Anda di halaman 1dari 30

BAB II

METODE PENELITIAN
II.1 Bentuk Penelitian
Bentuk penelitian ini adalah dengan analisa kuantitatif, dengan maksud untuk
mencari pengaruh antara variabel independen (X) dengan variabel dependen(Y) yang
menggunakan rumus stastistik. Dengan metode ini diharapkan dapat menjelaskan
fenomena yang ada berdasarkan data dan fakta yang diperoleh di lapangan.

II.2 Lokasi Penelitian


Adapaun yang menjadi lokasi penelitian ini adalah PTPN III Deli Serdang Sei
Karang Galang.

II.3 Populasi dan Sampel


II.3.1 Populasi
Menurut Sugiyono (2005 :90), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri
atas objek /subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

II.3.2 Sampel
Menurut Singarimbun (1995 : 152 ), sampel diartikan sabagai bagian dari
populasi yang menjadi sumber data sebenarnya, dengan kata lain sampel adalah bagian
dari populasi. Pengambilan sebagian itu dimaksudkan sebagai representatif dari seluruh
populasi, sehingga kesimpulan juga berlaku bagi keseluruhan populasi. Dalam

Universitas Sumatera Utara

penelitian ini peneliti menggunkan teknik penarikan sampel berdasarkan rumus Solvin
(Bungin, 2005: 105) yaitu :
n=

N
N(d)2+1

keterangan :
n : Jumlah sampel yang dicari
N : Jumlah populasi
d : Nilai presisi (Derajat Kesalahan penarikan sampel 10% dan tingkat kepercayaan
90%
Dalam penelitian ini, Seluruh karyawan yang ada pada PTPN III Sei Karang
Galang berjumlah 250 orang. Maka yang menjadi sampel dalam penelitian ini yaitu:
n= 71 orang.

II.4 Teknik Pengumpulan Data


Untuk memperoleh data atau informasi dan keterangan-keterangan lain yang
diperlukan, maka peneliti menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut :
1. Teknik pengmpulan data primer, yaitu teknik pengumpulan data yang
dilakukan secara langsung pada lokasi penelitian. Pengumpulan data primer
dilakukan dengan instrumen :
a. Kuesioner (quetionary)
Yaitu teknik pengumpulan data yang dilaksanakan dengan cara

menyebarkan daftar pertanyaan yang dilengkapi alternatif jawaban


yang sudah tersedia.

Universitas Sumatera Utara

b.Observasi (Pengamatan)
Yaitu kegiatan mengamati secara langsung dengan mencatat gejalagejala yang ditemukan di lapangan serta menjaring data yang tidak
terjangkau.

2. Teknik pengumpulan data sekunder, yaitu teknik pengumpulan data yang


dilakukan melalui stidi kepustakaan yang terdiri dari:
a. Penelitian kepustakaan (library research)
Pengumpulan data yang diperoleh dari buku-buku, karya ilmiah,
pendapat para ahli yang memiliki relevansi dengan masalah yang
diteliti.
b. Studi Dokumentasi
Yaitu teknik pengumpulan data dengan menggunakan catatan-catatan
atau dokumen yang ada di lokasi penelitian serta sumber-sumber lain
yang relevan dengan objek penelitian.

II.5 Teknik Penentuan Skor


Untuk membantu dalam menganalisa data, maka penelitian ini menggunakan
teknik penentuan skor dengan menggunakan skala interval. Adapun skor yang
ditentukan untuk setiap pertanyaan adalah :
untuk alternatif jawaban a diberi skor 5
untuk alternatif jawaban b diberi skor 4
untuk alternatif jawaban c diberi skor 3
untuk alternatif jawaban d diberi skor 2

Universitas Sumatera Utara

untuk alternatif jawaban e diberi skor 1


Untuk mengetahui kategori jawaban dari masing-masing variabel apakah
tergolong tinggi, sedang atau rendah, maka terlebih dahulu ditentukan skala interval
dengan cara sebagai berikut :
Skor tertinggi - skor terendah
banyaknya bilangan
Maka diperoleh :
Sehingga dapat diketahui kategori jawaban responden untuk masing-masing
variabel yaitu :
KATEGORI

NILAI

Sangat tingggi

4,24 - 5,00

Tinggi

3,43 - 4,23

Sedang

2,62 - 3,42

Rendah

1,81 - 2,61

Sangat rendah

1,00 - 1,80

II.6 Teknik Analisa Data


a.

Untuk

mengetahui

koefisien

korelasi

variabel

terhadap

variabel

digunakan rumus Product Moment ( Sugiyono,2005:212 )

rx =

n XY ( X ) ( Y )

2
2
2
2
(n X ) ( X ) (n Y ) ( Y )

Keterangan :

Universitas Sumatera Utara

r = koefisien korelasi
X = variable bebas
Y = variabel terikat
n = jumlah sampel
Dari hasil perhitungan tersebut akan memperlihatkan tiga kemungkinan yaitu :
a. Koefisien korelasi yang diperoleh sama dengan nol ( r = 0 ), berarti
hubungan kedua variabel yang diuji tidak ada.
b. Koefisien korelasi yang diperoleh positif ( r = + ) artinya kenaikan nilai
variabel yang satu diikuti nilai variabel yang lain dan kedua variabel
memiliki hubungan positif.
c. Koefisien korelasi yang diperoleh negatif ( r = - ) artinya kedua variabel
negatif dan menunjukkan meningkatnya variabel yang satu diikuti
menurunnya variabel yang lain.
Untuk mengetahui adanya hubungan yang tinggi, sedang, atau rendah antara
kedua variabel berdasarkan nilai r ( koefisien korelasi ) digunakan penafsiran atau
interpretasi angka sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara

Tabel Interpretasi Koefisien Korelasi


Interval Koefisien

Tingkat Hubungan

0.00 - 0.199

Sangat rendah

0.20 - 0.399

Rendah

0.40 - 0.599

Sedang

0.60 0799

Tinggi

0.80 - 1.000

Sangat tinggi

Dengan nilai r yang diperoleh maka dapat diketahui apakah nilai r yang
diperoleh berarti / tidak dan bagaimana tingkat hubungannya melalui tabel
korelasi.Tabel korelasi menentukan batas-batas r yang signifikan. Bila rtersebut
signifikan, artinya hipotesis kerja/hipotesis alternatif dapat diterima.
a. Untuk menguji hipotesis, pengaruh kompetensin sumber daya manusia (X)
dengan kinerja karyawan (Y), maka diadakan pengujian dengan rumus
t(Sugiyono, 2006 : 214) yaitu :

b. Untuk menghitung kontribusi kompetensi sumber daya manusia terhadap


kinerja karyawan digunakan perhitungan determinasi. Perhitungan dilakukan
dengan rumus: (Sugiyono, 2006: 215), yaitu:

Keterangan :
D = Koefisien determinan
rxy= Koefisien korelasi moment antara x dan y

Universitas Sumatera Utara

BAB III
DESKRIPSI PENELITIAN

III.1. Sejarah Berdirinya PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Secara Umum
Pembentukan PT. Perusahaan Nusantara III (Persero) di awali dengan proses
pengambilan perusahaan-perusahaan perkebunan milik Belanda oleh Pemerintah RI
pada tahun 1958 yang dikenal dengan proses nasionalisasi. Perusahaan perkebunan
asing hasil nasionalisasi selanjutnya berubah menjadi Perseroan Perkebunan Negara
(PPN), embrio yang turut membentuk perusahaan berasal dari NV. Rubber Cultuur
Maatschappij Amsterdam (RCMA) dan NV. Cultuur Mijde Oeskust (CMO) merupakan
perusahaan Perkebunan Belanda yang beroperasi di Indonesia sejak jaman Kolonial
Hindia Belanda.
Salah satu perusahaan yang terbentuk diberi nama Perusahaan Perkebunan
Negara baru cabang Sumatera Utara (PPN baru). Setelah beberapa kali mengalami
perubahan bentuk/status hukum sesuai dengan aturan perundang-undangan Pemerintah
Republik Indonesia. Kemudian pada tahun 1968 PPN oleh pemerintah di restrukturisasi
menjadi beberapa kesatuan Perusahaan Negara Perkebunan (PNP). Selanjutnya pada
tahun 1974 status hukum PNP diubah menjadi Perseroan Terbatas (PT) dan diberi nama
PT Perkebunan (Persero).
Dalam rangka peningkatan efisiensi dan efektifitas kegiatan usaha, perusahaanperusahaan dalam lingkungan BUMN Sub Sektor perkebunan dengan melakukan
kegiatan penggabungan usaha berdasarkan wilayah eksploitasi, selain itu dilakukan
perampingan struktur organisasi dan program restrukturisasi tersebut telah dilakukan
penggabungan 27 (dua puluh tujuh) BUMN perkebunan yaitu PT. Perkebunan I sampai

Universitas Sumatera Utara

dengan PT. Perkebunan XXXII dan satu BUMN Peternakan yaitu PT. Bina Mulia
Ternak menjadi 14 BUMN perkebunan baru yang diberi nama PT. Perkebunan
Nusantara I sampai dengan PT. Perkebunan Nusantara XIV.
Kemudian pada tahun 1994 dilakukan proses penggabungan manajemen, 3
BUMN perkebunan terdiri dari PT. Perkebunan III (Persero), PT. Perkebunan IV
(Persero), dan PT. Perkebunan V (Persero). Selanjutnya melalui peraturan peraturan RI
No. 8 Tahun 1996 tanggal 14 Februari 1996, ketiga perusahaan tersebut yang wilayah
kerjanya di Propinsi Sumatera Utara dilebur menjadi satu yang diberi nama PT.
Perkebunan III (Persero) yang berkedudukan di Medan Sumatera Utara. PT.
Perkebunan III (Persero) didirikan dengan Akte Notaris Hanum Kamil, SH No.36
tanggal 11 Maret 1996 yang telah disahkan Menteri Kehakiman Republik Indonesia
dengan Surat keputusan No. C2-8331.HT.01.01Th.96 tanggal 8 Agustus 1996 yang
dimuat di dalam berita Negara Republik Indonesia No.81 tahun 1996, dan tambahan
Berita Negara No. 81 Tahun 1996, dan tambahan Berita Negara No. 8674 tahun 1996.
Seiring dengan perubahan pola bisnis paradigma baru PT. Perkebunan Nusantara
III (Persero) telah merancang program Transformasi Bisnis sejak bulan Agustus 2003
sebagai kata kunci dari Kinerja PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) sedang
melakukan perubahan terhadap pola target of strategic of business as usual menjadi
pola target of strategic of business. Untuk mendukung keberhasilan program tersebut
PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) secara sistematis dan berkesinambungan
melakukan upaya untuk mensosialisasikan program strategic initiative melalui
pemahaman dan penyebarluasan buku panduan Transformasi Bisnis Unit-Unit Usaha,
melalui instruksi langsung dari Distrik Manajer / General Manajer setempat kepada
jajarannya, dan menginformasikan melalui majalah Nusa Tiga milik PT. Perkebunan

Universitas Sumatera Utara

Nusantara III (Persero). Disamping itu melalui Malcom Bakdrige PT. Perkebunan
Nusantara III (Persero) telah dan sedang melakukan pelatihan terhadap sejumlah
karyawan, pimpinan yang telah ditunjuk untuk memberikan pemahaman yang lebih
komprehensif sebelum melakukan assessment terhadap jalannya proses program
strategic initiative (CBHRM, OPEX, TQM, CRM, dan QFI) sebagai upaya dalam
meningkatkan kinerja perusahaan.

III.1.1 Sejarah Perkebunan Deliserdang-2 Sei Karang Galang


PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) merupakan salah satu usaha Agro
Industri yang bernaung di bawah Badan Usaha Milik Negara (BUMN). PT. Perkebunan
Nusantara III (Persero) merupakan penggabungan dari PTP III, PTP IV, dan PTP V
sesuai dengan Akte Notaris Harun Kamil, SH No. 36 tahun 1996. PT Perkebunan
Nusantara III saat ini bergerak di sektor hulu Agro Industri dengan komoditi utama
kelapa sawit dan karet.
PT. Perkebunan Nusantara III merupakan salah satu dari 14 PT. Perkebunan
Nusantara yang ada di Indonesia, dan salah satu dari 8 (delapan) Distrik Manager yang
ada di PT. Perkebunan Nusantara III adalah Distrik Deli Serdang-2 (DSER-2). DSER-2
dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT. Perkebunan Nusantara III No.
III.10/SKPTS/SR/550/2003 tanggal 10 November 2003. DSER-2 berlokasi di
Kabupaten Deli Serdang dan Kabupaten Serdang Bedagai, Provinsi Sumatera Utara
dengan jarak dari Medan 45 km, DSER-2 berkantor di Sei Karang Kabupaten Deli
Serdang yang jaraknya 51 km dari Kantor Direksi PT. Perkebunan Nusantara III
(Persero) Medan.

Universitas Sumatera Utara

Sesuai dengan Surat Keputusan Direksi PT. Perkebunan Nusantara III No.
III.10/SKPTS/SR/76/2003 tanggal 01 Desember 2003 Wilayah Kerja DSER-2 meliputi :
a. Kebun Sei Putih (KSPTH)

: Dengan jarak 3 km dari Sei Karang

b. Kebun Sarang Giting (KSGGI)

: Dengan jarak 25 km dari Sei Karang

c. Kebun Rambutan (KRBTN)

: Dengan jarak 62 km dari Sei Karang

d. Kebun Tanah Raja (KTARA)

: Dengan jarak 39 km dari Sei Karang

e. Pabrik Kelapa Sawit Rambutan (PRBTN) : Dengan jarak 68 km dari Sei Karang

III.2 Visi, Misi, Makna Logo Perusahaan, Strategi, Paradigma dan Tata Nilai PT.
Perkebunan Nusantara III (Persero)
III.2.1 Visi dan Misi
Visi PT. Perkebunan Nusantara III (Persero): Menjadi perusahaan agribisnis
kelas dunia dengan kinerja prima dan melaksanakan tata kelola bisnis terbaik.
Misi PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) adalah sebagai berikut:
1. Mengembangkan industri hilir berbasis perkebunan secara berkesinambungan.
2. Menghasilkan produk berkualitas untuk pelanggan.
3. Memeperlakukan karyawan sebagai aset strategis dan mengembangkan secra optimal.
4. Berupaya menjadi perusahaan terpilih yang memberikan timbal hasil terbaik bagi
investor.
5. Menjadikan perusahaan yang paling menarik untuk bermitra bisnis.
6. Memotivasi karyawan untuk berpartisipasi aktif dalam pengembangan komunitas.
7. Melaksanakan seluruh aktivitas perusahaan yang berwawasan lingkungan.

Universitas Sumatera Utara

III.2.2 Makna Logo Perusahaan


Pada tanggal 23 Maret 2004, bertempat di Grand Media Hotel Jkarta, PT.
Perkebunan Nusantara III telah meluncurkan logo terbaru. Logo tersebut dimaksudkan
agar perusahaan perkebunan siap menghadapi terminologi baru dan tantagan perubahan
budaya kerja.

Pengertian dari logo perusahaan tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:


1. Gambar duabelas helai daun kelapa sawit di sebelah kiri bola dunia dan tujuh
urat pada daun karet yang berwarna hijau disebelah kanan bola dunia,
melambangkan bahwa PT. Perkebunan Nusantara III memiliki duabelas
paradigma baru dan tujuh strategi bisnis yang saling mendukung agar tercapai
tujuan yaitu selalu menjadi perusahaan perkebunan yang

terbaik dengan

teamwork yang solid dan inovatif serta ditunjang dengan green technology,
green business dan ramah lingkungan.
2. Gambar lima garis lintang horizontal dan vertikal yang berwarna biru,
melingkari bola dunia, melambangkan bahwa PT.Perkebunan Nusantara III
memiliki lima tata nilai dan harus mampu mengimbangi kemajuan teknologi
yang berkembang, agar selalu menjadi yang terdepan dalam peningkatan usaha.

Universitas Sumatera Utara

3. Gambar dua Meteor yang mengelilingi bumi sehingga membentuk angka tiga
melambangkan PT.Perkebunan Nusantara III bergerak dinamis dengan semangat
yang tinggi untuk menguasai pasar global. Sedangkan meteor yang berwarna
putih bermakna produksi Lateks dan Produk turunannya sedangkan yang
berwarna Oranye adalah produksi CPO beserta turunannya, yang memancar
tanpa henti untuk memenuhi kebutuhan pasar dunia.

Secara keseluruhan logo baru ini adalah lambang dari niat dan motivasi tinggi
seluruh personal PT.Perkebunan Nusantara III, untuk mewujudkan visi dan misi PT.
Perkebunan Nusantara III yang telah dicanangkan bersama, dengan ditunjang dengan
lima tata nilai , duabelas paradigma baru dan tujuh strategi bisnis yangdimiliki PT
Perkebunan Nusantara III.

III.2.3 Strategi
Untuk mencapai Visi dan melaksanakan Misi Perusahaan diperlukan strategi yang tepat.
Formulasi strategi yang dikembangkan perusahaan adalah:
1. Menjalin dan mengembangkan hubungan sinergis yang efektif dengan mitra strategis
untuk mewujudkan peluang bisnis.
2. Melaksanakan manajemen yang berorentasi pasar, sensitif terhadap kecendrungan
industri dan pergerakan pasar mencermati pesaing.
3. Menjaga keseimbangan antara pertumbuhan dengan kemampuan laba (profitability).
4. Mematuhi aturan SHE (Safety, Health, and Environment) keselamatan, kesehatan,
dan lingkungan.

Universitas Sumatera Utara

5. Melaksanakan keunggulan operasional agar perusahaan menjadi efisien dan efektif


dalam biaya.
6. Membanngun budaya kerja yang kondusif dengan melaksanakan tata nilai dan
paradigma baru.
7. Membangun dan mengimplementasikan manajemen Sumber Daya Manusia berbasis
kompetenssi dan kinerja.

Strategi tersebut di atas dijabarkan perusahaan dalam Key Performance


Indicator beserta targetnya dengan Strategic Initiative yang harus dijalankan dalam
mencapai target tetrssebut. Strategic Initiatif tersebut anatara lain sebagai berikut:
1. Competency Based Human Resources Management (CBHRM) dengan tujuan
mengelola dan menciptakan sumber daya manusia (SDM) sebagai capital intellectual
melalui pembangunan kompetensi.
2. Operational Excellence dengan tujuan mewujudkan keunggulan operasional agar
perusahaan mencapai best cost and best services dengan kinerja keuangan prima.
3. Customer Relationship Mangement (CRM) dengan tujuan mewujudkan hubunngan
yang efektif dengan pelanggan guna meningkatkan loyalitas pelanggan melalui feedback
managemen.

III.2.4 Paradigma Baru PT. Perkebunan Nusantara III


Untuk memenangkan persaingan bisnis, peningkatan kinerja dan citra
perusahaan diperlukan paradigma bisnis baru, yang perwujudanya merupakan tanggung
jawab seluruh individu perusahaan.

Universitas Sumatera Utara

Paradigma bisnis baru yang dikembangkan PTPN III yaitu:


1. Perubahan/perbaikan dan peningkatan metode dan kinerja adalah suatu keharusan.
2. Kepuasan pelanggan menjadi perioritas utama dalam memenangkan persaingan.
3. Setiap kegiatan bisnis harus menghasilkan nilai tambah bagi perusahaan.
4. Pengembangan hubungan industrial yang egaliter berdasarkan keterbukaan,
kesetaraan dan kebhinekaan.
5. Pengembangan sumber daya manusia yang terintegrasi untuk membangun kapital
insani (Human) dan itelektual yang dibutuhkan perusahaan.
6. Kepemimpinan yang efektif membangun pengaruh melalui kemampuan mengajar dan
membagi ilmu, membina hubungan baik dan menjadi panutan.
7. Penghargaan diberikan kepada karyawan berdasrkan kompetensinya.
8.Efektivitas operasional harus didukung oleh struktur organisasi yang sederhana dan
dinamis.
9. Pemanfatan teknologi sebagai perangkat untuk peningkatan produktivitas kerja dan
keunggulan kompetitif.
10. Keputusan bisnis diambil berdasrkan fakta dan data yang akurat.
11. Setiap tugas dan operasional perusahaan dilaksankan dengan ccepat tanggap, cepat
tindaklanjut, tuntas, berkualitas dan penuh tanggung jawab.
12. Seluruh aktvitas perusahaan harus berorentasi pada peningkatan mutu dan
lingkungan.

Universitas Sumatera Utara

III.2.5 Tata Nilai PT. Perkebunan Nusantara III


Tata nilai yang dikerkebunan mbangkan PT. Perkebunan Nusantara III mencakup halhal yang menggugah karyawan untuk memberikan kontribusi positif kepada perusahaan,
hubungan antar karyawan, dan hubungan stakehoders. Tata nilai yang dijunjung tinggi
oleh PT. Perkebunan Nusantara III adalah:
1. Proactive, yaitu selalu bersikap proaktif penuh inisiatif dan mengevaluasi resiko yang
mungkin terjadi.
2. Excellence, selalu mmeperhatikan gairah keunggulan berusaha bekerja keras untuk
hasil maksimal sesuai kompetensi.
3. Team Work, yaitu perusahaan selalu mengutamakan kerjasama tim agar mampu
menghasilkan sinergi optimal bagi perusahaan.
4. Innovation, yaitu selalu menghargai kreativitas dan menghasilkan inovasi dalam
metode baru dan produk baru.
5. Responsibility, yaitu selalu bertanggung jawab atas akibat keputusan yang diambil
dan tindakan yang dilakukan.

III.3 Struktur Organisasi PT. Perkebunan Nusantara III (Persero)


Struktur organisasi adalah suatu bagan yang menggambarkan secara sistematis
mengenai penerapan tugas-tugas, fungsi dan wewenang serta tanggung jawab masingmasing pegawai yang telah ditentukan sebelumnya, yang tujannya adalah untuk
membina keharmonisan kerja agar pekerjaan dapat dilakukan dengan baik, teratur dan
efisien.

Universitas Sumatera Utara

Adapun struktur organisasi yang ada di Struktur organisasi adalah suatu bagan
yang menggambarkan secara sistematis mengenai penerapan tugas-tugas, fungsi dan
wewenang serta tanggung jawab masing-masing pegawai yang telah ditentukan
sebelumnya, yang tujannya adalah untuk membina keharmonisan kerja agar pekerjaan
dapat dilakukan dengan baik, teratur dan efisien.
Adapun struktur organisasi yang ada di antara lain:
1. Distrik Manajer
2. Kepala Bidang Tanaman
3. Staf Bidang Tanaman Investasi & Pengukuran Kelapa Sawit
4. Staf Bidang Tanaman Eksploitasi Karet Dan Kelapa Sawit
5. Kepala Bidang Keuangan/ Umum
6. Staf Bidang Umum
7. Staf Bidang Keuangan
8. Kepala Bidang Teknik /Pengolahan
9. Staf Bidang Teknik/Pengelolaan
10. Staf Bidang Teknik/pengolahan
11. Staf Bidang laboratorium Unit PRBTN

Universitas Sumatera Utara

III.4 Uraian Tugas Masing-masing Jabatan


III.4.1. Distrik Manajer
Distrik manajer fungsi utamanya yaitu melaksanakan fungsi manajemen dalam
pengambilan keputusan serta membuat terobosan-terobosan dengan memberdayakan
sumber daya perusahaan yang ada di distriknya untuk mencapai kinerja yang optimal.

Sedangkan yang menjadi tugas-tugas distrik manajer antara lain sebagai berikut:
1. Menindaklanjuti usulan peremajaan dan investasi lainnya di distrik.
2. Mengkoordinir,

memonitor,

mengevaluasi

persediaan

dan

pelaksanaan

pemupukan serta distribusi pupuk.


3. Mengkoordinir panen angkut olah (PAO) dalam dan antar distrik.
4. Mengawasi/ menyetuji pembelian dan pembayaran karet plasma/TBS.
5. Menetapkan harga TBS pihak ketiga.
6. Mengusulkan program kerjasama operasional (KSO) untuk unit rumah sakit.
7. Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan dan pemeliharaan tanaman dan
pabrik serta unit rumah sakit.
8. Memonitor mengevaluasi mutu produksi yang dihasilkan unit kerjanya.
9. Memonitor mengevaluasi peneglolaan limbah pabrik dan unit rumah sakit.
10. Melaksankan pengadaan barang dan jasa sesuai dengan kewenagannya.
11. Melaksanakan pembayaran ke pihak III sesuai kewengannya.
12. Melaksanakan pembayaran ke pihak III di luar kewengannya.
13. Membuat kontrak pengangkutan TBS, janjang kosong, pemeliharaan tanaman
dan non tanaman.
14. Menyetujui kontrak dengan tenaga medis.

Universitas Sumatera Utara

15. mengusulkan penambahan tenaga kesehatan ( Dokter, Dokter Gigi, Paramedis,


perawat).
16. Mengusulkan, mengalokasikan dana kemitraan bina lingkungan.
17. Mengevaluasi kinerja unit-unit rumah sakit.
18. Menyetujui mutasi karyawan pelaksanaan antar unit dalam distrik.
19. Menjamin bahwa kebijakan mutu, lingkungan dan sistem manajemen
keselamatan kerja dimengerti, diterapkan dan dipelihara di distrik.
20. Meneruskan pengurusan perpanjangan HGU dan HGB dan menyelesaikan
penerbitan HO.
21. Mengusulkan RKAP, RKO, RJP unutk distrik dan semua kegiatan yang ada di
unit.
22. Melaksanakan penegendalian sistem komputerisasi yang terintegrasi berbasis
database secara konsisten dan up to date.

III.4.2. Kepala Bidang Tanaman


Kepala bidang tanaman memiliki fungsi sebagai pembantu distrik manajer
melaksanakan fungsi manajemen dalam pengambilan keputusan serta membuat
terobosan-terobosan dengan memberdayakan fungsi manajemen di bidang tanman untuk
mencapai kinerja optimal. Sedangkan yang menjadi tugas-tugasnya adalah sebagai
berikut:
1. Menindaklanjuti usulan peremajaan dan investasi lainnya di distrik.
2. Mengkoordinir, memonitor, mengevaluasi persediaan dan pelaksanaan dan
pemupukan serta distribusi pupuk.
3. Mengkoordinir panen angkut olah (PAO) dalam dan antar distrik.

Universitas Sumatera Utara

4. mengevaluasi/menyetujui pembelian dan pembayaran karet plasma/TBS.


5. Merencanakan, melaksanakan pengukuran dan pendataan di kebun/unit
Deliserdang-2.
6. Memonitor dan mengevaluasi mutu produksi yang dihasilkan di unit kerjanya.
7. memonitor dan mengevaluasi RKAP, RKO, RJP untuk distrik dan semua
kegiatan yang ada di untinya.
8. Melaksanakan pengadaan barang dan jasa sesuai dengan kewenagannya.
9. Mengusulkan dan menindaklanjuti usulan pengadaan barang dan jasa di luar
kewenangannya.
10. Membuat kontrak pengangkutan TBS, janjang kosong, pemeliharaan tanaman
dan nontanaman.
11. Mengkopilasi laporan unit serta mengevalluasi kinerja unit.
12. Melaksanakan pengendalian sistem komputerisasi yang terintegrasi berbasis
database secara konsisten dan up to date.
13. Menjamin bahwa kebijakan mutu, lingkungan, dan Sistem manajemen
keselamatan kerja dimengerti, dipelihara di distrik dan unit-unitnya.

III.4.3 Staf Bidang Tanaman Investasi & Pengukuran Kelapa Sawit


Staf bidang tanaman investasi & pengukuran kelapa sawit memiliki tugas dalam
hal membantu kepala bidang tanaman melaksanakan fungsi manajemen dalam
pengambilan keputusan serta membuat terobosan-terobosan dengan memberdayakan
fungsi manajemen di bidang tanaman untuk mencapai kinerja yang optimal.
Sedangkan yang menjadi tugas-tugasnya adalah sebagai berikut:
1. Menindaklanjuti usulan peremajaan dan investasi lainnya di distrik.

Universitas Sumatera Utara

2. Merencanakan, melaksanakan pengukuran dan pendataan di kebun/unit


Deliserdang-2.
3. Mengkoordinir dan mengevaluasi serta persediaan dan pelaksanaan pemupukan
serta distribusi pupuk.
4. Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan tanaman menghasilkan.
5. Melaksanakan sistem penilaian karya di distrik.
6. Memonitor dan mengevaluasi karet plasma serta bibitan yang ada di distrik.
7. Menjamin bahwa kebijakan mutu, lingkungan, dan Sistem manajemen
keselamatan kerja dimengerti, dipelihara di distrik dan unit-unitnya.
8. Melaksanakan pengendalian sistem komputerisasi yang terintegrasi berbasis
database secara konsisten dan up to date.

III.4. 4 Staf Bidang Tanaman Eksploitasi Karet Dan Kelapa Sawit


Staf bidang tanaman eksploitasi karet dan kelapa sawit memiliki tugas dalam hal
membantu kepala bidang tanaman melaksanakan fungsi manajemen dalam
pengambilan keputusan serta membuat terobosan-terobosan dengan memberdayakan
fungsi manajemen di bidang tanaman untuk mencapai kinerja yang optimal.
Sedangkan yang menjadi tugas-tugasnya adalah sebagai berikut:
1. Memonitori dan mengevaluasi laporan produksi yang ada di distrik.
2. Memonitori dan mengevaluasi laporan pelaksanaan panen karet dan kelapa sawit.
3. Mengkompilasi laporan unit serta mengevaluasi kinerja unit.
4. Mengkoordinir dan mengevaluasi serta persediaan dan pelaksanaan pemupukan serta
distribusi pupuk.
5. Melaksanakan sistem penilaian karya di distrik.

Universitas Sumatera Utara

6. Menjamin bahwa kebijakan mutu, lingkungan, dan Sistem manajemen keselamatan


kerja dimengerti, dipelihara di distrik dan unit-unitnya.
7.Melaksanakan pengendalian sistem komputerisasi yang terintegrasi berbasis database
secara konsisten dan up to date

III.4.5. Kepala Bidang Keuangan/ Umum


Kepala Bidang Keuangan/ Umum memiliki fungsi sebagai pembantu distrik
manajer melaksanakan fungsi manajemen dalam pengambilan keputusan serta membuat
terobosan-terobosan

dengan

memberdayakan

fungsi

manajemen

di

bidang

keuangan/umum untuk mencapai kinerja optimal. Sedangkan yang menjadi tugastugasnya adalah sebagai berikut:
1. Mengkoordinir, memonitor, mengevaluasi, persediaan barang di distrik dan unit.
2. Memeriksa dan mengusulkan pembayaran pengangkutan TBS/Karet.
3. Menyusun/mengevaluasi RKAP, RKO, dan RJP untuk distrik dan mengevaluasi
RKAP, RKO, dan RJP kebun/unit.
4. Melaksanakan pengadaan barang dan jasa di distrik sesuai dengan kewenangannya.
5. Mengusulkan dan menindaklanjuti usulan pengadaan barang dan jasa di luar
kewenangannya.
6. Memeriksa usulan pengadaan barang dan jasa untuk unit sesuai dengan
kewenangannya.
7. Mengawasi pengadaan barang dan jasa di unit kerja distrik.
8. Melaksanakan pembayaran kepada pihak ketiga sesuai kewenangannya.
9. Mengajukan pembayaran untuk pihak ketiga di luar kewenangannya.
10. Membuat kontrak sesuai kewengannya.

Universitas Sumatera Utara

11. Melakukan koordinasi dengan instansi terkait sesuai bidangnya.


12. Mengevaluasi, mengawasi dan mengatur laporan perkembangan kekuatan tenaga
kerja karyawan distrik, kebun/unit Deliserdang-2.
13. Mengajukan/ mengevaluasi dan mengawasi proses/pelaksanaan pengadaan barang
dan jasa sesuai dengan kewenangannya.
14. Mengajukan/mengevaluasi dan mengawasi proses/pelaksanaan pengadaan barang
dan jasa di luar.
15. Kompilasi laporan peristiwa masalah umum kebun /unit Deliserdang-2.
16. Mengadakan pengukuran kepuasan karyawwan bekerjasama dengan Bagian SDM

III.4.6. Staf Bidang Umum


Staf bidang umum memiliki fungsi sebagai pembantu kepala bidang
melaksanakan fungsi manajemen dalam pengambilan keputusan serta membuat
terobosan-terobosan dengan memberdayakan fungsi manajemen di bidang tanaman
untuk mencapai kinerja optimal. Sedangkan yang menjadi tugas-tugasnya adalah
sebagai berikut:
1. Mengevaluasi, mengawasi dan mengatur laporan perkembangan kekuatan tenaga
kerja karyawan distrik kebun/unit Deliserdang-2.
2. Mengajukan/mengevaluasi dan mengawasi proses/pelaksanaan pengadaan barang dan
jasa sesuai dengan kewenangannya.
3. Mengajukan/mengevaluasi dan mengawasi proses/pelaksanaan pengadaan barang dan
jasa di luar.
4. Pengawasan pengadaan barang dan jasa dari unit kerja distrik.
5. Kompilasi laporan peristiwa masalah umum kebun unit/ Deliserdang-2

Universitas Sumatera Utara

6. Melakukan koordinasi dengan instansi terkait.


7. Mengusulkan dan memonitoring/mengevaluasi penyaluran dana usaha kecil
menengah dan kemitraan bina lingkungan.
8. Melaksanakan sistem penilaian karya di distrik.
9. Mengadakan pengukuran kepuasan kepuasan karyawan bekerjasama dengan bagian
sumber daya manusia sekali setahun.
10. Mengevaluasi penerimaan karyawan bekerjasama dengan bagian sumber daya
manusia.
11. Proses mutasi karyawan pelaksanaan antar kebun/unit Deliserdang-2.
12. Mengusulkan pengurusan perpanjangan HGU dan HGB kebun/unit Deliserdang-2.
13. Melaksanakan pengendalian sistem komputerisasi yang terintegrasi berbasis
database secara konsisten dan up to date.
14. Menjamin kebijakan bahwa kebijakan mutu, lingkungan, dan sistem manajemen
keselamatan kerja dimengerti, dipelihara di distrik dan unit-unitnya.

