Kadar Lumpur
Kadar Lumpur
I.
No. Job : 9
Halaman : 1/8
REFERENSI
PBI 1971, Persyaratan kadar lumpur agregat halus dan kasar lolos
saringan No. 200
ASTM C-117-95, Method for materials finer than 75-m (No. 200) sieve
in mineral aggregates by washing
SNI 03-4142-1996, Metoda pengujian jumlah bahan dalam agregat yang
lolos saringan No. 200
II.
TUJUAN
Untuk menentukan atau mengetahui kadar Lumpur yang dikandung
oleh agregat halus dan kasar di laboratorium.
III.
DASAR TEORI
Tanah liat dan Lumpur yang sering terdapat dalam agregat, mungkin
berbentuk gumpalan atau lapisan yang menutupi lapisan butiran agregat.
Tanah lihat dan Lumpur pada permukaan butiran agregat akan mengurangi
kekuatan ikatan antara pasta semen dan agregat sehingga dapat mengurangi
kekuatan dan ketahanan beton.
Lumpur dan debu halus hasil pemecahan batu adalah pertikel
berukuran 0,0075.
Adanya lumpur dan tanah liat menyebabkan bertambahnya air
pengaduk yang diperlukan dalam pembuatan beton, disamping itu pula akan
menyebabkan berkurangnya ikatan antara pasta semen dengan agregat
sehingga akan menyebabkan turunnya kekuatan beton yang bersangkutan
serta menambah penyusutan dan creep.
No. Job : 9
Halaman : 2/8
4.1 Peralatan
No.
Alat
Gambar
Keterangan
Timbangan ini mampu
Timbangan
menahan beban
maksimum 30kg, dengan
ketelitian 0,1 kg.
Alat untuk membagi
Alat Pembagi
Contoh (Riffle
sampler)
Saringan No.16
dan No.200
perbandingan
Digunakan
untuk
menyaring
atau
memisahkan
kasar dan halus
agregat
No. Job : 9
Halaman : 3/8
Digunakan sebagai
wadah atau cawan untuk
4
Cawan
menampung agregat
sebelum dicuci.
Alat untuk mencuci
agregat kasar dan halus
Ember
sebelum di oven.
Digunakan
untuk
Oven
4.2 Bahan
Agregat halus
Air bersih
pada agregat
V.
No. Job : 9
Halaman : 4/8
LANGKAH KERJA
1. Siapkan semua peralatan yang akan digunakan dan pastikan semua
dalam kondisi baik.
2. Timbang cawan yang akan digunakan.
3. Bagi agregat yang akan diuji dengan alat pembagi (Riffler Sampler), lalu
masukkan agregat tersebut kedalam cawan kemudian timbang beratnya.
4. Masukan agregat kering oven dengan berat tertentu (W1) kedalam cawan
(ember) dan tuangkan air bersih kedalamnya hingga agregat terendam.
air
5. Aduk agregat agar terpisah dari bagian-bagian yang halus (lumpur), lalu
tuangkan suspensi yang kelihatan keruh tersebut dengan perlahan-lahan
kedalam susunan ayakan No. 16 dan No.200.
pencuc
ian agregat halus / kasar
Saringan No.16
Saringan No.200
No. Job : 9
Halaman : 5/8
6. Ulangi langkah 3 dan 4 diatas beberapa kali sampai air cucian (bilasan)
dalam cawan / ember nampak jernih.
7. Bilas butiran-butiran yang tertinggal diatas susunan ayakan hingga air
bilasan nampak jernih.
6.1 Data
Data dapat dilihat di formulir.
6.2 Perhitungan
Nilai kadar lumpur :
No. Job : 9
Halaman : 6/8
VII.
KESIMPULAN
VII.
SARAN
Agar agregatnya dapat memenuhi syarat, maka harus dilakukan
pencucian.
Penanggung Jawab
Dosen Pembimbing,
M. Anjar Shevtian
NIM 091111043
Nursyafril,ST.SP1
NIP.
No. Job : 9
Halaman : 7/8
Contoh
Asal
Tanggal Uji
Dikerjakan : Kelas KG 2B
Diperiksa :Nursyafril
Tanggal :17 Desember 2010
Agregat Halus
Nomor Contoh
II
W1
2794,3
2806,6
W2
2559,6
2503,8
W1 W 2
x
W1
8,39 %
10,79
%
III
IV
100%
9,59
Catatan :
ASTM C.33-95 : Agregat Halus Maksimum 5%
Diperiksa
Dikerjakan
Nursyafril,ST.SP1
Kelas KG 2B
No. Job : 9
Halaman : 8/8
Contoh
Asal
Tanggal Uji
Dikerjakan : Kelas KG 2B
Diperiksa : Nursyafril
Tanggal : 17 Desember 2010
Agregat Kasar
Nomor Contoh
II
W1
2500
2500
W2
2487,
2
2787,
2
W1 W 2
x
W1
1.31
%
1,65%
III
100%
1,48%
Catatan :
ASTM C.33-95 : Agregat Kasar Maksimum 1%
Diperiksa
Nursyafril,ST.SP1
Dikerjakan
Kelas KG 2B
IV