Oleh :
Nama
NRP
Kel/Meja
Asisten
Tgl. Percobaan
I PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang
Percobaan, (2) Tujuan Percobaan, (3) Prinsip Percobaan dan
(4) Reaksi Percobaan.
1.1. Latar Belakang Percobaan
Apabila pemanasan terhadap gula menggunakan suhu
yang sangat tinggi, maka gula akan berubah menjadi cairan
bening. Dan apabila waktu pemanasan cukup lama, maka
gulapun akan berubah warna menjadi kuning, kemudian
kecokelatan, selanjutnya dengan cepat berubah warna
menjadi sangat cokelat. Proses inilah yang dinamai
karamelisasi. Dan hasilnya yang memiliki aroma dan rasa
yang khas itu sering dikenal sebagai karamel. Contoh aromaaromanya adalah alkohol, asetaldehid yang rasanya seperti
sherry, asam asetat bercuka, seperti mentega, etil asetat yang
beraroma seperti buah, maltol yang beraroma seperti aroma
panggang, dan sebagainya (Coultate, hal 80, 2002).
Pembentukan pigmen karamel dapat dianggap reaksi
pencoklatan nonenzimatik tanpa senyawa nitrogen. Jika gula
dipanaskan tanpa air atau larutan pekat gula dipanaskan
sederet reaksi terjadi yang pada akhirnya membentuk
karamel (deMan, hal: 82,1998).
1.2. Tujuan Percobaan
Tujuan percobaan uji Moore adalah untuk mengetahui
terjadinya sifat karamelisasi yang ditandai dengan bau atau
warna yang khas.
1.3. Prinsip Percobaan
Prinsip percobaan uji Moore adalah berdasarkan oksidasi
dan pemanasan senyawa karbohidrat menghasilkan senyawa
kompleks berwarna coklat dengan bau yang khas (bau
karamel).
1.4. Reaksi Percobaan
Reaksi-reaksi percobaan yang dilakukan adalah sebagai
berikut:
II METODE PERCOBAAN
Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Bahan yang
Digunakan, (2) Pereaksi yang Digunakan, (3) Alat yang
Digunakan, dan (4) Metode Percobaan.
2.1. Bahan yang Digunakan
Bahan yang digunakan untuk percobaan uji Moore
adalah teh celup, susu kental manis,sukrosa, glukosa, dan
maltosa.
2.2. Pereaksi yang digunakan
Pereaksi yang digunakan dalam uji Moore adalah larutan
NaOH 10%.
2.3. Alat yang Digunakan
Alat yang digunakan dalam uji Moore adalah rak tabung,
tabung reaksi, pipet tetes, penangas air, dan gelas kimia.
2.4 Metode Percobaan
2 ml larutan Karbohidrat
+ 2 ml larutan NaOH 10%
Sampel
Susu
kental
manis
(J)
Teh
celup
(M)
Sukrosa
(I)
Glukosa
(K)
Maltosa
(H)
Pereaksi
Aroma
Tidak
berbau
Warna
Kuning +
gumpalan
Hasil I
(-)
Hasil II
(+)
Larutan
NaOH
10%
Bau
karamel
Coklat +
bau khas
(+)
(+)
Tidak
berbau
Bau
karamel
Tidak
berbau
Bening
(-)
(-)
Coklat
(+)
(+)
Coklat
muda
(+)
(+)
DAFTAR PUSTAKA
Anonim . 2010 . Definisi Karamelisasi. xa.yimg.com.
Diakses : 12 April 2014
Coultate, T.P. 2002.
Food : The Chemistry of It's
Component 4th Edition. Cambridge: The Royal
Society of Chemistry (RSOC)
deMan, J.M. 1997. Kimia Makanan. Penerbit : ITB, Bandung
Winarno, F.G., (1992). Kimia Pangan dan Gizi. Penerbit : PT.
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.