Rencana Baca :
Tempat : Rg. Pertemuan RSP Lt.4 Gedung A
TIROIDITIS DE QUERVAIN
Zahra Inayah Kasim, Suci Aprianti, Ruland DN Pakasi
Program Studi Ilmu Patologi Klinik FK-UNHAS-RSPTN UH-RSUP dr.Wahidin
Sudirohusodo Makassar
I. PENDAHULUAN
Tiroiditis de Quervain disebut juga tiroiditis subakut granulomatosa,
tiroiditis granulomatous atau tiroiditis viral. Banyak virus telah dicurigai
sebagai penyebab termasuk virus Mumps, coxsackie, influenza, adenovirus,
dan echovirus. Diagnosis penyakit ini sering tumpang tindih dengan faringitis
karena gejalanya yang hampir mirip. Kasus ini pertama kali didiagnosa pada
tahun 1825 dan disebut sebagai tiroiditis akuta simpleks sampai tahun 1895.
Kemudian di tahun 1904 dan 1936 dinamakan tiroiditis de Quervain mengikuti
nama seorang ahli bedah dari Swiss, De Quervain.1,2
Tiroiditis secara umum didefinisikan sebagai suatu inflamasi yang terjadi
pada kelenjar tiroid. Terdapat beberapa jenis tiroiditis, dan bisa dikaitkan
dengan peningkatan, penurunan ataupun normalnya fungsi tiroid. Tiroiditis
dapat digolongkan menjadi painful thyroiditis (tiroiditis dengan nyeri) dan
painless thyroiditis (tiroiditis tanpa nyeri). Membedakan jenis tiroiditis ini
didasarkan pada gejala klinis, riwayat medis atau riwayat keluarga,
progresifitas penyakit, dan paling penting yaitu ada atau tidaknya nyeri leher.1,2
Painful thyroiditis dapat dibagi menjadi tiroiditis subakut granulomatosa
atau tiroiditis de Quervain, tiroiditis supuratif, dan tiroiditis akibat
radiasi/trauma. Painless thyroiditis terdiri atas tiroiditis Hashimoto, tiroiditis
post partum, tiroiditis limfositik subakut, tiroiditis drug-induced, dan tiroiditis
fibrosis atau tiroiditis Riedel.1,2
II. EPIDEMIOLOGI
Tiroiditis de Quervain terjadi pada kurang dari 5% dari semua gangguan
tiroid, walaupun ketiga bentuk tiroiditis subakut terjadi pada 20-25% kasus
tirotoksikosis. Tiroiditis ini cenderung memiliki distribusi berdasarkan musim
V. DIAGNOSIS
Diagnosis tiroiditis de Quervain adalah berdasarkan anamnesis, pemeriksaan
fisis, pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan radiologi.6,8,18
A. Anamnesis
Penderita tiroiditis de Quervain biasanya datang dengan keluhan kelelahan,
demam subfebril, myalgia yang disertai rasa nyeri pada daerah leher yang
berpindah-pindah, serta pembesaran kelenjar tiorid yang simetris.
5. Tiroglobulin (Tg)
Kadar tiroglobulin serum biasanya meningkat. Peningkatannya
dapat bertahan sampai satu tahun setelah diagnosa awal, yang
mengindikasikan gangguan struktur folikuler tiroid, inflamasi derajat
rendah atau keduanya dan dapat bertahan dalam waktu yang relatif lama.
Tiroglobulin adalah suatu glikoprotein dengan berat molekul
660.000 kd yang berperan sebagai prohormon untuk sintesis hormon
tiroid. Kosentrasi tiroglobulin serum menggambarkan tiga kondisi yaitu
adanya massa jaringan thyroid differentiated, adanya kerusakan atau
inflamasi pada kelenjar tiroid, dan kadar perangsangan reseptor TSH.
Pengukuran tiroglobulin dapat menggunakan metode Liquid
Chromatography - Tandem Mass Spectrometry (LC-MS/MS). Nilai
F. Pemeriksaan Radiologi
Pemeriksaan Computed-Tomography (CT) scan dan Magnetic
Resonance Imaging (MRI) tidak diindikasikan untuk mendiagnosis penyakit
ini. Pertimbangannya adalah bahwa pemberian bahan kontras mengandung
iodine sebelum mengukur uptake radioiodine dapat menyebabkan penurunan
palsu dari uptake iodine. Jika direncanakan untuk CT scan, maka harus
dilakukan setelah pemeriksaan uptake radioiodine selesai. 8,9,18
VII. TERAPI
1. Terapi suportif diberikan untuk mengatasi gejala seperti hipertiroid berat
dianjurkan untuk dirawat di rumah sakit. Selain itu menghindari supplemen
yang mengandung iodine dosis tinggi seperti pada tablet yang mengandung
rumput laut (seaweed). Tidak ada pembatasan aktivitas tetapi pasien dapat
mengalami takikardi jika melakukan exercise.
VIII. PROGNOSIS
Tiroiditis de Quervain biasanya akan membaik dan sembuh sempurna
pada 90-95% kasus. Tidak ada follow up khusus yang dibutuhkan.
Morbiditas disebabkan karena nyeri pada fase awal, yang merupakan
keluhan utama dari penderita. Hipertiroid ringan dan bersifat sementara
terjadi pada 50% kasus. Hipotiroid permanen adalah komplikasi jangka
panjang dari penyakit ini, didapatkan pada sekitar 5-10% pasien dan
memerlukan thyroid replacement therapy.5,8,17,18
IX. RINGKASAN
Tiroiditis de Quervain adalah suatu inflamasi pada kelenjar thyroid
dengan penyebab virus. Banyak virus telah dicurigai sebagai penyebab
termasuk virus Mumps, coxsackie, influenza, adenovirus, dan echovirus.
Tiroiditis de Quervain terjadi pada kurang dari 5% dari semua gangguan
tiroid. Puncak kejadian di usia 30-50 tahun dengan frekuensi pada wanita 3-
5 kali lebih tinggi daripada pria.
Umumnya sebagian besar pasien mengalami gejala flu-like syndrome
selama satu sampai tiga minggu sebelum onset penyakit. Perjalanan alamiah
penyakit ini dapat dibagi menjadi empat tahap/fase yaitu fase hipertiroid
dan/atau tirotoksikosis, fase transien eutiroid, fase hipotiroid, dan fase
eutiroid recovery. Semua fase bertahan selama tiga sampai enam bulan.
Referat Kimia Klinik / Tiroiditis De Quervain 15
Diagnosis berdasarkan anamnesis yaitu ada nya nyeri leher yang kadang
cukup berat. Pemeriksaan fisis menunjukkan daerah tiroid yang membengkak
lunak. Gejala klinis dapat menunjukkan gejala hipertiroid atau hipotiroid.
Pemeriksaan penunjang laboratorium yang bermakna adalah peningkatan
LED serta pengukuran uptake iodine (RAIU) yang menurun.
Pengobatan ditujukan untuk mengatasi nyeri, menurunkan kadar hormon
tiroid pada fase hipertiroid, thyroid replacement therapy untuk fase hipotiroid
dengan peningkatan TSH, serta pemberian beta-blocker untuk mengatasi
gejala perifer tirotoksikosis.
Penyakit ini dapat sembuh sempurna pada 90-95% kasus, dan tidak ada
follow up khusus yang diperlukan. Namun komplikasi jangka panjang yang
bisa terjadi adalah hipotiroid permanen dan memerlukan thyroid replacement
therapy pada 5-10% kasus.