Perc. 1 Kelompok
Perc. 1 Kelompok
OLEH
Nama Anggota
1) Hamdhan Fatoni
2) Haniati Zahra
3) Stevani Yudharmi
4) Zahara
Prodi
Kimia
Kelompok
Dosen
Asisten Dosen
1) Gusfaria Palendra
2) Kaston Rambe
3) Rian Setiawan
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2014
PERCOBAAN I
Sintesis dan Karakterisasi Kalium Nitrat (KNO3)
A. Tujuan Praktikum
1. Mensintesis Kalium Nitrat
2. Mengkarakterisasi Kalium Nitrat (penentuan titik lebur dan sifat-sifatnya)
3. Membandingkan titik leleh beberapa senyawa ion
4. Menentukan jumlah muatan pada larutan sampel dan kelarutan senyawa ion
B. Waktu dan Tempat
Hari/tanggal : Jumat/19 September 2014
Waktu
: 09.40 s/d 12.20 WIB
Tempat: Laboratorium Kimia Anorganik FMIPA UNP
C. Dasar Teori
Kalium (potassium) yang terdapat di alam bersifat sedikit radioaktif karena
mengandung kira-kira 0,02% isotop radioaktif
40
nitrat yang dibuat dari KCl terdapat dalam mineral silvit dan NaNO 3. Jika larutan
jenuh dari masing-masing pereaksi dicampur, NaCl yang kurang melarut akan
mengendap.
KCl + NaNO3 NaCl + KNO3
Jika cairan didinginkan KNO3 mengendap endapan ini dipisahkan kemudian
dimurnikan dengan cara rekristalisasi. Nama umum untuk KNO 3 adalah sendawa
sedangkan NaNO3 disebut sendawa Chili. Kalium nitrat mengkristal dalam bentuk
prisma rombik, tetapi jika larutannya diuapkan, perlahan-lahan pada kaca arloji akan
mengkristal dalam bentuk rombohedral isomorf dengan natrium nitrat dan kalsit,
KNO3 meleleh pada suhu 336 oC dan pada suhu tinggi menghasilkan oksigen:
2KNO3 2KNO2 + O2
Leburan garam ini adalah oksidator kuat. Belerang, arang, dan pospor dapat
terbakar dalam leburan ini menghasilkan kalium sulfat, karbonat, dan pospat. KNO 3
digunakan dalam pembuatan mesiu, dan sebagian kecil digunakan dalam pengolahan
daging.
Kalium Nitrat memiliki rumus molekul KNO 3, dengan massa molar 101,103
g/mol, wujudnya berupa padatan putih, densitas 2,109 g/cm3 (16 C), titik leleh
334C dan titik didih 400 C. Kelarutan dalam air 13,3 g/100 mL (0 C), 36 g/100 mL
(25 C), dan 247 g/100 mL (100 C), sedikit larut dalam etanol, larut dalam gliserol,
dan amonia (Tim Kimia Anorganik, 2014:1)
Natrium (sodium) adalah logam alkali yang terbesar dibutuhkan untuk
keperluan industri. Seperti logam-logam alkali yang lain, natrium tidak ditemukan
dalam keadaan murni di alam karena reaktivitasnya yang tinggi (Sugiyarto, 2003:89).
Sebagian besar senyawaan alkali larut dalam air, sehingga uji pengendapan
tidak mungkin dipakai untuk identifikasi. Untungnya, setiap logam alkali
menghasilkan warna nyala dan karakteristik apabila senyawaan alkali dimasukkan
dalam nyala api. Energi tertentu nyala api diserap oleh elektron-elektron dalam atom
logam hingga terjadi eksitasi, dan kembalinya elektron ke peringkat dasar
membebaskan energi nyala yang khas, sesuai dengan energi transisi elektronik yang
unuk bagi dirinya sendiri. Sebagi contoh, warna nyala natrium merupakan hasil emisi
foton (energi) ketika elektron dalam orbital 3p 1 (dalam peringkat tereksitasi) kembali
ke orbital 3s1 (dala peringkat dasar). Hadirnya elektron 3p1 ini berasal dari reaksi
pembakaran dalam nyala api yang ditangkap oleh ion Na + dalam senyawanya
(Sugiyarto, 2003:86).
Rekristalisasi
2 buah
1 buah
5 buah
1 buah
1 buah
4 buah
2 buah
-3
M dengan
PERLAKUAN
PENGAMATAN
KETERANGAN
Mencampurkan kedua
Saat mencampurkan
larutan
larutannya homogen.
Menguapkan larutan
menjadi 40 mL
50 mL air panas
2
Larutkan 17 g NaNO3
dalam 50 mL air panas
sedang panas-panas
NaCl berpisah.
Mendinginkan larutan
Saat melakukan
Larutan mengeras
pendinginan larutannnya
cepat membeku
Kristal yang di
hasilkan berwarna
putih.
ZAT
PERLAKUAAN
PENGAMATAN
Air
Larutan homogen
Air
Larutan homogen
Ditambah KNO3
Ditambah NaNO3
G. Pembahasan
Pada praktikum kali ini tentang sintesis dan karakterisasi kalium nitrat
(KNO3). Percobaan pertama yaitu sintesis KNO 3. Setelah melakukan percobaan
dengan mencampurkan KCl 15 g dengan NaNO 3 17 g, diperoleh hasil KNO 3 dalam
wujud kristal. Berikut perhitungannya:
Diketahui:
Massa KNO3 (percobaan)
: 10,43 g
Massa KCl
: 15 g
Massa NaNO3
: 17 g
Mr KNO3
: 101 g/mol
Mr KCl
: 74,5 g/mol
Mr NaNO3
: 85 g/mol
Sehingga:
15 g
Mol KCl = 74.5 g/mol
= 0,2 mol
17 g
85 g /mol
Mol NaNO3 =
= 0,2 mol
KCl(aq) + NaNO3(aq)
NaCl(s) + KNO3(aq)
Mol diketahui
0,2
0,2
0,2
0,2
0,2
0,2
Sisa
0,2
0,2
Maka;
mol KNO3
= 0,2 mol
10,43 g
20,2 g
x 100%
x 100%
= 51,634 %
Sedangkan pada percobaan yang dilakukan, massa KNO3 yang didapat 10,43
g. Perbedaan ini disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya saat praktikan
mengeringkan hasil kristal KNO3 di kertas saring yang kertas saringnya sering di
ganti, sehingga ada zat KNO3 yang tertinggal pada kertas saring sebelumnya. Dan itu
dapat mengurangi massa KNO3.
Percobaan selanjutnya yaitu penentuan titik didih dan titik leleh, telah
diketahui bahwa senyawa murni biasanya mempunyai rentangan titik leleh tak lebih
dari 3oC. Misalnya, suatu zat mempunyai titik leleh 128-136 oC, maka dapat diketahui
senyawa tersebut belum murni karena rentang titik lelehnya adalah 8 oC. Maka perlu
dilakukan pemurnian lagi melalui teknik rekristalisasi. Tetapi pada percobaan ini kami
tidak mendapatkan hasil. Hal ini terjadi karena kesalahan praktikan saat melakukan
pemanasan kristal KNO3. Saat melakukan pemanasan, suhu terlalu tinggi, sehingga
kristal tersebut hangus
Kemudian percobaan perbandingan kelarutan, dilakukan dua tahap. Disini
larutan yang dibandingkan yaitu antara air dengan kloroform. Tahap pertama
perbandingan air dan kloroform dengan penambahan masing-masing zat KNO 3.
Diperoleh hasil pada air, campurannya homogen. Sedangkan pada kloroform, zat
KNO3 tidak larut ketika dikocok. Untuk tahap kedua yaitu dengan penambahan
NaNO3 pada air dan kloroform. Diperoleh pada air, NaNO3 yang dimasukkan larut
ketika dikocok. Dan pada kloroform ketika NaNO 3 dimasukkan, NaNO3 tidak mau
larut dalam kloroform.
H. Kesimpulan
Berdasarkan tabel pengamatan dan hasil percobaan dapat ditarik beberapa
kesimpulan, sebagai berikut:
Prinsip pembuatan kalium nitrat adalah pemisahan dua garam berdasarkan
konsentrasi bahan-bahan lain didalam larutan itu dan pada komposisi pelarutnya.
Kristal yang dihasilkan pada percobaan ini berwrna putih dan berbentuk jarum.
Salah satu pemurnian padatan atau dalam bentuk serbuk yaitu dengan
menggunakan rekristalisasi agar diperoleh zat Kristal murni.
I. Jawaban Pertanyaan
1. Mengapa ion K+ bisa mendesak ion Na+ pada pembentukan KNO3 bila dilihat dari
sifat keperiodikan kedua kation ini?
Jawab:
Karena kemampuan mengoksidasi K+ > Na+, atau kemampuan mereduksi K+ >
Na+.
2. Carilah data-data termodinamika panas pembentukan (Hf) masing-masing
senyawa pada proses pembentukan KNO3 dari NaNO3 dan KCl. Tunjukkan
bahwa secara termodinamika reaksi ini dapat berlangsung.
3. Bagaimana menurut anda cara menentukan kemurnian KNO3 hasil?
Jawab:
Yaitu dengan mereaksikannya dengan AgNO3. Jika terbentuk endapan putih
(AgCl), berarti KNO3 belum murni.
: Berbau.
Rasanya
Molekul Berat
: 101.1 g / mol
Warna
: Putih.
Titik Didih
Melting Point
: 334 C (633,2 F)
Properti Dispersi
Kelarutan
dingin. Larut dalam dietil eter. Larut dalam amonia cair, gliserin, dan mutlak
alkohol.
5. Jelaskan kegunaan kalium nitrat.
Jawab:
Kalium nitrat umumnya dikenal dengan sebutan saltpeter atau sendawa.
Penggunaan yang paling penting dari senyawa kimia ini adalah sebagai pupuk,
selain berfungsi sebagai bubuk mesiu.
6. Berat kalium nitrat secara teoritis yang dihasilkan
Diketahui:
Massa KNO3 (percobaan)
: 6,9678 g
Massa KCl
: 14,9614 g
Massa NaNO3
: 17,0992 g
Mr KNO3
: 101 g/mol
Mr KCl
: 74,5 g/mol
Mr NaNO3
: 85 g/mol
14,9614 g
Mol KCl = 74.5 g/mol
Mol NaNO3 =
= 0,201 mol
17,0992 g
85 g /mol
KCl(aq) + NaNO3(aq)
= 0,201 mol
NaCl(s) + KNO3(aq)
m:
0,2
0,2
r:
0,2
0,2
0,2
0,2
s:
0,2
0,2
mol KNO3
= 0,2 mol
10.4 g
20,2 g
x 100%
x 100%
= 51.634 %
DAFTAR PUSTAKA