STEP 1
STEP 2
RENCANA STRATEGI
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
1.
2.
3.
4.
definisi visi-misi
ciri visi-misi
cara merumuskan visi-misi
bagaimana peraturan untuk membuat visi-misi yg baik, goals,
strategic objective, KPI yg baik
5. hubungan visi-misi terhadap renstra
KPI
6. definisi KPI
7. unsur-unsur KPI
STRATEGI OBJECTIVE
8. definsi strategi objective
9. macam-macam strategi objective
10.
definisi strategi alternatif
11.
langkah-langkah strategi alternatif
STEP 3
RENCANA STRATEGI
1.
2.
9
macam-macam rencana strategis ?
strategi integrasi : integrasi depan, belakang, horizontal
analisa SWOT
5.
6.
7.
8.
10.
11.
12.
SWOT
1.
SWOT anaysis
: suatu analisa personal/organisasi,
kekuatan (strength), kelemahan( weakness), peluang
(opportunity), ancaman (threat).
ditentukan setiap tahun, apakah ada kendala/ ancaman, peluang,
kelemahan ( keuangan), kekuatan ( SDM yg baik)
goals
: target/ tujuan yg akan dicapai baik jangka
pendek ataupun jangka panjang
critical sucsess
2.
apa perubahan penting dari lingkungan yg esensial untuk membuat
renstra
3.
VISI-MISI
1.
definisi visi-misi
2.
ciri visi-misi
3.
4.
bagaimana peraturan untuk membuat visi-misi yg baik, goals,
strategic objective, KPI yg baik
5.
KPI
6.
definisi KPI
7.
unsur-unsur KPI
STRATEGI OBJECTIVE
8.
9.
10.
11.
STEP 4
STEP 7
RENCANA STRATEGI
Beberapa
langkah
yang
perlu
dilakukan
perusahaan
dalam
eksternal
untuk
strategi-strategi
yang
dirancang
berdasarkan
analisis
sebelumnya.
d) Menentukan tujuan dan target terukur, mengevaluasi berbagai
alternatif strategi dengan mempertimbangkan sumberdaya yang
dimiliki dan kondisi eksternal yang dihadapi.
e) Memilih strategi yang paling sesuai untuk mencapai tujuan jangka
pendek dan jangka panjang.
(Hariadi, 2005).
2. macam-macam rencana strategis
Jenis2Rencana :
Rencana strategicsuatu rencana yang dirancang untuk
mencapai misi dan tujuan2 organisasi rumah sakit secara
umum
Jenis-jenis strategi adalah sebagai berikut:
a. Strategi Integrasi
Integrasi ke depan, integrasi ke belakang, integrasi horizontal kadang
semuanya disebut sebagai integrasi vertikal. Strategi integrasi vertikal
memungkinkan perusahaan dapat mengendalikan para distributor,
pemasok, dan / atau pesaing.
b. Strategi Intensif
Penetrasi pasar, dan pengembangan produk kadang disebut sebagai
strategi intensif karena semuanya memerlukan usaha-usaha intensif
jika posisi persaingan perusahaan dengan produk yang ada hendak
ditingkatkan.
c. Strategi Diversifikasi
Terdapat tiga jenis strategi diversifikasi, yaitu diversifikasi konsentrik,
horizontal, dan konglomerat. Menambah produk atau jasa baru, namun
Biaya,
terjadi
melalui
ketika
suatu
penghematan
organisasi
biaya
dan
melakukan
aset
untuk
disebut
reorganisasi,
sebagai
rasionalisasi
strategi
biaya
berbalik
dirancang
(turnaround)
untuk
atau
memperkuat
sering
digunakan
untuk
meningkatkan
modal
yang
dengan biaya per unit sangat rendah untuk konsumen yang peka
terhadap perubahan harga. Diferensiasi adalah strategi dengan tujuan
membuat produk dan menyediakan jasa yang dianggap unik di seluruh
industri dan ditujukan kepada konsumen yang relatif tidak terlalu
peduli terhadap perubahan harga. Fokus berarti membuat produk dan
menyediakan jasa yang memenuhi keperluan sejumlah kelompok kecil
konsumen.
(David, p.231, 2004)
Strategi Generik:
a. Cost Leader Strategi (biaya minimal tapi kualitas tinggi)
b. Differensiasi (tampil beda)
c. Fokus pada pelayanan yang menguntungkan saja
Langkah2 perencanaan renstra kesehatan, dr. Soedarmono
Soejitno, MSc
Rencana operasionalsuatu rencana yang berisi penguraian
yang lebih terperinci dari rencana strategis yang telah
dibentuk.
3. sasaran dari rencana strategi
4. faktor-faktor yang mempengaruhi rencana strategis
a. Perkembangan sosial ekonomi masyarakat
Akibat hasil pembangunan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia,
kondisi
sosial
ekonomi
bangsa
berangsur-angsur
meningkat.
mutu
pelayanan
di
segala
bidang
(termasuk
medis
menjadi
semakin
mahal.
Dampak
lain
dari
lalu
lintas
dan
kecelakaan
kerja
sudah
semakin
anggaran
yang
disediakan
oleh
investor
untuk
tersedia
akan
menjadi
semakin
efisien,
sehingga
1)
Bila
kebijaksanaan
tersebut
sebagai
lembaga
berjalan
dengan
strategis
menurut
David
(2002:15) adalah
Membantu oganisasi membuat strategi yang lebih baik
dengan menggunakan pendekatan yang lebih sistematis,
logis, rasional pada pilihan strategis.
Merupakan sebuah proses bukan
keputusan
atau
dan
komitmen
karyawan.
Proses
menyediakan
dari
semua
pemberdayaan
manajer
dan
individual.
mereka
untuk
berpartisipasi
dalam
mengevaluasi
strategi
yang
dipilih
dan
strategi
(tahap
tindakan
manajemen
dapat
dimanfaatkan
untuk
mengisi
segmen
pasar
yang
ditempuh
adalah
bekerjasama
dengan
perusahaan
yang
adalah
mengatasi
kelemahan
agar
dapat
memanfaatkan
kesempatan.
dengan
harapan
ancaman
di
suatu
saat
akan
hilang.
VISI-MISI
1. definisi visi-misi
Misi pernataan yang menyajikan apa yang harus dilakukan
organisasi supaya sukses. Perumusan misi harus memperlihatkan
2. ciri visi-misi
Ciri-ciri visi:
a. Visi haruslah memberi ilham, tidak hanya berupa sasaran sasaran
kuantitatif untuk dicapai tahun depan. Oleh karena itu, visi biasanya
tidak ditulis dalam angka kuantitatif
b. Visi harus jelas, menantang dan mengarah ke pelayanan yang prima
c. Visi harus bermakna untuk pihak yang terkait, luwes, dan berlaku
untuk suatu periode waktu
d. Visi dapat mengalami perubahan dan harus selalu ditantang terus
e. Visi merupakan lampu pengarah yang harus dicapai oleh seluruh
anggota rumah sakit
f. Visi harus dapat memberi kekuatan dan pemberdayaan bagi semua
pihak
g. Visi bersifat mempersiapkan masa depan tanpa meninggalkan
pengalaman masa depan tanpa meninggalkan pengalaman masa lalul
h. Visi haruslah dapat terukur secara detail, bukan sesuatu yang
abstrak. Dengan syarat ini maka pencapaian visi merupakan sesuatu
yang nyata dan terukur
3. cara merumuskan visi-misi
a. Penulisan visi sebaiknya menggunakan bahasa yang sederhana,
jelas dan mudah dipahami. Elemen kunci visi adalah kenyataan
bahwa visi mampu menerjemahkan keadaan masa depan yang
kompleks sehingga mudah dimengerti dan dipahami oleh semua
orang
b. Penyusunan visi sebaiknya memperhitungkan jangkauan waktu
c. Penulisan
visi
itu
haruslah
realistis,
dapat
dipercaya,
serta
(tidak
berdasarkan
kebutuhan lembaga)
e. Visi yang ditulis dengan
baik
formalitas
dapat
dokumen,
digunakan
oleh
tapi
pihak