaanya tidak boleh menggunakan
bersamaan dengan material lain yang mudah terbakar.
Terapi oksigen sebaiknya digunakan oleh tenaga medis yang terlatih dalam
pemberian terapi oksigen. Tenaga medis yang dimaksud diharapkan mengeahui
prosedur dan peralatan yang digunakan demi keselamatan pasien. Tenaga medis
tersebut diharapkan mampu menggunakan alat yang tepat untuk mencapai saturasi
oksigen yang diperlukan.
Indikasi sesak pada oksigen terapi tidak memiliki bukti penelitian yang
cukup untuk menghilangkan gejala tersebut kecuali terdapat hipoksemia.1
2.4 Kontraindikasi
a. Kateter nasal
Kateter Nasal
Kateter nasal merupakan suatu alat sederhana yang dapat memberikan
oksigen secar kontinyu dengan aliran 1-6 liter per menit dengan konsentrai 24% -
44%. Prosedur pemasangan kateter ini meliputi insersi kateter oksigen ke dalam
hidung sampai naso faring. Presentasi oksigen yang mencapai paru-paru beragam
sesuai kedalaman dan frekuensi pernafasan terutama jika mukosa nasal
membengkak.
Keuntungan :
Pemberian oksigen stabil, pasien bebas bergerak, makan dan berbicara
Biaya murah dan nyaman serta dapat juga digunakan sebagai kateter
penghisap.
Dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama.
Kerugian :
Tidak dapat memberikan konsentrasi oksigen yang lebi dari 44
Teknik memasukkan kateter nasal lebih sulit daripada nasal kanul
Nyeri saat pemasangan kateter nasal karena melewati nasofaring, dan
mukosa nasal akan mengalami trauma
Fiksasi kateter akan memberi tekanan pada nostril, maka kateter harus
diganti tiap 8 jam dan diinsersi kedalam nostril lain
Dapat terjadi distensi lambung, terjadi iritasi selaput lendir nasofaring,
aliran dengan leih dari 6 liter per menit akan menyebabkan nyeri pada sinus dan
mengeringkan mukosa hidung
Kateter mudah tersumbat dan tertekuk.
Nasal Kanul / Nasal Prong
Nasal kanul merupakan alat sederhana yang dapat memberika oksigen
kontinyu dengan aliran 1-6 liter per menit dengan konsentrasi oksigen sama
dengan kateter nasal yaitu 24%-44%. Presentasi O2 pasti tergantng degan
ventilasi per menit pasien. Pada pemberian oksigen nasal kanul jalan nafas harus
paten dan dapat digunakan pada pasien yang menggunakan pernafasan mulut.
FiO2 estimation :
Flows FiO2
1 Liter/menit : 24%
2 Liter/menit : 28%
3 Liter/menit : 32%
4 Liter/menit : 36%
5 Liter/menit : 40%
6 Liter/menit : 44%
Keuntungan :
Pemasangan lebih mudah dibanding kateter nasal
Biaya murah, disposibel, klien bebas, makan, minum, bergerak dan
berbicara
Dapat digunakan pada pasien yang menggunakan pernafasan dengan
mulut, karena apabila pasien menggunakan pernafasan melalui mulut, makan
udara akan masuk pada waktu inhalasi dan akan mempunyai efek venture pada
bagian belakang faring sehingga menyebabkan oksigen yang diberikan melalui
kanul hidung akan terhirup melalui hidung.
Kerugian :
Tidak dapat memberikan konsentrasi oksigen lebih dari 44%
Suplai oksigen akan berkurang apabila pasien bernafas melalui mulut
Mudah lepas karena kedalaman nasal kanul hanya 1-1,5 cm
Tidak dapat diberikan pada pasien degan obstruksi nasal
Kecepatan aliran oksigen > 4 liter per menit jarang digunakan karena
pemberian flow rate > 4 liter tidak akan menambah FIO2. Yang ada hanyalah
ppemborosan oksigen dan dapat menyebabkan mukosa kering dan mengiritasi
mukosa selaput lendir
Dapat menyebabkan keruakan kulit diatas telinga dan hidung akibat
pemasangan yang terlalu ketat/lama
Masker venture adalah metodi yang paling akurat dan dapat diandalkan
untuk konsentrasi yang tepat melalui cara non invasif. Masker telah dibuat
sedemikian rupa sehingga memungkinkan aliran udara ruangan bercampur dengan
aliran oksigen yang telah ditetapkan. Masker venturi menerapkan prinsip
entrainmen udara (menjebak udara eperti vakum), yang memberikan aliran udara
yang tinddi dengan pengayaan okigen terkontrol. Kelebihan gas keluar masker
melalui cuff perforasi, membawa gas tersebut bersama dengan karbondioksida
yang dihembuskan. Metode ini meningkatkan konsentrasi oksigen yang konstan
untuk dihirup yang tidak tergantung pada kedalaman dan kecepatan pernafasan.
Diberikan pada paien hyperkarbia kronik (CO2 yang tinggi) seperti COPD
yang tertama tergantung pada kendali hipoksia untuk bernafas, dan pada pasien
hypoksemia sedang sampai berat.
FiO2 estimation
Menurut Standart Keperawatan ICU Dep.Kes RI tahun 2005, estimasi FiO2
venturi mask merk Huudson
Keuntungan :
Konsentrasi oksigen yang diberikan konstan / tepat sesuai dengan petunjuk
pada alat
FiO2 tidak dipengaruhi oleh pola ventilasi, serta dapat diukur dengan O2
analiser
Temperatur dan kelembapan gas dapat dikontrol
Tidak terjadi penumpukan O2
Kerugian :
Harus diikat dengan kencang untuk mencegah oksigen mengalir kedalam
mata
Tidak memungkinkan pasien untuk makan, minum ata batuk.
Bila humidifikasi ditambahkan, gunakan udara tekan sehingga tidak
mengganggu konsentrasi O2
1. National Heart, Lung, and Blood Insitute. 2016. Oxygen theraphy. (dapat
di akses di: https://www.nhlbi.nih.gov/health/health-topics/topics/oxt)