Anda di halaman 1dari 32

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software

http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

ASUHAN KEPERAWATAN BAYI


DENGAN BPD
Kelompok Kerja Perinatologi
RSAB Harapan Kita
Jakarta

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software


http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Definisi
(Northway dkk, 1967)
Terjadi pada bayi RDS /HMD yang mendapat
bantuan nafas dan mengalami penyakit paru
kronis
Perubahan yang terjadi terbagi dalam 4 tahap
tergantung dari usia saat terjadinya (mulai 0-30
hari) dan
tipenya berdasarkan kerusakan alveoli dan
brochus

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software


http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Definisi, lanjutan
(Bancalari dkk, 1979)
q Ketergantungan akan oksigen lebih dari
28 hari
q Dilihat berdasarkan tanda klinis yang
berhubungan dengan perubahan dalam
gambaran foto thoraks akibat dari ventilasi
mekanik.

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software


http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Insiden :

2,5-6% dari bayi yang mendapatkan


ventilasi mekanik
40 % dari bayi VLBW
Etiologi :
Toksisitas Oksigen
Pengurangan jumlah epitel kapiler dan
sel lain menjadi hipertropi
Profilerasi kapiler, edema, fibrosis

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software


http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Paru mengandung sistem enzim


antioksidan yang meningkat menjelang
lahir
Produksi berlebih dari lendir dan diikuti
oleh terhentinya produksi, hilangnya
fungsi rambut getar
Meningkatnya jumlah sel radang akibat
oksigen

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software


http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Ventilasi mekanik dan baro trauma


Intubasi mengganggu fungsi normal paru
PAP yang rendah (BPD lebih sedikit)
Barotrauma dikaitkan dengan PIP, PEEP
PDA

Compliance paru membaik setelahligasi PDA


Kalau timbulnya PDA merupakan akibat dari
RDS maka terjadinya BPD makin tinggi
Cairan yang berlebih pada RDS
Masa Gestasi

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software


http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Gejala Klinis
Faktor predisposisi
Oksigen, intubasi dan ventilasi mekanik
Masa gestasi
Air leaks
Dependent Ventilator
Hipoksia, hiperkapnia dan asidosis respiratorik
Ronckhi, wheezing
Retraksi, sekresi berlebih, spasme bronchus
CXR: gambaran paru tergantung stage dan
kardiomegali
Gangguan keseimbangan cairan dilihat dengan
kenaikan BB, edema, produksi urine yang
menurun

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software


http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Komplikasi

Spasme Bronchus
Ketergantungan pada ventilator
Infeksi saluran nafas berulang
CHF
BPD Spells
GER
Gangguan perkembangan

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software


http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Tata Laksana :
Bantuan Nafas
Setelah ekstubasi, oksigen tetap diperlukan
untuk mencegah hipoksia
Weaning dibantu pulse oxymeter, AGD arteri
dan kapiler bikarbonat
Diuretik
Chlorothiazide
10-20 mg/kg/hari dibagi 2 tiap 12 jam po
Efeksama dengan furasemide
Monitor hiponatremia, hipokalemia, alkalosis
metabolik
Segera mungkin diberi oral

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software


http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Bronchodilator
Theophiline (Aminophiline)
Steroid
Retriksi cairan
Nutrisi optimum
Fisioterapi dan Suctioning
Pendekatan tim
OUT COME
Mortality rate : 30-40%
Setelah pulang mortality rate : 10%
Kebanyakan pulang dengan oksigen
Infeksi paru berulang dan gagal tumbuh
Relatif lebih baik setelah usia 2 tahun

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software


http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software


http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Pengkajian
1. Perilaku : Letargi (bayi tampak lemah) tidak
aktif, gelisah dan tampak sakit berat
2. Riwayat Martenal :
Masa gestasi
Kondisi ibu
Lama proses persalinan
Penyakit infeksi atau penyakit lainnya
ANC

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software


http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Pengkajian,lanjutan..
3. Riwayat Neonatus
Prematuritas, umur kehamilan
Nilai apgar, asfiksia
Tindakan dalam persalinan
4. Sistem Kardiovaskuler
Brandikardi dengan hipoksemia
berat/takikardi
Adanya murmur
Pengisian kapiler

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software


http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

4. Sistem Pernafasan
Takhipnoe (frekensi pernafasan lebih dari
60x/mnt; mungkin80-100x/mnt)
Bernafas dengan cuping hidung(gasping)
Apnoe berulang
Retraksi interkostal, suprasternal
Sianosis
Adanya kelainan pada foto thorak
5. Sistem persyaratan
Immobilitas, kurang aktif dan flaccid
Penurunan kesadaran, kejang

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software


http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

6. Sistem Pencernaan
BAB
Bising usus
Distended/kembung
7. Sistem perkemihan
Oliguri
Edema

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software


http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

8. Sistem Integumen
Pucat, dingin
Adanya pitting edema
Adanya cutis mermorata
Turgor kulit, keadaan mukosa
9. Pemeriksaan Diagnostik
Radiologi fotothorak
Laboratorium=AGD, elektrolit dll

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software


http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Pola nafas tidak adekuat Berhubungan
dengan depresi pusat pernafasan,
kelemahan otot-otot pernafasan,
penurunan ekspansi paru
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif
berhubungan dengan akumulasi lendir
sebagai trepon adanya benda asing
(ETT) ditrakhea dan batuk tidak efektif

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software


http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

DIAGNOSA KEPERAWATAN, LANJUTAN


3.

Resiko tinggi gangguan kebutuhan nutrisi


:kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan peningkatan metabolisme dan
immaturnya sistem pencernaan

4.

Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan


tidak adekuatnya sistem immun, penyakit
kronik dan prosedur invasif

5.

Kurangnya pengetahuan orang tua


berhubungan dengan penyakit anaknya dan
lamanya pengobatan

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software


http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

1. Pola nafas tidak adekuat berhubungan dengan


depresi pusat pernafasan, kelemahan otot-otot
pernafasan, penurunan ekspansi paru dan
perubahan ratio O2/CO2

Tujuan : Pola nafas adekuat via ventilator

Kriteria evaluasi :

Tidak ada retraksi/penggunaan otot bantu


pernafasan
Tidak ada sianosis
Analisa gas normal
Saturasi oksigen dalam batas normal

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software


http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Intervensi :
Kaji penyebab kegagalan nafas
Observasi pola nafas, catat frekkuensi
nafas, bedakan antara nafas spontan dan
nafas ventilator
Dengarkan bunyi paru kanan dan kiri serta
observasi gerakan dada yang simestris
setiap satu jam

Hitung pernafasan klien selama satu menit


penuh dibandingkan dengan rate pada
ventilator
Obeservasi fase pernafasan klien dengan
ventilator

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software


http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Periksa tubing dari tanda-tanda obstruksi seperti


kinking dan adanya air. Kosongkan air dalam tubing
ke dalam reservoir (penampung)
Periksa alarm ventilator untuk fungsi-fungsi yang
tepat , alarm tidak boleh dimatikan bahkan waktu
melakukan pengisapan lendir melalui ETT
Siapkan alat resusitasi disamping inkubator dan
lakukan ventilasi manual jika perlu
Kolaborasi untuk setting ventilator, monitor dan tulis
di flow sheet setiap jam :
F1O2
PIP
PEEP
MAP
Ratio inspirasi : ekspirasi/ 1: E Ratio
Humidifikasi dan suhu

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software


http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

2. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan


dengan akumulasi lendir sebagai respon
adanya benda asing (ETT) di trakhea dan
ketidak mampuan batuk/batuk tidak efektif
Tujuan : Jalan nafas efektif
Kriteria evaluasi :
Lendir kurang
Tidak sianosis
Suara paru bersih

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software


http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Intervensi :
Kaji kepatenan jalan nafas
Isap lendir, batasi lamanya isap lendir < 15
detik, pilih suction catheter yang sesuai. Bilas
dengan NaCl 0,9% sebanyak 0,3 ml jika
diindikasikan, sebelum isap lendir lakukan
hiperventilasi dengan
ambu bag, gunakan
Fl O 100% dan turunkan Fl O2 kesemula bila
selesai isap lendir.
Lakukan fisioterapi
Evaluasi gerakan dada, dengarkan suara paru
kanan dan kiri

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software


http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Monitor posisi/tempat ETT;catat nomor


dan tanda batas ETT di bibir /hidung dan
bandingkan dengan yang ditentukan
Catat bila ada dispnea,ronkhi dan suara
alarm ventilator
Ubah posisi tiap 3 jam
Kolaborasi pemberian bronkolidilator
Lain-Lain

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software


http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

3. Resiko gangguan kebutuah nutrisi : kurang dari


kebutuhan tubu berhubungan dengan
peningkatan metabolisme dan gangguan
pencernaan.
Tujuan : tidak terjadi gangguan kebutuhan
nutrisi
Kriteria evaluasi :
Berat badan naik 10 gram/kg bb/hari
Tidak muntah
Perut tidak kembung
Tidak ada residu
Protein dan albumin dalam batas normal

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software


http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Intervasi :
Evaluasi kemampuan minum bayi
Obsevasi tonus otot secara keseluruhan dan
kehilangan lemak sub kutan
Timbang berat badan setiap hari atau kalau
perlu
Catat intake, output
Berikan minum sedikit tetapi sering
Kaji fungsi pencernaan : kualitas bising usus;
catat perubahan lingkar perut dan adanya
muntah
Observasi dan catat perubahan garakan usu ;
adanya diare dan konstipasi
Kolaborasi dalam pemeriksaan; occult blood,
protein , albumin dan dekstrostik
Lain-lain

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software


http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

4. Resiko

tinggi infeksi berhubungan dengan tidak


adekuatnya sistem immun, penyakit kronik dan
prosedur invasif.
Tujuan : Tidak terjadi infeksi
Kriteria evaluasi :
Darah rutin normal
CRP kurang dari 8mg/dl
Suhu 36,5C 37,2C
Lendir dari ETT putih dan tidak berbau
Kultur darah steril

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software


http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Intervensi :

Catat faktor risiko terjadinya infeksi


Obsevasi : warna, bau dan karakteristik sputum
Kurangi faktor risiko terjdin ainfeksi nosokomial
Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak
dengan pasien
Pertahankan teknik steril dalam melakukan
isaplendir
Ubah posisi tidur setiap 3 jam
Auskultasi suara paru kanan dan kiri
Batasi pengunjung pasien

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software


http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Jelaskan kepada orangtua tempat meletakkan


barang-barang kotor
Rawat bayi di ruang isolasi jika ada indikasi
Pertahanakan hidrasi dan nutrisi yang
adekuat
Kolaborasi dalam pemeriksaan : darah rutin,
CRP, kultur darah dan lendir dari ETT
Kolaborasi dalam pemberian antibiotika

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software


http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

5. Kuranganya pengetahuan orang tua


berhubungan dengan penyakit anaknya dan
kebutuhan pengobatan
Tujuan : Pengetahuan orang tua bertambah
Kriteria evaluasi :
Orang tua mau berpartisipasi dalam merawat
anaknya.

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software


http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Intervensi :
Kaji tingkat pengetahuan orangtua
Diskusikan dan jelaskan tentang kondisi
anaknya
Beri kesempatan pada orang tua untuk
berkonsultasi dengan dokter
Ikut sertakan orangtua dalam perawatan
anaknya.

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software


http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai