Anda di halaman 1dari 26

ALFABET IBRANI

Posted January 17, 2011 by quranisfool in Arsip Copas. Leave a Comment


by Andhi Prasetyo
BAGIAN PERTAMA
Syalom Alekhem
Para pembaca dipersilahkan mengadakan pembacaan karangan ini dengan rela hati, dan
penuh minat, lagi pula menaruh kemurahan hati, andai kami sendiri, walaupun sedapatdapatnya mengusahakan terjemahannya, kurang teliti menyalin beberapa kalimat. Sebab segala
sesuatu tidak sama daya dan artinya kalau dibaca dalam bahasa aslinya, yaitu Ibrani, atau
diterjemahkan ke dalam bahasa lain, dan tidak saja karangan ini saja, tetapi juga Kitab Taurat
sendiri, Kitab Para Nabi dan kitab-kitab lain itu tidak kecil perbedaannya, apabila orang
membaca dalam bahasa aslinya.
Kutipan dari Pengantar Yesus bin Sirakh, yang menyinggung proses penerjemahan buku tersebut
ke dalam bahasa Yunani. Sekaligus dinyatakan manfaat membaca Alkitab dalam bahasa aslinya,
karena setiap terjemahan walaupun seteliti mungkin tidak dapat mengungkapkan segala
sesuatu yang ada dalam aslinya tanpa perbedaan apapun.
Alkitab (Tanakh) aslinya ditulis dalam bahasa Ibrani dan Aram (Ezra 4:8-6:18; 7:12-26, Yeremia
10:11, Daniel 2:4-7:28). Dalam Bahasa Ibrani, kedua bahasa ini disebut Ivrith ( ) atau
Yehudit/Bahasa Yehuda ( Raja-Raja 18:26) dan Aramith/Bahasa Aram ( Daniel
2:4)
Selama 2.500 tahun, bahasa Ibrani hanya dipakai untuk mempelajari Alkitab dan Mishnah (teks
susunan para Ravi Talmud) saja, karena bahasa yang digunakan adalah Bahasa Ibrani. Bisa
dikatakan bahasa ini pada mula-mula merupakan bahasa liturgis saja (meskipun sebenarnya
sudah digunakan oleh bangsa-bangsa Timur Tengah seperti Kanaan, Phunisia, Amori, dan
Yebus). Tetapi pada akhir abad ke-19 dan permulaan abad ke-20, bahasa ini lahir kembali
menjadi sebuah bahasa sejati dengan para penuturnya.
Dalam catatan ini tidak akan dibahas panjang lebar mengenai huruf Ibrani. Namun akan
diberikan daftar lengkap huruf Ibrani dari yang tertua. Alih aksara tidak menggunakan ejaan
internasional namun dengan ejaan yang Indonesia yang sederhana saja.
Pada awalnya penulisan menggunakan gambar seperti gambar matahari untuk konsep hari,
terang, dll. Sampai suatu ketika seorang juru tulis kuno menyadari bahwa suatu bahasa dapat
disederhanakan dengan meminjam huruf pertama dari sebuah gambar. Dari situlah berkembang
huruf semit kuno, yang pada akhirnya berkembang ke seluruh dunia (kecuali Jepang dan Cina).

Huruf Semit Kuno :

Ibrani kuno melihat dunia mereka berbeda dari yang kita lakukan dalam kita abad 21.Setiap
huruf yang digunakan untuk membentuk sebuah kata adalah sebuah kalimat dalam dirinya
sendiri. Dengan mempelajari kata-kata melalui huruf, yang lebih penuh makna Ibrani dapat
dilihat.
Makna tiap huruf Ibrani adalah sebagai berikut :
Alef (gambar kepala sapi ternak)
Beth (rumah)
Gimmel (kaki)
Daleth (pintu)
He (dia menunjuk)
Waw (pasak)
Zayin (cangkul)
Kheth (dinding)
Teth (keranjang)
Yod (tangan)
Kaf (telapak tangan)
Lamed (tongkat)
Mem (air)
Nun (benih)
Samekh (duri)
Ayin (mata)
Pe (mulut)
Tsadi (sisi/ samping)
Qof (matahari setengah/ terbit)
Resh (kepala)
Shin (gigi)
Thaw (tanda target)

Alef & Beth

Huruf pertama alef (Ibrani adalah dibaca dari kanan ke kiri) adalah, sebuah gambar
lembu.Huruf kedua, beth, adalah gambar dari tenda atau rumah tempat tinggal keluarga. Beth
memiliki arti keluarga. Kata diatas berarti yang kuat dari keluarga AYAH (AV/AB).

