Pendahuluan
1.1 Latar belakang
Sumber daya manusia memiliki posisi sangat strategis dalam organisasi, artinya
unsur manusia memegang peranan penting dalam melakukan aktivitas untuk mencapai
tujuan. Untuk itulah eksistensi sumber daya manusia dalam organisasi sangat kuat. Untuk
mencapai kondisi yang lebih baik maka perlu adanya manajemen sumber daya manusia
secara memadai sehingga terciptalah sumber daya manusia yang berkualitas, loyal dan
berprestasi. Manajemen Sumber daya Manusia merupakan usaha untuk mengarahkan dan
mengelola sumber daya manusia didalam organisasi agar mampu berfikir dan bertindak
sebagaimana yang diinginkan oleh organisasi.
1.2 Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu memahami dan mengaplikasikan Peran Kepemimpinan dan
Fungsi Managerial Keperawatan dalam ruang lingkup Pelayanan Keperawatan.
2. Tujuan Khusus
Mahasiswa dapat menjelaskan tentang :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
BAB II
Landasan Teori
Menurut Howard H. Hyot Yang dikutip oleh Kartini Kartono dalam bukunya Pemimpin dan
Kepemimpinan ( 2004 : 57 ) bahwa : Kepemimpinan adalah seni untuk mempengaruhi tingkah
laku manusia, kemampuan untuk membimbing orang.
DuBrin (2005:3) dalam bukunya Leadership mengemukakan bahwa : Kepemimpinan itu
adalah upaya mempengaruhi banyak orang melalui komunikasi untuk mencapai tujuan, cara
mempengaruhi orang dengan petunjuk atau perintah, tindakan yang menyebabkan orang lain
bertindak atau merespons dan menimbulkan perubahan positif, kekuatan dinamis penting yang
memotivasi dan mengkoordinasikan organisasi dalam rangka mencapai tujuan, kemampuan Jurnal
Manajemen Vol.10 No.3 April 20131308 untuk menciptakan rasa percaya diri dan dukungan
diantara bawahan agar tujuan organisasional dapat tercapai.
Siagian (2002:62) dalam bukunya Manejemen Sumber Daya Manusia mengemukakan
bahwa Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain (para
bawahannya) sedemikian rupa sehingga orang lain itu mau melakukan kehendak pemimpin
meskipun secara pribadi hal itu mungkin tidak disenanginya.
Nimran (2004:64) mengemukakan bahwa Kepemimpinan atau leadership adalah merupakan
suatu proses mempengaruhi perilaku orang lain agar berperilaku seperti yang akan dikehendaki.
Robbins (1996:39) mengemukakan bahwa Kepemimpinan adalah sebagai kemampuan
untuk mempengaruhi suatu kelompok kearah tercapainya tujuan.
Mintzberg dalam Luthans (2002) dan Sutiadi (20 03:4) mengemukakan bahwa peran
Kepemimpinan dalam organisasi adalah sebagai pengatur visi, motivator, penganalis, dan
penguasaan pekerjaan.
2.3 Peran kepemimpinan
Siagian (2002:66) mengemukakan bahwa peran pemimpin atau kepemimpinan dalam
organisasi atau perusahaan ada tiga bentuk yaitu:
1. Peran yang bersifat interpersonal.
Melalui teori ini pemimpin berusaha membuat jalan kecil (path) untuk mencapai tujuan
( goal ) para bawahannya dengan sebaik mungkin dan pemimpin dapat mempergunakan gaya yang
paling sesuai dengan variabel-variabel lingkungan yang ada :
BAB III
TINJAUAN KASUS
3.1 Kasus
Ns Erik sebagai kepala ruangan unit edah tulang di RS Tirta Banjaran. Ruangan
ini kapasitas tempat tidur yang ada sbanyak 25 kapasitas tempt tidur yang terpakai semua.
Adapun BOR pada ruangan ini adalah 70%. Tenaga keperawatan yang tersedia terdiri atas 18
perawat (8 orang D3 Keperawatan dan 10 orang Ners). Sbagian besar klien yang dirawat
diruangan ini adalah klien dengan patah tulang dengan rerata hari rawat lebih dari satu bulan.
Pada ruang ini rata-rata tingkat ketergantungan klien adalah klien dengan partial care (30%)
dan total care(40%) walaupun tidak tertutup kemungkinan klien dengan minimal care (30%).
Dari hasil observasi didapatkan bahwa sarana dan prasarana yang ada diruanagan belum
memadai, alat-alat habis pakai seperti kasa, kapas alcohol, cairan betadine, NaCl 0,9% dan
alat-alat pemeriksaan fisik belum memadai. Ns Erik sebagai kepala ruangan, mencoba
berupaya menjalankan peran kepemimpinan dan fungsi manajerial dengan baik.
3.2 Kajian Analisis dan Situasi Kasus
a. Ruang bedah tulang, perawatan peyakit bedah dengan kapasitas tempat tidur 25
orang BOR 70%, jumlah perawatan 18 orang, dengan kategori pendidikan D3 8
orang, Ners 10 orang.
b. Alat perawatan belum memadai seperti kasa, kapas alcohol, cairan betadine,NaCl
0,9% dan alat pemeriksaan fisik
c. Kepala ruangan pendidikan Ners
d. klien dengan partial care 30% dan total care 40%.
e. Tempat tidur memadai
Fungsi Manajemen : Perencanaan
Perumusan Tujuan Organisasi
Visi :
Meningkatkan mutu pelayanan dan keperawatan
Misi :
1. Menyediakan pelayanan kesehatan yang efektif dan efisien dalam membantu
proses penyembuhan pasien.
8
Klasifikasi pasien :
Pasien minimal care = 30% x 17 = 5 pasien.
Pasien partical care = 30% x 17 = 5 pasien.
Pasien total care = 40% x 17 = 7 pasien.
Minimal
Partial
Total
Jumlah perawat/shif
Pagi
0.17 x 5= 0,85
0.27 x 5 = 1,35
0.36 x 7 = 2,52
4,72 (5 orang)
Sore
0.14 x 5 = 0,7
0.15 x 5 = 0,75
0.30 x 7 = 2,1
3,55 (4 orang)
Malam
0.07 x 5 = 0,35
0.10 x 5 = 0,5
0.20 x 7 = 1,4
2,25 (2 orang)
Loss
Day
52 x 12 x 14
x 18= 5,49
286
10
11
Weekness
Opportunity
1. Alat
1. Perencanaan untuk
Threats
1. Ketidak puasan
SDM
perawatan
menambah alat-
klien terhadap
tingkat
terbatas
alat kesehatan
pelayanan
pendidika
( kassa,
diruangan tersebut.
Ruangan
n Ners
kapas
berjumlah
alcohol,
10 orang
cairan
dan
betadine,
tingkat
NaCl
pendidika
n D3
berjumlah
8 orang
2. Perecanaan
pendidikan bagi
D3 dan pelatihan
kepala ruangan.
3. Perencanaan untuk
0,9%)
2. Kepala
menambah tenaga
ruangan
keperawatan.
belum
4. Peningkatan
memiliki
sertifikat
kualitas pelayanan
dan
manajeme
keperawatan.
prasarana
mencakup
pelatihan
2. Sarana
karena
peralatan yang
kurang
memadai
2. Resiko infeksi
nosokomial
akibat alat
bekas pakai
3. Adanya
persaingan dari
RS lain karena
rendahnya
jenjang
25 tempat
12
tidur,
BOR
70% .
kepala
pendidikan
ruangan.
3. Tenaga
4. Kekurangan
tenaga
keperawat
3. Kepala
an kurang
4. Lost pada
keperawatan
dengan
pasien yg
menghambat
pendidika
lama.
proses
ruangan
akan
n Ners
penyembuhan
pasien.
4. Tempat
tidur
lengkap
3.4 Matriks SWOT
Strength (S)
Weakness (W)
pendidikan Ners
memadai terbatas
berjumlah 10 orang
dan tingkat
seperti kassa,kapas
pendidikan D3
alcohol, cairan
berjumlah 8 orang
memiliki sertifikat
mencakup 25 tempat
manajemen kepala
ruangan
3. Tenagakeperawatan
yang kurang
4. Proses penyembuhan
yang lama
13
SO Strategy
1. Kebijakan R.S untuk
WO Strategy
1. Mengadakan pelatihan
melanjutkan tingkat
manajemen kepala
pendidikan D3
ruangan dan
medis meningkat
D3
2. Kebijakan R.S
2. Mengadakan
penambahan alat-alat
sehingga alat
kesehatan.
diruangan memadai
3. Perencanaan untuk
3. Menikatkan jumlah
tenaga keperawatan
menambah tenaga
keperawatan.
ST Strategy
1. Mendukung tenaga
WT Strategy
1. Meningkatkan mutu
keperawatan untuk
pendidikan bagi
melanjutkan
perawat
pendidikan.
2. Menambah alat alat
yang kurang.
3. Menambah jumlah
perawat.
2. Mendukung kebijakan
dari kepala ruangan
3. Mempertahankan dan
menambah peralatan
kesehatan yang kurang.
14
Analisis SWOT
o
1
MI (ketenagaan)
Bobot
Rating
Bobot x rating
S-W =0,980,6
0,18
0,4
0,8
2,9 = -1,92
keperawatan
terdiri dari 18
perawat, 10 orang
Ners dan 8 orang
D3 keperawatan
b. Kepela ruangan
dengan
pendidikan Ners
Total
Kelemahan
0,98
a. Kurangnya
tenaga
0,9
2,7
0,1
0,2
2,9
0,7
keperawatan
b. Proses
penyembuhan
yang lama
Total
Faktor eksternal (EFAS)
Peluang
a. Perencanaan
study lanjut bagi
D3
b. Perencanaa
pelatihan manajemen
2,1
O-T =2,70,98=
kepala ruangan
15
Total
0,3
0,9
Ancaman
a. Adanya
persaingan
dengan RS lain
Karena masih
rendahnya
0,4
0,8
0,6
0,18
jenjang
pendidikan.
b. Adanya
persaingan
dengan RS lain
dalam fasikits
(sarana dan
prasarana yang
lengkap)
Total
M2 (sarana dan
prasarana)
Faktor internal (IFAS)
0,98
Kekuatan
2
a. Jumlah tempat
tidur 25 buah.
S W= 2,8
b. Tempat tidur
4 = -1,2
bersih
0.8
2,4
0,2
0,4
Total
Kelemahan
a. Kurangnya alat-
16
alat kesehtan
(kassa, kapas
2,8
alkhol, cairan
betadine, NaCL,
dan alat-alat
0,6
1,8
0,4
1,2
pemeriksaan
fisik)
b. BOR 70%
Total
Faktor Eksternal (EFAS)
Peluang
a. Perencnaan untuk
menambah alatalat kesehatan di
ruangan tersebut.
Total
Ancaman:
O T = 32=1
a. Tuntutan dari
klien dan
keluarga utk
mendapatkan
fasilitas (sarana
dan prasarana)
1
Total
1
17
2,0
1,0
M2 (1,2, 1)
0,9
0,8
0,7
0,6
0,5
0,4
0,3
0,2
0,1
-2 -1,0 -0,9 -0,8 -0,7 -0,6 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
0,10,2
0,3
18
0,4
0
0,6
0,7
0,8
0,9
3.5 Prioritas Masalah
2. Severy (Sv)
5. Affability (Af)
: 5
2. Penting
: 4
3. Cukup penting
: 3
4. Kurang penting
: 2
:1
No
Masalah
Mg
Sv
Mn
Nc
Af
Skor
Ket
1.
Belum
22
optimalnya
Manjemen
19
kepemimpinan
Mutu
2.
pendidikan
tenaga kerja
yang masih
21
II
21
III
20
IV
20
rendah
3.
Kurangnya
tenaga
keperawatan
Alat-alat
4.
keperawatan
yang kurang
memadai
5.
LOS yang
terlalu lama
MAN
Kepala ruangan belum
memiliki sertifikat
manajemen pelatihan
kepala ruangan
MONEY
20
MATERIAL
MACHINE
METODE
ENVIRONMENT
MONEY
METODE
Masalah
METHODE
MACHINE
ENVIRONMENT
MONEY
METODE
MAN
-----Masalah
METHODE
MACHINE
ENVIRONMENT
Kurang puasnya klien
atas pelayanan diruangan
21
MONEY
-----Masalah
METHODE
ENVIRONMENT
MACHINE
alat yang belum memadai
seperti alat habis
pakai(kassa,kapas alcohol,
cairan betadine, dan NaCl
0,9)
METODE
------
METHODE
MACHINE
ENVIROMENT
Klien tidak puas dengan
pelayanan ruangan
22
Masalah
Strategi
Sub Kegiatan
Tujuan
Sasaran
Pelayanan
manajemen
yang kurang
optial
Mengadakan
pelatihan
kepada
Kapala
Ruangan
Melakukan
pelatihan
Manajemen
Kepala
Ruangan
TU:
Memberikan
pelayanan
secara
optimal.
Kepala
Mengunakan
Ruangan metode
pelatihan.
Secepat
mungkin
Perawat
di
ruangan
Secepat
mungkin
Mutu
pendidikan
tenaga kerja
Melakukan
sekolah
lanjutan
untuk
jenjang yang
lebih tinggi
Untuk D3 harus
menempuh
pendidikan
lanjutan
Khusus:
Dapat
Manage
ruangan
dengan
perawat agar
pelayanan
lebih baik dan
optimal
Umum:
Jenjang
pendidikan
para perawat
yang masih
rendah dapat
lebih tinggi
Khusus:
Dengan
23
Metode
Dalam
melakukan
study lanjut
harus
berdasarkan
perencanaan
yang matang
agar bias
membagi
waktu antara
Waktu
Biaya
Rumah
Sakit
PJ
Jumlah
tenaga
keperawatan
yang kurang
Alat-alat
yang kurang
memadai
Mengajukan
ketenaga
kerjaan di
bagian
ketenaga
kerjaan
Melakukan
pengecekan
alat
kesehatan
yang sudah
ada sehingga
dapat
menentukka
n seberapa
banyak alat-
Mengadakan
musyawarah
dengan bagian
ketenagakerjaan
Menilai tindakn
yang dilakukan
oleh perawat
pelaksana
sesuai prosedur
atau belum
jenjang
pendidikan
yang tinggi
pelayan
keperawatan
pada pasien
akan semakin
baik
umum:
agar
pelayanan
klien dapat
terpenuhi.
Khusus:
Adanya
tambahan
tenaga
keperawatan
Umum:
Meningkatka
n
kenyamanan
pasien dalam
perawatan
Khusus:
Mewujudkan
kepuasan
24
di ruangan
dan kuliah
perawat Metode
dan
pengajuan
Ruangan proposal
permintaan
penambahan
tenaga kerja
2 minggu
setelah
diajukan
proposal
Perawat
dan
ruangan
2 minggu
yang akan
datang
setelah
mengajuka
n proposal
Rumah
Sakit
Kepala
Ruangan
Membuat
proposal
untuk
mengajukan
pemebelian
alat-alat
kesehatan
alat yang di
butuhkan
5
Los yang
terlalu lama
Mengadakan
diskusi
anatar
KARU dan
perawatnya
Mengdeleksika
n perawat
ruangan ke
pelatihan
maupun jenjang
pendidikan
yang lebih
tinggi
pelayanan dri
perawat
kepada pasien
Umum:
Dapat
meberikan
pelayanan
keperawatan
secara
tepat,cepat
dan tanggap.
Khusus:
Meningkatka
n kemampuan
perawat
25
Klien
Menggunaka
n metode
Asuhan
keperawatan
tim yang
telah di pakai.
penilaian
5 = Sangat
4 = Mampu
3
Cukup
Alternative
Score
Ket
o
1.
2
penyelesaian masalah
Mengadakan pelatihan
Melakukan sekolah
5
4
5
3
4
4
5
2
500
96
I
II
2 = Kurang
tinggi
Menambah tenaga
192
III
keperawatan
Melakukan
144
IV
240
Tidak
kesehatan sehingga
dapat menentukan
berapa banyak alat-alat
kesehatan yang kurang
Mendegelasi perawat
ruangan ke pelatihan
dan jenjang pendidikan
yang lebih tinggi
mampu
mampu
mampu
pengecekan alat-alat
1-5 yaitu
26
mampu
Hasil scoring diatas merupakan penyelesaian masalah dari yang tertinggi sampai yang terendah didapatkan, yaitu :
27
I
II
III
IV
Mengadakan pelatihan
Melakukan sekolah lanjut.
Menambah tenaga keperawatan.
Melakukan pengecekan alat-alat kesehatan sehingga dapat menentukan berapa banyak alat-alat kesehatan
yang kurang
Mendegelasi perawat ruangan ke pelatihan dan jenjang pendidikan yang lebih tinggi
28
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan kasus yang telah kami analisis, Ns.Erik sebagai kepala ruangan harus melaksanakan tugas dan tanggung
jawabnya sebagai manager dimana Ns.Erik menjalankan fungsi-fungsi manajerial yang di dalamnya Ns.Erik melakukan proses
perencanaan, pengorganisasian, pemimpinan, dan pengedalian upaya anggota organisasi dan proses penggunaan sumber daya
organisasi untuk tercapainya tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Hal terpenting yang harus diperhatikan oleh Ns.Erik
sebagai manager adalah bagaimana mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien agar terwujudnya
tujuan organisasi di ruangan.
Peran kepemimpinan yang hendaknya dilakukan Ns.Erik dalam menjalankan managerial di ruangan adalah :
1. Mengkaji lingkungan internal dan eksternal organisasi dalam meramalkan dan mengidentifikasi kekuatan
pendorong dan hambatan terhadap perencanaan strategis.
2. Menampilkan visi, dan berpikir kreatif dan inovatif dalam perencanaan organisasi dan unit sehingga tercipta
perencanaan proaktif, bukan reaktif.
3. Mempengaruhi dan menginspirasi anggota kelompok agar secara aktif terlibat dalam perencanaan jangka
4.
5.
6.
7.
panjang.
Secara periodik, melalkuakn klarifikasi nilai untuk meningkatkan kesadaran diri.
Mengarahkan bawahan pada klarifikasi nilai melalui mendengarkan aktif dan memberikan umpan balik.
Mengomunikasikan dan mengklarifikasi tujuan dan nilai organisasi kepada bawahan.
Memotivasi bawahan untuk terlibat dalam membuat kebijakan, termasuk mengembangkan,
mengimplementasikan, serta menelaah filosofi, tujuan umum, tujuan khusus, kebijakan, prosedur dan aturan
dalam unit.
8. Terbuka untuk ide baru dan berbagi ide.
29
9. Menjadi model peran dalam menerapkan metode perencanaan proaktif bagi bawahan.
4.2 Saran
Dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan sehingga kritik yang membangun sangat kami harapkan
dalam proses pembelajaran ini.
30
Daftar Pustaka
Marquis & Hutson. (2010). Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan Edisi 4. Jakarta : EGC
Nursalam. (2011). Manajemen keperawatan edisi 3. Saemba : Jakarta
http://blog.ub.ac.id/senyumu/files/2013/11/Peran-Pemimpin-Terhadap-Motivasi-Kerja-Pegawai.pdf
31