Anda di halaman 1dari 18

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM
PENINGKATAN KANDUNGAN LIPID PADA MIKROALGA Tetraselmis sp.
SEBAGAI BAHAN BAKU BIODIESEL MELALUI OPTIMASI
CAHAYA BIRU : SOLUSI PENYEDIAAN SUMBER ENERGI
TERBARUKAN DAN RAMAH LINGKUNGAN

BIDANG KEGIATAN:

PKM-P
Diusulkan oleh :
Muhammad Syaifuddin Maruf

(10/300987/TK/36746)

Mahardita Cahyuningtyas

(10/301966/TK/37226)

Matin Nuhamunada

(10/301214/BI/8452)

Thoriq Teja Samudra

(09/286345/BI/8350)

Affifah Ambar Rafsanjani

(11/319173/TK/38303)

UNIVERSITAS GADJAH MADA


YOGYAKARTA
2012

HALAMAN PENGESAHAN
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

1. Judul Kegiatan

: Peningkatan Kandungan Lipid pada Mikroalga Tetraselmis sp.


Sebagai Bahan Baku Biodiesel Melalui Optimasi Cahaya
Biru: Solusi Penyediaan Sumber Energi Terbarukan dan
Ramah Lingkungan

2. Bidang Kegiatan

3. Ketua Pelaksana Kegiatan


a. Nama Lengkap
b. NIM
c. Jurusan
d. Universitas
e. Alamat Rumah dan No Telp./HP

f. Alamat Email

: () PKMP
( ) PKMT

( ) PKMK
( ) PKMM

( ) PKMKC

: Muhammad Syaifuddin Maruf


: 10/300987/TK/36746
: Teknik Kimia
: Universitas Gadjah Mada
: Brontokusuman MG/III 196,
Mergangsan, Yogyakarta /
085643194160
: syaifuddin.maruf.92@gmail.com

4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 4 orang


5. Dosen Pedamping
a. Nama Lengkap dan Gelar
b. NIDN
c. Alamat Rumah dan No Telp./HP

: Ir. Siti Syamsiah, Ph.D


: 0003036305
: Gang Lempongsari I/7, Sariharjo,
Ngaglik, Sleman / 0818270705

6. Biaya Kegiatan Total


a. Dikti
b. Sumber lain

: Rp 11.911.000,00
:-

7. Jangka Waktu Pelaksanaan

: 5 bulan
Yogyakarta, 10 Oktober 2012

Menyetujui,
Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan,
Penelitian, dan Kerjasama Fakultas Teknik

Ketua Pelaksana Kegiatan

(Prof. Ir. Jamasri, Ph.D)


NIP. 19610704 198803 1 002

(Muhammad Syaifuddin M.)


NIM. 10/300987/TK/36746

Direktur Kemahasiswaan
Universitas Gadjah Mada

Dosen Pendamping

(Dr. Drs. Senawi, M.P)


NIP.19640310 199003 1 001

(Ir. Siti Syamsiah, Ph.D)


NIDN. 0003036305

ii

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....i
HALAMAN PENGESAHAN.....ii
DAFTAR ISI...iii
A. JUDUL1
B. LATAR BELAKANG MASALAH....1
C. PERUMUSAN MASALAH....2
D. TUJUAN PROGRAM.....3
E. LUARAN YANG DIHARAPKAN.3
F. KEGUNAAN PROGRAM......4
G. TINJAUAN PUSTAKA..4
H. METODE PENELITIAN.......6
I. JADWAL KEGIATAN9
J. RANCANGAN BIAYA.10
K. DAFTAR PUSTAKA...11
L. LAMPIRAN..13

iii

A. JUDUL PROGRAM
Peningkatan Kandungan Lipid pada Mikroalga Tetraselmis sp.
Sebagai Bahan Baku Biodiesel Melalui Optimasi Cahaya Biru : Solusi
Penyediaan Sumber Energi Terbarukan dan Ramah Lingkungan.

B. LATAR BELAKANG
Dewasa ini, kebutuhan manusia akan energi semakin meningkat. Di
Indonesia, konsumsi energi oleh masyarakat masih terpusat pada BBM (Bahan
Bakar Minyak) yang saat ini konsumsinya mencapai 1,3 juta barel per hari.
Sementara itu, produksi minyak oleh kontraktor hanya mencapai 900.000
barel per hari (Nuryadhyn, 2012). Padahal, sumber daya minyak bumi (fossil
fuel) merupakan jenis sumber daya yang tidak terbarukan. Apabila terus
digunakan, cadangan energi dari minyak bumi tidak akan dapat terus
mendukung kebutuhan energi kita dan lama kelamaan akan habis. Dengan
demikian diperlukan sumber energi alternatif yang mampu mengurangi
ketergantungan masyarakat akan bahan bakar fosil.
Industri bahan bakar alternatif pengganti minyak bumi saat ini dapat
berupa bioetanol ataupun biodiesel. Selama ini, bahan baku pembuatan bahan
bakar nabati berasal dari kelapa sawit, jarak, tebu, jagung, dan kedelai.
Industri bahan bakar nabati ini menyisakan masalah seperti terkendalanya
produksi akibat terbatasnya lahan yang dapat digunakan untuk produksi
pangan. Selama permasalahan pangan belum teratasi sepenuhnya, tentu tidak
bijaksana jika produksi pangan dialihkan menjadi biodiesel atau bioetanol.
Melihat potensi wilayah Indonesia yang 75% berupa lautan, mikroalga
air laut menjadi kandidat yang potensial sebagai sumber energi alternatif.
Mikroalga merupakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui dan
berkelanjutan. Dibandingkan dengan jagung dan kelapa sawit, mikroalga
memiliki produktivitas biodiesel yang jauh lebih tinggi, dimana produktivitas
biodiesel mikroalga dapat mencapai 58.700 L/ha sedangkan kelapa sawit
hanya mencapai 5.950 L/ha (Chisti, 2007). Dalam produksi skala besar,
mikroalga tidak bersaing dengan lahan pertanian karena dapat dikembangkan
di daerah pesisir dan di laut lepas. Terlebih, Indonesia memiliki potensi

berupa laut seluas 5,8 juta km2 dan pesisir sepanjang 95.181 km yang dapat
digunakan untuk kultivasi massal mikroalga.
Salah satu jenis mikroalga yang potensial untuk dikembangkan sebagai
bahan biofuel adalah Tetraselmis sp. yang memiliki kandungan lipid yang
cukup tinggi, yang dapat mencapai 15-23% dari berat kering (Chisti, 2007).
Meskipun demikian, produksi biofuel dari mikroalga saat ini belum optimal.
Kendala biomassa ini dikarenakan pertumbuhan mikroalga yang belum
maksimal. Selain biomassa, kandungan lipid yang dihasilkan mikroalga juga
masih belum maksimal untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumsi biodiesel
dunia.
Salah satu cara untuk meningkatkan produktivitas mikroalga adalah
dengan mengoptimalkan fotosintesis mikroalga. Cahaya biru diketahui dapat
meningkatkan aktivitas fotosintetik pada mikroalga. Dalam sebuah penelitian,
sinar biru meningkatkan produktivitas lipid yang diikuti dengan peningkatan
produktivitas protein dan penurunan karbohidrat pada mikroalga (Marchetti et
al., 2012). Untuk meningkatkan kandungan lipid pada kultur mikroalga dapat
digunakan metode stressing dengan mengurangi kadar nitrogen dalam media
tumbuh. Hal ini dikarenakan pada kondisi tersebut jalur metabolisme karbon
diarahkan kepada sintesis lipid (Allsul dan Omar, 2012; Hu, 2004).
Berawal dari permasalahan tersebut, kami ingin meningkatkan
produktivitas biomassa dan kandungan lipid pada Tetraselmis sp. dengan
menggunakan cahaya biru dan penggunaan biochemical stimulant. Biomassa
yang dihasilkan dapat digunakan sebagai bahan baku biodiesel.

C. PERUMUSAN MASALAH
Tetraselmis sp. mengandung lipid berkisar antara 15-23% dari berat
keringnya (Chisti, 2007). Untuk mendapatkan kandungan lipid yang optimal,
maka diperlukan perlakuan khusus yang dapat memaksimalkan kandungan
lipid pada tahap stressing (starvasi nitrogen). Pada tahapan starvasi ini, jumlah
nutrient dibatasi sehingga alga akan mensintesis lipid dengan kadar tertentu,
namun berakibat pada berkurangnya kecepatan pertumbuhan sel (growth rate
per day). Hal ini bisa diatasi dengan penggunaan biochemical stimulant yang

dapat meningkatkan produktivitas lipid tanpa mengurangi pertumbuhan


mikroalga tersebut. Salah satu biochemical stimulant yang dapat dipakai
adalah malathion. Penggunaan malathion pada konsentrasi tertentu dalam
periode singkat sebagai stimulan pada tahap stressing dapat mendorong
pembentukan lipid tanpa mengurangi produktivitas biomassa tersebut.
Hal lain yang tak kalah penting adalah perlakuan cahaya biru terhadap
mikroalga Tetraselmis sp. pada tahap kultur dan starvasi nitrogen. Keberadaan
cahaya

mendorong proses

pertumbuhan

alga

yang mengarah

pada

meningkatnya produktivitas biomassa. Apabila intensitas cahaya tersebut


dikurangi maka akan berdampak pada perubahan aktivitas mikroalga.
Fotosintesis mikroalga akan berkurang, namun terjadi peningkatan pada tahap
sintesis lipid. Sehingga biomassa yang dihasilkan mengandung lipid dengan
kadar yang lebih tinggi.

D. TUJUAN PROGRAM
Berdasarkan uraian permasalahan diatas, tujuan umum dari penelitian
ini adalah untuk meningkatkan kandungan lipid pada tetraselmis sp. dengan
optimasi cahaya biru dan penggunaan biochemical stimulant. Sedangkan
tujuan khusus dari penelitian ini adalah :
1. Mendapatkan data kecepatan pertumbuhan sel Tetraselmis sp. pada variasi
penggunaan nutrient.
2. Mendapatkan data berat kering (dry weight) biomassa pada awal dan akhir
tahap kultur beserta kandungan lipidnya.
3. Membandingkan produktivitas lipid yang terkandung dalam biomassa
dengan variasi waktu dan penyinaran.
Dari penelitian ini diharapkan diperoleh data kinetika produktivitas mikroalga,
sehingga nantinya dapat digunakan untuk kultur alga dalam skala besar.

E. LUARAN YANG DIHARAPKAN


Bentuk pencapaian yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Photobioreactor sederhana yang dapat digunakan untuk kultur mikroalga
Tetraselmis sp. guna menghasilkan biomassa dalam jumlah optimum.

2. Data kinetika produktivitas mikroalga Tetraselmis sp. yang dapat


digunakan untuk proses scale-up.
3. Metode kultur mikroalga yang dapat meningkatkan produktivitas biomassa
dan kandungan lipid pada Tetraselmis sp.
4. Penyediaan bahan baku pembuatan biodiesel sebagai alternatif pengganti
minyak fosil yang merupakan sumber energi tak terbarukan.

F. KEGUNAAN PROGRAM
Dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Mengembangkan proses kultur mikroalga menjadi biomassa dalam jumlah
optimum.
2. Menghasilkan biomassa yang bisa diolah menjadi biodiesel, maupun
produk pharmaceutical (obat-obatan).
3. Menjadi sumber energi alternatif terbarukan (renewable energy) dan ramah
lingkungan.
4. Memberikan kontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi dalam bidang bioproses beserta aplikasinya.

G. TINJAUAN PUSTAKA
1. Biodiesel
Biodiesel adalah salah satu bentuk energi alternatif yang saat ini
telah digunakan secara luas, terutama pada bidang industri dan sarana
transportasi. Biodiesel merupakan hasil transesterifikasi dari trigliserida,
dimana trigliserida merupakan lipid alamiah yang ditemukan dalam sel.
Biodiesel biasa dibuat dari bahan-bahan nabati seperti sawit, jarak dan
tanaman pangan (Chisti, 2007).
2. Mikroalga
Mikroalga adalah mikroorganisme fotosintetik yang mampu
mengubah cahaya matahari menjadi biomassa. Mikroalga meliputi alga
mikroskopis dan cyanobacteria, memiliki klorofil a dan mampu
berfotosintesis menghasilkan senyawa karbon organik (Richmond, 2004).
Beberapa mikroalga berpotensi menghasilkan lipid sebagai bahan dasar

biodiesel, seperti Tetraselmis sp. (Chisti, 2007). Tetraselmis sp.


merupakan alga hijau, mempunyai sifat selalu bergerak, berbentuk oval
elips, mempunyai empat buah flagella (Mujiman, 1984). Tetraselmis sp.
memiliki kandungan lipid yang dapat mencapai 15-23% dari berat kering
(Chisti, 2007).
3. Photobioreactor (PBR)
Bioreactor adalah alat yang diproduksi atau direkayasa untuk
mendukung suatu proses biologis. Dalam satu kasus, bioreaktor adalah
wadah di mana proses kimia dilakukan yang melibatkan organisme atau
zat biokimia aktif yang berasal dari organisme tersebut (Nic et al, 2006).
Photobioreactor (PBR) adalah sebuah bioreactor yang memungkinkan
organisme didalamnya untuk mendapatkan cahaya dan memanfaatkannya
untuk reaksi kimiawi yang dibutuhkan organisme tersebut. PBR sendiri
lebih diartikan sebagai sistem tertutup yang merupakan kebalikan dari
sistem kolam yang terbuka (Decker dan Reski, 2008). PBR dapat menjadi
alternatif pilihan untuk kultivasi mikroalga karena kemungkinan
kontaminasi yang kecil dan kondisi lingkungan yang lebih mudah diatur.
PBR memiliki beberapa aspek yang saling berkaitan untuk menunjang
optimalisasi pertumbuhan kultur yaitu intensitas cahaya, pergerakan
fluida, dan reaksi kimia yang terjadi (Posten, 2009).
4. Pengaruh Cahaya Biru Terhadap Fotosintesis
Melalui beberapa penelitian, cahaya biru (400-500 nm) mampu
meningkatkan laju fotosintesis dan pertumbuhan mikroalga (Barghbani et
al., 2012; Suh dan Lee, 2003; Aidar et al., 1994). Das et al. (2000)
menemukan bahwa Nannochloropsis yang ditumbuhkan baik pada
medium mixotrofik dan fototrofik memiliki biomassa yang lebih tinggi
dibandingkan pada sinar merah dan putih. Meskipun demikian, pemaparan
cahaya yang terus menerus pada fase pertumbuhan tidak baik karena akan
menurunkan kepadatan sel. Meskipun demikian, Klein (1992) menjelaskan
bahwa respon mikroalga terhadap sinar biru merupakan respon yang
spesifik pada tiap spesies mikroalga.

5. Starvasi Nitrogen
Dalam proses kultivasi mikroalga, nitrogen merupakan komponen
penting bagi pertumbuhan mikroalga. Mikroalga juga mampu mensintesis
lipid yang berguna bagi industri biofuel. Jumlah lipid dalam mikroalga
sangat bervariasi tergantung jenis spesiesnya. Namun, ada cara yang
umum digunakan untuk memperkaya kandungan lipid, yaitu dengan
membatasi jumlah nitrogen di dalam media kultur atau sering disebut
metode starvasi (Thompson, 1996; Rodolfi et al., 2009). Dengan starvasi
nitrogen, metabolisme karbon pada mikroalga diarahkan pada sintesis lipid
ataupun karbohidrat (Hu, 2004). Secara umum, mikroalga akan
mengakumulasi lipid dengan metode starvasi asalkan tetap terpapar cahaya
matahari dan tersedia CO2 sehingga metabolisme seluler dari mikroalga
untuk melakukan fotosintesis tetap berjalan (Courchesne et al., 2009).

H. METODE PENELITIAN
1. Bahan dan Alat Penelitian
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah isolat Tetraselmis
sp., air laut yang telah disaring (Filtered Sea Water), malathion, gas CO2,
akuades, alkohol, dan bahan kimia untuk membuat medium kultur yaitu:
FeCl-6H2O, Na2EDTA-2H2O, CuSO4-5H2O (9,8 mg/mL), Na2MoO4-2H2O
(6,3 mg/mL), ZnSO4-7H2O (22 mg/mL), CoCl2-4H2O (10 mg/mL), MnCl24H2O, vitamin B12 (1 mg/mL), biotin (0,1 mg/mL), dan thiamin HCl,
NaNO3 (75 mg/mL) ditambah NaH2PO4-H2O (5 mg/mL).
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah termometer, botol
kultur, syringe, aerator, selang aerator, erlenmeyer, refraktometer,
indikator

pH,

autoclave,

sentrifuge,

distilator

bucci,

mikroskop,

haemacytometer, dan photobioreactor (desain terlampir). Photobioreactor


merupakan reaktor mini yang dibuat dari bahan plastik, dengan tinggi 50
cm dan diameter 30 cm. Reaktor dirangkai dengan aerator, magnetic
stirrer, serta pompa untuk mengalirkan nutrien secara kontinyu dari
nutrient tank. Kapasitas maksimal reaktor yang digunakan sebesar 35 L.

Reaktor dilengkapi dengan kran dan filter untuk proses pemanenan


mikroalga (harvest).
2. Prosedur Penelitian
a. Pembuatan Medium Stock
Medium yang digunakan untuk kultur awal Tetraselmis sp. yaitu
dengan menggunakan modifikasi medium f/2. Media dasar f/2 dibuat
dari 800 mL air laut ditambah 1 mL stok NaH2PO4, 1 mL NaNO3, 1 mL
stok trace elemen, dan 0,5 mL stok vitamin, kemudian ditambah
akuades sampai 1 L. Larutan diaduk dengan magnetic stirrer sampai
homogen selanjutnya pH medium diukur dan diatur agar nilainya
diantara 7-8. Medium kemudian disterilisasi menggunakan autoklaf
selama 15 menit, tekanan 15 psi, dan suhu 1210C
b. Pre-treatment Kultur Starter Tetraselmis sp. dengan Cahaya Biru
Tetraselmis sp. dikultur pada medium f/2 dengan menggunakan
botol/Erlenmeyer.Sebanyak 50 mL isolate Tetraselmis sp. diinokulasi
dalam 150 mL medium f/2, diinkubasi selama satu minggu dibawah
sinar biru dengan aerasi dan pencahayaan kontinyu. Sebagai kontrol
digunakan 50 mL isolate Tetraselmis sp. yang diinokulasi dalam 150
mL medium f/2 dan diinkubasi selama satu minggu dibawah sinar putih
dengan aerasi dan pencahayaan kontinyu. Selanjutnya kultur di pindah
ke PBR.
c. Kultivasi Tetraselmis sp. pada Photobioreactor
1) Kultivasi dengan Medium N:P Normal
Tetraselmis sp. yang berasal dari perlakuan awal dibawah
pencahayaan sinar biru dikultivasi pada Photobioreactor (PBR)
dengan filter cahaya biru selama 1 minggu dengan medium pupuk
N:P normal dengan pencahayaan 18 jam terang dan 6 jam gelap.
Medium pupuk normal dibuat dari campuran pupuk Urea : TSP
dengan perbandingan 7 : 1. Gas CO2 dialirkan dari tangki CO2
kedalam PBR secara kontinyu. Volume medium awal sebesar 30 L.
Sebagai kontrol digunakan Tetraselmis sp. yang berasal dari
perlakuan awal dibawah pencahayaan sinar putih dan dikultivasi

pada PBR dengan filter cahaya biru selama 1 minggu dengan


medium pupuk N:P normal dengan pencahayaan 18 jam terang dan
6 jam gelap.
2) Kultivasi dengan Medium Starvasi Nitrogen
Pada minggu kedua, medium kultur pada perlakuan dan
kontrol diganti dengan medium yang miskin nitrogen (medium
starvasi). Volume medium starvasi direduksi menjadi 7,5 L.
Medium dibuat dari campuran pupuk Urea : TSP dengan
perbandingan 0 : 1, 1 : 1, dan 2 : 1. Gas CO2 disuplai dari tangki
CO2 dengan flow rate yang sama pada medium normal.
3) Kultivasi dengan Medium Starvasi Nitrogen dan Kombinasi
Biochemical Stimulant
Untuk

mengetahui

pengaruh

biochemical

stimulant

terhadap produktivitas biomassa, ditambahkan malathion pada


medium starvasi dengan konsentrasi 0,5%, 0,75%, dan 1%
(volume/volume total). Volume medium starvasi sebesar 7,5 L.
Medium starvasi dibuat dari campuran pupuk Urea : TSP dengan
perbandingan 1 : 1.
3. Teknik Pengumpulan Data
a. Laju Pertumbuhan Massa Tetraselmis sp.
Laju pertumbuhan massa Tetraselmis sp. diukur dengan
menimbang berat kering mikroalga yang telah dikultur dalam interval 2
hari. Sampel diambil sebanyak 15 mL kemudian difilter dan
dikeringkan menggunakan microwave selama 15 menit. Filtrat lalu
ditimbang sehingga dapat diperoleh berat kering mikroalga serta grafik
laju pertumbuhan Tetraselmis sp. dalam satuan massa terhadap waktu.
Laju pertumbuhan massa diperlukan untuk menentukan masa starvasi
agar kandungan lipid saat tahap panen bisa optimum. Sebagai
pembanding,

pertumbuhan

jumlah

sel

dihitung

menggunakan

haemocytometer. Kultur dicuplik kemudian difiksasi dengan alkohol


70%, perbandingan kultur dengan alkohol 70% adalah 9 : 1. Hasil
perhitungan sel dengan haemocytometer di konversi ke jumlah sel/mL.

b. Produktivitas Biomassa
Produktivitas Biomassa Tetraselmis sp. diukur dengan mengukur
berat kering (dry weight) pada awal dan akhir tiap perlakuan dan
kontrol. Pengukuran berat kering dilakukan dengan mengambil 5 mL
sampel dan disaring dengan kertas Whatman No. 1 yang sebelumnya
telah diukur beratnya dengan menggunakan timbangan analitik. Hasil
penyaringan dibungkus dengan kertas Whatman No. 1 dan dimasukkan
ke dalam microwave selama 15 menit dengan setelan low. Biomassa
beserta kertas Whatman kemudian dioven pada suhu 34C selama
semalam (overnight) hingga berat konstan dan ditimbang dengan
timbangan analitik.
c. Pengukuran Kandungan Lipid
Pengukuran kandungan lipid dilakukan dengan menggunakan
GC-MS (Gas chromatography mass spectrophotometry). Kandungan
lipid Tetraselmis sp. diukur pada awal dan akhir tiap perlakuan dan
kontrol. Pengukuran kandungan lipid ini bekerja sama dengan LPPT
(Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu) UGM.

I. JADWAL KEGIATAN
No

Uraian tahap

Tahap
persiapan

Pre-treatment
Kultur Starter

Kultivasi
dengan Photobioreactor

Pengukuran
Produktivitas
Biomassa

Pengukuran
Kandungan
Lipid

Pengumpulan bahan
Persiapan peralatan
Pembuatan medium
kultur
Inkubasi dengan
sinar biru
Inkubasi dengan
sinar putih
Medium normal
Medium starvasi
nitrogen
Kombinasi
biochemical
stimulant
Pengukuran jumlah
sel
Pengukuran berat
kering
Analisis GC - MS

Bulan ke 1 Bulan ke 2 Bulan ke 3 Bulan ke 4 Bulan ke 5


1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

10

Penyusunan Laporan
Berkala
Tahap
Penyelesaian Penyusunan Laporan
Akhir

J. RANCANGAN BIAYA
No
Jenis Pengeluaran
Volume
A Bahan Habis Pakai
1 Akuades
5 Liter
2 Alkohol 70%
2 Liter
3 NaOH 1 N
1 Liter
4 HCL 1 N
1 Liter
5 Malathion
1 Liter
6 NaNO3
5 gram
7 CO2
5 Liter
8 Na2EDTA
10 gram
9 FeCl3
10 gram
10 CuSO4
2 gram
11 ZnSO4
2 gram
12 CoCl2
2 gram
13 MnCl2
2 gram
14 Na2MoO4
2 gram
15 Thiamine.HCl
5 gram
16 Biotin
1 gram
Sub Total 1
B Bahan Tak Habis Pakai
1 Jligen
5 buah
2 Masker
1 pak
3 Sarung tangan
1 pak
4 Pinset
3 buah
5 Pipet pump
2 buah
6 Pipet ukur 1 ml
3 buah
7 Pipet tetes
5 buah
8 Jarum ose
3 buah
9 Pipet tip 1000 uL
1 set
10 Selang akuarium
10 m
11 Pressure controller
30 buah
12 Aerator
1 buah
13 Solder
1 buah
14 Labu ukur 1 L
1 buah
15 Labu ukur 100 mL
3 buah
16 Tabung Erlenmeyer 1 L
1 buah
17 Tabung Erlenmeyer 500 mL 1 buah
18 Tabung Erlenmeyer 100 mL 3 buah
19 Kertas Label
5 set

Biaya Satuan

Jumlah

Rp 1.500,00
Rp 5.000,00
Rp 92.000,00
Rp 113.000,00
Rp 250.000,00
Rp 5.000,00
Rp 75.000,00
Rp 7.500,00
Rp 10.000,00
Rp 7.500,00
Rp 4.500,00
Rp 25.000,00
Rp 7.500,00
Rp 15.000,00
Rp 10.000,00
Rp 25.000,00

Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp

7.500,00
10.000,00
92.000,00
113.000,00
250.000,00
25.000,00
375.000,00
75.000,00
100.000,00
15.000,00
9.000,00
50.000,00
15.000,00
30.000,00
50.000,00
25.000,00
412.500,00

Rp 20.000,00
Rp 30.000,00
Rp 50.000,00
Rp 20.000,00
Rp200.000,00
Rp 31.000,00
Rp 2.000,00
Rp 8.000,00
Rp 50.000,00
Rp 2.000,00
Rp 2.000,00
Rp500.000,00
Rp 2.000,00
Rp 28.000,00
Rp131.000,00
Rp 95.000,00
Rp 57.000,00
Rp 48.000,00
Rp 2.000,00

Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp

100.000,00
30.000,00
50.000,00
60.000,00
200.000,00
93.000,00
10.000,00
24.000,00
50.000,00
20.000,00
60.000,00
500.000,00
25.000,00
288.000,00
393.000,00
95.000,00
57.000,00
144.000,00
10.000,00

11

20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30

Botol Kultur dan Tutup


10
Centrifuge Tube
30
Filter
3
Pipet kapiler
1
Kapas
0.5
Photobioreactor
1
Pompa
1
Pipa PVC 3/4"
2
Valve
6
Kran
3
Magnetic Stirrer
1
Sub total 2
C Biaya Analisis
1 Gas Chromatography
15
Sub total 3
D Lain-lain
a. Administrasi laboratorium
5
b. Kesekretariatan
c. Dokumentasi
d. Transportasi dan Konsumsi
5
e. Penyusunan Laporan
Sub total 4
Total

set
buah
buah
pak
kg
buah
buah
meter
buah
buah
buah

Rp 32.000,00
Rp 5.000,00
Rp 85.000,00
Rp 35.000,00
Rp 60.000,00
Rp500.000,00
Rp500.000,00
Rp 50.000,00
Rp 25.000,00
Rp 25.000,00
Rp 50.000,00

Rp 320.000,00
Rp 150.000,00
Rp 255.000,00
Rp
35.000,00
Rp
30.000,00
Rp 500.000,00
Rp 500.000,00
Rp 100.000,00
Rp 150.000,00
Rp
75.000,00
Rp 250.000,00
Rp 4.574.000,00

sampel Rp250.000,00
Rp 3.750.000,00
orang

Rp 200.000,00

orang

Rp104.000,00

Rp 1,000.000,00
Rp 1,097.500,00
Rp 247.000,00
Rp 520.000,00
Rp 310.000,00
Rp 3.174.500,00
Rp 11.911.000,00

K. DAFTAR PUSTAKA
Aidar, E., Gianesella- Galvo, S. M. F., Sigaud, T. C. S., Asano, C. S., Liang, T.
H., Rezende, K. R. V., Oishi, M. K., Aranha, F. J., Milani, G. M. dan
Sandes, M. A. L. 1994. Effects of light quality on growth, biochemical
composition and photosynthetic production in Cyclotella caspia Grunow
and Tetraselmis gracilis (Kylin) Butcher. Journal of Experimental Marine
Biology and Ecology. 180:175-187.
Alsull, M. dan Omar, W.M.W. 2012. Responses of Tetraselmis sp. and
Nannochloropsis sp. isolated from Penang National Park coastal waters,
Malaysia, to the combined influences of salinity, light and nitrogen
limitation.International Conference on Chemical, Ecology and
Environmental Sciences (ICEES 2012).
Chisti, Yusuf. 2007. Biodiesel from microalgae. Biotechnology Advances.25
(2007) 296.
Courchesne, N.M.D., Parisien, A., Wang, B., Lan, C.Q., 2009. Enhancement of
lipid production using biochemical, genetic and transcription factor
engineering approaches. Journal of Biotechnology 141, 3141.

12

Das, P., W. Lei, S.A. Aziz, dan J.P. Obbard. 2011. Enhanced algae growth in both
phototrophic and mixotrophic culture under blue light. Bioresource
Technology. 102: 38833887
Decker, Eva L. dan Reski, Ralf. 2008. Current achievements in the production of
complex biopharmaceuticals with moss bioreactor. Bioprocess and
Biosystems Engineering. 31: 3-9.
Erlina, A. Hastuti, W. 1986. Kultur Plankton-BBAP. Ditjen Perikanan. Jepara.
Fabregas, Jaime.Et al. 1984. Growth of Marine Microalga Tetraselmis svecica in
Batch Culture with Different Salinities and Concentration. Publisher. B.V.
Amsterdam.
Hu, Qiang. 2004. Environmental Effects on Cell Composition. Dalam: Richmond,
Amos ed.Handbook of Microalgal Culture: Biotechnology and Applied
Phycology. Blackwell Science: India. P. 86.
Klein, R. M. 1992. Effects of green light on biological systems. Biol. Rev. 67:
199-284.
Marchetti, J., G. Bougaran, T. Jauffrais, S. Lefebvre, C. Rouxel, B.Saint-Jean, E.
Lukomska, R. Robert,dan J.P. Cadoret. 2012.Effects of blue light on the
biochemical composition and photosynthetic activity of Isochrysis sp. (Tiso).Journal of Applied Phycology.2012. P 6.
Mujiman, Ahmad. 1984. Makanan Ikan. Cetakan 14. Penebar Swadaya. Jakarta.
Nic, M.,J. Jirat., dan B. Kosata. 2006. Bioreactor. IUPAC Compendium of
Chemical Terminology (Online ed.). ISBN 0-9678550-9-8.
Nuryadhyn, Agus. 2012. Herman: Konsumsi BBM 1,3 Juta Barel Per Hari.
BANGKAPOS.COM. 15 Maret. (Diakses: http://bangka.tribunnews.com,
10 September 2012).
Posten, Clemens. 2009. Design principles of photo-bioreactors for cultivation of
microalgae. Eng. Life Sci. 2009, 9, No. 3, 165177.
Richmond, Amos. 2004. Handbook of Microalgal Culture: Biotechnology and
Applied Phycology. Blackwell Science: India. P. 3.
Rodolfi, L., Zittelli, G.C., Bassi, N., Padovani, G., Biondi, N., Bonini, G., Tredici,
M.R.,2009. Microalgae for oil: strain selection, induction of lipid synthesis
andoutdoor mass cultivation in a low-cost photobioreactor. Biotechnology
andBioengineering 102 (1), 100112.
Rostini, Iis. 2007.Kultur Fitoplankton (Chlorella Sp. Dan Tetraselmis Chuii)
Pada Skala Laboratorium. Universitas Padjadjaran, Jatinagor.

13

Suh, I.S. and Lee, S.B. 2003. A light distribution model for aninternally radiating
photobioreactor. Biotechnol. Bioeng. 82, 180189
Thompson, Jr. G.A. 1996. Lipids and membrane function in green algae.
Biochem. Biophys. Acta, 1302, 17-45.

L. LAMPIRAN
1. Biodata Ketua Kelompok
Nama Lengkap

: Muhammad Syaifuddin Maruf

Tempat, Tanggal Lahir : Sleman, 12 Mei 1992


Alamat

: Brontokusuman MG III/196 RT 13 RW 04
Yogyakarta

Jurusan

: Teknik Kimia

E-mail

: syaifuddin.maruf.92@gmail.com

Nomor HP

: 085643194160

Prestasi

: Finalis Lomba Karya Cipta Teknologi Maritim II

2. Biodata Anggota Kelompok


Anggota 1
Nama Lengkap

: Mahardita Cahyuningtyas

Tempat, Tanggal Lahir

: Jakarta, 14 Juli 1992

Alamat

: Pogung Dalangan RT 12 / 9C, Yogyakarta

Jurusan

: Teknik Kimia

E-mail

: maharditadita@yahoo.com

Nomor HP

: 085743390559

Prestasi

:-

(Mahardita Cahyuningtyas)
Anggota 2
Nama Lengkap

: Matin Nuhamunada

Tempat, Tanggal Lahir

: Yogyakarta, 8 September 1991

Alamat

: Jl Jogokaryan 56 Yogyakarta 55143

14

Jurusan

: Biologi

Email

: m_nuhamunada@yahoo.co.id

Nomor HP

: 085643139704

Prestasi

: - Medali Perak OSN-PTI Biologi (2011)


- Medali Perunggu OSN VIII Bidang Biologi

(Matin Nuhamunada)
Anggota 3
Nama Lengkap

: Thoriq Teja Samudra

Tempat, Tanggal Lahir

: Gresik, 9 Maret 1991

Alamat

: Gonjen DK VIII RT 02 RW 16 Tamantirto,


Kasihan, Bantul, Yogyakarta

Jurusan

: Biologi

Email

: tsamudra.thoriq@gmail.com

Nomor HP

: 085769666937

Prestasi

: Juara Harapan I LPIR (2008)

(Thoriq Teja Samudra)


Anggota 4
Nama Lengkap

: Affifah Ambar Rafsanjani

Tempat, Tanggal Lahir

: Magelang, 25 Februari 1993

Alamat

: Pogung Dalangan No 7, RT 12 RW 50,


Sinduadi, Mlati, Sleman

Jurusan

: Teknik Kimia

Email

: affifah_rafsanjani@yahoo.com

Nomor HP

: 085729392100

Prestasi

:-

(Affifah Ambar Rafsanjani)

15

3. Biodata Dosen Pembimbing


Nama Lengkap

: Ir. Siti Syamsiah, Ph.D

Alamat

: Gang Lempongsari I/7, Sariharjo, Ngaglik, Sleman

Jabatan Fungsional

: Dosen

Jurusan/Program Studi : Teknik Kimia / Teknik Kimia


Alamat Universitas

: Bulaksumur, Yogyakarta 55281

Bidang Keahlian

: Bioproses dan Konservasi Lingkungan

Email

: ssyamsiah@chemeng.ugm.ac.id

Nomor HP

: 0818270705

Mengetahui,
Dosen Pembimbing

Ketua Kelompok

(Ir. Siti Syamsiah, Ph.D)

(Muhammad Syaifuddin M.)

NIDN 0003036305

NIM 10/300987/TK/36746

4. Desain Photobioreactor

Gambar 1. Desain Photobioreactor Kapasitas 35 L

Anda mungkin juga menyukai