Alef & Mem


Kata ini juga dimulai dengan alef yang berarti kuat Huruf kedua adalah mem berarti air.
Kata ini berarti air yang kuat. Orang ibrani membuat lem dengan merebus kulit binatang dalam
air. Seperti kulit rusak cairan kental yang lengket yang terbentuk pada permukaan air. Cairan
kental ini telah dihapus dan digunakan sebagai agen pengikat air yang kuat. Kata ini berarti
orang yang mengikat bersama-sama keluarga IBU (EM/AME).

Alef & Kheth


Kata ini juga dimulai dengan alefyang berarti kuat. Huruf kedua adalah kheth, sebuah
gambar dinding. Kata Kheth berarti dinding yang kuat atau penghalang kuat. Konsep Ibrani
dinding adalah setiap hambatan, vertikal atau horisontal. Kata ini berarti orang yang bertindak
sebagai penghalang untuk melindungi keluarga SAUDARA (AKH).

Beth & Nun


Kata ini diawali dengan Beth yang berarti tenda. Karena tenda adalah rumah keluarga, huruf
ini juga berarti keluarga. Huruf kedua adalah Nun, gambaran tentang sebuah benih. Benih
adalah kehidupan generasi baru yang akan tumbuh dan menghasilkan generasi baru benih,
melanjutkan garis generasi ke generasi. Kata ini berarti orang yang meneruskan garis keturunan
keluarga ANAK (BEN).
================================
We Shalom Alekhem

10 Hukum TUHAN
BAGIAN KEDUA
Syalom Alekhem
Para pembaca dipersilahkan mengadakan pembacaan karangan ini dengan rela hati, dan
penuh minat, lagi pula menaruh kemurahan hati, andai kami sendiri, walaupun sedapatdapatnya mengusahakan terjemahannya, kurang teliti menyalin beberapa kalimat. Sebab segala
sesuatu tidak sama daya dan artinya kalau dibaca dalam bahasa aslinya, yaitu Ibrani, atau
diterjemahkan ke dalam bahasa lain, dan tidak saja karangan ini saja, tetapi juga Kitab Taurat
sendiri, Kitab Para Nabi dan kitab-kitab lain itu tidak kecil perbedaannya, apabila orang
membaca dalam bahasa aslinya.

Kutipan dari Pengantar Yesus bin Sirakh, yang menyinggung proses penerjemahan buku tersebut
ke dalam bahasa Yunani. Sekaligus dinyatakan manfaat membaca Alkitab dalam bahasa aslinya,
karena setiap terjemahan walaupun seteliti mungkin tidak dapat mengungkapkan segala
sesuatu yang ada dalam aslinya tanpa perbedaan apapun.
Alkitab (Tanakh) aslinya ditulis dalam bahasa Ibrani dan Aram (Ezra 4:8-6:18; 7:12-26, Yeremia
10:11, Daniel 2:4-7:28). Dalam Bahasa Ibrani, kedua bahasa ini disebut Ivrith ( ) atau
Yehudit/Bahasa Yehuda ( Raja-Raja 18:26) dan Aramith/Bahasa Aram ( Daniel
2:4)
Dalam Alfabet Ibrani-1 telah dibahas secara singkat. Dibagian ini akan ditunjukkan daftar
perkembangan huruf Ibrani :
Huruf Semit kuno telah berkembang bentuknya menjadi lebih sederhana dan dipakai secara luas
untuk bahasa-bahasa Kanaan, Ibrani, Aram, Moab, Edom, dan sekitarnya. Saat ini huruf ini
bisasa disebut Paleo Hebrew. Dalam huruf inilah Taurat ditulis dan sistem penulisan ini dipakai
sampai zaman pembuangan.

Setelah pembuangan, orang Ibrani mengadopsi bentuk persegi dan huruf ini dipakai sampai saat
ini baik untuk penulisan Kitab Suci Ibrani maupun penulisan umum.

Dalam perkembangannya ada juga model huruf Ibrani yang dinamakan Rashi, huruf ini biasa
digunakan untuk catatan kaki/komentar teks.

Ada juga sistem menulis cepat/kursif yang disebut rahut ktav (tulisan mengalir). Berawal dari
huruf Ibrani Persegi yang ditulis dengan lebih cepat dan efisien. Mengalami banyak
perkembangan dan akhirnya menjadi baku seperti yang dipakai saat ini :

====================================
We Shalom Alekhem
BAGIAN KETIGA
Syalom Alekhem
Para pembaca dipersilahkan mengadakan pembacaan karangan ini dengan rela hati, dan
penuh minat, lagi pula menaruh kemurahan hati, andai kami sendiri, walaupun sedapatdapatnya mengusahakan terjemahannya, kurang teliti menyalin beberapa kalimat. Sebab segala
sesuatu tidak sama daya dan artinya kalau dibaca dalam bahasa aslinya, yaitu Ibrani, atau
diterjemahkan ke dalam bahasa lain, dan tidak saja karangan ini saja, tetapi juga Kitab Taurat
sendiri, Kitab Para Nabi dan kitab-kitab lain itu tidak kecil perbedaannya, apabila orang
membaca dalam bahasa aslinya.
Kutipan dari Pengantar Yesus bin Sirakh, yang menyinggung proses penerjemahan buku tersebut
ke dalam bahasa Yunani. Sekaligus dinyatakan manfaat membaca Alkitab dalam bahasa aslinya,
karena setiap terjemahan walaupun seteliti mungkin tidak dapat mengungkapkan segala
sesuatu yang ada dalam aslinya tanpa perbedaan apapun.

Alkitab (Tanakh) aslinya ditulis dalam bahasa Ibrani dan Aram (Ezra 4:8-6:18; 7:12-26, Yeremia
10:11, Daniel 2:4-7:28). Dalam Bahasa Ibrani, kedua bahasa ini disebut Ivrith ( ) atau
Yehudit/Bahasa Yehuda ( Raja-Raja 18:26) dan Aramith/Bahasa Aram ( Daniel
2:4).
Selama 2.500 tahun, bahasa Ibrani hanya dipakai untuk mempelajari Alkitab dan Mishnah (teks
susunan para Ravi Talmud) saja, karena bahasa yang digunakan adalah Bahasa Ibrani. Bisa
dikatakan bahasa ini pada mula-mula merupakan bahasa liturgis saja (meskipun sebenarnya
sudah digunakan oleh bangsa-bangsa Timur Tengah seperti Kanaan, Phunisia, Amori, dan
Yebus). Tetapi pada akhir abad ke-19 dan permulaan abad ke-20, bahasa ini lahir kembali
menjadi sebuah bahasa sejati dengan para penuturnya.
Berikut daftar dan pembahasan singkat Huruf Ibrani yang lazim dipakai oleh para Juru Tulis
Alkitab Ibrani. Transliterasi yang digunakan adalah transliterasi yang sederhana saja (bukan
ejaan ilmiah yang menggunakan huruf latin lengkap atau ejaan Inggris).

Semua huruf Ibrani adalah huruf mati semua (konsonan saja dan tanpa vokal) yang ditulis dari
kanan ke kiri seperti huruf Arab.
Contoh :
Latin
Sykr
Lmym

Ibrani

Semua huruf Ibrani ditulis dari ujung kiri atas kecuali huruf teth ( )yang dimulai dari tengah,
dalam daftar diatas huruf shin ( )penulisannya dari kanan atas.
Pada dasarnya huruf Ibrani memenuhi sebuah bujur sangkar, namun ada juga yang setengah
persegi (), ada yang kecil (), ada yang melampaui garis (), ada yang setengah persegi
dan melampaui garis ().
Ada 5 huruf yang memiliki bentuk berbeda apabila mereka berada di akhir kata yaitu : kaf sofit (
), mem sofit (), nun sofit (), pe sofit (), dan Tsadi sofit ().
Ada 6 huruf yang memiliki 2 macam pengucapan, namun sekarang hanya tinggal 3 huruf saja
yang memiliki pengucapan berbeda. Meskipun begitu, tanda dagesh (titik ditengah huruf) tetap
harus ada. Huruf-huruf tersebut adalah :
Beth
Gimmel
Daleth
Kaf
Pe
Thaw

=B
=G
=D
=K
=P
= TH

=V
=G
= D
= KH
=F
= TH

Dari daftar diatas dapat dilihat dengan jelas huruf-huruf yang memiliki pengucapan ganda.
Huruf-huruf ini dapat dihafal dengan rumus singkatan yaitu begadkefath.
Huruf Shin ( )memiliki 2 macam ucapan tergantung titik yang mengikutinya, bila titiknya dikiri
( )maka diucapkan sebagai S dan bila titiknya di sebelah kanan ( )maka diucapkan sebagai SY.
Huruf Alef ( )dan Ayin ( )dalam Ibrani Modern ucapannya tidak dibedakan, namun dalam
transliterasi ke dalam hruf latin harus dibedakan karena beda tanda beda arti. Huruf Alef ()
dilambangkan sebagai koma diatas ( ) dan huruf Ayin ( )sebagai koma terbalik diatas ( ).
Huruf Samekh/S ( )dengan Shin/SH dengan titik di sebelah kiri ( )sama-sama diucapkan S,
meskipun dalam transliterasi dibedalan.
Huruf Teth/T ( )dan Thaw/TH ( )sama-sama diucapkan T, meskipun dalam transliterasi
dibedakan.
Huruf Kheth ( )dan Kaf tanpa dagesh / titik tengah ( ) & juga sama-sama diucapkan KH.

Tidak ada perbedaan antara huruf besar dan huruf kecil.


Berhati-hatilah dengan huruf yang mirip.


Pada mulanya Alkitab Ibrani ditulis dalam huruf mati saja dan tanpa jarak antar kata (spasi).
Huruf yang hanya terdiri dari konsonan saja sangat sulit dibaca apalagi tidak ada garis
pemisahnya.
Contoh :
ShLWM membacanya Shalom
LHYM membacanya Elohim
DNY membacanya Adonai
ShMYM membacanya Shamayim
Kejadian 1:1 dalam Bahasa Indonesia apabila ditulis seperti cara tulis Alkitab Ibrani akan
menjadi seperti ini:
PDMLNYLLHMNCPTKNLNGTDNBM
Sangat sulit dibaca kan???, dan bila diberi akan spasi menjadi :
PD MLNY LLH MNCPTKN LNGT DN BM
yang akan dibaca : PaDa MuLaNYa ALLaH MeNCiPTaKaN LaNGiT DaN BuMi
Bagi pembaca Indonesia masalah menyisipkan VOKAL diantara KONSONAN mungkin hal ini
agak mudah, namun bila tidak benar-benar menguasai bahasa Indonesia dengan baik, maka hal
ini akan sangat sulit sekali. Demikian juga dalam teks asli Ibrani yang tidak dipisah spasi dan
hanya terdiri dari huruf mati saja tanpa adanya vokal. Memang dahulu orang-orang sangat
terlatih dalam Bahasa Ibraninya sehingga mereka mudah saja dalam membacanya. Namun hal itu
tidak berlaku bagi mereka yang tidak mengerti bahasa Ibrani, jangankan memahami, membaca
saja sudah sangat kesulitan, apalagi saat Bahasa Ibrani terdesak dengan bahasa-bahasa lain yang
lebih dominan dipakai masyarakat luas sebagai bahasa pergaulan di Palestina Kuno seiring
pergantian penguasa (Yunani, Aram, Latin, dll).
Namun kita perlu bersyukur sebab berkat kerja keras para Masora (Ahli Kitab), Alkitab Ibrani di
rapikan dengan memberi jarak antar kata dan menambahi dengan tanda yang menandai
pengucapan vokal. Perkembangan dari kasus ini dijelaskan di bawah ini :
Dalam perkembangannya huruf yang hanya terdiri dari konsonan saja sangat sulit dibaca, karena
satu tulisan bisa dibaca menjadi beberapa kata, misalnya ( )dapat dibaca Yom (hari) atau Yam
(laut) namun seperti solusi dalam bahasa Aram yang menggunakan konsonan yang lemah
bunyinya untuk menggantikan vokal, bahasa Ibrani juga demikian. Daftar huruf-huruf yang
dipakai adalah sebagai berikut :

Contoh : Kata Bila tertulis dibaca Yom (hari) dan Bila tertulis dibaca Yam (Laut)
Namun masih terdapat kesulitan karena setiap huruf mewakili lebih dari satu vokal, bahkan
kadang huruf-huruf ini dapat menjadi vokal dan kadang menjadi konsonan. Masalah ini benarbenar menyulitkan. Untuk menciptakan huruf vokal baru sangat tidak mungkin dan penyisipan
vokal bisa menjadi masalah dari segi teologis. Maka Para Masora (Juru Tulis Perjanjian Lama)
pada akhirnya menciptakan tanda vokal yang berupa titik dan strip yang mewakili ucapan vokal,
yang ditempatkan di sekitar huruf-huruf dalam Kitab Suci tanpa mengganggu kesucian hurufhuruf tersebut. Tanda-tanda itu menunjukkan pengucapan aksen dan vokal agar memudahkan
pembacaan terutama bagi mereka yang tidak menguasai bahasa Ibrani.
Ada 3 sistem tanda vokal yang dipakai dalam penulisan Kitab Suci Ibrani, namun yang akhirnya
mendominasi dan paling banyak dipakai adalah sistem Tiberian. Tanda-tanda tersebut adalah
sebagai berikut :

penulisan nama tanda baca diatas menggunakan sistem huruf Latin lengkap)
Contoh Penempatan dalam Huruf
(huruf lamed sungutnya dimodel agak lain) :

Berikut ini pembahasan singkat tentang tanda ucapan vokal (niqqud) dari Tiberias tersebut :

Catatan :
Semua tanda berada tepat di bawah huruf , ,, kecuali Kholem (o panjang) yang ada di atas
kiri huruf ,, pada huruf setengah persegi atau hanya memiliki satu tiang saja, tanda vokal
berada tepat di bawah tiangnya , ,,
Khusus kaf final ( )penempatan tandanya yaitu : ( )Kha

( )Ka ( )
Kh (Mati)

Tanda ( ) memiliki dua pengucakan yaitu A panjang dan O (seperti dalam kata polos). Namun
lebih sering sebagai A panjang. Dalam suku kata tertutup (yang berakhir dengan huruf mati atau
huruf yang tidak dibunyikan) tidak pernah mendapat vokal panjang. Sehingga qamets
diucapkan sebagai qamets-khatuf dalam suku kata tertutup yang tidak mendapat tekanan
(bandingkan dalam bahasa Jawa, hanacaraka, meskipun tertulis a, namun dibaca seperti huruf
O dalam kata polos).

Contoh :
= dibaca Qorban bukan Qareban karena suku kata tertutup tidak pernah mendapat vokal
panjang, jadi diucapkan sebagai vokal pendek (O bukan A).
================
TANDA MAQQEF ( ) / hubung berguna untuk menghubungkan 2 kata atau lebih dan dalam
pengucapannya kata tersebut menjadi satu kata, jadi tekanan kata ada pada suku kata terakhir,
dan kata yang depan tidak mendapat penekanan dalam pengucapan karena kata yang digabung
dianggap sebagai satu kata, namun tanda hubung ini tidak boleh digunakan untuk memisahkan
kata di akhir baris seperti dalam bahasa Indonesia.
Contoh :

Dalam bahasa Ibrani Modern, tanda maqqef sering ditempatkan ditengah kata seperti dalam
huruf latin.
-
===========================
VOKAL HOMOGEN
Ada dua jenis tulisan dalam bahasa Ibrani, yaitu tulisan lengkap dan tidak lengkap. Tulisan
lengkap apabila terdiri dari tanda vokal dan huruf mati yang memandai bunyi vokal (konsonan
yang menandai vokal inilah yang disebut vokal homogen), sedangkan tulisan tidak lengkap
apabila tanda vokal tidak bersama dengan vokal homogennya.
Contoh :
Huruf Waw ( ) homogen dengan tanda vokal O dan U.
Huruf Yod ( ) homogen dengan tanda vokal I dan E.
Dalam kasus ini huruf Waw atau Yod tidak dianggap sebagai vokal, tetapi membisu sambil
memperpanjang bunyi pada vokal homogennya.
Contoh :
= Me (Bukan Mey)
= Me (Bukan Mey)
= Mi (Bukan Miy)
= Mo (Bukan Mow)
= Mu (Bukan Muw)
Tetapi :
= May (Bukan Ma)
= May (Bukan Ma)
= Moy (Bukan Mo)
= Miw (Bukan Mi)
= Mew (Bukan Me)

Pengecualian :
Susunan huruf ( ) meskipun tertulis...ayw namun tetap diucapkan sebagai...aw.
Contoh :
= Yadaw
========================
TANDA SHEWA ( ):
Shewa bersuara e (pada kata Perangko)

Shewa dibawah huruf pertama selalu bersuara.

( ) Dibaca Periskila bulan Priskila

Shewa dibawah huruf bertitik tengah selalu bersuara. ( ) Dibaca saattero

Shewa dibelakang huruf vokal panjang selalu bersuara. ( ) Dibaca remelan bukan
remlan karena di depannya ada vokal panjang ()

Di bawah huruf yang sama dengan huruf dibelakangnya selalu bersuara. ( ) dibaca
halelu (bukan hallu)

Shewa tidak bersuara

Dibawah huruf tidak bertitik tengah atau dibelakang vokal pendek ( ) Dibaca
saanro

Shewa di huruf paling belakang selalu tidak bersuara. (


) Lamekh

Dalam huruf selain Kaf Final ( )atau bila ada 2 shewa berturut-turut di belakang, shewa
biasanya tidak ditulis, kecuali kalau ada 2 shewa di belakang secara berturut-turut.
Bila ada dua shewa berturut-turut dibelakang kata maka keduanya tidak bersuara. ( )
Qatalt
Bila ada dua shewa berturut-turut di tengah kata maka shewa yang depan tidak bersuara dan
shewa yang belakang bersuara. ( ) Qatalthenah (he dibelakang tanpa titik tengah tidak
diucapkan).
Huruf tenggorokan (heakhrea) tidak pernah mendapat shewa biasa tetapi shewa gabungan dan
diucapkan sangat pendek (lihat juga dalam daftar tanda vokal diatas). Tanda-tanda ini hanya
muncul dalam huruf tenggorokan.

==============================
DAGESH ( ) Berupa Titik Di Tengah Huruf ( )

Dagesh qal ( , atau , sering juga disebut sebagai Dagesh Lene = dagesh
lemah, atau dengan kata lain titik lemah yang menentang titik kuat pada bagian
berikutnya).

Dagesh sebagai titik pengeras hanya dimiliki 6 huruf begahkefath (singkatan dari beth,
gimmel, daleth, kaf, pe dan thaw). Apabila huruf begahkefath mendapat titik pengeras di
dalamnya, maka huruf itu akan diucapkan secara keras V menjadi B. Namun saat ini hanya 3
huruf saja yang mengalami perubahan bunyi saat mendapat dagesh yaitu beth (V & B), kaf (K &
KH) dan pe (F & P), lihat keterangan diatas tentang 6 huruf begadkefat.
Di huruf begahkefath, dagesh dipakai di awal kata apabila kata sebelumnya berakhir dengan
suku kata tertutup (huruf mati).

= beth di kata kedua berdagesh karena kata sebelumnya berakhir dengan huruf mati.
Namun bila berakhir dengan suku kata terbuka (vokal /huruf hidup /konsonan yang berfungsi
sebagai vokal) maka huruf begahkefath tidak mendapat dagesh.

= Thaw tidak berdages karena kata sebelumnya berakhir dengan vokal homogen.
Contoh Lain :

= Bekhayil

= Lo Vekhayil
Pengecualian :

= Adonay Gadol
Huruf Gimmel tetap berdagesh karena didahului konsonan/ vokal yang tidak homogen.

Dagesh Hazaq ( , titik kuat yaitu dagesh dobel, atau , sering disebut
sebagai dagesh forte) dapat ditempatkan di hampir semua huruf, ini menunjukkan
rangkap (dua kali lipat).

Dagesh sebagai titik penduakalian / pendobel huruf. Saat huruf Ibrani seharusnya dobel tidak
ditulis 2 kali namun hanya satu kali saja dan diberi titik tengah yang artinya huruf ini didobelkan.
Dapat dipakai dalam semua huruf termasuk huruf begahkefath kecuali dalam huruf tenggorokan
dan Resh (heakhrea singkatan dari he, alef, kheth, resh dan ayin). Contoh :
Massa

Cara membedakan dagesh dalam huruf begahkefath apakah berfungsi sebagai titik pengeras
atau sebagai titik penduakalian.

Titik pengeras tidak pernah didahului oleh vokal atau shewa yang bersuara. ()
diucapkan sambas bukan sambbas dan bukan juga samvvas.

Titik penduakalian tidak pernah terdapat di awal kata. ( ) diucapkan bara bukan
bbara dan bukan juga vvara.

Bila dibelakang vokal ada huruf begahkefath dengan dagesh, berarti huruf tersebut
diduakalikan sekaligus dikeraskan, karena tidak mungkin huruf yang lembut (v, kh, f)
didobelkan. ( ) diucapkan sabbas bukan savvas dan bukan juga sabas.

========================
TANDA MAPPIQ ( ) PADA HURUF HE
v Huruf He ( )diakhir kata apabila bertanda titik ( )diucapkan h apabila tidak bertanda titik (
)maka tidak diucapkan dan hanya menandai bahwa kata tersebut berakhir dengan vokal
panjang ( / /) . Meski tidak diucapkan namun harus tetap dituliskan dalam trasliterasi.
Contoh :

= Galah

= Goleh

= Goleh


= Galoh
harus dibaca Malka
harus dibaca Malkah
===========

Huruf waw yang berdagesh ( )memiliki banyak ucapan, bisa berupa vokal U panjang
atau bisa dobel w (WW) atau bisa juga huruf o bila bertitik diatasnya (). Perlu
diperhatikan dengan baik jangan sampai tertukar baik antara huruf U dan WW ataupun
antara huruf O denganOW atau dengan ucapan WO.
= Lowweh
= Luh
= Loh
= Lowwah
= Loweh

===============

Bahasa Ibrani diucapkan dengan tekanan pada suku kata terakhir. Namun dalam kasus
segolata (ada dua vokal e berturut-turut, maka tekanan kata pada suku kata kedua dari
belakang). Misal : Melekh (raja), Khesed (kasih setia).

Tanda meteg ( ) menandai tekanan sampingan dalam sebuah kata Ibrani, namun
tekanan utama tetap pada suku kata terakhir atau kedua dari belakang, ditempatkan di
sebelah kiri tanda vokal. Contoh : ( = )Kal + Addim karena terhubung dengan
garis maqqef maka dianggap 1 kata jadi diucapkan kol-adim (Qamets yang mewakili a
panjang menjadi Qamets-Khatuf karena penekanan pada suku kata terakhir). Tapi bila
diberi tekanan (tanda meteq) ( ) akan dibaca Kal-addim. Contoh lain :
dibaca Khokhmah bukan Khakhemah, tapi bila terdapat tanda meteg ( ) maka
diucapkan Khakhemah.

Titik (sof pasuf = ) selalu diikuti silluq ( ) () . Bentuk silluq = bentuk meteg.

Titik Koma ( = atnakh) ()

Koma ( = zaqef qaton) ( )

v TANDA RAFE ( ) adalah sebuah tanda garis kecil diatas konsonan untuk menandai huruf
begadkefath yang tidak berdagesh (kebalikan dari dagesh) ( ), juga untuk menandai
huruf alef dalam kasus khusus ( ), juga dipakai dalam huruf he ( )di akhir kata yang tidak
diucapkan. Namun Hal ini tidak lagi ditemukan dalam bahasa Ibrani, tetapi masih mungkin
kadang-kadang terlihat dalam bahasa Yiddish dan Ladino. Dalam kebanyakan cetakan Alkitab
Ibrani tanda ini tidak dicantumkan, meski beberapa masih mencantumkan.
v Tanda khusus yang hanya dipakai dalam Ibrani Yiddish ( ) , dobel waw, dobel yod,
waw yod dan yod-yod-patakh. Dipakai sebagai simbol khusus dan sebagai singkatan nama
TUHAN (YHWH) dan dalam kasus lain (YAH YAHWEH disingkat YY).
v KETIV dan QERE. Dalam naskah yang suci, huruf yang tertulis tidak boleh diubah sama
sekali meskipun terjadi kesalahan penulisan. Dalam kasus ini, kata dimana terjadi kesalahan
penulisan, diberi tanda lingkaran masora / lingkaran kecil diatasnya yang menandakan ada
bacaan yang benar di pinggir halaman atau disampingnya. Teks yang tertulis disebut ketiv
(tertulis) dan bacaan yang benar di pinggir disebut qere (terbaca)
Contoh : Mazmur 5 : 9

v Dalam beberapa cetakan Alkitan Ibrani tanda ucapan vokal yang benar langsung dimasukkan
ke dalam naskah, meskipun terdapat kekeliruan dalam penyalinan, jadi naskah diatas akan
tertulis sebagai berikut :

v Ada juga model-model yang lain, namun pada dasarnya fungsinya sama saja. Dalam Alkitab
Ibrani, tanda lingkara masora juga menandai apabila naskah tersebut memiliki catatan khusus.
Namun ini hanya untuk cetakan yang mencantumkan varian-varian dalam naskah-naskah kuno
bagi para pakar, ilmuan sebagai bahan studi perbandingan.
QERE TETAP
v Setelah kembali dari pembuangan orang Israel sangat takut kepada TUHAN, maka untuk
mencegah penyebutan nama TUHAN (YHWH) dengan sembarangan dan untuk lebih
menghormati nama-Nya maka dalam bacaan Kitab Suci Ibrani, nama TUHAN (YHWH) tidak
diucapkan YAHWEH tetapi diucapkan ADONAY (Tuhanku) atau HASYEM (
= The
Name / Sang Nama). Karena nama TUHAN (YHWH) begitu sering muncul dalam Kitab Suci,
maka juru tulis merasa tidak perlu untuk memberi tanda lingkaran masora untuk menunjukkan
bacaannya. Dan ini ditetapkan sebagai qere tetap. Meski begitu, para masora memasukkan vokalvokal dalam kata ADONAY ( )ke dalam huruf YHWH (), sehingga tertulis ( )atau
disingkat (). Perhatikan bahwa ( ) tidak dapat berada dalam huruf selain huruf tenggorokan,
sehingga di bawah huruf yod menjadi shewa saja ( ) . Namun apabila kata sebelum atau
sesudah nama TUHAN (YHWH) adalah ADONAY, maka nama TUHAN (YHWH) diucapkan
ELOHIM. Misal :
Tidak diucapkan Adonay Adonay, tetapi Adonay Elohim. Sehingga nama TUHAN (YHWH)
dalam penulisannya menjadi :
atau
Karena ditambahkan tanda vokal dalam kata Elohim.
v Tapi nama TUHAN (YHWH) tertulis singkat ( = )YAH, tidak dibaca ADONAI atau
ELOHIM tetapi tetap YAH, contoh : ( = ) halelu-Yah bukan halelu-ADONAI.
v Namun qere tetap ini sering dilupakan oleh sarjana Kristen yang membaca apa adanya
vokal-vokal dalam nama TUHAN (YHWH) dengan ucapan YEHOWAH dan YEHOWIH
sehingga muncul istilah Jehovah (Inggris), Yehuwah (Jawa), Jahowa (Batak). Sesuatu kesalahan
yang seharusnya tidak boleh terjadi, mengingat kesalahan ini sangat fatal karena menyangkut
nama TUHAN (YHWH).
v Khusus kata Yerusalem meskipun tertulis (
= ) Yerusyalami namun orang biasanya
mengucapkannya sebagai Yerusyalayim (
) , inilah alasannya kenapa dalam naskah Alkitab
Ibrani tertulis Yerusyalami. Namun dalam bagian Kitab yang tertulis dalam Bahasa Aram
misalnya Daniel 5:2 yang tertulis
( Yerusyelem) tetap diucapkan sebagaimana mestinya.
v Dalam kasus-kasus tertentu apabila patakh
( ) di akhir kata didahului huruf tenggorokan, karena mendapat tekanan dalam pengucapan,
maka patakh akan maju dan mendahului huruf tenggorokan itu dalam pengucapannya. (disebut
furtive patakh)

