Anda di halaman 1dari 9

BIODIVERSITAS

KEYSTONE SPESIES (BERANG-BERANG)

Oleh:

Stareast Wulandari Sigiro

1608531020

PROGRAM STUDI BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS UDAYANA

2017
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Ekosistem biasanya terdiri dari banyak spesies yang berbeda berinteraksi satu sama lain
dan lingkungan fisik mereka. Namun beberapa spesies memiliki peran lebih sentral daripada
yang lain. sebagai pengakuan atas ide ini, ahli ekologi telah mengembangkan konsep
keystone spesies. Keystone spesies merupakan salah satu yang memiliki peran penting untuk
bermain dalam pemeliharaan ekosistem tertentu. Keystone species adalah spesies di mana
keberadaan sebagian besar spesies lain yang ada dalam suatu ekosistem tergantung. Jika
suatu keystone spesies hilang atau musnah dari suatu sistem, spesies yang tergantung
kepadanya juga akan hilang. Keystone species bisa berasal dari top carnivores (karnivora
puncak) yang menjadi penjaga keberadaan mangsa, herbivora besar yang membentuk suatu
sistem dengan spesies lain, tumbuhan tertentu yang menyokong kehidupan serangga tertentu
yang menjadi mangsa burung, kelelawar yang menyebarluaskan biji-bijian tanaman, dan
banyak lagi organisme lain. Konsep Keystone species menjadi arus utama dalam literatur-
literatur ekologi dan biologi konservasi sejak diperkenalkan pertama kali oleh Profesor
Robert T. Paine seorang ahli zoologi pada tahun 1969. Keystone 24 species biasanya terlihat
bila hilang atau diambil dari satu ekosistem, menghasilkan perubahan yang dramatis terhadap
spesies yang tertinggal dalam komunitas itu. Fenomena ini diamati pada ekosistem dan
organisme dalam kisaran yang luas. Keystone species adalah spesies yang dampaknya
terhadap komunitas dan ekosistem tempat dia hidup sangat besar, dan tak seimbang dengan
kelimpahannya yang memainkan peran yang besar dalam struktur komunitas. Kepunahan
atau diambilnya spesies ini menyebabkan bermulanya perubahan pada struktur ekosistem dan
selalu mengurangi keragaman (diversitas). Keystone species memiliki beberapa aspek khusus
yang membuat mereka lebih berarti dalam suatu ekosistem. Sebagai contoh, tumbuhan
dengan jumlah biomassa 25 yang besar (kanopi yang rimbun) adalah penting, bukan
merupakan suatu keystone species. Tetapi di ekosistem sub-tidal, kepunahan atau
pengambilan bintang laut secara besar-besaran dapat menyebabkan predator lain berkembang
pesat dan menyapu bersih berbagai jenis alga yang hidup di ekosistem itu. Dengan demikian
bintang laut adalah keystone species. Pakar-pakar ilmu pengetahuan tentang ekologi
mengerti bahwa komunitas hidup baik tumbuhan maupun hewan tergantung secara kuat pada
salah satu yang lain untuk lulushidup. Tumbuhan memberikan unsur hara esensial dan energi
untuk hewan yang memakan tunas atau memamah daun-daunnya dan, akhirnya, karnivora
memakan herbivora ini. Bila tumbuhan dan hewan mati, fungi, mikroba, dan organisme lain
menambang unsur hara dari jaringan yang mati dan mengembalikan unsur kimia ke tanah.
Terjadi pengayaan baru, tanah menjadi siap kembali menyokong generasi lain dari tumbuhan
dan hewan. Tumbuhan dan hewan saling terkait pada banyak paras dan dalam cara yang
hampir tak terbatas. Berbagai 26 spesies tumbuhan, misalnya, menyandarkan diri kepada
hewan – serangga, kelelawar, hewan pengerat dan yang lainnya – untuk membawa pollen
dan pembuahan biji. Dan, berbagai hewan mengharapkan tumbuhan sebagai shelter (tempat
berteduh) – percabangan untuk tempat meletakkan sarang atau tumbuhan yang tinggi untuk
menghindari diri dari predator atau penyergapan mangsa. Begitu pula, akar menahan tanah
untuk melawan erosi, menjaga terjadinya pelumpuran masuk ke aliran dan air tetap jernih
untuk kehidupan ikan dan organisme lain. Di dakam suatu habitat, setiap spesies
berhubungan dengan dan tergantung pada spesies lain, dan masingmasing spesies
menyumbang kepada integritas seluruh habitat itu. Beberapa spesies memberikan layanan
esensial yang juga unik terhadap habitatnya. Tanpa kerja dari spesies kunci ini, perubahan
habitat akan terlihat nyata dan berpengaruh. Pakar ilmu pengetahuan menyebut spesies yang
memainkan peran amat penting ini dengan nama “keystone species”.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa salah satu contoh dari keystone spesies
2. Apa peranan dari keystone spesies tersebut?
3. Bagaimana dampak dari hilangnya keystone spesies terhadap suatu ekosistem?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui salah satu contoh dari keystone spesies
2. Untuk mengetahui peranan dari keystone spesies
3. Mengetahui dampak yang diakibatkan apabila keystone hilang dari suatu ekosistem
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Salah satu contoh keystone spesies


