Anda di halaman 1dari 37

ANGKET MAKP TIM

No
1

Pertanyaan
Ketua tim sebagai perawat
professional mampu menggunakan
berbagai teknik kepemimpinan?
2
Penting komunikasi yang efektif ,
agar kontinuitas rencana
keperawatan terjamin?
3
Anggota tim harus menghargai
kepemimpinan ketua tim?
4
Peran kepala ruangan penting
dalam model tim?
5
Anggota tim bertanggung jawab
terhadap pemberian asuhan
keperawatan pada pasien?
6
Anggota tim bekerjasama dengan
anggota tim dan antar lain?
7
Anggota tim memberikan laporan
8
Ketua tim membuat perencanaan
9
Ketua tim membuat penugasan ,
supervise dan evaluasi?
10
Ketua tim mengenal / mengetahui
kondisi pasien dan dapat menilai
tingkat kebutuhan pasien ?
Jumlah
Prosentase
TOTAL NILAI : 10
10
x 100=100
10

Ya
V

V
V
V

V
V
V
V
V

10
100%

Tidak

CEKLIST
PELAKSANAAN OPERAN
No

Aspek yang dinilai

Pra Interaksi (Persiapan)


1. Menyiapkan Buku laporan shift sebelumnya
2. Membaca laporan shift sebelumnya
3. Sift yang akan mengoperkan, menyiapkan hal-hal yang akan
disampaikan
4. Shift yang akan enerima membaca buku catatan operan/catatn
harian
5. Kedua kelompok sudah siap
1. Kepala ruang / ketua tim memberi salam ( selamat pagi /
assalamualaikum ) dan menyampaikan akan segera dilakukan
operan
2. Kegiatan dimulai dengan menyebut / mengidentifikasi secara satu
persatu ( berurutan tempat tidur / kamar ) :
a. Identitas klien : nama , alamat no registrasi
b. Jelaskan diagnose medis
c. Jelaskan diagnose keperawatan sesuai data fokus
3. Menjelaskan kondisi / keadaan umum pasien
4. Menjelaskan tindakan keperawatan yang telah dan belum
dilakukan
5. Menjelaskan hasil tindakan : masalah teratasi, sebagian, belum
atau muncul maslah baru
6. Menjelaskan secara singkat dan jelas rencana kerja dan tindak
lanjut asuhan (mandiri ayau kolaborasi)
7. Memberikan kesempatan anggota sift yang menerima operan
untuk melakukan klarifikasi / bertanya tentang hal-hal atau
tindakan yang kurang jelas
8. Perawat yang menerima operan mencatat hal-hal penting pada
buku catatan harian
9. Melakukan prosedur 1-8 untuk pasien berikutnya sampai seluruh
pasien dioperkan.
10. Perawat yang mengoper menyerahkan semua berkas catatan
perawatan kepada tim yang akan menjalankan tugas berikutnya.
Terminasi (Penutup)
1. Kepala ruang / ketua tim (yang memimpin) kembali ke Nurse
Station
2. Berdoa bersama yang dipimpin oleh kepala ruang/ ketua tim
3. Mengucap salam
4. Mengucapkan selamat istirahat bagi anggota tim / sift
sebelumnya.
5. Mengucapkan selamat bekerja untuk tim / sift berikutnya.

RENTANG
NILAI
YA
TIDAK
V
V
V
V
V
V

V
V
V
V
V
V
V
V

V
V
V
V
V
V
V

TOTAL SKOR
PRESENTASE

V
18
90 %

18
x 100=90
20
Beri tanda (V) pada rentang nilai yang sesuai

CEKLIST
KEMAMPUAN MEMIMPIN PRE CONFERENCE
No

Aspek yang dinilai

Pra Interaksi (Persiapan)


6. Buku catatan harian tim
7. Semua anggota tim sudah siap
11. Kepala ruang / ketua tim memberi salam ( selamat pagi /
assalamualaikum )
12. Jelaskan tujuan konferensi awal
13. Memberikan pengarahan kepada anggota tim tentang rencana
kegiatan / asuhan keperawatan pada sift pagi
14. Melakukan pembagian tugas kepada tim
15. Berikan kesempatan pada masing-masingketua tim untuk
menjelaskan pasien kelolaan, membagi tugas kepada anggota tim
16. Memberikan kesempatan kepada tim untuk mempresentasikan
kasus spesial / pasien yang menjadi prioritas (Ex : kasus elit /
komples) meliputi :
17. Memberikan kesempatan kepada tim yang lain untuk
mendiskusikan /bertanya/menanggapi / memberikan masukan.
18. Karu /katim mencatat hasil diskusi / masukan anggota tim
19. Karu memberikan kesimpulan dari diskuasi yang telah dilakukan
20. Karu memberikan penekanan pada hal-hal yang perlu
diperhatikan (missal : proteksi diri, SOP) atau membacakan SOPSOP untuk pelaksanaan tindakan
Terminasi (Penutup)
6. Tanyakan kesiapan semua anggota untuk melakukan kegiatan
pelayanan keperawatan
7. Sampaikan kontrak waktu untuk pelaksanaan middle conference
8. Mengucap salam
9. Mengucapkan selamat bekerja.

TOTAL SKOR
PRESENTASE
TOTAL NILAI : 16

12
x 100=75
16

RENTANG
NILAI
YA
TIDAK
V
V
V
V
V
V
V
V

V
V
V
v

V
V
v
12
75%

v
4

Beri tanda (V) pada rentang nilai yang sesuai.

CEKLIST
KEMAMPUAN MEMIMPIN MIDDLE CONFERENCE
No

Aspek yang dinilai

Pra Interaksi (Persiapan)


8. Buku catatan harian tim
9. Semua anggota tim sudah siap
21. Kepala ruang / ketua tim memberi salam ( selamat pagi /
assalamualaikum )
22. Jelaskan tujuan konferensi tengah
23. Berikan kesempatan pada masing-masing ketua tim/anggota tim
untuk melaporkan perkembangan masing-masing pasien
kelolaan atau masalah yang dihadapi dalam melakukan asuhan
keperawatan
24. Berikan kesempatan kepada anggota tim yang lain untuk
mendiskusikan/bertanya/menanggapi / memberikan masukan.
25. Kari/ katim memberikan kesimpulan dari diskusi yang telah
dilakukan
26. Karu/katim memberikan petunjuk pelaksanaan selanjutmya.

Terminasi (Penutup)
10. Sampaikan kontrak waktu untuk pelaksanaan post conference
11. Mengucap salam
12. Mengucapkan selamat bekerja
TOTAL SKOR
PRESENTASE

8
x 100=72,72
11
Beri tanda (V) pada rentang nilai yang sesuai.

RENTANG NILAI
YA
TIDAK
V
V
V
V
V

V
V
V
V
V
8
72,72 %

V
3

CEKLIST
KEMAMPUAN MEMIMPIN POST CONFERENCE
No

Aspek yang dinilai

Pra Interaksi (Persiapan)


10. Buku catatan harian tim
11. Semua anggota tim sudah siap
27. Kepala ruang / ketua tim memberi salam ( selamat pagi /
assalamualaikum )
28. Jelaskan tujuan konferensi akir
29. Berikan kesempatan pada masing-masing ketua tim (mewakili
anggota) untuk melaporkan perkembangan pasien keolalaan
(kondisi dan tingkat ketergantungan) atau masing-masing anggota
untuk melaporkan perkembangan masing-masing pasien kelolaan
(sampaika semua pasien dialporkan) meliputi :
a. Identitas klien : nama, alamat , no registrasi
b. Diagnose medis
c. Diagnose keperawatan dan data focus yang menunjang
diagnose
d. Tindakan keperawatan yang sudah dilakukan dan hasilnya
e. Rencana tindak lanjut
f. Masalah yang dihadapi
30. Berikan kesempatan kepada tim yang lain untuk menanggapi /
memberikan masukan.
31. Karu/katim mencatat hadil diskusi / masukan anggota tim
32. Karu/katim memberikan kesimpulan
Terminasi (Penutup)
13. Jelaskan kegiatan selanjurnya adalah operan dengan sift
berikutnya
14. Mengucapkan selamat dan terimakasih atas kerjasama dalam
melaksanakan pelayanan keperawatan
15. Mengucapkan salam
TOTAL SKOR

Beri tanda (V) pada rentang nilai yang sesuai.

RENTANG
NILAI
YA
TIDAK

Fungsi Karu POACE


Uraian Tugas
a. Perencanaan
1. Menunjuk ketua tim yang bertugas di
kamar masing-masing
2. Mengikuti serah terima pasien dari
shift sebelumnya.
3. Mengidentifikasi tingkat
ketergantungan pasien
4. Mengidentifikasi jumlah perawawt
yang dibutuhkan berdasarkan aktifitas
kebutuhan pasien
5. Merencanakan metode penugasan dan
penjadwalan staf
6. Merencanakan strategi pelaksanaan
asuhan keperawatan
7. Merencanakan kebutuhan logistic dan
fasilitas ruangan kelolaan.
8. Melakukan pelaporan dan
pendokumentasian
b) Pengorganisasian dan ketenagaan
9. Merumuskan metode penugasan
keperawatan.
10. Merumuskan tujuan dari metode
penugasan keperawatan
11. Merumuskan rincian tugas ketua tim
dan anggota tim secara jelas
12. Membuat rentang kendali diruang
rawat
13. Mengatur dan mengendalikan tenaga
keperawatan , missal : membuat roster
dinas, mengatur tenaga yang ada

Dilakukan

Tidak
Dilakukan

V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V

V
V
V

setiap hari sesuai dengan jumlah dan


kondisi pasien
14. Mengatur dan mengendalikan
pelaksanaan asuhan keperawatan
dalam bentuk diskusi, bimbingan dan
penyampaian informasi
15. Mengatur dan mngendalikan logistic
dan fasilitas ruangan
16. Mengatur dan mengendalikan logistic
dan fasilitas ruangan
17. Mendelegasikan tugas kepada ketua
tim
18. Melakukan koordinasi dengan tim
kesehatan lain.
19. Melakukan pelaporan dan
pendokumentasian.
c) Pengarahan
20. Memberi pengarahan tentang
penugasan kepada ketua tim
21. Memberikan pengarahan kepada ketua
tim tentang pelaksanaan asuhan
keperawatan dan fungsi-fungsi
manajemen
22. Menginformasikan hal-hal yang
dianggap penting dan berhubungan
dengan asuhan keperawatan pasien.
23. Memeberikan motivasi dalam
meningkatkan pengetahuan,
keterampilan dan sikap
24. Melakukan supervise :
a. Supervisi langsung terhadap
pelaksanaan asuhan keperawatan
melalui pengamatan sendiri atau
laporan langsung secara lisan dari
ketua tim.
b. Supervise tidak langsung dengan
cara mengecek, membaca dan
memeriksa rencana keperawatan
serta catatan yang dubuat selama
dan sesudah proses keperawatan
dilaksanakan
c. Memperbaiki , mengatasi
kelamahan atau kendala yang
terjadi pada saat ini juga.
25. Membimbing bawahan yang kesulitan
dalam melaksanakan tugasnya.

V
V
V
V
V
V
V
V

V
V
V
V
V
V
V

V
V

26. Memberi pujian kepada bawahan yang


melaksanakan tugas dengan baik
27. Memberi teguran kepada bawahan
yang membuat kesalahan
28. Melibatkan bawahan sejak awal
hingga akir kegiatan.
29. Melakukan pelaporan dan
pendokumentasian
d) Pengawasan
30. Melalui komunikasi : mengawasi dan
berkomunikasi langsung dengan ketua
tim maupun anggota tim/ pelaksana
mengenai asuhan keperawatan yang
diberikan secara langsung kepada
pasien
31. Melalui evaluasi : mengevaluasi
upaya/ kerja ketua tim dan anggota
tim/ pelaksana dan membandingkan
dengan peran masing-masing serta
dengan rencana keperawtan yang telah
disusun
32. Memberi umpan balik kepada ketua
tim
33. Mengatasi masalah dan menetapkan
upaya tindak lanjut
34. Pengendalian logistic dan fasilitas
ruangan
35. Memperhatikan aspek etik dan legal
dalam pelayanan keperawatan
36. Melakukan pealporan dan
pendokumentasian
37. Gaya kepemimpinan yang bisa
diterapkan :demokratik, otokratik,
pseudo demokratik, dan
pendokumentasian.
38. Peran manajerial : informasional,
interpersonal, decisional
TOTAL
PRESENTASE

