Anda di halaman 1dari 73

KOORDINASI DAN

KOLABORASI

Oleh :
Widyaiswara Madya

BIODATA
Nama

: Drs. WANSYAH, MMA

Jabatan
897,105.

: Widyaiswara Madya, (IV/c), dgn AK =

Instansi
Yogyakarta

: Pusdiklat Kemendagri Regional


Telp.(0274)-513632

Pendidikan

: S-2. (Magister Manajemen Agribisnis)

Alamat

: Karangmalang, D-7 Yogyakarta.


Telp.(0274)-542137. HP.087839447769

Status

: Berkeluarga; 1 Istri dan 3 Putri.

Hobby
Pagi.

: Membaca, Jalan Pagi dan Senam

DESKRIPSI SINGKAT
KOORDINASI DAN KOLABORASI
Bahan ajar ini membahas dan membekali
peserta dengan kemampuan untuk :
Menjelaskan pengertian, membekali peserta
dengan kemampuan menerapkan koordinasi
dan kolaborasi melalui pembelajaran pengertian
koordinasi dankolaborasi, peranan koordinasi
dan kolaborasi, dan penerapan koordinasi dan
kolaborasi.

DAN
Mata Diklat disajikan secara interaktif melalui
metode penayangan film pendek, ceramah
interaktif, tanya jawab, diskusi, dan praktik.
Keberhasilan peserta dinilai dari
kemampuannya menerapkan koordinasi dan
kolaborasi untuk efektivitas pengelolaan
kegiatan

TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Kompetensi Dasar
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta diharapkan

mampu
melakukan koordinasi dan kolaborasi untuk efektivitas
pengelolaan
kegiatan
2. Indikator Keberhasilan
Kemampuan spesifik yang dapat dimiliki oleh peserta Diklat

setelah
menguasai bahan ajar ini adalah:
1) Menjelaskan konsep koordinasi dan kolaborasi;
2) Menjelaskan peranan koordinasi dan kolaborasi dalam

pelaksanaan kegiatan;
3) Menerapkan koordinasi dan kolaborasi untuk efektivitas

pelaksanaan kegiatan

MATERI POKOK
1) Penjelasan konsep koordinasi dan

kolaborasi
2) Peranan koordinasi dan kolaborasi
3) Penerapan koordinasi dan
kolaborasi

1) Deskripsi dan hasil belajar yang diinginkan

2) Konsep koordinasi
3) Konsep Kolaborasi
4) Pentingnya Koordinasi dan kolaborasi

dalam organisasi
5) Pembahasan kasus koordinasi dan
kolaborasi
6) Implementasi koordinasi dan kolaborasi
7) Mengembangkan model koordinasi dan
kolaborasi yang efektif dalam organisasi

SUB MATERI POKOK

Peranan Koordinasi
Koordinasi berperan sangat penting dalam kegiatan
organisasi, meliputi :
1. Mencegah terjadinya kekacauan, percekcokan, dan

kekembaran atau
kekosongan pekerjaan.
2. Agar pekerja dan pekerjaannya diselaraskan serta
diarahkan untuk
mencapai tujuan perusahaan.
3. Dapat memanfaatkan sarana dan prasarana dalam
pencapaian tujuan.
4. Agar semua unsur manajemen dan pekerjaan masingmasing
individu karyawan harus membantu tercapainya
tujuan organisasi.
5. Agar semua tugas, kegiatan dan pekerjaan terintegrasi
kepada
sasaran yang diinginkan.

Sedangkan tujuan dilakukannya koordinasi dalam


perusahaan atau organisasi meliputi:
1. Menghindari kekacauan dan penyimpangan tugas dari

sasaran
2. Mengarahkan dan menyatukan semua tindakan serta
pemikiran ke arah tercapainya sasaran perusahaan
3. Menghindari kekosongan dan tumpang tindih
pekerjaan
4. Menghindari keterampilan overlanding Dari sasaran
perusahaan
5. Menjuruskan keterampilan spesialis ke arah sasaran
perusahaan
6. Mengintegrasikan tindakan dan pemanfaatan unsur
manajemen ke ara sasaran organisasi atau perusahaan

Tujuan Koordinasi

PENGERTIAN
ADMINISTRASI
(1)
ADALAH SEGENAP PROSES
PENYELENGGARAAN DALAM
SETIAP USAHA KERJA SAMA
SEKELOMPOK MANUSIA
UNTUK MENCAPAI
TUJUANTERTENTU

PENGERTIAN
ADMINISTARASI
(2)
KESELURUHAN PROSES
KEGIATAN PELAKSANAAN
USAHA BERSAMA YANG
DILAKUKAN OLEH DUA ORANG
ATAU LEBIH UNTUK MENCAPAI
SUATU TUJUAN YANG TELAH
DITENTUKAN SEBELUMNYA

UNSUR-UNSUR

ADMINISTRASI
1. ORGANISASI
2. MANAJEMEN
3. KOMUNIKASI
4. KEPEGAWAIAN
5. KEUANGAN
6. PERBEKALAN
7. KETETA USAHAAN
8. PERWAKILAN ATAU HUMAS

ASAS-ASAS ORGANISASI
1. PERUMUSAN TUJUAN DENGAN JELAS
2. DEPARTEMENISASI
3. PEMBAGIAN KERJA
4. KOORDINASI
5. PELIMPAHAN WEWENANG
6. RENTANG KONTROL
7. JENJANG ORGANISASI
8. KESATUAN PERINTAH
9. FLESIBILITAS
10. BERKELANGSUNGAN
11. KESEIMBANGAN

ENAM FUNGSI

MANAJEMEN
1. PERENCANAAN
2. PEMBUATAN
3.
4.
5.
6.

KEPUTUSAN
PENGARAHAN
PENGKOORDINASIAN
PENGONTOROLAN
PENYEMPURNAAN

KOORDINASI
ADALAH
MERUPAKAN SALAH SATU

ASAS ORGANISASI
DAN

JUGA MERUPAKAN SALAH


FUNGSI MANAJEMEN
DARI ILMU ADMINISTRASI

ORGANISASI SEBAGAI SUATU SISTEM


Manusia makhluk yang lemah
Aristoteles mengatakan manusia adalah

Zoonpoolitikon atau makluk sosial atau


bermasyarakat
Manusia membentuk kelompok/ikatan, clan,
marga, suku gotong-royong, mapalus dsb.
Disebut oleh Tonies dengan :
- Gemeinschaft = membentuk kelompok
bergabung secara sukarela
- Gesselschaft = kelompok formal

STRUKTUR ORGANISASI
1. PIPIH

= Struktur organisasi 2- 3 tingkat/jenjang


(Struktur organisasi ramping)

2. DATAR = Struktur Organsasi 4 tingkat/jenjang

(Struktur Organisasi Sedang)


3. CURAM = Struktur Organisasi 5 tingkat/jenjang

(Struktur Organisasi Gemuk)

ORGANISASI
SEBAGAI SUATU SISTEM
STRUKTUR ORGANISASI :

- GEMUK
- RAMPING
SISTEM ORGANISASI :

- TERBUKA
- TERTUTUP

SISTEM ADA 2 (DUA) MACAM


SISTEM TERTUTUP; SUATU SISTEM YG TDK

BERINTERAKSI DGN LINGKUNGAN DAN TDK


MENERIMA INPUT DARI LINGKUNGAN
SISTEM TERBUKA; SELALU MELAKUKAN
INTERAKSI DGN LINGKUNGAN, MENERIMA INPUT
DARI LINGKUNGAN SERTA MEMEBRIKAN OUTPUT
KPD LINGKUNGANNYA.
MEMENUHI MODEL SEPERTI :
INPUT PROSSES OUTPUT FEED BECK

ARTI SISTEM
1. SISTEM SBG SUATU TATANAN DARI BERGAI
UNSUR, BAGIAN ATAU SUB SISTEM YG
MASING-MASING MEMILIKI FUNGSI
TERSENDIRI AKAN TETAPI SALING
BERKAITAN DAN SALING BERGANTUNG SHG
SECARA MENYELURUH KESATUAN ITU DPT
BERFUNGSI MENCAPAI TUJUANNYA.

2. SISTEM SEBAGAI RANGKAIAN


PROSEDUR DAN METODA KERJA UTK M
ENYELESAIKAN SUATU TUGAS ATAU
PEKERJAAN TERTENTU.
DALAM HAL INI PROSEDUR BERARTI
TAHAPAN-TAHAPAN PELAKSANAAN
KERJA YANG TERSUSUN MENURUT
URUTAN TERTENTU, SEDANGKAN
METODA ADALAH CARA YG LEBIH TEKNIS
DALAM MENYELESAIKAN PEKERJAAN
PADA TIAP TAHAP PROSEDUR

UNSUR ORGANISASI :
1.
2.
3.
4.

PERSONEL (ANGGOTA ORGANISASI)


VISI YANG SAMA DARI SETIAP ANGGOTA,
SERTA TUJUAN YANG INGIN DICAPAI.
MISI SEBAGAI TUGAS UTAMA DARI
ORGANISASI
WEWENANG ORGANISASI, WEWENANG
UNIT DAN TIAP PEJABAT.

5. STRUKTUR YANG MEMBERI BENTUK PADA


6.
7.
8.
9.

ORGANISASI
HUBUNGAN KERJA ANTAR UNIT DAN ANTAR
PEJABAT DALAM ORGANISASI
FORMALITAS ATAU ATURAN TERTULIS YANG
MENGIKAT SETIAP ORANG
SUMBSER-SUMBSER INERGI YANG
MENIMBULKAN GERAK ORANISASI
PROSES YANG DILAKUKAN OLEH SELURUH
UNIT MAUPUN ANGGOTA YANG BIASANYA
DISEBUT ADMINISTRASI.

GAMBAR SISTEM ORGANISASI


PERSONEL

SUMBER

FORMALITAS
(PERATURAN)

Hubungan Interaksi
Antar Subsistem

VISI & TUJUAN


ADMINISTRASI
(PROSES ORGANISASI)

MISI &
FUNGSI
WEWENANG

HUBUNGAN
STRUKTUR

Subsistem

Gambar organisasi sebagai suatu


sistem terbuka tunduk kepada
pola sistem
Batas System Organisasi
a

INPUT

Proses Organi.
(Administrasi)

(Masukan a.l.
Sumber energi)

Unsur-unsur
organisasi
lainnya

OUTPUT
(Barang dan/atau
jasa)

FEEDBECK

ISTILAH KOORDINASI
COORDINATION BERASAL DARI BAHASA INGGRIS,
BERARTI : BEING CO ORDI- NATE, YAITU
ADANYA KORDINAT YANG BERSAMAAN DARI DUA
GARIS DALAM BIDANG DATAR ATAU DUA GARIS
YANG BERPOTONGAN
Y

a
T

b
X

KOORDINASI DIATUR
DALAM
1. UU. NO: 5/1974 TENTANG POKOK-POKOK

PEMERINTAHAN DI DAERAH
2. PP. NO. 6/1988 TENTANG KOORDINASI
KEGIATAN INSTANSI VERTIKAL DIDAERAH,
DIDALAMNYA DIMUAT KOORDINASI
INSTANSIONAL, FUNGSIONAL DAN
TRITORIAL
3. UU. No. 32/2004 :
tentang : PEMERINTAHAN DAERAH

UU. No.5/1974
Bab IV Wilayah Administratip
Bagian ke 4 Instansi Vertikal
Pasal 85 ayat (1)
Dalam menjalankan tugasnya,

kepala instansi vertikal berada


dibawah koordinasi kepala
wilayah yang bersangkutan

UU. No. 32/2004


tentang
Pemerintahan di Daerah
Pasal 38 aayat 1:
a. Koordinasi penyelenggaraan urusan
Pemerintahan di daerah Provinsi dan
Kabupaten/Kota
b. Koordinasi Pembinaan dan Pengawasan
penyelenggaraan tugas bantuan di
daerah provinsi dan Kabupaten/Kota

Pasal 121 ayat 2


Sekretaris Daerah sebagaimana dimaksud

pada ayat 1 mempunyai tugas dan kewajiban


membantu Kepala Daerah dalam menyusun
kebijakan dan mengkoordinasikan dinas
daerah dan lembaga teknis daerah

Pasal 123 ayat 3 huruf


d
Menyediakan dan kengkoordinasikan tenga
ahli yang diperlukan oleh DPRD dalam
melaksanakan fungsinya sesuai dengan
kemampuan keuangan daerah

Pasal 126 ayat 3 huruf a


Camat
emenyelenggarakan tugas umum
a.
b.
c.
d.
e.

pemerintahan meliputi
Mengkoordinasikan kegiatan pemberdayaan
masyarakat
Mengkoordinasikan upaya penyelengaraan
ketenteraman dan ketertiban masyarakat
Mengkoorinasikan penerapan dan penegakan
peraturan perundang-undangan
Mengkoordinasikan pemeliharaan prasarana dan
fasilitas pelayanan umum
Mengkoordinasikan penyelenggaraan kegiatan
pemerintahan ditingkatat Kecamatan.

Pasal 189
Proses penetapan rancangan Perda yang

berkaitan dengan pajak daerah, retribusi


daerah dan tata ruang daerah menjadi Perda,
berlaku pasal 185 dan pasal 186, dengan
ketentua untuk pajak daerah dan retribusi
daerah dikoordinasikan lebih dahulu dengan
menteri keuangan, dan untuk tata ruang
daerah dikoordinasikan dengan menteri yang
membidangi urusan tata ruang.

Pasal 217 ayat 1 a & ayat


2Ayat 1 : Pembinaan atas penyelenggaraan
pemerintah daerah dilaksanakan oleh
pemerintah yang meliputi :
a. Koordinasi pemerintahan antar
susunan Pemerintahan
Ayat 2 : Koordinasi sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf a dilaksanakan secara
berkala pada tingkat nasional, regional atau
Provinsi.

PRINSIP-PRINSIP KOORDINASI
ada 11

1. Adanya wewenang formal dari kordinator


2. Adanya saling menghormati wewenang antar

pemimpin unit dgn koordinasi serta antar


manajer yang melakukan kerjasama secara
terkoordinasi.
3. Sedini mungkin dilakukan yaitu sejak dimulainya
perencanaan kerja yg memerlukan koordinasi
dengan mengajak semua pihak untuk menelaah
bersama serta menyesuaikan pelaksanaan
rencana tsb dgn rencana unitnya masing-masing.
4. Terbuka saling berkomunikasi dalam
menyampaikan dan menerima informasi yang
berkaitan dgn pelaksanaan rencana termasuk
masalah-masalah yang ada utk ditangani
bersama.

5. Dimilikinya alat dan metoda koordinasi


agar
koordinasi ini efektif.
6. Didukung oleh semua sumber yang ada
secara
tepat sehingga koordinasi menjadi
lebih efektif.
7. Semua pihak harus berpegang pada
fungsi dan
wewenang masingmasing baik sebagai
koordinator maupun yang
dikoordinasikan.
8. Koordinasi harus dimulai sejak awal

9. Koordinasi harus ada pada setiap

pelaksanaan fungsi manajemen serta


pelaksanaan operasional.
10. Harus telah ditetapkan waktu-waktu
yang tepat kegiatan koordinasi secara
berkala yang terus menerus dilakukan
dalam proses pencapaian sasaran
atau tujuan bersama.
11. Pedoman tata laksana koordinasi
harus dirumuskan secara tertulis
sebagai pedoman bagi setiap orang
yang berpartisipasi mencapai tujuan
yang telah ditetapkan bersama.

ALAT KOORDINASI
1. Komunikasi

2. Organisasi Matriks (Kepanitiaan)


3. Operating Procedures
(Proses tahap kegiatan)
4. Rencana Bersama
5. Desisi (Keputusan) manajer Puncak
6. Instruksi
7. Norma Kebijakan dan peraturan
9. Asas-asas organisasi dan manajemen
9. Strategi
10. Ideologi (Filsafat Pancasila)

DEFINISI KOLABORASI
Adalah suatu proses interaksi yang kompleks

dan beragam, yang melibatkan beberapa orang


untuk bekerja sama dengan menggabungkan
pemikiran secara berkesinambungan dalam
menyikapi suatu hal dimana setiap pihak yang
terlibat saling ketergantungan didalamnya.
Apapun bentuk dan tempatnya, kolaborasi

meliputi suatu pertukaran pandangan atau ide


yang memberikan perspektif kepada seluruh
kolaborator.

KOLABORASI MEMPUNYAI 8 KARAKTERISTIK


1. Partisipasi tidak dibatasi dan tidak hirarkis.
2. Partisipan bertanggung jawab dalam

memastikan pencapaian kesuksesan.


3. Adanya tujuan yang masuk akal.
4. Ada pendefinisian masalah.
5. Partisipan saling mendidik atau mengajar satu
sama lain.
6. Adanya identifikasi dan pengujian terhadap
berbagi pilihan.
7. Implementasi solusi dibagi kepada beberapa
partisipan yang terlibat.
8. Partisipan selalu mengetahui perkembangan
situasi.

Peranan Kolaborasi
Apa itu Kolaborasi
1. Tindakan kerjasama antara satu
orang atau lebih untuk mencapai
sesuatu
2. Berhianat karena bekerja dengan
musuh pada situasi perang
3. Usaha memecahkan masalah atau
konflik secara bersama-sama bukan
melalui proses mediasi.

Manfaat
1. Memberikan pelayanan atau usaha yang
kolaborasi
berkualitas
dengan menggabungkan
keahlian uni profesional.
2. Memaksimalkan produktivitas serta
efektivitas dan
efesiensi sumber daya.
3. Meningkatkan profesionalisme, loyalitas, dan
kepuasan kerja.
4. Meningkatkan kohesivitas antar pelaku yang
terlibat di dalamnya
5. Memberikan kejelasan peran dalam
berinteraksi antar pelaku yang terlibat di
dalamnya

TUJUAN KOLABORASI
Secara singkat kolaborasi
bertujuan untuk:
memecahkan masalah;
2. menciptakan sesuatu;
3. menemukan sesuatu di dalam
sejumlah
hambatan.
1.

HAMBATAN DALAM
BERKOLABORASI
1. KEAHLIAN;
2. WAKTU;
3. BIAYA;
4. KOMPETISI;
5. KEARIFAN

KONVENSIONAL

Prinsip kolaborasi
1. Transparan dan saling menghormati
2. Pembagian peran yang bertanggung

jawab
3. Hubungan kerja yang efektif
4. Membangun kearifan local
5. Menghormati perbedaan dan
keragaman
6. Kontinyu dan adaptif
7. Skala lebih luas

2. KOORDINASI FUNGSIONAL
KOORDINASI YANG DILAKUKAN OLEH PEJABAT
TERHADAP PEJABAT LAINNYA, YANG TUGASNYA SALING
BERKAITAN. ADA 2 JENIS :
a. KOORDINASI FUNGSIONAL HORISONTAL;
YAITU KOORDINASI YG DILAKUKAN OLEH PEJABAT
TERHADAP PEJABAT LAIN YANG SETINKAT
b. KOORDINASI FUNGSIONAL DIAGONAL;
YAITU KOORDINASI YG DILAKUKAN OLEH SEORANG
PEJABAT TERHADAP PEJABAT LAIN YG LEBIH RENDAH
TINGKATANNYA,TETAPI BUKAN BAWAHANNYA.

3. KOORDINASI TERITORIAL
YAITU KOORDINASI YANG
DILAKUKAN OLEH PEJABAT
TERHADAP PEJABAT LAINNYA
YANG BERADA DALAM SUATU
WILAYAH TERTENTU

B.

TIGA PENDEKATAN TERHADAP PENCAPAIAN KOORDINASI


YANG EFEKTIF :
1. TEKNIK DASAR MANAJEMEN ;
ADA 3 CARA YAITU :
a. HIERARKHIS MANAJEMEN ; YAITU MEMUTUS RANTAI
KOMANDO YG PANJANG MENJADI LEBIH SINGKAT /
PENDEK.
b. PERATURAN DAN PROSEDUR ; YAITU DIRANCANG
SEDEMIKIAN RUPA SEHINGGA MEMUNGKINKAN PARA
KARYAWAN MENANGANI TUGAS-TUGAS KOORD.
RUTIN SECARA CEPAT DAN LELUASA.
c. RENCANA DAN TUJUAN ;
KOORD. DR RENCANA-RENCANA STRATEGIK
DANOPERASIONAL DAPAT DICAPAI MENJAMIN
BAHWA SEMUA UNIT MENGARAHKAN UPAYA
MEREKA PADA TUJUAN YG SAMA DAN LEBIH LUAS

2. MENINGKATKAN POTENSI KOORDINASI ;


ADA 2 CARA YAITU :
a. SISTEM INFORMASI VERTIKAL;
YAITU MENGIRIM DATA KEATAS DAN
KEBAWAH JENJANG ORGANISASI.
KOMUNIKASI ITU BISA TERJADI DIDALAM
ATAU DILUAR SALURAN KOMANDO
b. PADA HUBUNGAN INI MENGABAIKAN RANTAI
KOMANDO, MEMUNGKINKAN ADANYA PERTUKARAN
INFORMASI, DAN KEPTUSAN-KEPUTUSAN DIAMBIL PADA
JENJANG DIMANA INFORMASI YANG DIBUTUHKAN
BENAR-BENAR ADA.

3. MENGURANGI AKAN KEBUTUHAN AKAN


INFORMASI; ADA 2 CARA :
a. PENCIPTAAN SUMBER DAYA TAMBAHAN;
YAITU MEMBERIKAN PELUANG / WKT EKSTRA
KPD UNIT-UNIT DLM MEMENUHI KEBUTUHAN
MASING-MASING UNIT YANG LAIN
b. MENCIPTAKAN UNIT YANG MANDIRI; UNIT
UNIT YANG DPT MENJALANKAN SENDIRI
SECARA INTERN SEMUA ASPEK-ASPEK
TUGAS YG DIPERLUKAN

INDIKATOR-INDIKATOR TERJADINYA
KOORDINASI
SETIAP PEJABAT HRS MENGETAHUI DGN

JELAS APA YG MENJADI TUGAS DAN


TANGGUNG JAWAB INSTANSINYA
SETIAP INSTANSI PERLU MENGETAHUI APA
YG MENJADI TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
INSTANSI LAIN
SEMUA INSTANSI YG MENGKOORDINIR HRS
KPD SIAPA INSTANSI TSB BERTANGGUNG
JAWAB
SETIAP INSTANSI MENYADARI AKAN
ADANYA SALING KETERGANTUNGAN DGN
INSTANSI LAIN

TEKNIK KOMUNIKASI
DALAM KOORDINASI DAN
KOLABORASI
. Elemen-elemen penting dalam komunikasi :
1. Pengirim (Komunikator/Sender)
2. Penerima (Komunikan/Receiver)
3. Pesan (Informasi/message)
4. Saluran (Jalan/Channel) :
a). Kebawah (downward)
b). Keatas (upward)
c). Horisontal
d). Diagonal
5. Balikan (feedback)

JENIS-JENIS KOMUNIKASI
1. KOMUNIKASI TERTULIS
2. KOMUNIKASI LISAN
(VERBAL)
3. KOMUNIKASI NON VERBAL :
Bahasa Isyarat (body language)

MIS COMMUNICATION
TERJADI KARENA :
1. KEBOCORAN KOMUNIKASI (COMMUNICATION
KECHAGE)
2. PENGIKISAN KOMUNIKASI (COMMUNICATION
ERATION)
3. KERUSAKAN KOMUNIKASI (COMMUNICATION
BREAKDOWN)

xxxxxxxx

TEKNIK-TEKNIK KOMUNIKASI
DALAM
KOORDINASI DAN KOLABORASI
1.
2.
3.
4.

Ada sumber Informasi yang jelas.


Bahasa yang baik dan menyesuaikan
Media sesuai dengan kondisi
Penerima dapat memahami dengan
benar, dan adanya feedback
berjalan dengan baik.

TEKNIK KOORDINASI DAN KOLABORASI


DALAM
PELAKSANAAN TUGAS DI UNIT KERJANYA
1.

SARANA KOORDINASI DAN KOLABORASI

a. KEBIJKASANAAN
b. RENCANA
c. PRESEDUR DAN TATA KERJA
d. RAPAT DAN TAKLIMAT (BRIEFING)
e. SURAT KEPUTUSAN/EDARAN BERSAMA

2. POLA KOORDINASI
DAN KOLABORASI
a. FORUM
b.
c.
d.
e.

TIM, PANITIA, KELOMPOK KERJA


DEWAN ATAU BADAN
SISTEM SATU ATAP
SISTEM PELAYANAN SATU PINTU

PEDOMAN KOORDINASI
Dimulai sebelum perumusan kebijakan
Tentukan secara jelas permasalahannya
Siapa yang berkewajiban
Rumuskan secara jelas Wewenang,
tanggung jawab tugas dalam satuan tugas
5. Kembangkan komunikasi timbal balik
6. Yang berkewajiban mengkoordinasikan
dan melakukan hubungan kerja timbal
balik.
7. Dalam melaksanakan Koordinasi dan
hubungan kerja pilih sarana yang paling
tepat.
1.
2.
3.
4.

TEKNIK KOORDINASI DAN


KOLABORASI
Menggunakan Pendekatan ( A.I.C ) :
1. APPRECIATION
( Menghargai pendapat orang lain)
2. INFLUENCE (Melakukan interaksi)
3. CONTROL (Mengendalikan)
4. Memperhitungkan faktor pendukung
5. Menentukan strategi
6. Mengikutkan semua pihak yang terkait
8. Akhiri dengan penyusunan saran tidakan
yang konkrit dan terinci.

LATIHAN
TUGAS KELOMPOK

PENYUSUNAN SASARAN TINDAKAN


1. Tentukan :
Kondisi Sekarang

Kondisi Ideal
Terciptanya sistem

Kearsipan
yang
...
?

Di Unit kerja
Kantor Y

2. BUAT PETA FAKTOR PENDUKUNG


FP. 6

FP. 1
FP. 2

SUB FP. 5.2

KONDISI
IDEAL

FP. 5
SUB FP. 5.1

FP. 4

FP. 3

3. BUAT PETA STRATEGI :


Strategi :

Kondisi Ideal
Strategi. 1
Fp. 1
Strategi. 2
Strategi. 1

4. BUAT PETA TAKE HOLDER :


Stake Holder :
KONDISI IDEAL

Stake Holder. 1
Stake Holder. 3
Strategi 1
Stake Holder. 2

FP. 1

5. BUAT RANCANGAN KEGIATAN :


Rancangan Kegiatan

Untuk Strategi :
Faktor Pendukung
:

No. Kegiatan
Stake Holder

Sumber yang diperlukan

6. TULISKAN DALAM NARASI :

Susun Proposal Rancangan


kegiatan
Nama Proposal : ...
1. Kebijakan yang diinginkan : .
2. 2. Faktor-faktor Pendukung : .
3. Strategi Pendukung :
- Faktor Pendukung 1: ..
- Strategi 1 3
: ..

4. Stake Holder dan Peranannya :


- Stake Holder dari Strategi 1: No.1-3 :

- Stake Holder dari Strategi 2: No 1- :

5. Dst Kerjakan Sampai selesai.


.. SELAMAT MENGERJAKAN .

Anda mungkin juga menyukai