Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PENYAKIT GINJAL PADA ANAK


POLI ANAK RSUD SAIFUL ANWAR MALANG

PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT


RSUD SAIFUL ANWAR MALANG
NOVEMBER 2015

SATUAN ACARA PENYULUHAN


PENYAKIT GINJAL PADA ANAK
POLI ANAK RSUD SAIFUL ANWAR MALANG

Oleh :
Rofiul Hamim
Nur Aysah Mbira
Ilmi Amala Agustina
Fahriza Eranita Sandiati

(201510461011012)
(201510461011030)
(201510461011032)
(201510461011033)

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2015

LEMBAR PENGESAHAN
Satuan Acara Penyuluhan (SAP) penyakit ginjal pada anak kepada keluarga pasien yang di rawat
di poli anak RSU Dr. SAIFUL ANWAR MALANG, telah disetujui dan disahkan
Hari

Tanggal

Mengetahui

Pembimbing Klinik

Kepala Ruang Poli Anak

(..)

()

SATUAN ACARA PENYULUHAN

I.

Bidang Studi

: Ilmu Keperawatan Anak

Topik

: Penyakit Ginjal pada Anak

Sasaran

: Keluarga pasien di Poli Anak

Tempat

: Ruang Tunggu RSU Dr. SAIFUL ANWAR MALANG

Hari/Tanggal

: Rabu, 18 November 2015

Waktu

: 30 menit

Tujuan Instruksional Umum


Setelah diberikan penyuluhan kesehatan mengenai Penyakit Ginjal pada Anak diharapkan
pasien dan keluarga memahami tentang cara mencegah maupun merawat pasien dengan
penyakit ginjal

II.

Tujuan Instruksional Khusus


Setelah dilakukan penyuluhan selama 20 menit, diharapkan sasaran dapat menjelaskan :
1. Pengertian gagal ginjal pada anak
2. Penyebab gagal ginjal pada anak
3. Tanda dan gejala penyakit ginjal pada anak
4. Macam-macam penyakit ginjal pada anak
5. Cara mencegah penyakit ginjal pada anak

III.

Sasaran
Keluarga pasien yang di rawat di Poli Anak

IV.

Metode
Ceramah
Tanya jawab

V.
VI.

Media
Leaflet
Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
Peserta hadir ditempat penyuluhan
Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di ruang tunggu Poli Anak
Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya
2. Evaluasi Proses
Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan

3.

VII.

Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar


Evaluasi Hasil
Peserta dapat menyebutkan pengertian gagal ginjal pada anak
Peserta dapat menyebutkan penyebab gagal ginjal pada anak
Peserta dapat menyebutkan macam-macam penyakit ginjal pada anak
Peserta dapat menyebutkan ara mencegah penyakit ginjal pada anak

Pengorganisasian
Pembicara : Nur Aysah Mbira
Demostran : Ilmi Amala A.
Fasilitator : Fahriza Eranita Sandiati
Rofiul Hamim

VIII.
No
1.

Kegiatan Penyuluhan
Waktu

Kegiatan Penyuluhan

Pembukaan : o Membuka kegiatan dengan


5 menit

Kegiatan Peserta

mengucapkan salam
o Memperkenalkan diri
o Menjelaskan tujuan dari
penyuluhan
o Menyebutkan materi yang akan
diberikan

2.

Pelaksanaan: o Menggali pengetahuan paserta


10menit

tentang penyakit ginjal


o Menjelaskan pengertian gagal
ginjal pada anak
o Menjelaskan penyebab gagal
ginjal pada anak
o Menjelaskan tanda dan gejala
gagal ginjal pada anak
o Menjelaskan cara mencegah
gagal ginjal pada anak

Metode

Menjawab salam

Ceramah

Mendengarkan

Ceramah

Memperhatikan

Ceramah

Memperhatikan

Ceramah

Ceramah

Memperhatikan
Memperhatikan
Memperhatikan
Memperhatikan
Memperhatikan

Ceramah
Ceramah
Ceramah
Ceramah

3.

Evaluasi :

Menanyakan kepada peserta

5 menit

tentang materi yang telah

Mengajukan pertanyaan

Ceramah

dan menjawab pertanyaan

diberikan, dan reinforcement


kepada peserta yang dapat
menjawab pertanyaan.
4.

Terminasi :

menit

o Mengucapkan terimakasi atas

Mendengarkan

peran serta peserta


o Mengucapkan salam penutup

Menjawab salam

Ceramah

MATERI SATUAN ACARA PENYULUHAN


A. Anatomi
Ginjal merupakan salah satu bagian saluran kemih yang terletak retroperitonel dengan
panjang 11-12 cm, di samping kiri kanan vertebra. Pada umumnya, ginjal kanan lebih
rendah dari ginjal kiri oleh karena adanya hepar dan lebih dekat ke garis tengah tubuh. Batas
atas ginjal kiri setinggi batas atas vertebra thorakalis XII dan batas bawah ginjal kiri setinggi
vertebra lumbalis III. Pada fetus dan infant, ginjal berlobulasi. Makin bertambah umur,
lobulasi makin kurang, sehingga waktu dewasa menghilang. Parenkim ginjal terdiri atas
korteks dan medula. Medula terdiri atas piramid-piramid yang berjumlah kira-kira 8-18 buah,
rata-rata12 buah. Tiap-tiap piramid dipisahkan oleh columna bertini. Dasar piramid di tutup

oleh korteks, sedang puncaknya (papila marginalis) menonjol kedalam kaliks minor.
Beberapa kaliks minor bersatu menjadi kaliks mayor yang berjumlah 2 atau 3 ditiap ginjal.
Kaliks mayor / minor ini bersatu menjadi pelvis renalis dan di pelvis renalis inilah keluar
ureter. Korteks sendiri terdiri atas glomerulus dan tubuli, sedangkan pada medula hanya
terdapat tubuli. Glomeruli dari tubuli ini akan membentuk nefron, satu unit nefron terdiri dari
glomerulus, tubulus proksimal, loop of henle, tubulus distal (kadang-kadang di masukkan
pula duktus koligentes) (Price, 2001).
Tiap ginjal mempunyai 1,5 2 juta nefron, berarti pula 1,5 2 juta juta glomeruli.
Pembentukan urin dimulai dari glomerulus, dimana pada glomerulus ini filtrat dimulai, filtrat
adalah isotonik dengan plasma pada angka 285 mosmol. Pada akhir tubulus proksimal 80%
filtrat telah diabsorbsi, meskipun konsentrasinya masih tetap sebesar 285 mosmol. Saat
infiltrat bergerak ke bawah melalui bagian desenden lengkung henle, konsentrasi filtrat
bergerak ke atas melalui bagian asenden, konsentrasi makin lama makin encer sehingga
akhirnya menjadi hipoosmotik pada ujung atas lengkung, saat filtrat bergerak sepanjang
tubulus distal, filtrat menjadi semakin pekat sehingga akhirnya isoosmotik dengan plasma
darah pada ujung duktus mengumpul. Ketika filtrat bergerak turun melalui duktus pengumpul
sekali lagi konsentrasi filtrat meningkat pada akhir duktus pengumpul, sekitar 99% air sudah
direabsorbsi dan hanya sekitar 1% yang diekskresi sebagai urin atau kemih (Price, 2001).

B. Fisiologi Ginjal
Telah diketahui bahwa ginjal berfungsi sebagai salah satu alat ekskresi yang sangat
penting melalui ultrafiltrat yang terbentuk dalam glomerulus. Terbentuknya ultrafiltrat ini
sangat dipengaruhi oleh sirkulasi ginjal yang mendapat darah 20% dari seluruh cardiac
output.
Menurut Syarifuddin (2002) Fungsi ginjal yaitu mengeluarkan zat-zat toksik atau racun;
mempertahankan keseimbangan cairan; mempertahankan keseimbangan kadar asam dan basa
dari cairan tubuh; mempertahankan keseimbangan garam-garam dan zat-zat lain dalam
tubuh; mengeluarkan sisa metabolisme hasil akhir sari protein ureum, kreatinin dan
amoniak. Tiga tahap pembentukan urine :
a. Filtrasi glomerular

Pembentukan kemih dimulai dengan filtrasi plasma pada glomerulus, seperti


kapiler tubuh lainnya, kapiler glumerulus secara relatif bersifat impermiabel terhadap
protein plasma yang besar dan cukup permabel terhadap air dan larutan yang lebih kecil
seperti elektrolit, asam amino, glukosa, dan sisa nitrogen. Aliran darah ginjal (RBF =
Renal Blood Flow) adalah sekitar 25% dari curah jantung atau sekitar 1200 ml/menit.
Sekitar seperlima dari plasma atau sekitar 125 ml/menit dialirkan melalui glomerulus ke
kapsula bowman. Ini dikenal dengan laju filtrasi glomerulus (GFR = Glomerular
Filtration Rate). GFR normal dewasa : 120 cc/menit/1,73 m2 (luas permukaan tubuh).
GFR normal umur 2-12 tahun : 30-90 cc/menit/luas permukaan tubuh anak.
Gerakan masuk ke kapsula bowmans disebut filtrat. Tekanan filtrasi berasal dari
perbedaan tekanan yang terdapat antara kapiler glomerulus dan kapsula bowmans,
tekanan hidrostatik darah dalam kapiler glomerulus mempermudah filtrasi dan kekuatan
ini dilawan oleh tekanan hidrostatik filtrat dalam kapsula bowmans serta tekanan
osmotik koloid darah. Filtrasi glomerulus tidak hanya dipengaruhi oleh tekanan-tekanan
koloid diatas namun juga oleh permeabilitas dinding kapiler.
b. Reabsorpsi
Zat-zat yang difilltrasi ginjal dibagi dalam 3 bagian yaitu : non elektrolit,
elektrolit dan air. Setelah filtrasi langkah kedua adalah reabsorpsi selektif zat-zat tersebut
kembali lagi zat-zat yang sudah difiltrasi.
c. Sekresi
Sekresi tubular melibatkan transfor aktif molekul-molekul dari aliran darah
melalui tubulus kedalam filtrat. Banyak substansi yang disekresi tidak terjadi secara
alamiah dalam tubuh (misalnya penisilin). Substansi yang secara alamiah terjadi dalam
tubuh termasuk asam urat dan kalium serta ion-ion hidrogen. Pada tubulus distalis,
transfor aktif natrium sistem carier yang juga telibat dalam sekresi hidrogen dan ion-ion
kalium tubular. Dalam hubungan ini, tiap kali carier membawa natrium keluar daricairan
tubular, cariernya bisa hidrogen atau ion kalium kedalam cairan tubular perjalanannya
kembali jadi, untuk setiap ion natrium yang diabsorpsi, hidrogen atau kalium harus
disekresi dan sebaliknya.
Pilihan kation yang akan disekresi tergantung pada konsentrasi cairan
ekstratubular (CES) dari ion-ion ini (hidrogen dan kalium). Pengetahuan tentang
pertukaran kation dalam tubulus distalis ini membantu kita memahami beberapa

hubungan yang dimiliki elektrolit dengan lainnya. Sebagai contoh, kita dapat mengerti
mengapa bloker aldosteron dapat menyebabkan hiperkalemia atau mengapa pada
awalnya dapat terjadi penurunan kalium plasma ketika asidosis berat dikoreksi secara
theurapeutik.
Pada anak-anak jumlah urine dalam 24 jam lebih kurang dan sesuai dengan umur :
1) 1-2 hari
: 30-60 ml
2) 3-10 hari
: 100-300 ml
3) 10 hari - 2 bulan : 250-450 ml
4) 2 bulan 1 tahun : 400-500 ml
5) 1 3 tahun
: 500-600 ml
6) 3 5 tahun
: 600-700 ml
7) 5 8 tahun
: 650-800 ml
8) 8 14 tahun
: 800-1400 ml

C. Macam-Macam Penyakit Ginjal


1. Gagal Ginjal Akut
Gagal ginjal akut merupakan suatu keadaan yang ditandai dengan peningkatan kadar
kreatinin dan produk sisa nitrogen darah yang bersifat reversibel dan disertai
ketidakmampuan ginjal untuk meregulasi keseimbangan cairan dan elektrolit.
2. Gagal Ginjal Kronis
Gagal Ginjal Kronik merupakan suatu keadaan menurunnya fungsi ginjal yang
irreversibel, yang ditandai laju filtrasi glomerulus (LFG) menurun akhirnya mencapai
suatu keadaan gagal ginjal terminal (GGT).
3. Sindroma Nefrotik
Sindroma nefrotik merupakan kumpulan gejala yang disebabkn oleh injuri oleh
glomerulus yang terjadi pada anak dengan karakteristik, proteinuria, hipoproteinuria,
hipoalbumin, hiperlipedemia, dan edema (Suradi & Yuliani, 2001).
D. Tanda dan Gejala
1. Perubahan fungsi kemih:
Gejala pertama sakit ginjal sering buang air kecil atau tidak sama sekali akan buang
air kecil. Ekskresi banyak atau terlalu sedikit urin. Dan biasanya urine berwarna
gelap.
2. Menjadi sulit buang air kecil:

Dalam beberapa kasus, saat buang air kecil terasa tidak nyaman atau sulit. Seperti
nyeri, gejala infeksi saluran kemih juga bisa menyebabkan rasa sakit dan terbakar
pada saat mengeluarkan urine. Penyebaran infeksi pada ginjal dapat menyebabkan
demam tinggi dan sakit punggung.
3. Darah dalam urin:
Darah dalam urin merupakan salah satu gejala utama yang tampak kalau memiliki
penyakt ginjal tapi itu tidak pasti. Mungkin ada penyebab lain tapi lebih baik untuk
menghubungi dokter.
4. Kelelahan Ekstrim:
Gnjal menghasilkan hormon erythropoietin. Ini membantu untuk membuat pasokan
oksigen ke RBC. Sel darah merah yang menurun karena penurunan erythropoietin.
Akibatnya menyebabkan Anemia. Kelemahan dan kelelahan ekstrim terjadi karena
adanya pengurangan pasokan oksigen dalam darah.
5. Pusing & menjadi tidak fokus:
Anemia sangat berkaitan dengan masalah gnjal yang bisa menyebabkan penurunan
pasokan darah ke otak yang sehingga mengakibatkan kelemahan, kelelahan,
menyebabkan otak kesulitan fokus.
6. Ruam kulit dan gatal-gatal:
Ada kemungkinan menumpuknya limbah di dalam darah karena gagal ginjal. Ini
akan menyebabkan ruam kulit dan gatal-gatal.
7. Napas amonia dan rasa logam:
Jumlah urea meningkat dalam darah karena gagal ginjal. Urea ini memecah amonia
dalam air liur karena penyebab bau mulut (juga dikenal sebagai Breath amonia). Serta
terasa seperti rasa logam.
8. Mual dan muntah:
Mual dan muntah dapat disebabkan oleh pembentukan limbah dalam darah Anda
yang merupakan salah satu gejala penyakit ginjal.
9. Kesulitan bernapas:
Sakit ginjal bisa menyebabkan pneumonia yang mengalirkan air menuju paru-paru
dan anemia merupakan efek samping yang umum dari penyakit gnjal. Karena alasan
ini, Anda berkemungkinan mengalami kesulitan bernapas.

10. Nyeri pada tulang belakang atau samping:


Dalam beberapa kasus nyeri di bagian pinggang dapat disebabkan oleh penyakit
gnjal, batu ginjal dapat menyebabkan rasa sakit di tulang belakang bagian bawah.
Serta polikistik sakit Ginjal, Mungkin ada anggota keluarga pernah mengidap
gangguan gnjal secara turun-temurun.
E. Pencegahan
1. Deteksi dini dan pengobatan segera penyakit yang mendasari secara adekuat adalah
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

hal yang dapat mencegah terjadinya penyakit gagal ginjal.


Lakukan gaya hidup sehat
Makan makanan dengan gizi yang seimbang
Menjaga berat badan ideal
Tidak mengkinsumsi alcohol
Diet sodium
Menghindari asupan asam lemak dan kolestrol
Olahraga teratur
Tidak mengkonsumsi obat tanpa menggunakan resep dokter

Anda mungkin juga menyukai