Anda di halaman 1dari 4

ASPEK REPRODUKSI HEWAN AVERTEBRATA LAUT

TENTANG HEWAN Ocypoda quadrata (Kepiting Hantu)

1. Deskripsi Singkat
Ocypode yang tinggal di wilayah berpasir ini juga dapat disebut
sebagai kepiting hantu yaitu kepiting dari family Ocypodidae, kepiting pantai
ini sangat umum dan ditemukan di banyak negara. Karakteristik dari genus
yang termasuk salah satu cakar menjadi lebih besar daripada yang lain, tetapi
perbedaan ini tidak ditandai sebagai dalam kepiting fiddler laki-laki. Kepiting
hantu mendominasi pantai berpasir di daerah tropis dan subtropis,
menggantikan jenis dari sandhoppers yang mendominasi di daerah dingin.
Mereka bernapas melalui insang, secara berkala basah dengan air laut.
Kepiting yang satu ini diberi nama Ghost Crab karena punya warna
cangkang yang pucat sehingga bisa berkamuflase dengan warna pasir yang
ada di pantai. Nama Latinnya adalah Ocypode yang diambil dari Acy yang
berarti cepat dan Padas yang berarti kaki. Selain pintar menyamar, kepiting

jenis ini juga lincah dalam bergerak. Karena kemampuannya inilah, ia


diibaratkan seperti hantu yang suka bergerak cepat dan sulit terlihat.
Hewan yang sering disebut Sand Crab ini hidup di daerah beriklim
tropis dan subtropis, seperti Perairan Atlantik-Amerika, Laut Mediterania, Laut
Merah, Perairan Pasifik-Amerika, dan Perairan Indo-Pasifik. Kepiting hantu
bernapas lewat insang. Lebar tubuhnya bisa mencapai 50 mm ketika dewasa.
Ia memiliki mata hitam besar yang bisa melihat ke segala arah. Uniknya, ada
tanduk melekat di kedua ujung mata Ghost Crab jantan. Namun, matanya
sensitif terhadap perubahan cahaya.
2. Potential For Growth (Potensi Untuk Hidup )
Kepiting hantu (Ocypoda quadrata) mengalami masalah yang cukup
serius, yaitu kerusakan habitat. Untuk mengantisipasi masalah tersebut, maka
perlu dilakukan berbagai kajian, diantaranya pertumbuhan, laju pertumbuhan,
dan kajian kondisi habitat.
Tujuannya adalah mengetahui pola pertumbuhan, parameter
pertumbuhan dari kepiting Hantu (Ocypoda quadrata) ,sedangkan
manfaatnya diharapkan dapat memberikan regulasi yang tepat demi
kelestarian sumberdaya kepiting hantu, sehingga baik langsung maupun
secara tidak langsung memberkepiting manfaat bagi ekosistemnya.
Pada kepiting hantu, spesies ini cenderung terlihat sebagai strategi
demografi K besar, dimana jumlah dari spesies ini sedikit namun memiliki
umur yang cukup lama untuk dapat bertahan hidup. Hal ini dikarenakan
habitat dari kepiting hantu yang banyak mengalami kerusakan dari manusia.
Sehingga mempengaruhi jumlah dari populasi kepiting ini.

3. Pertumbuhan dan Perkembangan (Croissants and Development)


Pertumbuhan adalah pertambahan ukuran panjang atau berat dalam
satu ukuran waktu, sedangkan bagi populasi adalah pertambahan jumlah.
Pertumbuhan merupakan proses biologi yang kompleks, dimana banyak
faktor yang mempengaruhinya, seperti kualitas air, ukuran, umur, jenis
kelamin, ketersediaan organisme-organisme makanan, serta jumlah kepiting
yang

memanfaatkan

sumber

makanan

yang

sama.

Faktor

yang

mempengaruhi pertumbuhan dibagi menjadi dua bagian besar yaitu faktor


dalam dan faktor luar. Faktor dalam meliputi faktor yang mempengaruhi

pertumbuhan dari kepiting, seperti keturunan, sex, umur, parasit, dan


penyakit. Sedangkan faktor luar yang mempengaruhi pertumbuhan antara lain
jumlah dan ukuran makanan yang tersedia, suhu, oksigen terlarut, dan faktor
kualitas air.
Pola pertumbuhan terdiri atas dua macam, yaitu pola pertumbuhan
isometrik dan allometris. Pertumbuhan isometris adalah perubahan terus
menerus secara proporsional antara panjang dan berat dalam tubuh kepiting.
Pertumbuhan allometrik adalah perubahan yang tidak seimbang antara
panjang dan berat dan dapat bersifat sementara.
Pertumbuhan somatik dari kepiting hantu terlihat pada pertambahan
ukuran dari kepiting ini.Pada kepiting muda, cangkang masih terlihat belum
berkembang, dan warna belum seutuhnya berwarna menyerupai pasir,
sehingga penyamaran dari kepiting ini masih belum terlalu baik. Sedangkan
pada kepiting dewasa, cangkang sudah berkembang dengan baik.
Pada Kepiting Hantu, pertumbuhan bersifat isometris, karena pada
Kepiting Hantu mengalami pertumbuhan secara bertahap, dari perubahan
warna kulit yang menyerupai warna pasir di pantai, dan juga cangkang pada
kepiting ini yang semakin berkembang dengan bertambahnya usia dari
Kepiting Hantu tersebut juga semacam tanduk pada kepiting hantu laki-laki.
Kepiting Hantu (Ocypoda quadrata) termasuk kepiting berumur
panjang dan dapat mencapai umur 20 tahun serta memiliki panjang
maksimum yang pernah diketahui berukuran sepanjang 5 cm.
Distribusi kepiting ini di berbagai kepulauan dunia tersebar di perairan
Atlantik-Amerika, Laut Mediterania, Laut Merah, Perairan Pasifik-Amerika,
dan Perairan Indo-Pasifik. Kebanyakan kepiting hantu memanfaatkan
liang/lubang/rongga di pasir sebagai tempat berlindung dan biasanya
menetap (sedentary), dengan kedalaman lubang sekitar 4 meter.
Parameter ekologis yang cocok bagi pertumbuhan kepiting hantu yaitu
temperatur 24-31 derajat Celcius, salinitas 30-33 ppt, kandungan oksigen
terlarut > 3,5 ppm dan pH 7,8 8, perairan seperti ini, pada umumnya
terdapat di perairan tropik dan subtropik.
Terkait kebiasaan makan kepiting ini, kepiting hantu merupakan hewan
yang suka berburu makanan di malam hari. Menu kesukaannya, sisa-sisa
tumbuhan atau hewan yang terdampar di pinggir pantai.

Indeks gonad termasuk ke dalam hewan yang memiliki fase reproduksi


yang cukup mudah untuk bereproduksi, namun populasinya sedikit,
dikarenakan rusaknya habitat dari kepiting hantu.
Indeks kondisi dari kepiting hantu menunjukkan bahwa hewan ini
termasuk ke dalam hewan yang memiliki kondisi sedang. Tidak terlalu gemuk
ataupun kurus. Pertumbuhan dan perkembangan tubuh dari kepiting hantu
juga di dominasi oleh banyaknya makanan yang didapat dari tempat kepiting
ini hidup.
Indeks otot pada kepiting hantu terlihat dari otot-otot yang ada pada
capit-capit kepiting hantu yang dapat membantunya berjalan dengan sangat
cepat. Sehingga kepiting ini dapat bergerak dan membantunya melarikan diri
pada saat menghadapi serangan predator.Otot-otot yang terletak pada capit
kepiting membantunya untuk melakukan berbagai aktivitas yang dinamis.

Anda mungkin juga menyukai