V
V
V
V
V

V
V
V
V
V
V

35
92,10%

Fungsi PP POACE
Uraian Tugas
a. Perencanaan
1. Bersama kepala ruang dan ketua tim
mengadakan serah terima tugas
2. Menerima pembagian tugas dari ketua tim
3. Bersama ketua tim menyiapkan keperluan untuk
pelaksanaan asuhan keperawatan
4. Mengikuti ronde keperawatan bersama kepala
ruangan
5. Menerima pasien baru
6. Melakukan pelaporan dan pendokuemtasian
7. Menerima penjelasan tujuan dari metode
penugasan keperawatan tim.
8. Menerima rincian tugas dari ketua tim sesuai
dengan perencanaan terhadap pasien yang
menjadi tanggung jawabnya dalam pemberian
asuhan keperawatan
9. Melaksanakan tugas yang diberikan oleh ketua
tim
10. Melaksanakan koordinasi pekerjaan dengan tim
kesehatan lain.
11. Menyesuaikan waktu istirahat dengan anggota
tim / pelaksana lainnya.

Dilakukan

Tidak
dilakukan

V
V
V
V
V
V
V
V

12. Melaksanakan asuhan keperawatan


13. Menunjang pelaporan dan pendokumentasian
tindakan keperawatan yang dilakukan.
14. Menerima pengarahan dan bimbingan dari
ketua tim tentang tugas setiap anggota tim/
pelaksana.
15. Menerima informasi dari ketua tim
berhubungan dengan asuhan keperawatan
16. Menerima pujian dari ketua tim
17. Dapat menerima teguran dari ketua tim apabila
melalaikan tugas atau membuat kesalahan
18. Mempunyai motivasi terhadap upaya perbaikan.
19. Terlibat aktif dari awal sampai dengan akir
kegiatan
20. Menunjang pelaporan dan pendokumentasian.
21. Menyiapkan dan menunjukkan bahan yang
diperlukan untuk proses evaluasi serta terlihat
aktif dalam mengevaluasi kondisi pasien.
22. Menunjang pelaporan dan pendokumentasian.

V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V

TOTAL
PRESENTASE

V
19
86,36%

3
13,63%

Fungsi Katim POACE


Uraian Tugas
1. Mengikuti serah terima pasien dari shift
sebelumnya bersama kepala ruangan
2. Bersama kepala ruangan melakukan pembagian

Dilakukan
V

Tidak
Dilakukan

tugas untuk anggota tim pelaksana


3. Menyusun rencana asuhan keperawatan
4. Menyiapkan keperluan untuk pelaksanaan
asuhan keperawatan
5. Memberi pertolongan segera pada pasien
dengan masalah kedaruratan
6. Melakukan ronde keperawatan bersama kepala
ruangan
7. Melakukan pelaporan dan pendokuemntasian
b) Pengorganisasian dan ketenagaan
8. Merumuskan tujuan dari metode penugasan
keperawatan tim.
9. Bersama kepala ruangan membuat rincian tugas
untuk anggota tim/pelaksana dengan
perencanaan terhadap pasien yang menjadi
tanggung jawabnya dalam pemberian asuhan
keperawatan
10. Melakukan pembagian kerja anggota tim /
pelaksana sesuai dengan tingkat ketergantungan
pasien
11. Melakukan koordinasi pekerjaan dengan tim
kesehatan lain
12. Mengatur waktu istirahat untuk anggota tim/
pelaksana
13. Mendelegasikan tugas pelaksanaan proses
keperawatan kepada anggota tim/pelaksana
14. Melakukan pelaporan dan pendokumentasian
c) Pengarahan
15. Memberi pengarahan tentang tugas setiap
anggota tim/pelaksana
16. Memberikan informasi kepada anggota tim/
pelaksana yang berhubungan dengan asuhan
keperawatan
17. Melakukan bimbingan kepada anggota
tim/pelaksana yang berhubungan dengan asuhan
keperawatan
18. Memberi pujian kepada anggota tim/pelaksana
yang melaksanakan tugasnya dengan baik, tepat
waktu, berdasarkan prinsip, rasional, dan
kebutuhan pasien.
19. Memberi teguran kepada anggota tim/pelaksana
yang melalaikan tugas atau membuat kesalahan
20. Memberi motivasi kepada anggota
tim/pelaksana.
21. Melibatkan anggota tim/pelaksana dari awal
sampai dengan akir kegiatan

V
V
V
V
V
V

V
V

V
V
V
V
V
V
V

V
V

22. Melakukan pelaporan dan pendokumentasian.


23. Melakui komunikasi mengawasi dan
berkomunikasi langsung dengan anggota
tim/pelaksana asuhan keperawatan kepada
pasien.
24. Melalui supervise : melihat/ mengawasi
pelaksanaan asuhan keperawatan dan catatan
keperawatan yang dibuat oleh anggota yim/
pelaksana serta menerima/ mendengar laporan
secara lisan dari anggota tim/ pelaksana tentang
tugas yang dilakukan.
25. Memperbaiki, mengatasi kelemahan atau
kendala yang terjadi pada saat itu juga.
26. Melakukan evaluasi :
27. Memberi umpan balik kepada anggota
tim/pelaksana
28. Mengatasi masalah dan menetapkan upaya
tindak lanjut
29. Memperhatikan aspek etik dan legal dalam
pelaksanaan asuhan keperawatan
30. Melakukan pelaporan dan pendokuemntasian.

V
V
V
V
V

V
V
V
V
V
V

TOTAL
PRESENTASE

29
96,77%

1
3,33%

CHECKLIST OVERAN
No

Aspek yang dinilai

Pra Interaksi (Persiapan)


12. Menyiapkan Buku laporan shift sebelumnya
13. Membaca laporan shift sebelumnya
14. Sift yang akan mengoperkan, menyiapkan hal-hal yang akan
disampaikan
15. Shift yang akan enerima membaca buku catatan operan/catatn
harian
16. Kedua kelompok sudah siap
33. Kepala ruang / ketua tim memberi salam ( selamat pagi /
assalamualaikum ) dan menyampaikan akan segera dilakukan
operan
34. Kegiatan dimulai dengan menyebut / mengidentifikasi secara satu
persatu ( berurutan tempat tidur / kamar ) :
d. Identitas klien : nama , alamat no registrasi
e. Jelaskan diagnose medis
f. Jelaskan diagnose keperawatan sesuai data fokus
35. Menjelaskan kondisi / keadaan umum pasien
36. Menjelaskan tindakan keperawatan yang telah dan belum
dilakukan
37. Menjelaskan hasil tindakan : masalah teratasi, sebagian, belum
atau muncul maslah baru
38. Menjelaskan secara singkat dan jelas rencana kerja dan tindak
lanjut asuhan (mandiri ayau kolaborasi)

RENTANG
NILAI
YA
TIDAK
V
V
V
V
V
V

V
V
V
V
V
V
V

39. Memberikan kesempatan anggota sift yang menerima operan


untuk melakukan klarifikasi / bertanya tentang hal-hal atau
tindakan yang kurang jelas
40. Perawat yang menerima operan mencatat hal-hal penting pada
buku catatan harian
41. Melakukan prosedur 1-8 untuk pasien berikutnya sampai seluruh
pasien dioperkan.
42. Perawat yang mengoper menyerahkan semua berkas catatan
perawatan kepada tim yang akan menjalankan tugas berikutnya.
3

Terminasi (Penutup)
16. Kepala ruang / ketua tim (yang memimpin) kembali ke Nurse
Station
17. Berdoa bersama yang dipimpin oleh kepala ruang/ ketua tim
18. Mengucap salam
19. Mengucapkan selamat istirahat bagi anggota tim / sift
sebelumnya.
20. Mengucapkan selamat bekerja untuk tim / sift berikutnya.
TOTAL SKOR
PRESENTASE

V
V
V
V
V
V
V
V
18
90 %

18
x 100=90
20

CHECKLIST SUPERVISI
SOP KUMBAH LAMBUNG

Aspek
Penilaian
Persiapan

Prosedur
Alat-alat dan obat :
1. Slang pengumbah
lambung berbagai ukuran
dan corongnya
2. Bengkok besar
3. Perlak dan alasnya
4. Ember penampung
5. Air hangat / dingin 1-2
liter / NaCl 0,9 % sesuai
dengan kebutuhan
6. Kassa / tissue
7. Gelas ukuran
8. Celemek dari karet
9. Jelly / pelican

Ya dilakukan

Tidak dilakukan

V
V
V
V

V
V
V

10. Set therapy lengkap dan


siap pakai
11. Pinset anatomi
12. Obat-obatan (Sulfas
Atropin, Norit ) susu
yang dipelukan dalam
tempatnya
Persiapan Pasien
1. pasien / keluarga diberi
penjelasan tentang
tindakan yang akan
dilakukan
2. Posisi pasien diatur
sesuai kebutuhan
Pelaksanaa
n

1. Memasang perlak dan


alsnya di dada pasien
2. Meletakkan bengkok
dibawah dagu pasien
3. Meletakkan ember diberi
alas kain pel ke dekat
pasien
4. Menentukan panjang
slang penduga yang
masuk ke dalam lambung
5. Memberi pelican pada
ujung slang penduga
lambung
6. Menutup pangkal slang
penduga lambung dengan
cara menekuk / diklem
7. Memasukkan slang
penduga pelan-pelan ke
dalam lambung melalui
lubang-lubang gidung.
Bagi pasien sadar
dianjurkan menelan slang
penduga perlahan-lahan
sambil menarik napas
dalam
8. Meyakinkan slang
penduga masuk dalam
lambung dengan cara :
-masukkan ujung slang
penduga sampai
terendam dalam mangkok

V
V
V
V

V
V
V
V

Sikap
Evaluasi

berisi air, dikeluarkan


kembali.
9. Setelah yakin slang
penduga masuk ke
lambung pasien, posisi
diatur miring tanpa bantal
dan letak kepala lebih
rendah
10. Memasang corong, pada
ujung slang kemudian
masukkan air/ cairan.
Selanjutnya ditunggu
sampai air / cairan
tersebut keluar dari
lambung dan ditampung
dalam ember
11. Membilas lambung
dilakukan berulang kali
sampai air / cairan yang
keluar dari lambung
berwarna jernih / tidak
berbau
12. Mengobservasi tensi,
nadi, pernapasan, dan
respon pasien
13. Mencatat semua tindakan
yang telah dilakukan
Sikap selama pelaksanaan:
Bekerja dengan teliti
1. Warna cairan
2. Volume cairan
3. Mencatat dokumentasi

Jumlah
Presentase

V
V

24
82,1 %

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


CUCI TANGAN
Aspek
Prosedur
Penilaian
Persiapan 3. C. Menyiapkan alat
1. Sabun cair
2. Air yang mengalir
3. Tisu atau lap tangan bersih

Ya
Tidak
dilakukan dilakukan
V
V
V

Pelaksanaan

Sikap

1. Singsingkan lengan baju yang panjang


2. Lepaskan perhiasan dan jam tangan
3. Basahi kedua telapak tangan setinggi
pertengahan lengan memakai air yang
mengalir, ambil sabun kemudian usap dan
gosok pada keduaan telapak tangan secara
lembut
4. Usap dan gosok kedua punggung tangan
secara bergantian
5. Gosok sela-sela jari ke telapak tangan
kemudian gosok perlahan
6. Bersihkan kedua tangan sampai pergelangan
tangan dengan air yang mengalir
7. Tangan dikeringkan dengan tissue atau lap
tangan bersih

V
V
V

V
V
V
V

Sikap selama pelaksanaan:


Bekerja dengan teliti

Jumlah
Presentase

8
72,72 %

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


PEREKAMAN EKG
Aspek
Prosedur
Penilaian
Persiapan 4. Menyiapkan alat
4. Mesin EKG, kabel (listrik, ground,
elektrode).
5. Elektrode: ekstremitas (klem, precordial,

