Anda di halaman 1dari 10

NITRIMETRI

OLEH :
AYU TRISNAWATI
Edi Basrianto
Sri Kiswandar
Diah Novitasari

PENDAHULUAN
Nitrimetri merupakan cara analisa volumetri yang
berdasarkan pada reaksi pembentukan garam
diazonium. Garam diazonium itu terbentuk dari hasil
reaksi antara senyawa yang mengandung gugus amin
aromatis bebas, pada suhu di bawah 15C dalam
senyawa asam. Titrasi diazotasi berdasarkan pada
pembentukan garam diazonium dari gugus amin
aromatis bebas yang direaksikan dengan asam nitrit,
dimana asam nitrit ini diperoleh dengan cara
mereaksikan natrium nitrit dengan suatu asam.

Senyawa-senyawa yang dapat ditentukan dengan


metode nitrimetri antara lain golongan sulfonamida
seperti sulfamerazin, sulfadiazin dan sulfanilamid.
Senyawa-senyawa ini dalam dunia farmasi sangat
bermanfaat seperti sulfanilamid sangat berguna
sebagai obat antimikroba. Selain senyawa-senyawa
tersebut, pemanis buatan seperti natrium siklamat bisa
ditetapkan kadarnya menggunakan metode nitrimetri.
Melihat kegunaannya maka nitrimetri merupakan salah
satu
metode
analisis
yang
diperlukan
untuk
menganalisis senyawa-senyawa tersebut.

Nitrimetri adalah metode titrasi yang menggunakan


NaNO2 sebagai pentiter dalam suasana asam. Pada
suasana asam, NaNO2 berubah menjadi HNO2 (asam
nitrit) yang akan bereaksi dengan sampel yang dititrasi
dan membentuk garam diazonium. Pembentukan garam
diazonium berjalan lambat, oleh karena itu untuk
mempercepatnya dapat ditambahkan KBr sebagai
katalis.

Reaksi pembentukan garam diazonium adalah sebagai berikut :


NaNO2 + HCl NaCl + HONO
Ar-NH2 + HONO + HCl Ar-N2Cl (garam diazonium) + H2O

Prinsip titrasi nitrimetri adalah reaksi diazotasi, yaitu :


Pembentukan garam diazonium dari gugus amin aromatik primer (amin
aromatik sekunder dan gugus nitro aromatik)
Pembentukan senyawa nitrosamine dari amin alifatik sekunder. Contoh zat
yang mempunyai gugus amin alifatis adalah Na siklamat.
Pembentukan senyawa azo dari gugus hidrazida. Contoh zat yang memiliki
gugus hidrazida adalah INH.
Pemasukan gugus nitro yang jarang terjadi karena sulitnya titrasi dengan
menggunakan asam nitrit dalam suasana asam

Syarat-syarat Titrasi Nitrimetri


Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam titrasi nitrimetri adalah :
Suhu
Keasaman
Kecepatan Reaksi

Sampel
Senyawa-senyawa yang dapat dianalisis menggunakan titrasi nitrimetri, antara lain :
Penetapan kadar senyawa-senyawa yang mempunyai gugus amin aromatis primer
bebas seperti sulfanilamid.
Penetapan kadar senyawa-senyawa yang mana gugus amin aromatik terikat dengan
gugus lain seperti suksinil sulfatiazol, ftalil sulfatiazol dan parasetamol. Pada
penetapan kadar senyawa yang mempunyai gugus aromatik yang terikat dengan
gugus lain seperti suksinil sulfatiazol harus dihidrolisis lebih dahulu sehingga
diperoleh gugus amin aromatis bebas untuk selanjutnya bereaksi dengan natrium
nitrit dalam suasana asam membentuk garam diazonium.
Senyawa senyawa yang mempunyai gugus nitro aromatis seperti kloramfenikol.
Senyawa senyawa nitro aromatis dapat ditetapkan kadarnya secara nitrimetri
setelah direduksi terlebih dahulu untuk menghasilkan senyawa amin aromatis primer.
Kloramfenikol yang mempunyai gugus nitro aromatis direduksi terlebih dahulu
dengan Zn / HCl untuk menghasilkan senyawa amin aromatis primer yang bebas
yang selanjutnya bereaksi dengan asam nitrit untuk membentuk garam diazonium.
Dalam Farmakope Indonesia, titrasi nitrimetri digunakan untuk menetapkan kadar
: benzokain; primakuin fosfat dan sediaan tabeltnya ; prokain HCl ; sulfasetamid ;
natrium sulfasetamid ; sulfametazin ; sulfadoksin ; sulfametoksazol ; tertrakain ; dan
tetrakain HCl

Prosedur Kerja/Skema Kerja

Prosedur Kerja
1. Timbang seksama lebih kurang 500 mg sulfonamid atau sejumlah tertera
pada masing-masing monograf
2. Masukkan kedalam gelas piala yang sesuai
3. Tambahkan 20 ml asam klorida P dan 50 ml air, aduk hingga larut, dinginkan
hingga suhu lebih kurang 150C
4. Titrasi secara perlahan dengan natrium nitrit 0,1 M LV yang sebelumnya
telah dibakukan terhadap Sulfonamida BPFI
5. Tetapkan titik akhir secara elektrometrik menggunakan elektrode yang sesuai
(Platina-Kalomel atau Platina-Platina)
6. Tempatkan ujung buret dibawah permukaan larutan untuk menghindari
oksidasi oleh udara terhadap natrium nitrit dan aduk perlahan dan
pertahankan suhu lebih kurang 150C
7. Pada titrasi manual tambahkan titran hingga 1 ml mendekati titik akhir,
kemudian tambahkan setiap kali 0,1 ml titran dengan selang waktu tidak
kurang dari 1 menit.

TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA

Anda mungkin juga menyukai