(Ananas
sativus)
termasuk
famili
Bromeliceae
dari
kelas
Universitas Sumatera
Utara
Banyaknya
Kalori
Protein
Lemak
Karbohidrat
Kalsium (Ca)
Posfor (P)
Serat
Besi (Fe)
Vitamin A
Vitamin B1
Vitamin B2
Vitamin C
Niacin
50 kal
0,40 g
0,20 g
13,0 g
19,0 mg
9,0 mg
0,40 g
0,20 g
20,00 RE
0,08 mg
0,04 mg
20,00 mg
0,20 g
Banyaknya
Air
Protein
Lemak
Abu
Gula
Asam
Vitamin A
Vitamin B
Vitamin C
85,00 %
0,40 %
0,20 %
0,40 %
12,00 %
1,00 %
130,00 IU
0,08 mg
24,00 mg
Dari Tabel 1 dan Tabel 2 diatas dapat dilihat bahwa buah nenas mengandung kadar
buah yang cukup tinggi, dismping itu juga mengandung protein, lemak, asam-asam,
mineral dan beberapa vitamin
Universitas Sumatera
Utara
Universitas Sumatera
Utara
fungsi substrat yang terpenting adalah sebagai sumber energi disamping sebagai bahan
pembentuk sel dan produk metabolisme (Rahman, 1989).
Proses dasar biokimia dari fermentasi dapat ditunjukkan pada Gambar 1.
Glukosa
Fosforgliseraldehid
Asam Pyruvat
Universitas Sumatera
Utara
2 C2H5OH + 2CO2
Jumlah (%)
Abu
Asam nukleat
Lemak
Nitrogen
5,0-9,5
6,0-12,0
2,0-6,0
7,5-8,5
Mekanisme Fermentasi
Menurut Reed (1982), bahwa sukrosa mula-mula dihidrolisis menjadi glukosa
dan fruktosa oleh enzim invertase kemudian glukosa dan fruktosa juga menjadi asam
pyruvat melalui tahap-tahap reaksi pada jalur Embden-Meyerhof-Parnas. Selanjutnya
asam pyruvat didekarbosilasi menjadi asetaldehida menjadi etanol (Gambar 2).
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Fermentasi
Faktor-faktor yang mempengaruhi fermentasi alkohol adalah :
1- Konsentrasi gula yang ada/ditambahkan
2- Derajat keasaman bahan/pH
3- Temperatur
4- Jenis khamir yang digunakan
5- Komposisi zat nutrisi di dalam bahan
Universitas Sumatera
Utara
Glukosa
Mg
++
ATP
Heksokinase
ADP
Glukosa 6 fosfat
fosfoheksoisomerase
Fruktosa 6 fosfat
ATP
fosfoheksakinase
ADP
Fruktosa 1,6 difosfat
Mg++
Dehidroksi
triofosfofoisomerase
Aldolase
Asetonfosfa
3 Fosfogliseraldehid
DPN difosfogliseraldehid
dehidrogenase
dehidrogenase
Gliserolfosfat
DPNH2
Asam 1,3 difosfogliserat
ADP2
fosfatase
Gliserol
Transfosforilase
ATP fosfogliserat
Asam 3 fosfogliserat
fosfogliseromutase
Asam 2 fosfogliserat
++
Mg
enolase
H2O
Asam 2 fosfenolpyruvat
ADP
++
Mg
transfosforilase
ATP fosfopyruvat
Asam Pyruvat
karboksilase pyruvat
Asetaldehid + CO2
DPNH2
2 alkoholdehidrogenase
Etanol
DPN2
Universitas Sumatera
Utara
CH3COOH + CO2 + E
Universitas Sumatera
Utara
Suhu
Suhu merupakan faktor penting dalam proses fermentasi. Suhu ini sangat
berpengaruh
terhadap
pertumbuhan
Khamir.
Temperatur
minimum
untuk
1- unsur makanan lainnya yang dibutuhkan untuk pembentukan energi (Prescott dan
Dunn, 1959).
Biotin merupakan vitamin yang mutlak dibutuhkan oleh khamir,
Saccharomyces cereviceae membutuhkan biotin, thiamin, asam pantotenat, piridoksin
dan misionositol. Sedangkan vitamin lainnya dapat disintesa oleh khamir ini (Read
dan Peppler, 1937).
Keadaan Oksigen Selama Fermentasi
Keadaan oksigen selama fermentasi harus diatur sebaik mungkin untuk
memperbanyak atau menghambat pertumbuhan mikrobia tertentu. Setiap mikrobia
membutuhkan oksigen yang berbeda-beda jumlahnya untuk pertumbuhan mikrobia
tertentu dan juga untuk pembentukan sel-sel baru dalam fermentasi. Misalnya ragi roti
atau khamir dan ragi anggur (Saccharomyces ellipsoideus), keduanya akan baik pada
keadaan aerob, tetapi keduanya akan melakukan fermentasi terhadap gula jauh lebih
bagus atau cepat pada keadaan anaerob (Winarno dan Fardiaz, 1980).
Asam-Asam yang Mudah Menguap
Asam-asam yang mudah menguap terdiri dari asam-asam yang biasanya
terdapat dalam anggur sebagai hasil sampingan dari proses fermentasi. Di samping
asam asetat dan asam laktat terdapat juga asam format, asam butirat dan asam
propionat.
Asam asetat lebih banyak diproduksi pada konsentrasi gula yang tinggi
sedangkan asam butirat, asam format dan asam laktat dijumpai dalam jumlah yang
kecil. Jumlah asam asetat yang diproduksi selama fermentasi adalah kecil, biasanya
lebih kecil dari 0,030 g/100ml, tergantung pada jenis fermentasi dan kondisi
fermentasi. Jumlah asam asetat yang tinggi dapat terjadi akibat kegiatan bakteri
sebelum, selama dan sesudah fermentasi. Bertambahnya asam asetat ini karena
Universitas Sumatera
Utara
terjadinya oksidasi alkohol dan perombakan bakteri terhadap gula, asam sitrat,
gliserol dan lainnya.
Asam-asam yang mudah menguap yang terdapat pada anggur sangat
berpengaruh terhadap flavor anggur. Determinasi dari asam-asam yang mudah
menguap pada anggur adalah sebagai salah satu kerusakan, yang merupakan prosedur
penting untuk standarisasi mutu anggur. Pada pembuatan anggur yang baik asamasam yang mudah menguap (dihitung sebagai asam asetat) adalah kurang dari 0,030
g/100ml (Amerine el al, 1982).
Menurut Departemen Perindustrian 1973, syarat mutu anggur buah di
Indonesia dapat dilihat pada Tabel-4.
Tabel-4 Syarat mutu anggur buah-buahan di Indonesia
No
1
2
3
4
5
Komponen
Etil Alkohol
Metil Alkohol
Zat warna
Logam berbahaya (Pb, Cu, Hg, As)
Bahan Pengawet
- Sulfit (SO2 maks)
(SO2 bebas maks)
- Campuran
SO2 Bebas maks
Benzoat (Asam Benzoat)
Asam salisilat
Asam mudah menguap
Bau dan rasa
Jumlah
9-18 % (V/V)
Maks 0,1%
Tidak membahayakan
Negatif
200 mg/lt (ppm)
50 mg/lt (ppm)
50 mg/lt (ppm)
300 mg/lt (ppm)
Negatif
0,2 %
Normal
Universitas Sumatera
Utara