Berang-berang laut / linsang laut adalah hewan mamalia laut terkecil di dunia.
Panjangnya tidak sampai 1,5 m & beratnya hanya sekitar 45 kg, di mana pejantan berukuran
sedikit lebih besar daripada betina. Dan seperti halnya mamalia laut lainnya seperti anjing
laut & paus, berang-berang laut juga bernapas memakai paru-paru. Mereka bahkan bisa
berjalan di darat jika diperlukan, namun mereka jarang melakukannya & lebih banyak
menghabiskan waktunya di laut lepas. Dari segi anatomis, berang-berang laut memiliki
penampilan menyerupai musang berkepala marmut. Badannya ramping dengan bulu / rambut
berwarna cokelat & ekor yang pendek. Kepalanya berbentuk lonjong dengan mata & daun
telinga yang kecil. Telapak kaki belakangnya memiliki struktur menyerupai sirip yang
membantu berang-berang laut untuk berenang. Berang-berang laut memiliki 2 lapis rambut
tebal yang bisa menjebak udara di antaranya sehingga berang-berang laut bisa merasa tetap
hangat walaupun harus selalu berada di air. Jumlah rambut halus yang dimiliki berang-
berang laut mencapai lebih dari 100.000 helai per cm persegi, sekaligus menjadikannya
hewan mamalia dengan lapisan rambut paling tebal.

Berang-berang laut hanya bisa ditemukan di Samudera Pasifik bagian utara, tepatnya di
perairan sekitar Kepulauan Kuril (Rusia) & di Semenanjung Alaska hingga pesisir California
di Amerika Utara. Sekitar 90% populasi berang-berang laut di dunia dilaporkan
terkonsentrasi di Alaska. Habitat favorit berang-berang laut adalah perairan dengan
kedalaman kurang dari 45 m agar hewan yang bersangkutan tidak menghabiskan waktu
terlalu lama untuk menyelam mencari makan ke dasar laut & berenang kembali ke
permukaan. Ciri lain dari habitat berang-berang laut adalah habitatnya selalu dipenuhi oleh
ganggang laut raksasa

Berang-berang laut memiliki kebiasaan berenang terapung di permukaan laut & hewan
yang bersangkutan biasa mengikatkan tubuhnya pada ganggang laut agar tidak hanyut
terbawa arus. Bukan hanya itu, berang-berang laut adalah hewan karnivora yang makanan
utamanya terdiri dari hewan-hewan dasar laut pemakan ganggang seperti bulu babi & abalon
(sejenis siput). Adapun selain hewan-hewan tadi, berang-berang laut juga mau memakan
hewan laut lain seperti ikan, kerang, bintang laut, kepiting, & gurita. Sementara untuk
masalah dimakan, berang-berang laut rentan dimangsa oleh hiu putih raksasa & paus
pembunuh.

 Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Carnivora
Famili : Mustelidae
Genus : Enhydra
Spesies : Enhydra lutris

