Kasus Ortodonti

Pembimbing : drg. Susiana Gunardi

Oleh:
Diandra, S.KG
2012-16-132

No. Rekam Medis

: N.4254/IV/2013
No. Kasus : 31484
Nama Mahasiswa
: Diandra
NIM/NIRM : 2012-16-132
Tgl masuk lab ortho : Juni 2013

Nama Pasien
: Nova Delima
TTL : Jakarta, 11 November 1991
Umur Kronologis
: 22 tahun 16 hari 6 bulan
Susunan dalam keluarga
: anak ke 5
Jenis Kelamin
: Perempuan
Pekerjaan : Mahasiswi
Tinggi/Berat Badan
: 162 cm/ 47 kg
Pendidikan Terakhir
: SMA
Alamat
: Tanjung Priok
Telepon : 0813 8123 949

Nama Ayah
Usia
Ras/ Suku
Pendidikan Terakhir
Pekerjaan
Nama Ibu
Usia
Ras/Suku
Pendidikan Terakhir
Pekerjaan

: Mahdudin
: 62 tahun
: Mongoloid Jawa
: SMA
: Wiraswasta
: Roosminar
: 60 tahun
: Mongoloid Jawa
: SMA
: Ibu Rumah Tangga

Tanggal datang
: 11 Juli 2013
Tanggal cetak RA/RB : 28 Juli 2014

Anamnesa

Keluhan Utama : Gigi depan bawah tidak rata

Motivasi : Pribadi
Kelahiran : Normal
Kelainan kongenital : Pemberian susu
ASI s.d. umur : 2 tahun
Botol s.d. umur
: 3 tahun
Penyakit yang pernah diderita : Kebiasaan buruk yg ada/pernah ada : Riwayat perawatan ortho : Tidak pernah
Waktu/ lama perawatan : 1 tahun
Anggota keluarga lain yang pernah
dirawat ortodonti : Tidak ada

Analisa Ekstra Oral

ANALISA FRONTAL
Nasion-Gnation
x 100%
Os. Zygomatikum
88
x 100% = 84.21%
Os. Zygoma
104,5
Tipe wajah : Mesofasial
(84% - 87.9%)

Os. Zygoma

Gn

Analisa Ekstra Oral

Midline

Tragus
tragus

Gonion
Gnation

ASIMETRIS
Pada Midline
kiri

ANALISA PROFIL
Trichion
Glabela

Glabela

Sub-N

Upper lip

Menton

Pogonion
Molle

SEIMBANG

KONVEKS

Analisa Intra Oral

Kebersihan mulut
: Baik
Gingiva
: Normal
Frenulum labii
Atas
: Sedang
Bawah
: Sedang
Lidah
: Normal
Palatum
: Sedang
Tonsil faringeus
: Normal
Garis tengah
Lengkung Gigi Atas : Normal
Lengkung Gigi Bawah
: Normal

Persistensi gigi susu : Kelainan bentuk/ukuran gigi

:Umur Dentalis : 17, 27, 37, 47 22 thn
Urutan erupsi gigi RA : 6, 1, 2, 4, 5, 3,7
RB : 6, 1, 2, 3, 4, 5, 7

Analisa Fungsional
Sendi temporomandibular : Normal
Interocclusal clearance : 2 mm
Occlusal Interference : 13 23
43 33
Fungsi bicara: Normal
Fungsi kunyah
: 2 sisi
Bibir
: Kompeten
Gerak buka tutup mulut
Buka
: Normal
Tutup : Geser ke kiri dari midline

Analisa Model Belajar

Ovoid, Simetris Ovoid, Simetris

Curve of Spee

Normal
Pasien

: 0-2 mm
: 2 mm

Inklinasi aksial/ ukuran mesio distal

gigi geligi
Inklinasi Aksial

Ukuran Mesio Distal

( mm )
18

Inklinasi Aksial

11

11

27 Normal

11,5

11

26 Bukoversi

Normal 15

25 Normal

Normal 14

7,5

24 Normal

23 Normal

Normal 12

7,5

7,5

22 Normal

Normal 11

21 Labioversi

5,5

6,5

31 Labioversi

6,5

32 Normal

Normal 17
Bukoversi

16

Mesiolabioversi 13

Mesiolinguoversi 41
Normal 42

28

Normal

43

33 Normal

Mesiobukoversi

44

34 Mesiobukoversi

Normal

45

8,5

35 Normal

Normal

46

11

12

36 Normal

Normal

47

12

12

37 Normal

48

38

Hubungan Gigi Geligi

M1 kanan
Sagital : Neutroklusi
Transversal : Normal
Vertikal : Normal
Kaninus kanan
Sagital : Neutroklusi
Transversal: Normal
Vertikal: Normal

M1 kiri
Sagital: Neutroklusi
Transversal: Normal
Vertikal: Normal

Kaninus kiri
Sagital: Neutroklusi
Transversal: Normal
Vertikal: Normal

Insisif
Overjet: +2 mm
Overbite: +3 mm

Indeks Pont
Diameter mesio-distal 12, 11, 21, 22 = 33 mm

4-4
6-6
Tinggi
lengkung

Penderita

Pont

Selisih

40

41,25

-1,25

49

51,56

-2,56

21

19,1

+0,5

Kesimpulan:
Regio 4-4 kontraksi sebanyak 1,25 mm
Regio 6-6 kontraksi sebanyak 2,56 mm
Regio anterior protraksi sebanyak 1,9 mm

Analisa Bolton
11,
5

7,
5

7,
5

7,
5

11

mm

11

5,
5

6,
5

6,
5

8,5

12

mm

Overall Ratio : Jml M-D RB (36-46) x 100 = (91,3)

Jml M-D RA (16-26)
94 X 100 = 91,26
103
Anterior Ratio: Jml M-D RB (33-43) x 100 = (77,2)
Jml M-D RA (13-23)
38,5 x 100 =77
50
Kesimpulan:
Overal Ratio : Total lebar mesial-distal gigi RA 0,04 mm lebih besar dari
seharusnya
Anterior Ratio: Total lebar mesial-distal gigi anterior RA 0,2 mm lebih
besar dari
seharusnya

Metode Arch Length Discrepancy

Rahang Atas
Lebar Mesio-Distal gigi 15-25
15

14

13

12

11

21

22

23

24

25

7,5

7,5

7,5

Total: 80,5 mm (X)

Panjang lengkung rahang (mesial 16-26) =
78 mm (Y)
Perhitungan ALD: Y-X = 78 80.5 = - 2.5 mm
- 2.5 mm artinya: ruang yang tersedia pada
RA kurang
2.5 mm

 Rahang Bawah
Lebar Mesio-Distal Gigi 45-35
45

44

43

42

41

31

32

33

34

35

5,5

6,5

6,5

8,5

Total: 71 mm (X)
Panjang lengkung rahang (mesial 46-36): 70 mm
(Y)
Perhitungan ALD: Y-X = 70 71 = -1 mm
-1 mm artinya: ruang yang tersedia pada RB
kurang 1 mm

Analisa Sefalometri
Parame
ter

Nilai
Normal

Sebelu
m
Perawa
tan

SNA

(83.5
2)0

83

SNB

(81 2)o 81

ANB

(2.5
2)o

WITS

(-1 2)
mm

2 mm

FMA

(26 3)o 38

I MP

(96 5)o 93

I SN

(109
6)o

115o

II

(125
5)o

1200

SNA
Nilai normal (83.5 2)0
Sebelum dilakukan
perawatan 83o
Kedudukan maksila
terhadap basis kranium
retrognathi

SNB
Nilai normal (81 2)o
Sebelum dilakukan
perawatan 81o
Kedudukan mandibula
terhadap basis kranium
retrognathi

ANB
Nilai normal (2.5 2)o
Sebelum dilakukan
perawatan 2o
Maloklusi skeletal kelas I

WITS
Nilai normal (-1 2) mm
Sebelum dilakukan
perawatan +2 mm
Maloklusi skeletal kelas I

FMA
Nilai normal (26 3)o
Sebelum dilakukan
perawatan 38o
Tipe wajah dolikofasial

I -MP
Nilai normal (96 5)o
Sebelum dilakukan
perawatan 93o
Inklinasi aksial insisif
bawah terhadap
mandibular normal
(neutroklinasi)

I - SN
Nilai normal (109 6)o
Sebelum dilakukan
perawatan 115o
Inklinasi aksial insisif
atas terhadap basis
kranium neutroklinasi

I-I
Nilai normal (125 5)o
Sebelum dilakukan
perawatan 120o
Inklinasi I atas terhadap
I bawah proklinasi

Nasolabial Angle
Nilai normal (93 3)o
Sebelum dilakukan
perawatan 118o
Posisi bibir normal

Lower Lip E Line

Nilai normal (1.0 1) mm
Sebelum dilakukan
perawatan 1 mm
Kedudukan bibir bawah
terhadap garis estetik

Kesimpulan Sefalometri
Kedudukan maksila terhadap basis
kranium retrognathi. Kedudukan
mandibula terhadap basis kranium
retrognathi. Maloklusi skeletal kelas I.
Tipe wajah dolikofasial. Inklinasi aksial
gigi I RB terhadap mandibular
planeneutroklinasi. Inklinasi aksial gigi I
RA terhadap basis kranium Neutroklinasi.
Inklinasi I RA dan I RB proklinasi. Posisi
bibir normal. Posisi bibir bawah terhadap
garis estetik normal.

 Kemungkinan Etiologi Maloklusi:

- Prematur loss :11,12
Diagnosa: Maloklusi Kelas I Tipe 2
Perawatan: Segera dilakukan
Kooperatif: Baik
Prognosa: Menguntungkan
Estimasi lamanya perawatan: 6 bulan
1 tahun

Rencana Perawatan Rahang

Atas
14-24 Labial bow aktif untuk
mendorong gigi 12,11,
21,22 ke palatal
16, 26 Adams klamer
untuk retensi

Rencana Perawatan Rahang

Bawah
34-44 labial bow aktif untuk
mendorong gigi 31
dan 43 ke lingual
44 bumper terbuka untuk
mendorong gigi ke arah labial
36, 46 Adams klamer
untuk retensi

TERIMA KASIH