Anda di halaman 1dari 22

MANAJEMEN TERPADU

BALITA SAKIT
Modul-3
MENENTUKAN TINDAKAN
DAN
MEMBERI PENGOBATAN

PENDAHULUAN
Pengobatan pada anak sakit dapat dimulai di
klinik dan diteruskan dengan pengobatan
lanjutan dirumah. Pada beberapa keadaan,
anak yang sakit berat perlu dirujuk ke rumah
sakit untuk perawatan lebih lanjut. Dalam hal
ini perlu dilakukan tindakan pra rujukan
sebelum anak dirujuk.

TUJUAN PEMBELAJARAN

Modul ini akan menjelaskan dan memberi kesempatan kepada


saudara untuk melatih ketrampilan dalam hal:
Menentukan perlunya dilakukan rujukan segera.
Menentukan tindakan dan pengobatan pra rujukan.
Merujuk anak, Menjelaskan perlunya rujukan, menulis surat rujukan
Menentukan tindakan dan pengobatan untuk anak yang tidak
memerlukan rujukan segera.
Memilih obat yang sesuai dan menentukan dosis dan jadwal
pemberian.
Memberi cairan tambahan untuk diare dan melanjutkan pemberian
makan.
Memberi imunisasi setiap anak sakit sesuai kebutuhan.
Memberi suplemen vitamin A.
Mementukan waktu untuk kunjungan ulang.

Bagan alur berikut ini menunjukkan langkah-langkah dalam menentukan tindakan dan pengobatan. Setiap
langkah dalam kotak yang bergaris tebal berhubungan dengan anak yang harus dirujuk dan akan dibahas
terlebih dahulu. Setelah itu baru dibahas mengenai anak sakit yang tidak membutuhkan rujukan segera.
1
Menentukan
perlunya Rujukan
segera

2
Menentukan tindakan dan
Pengobatan pra rujukan

3
Merujuk
anak

4
Menentukan tindakan dan
Pengobatan untuk yang tidak
Memerlukan rujukan
segera

Modul ini akan membahas kolom Tindakan dari buku bagan MTBS dan hanya membahas tindakan bagi
anak sakit umur 2 bulan sampai 5 tahun.

Bila anak hanya mempunyai satu klasifikasi, lebih mudah untuk mengetahui apa yang harus dilakukan pada
anak.
Bila anak mempunyai beberapa klasifikasi, lihat pada masing-masing kolom tindakan pada buku bagan
MTBS. Mungkin ada tindakan yang sama, misalnya pneumonia dan infeksi telinga akut, keduanya
membutuhkan antibiotik. Saudara harus memperhatikan tindakan yang sama untuk kedua masalah dan
tindakan mana yang berbeda.

MENENTUKAN PERLUNYA DILAKUKAN RUJUKAN SEGERA


RUJUKAN UNTUK KLASIFIKASI BERAT
Perhatikan klasifikasi berat pada buku bagan MTBS. Bagan berwarna merah muda meliputi:
PNEUMONIA BERAT ATAU PENYAKIT SANGAT BERAT
DEHIDRASI BERAT
DIARE PERSISTEN BERAT
PENYAKIT BERAT DENGAN DEMAM
CAMPAK DENGAN KOMPLIKASI BERAT
DEMAM BERDARAH DENGUE
MASTOIDITIS
GIZI BURUK ATAU ANEMIA BERAT
Pada buku bagan MTBS, beberapa tindakan menunjukkan RUJUK SEGERA. Yang dimaksud
adalah segera merujuk kefasilitas kesehatan dengan rawat inap yang mempunyai peralatan dan
ahli yang mampu merawat anak sakit. Tempat tersebut bisa Puskesmas dengan rawat inap
atau rumah sakit.
Bila anak harus dirujuk sesuai klasifikasi pada bagan, rujuk terlebih dahulu ke dokter
Puskesmas (jika ada). Dokter Puskesmas akan menentukan apakah anak dapat ditangani di
klinik atau memang harus dirujuk
Dokter juga dapat melakukan modifikasi tindakan, berdasarkan kemamapuan dan sarana yang
ada, bila rujukan benar-benar tidak dapat dilakukan.
Bila anak akan dirujuk SEGERA, harus ditentukan tindakan yang perlu diberikan sebelum merujuk
(tindakan pra rujukan). Jangan melakukan tindakan yang tidak terlalu perlu, karena dapat
menghambat rujukan.

RUJUKAN UNTUK KLASIFIKASI BERAT


RUJUKAN UNTUK ANAK DENGAN TANDA BAHAYA UMUM
RUJUKAN UNTUK MASALAH BERAT LAINNYA
PNEUMONIA BERAT ATAU PENYAKIT SANGAT BERAT
DIARE DENGAN DEHIDRASI BERAT
DIARE PERSISTEN BERAT
PENYAKIT BERAT DENGAN DEMAM
CAMPAK DENGAN KOMPLIKASI BERAT
DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)
MASTOIDITIS
GIZI BURUK ATAU ANEMIA BERAT

MENENTUKAN TINDAKAN/PENGOBATAN PRA RUJUKAN


MENENTUKAN TINDAKAN PRA RUJUKAN
Bila anak memerlukan rujukan segera, harus cepat ditentukan tindakan yang paling
dibutuhkan dan segera diberikan. Berikut ini daftar tindakan penting pra rujukan yang pada
buku bagan MTBS tercetak tebal.

Beri dosis pertama antibiotik yang sesuai.


Beri dosis pertama kinin untuk malaria berat (di daerah risiko tinggi atau rendah
malaria).
Beri dosis pertama vitamin A.
Mulai beri carian intravena pada anak DBD dengan syok.
Lakukan tindakan untuk mencegah turunnya kadar gula darah (termasuk memberi
ASI, susu atau air gula seperti dalam bagan MTBS halaman 12)
Beri dosis pertama obat antimalaria oral (daerah risiko tinggi dan rendah malaria).
Beri 1dosis parasetamol untuk demam tinggi (38,50C atau lebih) atau nyeri akibat
mastoiditis.
Beri salep mata tetrasiklin atau kloramfenikol (Bila ada kekeruhan kornea atau
mata bernanah).
Beri oralit sedikit demi sedikit dalam perjalanan ke rumah sakit.

MELAKUKAN TINDAKAN/PENGOBATAN PRA RUJUKAN


Semua tindakan dan pengobatan pra rujukan telah dimasukkan ke dalam bagan

MEMBERIKAN DOSIS PERTAMA ANTIBIOTIK

Anak sakit dengan klasifikasi berat dibawah ini membutuhkan antibiotik sebelum
dirujuk

PNEUMONIA BERAT ATAU PENYAKIT SANGAT BERAT


DEHIDRASI BERAT di daerah kolera
PENYAKIT BERAT DENGAN DEMAM
CAMPAK DENGAN KOMPLIKASI BERAT
MASTOIDITIS

Jika anak tidak bisa minum obat oral, harus diberi suntikan intramuskular kloramfenikol.

MEMBERIKAN ANTIBIOTIK ORAL YANG SESUAI

Jika anak dengan klasifikasi di atas akan dirujuk dan masih bisa minum obat,
berikan antibiokit oral. Di klinik biasanya tersedia lebih dari satu macam antibiotik,
karena itu saudara harus tahu cara memilih antibiotik yang sesuai dengan
penyakit anak.
Antibiotik yang dianjurkan, tercantum pada bagan di halaman berikut atau di buku
bagan MTBS halaman 8. Berikan hanya dosis pertama sebelum di rujuk.

MEMBERIKAN DOSIS PERTAMA ANTIBIOTIK


Anak membutuhkan natibiotik intramuskular sebelum dirujuk, yaitu jika anak:
tidak bisa minum atau menetek, atau
memuntahkan semuanya, atau
kejang, atau
letargis atau tidak sadar,
Pada waktu memberi suntikan antibiotik secara intramuskular
Jelaskan kepada ibu mengapa obat tersebut harus diberikan.
Tentukan dosis sesuai tabel untuk kloramfenikol.
Gunakan alat suntik steril. Ukur dosis dengan tepat.
Suntikkan secara intramuskular.
Gunakan tabel berikut ini untuk menentukan dosis. Pilih dosis dari tabel pada baris berat badan yang paling mendekati berat
badan anak atau gunakan umur apabila berat badan tidak diketahui.
BERI ANTIBIOTIK INTRAMUSKULAR
Untuk anak yang harus segera dirujuk tetapi tidak dapat menelan obat oral
Beri dosis pertama kloramfenikol intramuskuler dan rujuk segera.
UMUR
Atau
BERAT BADAN

KLORAMFENIKOL
Dosis: 40 mg per kg
Tambahkan 5,0 ml aquadest sehingga menjadi
1000 mg=5,6 ml atau 180 mg/ml

2 sampai 4 bulan (4-<6 kg)

1,0 ml = 180 mg

4 sampai 9 bulan (6-<8 kg)

1,5 ml = 270 mg

9 sampai 12 bulan (8-<10 kg)

2 ml = 360 mg

12 bulan sampai 3 tahun (10-<14 kg)

2,5 ml = 450 mg

3 sampai 5 tahun (14-19 kg)

3,5 ml = 630 mg

JIKA RUJUKAN TIDAK MEMUNGKINKAN:


Ulangi suntikan kloramfenikol setiap 12 jam selama 5 hari.
Kemudian ganti dengan antibiotik yang sesuai, untuk melengkapi 10 hari pengobatan.

MEMBERIKAN SUNTIKAN KININ UNTUK MALARIA BERAT


Anak yang menderita PENYAKIT BERAT DENGAN DEMAM mungkin menderita malaria berat. Untuk membasmi
parasit malaria dengan cepat, beri suntikan kinin sebelum anak dirujuk
Kemungkinan efek samping suntikan kinin adalah penurunan tekanan darah, pusing, telinga berdenging dan
abses steril. Bila tekanan darah anak turun mendadak, efek ini akan berhenti dalam 15-20 menit. Keadaan pusig,
telinga berdenging dan abses adalah gejala yang tidak terlalu penting dibandingkan penyakitnya sendiri yang
berat.
Gunakan tabel berikut ini untuk menentukan dosis.
Suntikan Kinin Untuk Malaria Berat
UNTUK ANAK YANG HARUS DIRUJUK KARENA PENYAKIT BERAT DENGAN DEMAM:
Periksa formula kinin yang tersedia apakah Kinin Antipirin atau Kinin HCI
Beri dosis pertama suntikan Kinin Antipirin atau Kinin HCI secara intramuskular dan dalam (masing-masing dosis kipaha kanan dan kiri) dan rujuk segera
Khusus suntikan Kinin 25 % harus diencerkan dulu dengan larutan NaCI 0,9 % untuk mendapatkan konsentrasi 60-100 mg/ml
DI DAERAH RISIKO RENDAH MALARIA JANGAN BERI KININ PADA ANAK UMUR < 4 BULAN, TETAPI LANGSUNG DIRUJUK

UMUR atau
BERAT BADAN

KINA INTRAMUSKULAR
250 MG/ML (dalam ampul 2 ml)

2 bulan sampai 4 bulan (4-< 6 kg)

0,2 ml

4 bulan sampai 12 bulan (6 -< 10 kg)

0,3 ml

12 bulan sampai 2 tahun (10 -< 14 kg)

0,4 ml

2 tahun sampai 3 tahun (12-< 14 kg)

0,5 ml

3 tahun sampai 5 tahun


(14- 19ADA
kg) DOKTER:
JIKA RUJUKAN TIDAK MEMUNGKINKAN
DAN TIDAK
Beri dosis pertama Kinin Antipirin atau Kinin HCI secara Intramuskular dalam di paha.
Anak harus tetap berbaring selama 1 jam
Ulangi suntikan kinin setiap 8 jam sampai anak mampu menelan tablet kina.
Jangan lanjutkan suntikan kinin sampai lebih dari 1 minggu.
Pemberian suntikan kinin dilanjutkan dengan tablet Kina sehingga (suntikan + tablet) total 7 hari)
Jika digunakan Kinin HCI, larutkan dulu sesuai penjelasan diatas.
Jika sudah memungkinkan, anak tetap harus dirujuk.

0,6 ml

MEMBERI PARASETAMOL UNTUK DEMAM TINGGI (38.5 C ATAU LEBIH) ATAU NYERI
TELINGA
Beri satu dosis parasetamol sebelum anak dirujuk. Parasetamol berkhasiat menurunkan suhu tubuh dan
mengurangi rasa sakit.
Beri Parasetamol untuk Demam Tinggi ( > 38.50C) atau Nyeri Telinga
PARASETAMOL
UMUR atau BERAT BADAN

TABLET (500 mg)

TABLET (500 mg)

SIRUP (120 mg/5 ml)

2 sampai 6 bulan (4-<7 kg)

1/8

1/2

2,5 ml (1/2 sendok teh0

6 bulan sampai 3 tahun (7-<14 kg)

1/4

5 ml (1 sendok the)

3 sampai 5 tahun (14-<19 kg)

1/2

7,5 ml (1 sendok teh)

MECEGAH AGAR GULA DARAH TIDAK TURUN PADA ANAK DENGAN PENYAKIT
BERAT DENGAN DEMAM.
Beri satu dosis parasetamol sebelum anak dirujuk. Parasetamaol berkhasiat menurunkan suhu tubuh dan mengurangi rasa sakit.
Mencegah Agar Gula Darah Tidak Turun

Jika anak masih bisa menetek:


mintalah kepada ibu untuk meneteki anaknya
Jika anak tidak bisa menetek tapi masih bisa menelan:
Beri perasaan ASI atau beri susu pengganti.
jika keduanya tidak memungkinkan, beri air gula.
Beri 30-50 ml susu atau air gula sebelum dirujuk
Cara membuat air gula : Larutkan 4 sendok teh gula (20 Gram) kedalam gelas
yang berisi 200 ml air matang.
jika anak tidak bisa menelan:
jika tidak tersedia pipa nasogastrik rujuk segera.

MEMBERI VITAMIN A PADA BALITA SAKIT CAMPAK DENGAN


KOMPLIKASI BERAT ATAU GIZI BURUK
Vitamin A diberikan sebagai dosis tunggal pada anak yang akan dirujuk yang menderita CAMPAK
DENGAN KOMPLIKASI BERAT atau GIZI BURUK (dosis Vitamin A selanjutnya akan diberikan ditempat
rujukan).
Vitamin A meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi. Kekurangan vitamin A dapat menimbulkan
kebutaan.
Dosis Vitamin A untuk pengobatan campak dengan komplikasi berat atau gizi buruk (sebelum
dirujuk) dan untuk pencegahan.
Beri 1 dosis diklinik
KAPSUL VITAMIN A
UMUR

200,000 IU
(kapsul merah)

100,000 IU
(kapsul biru)

6-11 bulan

kapsul

1 kapsul

12 bulan sampai 5 tahun

1 kapsul

2 kapsul

MEMBERI TINDAKAN PADA PENDERITA DEMAM BERDARAH DENGUE (BDB)


Anak dengan klasifikasi Demam Berdarah Dengue (DBD), harus segera dirujuk. Namun, sebelum dirujuk harus ada
tindakan yang dikerjakan di klinik.
Hal terpenting untuk tindakan pra-rujukan pada DBD adalah mencegah atau menangani syok.
Penderita BDB yang syok, harus diberi cairan intrvena sebelum dirujuk. Pemberian cairan larutan lain yang dapat digunakan
untuk penderita DBD, mulailah secepatnya memberi cairan infus kdi klinik dengan menggunakan rencana cairan berikut ini.
Pastikan untuk tetap memberi cairan infus selama dalam perjalanan ke tempat rujukan.

Jika saudara mampu memberi cairan infus dan saudara mempunyai larutan Ringer Laktat atau larutan lain yang dapat
digunakan untuk penderita DBD, mulailah secepatnya memberi cairan infus di klinik dengan menggunakan rencana
cairan berikut ini. Pastikan untuk tetap memberi cairan infus selama dalam perjalanan ke tempat rujukan.

Pemberian cairan pra rujukan untuk Demam Berdarah Dengue


Jika ada tanda syok, atasi syok dengan segera
Segera beri cairan intravena (*). Beri cairan Ringer Laktat
Jika tidak ada: beri cairan NaCI: 20 ml/kg/dalam 30 menit.
Periksa kembali anak setelah 30 menit:
Jika nadi teraba, beri cairan intravena dengan tetesan 10 ml/kg BB/jam dan rujuk SEGERA ke Rumah Sakit.
Jika nadi tidak teraba, beri cairan intravena dengan tetesan 20 ml/kg BB/jam dan rujuk SEGERA ke Rumah Sakit.
Jika tidak ada tanda syok:
Bila anak masih bisa minum, beri minuman apa saja** (air putih, teh manis, sirup, jus buah, susu atau oralit) sebanyak
mungkin dalam perjalanan ke tempat rujukan.
CATATAN:
(*) Jika tidak dapat memberikan cairan intravena, minumkan oralit atau cairan lain, sedikit-sedikit dan sering dalam
perjalanan ke Rumah Sakit.
(**) Jangan diberi minuman yang berwarna merah atau coklat, karena sulit dibedakan jika ada perdarahan lambung.

Lakukan juga tindakan pra rujukan lainnya seperti:


Memberi satu dosis parasetamol jika demam tinggi (> 38,50C).

MERUJUK ANAK
1.

Jelaskan kepada ibu tentang pentingnya rujukan. Minta persetujuan ibu untuk membawa
anaknya ke rumah sakit. Bila ibu tidak mau membawa anaknya, cari penyebabnya.

2.

Hilangkan kekhawatiran ibu dan bantu ibu mengatasi setiap masalah.

3.

Tulis surat rujukan untuk dibawa ibu ke rumah sakit. Beritahu ibu untuk memberikannya
kepada petugas kesehatan di rumah sakit.

4.

Beri ibu instruksi dan peralatan yang diperlukan untuk merawat anak selama perjalanan ke
rumah sakit:

MENENTUKAN TINDAKAN DAN PENGOBATAN UNTUK ANAK YANG


TIDAK MEMERLUKAN RUJUKAN SEGERA
Anak yang tidak memerlukan rujukan, dapat ditangani di klinik saudara, yaitu yang
mempunyai klasifikasi sebagai berikut:

PNEUMONIA
BATUK: BUKAN PNEUMONIA
DEHIDRASI RINGAN/SEDANG
TANPA DEHIDRASI
DIARE PERSISTEN
DISENTRI
MALARIA (Risiko Tinggi dan Risiko Rendah Malaria)
DEMAM-MUNGKIN BUKAN MALARIA (Risiko Rendah Malaria) dan
DEMAM: BUKAN MALARIA (Tanpa Risiko Malaria)
CAMPAK DENGAN KOMPLIKASI PADA MATA ATAU MULUT
CAMPAK
MUNGKIN DBD
INFEKSI TELINGA AKUT
INFEKSI TELINGA KRONIS
BGM DAN/ATAU ANEMIA

MEMBERI OBAT ANTIMALARIA ORAL

Pilihan pertama obat antimalaria oral untuk penderita malaria dibedakan sebagai berikut:
Semua malaria klinis (tanpa pemeriksaan laboratorium) atau malaria falciparum
diberi: Klorokuin 3 hari ( untuk anak diatas 1 tahun ditambah Primakuin 1 hari).
Penderitaan Malaria vivax/ovale diberikan Klorokuin 3 hari (untuk anak diatas 1
tahun ditambah Primakuin 14 hari dengan dosis tablet/hari).
Apabila terjadi kegagalan pengobatan dengan obat pilihan pertama (yaitu tetap
demam setelah menyelesaikan pengobatan klorokuin 3 hari), diberikan pilihan kedua
yaitu:
Malaria klinis: Kina 7 hari (untuk anak diatas 1 tahun ditambah Primakuin 1 hari).
Malaria falciparum: Sulfadoksin Pirimetamin dosis tunggal ditambah Primakuin 1
hari (Panduan obat ini tidak boleh diberikan kepada anak dibawah 1 tahun, sehingga
sebagai gantinya diberikan Kina 7 hari).
Malaria vivax/ovale: bila penderita mengalami resisten terhadap klorokuin (yaitu
bila belum sembuh setelah menyelesaikan klorokuin 3 hari), diberikan: Kina 7 hari
(anak diatas 1 tahun ditambah Primakuin 14 hari)

MEMBERI ZAT BESI


Anak yang tampak pucat mungkin menderita anemia. Penderita anemia membutuhkan
zat besi.
Beri Zat Besi untuk pengobatan
Beri tiap hari selama 4 minggu untuk anak umur 6 bulan sampai 5 tahun.
UMUR atau BERAT
BADAN

TABLET BESI/FOLAT
Sulfas ferosus 200 mg +
250 mcg Folat (60 mg
elemental iron)
Berikan 3 kali sehari

SIRUP BESI
Sulfas ferosus 150 ml
(30 mg elementai iron
Per 5 ml)

6 sampai 12 bulan
(7 -< 10 kg)

1/4 tablet

2,5 ml(1/2 sendok teh)

12 bulan sampai 5 tahun


(10-< 19 kg)

1/2 tablet

5 ml (1 sendok teh)

MEMBERI PIRANTEL PAMOAT


Anemia mungkin juga disebabkan oleh infeksi cacing (terutama cacing tambang dan
cacing cambuk), sehingga diperlukan obat anti cacing. Pirantel pamoat merupakan
obat cacing berspektrum luas yang banyak tersedia di Puskesmas.
Syarat pemberian pirantel pamoat pada anak dengan anemia adalah;
1.
2.
3.

Hasil pemerikasaan tinja positif terhadap cacing dan


Umur anak 4 bulan atau lebih dan
Tidak mendapat pirantel pamoat dalam 6 bulan terakhir.

Beri Pirantel Pamoat


Jika anak dengan anemia berumur 4 bulan atau lebih dan belum pernah mendapat obat ini dalam 6 bulan terakhir
dan hasil pemeriksaan tinjanya positif, beri pirantel pamoat di klinik sebagai dosis tunggal.
UMUR atau BERAT BADAN

PIRANTEL PAMOAT (125 mg/tablet)


DOSIS TUNGGAL

4 bulan s/d 9 bulan (6-< 8 kg)

1/2 tablet

9 bulan s/d 1 tahun (8-< 10 kg)

3/4 tablet

1 tahun s/d 3 tahun (10- < 14 kg)

1 tablet

3 tahun s/d 5 tahun (14-< 19 kg)

s1 1/2 tablet

MEMBERI CAIRAN TAMBAHAN UNTUK DIARE DAN MELANJUTKAN


PEMBERIAN MAKAN
Saudara telah mempelajari cara menilai anak dengan diare, membuat klasifikasi
dehidrasi dan memilih salah satu rencana pengobatan:
Rencana Terapi A Penanganan diare di rumah
Rencana Terapi B Penanganan dehidrasi ringan/sedang dengan oralit
Rencana Terapi C Penanganan dehidrasi berat dengan cepat
Rencana Terapi A: PENANGANAN DIARE DI RUMAH
Rencana Terapi A, yaitu untuk pengobatan DIARE TANPA DEHIDRASI. Ada 3 aturan
perawatan dirumah, yaitu:
1.
Beri cairan tambahan (sebanyak anak mau)
2.
Lanjutkan pemberian makan (akan dijelaskan dalam modul KONSELING BAGI IBU)
3.
Kapan harus kembali (akan dijelaskan pada modul KONSELING)
Aturan pertama perawatan diare di rumah: BERI CAIRAN TAMBAHAN
Rencana Terapi A sangat penting. Setiap anak dengan diare TANPA DEHIDRASI yang
datang menemui petugas kesehatan akan diberi Rencana Terapi A. anak diare dengan
dehidrasi membutuhkan cara rehidrasi dengan Rencana Terapi B atau C, kemudian
dilanjutkan Terapi A. Pada akhirnya semua anak dengan diare akan diberi Rencana
Terapi A.

Rencana Terapi A: Penanganan Diare di Rumah


Jelaskan kepada ibu tentang 3 aturan perawatan di Rumah:
Beri Cairan Tambahan, Lanjutkan Pemberian Makan, Kapan harus kembali
1. BERI CAIRAN TAMBAHAN (sebanyak anak mau)
JELASKAN KEPADA IBU:
Pada bayi muda pemberian ASI merupakan cara pemberian cairan tambahan yang utama.
Beri ASI lebih sering dan lebih lama pada setiap kali pemberian.
Jika anak memperoleh ASI Eksklusif, berikan oralit atau air matang sebagai tambahan.
Jika anak tidak memperoleh ASI Eksklusif, berikan 1 atau lebih cairan berikut ini: Oralit, larutan gula
garam, cairan makanan (kuah sayur, air tajin) atau air matan.
Anak harus diberi larutan oralit di rumah jika:
Anak telah diobati dengan Rencana Terapi B atau C dalam kunjungan ini.
Anak tidak dapat kembali ke klinik jika diarenya bertambah parah.
AJARI IBU CARA MENCAMPURI DAN MEMBERIKAN ORALIT, BERI IBU 6 BUNGKUS ORALIT (200 ml)
UNTUK DIGUNAKAN CAIRANNYA SEHARI-HARI:
50 sampai 100 ml setiap kali berak.
Sampai umur 1 tahun
100 sampai 200 ml setiap kali berak.
Umur 1 sampai 5 tahun

Katakan kepada ibu:


Agar meminumkan sedikit-sedikit sering tapi sering dari mangkuk/cangkir/gelas.
Jika anak muntah, tunggu 10 menit. Kemudian lanjutkan lagi denan lebih lambat.
Lanjutkan pemberian cairan tambahan sampai diare berhenti.

2. LANJUTKAN PEMBERIAN
MAKAN/ASI
3. KAPAN HARUS KEMBALI

Lihat Bagan KONSELING BAGI IBU

RENCANA TERAPI B: PENANGANAN DEHIDRASI RINGAN/SEDANG DENGAN ORALIT


Bagian ini menguraikan penanganan anak yang menderita diare dengan DEHIDRASI
RINGN/SEDANG. Dalam Rencana Terapi B termasuk pula penanganan pada 3 jam pertama
di klinik. Pada 3 jam pertama, ibu memberi oralit dalam jumlah yang telah ditentukan,
menggunakan sendok. Jika ada pojok oralit akan sangat membantu. Lihat lampiran tentang
Pojok Oralit.
Jika anak mempunyai klasifikasi berat dan DEHIDRASI RINGAN/SEDANG harus segera
dirujuk (*Pengecualian untuk anak dengna DIARE PERSISTEN BERAT. Pada anak ini harus
dilakukan rehidrasi dahulu sebelum dirujuk).
Beri ibu oralit dan tunjukkan cara meminumkan pada anak sedikit demi sedikit tetapi sering
dalam perjalanan ke tempat rujukan.
Sebaliknya, bila anak menderita DEHIDRASI RINGAN/SEDANG dan perlu pengobatan
untuk penyakit lainnya, dahulukan penanganan dehidrasinya, baru kemudian memberi
obat untuk penyakit lain tersebut.
Setelah 3 jam, lakukan penilaian ulang dan klasifikasikan dehidrasi dengan menggunakan
buku bagan MTBS. Bila tanda-tanda dehidrasi sudah hilang, lanjutkan dengan Rencana
Terapi A. Bila dehidrasi tetap ada, ulangi Rencana Terapi B. Bila tidak sekarang justru
menderita DEHIDRASI BERAT, beri Rencana Terapi C.

RENCANA TERAPI C: PENANGANAN DEHIDRASI BERAT DENGAN CEPAT


MULAI DISINI

Dapatkah saudara segera


Memberikan cairan
Intravena?

Beri cairan interavena secepatnya. Jika ank bisa minum, beri oralit melalui mulut sementara infus
dipersiapkan. Beri 100 ml/kg cairan Ringer Laktat (atau jika tak tersedia, gunakan cairan NaCI) yang dibagi
sebagai berikut:

YA

TIDAK
Apakah ada fasilitas
Pemberian cairan
Intravena yang
Terdekat
(dalam 30 menit)?

YA

UMUR

Pemberian pertama
30 ml/kg selama:

Pemberian berikut
70 ml/kg selama:

Bayi
(dibawah umur 12 bulan)

1 jam

5 jam

Anak
(12 bulan s/d 5 tahun)

30 menit

2 jam

Rujuk SEGERA

TIDAK
Apakah Saudara
Telah dilatih menggunakan
Pipa nasogastrik untuk
rehidrasi

TIDAK
Apakah anak masih bisa
Minum?

TIDAK
Rujuk SEGERA untuk
Pengobatan IV/NGT

YA

Beri oralit melalui pipa NG atau mulut

Anda mungkin juga menyukai