Anda di halaman 1dari 14

Nama

NIM

: Ponsye Pasalbessy
: 2013-43-006

Nama

: Nofriska Jabar

NIM

: 2013-43- 113

STRATEGI
PEMBELAJARAN
AFEKTIF

PENGERTIAN
Strategi Pembelajaran afektif adalah suatu strategi
pembelajaran yang menekankan kepada proses pembelajaran
yang menekankan kepada aktivitas siswa dalam pembentukan
nilai-nilai.
Strategi Pembelajaran Afektif berbeda dengan strategi
pembelajaran kognitif dan psikomotor. Afektif berhubungan
dengan nilai (value), yang sulit diukur, oleh sebab itu
menyangkut kesadaran seseorang yang tumbuh dari dalam diri
siswa.

Hakikat Pendidikan Nilai dan Sikap

Nilai adalah suatu konsep yang berada dalam pikiran


manusia yang sifatnya tersembunyi, tidak berada
didalam dunia yang empiris. Nilai berhubungan
dengan pandangan sesorang tentang baik dan buruk,
indah dan tidak indah, layak dan tidak layak, adil dan
tidak adil, dll.

Kesimpulan Gulo :
Nilai tidak bisa diukur tetapi diketahui dari
penampilannya
Pengembangan domain afektif pada nilai tidak bisa
dipisahkan dari aspek kognitif dan psikomotorik
Masalah nilai adalah masalah emosional dan karena
itu dapat berubah, berkembang, sehingga bisa dibina
Perkembangan nilai atau moral tidak terjadi
sekaligus, tetapi melalui tahap tertentu

Sikap seseorang sangat tergantung pada sistem nilai


yang dianggap paling benar dan kemudian sikap itu
yang akan mengendalikan perilaku orang tersebut.
Sikap adalah kecenderungan seseorang untuk
menerima atau menolak suatu objek berdasarkan nilai
yang dianggapnya baik atau tidak baik.

Dengan demikian,
belajar sikap berarti memperoleh
kecendrungan untuk menerima atau menolak suatu
objek; berdasarkan penilaian terhadap objek itu sebagai hal
yang

berguna/berharga

(sikap

berharga/berguna (sikap negatif).

positif)

dan

tidak

TUJUAN

Tujuan strategi pembelajaran


afektif yaitu untuk mencapai
tujuan pendidikan pada
dimensi kognitif, sikap dan
keterampilan.

MANFAAT
1. Mengajak siswa untuk mengklarifikasi dan mengungkap
dirinya.
2. Membawakan dunia emosional/afeksi dalam pembelajaran
serta melatih siswa untuk melakoninya sehingga dapat
mengalami sendiri.
3. Melatih dan membina perbaikan kehidupan/sosial (social and
life ajustment).
4. Membentuk dan mengembangkan sikap sikap konstruktif
positif.

5. Menanamkan nilai/sistem nilai yang utama/esensial serta


melestarikanya.
6. Membina tata cara pemahaman (understanding) moral dan
perilaku seseorang dengan kajian sistem nilai.
7. Membina kesadaran akan : perlunya nilai/moral, kebaikan
tentang sesuatu (a set of..) nilai dan mendorong keinginan
untuk menganut serta melaksanakannya.
8. Pembinaan dan pengembangan kepribadian anak
(Personaliti/Ego development).

Langkah-Langkah Pembelajaran Afektif.

Persiapan (Pembiasan dan Modeling)

Pelaksanaan (Konsiderasi, Pengembangan kognitif


dan Teknik mengklarifikasi nilai) dan

Evaluasi

Sistim Manajemen Kelas


Kegiatan manajemen kelas (pengelolaan kelas) meliputi :
Pengaturan orang (siswa)
Siswa diberikan kesempatan untuk memperoleh posisi
dalam belajar yang sesuai dengan minat dan keinginannya.
Pengaturan fasilitas
Pengaturan fasilitas adalah kegiatan yang harus dilakukan
siswa, sehingga seluruh siswa dapat terfasilitasi dalam
aktivitasnya di dalam kelas. Pengaturan fisik kelas
diarahkan untuk meningkatkan efektivitas belajar siswa
sehingga siswa merasa senang, nyaman, aman, dan belajar
dengan baik.

1.

2.
3.
4.
5.
6.
7.

Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan dalam manajemen kelas


adalah :
Mengecek kehadiran siswa. Siswa di lihat keberadaannya
satu persatu terutama diarahkan untuk melihat kesiapannya
dalam mengikuti proses belajar mengajar.
Mengumpulkan hasil pekerjaan siswa, memeriksa dan
menilai hasil pekerjaan tersebut (kalau ada)
Mengumpulkan informasi dari siswa.
Mencatat data.
Pemeliharaan arsip.
Menyampaikan materi pelajaran.
Memberikan tugas/PR. (kalau ada)

Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai