Anda di halaman 1dari 5

Gratia Lidia N.

3203013222

Yuni Endra Sasmita

3203013235

Kelas B

Laramie Wire Manufacturing


Sinopsis Kasus
Laramie Wire Manufacturing Co adalah perusahaan menengah yang memproduksi
berbagai macam produk kabel tembaga dengan menggunakan bahan baku plastik dan
tembaga batangan. Tahun ini adalah tahun pertama bagi KAP kami untuk mengaudit Laramie
Wire Manufacturing. Sebelumnya Laramie Wire Manufacturing pernah menghire KAP untuk
melakukan audit yang bertujuan untuk pengajuan kredit kepada bank. Laramie Wire
Manufacturing tahun ini menghire kami untuk mengaudit secara keseluruhan laporan
keuangan mereka untuk keperluan IPO yang akan dilakukan beberapa tahun mendatang.
Dalam
kasus
ini
auditor
ditugaskan
untuk
melakukan
analisis
dalam
tahap perencanaan dan review akhir audit, dan menggunakan analisis tersebut sebagai
tes
substantif dalam rangka pengumpulan bukti audit. Pada tahap perencanaan, analisis tersebut
digunakan untuk membantu auditor memperoleh pemahaman keseluruhan tentang bisnis
klien dan lingkungan bisnisnya. Analisis tersebut juga untuk membantu auditor dalam
mengidentifikasi potensi risiko dan permasalahan yang akan membutuhkan pengujian
substantif yang lebih luas selama tahap pengumpulan bukti. Yang dimana perusahaan
mengalokasikan 25% dari 500.000 kaki persegi luas lantai untuk penyimpanan bahan baku
dan persediaan barang jadi. Jumlah ruangan yang dimiliki perusahaan tidak mencukupi untuk
menampung persediaan. Setiap palet batang tembaga membutuhkan 36 kaki persegi luas
lantai, dan membutuhkan tembaga seberat 1.500 pounds.
Dalam kegiatan audit, seorang auditor memerlukan bukti agar ia dapat secara rasional
menilai asersi manajemen maupun proposisi laporan keuangan yang disampaikan kepadanya.
Auditor harus bertindak rasional dengan mengikuti prosedur yang sistematis dan
sebelum mendapatkan bukti audit, seorang auditor terlebih dahulu harus memahami
karakteristik bisnis dari klien dan mengidentifikasi risiko-risiko yang ada dan menilainya.
Lalu setelah memahami karakteristik bisnis, mengidentifikasi risiko, menilai risiko, auditor
wajib mengumpulkan bukti sebagai acuan pendukung atas professional judgment -nya.
Kemudian di akhir terlihat bahwa daerah persediaan dan produksi yang terorganisasi dengan
baik, tampaknya mengalir dengan lancar. mesin tampaknya terpelihara dengan baik.
pemeriksaan visual sepintas persediaan mengungkapkan tidak ada masalah. prosedur dan
catatan untuk melacak bahan tiba, melalui proses produksi, dan barang jadi dan pengiriman,
tampaknya dirancang dengan baik.

Pertanyaan dan Jawaban Kasus:


1. Lakukan prosedur analitis untuk membantu Anda mengidentifikasi area mana
saja yang relatif berisiko dan mengindikasikan perhatian lebih lanjut selama
audit
ISA 315.11 menjelaskan kelompok asersi yang dapat digunakan oleh auditor
untuk mempertimbangkan berbagai salah saji dalam laporan keuangan. Kelompok
asersi untuk jenis transaksi dan peristiwa yang dimaksud adalah kelengkapan,
keberadaan, akurasi dan cut off, serta penilaian atau valuasi. Untuk prosedur analitis,
dengan mengacu ISA 520.5 yang menyebutkan bahwa kewajiban auditor sehubungan
dengan prosedur analitikal substantif adalah menentukan prosedur analitis substantif,
mengevaluasi keandalan data, mengembangkan ekspektasi, dan menentukan
perbedaan ekspektasi dan jumlah tercatat serta melakukan respon terhadap perbedaan
tersebut apakah perlu respon lebih lanjut atau tidak.
Berikut ini adalah daftar beberapa prosedur analitis yang bisa dilakukan dengan
menggunakan data yang ada:
a. Umur Piutang
Rasio umur piutang meningkat sebesar 16% pada periode 2007-2008 sementara
rasio penjualan meningkat hanya sebesar 4% selama periode waktu yang sama.
Auditor wajib mencari tahu mengapa peningkatan rasio umur piutang tersebut

terjadi, dengan meneliti apakah itu karena perubahan dalam kebijakan penagihan
piutang atau kemungkinan disebabkan oleh penjualan yang meningkat.
b. Presentase Perubahan COGS
COGS meningkat 3% dari tahun sebelumnya. Jika dibandingkan dengan
peningkatan penjualan sebesar 4%, maka hal ini cukup wajar dan auditor tidak
perlu melakukan tanggapan lebih lanjut.
c. Presentase Perubahan Persediaan
Nilai dolar dari persediaan plastik meningkat sebesar 23% dibandingkan dengan
tahun sebelumnya, sementara nilai persediaan tembaga meningkat sebesar 59%,
dan nilai persediaan barang jadi meningkat sebesar 41%. Kenaikan yang cukup
besar pada akun persediaan akan memerlukan perhatian lebih lanjut dari auditor
karena kemungkinan salah saji yang cukup besar.
d. Presentase Persediaan Terhadap Penjualan
Presentase Persediaan Terhadap Penjualan pada tahun 2007 sebesar 37% dan naik
pada tahun 2008 menjadi sebesar 53%. Kenaikan yang cukup signifikan ini
memerlukan perhatian lebih lanjut dari auditor.
e. Presentase Perubahan Hutang Usaha
Besaran hutang meningkat sebesar 6% dari tahun sebelumnya. Ini adalah
perubahan yang relatif kecil jika dibandingkan dengan persentase perubahan dalam
persediaan. Perubahan ini, dalam hubungannya dengan perubahan persediaan,
mengharuskan auditor untuk menyelidiki lebih lanjut tentang jumlah saldo di akun
persediaan.
f. Nilai Persediaan Copper Rod Yang Diharapkan
Jika kita mengalikan kuantitas persediaan on hand dengan harga pasar untuk
persediaan Copper Rod maka akan dihasilkan jumlah nilai persediaan yang
diharapkan sebesar $ 2.832.000. Perkiraan jumlah ini lebih besar dari saldo akun
persediaan yang dilaporkan yaitu sebesar $ 2.625.000. Dengan demikian
tampaknya penilaian persediaan yang dilakukan lebih rendah dari biaya yang
dikeluarkan atau harga pasar.
g. Nilai Persediaan Plastik Yang Diharapkan

Jika kita mengalikan kuantitas persediaan on hand dengan harga pasar untuk
persediaan plastik maka akan dihasilkan jumlah nilai persediaan yang diharapkan
sebesar $ 132.000. Perkiraan jumlah ini lebih kecil dari saldo akun persediaan yang
dilaporkan yaitu sebesar $ 224.000. Dengan demikian tampaknya penilaian
persediaan yang dilakukan lebih tinggi dari biaya yang dikeluarkan atau harga
pasar dan memerlukan perhatian auditor lebih lanjut.
h. Luas Gudang yang Digunakan Oleh Persediaan Copper Rod
Batang tembaga adalah satu-satunya persediaan yang dapat dihitung besaran ratarata ruang yang ditempatinya. Diketahui, persediaan on hand batangan tembaga
sekitar 3.933 palet. Dengan setiap palet menempati 36 kaki persegi, maka jumlah
total ruang gudang yang ditempati oleh persediaan batang tembaga sebesar 141.600
kaki persegi. Jumlah ini lebih besar dari 125.000 kaki persegi ruang gudang yang
dialokasikan untuk persediaan secara keseluruhan dan hal ini membutuhkan
perhatian lebih lanjut dari auditor.
2. Fokus secara khusus pada masing-masing asersi manajemen terkait dengan
saldo berikut untuk akun persediaan: keberadaan, kelengkapan, penilaian, dan
hak dan kewajiban. Hubungkan setiap risiko yang telah diidentifikasi untuk
akun ini. Jelaskan secara singkat tentang risiko yang teridentifikasi atau
masalah untuk akun persediaan yang memerlukan perhatian lebih lanjut.
Mengacu pada ISA 520 yang menyebutkan bahwa jika diketemukan
perbedaan antara angka dalam laporan keuangan dengan ekspektasi auditor, maka
auditor akan mempertimbangkan tingkat asurans yang diharapkan dari prosedur
tersebut dan materialitas pelaksanaan yang ditetapkan oleh auditor. Perbedaan yang
tidak dapat diterima atau melebihi tingkat materialitas umum dapat disikapi oleh
auditor dengan melakukan investigasi lebih lanjut.
Berdasarkan prosedur analitis yang telah dilakukan pada soal nomor 1 diatas, maka
berikut beberapa poin isu yang memerlukan perhatian lebih lanjut oleh auditor :
a. Jumlah besaran presentase persediaan meningkat lebih dari 50% dari tahun 2007 ke
2008. Kenaikan ini sebagian besar terdiri dari persediaan barang jadi dan persediaan
batangan tembaga. Rasio perputaran persediaan turun dari 2.00 ke 1.40 dari tahun
2007 ke 2008. Hal ini membuat auditor harus lebih memperhatikan akun persediaan
dan melakukan respon lebih lanjut atas hal ini.

b. Penilaian persediaan plastik tampaknya dilakukan atas harga pasar pada tahun 2007
yang lebih rendah dari biaya persediaan atau harga pasar. Penurunan harga pasar dari
$ 0,19 ke $ 0,12 pada periode 2007-2008 membutuhkan analisis lebih lanjut.
Perbandingan ini menunjukkan risiko yang mungkin terjadi berkaitan dengan
penyajian penilaian persediaan.
c. Ruang yang dibutuhkan untuk persediaan lebih besar dari ruang yang tersedia di
gudang perusahaan. Hal ini membutuhkan analisis lebih lanjut berkaitan dengan asersi
manajemen tentang keberadaan persediaan. Aktivitas seperti stock opname harus
dilakukan sebagai bentuk analisis lebih lanjut yang dilakukan oleh auditor.

Anda mungkin juga menyukai