Ya
Tidak
dilakukan dilakukan
V

penghisap).
6. Kertas EKG
7. Handscoon
8. Jelly
9. Kapas alkohol
10. Spidol
11. Tisu
12. Sketsel
13. Bengkok
14. Dressing car dan taplak

V
V
V
V
V
V
V
V
V
V

Pelaksanaan

8. Jelaskan pada pasien prosedur yang akan


dilakukan.
9. Mencuci tangan
10. Memasang sarung tangan
11. Membuka pakaian pasien seperlunya
12. Membersihkan kulit tempat pasang elektrode
dengan kapas alkohol
13. Mengoleskan jelly pada lokasi pemasangan
elektrode
14. Memasang ground ke tanah (untuk jenis alat
EKG non digital)
15. Pasang klem elektrode
16. Hubungan kabel elektrode ekstremitas
(RA,LA,LF,&RF) ke klem
17. Pasang elektrode dada (V1-V6)
18. Menekan tombol power EKG
19. Mengatur kalibrasi 1 mmV, speed 25 mm/dt
20. Menjalankan kalibrasi 3x (untuk jenis EKG
non digital)
21. Pindahkan ke lead I, jalankan s/d V6 masingmasing cukup 3 beat akhir dengan kalibrasi
(untuk jenis EKG non digital)
22. Memasukkan input data tentang umur, jenis
kelamin, dan tanggal perekaman
23. Set mode perekaman jenis auto atau manual
24. Jika jenis auto maka tekan tombol start (alat
langsung mencetak 12 lead)
25. Jika ingin manual maka tentukan pengaturan
manual kemudian pilih lead yang akan
direkam kemudian tekan tombol start
26. Matikan EKG
27. Lepas elektrode yang menempel pada dada
dan ekstremitas pasien
28. Bersihkan jelly yang menempel pada kulit
pasien dan elektrode dengan tisu lalu rapikan

V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V

V
V
V
V

V
V

klem elektrode
29. Rapikan baju pasien
30. Sobek kertas EKG catat nama, umur, jenis
kelamin, no reg, tanggal, jam, lead, dan nama
perekam
31. Lepaskan sarung tangan
32. Mencuci tangan
Sikap
Evaluasi

Sikap selama pelaksanaan:


Bekerja dengan teliti
1. Elektrode terpasang dengan benar
Sadapan EKG dapat terbaca dengan jelas

Jumlah
Presentase

V
V

V
V

33
86,48%

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


MEMASANG INFUS

Aspek
Prosedur
Penilaian
Persiapan 5. A. Menyiapkan alat
15. Infus set steril atau blood set
16. Cairan infus yang dibutuhkan
17. Spuit dan jarum steril
18. Kapas alkohol
19. Torniquet (karet pembendung)
20. Perlak dan alasnya
21. Bengkok
22. Kain kassa steril dalam tempatnya
23. Korentang dalam tempatnya
24. Plester dan gunting verban
25. Gantungan/standart infus
26. Alat pencukur
27. IV cateter
28. Jam tangan
29. Alat tulis
B. Persiapan pasien
1. Memberi tahu dan menjelaskan tujuan
tindakan
2. Menyiapkan posisi pasien sesuai dengan
kebutuhan
C. Persiapan Lingkungan
1. Menciptakan lingkungan aman dan nyaman

Ya
Tidak
dilakukan dilakukan
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V

V
Pelaksanaan

33. Cuci tangan dengan air mengalir/handsanitazer


34. Siapkan area yang akan dipasang infus
35. Cukur area bila ada bulu
36. Periksa ulang cairan yang akan diberikan
37. Tusukkan selang infus pada botol cairan
38. Keluarkan udara dari selang infus
39. Pasang pengalas
40. Pasang torniquet diatas lokasi penusukan
41. Cuci tangan dan pakai handscoon steril
42. Pilih dan pastikan vena yang akan ditusuk
utamanya vena bagian distal atau sesuai
kondisi pasien
43. Lakukan desinfeksi pada area yang akan
ditusuk dengan menggunakan kapas steril,
kegiatan desinfeksi tersebut dilakukan dengan
gerakan melingkar
44. Masukkan iv cateter pada vena yang telah
ditentukan dengan sudut 10-30 derajat dengan
lubang jarum menghadap ke atas

V
V
V
V
V
V
V
V
V
V

45. Setelah iv cateter masuk vena torniquet dilepas


46. Fiksasi dengan menggunakan plester
47. Tuliskan tanggal pemasangan iv cateter pada
plester penutup kassa
48. Hitung jumlah tetesan sesuai kebutuhan
49. Perhatikan reaksi pasien
50. Catat waktu pemasangan jenis cairan dan
jumlah tetesan
51. Pasien dirapikan
52. Alat-alat dibereskan
53. Lepas handscoon
54. Cuci tangan

Sikap

1. Menunjukkan sikap sopan dan ramah


2. Menjamin privacy pasien
3. Bekerja dengan teliti
4. Memperhatikan body mekanism

Evaluasi

Tanyakan keadaan dan kenyamanan pasien setelah


tindakan
Observasi adanya komplikasi setelah pemasangan
infus
Observasi reaksi setelah tranfuse
Pastikan tetesan infuse tetap lancar
Dokumentasikan tindakan

Jumlah
Presentase

V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V

42
86 %

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


PEMASANGAN KATETER KANDUNG KEMIH
Aspek
Penilaian
Persiapan

Pelaksanaa
n

Prosedur
1. Menjelaskan kepada
penderita prasat yang
dikerjakan
2. Menyiapkan alat alat
yang digunakan
a. Chateter steril
(menurut ukuran)
b. Bengkok , alas, botol
steril
c. Sarung tangan / pinset
steril
d. Methadone / kapas
savlon atau sejenisnya
, kassa steril
e. Jelly untuk penderita
laki-laki
f. Bila memakai
chateter tetap, siapkan
spuit record, NaCl 9%
dan urinebag
g. Plester / hypafic
untuk fiksasi
14. Cuci tangan sebelum
dilakukan perasat, tutup
korden, dan pasang sampiran
15. Pemasangan chateter
dilakukan dengan dua orang
16. Yang melakukan perasat, di
sbelah kanan penderita dan
sebaiknya menghadap ke
muka penderita
17. Pemasangan chateter pada
penderita wanita, dengan
posisi litotomi
18. Pemasang chateter pada

