Oleh :
Rofiul Hamim
Nur Aysah Mbira
Ilmi Amala Agustina
Fahriza Eranita Sandiati
(201510461011012)
(201510461011030)
(201510461011032)
(201510461011033)
LEMBAR PENGESAHAN
Satuan Acara Penyuluhan (SAP) penyakit ginjal pada anak kepada keluarga pasien yang di rawat
di poli anak RSU Dr. SAIFUL ANWAR MALANG, telah disetujui dan disahkan
Hari
Tanggal
Mengetahui
Pembimbing Klinik
(..)
()
I.
Bidang Studi
Topik
Sasaran
Tempat
Hari/Tanggal
Waktu
: 30 menit
II.
III.
Sasaran
Keluarga pasien yang di rawat di Poli Anak
IV.
Metode
Ceramah
Tanya jawab
V.
VI.
Media
Leaflet
Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
Peserta hadir ditempat penyuluhan
Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di ruang tunggu Poli Anak
Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya
2. Evaluasi Proses
Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
3.
VII.
Pengorganisasian
Pembicara : Nur Aysah Mbira
Demostran : Ilmi Amala A.
Fasilitator : Fahriza Eranita Sandiati
Rofiul Hamim
VIII.
No
1.
Kegiatan Penyuluhan
Waktu
Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan Peserta
mengucapkan salam
o Memperkenalkan diri
o Menjelaskan tujuan dari
penyuluhan
o Menyebutkan materi yang akan
diberikan
2.
Metode
Menjawab salam
Ceramah
Mendengarkan
Ceramah
Memperhatikan
Ceramah
Memperhatikan
Ceramah
Ceramah
Memperhatikan
Memperhatikan
Memperhatikan
Memperhatikan
Memperhatikan
Ceramah
Ceramah
Ceramah
Ceramah
3.
Evaluasi :
5 menit
Mengajukan pertanyaan
Ceramah
Terminasi :
menit
Mendengarkan
Menjawab salam
Ceramah
oleh korteks, sedang puncaknya (papila marginalis) menonjol kedalam kaliks minor.
Beberapa kaliks minor bersatu menjadi kaliks mayor yang berjumlah 2 atau 3 ditiap ginjal.
Kaliks mayor / minor ini bersatu menjadi pelvis renalis dan di pelvis renalis inilah keluar
ureter. Korteks sendiri terdiri atas glomerulus dan tubuli, sedangkan pada medula hanya
terdapat tubuli. Glomeruli dari tubuli ini akan membentuk nefron, satu unit nefron terdiri dari
glomerulus, tubulus proksimal, loop of henle, tubulus distal (kadang-kadang di masukkan
pula duktus koligentes) (Price, 2001).
Tiap ginjal mempunyai 1,5 2 juta nefron, berarti pula 1,5 2 juta juta glomeruli.
Pembentukan urin dimulai dari glomerulus, dimana pada glomerulus ini filtrat dimulai, filtrat
adalah isotonik dengan plasma pada angka 285 mosmol. Pada akhir tubulus proksimal 80%
filtrat telah diabsorbsi, meskipun konsentrasinya masih tetap sebesar 285 mosmol. Saat
infiltrat bergerak ke bawah melalui bagian desenden lengkung henle, konsentrasi filtrat
bergerak ke atas melalui bagian asenden, konsentrasi makin lama makin encer sehingga
akhirnya menjadi hipoosmotik pada ujung atas lengkung, saat filtrat bergerak sepanjang
tubulus distal, filtrat menjadi semakin pekat sehingga akhirnya isoosmotik dengan plasma
darah pada ujung duktus mengumpul. Ketika filtrat bergerak turun melalui duktus pengumpul
sekali lagi konsentrasi filtrat meningkat pada akhir duktus pengumpul, sekitar 99% air sudah
direabsorbsi dan hanya sekitar 1% yang diekskresi sebagai urin atau kemih (Price, 2001).