2.2 Peranan keystone spesies (berang-berang) terhadap ekosistem

Berang-berang merupakan top carnivore, dan bisa juga disebut sebagai harimaunya lahan
basah. Hewan ini berada di puncak dari piramida makanan, sehingga keberadaan hewan ini
merupakan sebagai indikator lingkungan/habitat yang masih baik. Berang-berang sering
dianggap sebagai hama oleh petani ikan, padahal hewan ini memiliki fungsi ekologis yang
sangat besar. Dengan fungsinya menjaga keseimbangan ekosistem, hewan ini bermanfaat
dalam mengontrol hama kepiting dan keong mas di sawah. Keberadaan hewan ini juga
menjaga agar populasi ikan tetap sehat karena berang-berang akan memakan ikan lemah dan
sakit yang mudah tertangkap. Sifat oportunis dari hewan ini, yaitu memakan apa yang
tersedia dan melimpah, sesuai dengan teori dalam ekologi makan, bahwa hewan akan
mencari makanan yang mudah didapatkan dan mengeluarkan usaha (energi) yang kecil untuk
mendapatkannya. Berang-berang juga memiliki peran dalam mengontrol hewan invasif yang
memasuki suatu habitat yang ada hewan aslinya. Berang-berang telah diketahui memakan
ikan-ikan, kepiting, dan keong mas yang bersifat invasif. Sehingga jenis-jenis lokal dapat
terpelihara dengan baik. Spesies asing invasif adalah spesies-spesies flora maupun fauna,
termasuk mikroorganisma yang hidup di luar habitat alaminya, tumbuh dengan pesat karena
tidak mempunyai musuh alami, sehingga menjadi gulma, hama dan penyakit pada spesies-
spesies asli. Karakter spesies invasif antara lain: tumbuh cepat, reproduksi cepat, kemampuan
menyebar tinggi, toleransi yang lebar terhadap kondisi lingkungan, kemampuan untuk hidup
dengan jenis makan yang beragam, reproduksi aseksual, dan berasosiasi dengan manusia.
Sehingga peranan berang-berang menjadi penting dalam pengendalian jenis invasif. Oleh
karena itu gunakan kearifan lokal yang telah ada pada masyarakat sehingga budidaya ikan
tidak terganggu, namun tidak membahayakan bagi berang-berang.

2.3 Dampak dari hilangnya keystone spesies (berang-berang) terhadap ekosistem

Berang-berang memepengaruhi keadaan dan proses ekosistem seperti daur


biogeokemikal, retensi unsur hara, geomorfologi, keragaman hayati (biodiversity), dinamika
komunitas, dan kompleksitas struktur) dengan mengubah sifat-sifat fisik aliran air dan hutan
riparian. Berang-berang mempengaruhi distribusi, standing stock, dan ketersediaan unsur-
unsur kimia dengan mengubah hidrologi; mengubah geomorfologi aliran dengan adanya dam
yang memerangkap sedimen; dan mengubah iklim mikro karena bertambah luasnya
permukaan air. Berang-berang juga meningkatkan keragaman dan biomassa tumbuhan,
vertebrata, dan invertebrata, dan juga mengubah dinamika suksesi komunitas riparian. Proses
dan kondisi paras ekosistem dapat diubah secara radikal oleh dinamika populasi spesies
tertentu seperti berang-berang. 20 Berang-berang mempengaruhi proses-proses abiotik
dengan mengubah kondisi hidrologi aliran dan hutan yang berhampiran. Perubahan hidrologi
akan mengubah dalam jangka pendek dan panjang geomormologi, biogeokemistri, dan iklim
mikro. Pengubahan geomorfik aliran dan lantai lembah telah banyak terjadi sebagai akibat
dam yang dibuat oleh berang-berang dan yang dibuat itu akan menurunkan kecepatan aliran
air, meningkatkan laju sedimentasi. Contohnya, hampir 10.000 m3 sedimen/km aliran
ditahan oleh dam berangberang pada aliran sungai Matamek dan Moise, Quebec, Canada.
Berang-berang mempengaruhi dinamika komunitas tumbuhan riparian, organisme bentik
pada aliran, ikan hewan liar, keragaman komunitas dan struktur aliran/sungai dan hutan, dan
nilai nutrisi spesies.
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
Berang-berang merupakan salah satu keystone spesies yang mempunyai peranan
seperti menjaga keseimbangan ekosistem, hewan ini bermanfaat dalam mengontrol hama
kepiting dan keong mas di sawah apabila berang-berang ini punah akan mempunyai
dampak dalam mempengaruhi dinamika komunitas tumbuhan riparian, organisme bentik
pada aliran, ikan hewan liar, keragaman komunitas dan struktur aliran/sungai dan hutan,
dan nilai nutrisi spesies.

3.2 Saran

Agar dapat menghargai suatu ekosistem yang ada khususnya untuk keystone spesies yang
terbilang sangat penting untuk keseimbangan ekosistem disekitar dan selalu menjaga
lingkungan
DAFTAR PUSTAKA

Adrean. 2015. Berang-Berang. Jurusan Biologi. Fakultas Matematika dan


Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Andalas Padang.

Hamidy, rasoel. 2004. Keystone Species Dalam Ekologi. Jurusan Ilmu Kelautan Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau Pekanbaru.

Janra, nazri. 2011. Berang-berang Bukanlah Si Pembuat Bnedungan.


https://zozounand.wordpress.com/2013/02/19/berang-berang-bukanlah-si-pembuat-
bendungan/#more-324. Diakses tanggal 14 Desember 2017

Kusumawardhani, Anindita. 2011. Berang- berang


Laut.http://blognyaninchan.blogspot.co.id/2010/04/berang-berang-laut.html. Diakses tanggal
15 Desember 2017

Anda mungkin juga menyukai