III.4.7 Staf Bidang Keuangan


Staf bidang keuangan memiliki fungsi sebagai pembantu kepala bidang
pembiyaan melaksanakan fungsi manajemen dalam pengambilan keputusan serta
membuat terobosan-terobosan dengan memberdayakan fungsi manajemen di bidang
pembiayaan untuk mencapaiu kinerja optimal. Sedangkan yang menjadi tugas-tugasnya
adalah sebagai berikut:
1. Mengkoordinir, memonitori, mengevaluasi, persediaan barang di distrik dan unit.
2. Memeriksa dan mengusulkan pembayaran pengangkutan TBS/karet.

Universitas Sumatera Utara

3. Menyusun/mengevaluasi RKAP, RKO, dan RJP untuk distrik dan mengevaluasi


RKAP, RKO, dan RJP kebun/unit.
4. Melaksanakan pengadaan barang dan jasa di distrik sesuai dengan kewenangannya.
5. Mengusulkan dan menindaklanjuti usulan pengadaan barang dan jasa di luar
kewenangan distrik.
6. Mengawasi pengadaan barang dan jasa di unit kerja distrik.
7. Melaksanakan pembayaran kepada pihak ketiga sesuai kewenangannya.
8.Mengajukan pembayaran untuk pihak ketiga di luar kewengannya.
9. Membuat kontrak sesuai kewenangannya.
10. Mensosialisasikan dan mengukur CLI karyawan bersama dengan bagian sumber
daya manusia.
11. Mengevaluasi penerimaan karyawan permanen/penderes di kebun Deliserdang-2.
12. Melaksanakan pengendalian sistem komputerisasi yang terintegrasi berbasis
database secara konsisten dan up to date.
13. Menjamin kebijakan bahwa kebijkan mutu, lingkungan, dan sistem manajemen
keselamatan kerja dimengerti, diterapkan dan dipelihara di distrik dan unit-unit
kerjanya.

8. Kepala Bidang Teknik /Pengolahan


Kepala bidang teknik/ pengelolaan memiliki fungsi sebagai pembantu distrik
manajer melaksanakan fungsi manajemen dalam pengambilan keputusan serta membuat
terobosan-terobosan dengan memberdayakan sumber daya perusahaan yan g ada di
distriknya untuk mencapai kinerja optimal. Sedangkan yang menjadi tugas-tugasnya
adalah sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara

1. Mengkoordinir panen angkut olah (PAO) dalam dan antar distrik.


2. Mengusulkan program titip olah atau kerjasama operasional (KSO).
3. Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan pemeliharaan pabrik.
4. Membuat program dan melaksanakan pemeliharaan sipil/traksi serta alat berat.
5. Memonitor dan mengevaluasi mutu produksi yang dihasilkan di unit kerjanya.
6. Memonitor dan mengawasi pengolahan limbah pabrik.
7. Mengusulkan dan mengevaluasi RKAP, RKO dan RJP untuk distrik dan semua
kegiatan teknik/pengolahan di kebun/unit.
8. Mengajukan/mengevaluasi dan mengawasi proses/pelaksanaan pengadaan barang dan
jasa sesuai denganh kewenangannya.
9. Mengawasi pengadaan barang dan jasa dari unit kerja distrik.
10. Membuat kontrak pengangkutan lateks dan kompo serta pembayarannya sesuai
dengan kewenangannya.
11. Mengkompilasi laporan dari kebun/unit serta mengevaluasi kinerja unit.
12. Mengevaluasi laporan bulanan kinerja peralatan pabrik.
13. Melaksanakan pengendalian sistem komputerisasi yang terintegrasi berbasis
database secara konsisten dan up to date.
14. Menjamin kebijakan bahwa kebijkan mutu, lingkungan, dan sistem manajemen
keselamatan kerja dimengerti, diterapkan dan dipelihara di distrik dan unit-unit
kerjanya.

9. Staf Bidang Teknik/Pengelolaan


Staf bidang teknik/peneglolaan memiliki fungsi sebagai pembantu kepala bidang
teknik/peneglolaan melaksanakan fungsi manajemen dalam pengambilan keputusan

Universitas Sumatera Utara

serta membuat terobosan-terobosan dengan memberdayakan sumber daya perusahaan di


bidang teknik/sipil, traksi, dan alat berat untuk mencapai kinerja optimal. Sedangkan
yang menjadi tugas-tugasnya adalah sebagai berikut:
1. Mengkoordinir panen angkut olah (PAO) dalam dan antar distrik.
2. Mengusulkan dan mengevaluasi RKAP, RKO dan RJP untuk distrik dan kebun /unit.
3. Melaksanakan pengadaan barang dan jasa dari kebun unit di distrik sesuai
kewenangannya.
4. Mengawasi pengadaan barang jasa dari kebun/unit kerja distrik.
5. Mengkompilasi laporan unit serta mengevaluasi kinerja kebun/unit.
6. mengevaluasi jam kerja mesin genset.
7. Melaksanakan pengendalian sistem komputerisasi yang terintegrasi berbasis database
secara konsisten dan up to date.
8. Menjamin kebijakan bahwa kebijkan mutu, lingkungan, dan sistem manajemen
keselamatan kerja dimengerti, diterapkan dan dipelihara di distrik dan unit-unit
kerjanya.

10. Staf Bidang Teknik/pengolahan


Staf bidang memiliki fungsi sebagai pembantu kepala melaksanakan fungsi
manajemen dalam pengambilan keputusan serta membuat terobosan-terobosan dengan
memberdayakan sumber daya perusahaan yang ada di bidang teknik/pengolahan untuk
mencapai kinerja optimal. Sedangkan yang menjadi tugas-tugasnya adalah sebagai
berikut:
1. Mengkoordinir panen angkut olah (PAO) dalam dan antar distrik.
2. Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan pemeliharaan pabrik.

Universitas Sumatera Utara

3. Memonitor dan mengawasi mutu produksi yang dihasilkan di unit kerjanya.


4. Memonitor dan mengevaluasi pengolahan limbah pabrik.
5. Mengusulkan dan mengevaluasi RKAP, RKO dan RJP untuk distrik dan kebun /unit.
6. Memeriksa perhitungan fisik dalam pengadaan barang dan jasa sesuai dengan
kewenangannya.
7. Mengawasi pengadaan barang dan jasa dari unit sesuai dengan kewenangannya.
8. Mengawasi pengadaan barang dan jasa dari unit kerja distrik.
9. Mengkompilasi laporan unit serta mengevaluasi kinerja kebun/unit.
10.Melaksanakan pengendalian sistem komputerisasi yang terintegrasi berbasis database
secara konsisten dan up to date.
11. Menjamin kebijakan bahwa kebijkan mutu, lingkungan, dan sistem manajemen
keselamatan kerja dimengerti, diterapkan dan dipelihara di distrik dan unit-unit
kerjanya.

11. Staf Bidang laboratorium Unit PRBTN


Staf bidang laboratorium memiliki fungsi sebagai pembantu kepala bidang
tenik/pengolahan melaksanakan fungsi manajemen dalam pengambilan keputusan serta
membuat terobosan-terobosan dengan memberdayakan sumber daya perusahaan yang
ada di laboratorium untuk mencapai kinerja optimal. Sedangkan yang menjadi tugastugasnya adalah sebagai berikut:
1. Memonitor dan mengawasi pengolahan limbah pabrik.
2. membuat rencana pemakaian bahan/alat yang berhubungan dengan analisa
laboratorium dan sortasi TBS.

Universitas Sumatera Utara

3. Memeriksa bahan kimia yang diterima untuk bagian laboratorium dan water
teratment.
4. Menjamin bahwa pemeriksaan dan pengujian pada penerimaan bahan baku (sortasi)
dalam proses produk akhir telah dilaksanakan sesuai prosedur.
5. Memeriksa mutu air dan merekomendasikan dan mengawasi ke air Boiler (internal
treatment).
6. Mengawasi bahwa semua dokumen mutu, lingkungan dan sistem manajemen
kesehatan dan keselamatran kerja.
7. Menjamin bahwa semua identifikasi pada penerimaan bahan baku (sortasi) dalam
proses maupun produk akhir dan pengiriman akhir produksi telah sesuai dengan
persyaratan yang ada.
8. Melaksanakan pengendalian sistem komputerisasi yang terintegrasi berbasis database
secara konsisten dan up to date.
9. Menjamin kebijakan bahwa kebijakan mutu, lingkungan, dan sistem manajemen
keselamatan kerja dimengerti, diterapkan dan dipelihara di distrik dan unit-unit
kerjanya.

3.5 Model Kompetensi di PT. Perkebuan Nusantara III


Model kompetensi PT Perkebunan Nusantara III disususn dengan landasan core
values perusahaan, yaitu team work, inovation, exellence, proactitivity dan
responsibility.
Berdasarkan core values yang dimiliki PT Perkebunan Nusantara III,
disususunlah kompetensi dengan mengadopsi Job Competency Model dari Lyle

Universitas Sumatera Utara

M.Spencer and Signe M. Spencer (1993) untuk membangun kompetensi umum atau
disebut juga sebagai Soft Competency.
Soft Competency (kompetensi umum) PT Perkebunan Nusantara III tersebuut
dibedakan menjadi:
1. Kompetensi inti yaitu kompetensi yang harus dimiliki oleh semua karyawan
tanpa membedakan jabatan antara lain impact and influence,information
seeking,analythical

thinking,

expertise,

customer

services

orientation,

achievement orientation, initiative dan organizational commitment.


2. Kompetensi prilaku manajerial yaitu kompetensi yang dimiliki karyawan
berdasrkan strata manjerialnya yaitu; organizational awareness, relationship
building,developing

others,flexibility,conceptual

thinking,

interpersonal

undersanding,concernmn for dan self controlself confident.

Berdasarkan core values, kompetensi inti dan prilaku manajerial dibangunlah tiga
pilar kompetensi khusus (hard competency) yang berisi:
1. Kompetensi khusus bisnis perkebunan yaitu kompetensi yang harus dimiliki
semua bagian kantor direksi maupun distrik beserta unit produksi/ kerja antara
lain: manajemen sumber daya manusia, perencanaan perusahaan, manajemen
resiko,tata kelola peruasahaan yang baik manajemen keuangan, total quality
management,anggaran, manajemen perkantoran, computer, bahasa inggris, dan
ditambah komunikasi organisasional. Kompetensi khusus yang ditekankan untuk
semua bagian kantor direksi.
2. Kompetensi khusus produksi perkebunan yaitu kompetensi yang harus dimiliki
oleh semua distrik beserta unit unti produksi/ unit kerja antara lain; proses

Universitas Sumatera Utara

produksi,

penegndalian

produksi,

penegendalian

produksi,

manajemen

pengadaan, manjemen proyek, manajemn keamanan, perpajakan, pengetahuan


pasar dan produk, manajemen kesehatan keselamatan kerja.
3. Kompetensi khusus fungsional perkebunan yaitu kompetensi yang menjadikan
cirri khas dari masing-masing bagian di kantor direksi besrta unit produksi/unit
kerja berdasarkan fungsinya.
Untuk kepentingan aplikasi dan pengukuran ditetapkanlah profil kompetensi jabatan
untuk masing-masing jabatan yang disusun berdasarkan kesepakatan bersama. Profil
kompetensi jabatan ini akan dievaluasi secara priodik untuk mendukung pencapaian
competency level index sehingga selaras dengan competency profil index yang
dipersyaratkan.

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai