Kapasitor Bank
Kapasitor Bank
KAPASITOR BANK
Umumnya beban pada jaringan listrik adalah beban induktif. Beberapa beban induktif
yang ada disebuah jaringan listrik, seperti heater, Neon, Motor listrik,dan lain lain
Sehingga beban listrik kebanyakan adalah beban inductive.
Untuk menghilangkan/ mengurangi komponen daya inductive ini diperlukan kompensator
yaitu capacitor/ capacitor bank. Kapasitor bankadalah peralatan listrik yang bersifat
kapasitif sebagai penyeimbang sifat induktif. PLN membebankan biaya kelebihan
pemakaian KVARH pada pelanggan, jika rata-rata factor dayanya (Cos phi) kurang dari
0.85. Untuk memperbaiki factor daya sehingga tidak membayar denda
Keuntungan menggunakan panel kapasitor bank adalah :
Umumnya beban pada jaringan listrik adalah beban induktif. Beberapa beban induktif
yang ada disebuah jaringan listrik, seperti heater, Neon, Motor listrik,dan lain
lain Sehingga beban listrik kebanyakan adalah beban inductive. Untuk menghilangkan/
mengurangi komponen daya inductive ini diperlukan kompensator yaitu kapasitor/
capacitor bank. PLN membebankan biaya kelebihan pemakaian KVARH pada pelanggan,
jika rata-rata factor dayanya (Cos phi) kurang dari 0.85. Untuk memperbaiki factor daya
sehingga tidak membayar denda, harus menggunakan Aplikasi Panel kapasitor Bank.
Fungsi utama kapasitor bank
kapasitor bank menghilangkan denda / kelebihan biaya (kVARh)
Kapasitor bank juga mengurangi rugi ruugi lainnya pada instalasi listrik
Dengan makin tingginya biaya listrik di Indonesia maka pengguna listrik harus pandai
pandai memaksimalkan daya listriknya dan melakukan penghematan sehingga biaya
listrik tidak menjadi mahal
goodluck!!! Sebelum melakukan pemilihan dan instalasi unit kapasitor ke jaringan listrik,
sangat dianjurkan mengamati terlebih dahulu besarnya harmonik agar unit kapasitor
yang terpasang nantinya memiliki masa kerja yang lama. Penentuan bank kapasitor
ditentukan sebagai berikut:
Contoh pemilihan kapasitor
Untuk harmonik dengan kriteria G/Sn = 25% - 60%, ABB menggunakan faktor detuned
reactor p = 7% yang memiliki frekwensi resonansi pada 189 Hz. Saat detune reactor dan
kapasitor terpasang ke jaringan, maka tegangan yang terukur pada kapasitor (Uc) akan
menjadi :
Uc = Un / (1 - p) dimana Un = tegangan nominal fasa ke fasa
Contoh 3 :
Diketahui bahwa suatu perusahaan menginginkan kompensasi faktor daya menjadi 0.98.
Datadata yang dapat dihimpun adalah cos phi awal 0.7, Un = 400 VAC dan arus incoming
maksimal yang terukur, Ib adalah 1000 A dengan G/Sn=30%. Tentukan kapasitor yang
diperlukan untuk kompensasi ini.
Jawaban 3 :
P = 3 x Un x Ib x cos phi = 1.73 x 400 x 1000 x 0.7 = 484.4 kW
Qc = P (tg phi awal - tg phi target) lihat hal 8-2.
= 484400 x 0.82 = 397.2 kVAR ~ 400 kVAR
~ 400 kVAR ===> 50 kVAR x 8 step
Uc = 400 / ( 1 - 0.07 ) = 430 VAC
Dengan safety margin (SF) sebesar 20%, maka unit kapasitor per stepnya harus
dinaikkan tegangannya sebesar 20%, sehingga menjadi :
Ucs = 1.2 x Uc = 1.2 x 430 = 516 VAC ~ 525 VAC
Dari halaman 8-9 pada tabel detuned reactor, untuk kapasitor 50 kVAR pada tegangan
400 VAC, maka identik dengan kapasitor 80 kVAR pada tegangan 525 VAC. Sehingga
kapasitor yang dibutuhkan adalah 80 kVAR pada tegangan 525 VAC x 8 step.
Contoh 4 :
Diketahui bahwa suatu perusahaan menginginkan kompensasi faktor daya menjadi
0.98. Datadata yang dapat dihimpun adalah cos phi awal 0.7 kemudian Un = 400 VAC
dan arus incoming maksimal yang terukur adalah 1000 A dengan G/Sn=20 %. Tentukan
kapasitor yang diperlukan untuk kompensasi ini.
Jawaban 4 :
P = 3 x Un x I x cos phi = 1.73 x 400 x 1000 x 0.7 = 484.4 kVA
Qc = P (tg phi awal - tg phi target) lihat hal 8-2.
= 484400 x 0.82 = 397.2 kVAR ~ 400 kVAR
~ 400 kVAR ===> 8 step x 50 kVAR
Sesuai dengan ketentuan, untuk G/Sn = 20 %, maka unit kapasitor yang digunakan
harus dinaikkan tegangannya pada 460 V. Dari halaman 8-7 pada tabel 460 VAC - 50 Hz,
untuk kapasitor 50 kVAR pada tegangan 400 VAC, maka identik dengan kapasitor 70
kVAR pada tegangan 460 VAC. Sehingga kapasitor yang dibutuhkan adalah 70 kVAR pada
tegangan 460
VAC x 8 step.
Kompensasi energi reaktif
1. Metode perhitungan
Kebutuhan unit kapasitor dapat ditentukan dengan rumusan berikut :
Qc = P (tan phi awal - tan phi target)
dimana : P = daya aktif (kW)
Qc = unit kapasitor yang dibutuhkan (kVAR)
Besarnya (tan phi awal - tan phi target) dapat dilihat pada tabel konversi
Contoh 1 :
Diketahui bahwa suatu perusahaan menginginkan kompensasi faktor daya menjadi
0.98. Data data yang dapat dihimpun adalah cos phi awal 0.7, Un = 400 VAC dan arus
maksimal Ib yang
terukur di sisi incoming adalah 1000 A. Tentukan kapasitor yang diperlukan untuk
kompensasi
ini.
Jawaban 1 :
P = 3 x Un x Ib x cos phi = 1.73 x 400 x 1000 x 0.7 = 484.4 kW
Qc = P (tg phi awal - tg phi target)
= 484400 x 0.82 = 397.2 kVAR ~ 400 kVAR
~ 400 kVAR
Jadi unit kapasitor yang dibutuhkan adalah 50 kVAR x 8 step.
2. Metode kwitansi tagihan listrik
Metode ini memerlukan kecermatan pencatatan jam operasi pabrik per harinya, serta
membaca
rincian data yang ada pada rekening listrik seperti besarnya LWBP (Luar Waktu Beban
Puncak),
WBP (Waktu Beban Puncak, 18.00 - 22.00) dan faktor meter.
Besarnya unit kapasitor yang terpasang ditentukan oleh rumus berikut ini :
Qc = {kVARh total - (tan phi target x kWh total)} / jam operasi sebulan
contoh 2
Meter Akhir Yang lalu Faktor kali
LWBP 9967 9850 4000
WBP 1147 1124
kVARh 6509 6408 4000
Jawaban 2 :
P = {(LWBP akhir - LWBP yang lalu) + (WBP akhir - WBP yang lalu) x faktor kali meter
= {(9967 - 9850) + (1147-1124)} x 4000
= 560000 kWh
Q = (kVARh akhir - kVARh yang lalu) x faktor kali meter
Contoh :
Untuk transformer 1000 kVA yang dibebani 80% dari kapasitas maksimalnya, maka
untuk
mengkoreksi faktor daya dari 0.7 menjadi 0.99 membutuhkan bank kapasitor sebesar
500 kVAR.
Kapasitor CLMD dari ABB terdiri dari sejumlah elemen yang digulung yang terbuat
daribahan metallized polypropylene film. Gulungan kering ini dilengkapi dengan pemutus
terangkai yang menjamin bahwa setiap elemen tahan dan terputus dari rangkaian di
akhir masa kerjanya. Setiap gulungan ditempatkan dalam wadah plastik dan dicor
dengan resin yang dipanaskan untuk memperoleh elemen tertutup yang sempurna.
Suplai daya yang dibutuhkan tegangan dan frekwensi. Kotak besi tersebut diisi dengan
dengan bahan anorganik, lembab dan butiran tahan panas untuk menyerap energi yang
dihasilkan atau untuk memadamakn nyala api saat terjadi kerusakan di akhir masa
elemen. Unit kapasitor CLMD diberikan dengan penyama panasuntuk menjamin disipasi
panas efektif.
Desain jenis kering - tidak ada resiko kebocoran Kapasitor CLMD mempunyai bahan
dielektrik jenis kering sehingga tidak ada resiko kebocoran atau polusi ke lingkungan.
Rugi-rugi yang kecil
Rugi-rugi dielektrik kurang dari 0.2 watt per kVAR. Rugi-rugi keseluruhan termasuk
resistor pembuang muatan kurang dari 0.5 watt per kVAR. Tahan lama - pemulihan
sendiri (self healing) Saat terjadi gangguan yang terbentuk pada dielektrik kapasitor,
elektroda yang berlapis logam yang berdekatan dengan lokasi gangguan segera
menguap dan mengisolasi gangguan. Kemudian kapasitor bekerja secara normal lagi.
Proteksi terhadap api
Semua elemen kapasitor CLMD dikelilingi oleh bahan vermiculite, yaitu suatu bahan
anorganik, lembam, tahan api dan material butiran kecil-kecil yang tidak beracun.Saat
terjadi gangguan, bahan vermiculite ini dengan aman menyerap energi yang dihasilkan
dalam kotak kapasitor dan
memadamkan kemungkinan terjadinya nyala api. Pemutus terangkai unik Sistem
pemutus terangkai unik menjamin bahwa setiap elemen dapat diputuskan dari rangkaian
pada akhir masanya. Mudah dipasang - ringan Kapasitor CLMD sangat ringan, sehingga
tidak menyulitkan waktu pemasangan. Ketahanan yang handal Kapasitor CLMD mengacu
ke standar IEC 831-1 & 2, dan standar internasional lainnya. Penggunaan terminal yang
kokoh sebagai pengganti ring (bushing) porselin yang mudah retak sehingga resiko rusak
saat pemasangan dapat dihindari, dan mengurangi kebutuhan perawatan. Keamanan
Pelindung panas dipasang di sekitar setiap elemen kapasitor dan memberikan disipasi
panas efektif. Kapasitor CLMD dilengkapi dengan resistor pembuang muatan.
Relay proteksi Motor
Relai proteksi motor dengan thermistor digunakan untuk mengontrol motor yang
terpasang sensor resistor PTC. Sensor temperatur dimasukkan ke dalam belitan stator
dan mengukur langsung panas motor. Kontrol langsung dijamin di bawah kondisi operasi
berikut ini:
-kerja berat
- frekwensi switsing tinggi
- fase tunggal
- suhu ambien tinggi
- pendinginan tidak mencukupi
- pengereman motor
- ketidakseimbangan arus
Relai ini lepas dari arus nominal motor dan metode pengasutan motor. Sensor resistor
PTC dihubungkan secara seri dengan terminal Ta dan Tb. Jumlah sensor resistor PTC
dibatasi oleh jumlah individu resistor sensor PTC.
RG = R1 + R2 + RN < 1.5 kohm
Di bawah kondisi operasi normal, nilai resistansi di bawah nilai respon. Bila ada salah
satu resistor PTC panas berlebihan, maka keluaran relai akan OFF. Setelah dingin,
keluaran relai akan ON lagi secara otomatis, bila autoreset dikonfigurasi. Relai yang
dilengkapi konfigurasi tombol tekan di depan atau remote reset harus dikontrol melalui
masukan kontrol dengan sinyal yang dibutuhkan. Kemungkinan aplikasi lebih lanjut:
Monitor temperatur perlengkapan yang dipasang dengan sensor resistor PTC, antara
lain:
- bantalan mesin giling
- ventilator udara panas
- oli
- udara
- instalasi pemanas
Informasi umum temperature termistor
Sensor temperatur thermitor - PTC (Positive TemperatureCoefficient) harus dipilih oleh
pabrik motor tergantung pada:
- klas isolasi motor IEC 34-11
- kategori penggunaan motor