dibaca ruakh (roh) bukan rukha


dibaca masyiakh (mesias) bukan masyikha

dibaca mizbeakh (mesbah) bukan mizbekha
v Untuk penulisan huruf-huruf yang tidak ada dalam Huruf Ibrani Standar, dipakai gabungan
huruf :

= Obaja (ovadyah) Obaja 1:1

= Sefaca (syefatyah) 2 Samuel 3:4
Namun ada pula yang memakai geresh disamping huruf vokal. Dalam tanda melodi berbentuk (
), namun hanya dipakai untuk bahasa Inggris dan Arab.

========================================
We Shalom Alekhem
BAGIAN KEEMPAT
ANGKA IBRANI

Setiap huruf Ibrani menyatakan angka. Hal ini dapat digunakan untuk menyatakan jumlah,
seperti orang-orang Romawi yang menggunakan sebagian dari huruf Latin (I, V, X, L, C, M)
untuk menunjukkan angka. Alef sampai Yod punya nilai 1 sampai 10. Yod sampai Qof punya
nilai 10 sampai 100. Qof sampai Thaw punya nilai 100 sampai 400. Huruf-huruf dengan bentuk
diakhir kata (bentuk final) ada yang mengartikan 500 sampai 900 dan ada pula yang
mengartikannya sebagai angka yang sama dengan bentuk standarnya.
Angka 11 akan ditulis sebagai Yod-Alef, angka 12 ditulis Yod-Beth, angka 21 ditulis Kaf-Alef,
angka Taurat (Thaw-Waw-Resh-He) akan menunjukkan angka 611, dll.
Satu-satunya pengecualian pada pola ini adalah angka 15 dan 16, yang jika dituliskan sebagai
10+5 atau 10+6 (Yod-Waw) akan menjadi suatu nama TUHAN (15=Yod-He= = Yah, yaitu
singkatan dari nama TUHAN YAHWEH dan 16=Yod-Waw, yaitu salah satu singkatan khusus
untuk nama TUHAN), jadi 15 ditulis Teth-Waw (9+6) dan 16 ditulis Teth-Zayin (9+7).
Huruf-huruf selalu relevan; huruf-huruf secara sederhana menambahkan menentukan total nilai.
nomor 11 dapat ditulis sebagai Yod-Alef, Alef-Yod, He-Waw, Dalet-Dalet-Gimmel atau
kombinasi lain dari huruf-huruf itu.
Karena sistem melambangkan nilai ke dalam huruf, jadi setiap kata mempunyai makna. Sebagai
contoh, Torah (Thaw-Waw-Resh-He) punya nilai 611 (400+6+200+5). Geometri ini dalam
kepercayaan Yahudi dipakai untuk melambangkan arti tersembunyi dari nilai suatu kata. sebagai
contoh, nomor 18 sangat signifikan, karena bermakna Khai (Khet-Yod), yang berarti hidup.
Huruf Waw berarti 6, namun karena terpengaruh sistem angka modern, oleh karena itu www
ditafsirkan 666! Jelas ini suatu kesalahan karena pada kenyataannya sistem angka Yahudi tidak
dibaca dengan cara itu. Huruf itu harus dibaca dengan menjumlahkannya. Jadi Waw-Waw-Waw
tidak berarti enam seratus enam puluh enam, kesalahan ini sama sama saja bila kita mengatakan
bahwa angka Romawi III adalah seratus sebelas padahal sebenarnya 3. Nilai dari Waw-WawWaw di Yahudi adalah 6+6+6=18 > Khay=Hidup (Khet-Yod), WWW memiliki makna hidup!
Angka 666 memang ada dalam nubuat Kristen tentang antikris, namun dalam kasus ini tidak
dimaknai secara benar.

Contoh nyata dari angka 666 dalam kitab Wahyu adalah Kaisar Nero yang membakar kota Roma
dan memfitnah umat percaya. ( )dalam bahasa Ibrani Neron Qesar
Nun
Resh
Waw
Nun
Qof
Samekh
Resh
Jumlah

50
200
6
50
100
60
200 +
666

Anda mungkin juga menyukai