B. Fisiologi Ginjal
Telah diketahui bahwa ginjal berfungsi sebagai salah satu alat ekskresi yang sangat
penting melalui ultrafiltrat yang terbentuk dalam glomerulus. Terbentuknya ultrafiltrat ini
sangat dipengaruhi oleh sirkulasi ginjal yang mendapat darah 20% dari seluruh cardiac
output.
Menurut Syarifuddin (2002) Fungsi ginjal yaitu mengeluarkan zat-zat toksik atau racun;
mempertahankan keseimbangan cairan; mempertahankan keseimbangan kadar asam dan basa
dari cairan tubuh; mempertahankan keseimbangan garam-garam dan zat-zat lain dalam
tubuh; mengeluarkan sisa metabolisme hasil akhir sari protein ureum, kreatinin dan
amoniak. Tiga tahap pembentukan urine :
a. Filtrasi glomerular
hubungan yang dimiliki elektrolit dengan lainnya. Sebagai contoh, kita dapat mengerti
mengapa bloker aldosteron dapat menyebabkan hiperkalemia atau mengapa pada
awalnya dapat terjadi penurunan kalium plasma ketika asidosis berat dikoreksi secara
theurapeutik.
Pada anak-anak jumlah urine dalam 24 jam lebih kurang dan sesuai dengan umur :
1) 1-2 hari
: 30-60 ml
2) 3-10 hari
: 100-300 ml
3) 10 hari - 2 bulan : 250-450 ml
4) 2 bulan 1 tahun : 400-500 ml
5) 1 3 tahun
: 500-600 ml
6) 3 5 tahun
: 600-700 ml
7) 5 8 tahun
: 650-800 ml
8) 8 14 tahun
: 800-1400 ml
Dalam beberapa kasus, saat buang air kecil terasa tidak nyaman atau sulit. Seperti
nyeri, gejala infeksi saluran kemih juga bisa menyebabkan rasa sakit dan terbakar
pada saat mengeluarkan urine. Penyebaran infeksi pada ginjal dapat menyebabkan
demam tinggi dan sakit punggung.
3. Darah dalam urin:
Darah dalam urin merupakan salah satu gejala utama yang tampak kalau memiliki
penyakt ginjal tapi itu tidak pasti. Mungkin ada penyebab lain tapi lebih baik untuk
menghubungi dokter.
4. Kelelahan Ekstrim:
Gnjal menghasilkan hormon erythropoietin. Ini membantu untuk membuat pasokan
oksigen ke RBC. Sel darah merah yang menurun karena penurunan erythropoietin.
Akibatnya menyebabkan Anemia. Kelemahan dan kelelahan ekstrim terjadi karena
adanya pengurangan pasokan oksigen dalam darah.
5. Pusing & menjadi tidak fokus:
Anemia sangat berkaitan dengan masalah gnjal yang bisa menyebabkan penurunan
pasokan darah ke otak yang sehingga mengakibatkan kelemahan, kelelahan,
menyebabkan otak kesulitan fokus.
6. Ruam kulit dan gatal-gatal:
Ada kemungkinan menumpuknya limbah di dalam darah karena gagal ginjal. Ini
akan menyebabkan ruam kulit dan gatal-gatal.
7. Napas amonia dan rasa logam:
Jumlah urea meningkat dalam darah karena gagal ginjal. Urea ini memecah amonia
dalam air liur karena penyebab bau mulut (juga dikenal sebagai Breath amonia). Serta
terasa seperti rasa logam.
8. Mual dan muntah:
Mual dan muntah dapat disebabkan oleh pembentukan limbah dalam darah Anda
yang merupakan salah satu gejala penyakit ginjal.
9. Kesulitan bernapas:
Sakit ginjal bisa menyebabkan pneumonia yang mengalirkan air menuju paru-paru
dan anemia merupakan efek samping yang umum dari penyakit gnjal. Karena alasan
ini, Anda berkemungkinan mengalami kesulitan bernapas.