Anda di halaman 1dari 31

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING

ATASDENGAN MEMAKAI BOLA VOLI MINI


PADA SISWA KELAS V SD
NEGERI 2 SANGGAU
DESAIN PENELITIAN

DISUSUN OLEH
LUFSYIE ANGGRA
421200024

INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
PONTIANAK
2015

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING ATAS


DENGAN MEMAKAI BOLA VOLI MINI
PADA SISWA KELAS V SD
NEGERI 2 SANGGAU

DESAIN PENELITIAN
Tanggung jawab yuridis material pada

LUFSYIE ANGGRA
421200024
Program studi : S1 PENJASKES
Menyetujui

Pembimbing Utama

Zainal Arifin S.Pd.,M.Or

pembimbing kedua

Ramdani Amrullah, M.P

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan rahmatnya yang melimpah kepada peneliti, sehingga peneliti dapat
menyelesaikan skripsi dengan judulupaya meningkatkan hasil belajar passing atas
dengan memakai bola voli mini pada siswa kelas V sd negeri 2 sanggau tahun
2014 - 2015.
Berkat petunjuk, bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak segala
kesulitan dan tantangan dalam proses penyelesaian skripsi ini dapat teratasi. Pada
kesempatan ini, peneliti menyampaikan rasa terimakasih yang tiada terhingga
kepada :
1.

Dra. Hj. Sulha, M.Si, sebagai pembimbing Utama yang telah banyak
memberiklan bimbingan dan arahan dalam penelitian skripsi ini.

2.

Dwi Hartanto, M.Pd, sebagai pembimbing Kedua sekaligus Ketua Prodi


Penjaskesrek

IKIP-PGRI

Pontianak

atas

segala

kesabarannya

dan

bimbingannya dalam penelitian skripsi ini.


3.

Prof. Dr H. Samion.H. AR. M. Pd, sebagai Rektor IKIP-PGRI Pontianak


yang memberikan kesempatan belajar.

4.

H. Henry Maksum, S.Pd. M. Pd, Sebagai Dekan Fakultas Pendidikan


Olahraga Kesehatan IKIP-PGRI Pontianak yang telah banyak memberikan
arahan dalam penelitian skripsi ini.

5.

Staphanie Yane, M. Pd, Sebagai Sekertaris Prodi Penjaskesrek IKIP-PGRI


Pontianak yang telah banyak memberikan kemudahan dan jalan dalam
penelitianskripsiini.

6.

Bapak dan Ibu dosen IKIP-PGRI Pontianak yang telah banyak


memberikan bekal ilmu pengetahuan selama peneliti dalam masa perkuliahan.

7.

Supriyono, S.Pd, Sebagai Kepala Sekolah yang telah mengizinkan untuk


melaksanakan penelitian.

8.

Siswa Kelas VPada SD Negeri 2 Sanggau tahun pelajaran 2014/2015 yang


akan menjadi sampel penelitian.

9.

Pegawai perpustakaan IKIP-PGRI Pontianak yang banyak membantu


dalam memberi kesempatan untuk mencari buku referensi dalam penulisan
skripsi ini.
Peneliti sebagai manusia biasa yang tentunya tidak lepas dari kesalahan,

untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat peneliti harapkan untuk
kesempurnaan skripsi penelitian ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi peneliti
khususnya dan perkembangan dalam dunia keolahragaan pada umumnya Amin .

Pontianak, Januari2015
Peneliti

DAFTAR ISI
KATAPENGANTAR..........................................................................................................i
DAFTAR ISI .......................................................................................................................ii
BAB I METODE PENELITIAN.........................................................................................1
A.

LATAR BELAKANG MASALAH .......................................................................1

B.

RUMUSAN MASALAH .......................................................................................3

C.

TUJUAN PENELITIAN ........................................................................................4

D.

MANFAAT HASIL PENELITIAN .......................................................................4

1. KAJIAN PUSTAKA ......................................................................................................4


A. KAJIAN TEORI .............................................................................................................4
1. PENGERTIAN BELKAJAR ..........................................................................................4
2 HASIL BELAJAR .......................................................................................................5
BAB II BELAJAR PASSING ATAS DENGAN MEMAKAI BOLA VOLI MINI
METODE PENELITIAN .................................................................................................12
A.TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN .....................................................................12
B. SUBJEK PENELITIAN ...............................................................................................14
C.DATA DAN SUMBER DATA .....................................................................14

D. PENGUMPULAN DATA ............................................................................................14


E. UJI FALIDASI DATA .................................................................................................15
F. ANALISIS DATA ........................................................................................................16
G. INDIKATOR KERJA PENELITIAN ..........................................................................16
H.PROSEDUR PENELITIAN ..........................................................................................16
1. RENCANA SIKLUS 1 .................................................................................................17
2. RENCANA SIKLUS 2 .................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................21

i1

BAB I
RENCANA PENELITIAN

A.

Latar Belakang Masalah


Permainan
tradisional,

dan

permainan.

olahraga pendidikan
eksplorasi

gerak,

jasmani meliputi olahraga

keterampilan

lokomotor

non-

lokomotor, dan manipulatif, atletik, kasti, rounders, kippers, sepak bola, bola
basket, bola voli, tenis meja, tenis lapangan, bulu tangkis, dan beladiri, serta
aktivitas lainnya, olahraga tradisionaldan aktivitas luar kelas. Dalam pendidikan
jasmani permainan merupakan olahraga yang paling digemari siswa, salah satu
diantaranya adalah permainan bola voli mini.
Pelaksanaan proses pembelajaran permainan bola voli mini di SD masih
banyak ditemukan masalah di antaranya adalah kurangnya penguasaan
teknik passing atas.

Siswa

kelas

dalam

melakukan passing atas

masih merasa takut terhadap bola.


Penggunaan

metode

pembelajaran

yang

kurang

menyenangkan

menyebabkan siswa kurang termotivasi untuk belajar teknik passing atas bola
voli. Selama ini teknik yang diberikan guru pendidikan jasmani dalam
mengajar passing atas masih sulit dipelajari oleh siswa, akibatnya siswa kurang
terampil dalam melakukan passing atas bola voli. Terbukti dari hasil evaluasi,
baru 42% siswa yang telah dapat melakukan teknik passing atas dengan baik dan
benar dan sisanya 58% siswa masih belum menguasai teknik passing atas dengan
baik

dan

benar.

Kondisi demikian apabila dibiarkan akan mempengaruhi pencapaian


prestasi belajar siswa. Hal tersebut menunjukkan adanya suatu permasalahan yang
harus dicari jalan keluarnya.
Berdasarkan pengamatan diketahui adanya beberapa masalah yang
menyebabkan kurangnya penguasaan teknik passing atas siswa. Beberapa
kemungkinan penyebabnya adalah:
1.

Kurangnya motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran teknik passing atas.

2.

Rendahnya

kemampuan

dan

keberanian

siswa

dalam

melakukan

teknik passing atas.


Dari pernyataan-pernyataan tersebut di atas dapat disimpulkan beberapa
faktor penyebab timbulnya permasalahan, di antaranya:
1.

Guru belum menerapkan metode yang sesuai dengan pembelajaran yang


dilaksanakan.

2.

Guru belum mengaktifkan siswa dalam proses kegiatan pembelajaran yang


dilaksanakan.
Berdasarkan permasalahan tersebut, maka peneliti akan menggunakan
metode pembelajaran yang dapat membantu siswa kelas V SD untuk dapat
melakukan passing atas dengan baik dan benar, yaitu metode tutor sebaya. Selama
ini metode tutor sebaya belum pernah digunakan dalam pembelajaran Bola voli
mini di SD.
Alasan penggunaan metode bantuan tutor sebaya sesuai dengan pendapat
Suharsimi Arikunto, yaitu bahwa:

1.

Adakalanya hasilnya lebih baik bagi beberapa siswa yang mempunyai perasaan
takut atau enggan kepada gurunya.

2.

Bagi tutor pekerjaan tutoring akan dapat memperkuat konsep yang sedang
dibahas

3.

Bagi tutor merupakan kesempatan untuk melatih diri memegang tanggung


jawab dalam mengemban suatu tugas dan melatih kesabaran.

4.

Mempererat hubungan antar siswa sehingga mempertebal perasaan sosial.


Penggunaan metode tutor sebaya diharapkan dapat meningkatkan
penguasaan siswa terhadap teknik passing atas, seperti yang disampaikan
oleh Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, bahwa tutor sebaya adalah siswa yang
ditunjuk atau ditugaskan membantu temannya yang mengalami kesulitan belajar,
karena hubungan teman umumnya lebih dekat dibandingkan hubungan guru
dengan siswa.

B.

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan yang akan dikaji dalam
penelitian ini Sebagai berikut :
1. Bagaimanakah upaya meningkatkan passing atas dalam permainan bola
voli mini siswa kelas V SD N 2 Sanggau ?
2. Bagaimanakah upaya meningkatkan passing atas dalam permainan bola
voli mini dengan tutor sebaya siswa kelas V SD N 2 sanggau ?

3. Apakah ada upaya peningkatan hasil belajar pasing atas dalam


permainan bola voli mini siswa kelas V SD N 2 Sanggau ?

C.

Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar pasing atas
siswa kelas V SD melalui bantuan tutor sebaya.

D.

Manfaat Hasil Penelitian


Manfaat hasil penelitian ini adalah hasil belajar passing atas siswa kelas
V SD meningkat.

1. KAJIAN PUSTAKA
A.

1.

Kajian Teori

Pengertian Belajar
Pengertian belajar menurut Suharsimi (1993: 19) adalah suatu proses
yang terjadi karena adanya usaha untuk mengadakan perubahan terhadap diri
manusia yang melakukan, dengan maksud memperoleh perubahan dalam dirinya,
baik berupa pengetahuan, keterampilan, ataupun sikap.
Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia menyebutkan belajar adalah
berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu (1993:13).
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa belajar
merupakan suatu perubahan tingkah laku dalam berbagai aspek kepribadian,

(yang idealnya) perubahan tersebut merupakan perubahan positif, diperoleh


karena yang bersangkutan menghendaki perubahan, dan perubahan itu dicapai
melalui tahapan latihan dan atau pengalaman.

2.

Hasil Belajar

a.

Pengertian Hasil Belajar


Menurut Mulyono Abdurrahman (2003:37) Hasil belajar adalah
kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Dalam
kegiatan pembelajaran tujuan yang ingin dicapai ditentukan sebelumnya.Anak
yang dikatakan berhasil adalah mereka yang dapat mencapai tujuan-tujuan
pelajaran yang telah ditentukan sebelumnya.
Menurut Sudjana (Padmono, 2002:37) menyatakan bahwa hasil belajar
adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa atau mahasiswa setelah ia
menerima pengalaman belajarnya.
Berdasarkan teori di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah
kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar.Hasil belajar
merupakan penguasaan berbagai macam keterampilan, pengetahuan setelah siswa
memperoleh pengalaman belajar.Dalam kegiatan pembelajaran tujuan yang ingin
dicapai ditentukan sebelumnya.Anak yang dikatakan berhasil adalah mereka yang
dapat mencapai tujuan-tujuan pembelajaran yang telah ditentukan sebelumnya.

b.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar


Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama yakni faktor dari
dalam diri siswa dan faktor yang datang dari luar siswa.

1) Faktor dari Dalam Diri Siswa


Lark dalam Rusna Ristasa, (2010:19) mengungkapkan bahwa hasil
belajar siswa di sekolah 70% dipengaruhi oleh siswa dan 30% dipengaruhi oleh
lingkungan. Berkaitan dengan faktor diri siswa yaitu motivasi, minat, sikap
perhatian, kebiasaan belajar, ketekunan, kondisi sosial ekonomi, dan kondisi fisik
dan psikis.
2) Faktor dari Luar Siswa
Salah satu faktor luar siswa yang dominan yang mempengaruhi hasil
belajar adalah kualitas pengajaran. Yang dimaksud kualitas pengajaran adalah
tinggi/rendahnya atau efektif/tidaknya proses pembelajaran dalam mencapai
tujuan. Metode pembelajaran juga sangat berpengaruh dalam pencapaian hasil
belajar.Pemilihan metode yang tepat mutlak diperlukan agar pembelajaran
menjadi menyenangkan dan berkesan bagi siswa yang akhirnya dapat
meningkatkan hasil belajar siswa.

3.

Pengertian Bola Voli Mini

a.

Bola Voli
Bola voli menurut Wikipedia Indonesia (2012) adalah Olahraga
permainan yang dimainkan oleh dua tim berlawanan yang masing-masing tim
terdiri dari enam pemain.
Bola voli merupakan jenis permainan olahraga beregu yang masingmasing regu dimainkan oleh dua tim dimana tiap tim beranggotakan enam orang
dalam suatu lapangan berukuran 30 kaki persegi (9 meter persegi) bagi setiap tim
dipisahkan oleh net atau jaring (Viera, 2000: 2).

b.

Bola Voli Mini


Permainan bola voli mini merupakan pembelajaran pendidikan jasmani
yang diterapkan di sekolah dasar. Jumlah pemain yang dibutuhkan dalam satu
regu 4 orang pemain dengan 2 orang cadangan dan pertandingan 2 set
kemenangan (PP.PBVSI, 1995: 73).
Lapangan Bola voli mini berukuran panjang 12 meter, lebar 6 meter,
tinggi net putra 2,10 meter, putri 2 meter, dan bola yang digunakan nomor 4
dengan berat 230-250 gram (Tim Bina Karya Guru, 2004: 18).

4.

Pengertian Passing Atas


Passing atas atau passing tangan atas adalah cara pengambilan bola atau
mengoper dari atas kepala dengan jari-jari tangan. Bola yang datang dari atas

diambil dengan jari-jari tangan di atas, agak di depan kepala (Aip Syarifuddin,
1997: 69).
Menurut M. Mariyanto, Sunardi, dan Agus Margono (1994: 54)
menyatakan, passing atas adalah suatu teknik memainkan bola yang dilakukan
oleh seorang pemain bola voli dengan tujuan untuk mengarahkan bola yang
dimainkannya ke suatu tempat atau kepada teman seregunya untuk dimainkan di
lapangan sendiri.
Passing atas

yang

baik

akan

sangat

mempengaruhi

di

dalam

pertandingan, tetapi hal ini lebih menonjol dalam pertandingan tingkat tinggi
dibandingkan pada pertandingan yang lebih rendah.
Menurut Engkos Kosasih, (1985: 109), dalam melakukan passing atas
harus diperhatikan beberapa hal, yaitu:
a.

Konsentrasi untuk melakukan passing atas.

b.

Berlatih dan menyesuaikan diri untuk menguasai bola.

c.

Lihat dan pelajari di mana tempat menempatkan bola yang tepat.

d.

Ketahui posisi lemah regu lawan.


Passing atas adalah upaya menerima dan mengoper bola dengan kedua
tangan dari atas depan kepala (Dadan Heryana, 2010: 74).
Untuk dapat melakukan passing atas dengan baik dan benar harus
mengikuti latihan dengan serius. Cara melakukan latihan passing atas adalah
sebagai berikut:

a.

Latihan Pertama

1)

Berdiri tegak kedua kaki dibuka selebar bahu.

2)

Kemudian lambungkan bola dan menangkap kembali.

3)

Jari-jari tangan membentuk sikap passing atas.

4)

Tahap pertama dilakukan di tempat.

5)

Tahap kedua sambil berjalan.

6)

Tahap ketiga diawali tepuk tangan sebelum menangkap bola.

