PATOFISIOLOGI
HIPOKSIA
KELOMPOK
2:
HIPOKSEMIA
1.Rani
2.Winning Apriyanti
3.Amri
4.Samsuri
PENDAHULUAN
Hipoksia adalah penurunan
pemasukan oksigen ke jaringan
sampai di bawah tingkat fisiologik
meskipun perfusi jaringan oleh darah
memedai
Hipoksemia adalah kondisi
penurunan tekanan parsial oksigen
dalam darah (PaO2).
Etiologi HIPOKSIA
GEJALA Hipoksia
peningkatan frekuensi napas lebih dari
normal
Sianosis
gejala-gejala (yang karena terjadi
gangguan pada) otak : mengantuk atau
terlalu gembira, sensitivitas terhadap nyeri
yang berkurang, disorientasi, dan
sakit kepala
mual, muntah,
denyut nadi yang meningkat, dan
tekanan darah yang tinggi.
Patofisiologi Hipoksia
Adanya sumbatan pada jalan nafas
Sphincter cardia yang relaksisi
lambung mengalir kembali ke orofaring
(regurgitasi)Kegagalan respirasi
mencakup kegagalan oksigenasi maupun
kegagalan ventilasiPaCO2 dan pH
7,35diafragma tidak mampu
membangkitkan tekanan yang
diperlukan Kelelahan otot-otot respirasi
Penatalaksanaan hipoksia
Penilaian dari pengelolaan jalan
napas harus dilakukan dengan cepat,
tepat dan cermat
pembebasan jalan napas
Membuka jalan napas tanpa alat
dilakukan dengan cara Chin lift / Jaw
Thrust
HIPOKSEMIA
Hipoksemia adalah kondisi penurunan
tekanan parsial oksigen dalam darah
(PaO2). Nilai normal PaO2 adalah 80-100
mmHg, sedang nilai normal saturasi
oksigen (SaO2) adalah >95%. Dengan
bertambahnya umur PaO2 akan
menurun, setiap penambahan umur satu
tahun pada usia di atas 60 tahun terjadi
penurunan PaO2 sebesar 1 mmHg.
Normal
SaO2 (%)
97-100
95-97
Kisaran normal
> 80
> 95
Hipoksemia ringan
60-79
90-94
Hipoksemia sedang
40-59
75-89
Hipoksemia berat
< 40
< 75
Penyebab Hipoksemia
Ketidakseimbangan Ventilasi perfusi
Ketidaknormalan aliran darah ke
alveoli / hipoventilasi alveolar
Ketidakseimbangan difusi alveoli
kapiler / gangguan difusi
pirau dan
tekanan inpsirasi oksigen (PiO2) yang
rendah.
Hipoventilasi alveolar
Ventilasi alveolar adalah volume
udara yang memasuki alveoli per
menit.
Hipoventilasi alveolar adalah
berkurangnya volume udara yang
masuk ke alveoli per menit.
Bila pengurangan ini tidak teratasi
maka akan terjadi hipoksemia.
bac
k
Gangguan difusi
Untuk berdifusi oksigen harus
melewati dinding alveolus, jaringan
interstisial, endotel kapiler, plasma
darah dan dinding eritrosit.
Kelainan pada satu atau lebih sekat
pemisah tersebut akan menghambat
proses difusi.
Hipoksemia bisa terjadi saat istirahat
dan semakin memberat saat aktivitas.
bac
k
asbestosis,
sarkoidosis,
fibrosis interstisial difus,
pneumonia interstisial,
penyakit jaringan penyangga paru
paru,
karsinoma sel alveolar
dll.
HbCO2 Hb + CO2
O2 + Hb HbO2 (oksihemoglobin)
H+ + HCO3- H2CO3 H2O + CO2
HbO2 O2 + Hb
Hb + CO2 HbCO2
H2O + CO2 H2CO3 H+ + HCO3-