Pemanfaatan Batubara
Pemanfaatan Batubara
PEMBAKARAN BATUBARA
Ada tiga tahap :
Devolatilisasi
Oksidasi volatile matter dalam fase uap
Pembakaran solid residu (char)
Reaksi kimia :
a. 2 C (graphite) + O2 ----- 2 CO (g) + 52,8 kkal
Cyclone furnace
Cyclone firing :
Ukuran umpan batubara : - o,25
Panas yang dihasilkan > 500.000 btu/ft3
Fluidized bed combustion:
Ukuran umpab batubara 1,5 mm
Batubara masuk kedalam alat pembakaran bersamasama dengan udara.
Keuntungannya penghantaran masa dan panas
secara effisien.
Cocok untuk batubara dengan kadar sulfur tinggi.
Suspension firing :
Umpan batubara berukuran 200 mesh
Batubara dimasukkan kedalam ruang pembakaran
dengan cara ditiupkan bersama sama aliran udara.
Effisiensi pembakaran paling bagus diantara metode
yang lain.
Cara ini digunakan di PLTU
Karbonisasi :
Karbonisasi adalah suatu proses pemanasan terhadap batubara tanpa penambahan oksigen, sehingga
mengubah batubara tersebut menjadi residu karbon padat, berpori yang disebut char atau kokas.
Hasil yang bersifat volatile terdiri atas gas amonia, tar dan minyak ringan.
Berdasarkan temperatur pemanasannya , karbonisasi dapat diklasifikasikan menjadi :
Temperatur rendah ( 7000 c)
Temperatur tinggi (> 900 0 c)
Gasifikasi :
C. gasifikasi
C + H2O ---- CO + H2
C + CO2 ---- 2 CO
LIQUIFAKSI :
Untuk mengubah batubara menjadi bahan bakar cair
(hidrokarbon) dengan menambah hidrogen, karena
perbandingan hidrogen dengan karbon = 0,7, lebih
kecil dari petroluem.
Proses hidrogenasi batubara dimaksudkan untuk
menghasilkan bahan bakar cair secara langsung
maupun tidak langsung.