Anda di halaman 1dari 20

Infeksi Saluran Kemih Bagian

Bawah
dan
Penanganannya Pada Pasien

Elbert Aldrin Harijanto


102013030

Skenario 2
Seorang laki-laki,berusia 50 tahun datang ke

poliklinik dengan keluhan utama nyeri saat


berkemih sejak 5 hari yang lalu.Keluhan disertai
dengan demam,sering berkemih tapi hanya
sedikit-sedikit dan urin berwarna keruh.Pada
pemeriksaan fisik didapatkan TD 120/80
mmHg,Nadi 105x/menit,Nafas 20x/menit,Suhu
38c,nyeri tekan suprapubik (+).Riwayat penyakit
dahulu : Diabetes Melitus (+).

Mind Map
Anam
nesis
&
Peme
riksaa
n fisik
Peme
riksaa
n
penun
jang
&
Diagn
osa
bandi
ng

Pence
gahan
&
Progn
osis
Lakilaki
berusia
50
tahun
datang
dengan
keluha
n nyeri
saat
berkem
Diaga
ih.
nosa
kerja
&
Etiolo
gi

Manife
stasi
klinis &
Penatal
aksanaan

Patog
enesi
s&
Gejala
klinis

Hipotesis
Laki-laki berusia 50 tahun tersebut menderita

ISK atas.
Lower
UTI ???

Anamnesis
Identitas
Keluhan Utama ( Nyeri saat berkemih ).
RPS
Adakah hematuria,urin berbau busuk atau urin keruh
( ada) ?
Adakah nyeri pinggang?Nyeri supra pubik (ada)?
Adakah gejala saluran kemih (hesitansi,pancaran
kecil,tetesan di akhir kencing,dan inkontinensia ?
Adakah keluhan sering miksi/frekuensi (ada) dan rasa
tidak dapat menahan lagi saat ingin miksi/urgensi?
Adakah gejala sistemik seperti penurunan BB,mual &
muntah,demam (ada),menggigil & berkeringat ?

Anamnesis
RPD
Adakah riwayat disuria ?
Apakah sebelumnya pernah menagalami hal serupa ?
Apakah sebelumnya pernah mengalami ISK,batu
saluran kemih,penyakit ginjal ?
Apakah sebelumnya pernah mengalami penyakit
RPP
Diabetes Melitus (ada) atau penyakit lain ?
Bagaimana pola makan dan minum sehari-hari ?
Apakah selalu menahan untuk BAK ?
Ada tidaknya riwayat pengobatan khusunya antibiotika
?
RPK
Ada tidaknya alergi obat ?
Apakah ada dalam keluarga yang mengalami hal yang sama ?

Pemeriksaan Fisik
Pada pemeriksaan fisik didapati TTV ; TD :
120/80,Nadi : 105x / menit,Napas : 20x /
menit,Suhu : 38c.Pada pemeriksaan fisik sistem
genitourinarius di dapatkan nyeri tekan suprapubik
(+)

Pemeriksaan
Penunjang

Urinalisis : Piuria, bakteriuria, hematuria, nitrit (+),


leukosit > 5 LPB;

Kultur urin (dari urin porsi tengah / kateter ) dapat

menegakkan diagnosis defenitif ISK apabila :


Jumlah koloni > 105 mL dari jenis sampel apapun. Apabila

didapatkan jumlah koloni > 105 mL tetapi banyak spesies bakteri


ditemukan,kemungkinan sampel mengalami kontaminasi;
Pada pasien simptomatik ,jumlah koloni 10 2 10 4/ mL
mungkin mengindikasikan infeksi;
Urin berasal dari pungsi suprapubik: berapapun jumlah koloni;
Urin berasal dari kateter : jumlah koloni 10 2 10 4 / mL.

Pemeriksaan
Penunjang
Kultur darah untuk pasien yang demam tinggi atau
dicurigai mengalami komplikasi;
Pada pasien yang dicurigai prostatitis,spesimen yang
diambil: urin pertama kali pagi hari,porsi tengah,dan
urin setelah masase prostat;
Pencitraan: USG ginjal ,CT scan abdomen, sistografi.Ini
dimaksudkan untuk mengetahui adanya batu/kelainan
anatomis yang merupakan faktor predisposisi ISK.

Diagnosa Banding
Sistitis

Urethritis

Prostatitis

Batu saluran kemih

Anamnesa : Disuria,
frekuensi,urgensi,
gejala obstruksi
(hesitansi,miksi
terputus,kekuatan &
pancaran urin
turun),gejala iritasi
(nokturia,
inkontinensia)

Anamnesa :
Disuria,rasa gatal
pada urethra,urgensi
berkemih,hematuria
&
frekuensi serta
piuria.

Anamnesis : Nyeri
pada
perineum,demam
(akut).Pancaran urin
lemah,sulit mulai
buang air kecil
(kronik).

Anamnesis :
hematuria,nyeri,urin
menetes & aliran
miksi berhenti tibatiba.

Pem.Fisik : nyeri
tekan
suprapubik,kemerahan
pada uretra/area
suprapubik.

Pem.Fisik : rasa gatal


pada urethra,nyeri
suprapubik.

Pem.Fisik : Kelenjar
prostat yang teraba
tegang atau lembek
serta nyeri tekan
(colok dubur)

Pem.Fisik : Nyeri
tekan (tergantung
lokasi obtruksinya).

Pem.Penunjang
(Radiologi) : tidak
rutin
(Laboratorium) :
piuria,bakteriuria,he
maturia,nitrit
(+),lelukosi >
5/LPB,koloni >
105/mL.

Pem.Penunjang
(Radiologi) : tidak
rutin
(Laboratrium) : mirip
dengan sistitis.

Pem.Penunjang
(Radiologi) : tidak
rutin
(Laboratorium) :
mirip dengan sistitis.

Pem.Penunjang
(Radiologi) :
hiperechoik dengan
posterior acustic
shadow.
(Laboratorium) :
kenaikan ureum
(BUN) & kreatinin.

Etiologi

Epidemiologi
Di seluruh dunia ada sekitar 150 juta kasus ISK

simptomatik.Secara umum 90%


cystitis,10%pielonefritis.Wanita : Pria = 30:1. 1 dari 5
wanita pernah mengalami ISK,pada pria lebih sering
pada masa neonatus.Prevalensi bakteriuri asimptomatik
lebih sering ditemukan pada perempuan.Prevalensi
selama periode sekolah (school girl) 1% meningkat
menjadi 5% selama periode aktif secara
seksual.Prevalensi infeksi asimptomatik meningkat 30%
baik laki-laki maupun perempuan bila disertai faktor
predisposisi.

Patofisiologi (ISK)

Tahap tahap infeksi asendens :

1. Kolonisasi uretra distal & introitus


(pada wanita) oleh bakteri
koliform.
2. Dari uretra ke kandung kemih.
3. Multiplikasi dalam kandung kemih.
4. Refluks vesikoureter
5. Refluks intrarenal

Tanpa
refluks
vesikoureter,
infeksi biasanya terbatas di
kandung kemih.Oleh karena itu,
sebagian besar pasien dengan
kolonisasi bakteri berulang atau
menetap di saluran kemih,
menderita sistitis dan uretritis
(infeksi
saluran
kemih
bawah),bukan pielonefriitis.

Gejala Klinis
Pasien mengalami disuria (+), sering kencing (+), tidak

bisa menahan kencing, nyeri suprapubik, polakisuria


,nokturia, & stranguria.Urine tampak keruh (+),berbau
busuk dan kadang-kadang berwarna seperti air cucian
daging (kemerahan).Tanda tanda sistemik biasanya
tidak terdapat.Lebih kurang sepertiga pasien sistitis
dapat mengalami pula infeksi saluran kemih bagian atas
yang silent (tanpa keluhan/gejala).

Penatalaksanaan
Terapi farmakologis
TMP-SMX 160/180 mg selama 12 hari
Kotrimoksazol 2 x 960 mg selama 7 hari
Siprofloksasin 2 x 250 mg selama 7 hari
ISK pada pasien diabetes diobati dengan medikamentosa atau

terapi pembedahan.

Terapi Nonfarmakologis
Asupan cairan yang banyak;
Penggantian kateter yang teratur pada pasien yang

menggunakannya;
Pencegahan rekurensi ISK : menjaga kebesihan dan higiene
daerah uretra dan sekitarnya.

Komplikasi
Gagal ginjal
Sepsis

Prognosis
Prognosis infeksi saluran kemih bawah biasanya baik
dan dapat sembuh sempurna,kecuali bila terdapat
faktor-faktor predisposisi yang lolos dari
pengamatan.Bila terdapat infeksi yang sering
kambuh,harus dicari faktor-faktor.ISK simtomatik yang
kambuhan dengan uropati obstruktif,neurogenik
kandung kemih,penyakit struktural ginjal atau diabetes
akan berlanjut menjadi penyakit ginjal kronis dengan
frekuensi tinggi.

Pencegahan
Menjaga dengan baik kebersihan sekitar organ intim
dan saluran kemih.
Pilih toilet umum dengan toilet jongkok.Sebab toilet
jongkok tidak menyentuh langsung permukaan toilet
dan lebih higienes.Jika terpaksa menggunakan toilet
duduk,sebelum menggunakannya sebaiknya
dibersihkan dahulu pinggiran atau dudukan toilet.
Usahakan untuk BAK pada waktu bangun di pagi hari
dapat membantu mengeluarkan bakteri dari kandung
kemih akan keluar bersama urin.
Minum air putih 8 gelas atau 2,5 liter setiap hari.
BAK sesering mungkin.

Kesimpulan
Hipotesis di
terima,berdasarkan
anamnesa,gejala klinis dan
pemeriksaan fisik.
Namun,untuk diagnosa pasti
diperlukan pemeriksaan lebih
lanjut.

SEKIAN
&
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai