TuBes Rekmod Tamba (15012053) Mario (15012083)
TuBes Rekmod Tamba (15012053) Mario (15012083)
15012012
Disusun Oleh:
Kelompok 17
Kristian Martua Tamba
15012053
Mario Hartono
15012083
15012083
Dosen 2,
195805041984031001
196905081997021001
KATA PENGANTAR
Penulis
COVER............................................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................................ii
KATA PENGANTAR.....................................................................................................iii
DAFTAR ISI..................................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................................v
DAFTAR TABEL...........................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................1
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................1
1.2 Tujuan..................................................................................................................2
1.3 Ruang Lingkup....................................................................................................3
1.4 Sistematika Penulisan..........................................................................................3
BAB II METODOLOGI.................................................................................................4
2.1 Tahap Studi..........................................................................................................4
2.2 Standar Perencanaan Teknis................................................................................6
BAB III PROYEKSI DEMAND.....................................................................................9
3.1 Metoda Proyeksi..................................................................................................9
3.2 Proyeksi Pergerakan Barang (Kargo & Kontainer).............................................9
BAB IV DESAIN FASILITAS SISI DARAT...............................................................15
4.1 Panjang Dermaga...............................................................................................16
4.2 Container Yard...................................................................................................21
4.3 Container Freight Station..................................................................................26
4.4 Peralatan Bongkar Muat....................................................................................29
BAB V KELAYAKAN EKONOMI..............................................................................34
5.1 IRR....................................................................................................................34
5.2 BCR...................................................................................................................34
5.3 NPV...................................................................................................................34
BAB VI LAYOUT PELABUHAN...............................................................................35
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................36
Yongky Sanjaya 15012004
Mario Hartono 15012083
1.2 Tujuan
Tujuan pada tugas besar ini adalah :
1.
2.
2.
3.
4.
Pertumbuhan ekonomi
Kelestarian lingkungan
Keselamatan pelayaran
2.
Pelabuhan
harus
mempertimbangkan
pencapaian pengguna
Kristian Martua Tamba 15012053
Mario Hartono
15012083
kemudahan
4.
5.
yang
dimaksud
adalah
biaya
untuk
pembangunan,
dari
penerimaan
pelabuhan
dan
sesedikit
mungkin
Kriteria
indikasi
awal
pembang
unan,
2.
Hal-hal yang dilakukan pada tahap studi ini meliputi studi pustaka, pengumpulan
data, analisis data, dan perencanaan pengembangan pelabuhan. Untuk lebih
jelasnya, dapat dilihat pada Gambar 2.1
2)
Demand
pelabuhan
adalah
porsi
surplus
demand
yang
c.
d.
Sedangkan prinsip dalam menentukan tata letak pelabuhan dari sisi darat (land
side) adalah memfasilitasi pergerakan demand yang ada, baik itu demand muat
maupun demand bongkar.
e.
dengan
keberadaan
pelabuhan
yang
direncanakan.
Dengan
10
Proyeksi arus peti kemas Pelabuhan Banjarmasin dilakukan dengan umur rencana
40 tahun. Akan dilakukan analisis persamaan regresi-berganda. Berikut ini bentuk
umum dari persamaan tersebut.
Y = A+B1 X 1 + B2 X 2++Bn X n
Dengan
Y
11
12
Bisa juga menggunakan Option Data kemudian pilih Data Analysis untuk
mendapatkan nilai R2 dan data lain yang berguna
13
Setelah itu kita rangkum semua kombinasi yang didapat menjadi 1 buah tabel dan
kita tentukan kombinasi yang paling cocok
Tabel 3.5 Kombinasi Persamaan
yi = + 1 x1i + 2 x 2i + ...+ k x ki + i
Dari kombinasi 4, kita dapat kan persamaan berikut
Persamaan
14
15
16
2) Halaman dermaga yang cukup lebar untuk keperluan bongkar muat barang.
Barang yang akan dimuat disiapkan di atas dermaga dan kemudian diangkat
dengan crane untuk masuk ke kapal. Demikian pula pembongkarannya
dilakukan dengan crane dan barang diletakkan di atas dermaga yang kemudian
diangkat ke gudang.
3) Tersedia jalan dan halaman untuk pengambilan/pemasukan barang dari dan ke
gudang serta fasilitas untuk reparasi.
17
18
= 1647247,123 TEUs
= 360 hari/tahun
= 21 jam/hari
= 70%
e. Asumsi yang diambil: Produktivitas crane per jam untuk tahun 2054 = 25
TEUs/crane/hour
f. Produktivitas crane per hari untuk tahun 2054
= Jumlah efektif kerja dalam satu hari x produktivitas crane per jam
= 21 jam x 25 TEUs/crane/hour
= 525 TEUs/crane/day
g. Jumlah crane per hari di tahun 2054
= Bongkar muat container per tahun/jumlah efektif hari kerja/produktivitas
crane per hari
= 8,7 crane / hari = 9 crane / hari
h. Panjang kapal untuk container
Sesuai dengan Standar Kinerja Utilisasi Dirjen Perhubungan Laut tahun 1999,
panjang kapal container adalah sebagai berikut:
Panjang kapal container = jumlah crane per hari x 100 m BOR
Panjang kapal container =
9 x 100
70
= 1285,714 m
i. Dari panjang dermaga yang telah kita hitung di atas, kita juga dapat
menentukan jumlah kapal yang akan melayani pelabuhan ini. Beberapa jenis
kapal beserta karakteristiknya dapat dilihat pada tabel berikut ini.
19
20
21
22
Petak untuk menampung petikemas ekspor yang datang dari luar pelabuhan,
dari CFS, dari depot petikemas atau dari bengkel reparasi dan akan dimuat ke
kapal disebut Marshalling Yard Outbound.
23
Dimana:
AT
ATEU : Luas yang dibutuhkan per petikemas (TEUs). Nilai dari ATEU tergantung
dari container handling system yang digunakan. Berikut adalah tabel
mengenai nilai ATEU
: Dwell time atau durasi petikemas berada di lapangan petikemas. (Jika tidak
ada informasi mengenai dwell time, asumsi dilakukan dengan nilai 7 hari
untuk petikemas impor dan 5 hari untuk petikemas ekspor)
Bf
: Rasio area yard primer dengan area total yard, bernilai diantara 0.6 0.75
dari luas total
: Layout factor dari bentuk area terminal, bernilai 0.7 untuk bentuk segitiga
dan 1.0 untuk bentuk persegi panjang
24
AT x N
ATEU
Dimana:
N
: Rasio area yard primer dengan area total yard, bernilai 0.6 0.75 dari
luas total
ATEU
: Luas yang dibutuhkan per petikemas (TEUs). Nilai dari ATEU bergantung
Jumlah ground slot ditentukan dengan membagi nilai SL dengan jumlah tumpukan
di container yard.
Berikut adalah contoh perhitungan perencanaan CPA berdasarkan data total
bongkar muat tahun 2054:
a. Jumlah bongkar muat container tahun 2054 = 360109,28 TEUs
b. CTEU = Jumlah bongkar muat container tahun 2054 x 75 %
= 1647247,123 TEUs x 75 % = 1235435,3 TEUs
c. D
= 7 hari (asumsi)
d. ATEU= 10 (asumsi)
e. Bf = 0.1 (asumsi)
f. H
= 0.8 (asumsi)
g. N
= 0.75 (asumsi)
h. L
= 1.0 (asumsi)
i. S
= 1.0 (asumsi)
j. AT =
1235435,3 x 7 x 10 x ( 1+ 0.1 )
365 x 0.8 x 0.75 x 1 x 1
= 434376,81 m2
k. Jumlah Slot=
AT x N
A TEU
25
434376,81 x 0.75
10
Hasil perhitungan luas CPA masingmasing tahun rencana adalah sebagai berikut:
26
27
Freight
Station
Container Freight Station adalah gudang untuk memuat barang ke container dan
membongkar barang dari container. Langkah untuk menghitung luas Container
Freight Station (CFS) adalah sebagai berikut:
HCR
CFSSA
= HCR x 29 / ASH
RCSF
28
= 1647247,123 TEUs
= 7 hari (asumsi)
d. ASH
= 4 m2 (asumsi)
e. AF
= 0.35 (asumsi)
f. RCSF
= 25 (asumsi)
g. HCR
h. CFSSA
= HCR x 29 / ASH
= 7897,76 x 29 / 4
= 57258,76 m2
29
30
Bongkar
Muat
Peralatan bongkar muat yang diperlukan untuk penanganan bongkar muat di
pelabuhan disesuaikan dengan jenis barang atau kemasan yang akan dipindahkan
dan juga handling system dari pelabuhan tersebut. Pada terminal petikemas
diperlukan peralatan-peralatan seperti container crane, Rubber Tyred Gantry
Crane (RTGC), head truck dan trailer, dan peralatan lainnya. Kebutuhan
peralatan bantu angkat dihitung berdasarkan bongkar muat barang.
Tingkat pemakaian peralatan merupakan jumlah petikemas (ton barang) dalam
satu periode (bulan/tahun) yang melewati dermaga, dan dapat dilayani oleh
peralatan.
U A=
X
x 100
N A x Y A x BWT x W D
Dimana:
UA
NA
: Jumlah alat
YA
Contoh perhitungan jumlah peralatan bantu bongkar muat pelabuhan ini untuk
tahun 2054 adalah sebagai berikut:
Container Crane (CC)
a. X
= 1647247,123 TEUs
b. UCC = 80%
c. YCC = 20 TEUs/Equipment/Hour
d. WD = 21
e. BWT
f. NCC =
= 360
X
x 100
U CC x Y CC x BWT x W D
31
= 80%
c. YRTGC
= 10 TEUs/Equipment/Hour
d. WD
= 21
e. BWT
= 360
32
X
U RTGC x Y RTGC x BWT x W D
= 1647247,123 TEUs
b. UTTU
= 80%
c. YTTU
= 3 TEUs/Equipment/Hour
33
= 21
e. BWT = 360
f. NTTU
X
x 100
U TTU x Y TTU x BWT x W D
34
5.1 IRR
5.2 BCR
5.3 NPV
35
36
37
38