Ya dilakukan
V

V
V
V
V

V
V

V
V

V
V

Tidak dilakukan

penderita laki-laki, chateter


diberi jelly
19. Sebelum memasang chateter,
daerah genitalia didensifeksi
sesuai kebijaksanaan no.2 di
atas dan diidentifikasi 3x
20. Pemasangan chateter pada
penderita laki-laki, penis
dipegang dengan kassa dan
diarahkan lurus ke atas
21. Setelah pemasangan chateter,
dimana chateter sampai pada
ujung (masuk sampai cabang)
dan perhatikan apakah urine
keluar atau tidak , bila tidak
periksa apakah chateter
belum masuk
22. Setelah pemasangan chateter,
dan sudah yakin bahwa
chateter ada cukup dalam,
balon diisi dengan aquades
jumlah 5-10 cc atau sesuai
dengan instruksi dokter,
kemudian pelan-pelan ditarik
untuk mengetahui balon
berisi atau tidak
23. Hubungkan chateter dengan
urinebag
24. Catat jumlah dan warna urine
yang keluar

Sikap
Evaluasi

Jumlah
Presentase

Sikap selama pelaksanaan:


Bekerja dengan teliti
1. Perhatikan produksi urine,
intake (minum,infus,dsb)
2. Perhatikan chateter tidak
buntu / terlihat, letak fiksasi,
dan sebagainya.

V
V

V
V
V

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


PEMBERIAN OKSIGEN MELALUI MASK BREATHING
Aspek
Penilaian
Persiapan

Pelaksanaan

Prosedur
A.Persiapan alat
30. Set Oksigen (tabungO2,O2,
flowmeter,humudifier)
31. Water steril
32. Plester non iritan
33. Antiseptic (jika diperlukan)
34. Masker rebreathing
35. Sarung tangan bersih
B. Persiapan pasien
1. Memberi tahu dan menjelaskan tujuan,
prosedur tindakan
2. Menyiapkan posisi pasien sesuai dengan
kebutuhan
C. Persiapan Lingkungan
1. Menciptakan lingkungan aman dan nyaman
55. Mengucapkan salam terapeutik kepada pasien
56. Melakukan validasi
57. Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan
kepada pasien
58. Mencuci tangan
59. Menggunakan sarung tangan bersih
60. Mendekatkan alat
61. Mengkaji adanya tanda dan gejala klinis dan
sekret pada jalan napas
62. Menyambungkan masker ke selang dan ke
sumber oksigen
63. Memberikan aliran oksigen sesuai dengan
kecepatan aliran pada program medis dan

Ya
Tidak
dilakukan dilakukan

memastikan bahwa berfungsi dengan baik


dengan kriteria: a. Selang tidak ketekuk dan
sambungan paten
b. Ada gelembung udara humidifier
c. Terasa oksigen keluar dari masker
d. Memastikan kantong reservoir tidak terlipat
atau mengempis total saat inspirasi
64. Mengarahkan masker ke wajah klien dan
pasang dari hidung ke bawah (sesuaikan
dengan kontur wajah klien).
65. Melingkarkan pita elastik ke kepala pasien
agar nyaman dan tidak sempit
66. Memeriksa masker, aliran oksigen setiap 2
jam/lebih cepat, tergantung kondisi dan
keadaan pasien
67. Mempertahankan batas air pada botol
humudifier setiap waktu
68. Memeriksa jumlah kecepatan aliran oksigen
69. Mengkaji membran mukosa hidung dari
adanya iritasi dan memberi jelly untuk
melembabkan membran mukosa jika
diperlukan
70. Mencuci tangan
71. Mengevaluasi respon pasien
72. Mencatat hasil tindakan yang telah dilakukan
dan hasilnya
Sikap

5. Menunjukkan sikap sopan dan ramah


6. Menjamin privacy pasien
7. Bekerja dengan teliti
8. Memperhatikan body mekanism
Tanyakan keadaan dan kenyamanan pasien setelah
tindakan
Observasi suhu tubuh setelah tindakan
10. Dokumentasikan tindakan

Evaluasi

Jumlah
Presentase

30
85,7%

5
14,3%

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


PENGAMBILAN DARAH UNTUK PEMERIKSAAN

Aspek
Penilaian
Persiapan

Pelaksanaa

Prosedur
Alat-alat
13. Botol kecil / tabung
tempat specimen yang
sudah diberi label
14. Spuit steril berbagai
ukuran
15. Kapas alcohol dalam
tempatnya
16. Tourniquet
17. Label pemeriksaan
Pasien
6. Pasien diberitahu tentang
tindakan yang akan
dilakukan
7. Posisi pasien diatur
sesuai kebutuhan
8. Membimbing pasien
untuk berdoa
25. Menentukan pembuluh

Ya dilakukan

Tidak dilakukan

Sikap
Evaluasi
Jumlah
Presentase

darah yang akan ditusuk


untuk pengambilan darah
26. Mendesinfeksi
permukaan kulit
pembuluh darah yang
akan ditusuk dengan
menggunakan kapas
alcohol
27. Memasang torniquet
28. Mengambil darah
pemeriksaan dengan cara
menusukkan jarum pada
pembuluh darah, sesuai
kebutuhan
29. Memasukkan darah pada
tempat yang sudah
disediakan
30. Memasang label pada
tempat darah dengan
Mencantumkan nama
Nomor rekam medic
Tanggal dan jam
pengambilan
31. Mengirim darah dan
menyertakan formulir
pemeriksaan yang sudah
diisi dan ditandatangani
oleh dokter.

86,7%

13,3%

SOP Pemberian obat intra vena (IV)

No
1.

Pelaksanaan
Persiapan alat
a. Bak instrumen
b. Spuit injeksi
c. Obat obatan yang dibutuhkan
d. Korentang steril dan tempatnya
e. Kapas kering & alkohol swab
f. Water injection (cairan pelarut)
g. Bengkok
h. Perlak dan alas
i. Torniquet
j. Buku obat pasien

Pencapaian
Ya
Tidak

2.

3.

Persiapan perawat
a. Perkenalkan diri
b. Menjelaskan maksud dan tujuan pemeriksaan
Persiapan klien

4.

5.

6.

Atur posisi klien senyaman mungkin sesuai


kebutuhan pemeriksaan
Persiapan lingkungan
Gunakan sketsel saat melakukan prosedur,ciptakan
suasana tenang dan nyaman
Pelaksanaan
a. Mencuci tangan
b. Memakai handscone
c. Isi spuit dengan obat yang telah ditentukan
d. Masukan dalam bak instrumen
e. Pasang perlak dan alas
f. Menentukan area pembuluh darah yang akan
disuntik
g. Lakukan pembendungan pembuluh darah area
proximal dengan torniquet
h. Membersihkan tempat injeksi dengan swab
antiseptik,usap bagian tengah tempat injeksi dengan
arah gerakan berputar keluar sepanjang sekitar 5 cm
i. Melepaskan tutup jarum dengan teknik satu tangan
dan memfiksasi vena yang akan diinjeksi
j. Masukan jarum kedalam pembuluh darah vena
dengan sudut 15 30 0 dengan lubang jarum
mengahadap keatas
k. Mengaspirasi dan mengobservasi apakah ada darah
atau tidak. Bila tidak ada darah maka reposisi jarum
sampai pada posisi yang tepat baru obat dimasukan
perlahan lahan bila ada darah obat dimasukan
pelan pelan
l. Setelah obat dimasukan semua, spuit segera ditarik
dan bekas suntikan ditekan dengan kapas alkohol
lalu ditutup cover specivic for injection
m. Menutup jarum dengan teknik satu tangan
n. Meletakan spuit dan kapas alkohol dalam bengkok
o. Membersihkan peralatan dan mengembalikan pasien
pada posisi yang nyaman
p. Memberikan informasi kepada pasien bahwa
tindakan sudah selesai dilakukan
q. Melepas sarung tangan dan membuang ditempat
sampah medis yang telah digunakan
r. Mendokumentasikan
Jam dan tanggal pemberian obat
Dosis, forulasi dan rute obat
Tanda tangan dan nama terang perawat
Evaluasi
Reaksi selama pemberian obat (hematoma, sesak, gatal,
dan kemerahan berlebihan pada area penyuntikan)
Jumlah
Presentase

33
72,7%

SOP RAWAT LUKA

Aspek
Penilaian

Prosedur

Persiapan

Persiapan Alat
A. Peralatan Steril
1. Bak instrument berisi:
1 buah gunting jaringan
1 buah pinset anatomis
1 buah pinset chirurgis
2. 1 set korntang
3. 2 3 pasang gloves
4. 1 buah kom sedang berisi cairan
desinfektan
5. Kassa secukupnya dalam tromol

Dilakukan
P1
Ya
Tidak

6. Cotton
applicator/lidi
kapas
secukupnya dalam tromol
7. Cairan antiseptic atau cream
antibiotika atau tulle dressing.
8. Pembalut
khusus
sesuai
kebutuhan:
1 pcs hydrocolloid dressing
(sesuai panjang luka)
1 2 pcs transparent
dressing
(sesuai
panjang
luka)
9. Alkohol 70% dalam botol spray
10.Normal saline (NaCl 0,9%)
11.1 buah Adhesive remover
B. Peralatan Non Steril
1.
1 buah gown (schort)
2.
1 buah perlak/ underpad
3.
1 pasang gloves
4.
1 buah gunting verban
5.
1 buah neerbeken/bengkok
6.
1
rol
plester/
adhesive
hipoalergenik (hipafix)
7.
1 buah kantung sampah.
Persiapan pasien
1. Memberitahu klien tentang tujuan
dan prosedur mengganti balutan
luka.
2. Menganjurkan
keluarga
untuk
menunggu di luar kamar selama
penggantian balutan dilaksanakan.
3. Memasang sketsel atau penutup
tirai jendela atau pintu kamar klien.
pelaksanaan
1. Membawa peralatan ke dekat klien
2. Memeriksa
program
perawatan
luka atau penggantian balutan.
3. Meletakkan
perlak/underpad
di
bawah tubuh klien.
4. Mengatur posisi klien senyaman
mungkin sesuai dengan lokasi luka
sehingga memudahkan prosedur
penggantian balutan.
5. Membuka
dan
menempatkan
kantung sampah di dekat area
kerja.
6. Mencuci tangan dengan sabun dan
mengeringkannya.
7. Memakai gloves dan gloves non

steril di kedua tangan.


8. Menempatkan
bengkok
di
dekat/bawah area luka.
9. Menyemprotkan alcohol 70% atau
mengusapkan adhesive remover
pada plester yang menempel di
kulit klien.
10.Melepaskan plester dan pembalut
luka secara hati-hati dari area yang
bersih ke area yang kotor.
11.Membuang kasa pembalut luka ke
dalam kantung sampah.
12.Melepaskan gloves (dengan bagian
luarnya berada di dalam) dan
membuangnya ke dalam kantung
sampah.
13.Mengkaji
adaptasi
tepi
luka,
exudates, panjang luka, jumlah
jahitan, jenis jahitan, jenis suture,
healing ridge, jaringan epithel dan
kontraksi luka.
14.Mengambil gloves steril dengan
korentang dan memakainya di
kesua tangan.
15.Mengambil lidi kapas atau kasa dan
membasahinya dengan NaCl 0,9%
lalu
mengusapkannya
secara
lembut di atas luka jahitan (di
antara jahitan) sampai area luka
bersih. Mengganti lidi kapas atau
kasa
setiapkali
kotor
dan
membuangnya ke dalam kantung
sampah.
16.Membersihkan kulit sekitar luka
insisi dengan mengusapkan kasa
alcohol 70% secara lembut (radius
5 cm dari tepi luka) dengan usapan
satu arah. Membiarkan alcohol
menguap.
17.Mengoleskan
cream
antibiotika
atau menempelkan tulle dressing di
atas luka insisi.
18.Menutup luka dengan 2 lapisan
kasa steril dan memfiksasi selurun
permukaan kasa dengan plester
hipoalergenik ATAU Menutup luka
dengan
hydrocolloid

Sikap

Evaluasi

dressing/transparent dressing.
19.Meletakkan pinset/gunting yang
kotor ke dalam kom berisi cairan
desinfektan.
20.Merapikan kembali pakaian klien
21.Membersihkan
peralatan
dan
merapikan
kembali
pada
tempatnya.
22.Melepaskan gloves dengan bagian
luarnya berada di dalam lalu
membuangnya ke kantung sampah.
23.Melepaskan gloves.
24.Mencuci tangan dengan sabun dan
mengeringkannya.
25.Mencatat di dalam chart tentang
penggantian
balutan
dan
penampilan luka.
Sikap perawat pada waktu perawatan
luka:
1. Komunikasi
2. Kerja sama
3. Tanggung jawab
4. Kewaspadaan
Yang perlu dievaluasi:
1. Keadaan luka
2. Kenyamanan pasien
Jumlah
Presentase

53
83,1 %

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


MEMINDAHKAN/MEMASUKKAN DARAH (TRANSFUSI)

AspekPenilaia
n
Persiapan

Pelaksanaan

Prosedur

Yadilakukan

18. Kelengkapi transfuse set


19. CairanNaCl 0,9 %
20. Darah yang akan di berikan sesuai
dengan kebutuhan
21. Kapas
22. Alcohol 70%
23. Gaassteril
24. Gunting
25. Plester
26. Pengalas
27. Bengkok

32. Perawat cuci tangan


33. Memberikan penjelasan
kepadapasien
34. Menyiapkan area yang akan
ditusuk
35. Meneliti keadaan darah dan
suhunya sesuai dengan suhu tubuh
normal
36. Cek silang kembali label darah
dengan formulir permintaan, nama
pasien golongan darah dan nomor
tempat tidur
37. Memasang infus dengan cairan
NaCl 0,9 % sesuai dengan
prosedur pemasangan infus
38. Cek silang dengan teman sejawat
sebelum darah terpasang
39. Memindahkan slang transfuse pada
kantong darah
40. Menghitung jumlah tetesan sesuai

Tidakdilakukan

dengan kebutuhan
41. Memperhatikan reaksi pasien
42. Mencatat waktu pemberian
golongan darah dan jumlah tetesan.
43. Alat-alat dibereskan
Sikap

9. Menunjukkan sikap sopan dan ramah


10. Menjamin privacy pasien
11. Bekerja dengan teliti
12. Memperhatikan body mekanism

Evaluasi 11. Tanyakan keadaan dan kenyamanan pasien


setelah tindakan
12. Observasi suhu tubuh setelah tindakan
13. Dokumentasikan tindakan

25
86,2%

Jumlah
Presentase

4
13,8%

Penerimaan Pasien Baru


PENERIMAAN PASIEN BARU

No

Aspek yang dinilai

Tahap persiapan
1.
Karu memberi tahu katim ada pasien baru
2.
PP menyiapkan hal hal yang diperlukan dalam
penerimaan pasien baru, diantaranya lembar
pasien masuk RS, lembar pengkajian, lembar
informed consent, status pasien, nursing kit,
lembar tata tertib pasien, lembar kepuasan pasien,
dan kartu penunggu pasien
3.
PP meminta bantuan PA untuk mempersiapkan
tempat tidur pasien baru
4.
Karu menanyakan kembali kepada PP tentang
kelengkapan untuk menerima pasien baru
5.
PP menyebutkan hal-hal yang telah disiapkan
Tahap Pelaksanaan
6.
Karu dengan PP menyambut pasien dan keluarga
dengan memberi salam serta memperkenalkan diri
dan PP pada pasien atau keluarga

Dilakukan
Ya
tidak
V
V

V
V
v
V

ket

7.

8
9

PP menunjukkan atau orientasi tempat dan


fasilitas yang ada di ruangan kemudian PP
mengisi lembar pasien masuk serta menjelaskan
mengenai beberapa hal yang tercantum dalam
lembar penerimaan pasien baru
Ditempat tidur pasien PP melakukan anamneses
dengan bantuan PA
PP, pasien dan keluarga menandatangani lembar
penerimaan pasien baru

Total
Prosentase (%)

V
V
7
77,77 %

TOTAL NILAI : 9
Perencanaan Pasien Pulang

No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.

13.
14.

Daftar Pertanyaan
Nomor register
Nama pasien
Jenis kelamin
Tanggal MRS
Tanggal KRS
Diagnosa MRS
Diagnosa KRS
Keadaan waktu pulang
Tempat dan tanggal control
setelah pulang
Tindakan perawatan di rumah
Aturan diet/nutrisi
Obat-obatan yang harus
diminum, jumlah dan aturan
minum
Aktivitas dan istirahat
Yang harus dibawa pulang
Jumlah
Prosentase

Jawaban
Ya
V
V
V
V
V

Ket.
Tidak

V
V
V
V
V
V
V

10
71,42 %

V
V
4

Dokumentasi Keperawatan
CEK LIST DOKUMENTASI
No
1
2
3
4
5
6
7
8

Pertanyaan
Pengkajian pada waktu klien masuk diikuti pengkajian head to toe
Pengkajian dilakukan secara komprehensif
Lembar dokumentasi asuhan keperawatan berisi : nama, umur, jenis,
kelamin, tanggal, dan nomer registrasi
Pada kolom problem ditambah data subyektif dan obyektif
Pada kolom intervensi , intervensi langsung terhadap penyelesaian
masalah.
Pada kolom evaluasi dicatat keadaan klien sebagai pengaruh dari
intervensi , jam dan paraf perawat
Setiap masalah yang di identifikasi di evaluasi minimal tiap 8 jam
( setiap pergantian jaga)
Dokumentasi merupakan alat perekam masalah yang berkaitan
dengan klien sehingga dapat dijadikan sebagai alat komunikasi antar
tenaga kesehatan.
Jumlah
Presentase

TOTAL NILAI : 8

Ya
V

Tidak
V

V
V
V
V
V
V

7
87,5
%

Anda mungkin juga menyukai