7)

Tahap keempat dilakukan sambil berjalan.

Gambar 2.1 Rangkaian latihan pertama


b.

Latihan Kedua

1)

Berdiri tegak, kedua kaki dibuka selebar bahu.

2)

Lakukan passing atas yang dilambungkan teman (berpasangan).

3)

Sambil berjalan, mundur dilanjutkan dengan gerak menyamping.

10

Gambar 2.2 Rangkaian Latihan Kedua


c.

Latihan Ketiga

1)

Posisi awal sikap duduk.

2)

Lakukan passing atas sambil duduk.

3)

Bola terlebih dahulu diumpan oleh teman dari atas bangku.

4)

Lanjutkan dari atas meja.

Gambar 2.3 Rangkaian Latihan Ketiga


d.

Latihan Keempat

1)

Berdiri tegak, saling berhadapan.

2)

Lakukan passing atas berpasangan dan berhadapan.

11

3)

Bola disentuh dua kali sentuhan.

4)

Lakukan latihan secara berulang-ulang.

5)

Latihan keempat ini juga dapat dilakukan lebih dari dua orang

e.

Latihan Kelima

1)

Berdiri tegak, saling berhadapan.

2)

Lakukan passing atas melalui net/tali yang dipasang melintang.

3)

Lakukan latihan secara berulang-ulang

f.

Latihan Keenam

1)

Berkelompok bermain bola voli menggunakan lapangan kecil.

2)

Bermain menggunakan passing atas.

3)

Satu kelompok terdiri dari 3 sampai 4 orang pemain.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan


bahwa passing atas adalah teknik menerima dan mengoper bola dengan jari-jari
kedua tangan dari atas depan kepala untukmemainkan bola yang dilakukan oleh
seorang pemain bola voli dengan tujuan untuk mengarahkan bola yang

12

dimainkannya ke suatu tempat atau kepada teman seregunya untuk dimainkan di


lapangan sendiri.

B.

Kerangka Berpikir
Proses pembelajaran memberikan kesempatan bagi siswa untuk terlibat
aktif dalam kegiatan belajar. Proses belajar menyangkut perubahan aspek-aspek
tingkah laku, seperti pengetahuan, sikap dan keterampilan. Dengan bantuan tutor
sebaya diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

C.

Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kerangka berpikir di atas, diduga melalui penggunaan
bantuan tutor sebaya dapat meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan tentang bola voli mini
teknik passing atas.
Berdasarkan dugaan tersebut di atas, hipotesis tindakan penelitian ini
adalah bantuan tutor sebaya dapat meningkatkan hasil belajar passing atas dalam
permainan bola voli mini siswa kelas V SD .

BAB II

BELAJAR PASSING ATAS DENGAN MEMAKAI


BOLA VOLI MINI

METODE PENELITIAN
A.

Tempat dan Waktu Penelitian

1.

Tempat Penelitian
Penelitian akan dilaksanakan di SD

2.

Waktu penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada semester I yaitu dari bulan Oktober
sampai dengan bulan Desember dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian


Bulan Ke
No

Uraian Kegiatan

Oktober
1

1.

Observasi kelas yang akan diteliti

2.

Penyusunan proposal dan RPP

3.

Pelaksanaan tindakan siklus I

4.

Pelaksanaan tindakan siklus II

5.

Penyusunan laporan hasil penelitian

13

Nopember
3

Desember
4

3 4

14

B.

Subjek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah kelas V SD. Keseluruhan siswa kelas V
SD dijadikan subyek penelitian. Jumlah subyek dalam penelitian yaitu 26 orang
yang atas: 16 orang berjenis laki-laki dan 10 orang berjenis kelamin perempuan.

C.

Data dan Sumber Data


Sumber data yang akan digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) ini adalah sebagai berikut:

1.

Data Hasil belajar pasing atas, diperoleh dari siswa;

2.

Data Aktivitas guru, diperoleh dari peristiwa selama KBM berlangsung;

3.

Data Keaktivan siswa, diperoleh dari peristiwa selama KBM berlangsung;

4.

Data Pelaksanaan KBM dengan bantuan tutor sebaya, diperoleh dari peristiwa
selama KBM berlangsung.

D.

Pengumpulan Data
Data yang diperlukan dalam penelitian tindakan kelas ini berupa catatan
hasilpengamatan.

Hasil pengamatan tersebut akan dikumpulkan

melalui

pengamatan, hasil tes siswa dan angket. Pemberian dan pengisian angket oleh
siswa dilaksanakan pada
tindakan selesai.

pertemuan ke dua

(siklus

terakhir),

setelah

15

E.

Uji Validitas Data


Data yang sudah terkumpul merupakan modal awal yang sangat berharga
dalam rencana penelitian ini, dari data yang terkumpul akan dilakukan analisis
yang selanjutnya dipakai sebagai bahan masukan untuk penarikan kesimpulan.
Melihat begitu besarnya posisi data, maka keabsahan data yang terkumpul
menjadi sangat vital.
Keabsahan data itu dikenal sebagai validitas data, sebagaimana dijelaskan
Alwasilah (2008: 170) bahwa tantangan bagi segala jenis penelitian pada akhirnya
adalah terwujudnya produksi ilmu pengetahuan yang valid, sahih, benar, dan
beretika.
Validitas data penelitian tindakan kelas ini diuji dengan menggunakan
triangulasi, yaitu:
1. Hasil belajar passing atas bola voli mini dianalisis dengan menggunakan
triangulasi, yaitu dengan data yang diperoleh dari peneliti, observer, dan
siswa.
2. Keaktifan siswa dianalisis dengan menggunakan data yang diperoleh dari
peneliti, observer, dan siswa.
3. Aktifitas guru dianalisis dengan menggunakan data yang diperoleh dari
peneliti, observer, dan siswa.
4. Penggunaan metode bantuan tutor sebaya dianalisis dengan menggunakan
data yang diperoleh dari peneliti, observer, dan siswa.

16

5. Nilai hasil belajar passing atas bola voli mini sebelum tindakan divalidasi
dengan triangulasi peneliti.
6. RPP, silabus, kurikulum divalidasi dengan triangulasi dokumen.
7. Emosi siswa divalidasi dengan triangulasi kartu ceria.

F.

Analisis Data
Data yang akan dianalisis meliputi data kuantitatif (dengan menampilkan
angka-angka sebagai ukuran prestasi), dan data kualitatif (dengan menampilkan
angka sebagai perbandingan). Analisis data akan dilakukan secara deskriptif
komparatif yang bertujuan untuk membandingkan kondisi sebelum dan sesudah
diadakan tindakan perbaikan pembelajaran. Tahapan dalam tindakan menganalisis
data meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

G.

Indikator Kinerja Penelitian


Indikator keberhasilan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah
meningkatnya hasil pembelajaran passing atas melalui metode tutor sebaya yang
dapat dilihat pada perolehan nilai siswa kelas V secara individual yang didasarkan
pada Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yaitu 75 dan didukung dengan
perolehan nilai ketuntasan secara klasikal yaitu 75%

H.

Prosedur Penelitian

17

Penelitian ini akan menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas


yang direncanakan akan terdiri dari 2 siklus, langkah-langkah dalam siklus
penelitian tindakan kelas ini terdiri dari atas empat komponen, yaitu: 1) rencana,
2) tindakan, 3) observasi, 4) refleksi.

1.

Rancangan Siklus 1

a.

Perencanaan/Persiapan
Persiapan yang perlu dilakukan sebelum pelaksanaan tindakan adalah:

1)

Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dan skenario pembelajaran

2)

Menyusun lembar observasi.

3)

Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan dalam kegiatan.

4)

Memilih 3 siswa yang dijadikan tutor yang berprestasi akademik, mempunyai


kemampuan pengetahuan, pemahaman dan analisa yang baik serta kemampuan
merespon permasalahan, memberikan bimbingan dan adaptasi dalam satu
kelompok. Dalam setiap kelompok terdapat satu siswa sebagai seorang tutor.

5)

Menyusun alat evaluasi untuk mengukur seberapa jauh penguasaan siswa


terhadap kompetensi dasar yang dipelajari.

b.

Pelaksanaan Tindakan
Tindakan dilaksanakan sesuai dengan skenario pembelajaran yang telah
dibuat meliputi :

18

1)

Guru memberikan angket untuk mengetahui sejauh mana penguasaan passing


atas sebelum menggunakan metode tutur sebaya.

2)

Guru menyampaikan tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran.

3)

Guru membantu peserta didik menyiapkan bahan dan alat yang akan digunakan
dalam pembelajaran.

4)

Guru memimpin pemanasan. Setelah pemanasan selesai kemudian siswa di


bariskan dan dibuat kelompok-kelompok yaitu 8-9 anak setiap kelompok, pada
tiap kelompok ada 1 anak yang sudah bisa atau pandai melakukan gerakan
passing atas yang bertugas sebagai tutor teman sebaya.

5)

Guru memberikan penghargaan bagi peserta didik yang melakukan gerakan


passing atas dengan benar.

c.

Observasi
Observasi pelaksanaan pembelajaran dilakukan secara kolaboratif dengan
menggunakan format pengamatan/penilaian proses pembelajaran. Sedangkan
evaluasi hasil pemantauan juga dilakukan secara kolaboratif dengan mengolah
data yang direkam dan memaknainya serta menentukan keberhasilan dan
pencapaian tujuan tindakan ataupun hasil sampingan dari pelaksanaan tindakan.

d.

Refleksi
Menganalisis data yang diperoleh dari lembar observasi, masukan dari
teman (critical friends), guru Penjas yang bersangkutan, dan kemudian dilakukan
refleksi. Refleksi ini dilakukan untuk menilai tindakan yang telah diberikan.

19

Selanjutnya mengadakan evaluasi tentang penelitian tindakan kelas, dengan cara


berdiskusi tentang masalah yang muncul dalam pembelajaran.

2.

Rancangan Siklus II

a.

Perencanaan/Persiapan

Rencana tindakan untuk siklus 2 didasari dari pelaksanaan siklus 1, pada


saat pelaksanaan siklus I terdapat beberapa kelemahan, dari refleksi siklus 1, maka
pada siklus 2 perlu disusun skenario pembelajaran seperti pada siklus 1 dengan
beberapa perbaikan.

20

b.

Pelaksanaan Tindakan
Siklus II, setiap kelompok ada 2 anak yang menjadi tutor sebaya. Pada
siklus II lebih ditekankan pada fungsi sebenarnya, siswa yang menjadi tutor teman
sebaya diberi materi tersendiri yaitu dengan memberikan pemantapan materi dan
arahan-arahan bagaimana cara atau tehnik penyampaian materi pada temannya
dan diberikan tanggung jawab penuh selama kegiatan pokok berlangsung. Dengan
ini tutor sebaya akan merasa bangga atas perannya dan juga belajar dari
pengalamannya. Hal ini membantun memperkuat apa yang telah dipelajari dan
diperolehnya atas tanggung jawab yang dibebankan kepadanya. Ketika mereka
belajar dengantutor sebaya, peserta didik juga mengembangkan kemampuan
yang lebih baik untuk mendengarkan, berkonsentrasi, dan memahami apa yang
dipelajari dengan cara yang bermakna.

c.

Observasi
Observasi pelaksanaan pembelajaran dilakukan secara kolaboratif dengan
menggunakan format pengamatan/penilaian proses pembelajaran. Sedangkan
evaluasi hasil pemantauan juga dilakukan secara kolaboratif dengan mengolah
data yang direkam dan memaknainya serta menentukan keberhasilan dan
pencapaian tujuan tindakan ataupun hasil sampingan dari pelaksanaan tindakan.

d.

Refleksi

21

Refleksi siklus II digunakan untuk membedakan hasil siklus I dengan


siklus II apakah ada peningkatan penguasaan passing atas atau tidak. Jika belum
ada, maka siklus dapat diulang kembali. Jika ada peningkatan, baik dari proses
maupun hasil, maka siklus dapat dihentik

DAFTAR PUSTAKA

Abu Ahmadi, Widodo Supriyono. 2004. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Agus Kristiyanto.2010. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Dalam Pendidikan


Jasmani & Kepelatihan Olahraga. Surakarta: UNS Press.

Amirudin, Moh. Implementasi Metode Tutor Sebaya dalam Meningkatkan


Prestasi Belajar Siswa pada Pelajaran IPS Terpadu Kelas VIII A. Malang: MTS
Al Maarif Singosari.

Arma Abdoellah. 1981. Olahraga Untuk Perguruan Tinggi. Yogyakarta : Sastra


Hudaya.

Badudu Zain. (1992). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Beutelstahl, Dieter. (2007). Belajar Bermain Bola Volley. Bandung: Piopir Jaya.

Dadang Heryana, Giri Verianti. (2010). Pendidikan Jasmani Olahraga dan


Kesehatan untuk Siswa SD-MI Kelas V. Jakarta: Aneka Ilmu.

Depdiknas. (2003). Kurikulum 2004 Standar Kompetensi (Mata Pelajaran


Pendidikan Jasmani Tingkat SD/MI. Jakarta: Depdiknas

21

Depdiknas. (2007). Naskah Akademik Pendidikan Jasmani Olahraga dan


Kesehatan. Jakarta: BPP Pusat Kurikulum.

Djumindar, Mochamad. (2004). Gerakan-gerakan Dasar Atletik dalam Bermain.


Jakarta: Grafindo Persada.

Gagne, RM., Briggs, L.J. (1979). Principles of Instructional Design. Holt.


Rinehart and Winston.

Hamalik, Oemar. (2004). Media Pendidikan. Bandung: PT Aditya Bakti

Hilgard, Ernest R. (1948). Theories of Learning. East Norwalk, CT, US:


Appleton-Century-Crofts.

Wikipedia Indonesia.(2009). Pengertian bola voli. Diperoleh 02 Juli 2012 dari


http://id.wikipedia.org/wiki/Bola_voli/

Kosasih Engkos, Olahraga Teknik dan Program Latihan dan Akademik, Jakarta:
Persindo.

PP.PBVSI. (1995). Jenis-jenis Permainan Bolavoli. Jakarta: PBVSI.

22

Purwanto, M. Ngalim, MP. (1997). Psikologis Pendidikan. Bandung: PT Rosda


Karya.

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. (1995). Kamus Besar Bahasa


Indonesia (KBBI). Jakarta: Balai Pustaka.

Revans, Reg. (1998). Action Learning. New York: Hart Publishing Co.

Rukman, Kamil. (1990). Minivoli. Jakarta: PBVSI.


Ratna

Wilis.

1989. Teori-Teori

Belajar.

Bandung:

Erlangga.Suherman.

(2003).Pengembangan Pembelajaran.

Slameto. 1993. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta :


Rineka Cipta.

Sudiarto. (1990). Strategi Pembelajaran. Jakarta: Dirjend Dikti.

Suharsimi Arikunto.

(1993). Penelitian

Tindakan

Kelas

(PTK).

Jakarta:

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Sumantri M. Dan Syaodih, N (2006). Perkembangan Peserta Didik. Jakarta:


Universitas Terbuka.

23

Syarifuddin Aip, Pengetahuan Olahraga, (1991). Jakarta: CV Baru

Tim Bina Kerja Guru. (2004). Pendidikan Jasmani untuk Sekolah Dasar Kelas 4.
Jakarta: Erlangga.

Viera, Barbara L. (2000). Bolavoli. (Tingkat Pemula) diterjemahkan oleh Monti.


Jakarta: Raja Grafindo Persada.

24

Anda mungkin juga menyukai