Anda di halaman 1dari 4

Dalam percobaan kali ini praktikan menggunakan 4 naracoba yang terdiri dari 2

lakilaki dan 2 perempuan. Prinsip kerja pada percobaan ini adalah tangan naracoba
menekan lantai dengan gaya tertentu sesuai dengan hukum ketiga Newton, lantai
memberikan reaksi ke atas dengan gaya yang sama, misalnya F. Gaya reaksi ini bekerja
pada naracoba tersebut. Dengan menggunakan syarat kesetimbangan torka, kita dapat
menghitung gaya reaksi F. Misalkan massa orang itu adalah m, jarak antara telapak kaki
sampai pusat berat adalah L1, jarak antara telapak kaki sampai telapak tangan adalah L2.
Gaya merupakan suatu besaran yang menyebabkan benda bergerak. Gaya juga bisa
diartikan sebagai

dorongan

atau

tarikan

yang

akan

mempercepat atau

memperlambat gerak suatu benda. Dalam kehidupan sehari-hari, tanpa disadari


melakukan gaya yaitu kegiatan mendorong atau menarik yang membuat benda
bergerak, misalkan; mendorong meja, menarik kursi, dan masih banyak lagi.
Menghitung gaya reaksi lantai pada telapak tangan ketika praktikan melakukan
push-up dilakukan dengan menggunakan prinsip keseimbangan pada torsi. Dengan
demikian untuk mencari gaya reaksi lantai pada telapak tangan untuk masing-masing
praktikan dapat diperoleh mengguanak persamaan:
F=(wb.L1)/L2.
Dengan:

wb

= berat benda (N)

L1

= jarak antara pusar sampai telapak kaki (m)

L2

= jarak antara telapak tangan penopang sampai


telapak kaki (m)

Setelah melakukan praktikum diperoleh data hasil percobaan sebagai berikut:


1. Naracoba 1 (Anam)
Naracoba pertama merupakan naracoba dengan jenis kelamin laki-laki dan
memiliki massa tubuh sebesar 55 kg. Massa tubuh naracoba jika dikalikan dengan
gaya garvitasi (9,8 m/s2) sehingga dapat diketahui berat naracoba (Wb) sebesar
539N. Naracoba 1 memiliki jarak antara pusar sebagai titik pusat gravitasi tubuh

dengan telapak kaki (L1) sebesar 104 m dan memiliki jarak antara telapak tangan
sebagai penopang dengan telapak kaki sebasar 131 m. Sedangkan ketinggian ratarata terangkatnya tubuh saat melakukan push up sebasar 20 cm. Setelah
mendapatkan data tersebut, praktikan dapat menghitung besarnya gaya reaksi
lantai sebagai alas terhadap tubuh saat melakukan push up sesuai dengan
persamaan di atas yaitu sebesar 213,95 N.
2. Naracoba 2 (Yudist)
Naracoba kedua merupakan naracoba dengan jenis kelamin laki-laki dan
memiliki massa tubuh sebesar 85 kg. Massa tubuh naracoba jika dikalikan dengan
gaya garvitasi (9,8 m/s2) sehingga dapat diketahui berat naracoba (Wb) sebesar
533N. Naracoba 2 memiliki jarak antara pusar sebagai titik pusat gravitasi tubuh
dengan telapak kaki (L1) sebesar 108 m dan memiliki jarak antara telapak tangan
sebagai penopang dengan telapak kaki sebasar 127 m. Sedangkan ketinggian ratarata terangkatnya tubuh saat melakukan push up sebasar 25 cm. Setelah
mendapatkan data tersebut, praktikan dapat menghitung besarnya gaya reaksi total
lantai sebagai alas terhadap tubuh saat melakukan push up sesuai dengan
persamaan di atas yaitu sebesar 708,3 N atau besarnya gaya reaksi setiap tangan
sebessar 354,1N.
3. Naracoba 3 (Titi)
Naracoba ketiga merupakan naracoba dengan jenis kelamin perempuan
dan memiliki massa tubuh sebesar 53 kg. Massa tubuh naracoba jika dikalikan
dengan gaya garvitasi (9,8 m/s2) sehingga dapat diketahui berat naracoba (Wb)
sebesar 519,4N. Naracoba 3 memiliki jarak antara pusar sebagai titik pusat
gravitasi tubuh dengan telapak kaki (L1) sebesar 96 m dan memiliki jarak antara
telapak tangan sebagai penopang dengan telapak kaki sebasar 112 m. Sedangkan
ketinggian rata-rata terangkatnya tubuh saat melakukan push up sebasar 15 cm.
Setelah mendapatkan data tersebut, praktikan dapat menghitung besarnya gaya
reaksi total lantai sebagai alas terhadap tubuh saat melakukan push up sesuai

dengan persamaan di atas yaitu sebesar 445,2 N atau besarnya gaya reaksi setiap
tangan sebesar 222,6N.
4. Naracoba 4 (Dea)
Naracoba keempat merupakan naracoba dengan jenis kelamin perempuan
dan memiliki massa tubuh sebesar 53 kg. Massa tubuh naracoba jika dikalikan
dengan gaya garvitasi (9,8 m/s2) sehingga dapat diketahui berat naracoba (Wb)
sebesar 519,4N. Naracoba 4 memiliki jarak antara pusar sebagai titik pusat
gravitasi tubuh dengan telapak kaki (L1) sebesar 95 m dan memiliki jarak antara
telapak tangan sebagai penopang dengan telapak kaki sebasar 115 m. Sedangkan
ketinggian rata-rata terangkatnya tubuh saat melakukan push up sebasar 16 cm.
Setelah mendapatkan data tersebut, praktikan dapat menghitung besarnya gaya
reaksi total lantai sebagai alas terhadap tubuh saat melakukan push up sesuai
dengan persamaan di atas yaitu sebesar 429,6 N atau besarnya gaya reaksi setiap
tangan sebessar 214,3 N.
Dari data yang telah diperoleh, dapat dikatakan bahwa gaya paling besar
dihasilkan oleh naracoba 2 (Yudist) dengan gaya reaksi total sebesar 708,3 N sedangkan
gaya paling kecil dihasilkan oleh naracoba 1 (Anam) dengan gaya reaksi total sebesar
427,9 N. Hal ini disebabkan oleh naracoba 2 (Yudist) memiliki berat paling besar diantara
naracoba lainnya. Sedangkan naracoba 2 (Anam) memiliki berat yang lebih besar
dibandingkan dengan naracoba 3 dan naracoba 4, namun naracoba 2 memiliki jarak
antara telapak tangan penopang sampai telapak kaki (L2) relative lebih besar jika
dibandingkan dengan naracoba 3 dan naracoba 4, hal inilah yang menyebabkan nilai gaya
reaksi naracoba 2 lebih kecil jika dibandingkan dengan gaya reaksi oleh naracoba 3 dan
naracoba 4.
Semakin besar nilai Wb (Gaya berat), maka akan semakin besar pula gaya reaksi
lantai pada telapak tangan ketika seseorang push-up (F besar). Selain dipengaruhi oleh
Wb, gaya reaksi telapak tangan juga dipengaruhi oleh L1 dan L2. Semakin besar jarak
antara pusar sampai telapak kaki (L1) maka akan semakin besar pula gaya reaksi lantai
pada telapak tangan ketika seseorang push-up (F besar). Sedangkan jarak antara telapak

tangan penopang sampai telapak kaki (L2) berbanding terbalik dengan gaya reaksi lantai
pada telapak tangan ketika seseorang push-up.

Anda mungkin juga menyukai