Morfologi dari eritrosis di nilai pada daerah sediaan apus darah yang
1. Tipis , dimana eritrosis terpisah satu sama lain dan tidak
bersinggungan
2. Eritosit mempunyai bagian pucat ditengah
Besar eritrosit
-
Kandungan Hb eritrosit
Dinilai dari besar / kecilnya bagian pucat ditengah
-
Bentuk eritrosit
Eritrosit normal bentuknya bulat , apabila terdapat bentuk yang tidak
beraturan di sebut poikilositosis
ANEMIA MAKROSITER
Nilai MCV meningkat , dijumpai pada :
-
ANEMIA
HEMOLITIK
ANEMIA APLASTIK
Eritrosit
: normokrom normositer , tidak ada kelainan morfologi
Leukosit : neutropenia dan limfositosis relatif
Trombosit : tidak dijumpai adanya kelompok trombosit dan dapat
dijumpai adanya Giant thrombocyte
ANEMIA MEGALOBLASTIK
LEUKIMIA AKUT
Menurut jenis sel yang berproliferasi dikenal leukimia mielositik akut
( LMA ) atau leukimia non limfositik akut ( LNLA ) bila yang
berproliferasi selnnimatur dari seri mieloid. Sedangkan bila yang
berproliferasi adalah sel imatur dari seri limfoid disebut Leukimia
Limfositik Akut ( LLA )
L1
L2
L3
M0
M1
M2
M3
M4
M5
M6
M7
:
:
:
:
:
:
:
:
MORFOLOGI
TEPI
JENIS MALARIA
Dikenal 4 jenis Plasmodium dengan tanda klinis , perbedaan bentuk
demamnya yaitu :
1. Plasmodium vivax
tertiana , serangan
2. Plasmodium malaria
quartana ,serangan
3. Plasmodium ovale
, serangan
Plasmodium vivax
1. Eritrosit yang terinfeksi membesar kira-kira 1.5-2 kali
2. Bentuk cincin matur cenderung menjadi besar dan kasar
3. Bentuk perkembangan sering ditemukan satu inti pecah menjadi
12-24
Plasmodium falciparum
1. Eritrosit yang terinfeksi tidak membesar
2. Cincin tipis/lembut lebih kecil dari yang lain , bisa beberapa
cincin dalam satu eritrosit
3. Beberapa cincin bisa mempunyai 2 chromatin dots
4. Jarang terlihat bentuk perkembangan dalam eritrosit
5. Gametosit berbentuk bulan sabit tidak terlihat pada minggu
pertama infeksi
Plasmodium malariae
1.
2.
3.
4.
Plasmodium ovale
1.
2.
3.
4.