Anda di halaman 1dari 4

KERUCUT PENGALAMAN

10
Simbol
Verbal:
Kata-kata
9
Simbol visual:
Peta, gambar,
Grafik, dsb.
8
Rekaman, radio,
Gambar-gambar diam
7
Gambar bergerak, televisi
6
Pameran
5
Study Tour/Trips
4
Peragaan
3
Pertunjukan Dramatis: Sandiwara, Simulasi, Role-play, dsb.
2
Pengalaman yang Dibuat: Game, Simulasi, Role-play, dsb
1
Pengalaman2 yang langsung, bertujuan, dan pribadi

Oleh Edgar Dale, Profesor Pendidikan dari Ohio State University, mengenai keefektifan dari
pelbagai alat untuk mengajar. Ranking dari yang paling efektif (terbawah, nomor 1)

Average Retention [Apa yang masih teringat]:


- Komunikasi tertulis atau yang disampaikan verbal : 5-10%
- Media : 25%
- Role Play : 40-60%
- Pengalaman langsung: 80-90%
LANGKAH-LANGKAH MERANCANG PENGALAMAN BELAJAR AKTIF YANG
KREATIF [CREATIVE ACTIVE-LEARNING]
Langkah 1: Membentuk Tim Perencana
Langkah 2: Memilih Topik
Langkah 3: Merumuskan Pesan yang ingin disampaikan dalam 1 kalimat
Langkah 4: Kenali faktor Empati
Perhatikan kalimat pesannya. Apa perasaan yang mendominasi dalam topik ini? Inilah faktor
empati.
Faktor empati membuat konsep yang sulit ke tahap yang dimengerti anak-anak.
Empati bisa berupa perasaan negatif atau positif. Misalnya: Ketika ingin mengajarkan supaya
anak jangan bentuk klik/kelompok, kita bisa mengeksplorasi perasaan dingin karena tidak
dilibatkan dalam kelompok, atau perasaan hangat karena termasuk dalam kelompok.
Merancang aktivitas pembelajaran yang berkaitan dengan faktor empati sangat mendidik.
Orang belajar sesuatu bila hal itu mempengaruhi keadaan terdalam.
Langkah 5: Buatlah cara aktif untuk menimbulkan faktor empati
- Aktif: Semua harus terlibat aktif.
- Aman secara fisik dan emosi: Jangan membuat aktivitas yang membahayakan anggota
baik secara fisik, maupun emosi (misalnya menjadikan anak contoh yang jelek).
- Masukan elemen risiko: aktivitas yang baik sering hasilnya tak terduga. Pada waktu
diskusi hal ini bisa menjadi menarik.
- Buatlah sederhana: Jangan pikir yang rumit-rumit. Konsentrasi pada perasaan yang
diingini,lalu pakai waktu diskusi untuk menyampaikan pesannya.
- Pakai berbagai macam pendekatan
Langkah 6: Lakukanlah
- Antusias: Anak-anak harus tahu bahwa kita percaya pada cara ini.
- Terapkan contoh orang yang rapuh: Kalau sikap kita dingin, maka kita bisa gagal.
- Biarkan orang lain memimpin
- Libatkan anak-anak dalam kepemimpinan
- Ikut terlibat dalam pengalaman ini
- Fleksibel
- Jadi Time-keeper
- Jadilah Coach (pelatih): berilah motivasi dan dorongan semangat

DISKUSI/DEBRIEFING MENGENAI PENGALAMAN


Panduan untuk Pemimpin Belajar-Aktif
Pahami bagaimana orang belajar: setiap individu punya kecepatan sendiri dalam belajar.
Siap sedia timbulnya pembelajaran setiap waktu: Dalam pembelajaran aktif, waktu fun
bercampur dengan waktu serius. Setiap kali bisa di diskusikan peristiwa berarti yang terjadi kapan
saja.
Jadilah rapuh: Bila kita membuka hati kita dan diri kita sebenarnya, anak-anak pasti membuka
hatinya.
Pakai kelompok kecil: bisa dibagi lagi dengan 6 anak tiap 1 pembimbing.
Sharing, jangan seperti kereta api: sebagai pemimpin memang perlu mengajar. Tetapi tidak perlu
setiap diskusi dilindas oleh anda dan harus mengikuti pandangan anda.
Biarlah anak-anak yang menemukan kata penutup: Biarkan anak-anak menemukan sendiri
jawabannya (dengan bantuan anda), daripada kita cekoki.
Biarlah terus berjalan:
Belajar dari kegagalan
Percaya pada pimpinan Roh Kudus
Berikan pertanyaan: Anak belajar lebih banyak bila mereka diminta mencari jawaban sendiri.

Debriefing: Proses 3 langkah


1. Refleksi: Langkah pertama adalah bertanya: Bagaimana perasaanmu? Jangan bertanya
yang jawabannya YA atau TIDAK. Eksplorasi, semua perasaan adalah benar. Semua anak
harus sharing, ikut terlibat dalam diskusi. Siap-siap saja kalau perasaannya beda dengan
yang anda rasakan.
2. Interpretasi: Apa artinya ini bagi kamu? Ini saat anda meminta murid untuk mendapatkan
suatu pesan, prinsip dari semua pengalaman itu. Boleh bertanya begini: Bagaimana yang
kita pelajari tadi seperti kelompok kita? Apa yang telah kita pelajari dari hal itu?
3. Penerapan: Langkah terakhir tanyakan: Apa yang akan kamu kerjakan untuk hal ini?
Pembelajaran harus mengendap dan menjadi bagian dari hidup kita. Pesannya harus
terintegrasi ke dalam hidup mereka. Tahap penerapan ini mengharapkan adanya
komitmen. Tanya anak-anak: bagaimana mereka akan berubah, bagaimana mereka akan
bertumbuh, apa yang akan mereka lakukan sebagai akibat dari KBK ini, dsb.

DORONGAN SEMANGAT/PUJIAN KARAKTER:


Johan,
Hebat sekali kamu bergabung, walau di tengah minggu.
Terima kasih karena telah menjadi contoh yang baik untuk
anak-anak yang lebih muda. Kamu taat dan penuh
perhatian sepanjang minggu!
Teruslah menjadi terang untuk Yesus!

Iona,
Terima kasih karena kamu bagian dari kelompok kita
minggu ini. Sikapmu yang manis adalah berkat dan
dorongan semangat bagi semua! Begitu serunya karena
ada kamu.
Teruslah bersinar bagi Yesus dan hiduplah bagiNya.
Tinggallah dalam kasih Yesus!

Anda mungkin juga menyukai